Anda di halaman 1dari 7

MAWB - HAWB

M.A.W.B

Untuk pengisian data/pengetikan data dalam Master


Airaybill Internasional hal utama yang harus diperhatikan
adalah
1.Nama Shipper:Real shipper/Nama Eksportir yang meng-
Ekspor Barang Dari Suatu Negara misal dari memakai
jasa pengiriman barang udara China Ke Indonesia
2.Nama Consignee:Nama Consignee di dalam Master
AirWaybil adalah nama dari pembeli barang di
Indonesia disertai Nama perusahaan/Pribadi,Alamat
Consgnee dan Nomor Telepon Consignee
3.Notify Party:Bisa di isikan "Same As
Consginee" yang berarti alamat notify party sama
dengan lamt pemilik barang,atau tidak ada pihak lain
atau pihak ke tiga sebagai pemilik barang impor
tersebut
4.Pengisian data seperti issuing carrier agent
misal SINOTRANS GLOBAL E-COMMERCE LOGI STICS
CO., LTD.GUANGZHOU BRANCH GUANGZHOU NVD
5.POL:PEK CA CA
6.PODSOEKARNO-HATTA
7.Gross Weight :Contoh 1815.00Kg
8.Nama Commodity:LED DISPLAY 23
9.Nama Agent's IATA Code Agent's Account Number
08303620205
10. Airport of Departure (Addr. of First Carrier)
and Requested Routing To By First Carrier To By By To
Routing and Destination Currency
11. Nama Singkatan Carrier/Sarana
Pengangku:CA1322/DEC.18
12. MYC: 3176.25-MSC: 2178.00-AWC: 50.00-WT/VAL
Other
13. PPD COLL PPD COLL 29094.45
14. Term Payment: Biaya dalam tarif IATA :FREIGHT
PREPAID
15. Isian Data HS CODE: 85299099
16. Serta data lain lain wajib di isi di dalam
Master AirWaybill (MAWB) tersebut

Dokumen Pengambilan do udara impor di Gudang bandara


Internasional
Dokumen impor MAWB bisa diambil oleh pemilik barang atau
kuasanya dengan cara penebusan do/pengambilan do ke
peneebangan/Cargo carrier agent sebagai berikut:
1.Membuat Surat Pengambilan D/O-Delivery Order
Udara/Surat Kuasa Pengambilan D/O
2.Melampirkan Copy MAWB yang di stempel dan diparaf oleh
consignee
3.Membawa Copy KTP/ID Card/NIK yang diberi kuasa

H.A.W.B.
--------------------------------------
HAWB adalah singkatan dari House AirWaybill yang
dikeluarkan oleh perusahaan jasa import-export freight
forwarder yang telah mempunyai izin usaha kalau dinegara
kita disebut Surat Ijin Usaha Jasa Transportasi.

Jadi perusahaan jasa shipping freiight forwarder dan air


freight internasional bisa menerbitkan dokumen House
AirWaybill (HAWB) sebagai pendamping MAWB atau disebut
juga Combined AIRWAYBILL

Tata cara pengisian HAWB oleh perusahaan Iternasional


freight frowarder sesuai standart IATA adalah sebagai
berikut :
1.Nama Supplier/Shipper: Real Shipper/Nama Eksportir
misal ABCA Pte Ltd
2.Nama Consignee : PT ABC Indonesia/nama Importir
3.Notify Party:Same as consignee

Karena shipment ini memakai HAWB maka wajib bagi


perusahaan jasa shipping freight forwarder internasional
membuat dan megisi data MAWB-Mater AirWaybill sebagai
berikut:
1.Nama Supplier/Shipper MAWB: Nama Agent Freight
Forwarder Negara Asal
2.Nama Consignee : Nama Agent Freight Forwarder di
Negara Tujuan
3.Notify Party:Same as consignee

Dokumen Pengambilan do udara impor di Gudang bandara


Internasional

Dokumen impor HAWB dan MAWB bisa diambil oleh pemilik


barang atau kuasanya ke perusahan jasa shipping freight
forwarder dengan cara penebusan do/pengambilan do degan
tata cara sebagai berikut:
1.Membuat Surat Pengambilan pengantar ambil D/O-
Delivery Order Udara
2.Membuat Surat Kuasa Pengambilan D/O-Delivery Order
3.Membayar Biaya Agency Fee atau Jika cargo import Anda
maka akan dikenakan charge Freight Collect ditambah
biaya Adm Freight Collect dalam currency USD/IDR
4.Melampirkan Copy H-AWB dan MAWB yang di stempel dan
diparaf oleh consignee
5.Membawa Copy KTP/ID Card/NIK yang diberi kuasa

Jika dokumen Anda lengkap,maka pihak perusahaan jasa


international freight forwarder air freight akan
menyerahkan seluruh dokumen beserta Delivery Order )D/O)
dari penerbangan langsung kepada pembawa surat permohonan
pengambilan D/O yang dimaksud/importir/pemilik barang

ISTILAH EXPORT IMPORT


-----------------------------------------

Sebagai pekerja dalam bidang logistik. Bahasa yang sering


digunakan dalam ekspor impor ini perlu diketahui, agar
bisa nyambung saat bicara dengan agent. Silahkan
ditambahkan kalo ada yang kurang, jadi kita bisa sama-
sama belajar.

