TRAKTUS RESPIRATORIUS
Oleh
May Valzon
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengetahui organ dan klasifikasi traktus
respiratorius
Mengetahui tentang sinus paranasalis dan
muaranya
Mengetahui tentang struktur anatomi cavum nasi:
choncae dan meatus nasi
Mengetahui inervasi dan vaskularisasi cavum nasi
Mengetahui tentang struktur anatomi nasofaring
Mengetahui tentang cincin Waldeyer
Mengetahui kondisi klinis yang berkaitan dengan
struktur anatomi
CORPUS ALIENUM
BATUK
EPISTAKSIS
DISCHARGE
ASPIRASI
PLEURA
ENDOTHRACHEAL
TUBE
TRACEOSTOMI
WSD
RAKTUS RESPIRATORIUS
Cavum nasi & Sinus
paranasales
Pharynx
Larynx
Trachea
Bronchus
Pulmo
Klasifikasi
Anatomis:
TR superior
TR inferior
Ala
nasi
Subunit
Segmen
Apex (tip) 1
Hemilobule segment
(tip)
Columellar 1
Colummelar segment
Soft-tissue triangle
segment
Alar segment
Dorsal 1
Dorsal wall 2
(kanan dn kiri)
Lateral nasal-wall
segment
KLINIS: RHINOPLASTY
Analisis berdasarkan:
Cavum Nasi
Cavum Nasi:
Batas-batas
Inervasi
SINUS PARANASALES
Tinjauan Klinis
Epistaxis
Plexus Kiesselbach
CSF Rhinorrhea
Rhinitis:
Alergi
Infeksi; penyebaran infeksi dapat kemana
saja?
Sinusitis
Sinusitis maxillaris paling sering mengapa?
Terkait dengan apa?
PHARYNX
Cincin Waldeyer
REGIO COLLI
LARYNX
Ruang-ruang Larynx
Glottis
Glottis aparatus vocalis larynx: plica vocalis
dan rima glottidis
Getaran pinggir bebas plica vocalis yang
tertutup longgar sumber suara
Juga bisa bertindak sbg spincter tertutup kuat
Rima glottidis:
sewaktu bernafas normal terbuka
Bersuara tertutup longgar
Berbisik tertutup ketat udara masihbisa lewat
Mengejan tertutup sangat ketat tdk ada udara
ekspirasi yang lolos
Fungsi Larynx
Respiration
Phonation
Effort Closure
Swallowing
Otot larynx
M. extrinsix larynx:menggerakkan larynx
secara keseluruhan
M. infrahyoid depressor hyoid dan larynx
M. suprahyoid dan stylopharyngeus elevator
Vaskularisasi Larynx
Inervasi Larynx
Inervasi larynx oleh: nervus laryngeus superior dan inferior (cabaang terminal
recuccrent)
Tinjauan Klinis
Cedera nervus laryngeus n. larygneus
inferior mudah cedera selama operasi
thyroidektomi paralisis plica vokalis
Cedera ipsilateral suara masih ada tapi tidak
jelas
Cedera bilateral suara hilang (mengapa?) &
stridor
Tinjauan Klinis
Laryngoscopy tdk langsung
cermin
Langsung ET
Fraktur Larynx
Tersedak Heimlich maneuver
Trachea
TRACHEA
Cartilago C-shaped
Post: dinding
fibromuscular
Epithel respiratorisk
Pangkal VC VI
Ujung bifurcatio
trachea Level
TIV/V
Tracheostomy
BRONCHIAL
TREE
BRONCHUS
Brochus: mulai dari bronchus
principalis bercabang 9-12
kali
Ukuran berkurang secara
proggresif sampai 5mm
mukosa tidak berubah
Cartilago: mulai dari bulat
lengkap sampai hanya tinggal
lempeng saja
Lamina propria: otot polos
spiral, kaya serabut elastik,
glandula mucus & seros,
limfosit, limfonodi bronchial
Juga ditemukan jaringan limfoid
berupa BALT
Bronchiolus
Ukurang 5mm atau lebih
kecil
Tdk memiliki cartilago &
kelenjer (kec. Sel goblet)
Mukosa pada bronchiolus pangkal
pseudostratificatum columnnare
becilia berubah ke arah distal
columnare simplex cuboid
KLINIS
Bagaimana kondisi bronchiolus pada
penyakit Asma?
BAGAIMANA ANDA
MENJELASKAN TERAPI
BETA AGONIS PADA
PENYAKIT ASTHMA?
ZONA RESPIRATORIUS
Bronchiolus Respiratorius:
Epithel = bronchiolus terminal; epithel cuboid bersilia dan
sel clara
Pd dindingnya sudah ada saccus alveolaris
Semakin ke distal sel kuboid kehilangan cilia
Ductus alveolaris:
Ujung bronchiolus
respiratorius dimana
tidak ada lagi kesan
dinding bronchiolus
Dilapisi epitel alveolus
squamous simplex
ZONA RESPIRATORIUS
Alveoli : kantong 200m pada brochiolus res, duct
alveolaris, dan saccus alveolaris
Septum inter-alveolaris:
Dua lapis epitel squamous simplex
Diantaranya terdapat: kapiler, jaringan elastik dan retikuler,
matriks jaringan ikat dan sel semuanya disebut interstitium
Terdapat lubang = porus alveolaris
Klinis
Emphysema ???
BATUK
Batuk suatu ekspirasi eksplosif yang
merupakan mekanisme proteksi dengan tujuan
membersihkan sekret dan benda asing dari
tracheobronchial tree (trachea, bronchus, dan
cabang-cabangnya) (Sumber: Internal Medicine
Harrison)
Mekanisme:
Batuk dapat berupa sesuatu kegiatan sadar > kita
bisa memulai batuk jika kita mau
Batuk juga bisa berupa suatu kegiatan refleks.
Merupakan refleks defensif yang memiliki: jalur
afferent dan efferen
REFLEKS BATUK
Reseptor Batuk: RAR
Jalur afferent: receptors batuk yang
terhubunga dengan serabut saraf
afferent dari N V, IX, dan X
Pusat Batuk: Batang otak
Jalur efferent melalui N. laringeus
rekurent dan N. spinalis menuju ke
otot-otot ekspirasi
MEKANISME
Inspirasi dalam diikuti oleh penutupan glotis dan relaksasi diafragma.
Kontraksi otot2 ekspirasi melawan penutupan glotis peningkatan
tekanan intrathoraks.
glotis dibuka secara mendadak tekanan dilepaskan dengan cepat
yang menghasilkan bunyi yang nyaring.
Batuk dapat dicetuskan oleh:
Eksogenus: asap rokok, debu, fumes, benda asing
Endogenus: sekret saluran nafas, isi lambung
PLEURA
Recessus Plura
Recessus
costomediastinali
s
Recessus
costodiafragmaticus
PULMO
Basis
Apex
2 Facies
3 Margo
costalis
mediastinal
is
inferior
anterio
r
posterior
radix
Hilus
Isi hilus:
A. pulmonaris (sup)
2 vena pulmonalis (inf)
Bronchus primarius (post)
Vasa2 bronchialis
Nervus & vasa limfaticus
3 lobus
Lobus
superior
Lobus
media
Fis.
horizontalis
Lobus
inferior
2
fissura
Organ2 penting di
facies mediastinalis:
Fis.
obliqua
Cor
Vena cava inf
Vena cava sup
Vena Azygos
esophagus
Pulmo dextra
Pulmo
Sinitra
2 lobus
superior
inferior
Facies medialis:
cor
arcus aorta
Esofagus
Aorta thoracalis