Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH ERGONOMI & FAAL KERJA II


PENILAIAN POSTUR KERJA OPERATOR CUTTING DENGAN METODE REBA
DI AREA MACHINE SHOP PT PAITON OPERATION AND MAINTENANCE
INDONESIA (PT. POMI)
Dosen Pengampu: Dani Nasirul Haqi, S.KM., M.KKK

Disusun Oleh :
Devina Farry Armadani
NIM 101911133143

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2022
Implementasi Penilaian Ergonomi pada Operator Cutting dengan Metode REBA

A. GRUP A (Postur Tubuh Kiri dan Kanan dari Leher, Batang Tubuh, dan Kaki)
1. Leher (Neck)

Gambar 1.1 Posisi leher REBA Gambar 1.2 Posisi leher pekerja

Tabel 1.1 Skor Bagian Leher


Pergerakan Skor Skor Tambahan
Posisi leher fleksi: 0-20° 1 +1 jika leher
Posisi leher fleksi atau ekstensi >20° 2 berputar/miring

2. Batang Tubuh (Trunk)

Gambar 2.1 Posisi trunk REBA Gambar 2.2 Posisi trunk pekerja

Tabel 2.1 Skor Bagian Trunk

Pergerakan Skor Skor Tambahan


Posisi badan tegak lurus 1
Posisi badan fleksi: antara 0°-20°
2 +1 jika badan
dan ekstensi: antara 0°-20°
membungkuk
Posisi badan fleksi: antara 20°-60° dan atau
3
dan ekstensi: >20° memuntir
Posisi badan membungkuk fleksi
4
>60°
3. Kaki (Legs)

Gambar 3.1 Posisi kaki REBA Gambar 3.2 Posisi kaki pekerja

Tabel 3.1 Skor Bagian Kaki


Pergerakan Skor Skor Tambahan
Posisi kaki +1 jika 1 kaki atau kedua kaki
1
seimbang/normal ditekuk fleksi antara 30°-60°

Posisi kaki tidak +2 jika salah satu atau kedua


2
seimbang kaki ditekuk fleksi antara >60

4. Beban
Tabel 4.1 Skor Penambahan Beban

Beban Skor Skor Tambahan


Beban < 5 kg +0
Beban antara 5-10 kg +1 +1 jika kekuatan cepat
Beban > 10 kg +2

Tabel A. REBA

Skor Total Grup A REBA

Skor A = Tabel A + Beban = 8 + 0 = 8


B. GRUP B (Lengan Atas, Lengan Bawah, Pergelangan Tangan, Coupling)
1. Lengan Atas (Upper Arm)

Gambar 1.1 Posisi lengan atas REBA Gambar 1.2 Posisi lengan atas pekerja

Tabel 1.1 Skor Bagian Lengan Atas

Pergerakan Skor Skor Tambahan


Ke depan maupun ke belakang dari
1
tubuh 20°
+1 jika bahu naik
Ke belakang >20° atau ke depan
2
20°-45°
Ke depan 45°-90° 3 +1 jika lengan
Ke depan >90° 4 berputar/bengkok

2. Lengan Bawah (Lower Arm)

Gambar 2.1 Posisi lengan bawah REBA Gambar 2.2 Posisi lengan bawah pekerja

Tabel 2.1 Skor Bagian Lengan Bawah

Pergerakan Skor
Ke depan maupun ke belakang tubuh 60°-
1
100°
<60° atau >100° 2
3. Pergelangan Tangan (Wrist)

Gambar 3.1 Posisi wrist REBA Gambar 3.2 Posisi wrist pekerja
Tabel 3.1 Skor Bagian Pergelangan Tangan

Pergerakan Skor Skor Tambahan


Ke atas maupun ke
1 +1 jika pergelangan tangan
bawah 0°-15°
putaran menjauhi sisi tengah
Ke atas maupun ke atau berputar
2
bawah >15°

4. Coupling

Tabel 4.1 Skor Bagian Coupling

Kategori Pergerakan Skor


Baik Pegangan pas dan kuat ditengah, +0
genggaman kuat
Sedang Pegangan tangan bisa diterima tapi +1
tidak ideal atau coupling lebih
sesuai digunakan oleh bagian lain
dari tubuh
Kurang Pegangan tangan tidak bisa +2
Baik diterima walaupun memungkinkan
Buruk Dipaksakan, genggaman yang +3
tidak aman, tanpa pegangan,
coupling tidak sesuai digunakan
oleh tubuh
Tabel B REBA

Skor Total Grup B REBA


Skor B = Tabel B + Skor Coupling = 8 + 0 = 8
Tabel C REBA

Tabel 5.1 Skor Aktivitas REBA


Pergerakan Skor
Satu atau lebih bagian tubuh statis -1
Gerakan berulang-ulang dalam rentang waktu singkat +1
Gerakan menyebabkan perubahan atas pergeseran
+1
postur yang cepat dari posisi awal

Skor Total Grup C REBA


Skor C = Tabel C – Skor Aktivitas = 10 – (-1) +1 = 10
Tabel 5.2 Kategori Tindakan REBA
Skor Tingkat
Tingkat Risiko Tindakan
REBA Tindakan
1 0 Dapat diabaikan Tidak perlu
2-3 1 Rendah Mungkin perlu
4-7 2 Sedang Perlu
8-10 3 Tinggi Perlu segera
11-15 4 Sangat Tinggi Perlu saat ini juga

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penilaian postur kerja dengan metode REBA, didapatkan skor akhir
10 yang artinya operator cutting di area machine shop memiliki risiko tinggi saat
melakukan aktivitas pemotongan. Oleh sebab itu diperlukan tindakan perbaikan segera
seperti melakukan redesign stasiun kerja, dalam hal ini adalah ketinggian meja cutting
board agar disesuaikan dengan antropometri operator tersebut agar operator dapat berdiri
dengan postur yang ideal dan tidak membungkuk sehingga dapat terhindar dari risiko
cedera otot pada bagian leher dan punggung.

Anda mungkin juga menyukai