Shipper adalah Eksportir atau Pengirim barang.


Nama dan alamat lengkap Shipper harus tertulis jelas
didalam dokumen2 seperti : Bill Of Lading, Packing List,
Commercial Invoice, COO, PEB, PIB.

Consignee adalah Importir atau Penerima barang.


Nama dan alamat lengkap Consignee harus tertulis jelas
didalam dokumen2 seperti : Bill Of Lading, Packing List,
Commercial Invoice, COO, PEB, PIB.

Notify Party : Notify Party adalah pihak kedua setelah


Consignee yang berhak untuk di beritahu tentang adanya
suatu pengiriman dan penerimaan barang export / import.

Dalam prakteknya, nama dan alamat Notify Party ini sama


dengan nama dan Alamat Consignee. Tetapi ini semua
tergantung dari perjanjian awal antara pihak shipper dan
consignee. Nama dan alamat lengkap Notify Party harus
tertulis jelas didalam dokumen2 seperti : Bill Of Lading,
Packing List, Commercial Invoice, COO.
Jika Notify Party sama dengan Consignee maka cukup
ditulis SAME AS CONSIGNEE.

Shipping Mark & Number adalah jumlah carton dan tanda


pengiriman yang tercantum di kemasan barang. Data
Shipping Marks & Number ini akan harus sama antara yang
tercantum di Packing List dan Bill Of Lading.

Description of Goods adalah perincian barang.


Description of Goods ini terdapat didalam Packing List
(Lengkap) dan Bill Of Lading. Hanya saja penulisan data
Description of Goods pada Bill Of Lading lebih sederhana
atau hanya garis besarnya saja.

GW adalah Gross Weight artinya berat kotor yaitu berat


kemasan dan berat barang itu sendiri.

NW adalah singkatan dari Net Weight artinya berat bersih


yaitu berat barang sebelum di kemas.

LCL adalah singkatan dari Less than Container Loaded


yaitu jenis pengiriman barang tanpa menggunakan container
dengan kata lain parsial. Jika kita menggunakan jenis
pengiriman LCL, maka barang yang kita kirim itu ditujukan
ke Gudang penumpukan dari shipping agent. Lalu dari pihak
Gudang tersebut akan mengumpulkan barang2 kiriman LCL
lain hingga memenuhi quota untuk di loading / di muat ke
dalam container.

FCL : Full Container Loaded yaitu jenis pengiriman barang


dengan menggunakan container. Walaupun quantity barang
tersebut lebih pantas dengan mode LCL, tetapi jika
shipper mengirimkan barangnya dengan menggunakan
container maka jenis pengiriman ini disebut dengan FCL.
Pengiriman barang dengan mode FCL maka kita harus
mendatangkan container ke Gudang kita untuk process
stuffing (proses pemuatan barang). Setelah stuffing
selesai, container itu kita segel dan kita kirimkan ke
Tempat Penumpukan Peti Kemas di pelabuhan. Proses
bagaimana cara mendatangkan container ke gudang kita akan
di jelaskan pada bab yang lain.

CFS : Container Freight Station yaitu Tempat (Gudang)


dimana muatan dimuat ke dalam container (stuffing) atau
muatan dikeluarkan dari container (stripping). Digunakan
juga didalam mode pengiriman, jika di BLtertulis CFS-CFS
menandakan bahwa mode pengiriman barang tersebut dengan
cara LCL.

CY singkatan dari Container Yard yaitu Tempat Penumpukan


Peti Kemas, Juga digunakan dalam mode pengiriman. Jika
dalam BL tercantum CY-CY menandakan mode pengiriman
barang tersebut secara FCL.

Vessel : Kapal

Feeder Vessel : Kapal pengangkut container dengan


kapasitas kecil yang mengangkut container dari pelabuhan
muat menuju pelabuhan transit untuk di pindah ke Mother
Vessel.

