Anda di halaman 1dari 34

PENGUKURAN

SISTEM RESPIRASI
Kelompok 5

Agil Resky Ramadhani PO714241232003


Dian Tri Rahayu PO714241232007
Nur Azlin Roslin PO714241232018
Nurzakia Mahdi PO714241232022
Shafira Salsabil MS PO714241232O25
DEFINISI RESPIRASI
Sistem respirasi terdiri dari struktur yang terlibat dalam pertukaran
oksigen dan karbon dioksida antara darah dan atmosfer, yang disebut
respirasi eksternal. Pertukaran gas antara darah di kapiler sirkulasi
sistemik dan jaringan di mana kapiler ini berada disebut sebagai respirasi
internal.

Sistem pernapasan terdiri dari hidung bagian luar, hidung bagian


dalam, dan sinus paranasal; faring, yang merupakan saluran umum untuk
udara dan makanan; laring yang merupakan tempat suara dihasilkan; dan
trakea, bronkus, dan paru-paru.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
1. Hidung
Hidung merupakan organ pertama dalam
sistem respirasi yang terdiri dari bagian
eksternal (terlihat) dan bagian internal. Di
hidung bagian eksternal terdapat rangka
penunjang berupa tulang dan hyaline kartilago
yang terbungkus oleh otot dan kulit. Struktur
interior dari bagian eksternal hidung memiliki
tiga fungsi :
a. menghangatkan, melembabkan, dan
menyaring udara yang masuk
b. mendeteksi stimulasi olfaktori (indra
pembau)
c. modifikasi getaran suara yang melalui
bilik resonansi yang besar dan bergema..
ANATOMI DAN FISIOLOGI
2. Faring

Faring, atau tenggorokan, adalah


saluran berbentuk corong dengan
panjang 13 cm. Dinding faring disusun
oleh otot rangka dan dibatasi oleh
membrane mukosa. Fungsi faring adalah
sebagai saluran untuk udara dan
makanan, menyediakan ruang resonansi
untuk suara saat berbicara, dan tempat
bagi tonsil (berperan pada reaksi imun
terhadap benda asing)
ANATOMI DAN FISIOLOGI
3. Laring
Laring tersusun atas 9 bagian jaringan
kartilago, 3 bagian tunggal dan 3 bagian
berpasangan. 3 bagian yang berpasangan adalah
kartilago arytenoid, cuneiform, dan corniculate.
Arytenoid adalah bagian yang paling signifikan
dimana jaringan ini mempengaruhi pergerakan
membrane mukosa (lipatan vokal sebenarnya)
untuk menghasilkan suara. 3 bagian lain yang
merupakan bagian tunggal adalah tiroid, epiglotis,
dan cricoid. Tiroid dan cricoid keduanya berfungsi
melindungi pita suara. Epiglotis melindungi
saluran udara dan mengalihkan makanan dan
minuman agar melewati esofagus
ANATOMI DAN FISIOLOGI
4. Trakea
Trakea atau batang tenggorokan merupakan
saluran tubuler yang dilewati udara dari laring menuju
paru-paru. Trakea juga dilapisi oleh epitel kolumnar
bersilia sehingga dapat menjebak zat selain udara yang
masuk lalu akan didorong keatas melewati esofagus
untuk ditelan atau dikeluarkan lewat dahak.
Trakea terbagi menjadi dua cabang utama,
bronkus kanan dan kiri, yang mana cabang-cabang ini
memasuki paru kanan dan kiri pula. Didalam masing-
masing paru, bronkus terus bercabang dan semakin
sempit, pendek, dan semakin banyak jumlah cabangnya,
seperti percabangan pada pohon.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
5. Paru
Pulmo dextra terdapat fissura
horizontal yang membagi lobus superior dan lobus
media, sedangkan fissura oblique membagi lobus
media dengan lobus inferior. Pulmo sinistra
terdapat fissura oblique yang membagi lobus
superior dan lobus inferior
Pembungkus paru (pleura) terbagi
menjadi 2 yaitu parietalis (luar) dan Visceralis
(dalam), diantara 2 lapisan tersebut terdapat rongga
pleura (cavum pleura)
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Dinding alveoli terdiri dari dua
tipe sel epitel alveolar. Sel tipe I merupakan
sel epitel skuamosa biasa yang membentuk
sebagian besar dari lapisan dinding alveolar.
Sel alveolar tipe II jumlahnya lebih sedikit
dan ditemukan berada diantara sel alveolar
tipe I. sel alveolar tipe I adalah tempat utama
pertukaran gas. Sel alveolar tipe II
mengelilingi sel epitel dengan permukaan
bebas yang mengandung mikrofili yang
mensekresi cairan alveolar.
OTOT-OTOT SISTEM
Otot Inspirasi RESPIRASIOtot Ekspirasi
Otot inspirasi Utama yaitu: • Musculus Rectus Abdominis
• Otot Diafragma • Musculus Intercostalis Interna
• Musculus Intercostalis Externa
• Musculus Intercartilaginus Parasternal

Otot inspirasi tambahan :


