Anda di halaman 1dari 6

PELATIHAN DAN

PENGEMBANGAN
TENAGA KERJA

Anisa Prima K S (R0217016)


Itsna Nurhayati (R0217054)
Nisrina Is’ad (R0217070)
Wildan Fuady (R0217106)
Pengertian

Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, pe
raturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja. (Simamora:2006:273).
Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab y
ang berbeda atau yang lebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga, atau instansi pendidikan.
Jenis Pelatihan dan Pengembangan.
Peraturan Pemerintah diatas disusun sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Undang-Undang 32 Tah
un 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, khususnya ketentuan dalam Pasa
l 33 dan Pasal 41. Peraturan Pemerintah 27/2012 mengatur dua instrumen perlindungan dan pengelol
aan lingkungan hidup, yaitu instrumen kajian lingkungan hidup (dalam bentuk amdal dan UKL-UPL) s
erta instrumen Izin Lingkungan.
Tujuan Pelatihan dan Pengembangan
Tujuan umum pelatihan dan pengembangan tenaga kerja menurut Carel dkk. (1982: 401-402)

• Meningkatkan kinerja (improve performance) bagi tenaga kerja yang kinerjanya kur
ang memuaskan karena minimnya kecakapan yang ia miliki.
• Memperbaharui keterampilan tenaga kerja (update employee’s skill) terhadap peru
bahan teknologi.
• Menghindari keusangan manajerial (avoid managerial obsolescence)
• Memberikan keterampilan kepada tenaga kerja untuk memecahkan permasalahan
organisasi (solve organizational problems)
• Mempersiapkan diri untuk promosi dan suksesi manajerial (prepare for promotion,
and managerial succession)
• Memenuhi kebutuhan kepuasan pribadi (satisfy personal growth needs)
Manfaat Pelatihan dan Pengembangan

Simamora, 2006 menyebutkan beberapa manfaat pelatihan dan pengembanga


n kepada karyawan, diantaranya
• Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk
• Mengurangi waktu belajar yang diperlukan tenaga kerja untuk mencapai sta
ndar kinerja yang dapat diterima.
• Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan.
• Memenuhi kebutuhan perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)
• Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.
• Membantu tenaga kerja dalam peningkatan dan pengembangan individu me
reka.
Kelemahan Pelatihan dan Pengembangan

Simamora, 2006 menjelaskan beberapa kelemahan terhadap program pelatihan dan pengemban
gan tenaga kerja, antara lain :
• Pelatihan dan pengembangan dianggap sebagai obat bagi semua penyakit organisasional.
• Peserta pelatihan tidak cukup termotivasi untuk memusatkan perhatian dan komitmen mereka.
• Sebuah teknik dianggap dapat diterapkan untuk semua kelompok, dalam situasi, dan memiliki
tingkat keberhasilan yang sama.
• Kurangnya evaluasi terhadap peserta pelatihan setelah tenaga kerja kembali ke pekerjaan se
mulanya.
• Ketidakadakan atau kurangnya dukungan manajemen.
• Peran utama penyelia/atasan tidak diketahui.
• Pelatihan bakal tidak akan pernah cukup kuat untuk menghasilkan perbaikan kinerja.
• Tidak ada persiapan untuk tindak lanjut.

Anda mungkin juga menyukai