Mother Vessel : Kapal pengangkut dengan kapasitas besar


yang mengangkut container dari pelabuhan transit menuju
pelabuhan tujuan. Catatan : Jika pengiriman barang dari
pelabuhan muat menuju pelabuhan bongkar dengan
menggunakan 1 Kapal saja maka tidak ada istilah Feeder
Vessel dan Mother Vessel. Istilah Feeder Vessel dan
Mother Vessel akan timbul jika pengiriman barang dari
pelabuhan muat ke pelabuhan bongkar tersebut menggalami
pergantian kapal.

Voyage : Nomor Keberangkatan Kapal yang biasa disingkat


dengan V. atau Voy..
Nomor keberangkatan harus selalu ada dibelakang nama
Kapal.

ETD : Estimation Time of Departure adalah perkiraan waktu


keberangkatan Kapal.

ETA : Estimation Time of Arrival adalah perkiraan waktu


kedatangan Kapal

Bill Of Lading : atau biasa di singkat dengan B/L, arti


sederhananya adalah Konosemen atau bukti pengiriman
barang dan pengambilan barang. Form Bill Of Lading itu
sendiri harus sudah mendapatkan legalitas dari dunia
International sebagai alat / bukti pengiriman dan
pengambilan barang export / import. Didalam Bill of
Lading memuat data2 Shipper, Consignee, Notify Party,
Vessel & Voy. No., Shipping Marks & Numbers, Description
of Goods, GW, NW, Measurement, POD, POL, Destination

POL singkatan dari Port Of Loading artinya Pelabuhan Muat

POD singkatan dari Port Of Discharge artinya Pelabuhan


Bongkar

Packing List : Daftar Rincian barang secara mendetail


yang berisikan nama Shipper, Consignee, Notify Party,
Nama Vessel & Voy, Dimensi Barang, Gross Weight dan Net
Weight per Item barang maupun total keseluruhan, Jumlah
barang.

Commercial Invoice : Daftar rincian barang mendetail yang


berisikan nama Shipper, Consignee, Notify Party, Nama
Vessel & Voy, Nilai Invoice per Item barang maupun total
keseluruhan, Jumlah barang.

FOB : Free On Board. Metode Pembayaran di pelabuhan


bongkar baik itu Harga Barang (Nilai Commercial Invoice),
Asuransi (Insurrance) dan Biaya Pengiriman (Freight).

CIF : Cost Insurrance & Freight. Metode Pembayaran di


Pelabuhan Muat. Artinya, sebelum melakukan pengiriman
barang tersebut sudah di lunasi oleh Consignee. Dan biaya
asuransi maupun ongkos kirim sudah di bayar oleh Shipper
di Pelabuhan Muat.

CNF adalah singkatan dari Cost and Freight. Metode


Pembayaran yg tidak jauh berbeda dengan CIF, tetapi dalam
kasus CNF, pihak Shipper tidak membayar asuransi / tidak
mengasuransi kan barang tersebut.

Shipping Schedule : Jadwal Pengapalan. Jadwal ini


diterbitkan oleh pihak Shipping Agent. Berisi mengenai
ETD Vessel, ETA Vessel di pelabuhan bongkar, mode
pengiriman (Cepat atau Lambat), Rute Kapal dan Pelabuhan
Transit dan Nama Kapal Pengganti (Jika memang service
pengiriman-nya harus menggunakan lebih dari 1 kapal).

Closing Time : Tenggat waktu normal yang di perbolehkan


bagi cargo / barang yang masuk ke tempat penimbunan
sementara seperti gudang CFS atau UTPK (Unit Tempat
Penumpukan Peti Kemas).
Catatan : Tiap-tiap Shipping Schedule selalu mencantumkan
tanggal dan waktu closing time. Dan jika cargo masuk ke
tempat penimbunan sementara itu melewati dari waktu
Closing Time yang telah ditetapkan maka pihak shipper
akan dikenakan sanksi / denda.

NPE : Nota Persetujuan Export. Lembar Persetujuan Export


ini bisa diperoleh dan di print sendiri oleh pihak
Shipper / EMKL yang memiliki system online (E.D.I =
Electronic Data Interchange) setelah pengajuan dokumen2
Export seperti Packing List, Commercial Invoice & PEB di
setujui oleh pihak Bea dan Cukai.

PEB : Pemberitahuan Export Barang. Pengisian form


Pemberitahuan Export Barang di ajukan dengan system
online melalui system EDI. Jika pemeriksaan PEB di
setujui, maka akan keluar P.E. Adapun data-data yang
diisikan saat pengajuan pengisian form PEB adalah semua
data-data yang ada di Packing List & Commercial Invoice
seperti

EDI adalah Electronic Data Interchange, EDI sistem adalah


pertukaran data komputer antar aplikasi melintasi batas-
batas organisasi, sehingga intervensi manusia atau
interpretasi atas data tersebut oleh manusia dapat
ditekan seminimum mungkin.

Anda mungkin juga menyukai