• Musculus Sternocleidomastoideus
• Musculus Scalenus Anterior,medius Dan
Posterior
JENIS POLA NAFAS
ABNORMAL
1. Dyspnea : Nafas pendek dan sulit
2. Tachypnea : Cepat dan dangkal
3. Hyperventilasi : Nafas cepat dan dalam
4. Orthopnea : Sulit bernafas posisi lying
5. Apnea : Nafas berhenti pada saat ekspirasi
6. Apneusis : Nafas berhenti pada saat Inspirasi
7. Chyne - Stokes : Suatu siklus bertahap dimana tanda vital
meningkat, lalu menurun dan Apnea. Biasanya terjadi pada pasien
Head Injury berat.
Mekanisme Respirasi
Inspirasi kedudukan diafragma
melengkung ke arah rongga dada, dan otot-
otot dalam keadaan mengendur. Bila otot
diafragma berkontraksi, maka diafragma
akan mendatar. Pada waktu inspirasi
maksimum, otot antar tulang rusuk
berkontraksi sehingga tulang rusuk
terangkat. Keadaan ini menambah besarnya
rongga dada. Mendatarnya diafragma dan
terangkatnya tulang rusuk menyebabkan
rongga dada bertambah besar, diikuti
mengembangnya paru-paru, sehingga udara
luar melalui hidung, melalui batang
tenggorok (bronkus), kemudian masuk ke
paru-paru.
Proses ekspirasi terjadi apabila
otot antar tulang rusuk dan otot
diafragma mengendur, maka
diafragma akan melengkung ke arah
rongga dada lagi, dan tulang rusuk
akan kembali ke posisi semula.
Kedua hal tersebut menyebabkan
rongga dada mengecil, sehingga
udara dalam paru-paru terdorong ke
luar. Inilah yang disebut mekanisme
ekspirasi.
PEMERIKSAAN SISTEM
RESPIRASI
INSPEKSI

Analisis Postur

Postur Normal : diameter transversumnya


2:1 dgn diameter anterioposterior.

Postur Abnormal :
Barrel Chest : bentuk dada seperti
tong,diameter anterior posterior transversal
memiliki perbandingan 1:1, juga amati kelainan
tulang belakang seperti kifosis,lordosis, dan
scoliosis.
 Pectus Excavatum ( Funnel chest)
Lower sternum tertekan kedalam dan lower
costa melebar keluar, akibatnya, pasien bernafas
dengan diaphragma dan abdomen menonjol
sedangkan gerakan upper chest kecil selama
respirasi
 Pigeon Chest
Bentuk dada seperti burung diameter transversal
sempit,Anterior posterior,membesar atau lebar, tulang sternum
menonjol kedepan
PALPASI
Fermitus Tactile Vocal
Tujuan : untuk mengkaji kulit pada
dinding dada adanya nyeri tekan dan kesimetrisan
Posisi pasien : Duduk
Posisi Pemeriksa : Belakang pasien
Prosedure :
• Letakkan kedua tangan pada upper chest
• Instruksikan pasien menyebut “77"
• Lakukan langkah 1-2 pada middle dan lower
chest
Interpretasi : Normal, jika terasa getaran (vibrasi)
Perkusi
Posisi pasien : Duduk dengan nyaman dan rileks
Posisi Pemeriksa : Samping bed
Prosedure : Tempatkan jari-jari di dinding chest
(anterior dan posterior) lalu ketuk pada kuku dengan 2
ujung jari tangan lainnya

Interpretasi :
• Normal:
Bunyi resonan
• Abnormal :
Bunyi dull dan datar bila ada cairan (sekresi) atau
tumor dalam paru – paru
Bunyi Hyperresonan jumlah udara meningkat dalam
thorax mis ; Emphysema
Auskultasi
Posisi pasien : duduk dengan nyaman dan rileks
Posisi Pemeriksa : samping pasien
Prosedure :
Stetoskop diletkkan sejajar dengan Th2, Th6, Th10 dinding dada kiri dan kanan
bagian anterior dan posterior thorax, lalu anjurkan pasien deep inspirasi dan
ekspirasi dengan perlahan.
Interpretasi :
Normalnya;
1). Tracheal > keras, kasar/tajam dan sangat jelas dan hanya terdengar diatas
tracheal.
2). Bronchial > keras, bergema, berputar (tubular) dan terdengar sepanjang
sternum → terdengar lama saat ekspirasi dari pada phase inspirasi.
3).Bronchovesicular > halus, sepoi-sepoi terdengar sama saat inspirasi dan
expirasi dekat cabang bronchus space intercostalis 1 dan 2 dan diantara scapula
di posterior
4) Vesicular > halus, mendesir, sepoi-sepoi dan terdengar diatas chest kecuali
dekat trachea dan bronchus dan diantara scapula lebih panjang terdengar saat
inspirasi dari expirasi
Auskultasi
Abnormalnya;
1).Total Absen : Indikasi total obstruksi Airway, Aerasi hilang atau berkurang.
2). Rales : -Terdengar seperti gesekan jari saat inspirasi
-Indikasi adanya sekresi di distal airway
3).Ronchi : -Terdengar seperti air mendidih saat inspirasi dan expirasi
- Indikasi adanya congestion proksimal airway sering
terdengar jelas saat batuk
4). Wheezing : Bunyi melengking saat expirasi akibat penyempitan
lumen, sering disebabkan oleh bronchospasma dan tidak
hilang oleh batuk
PENGUKURAN SISTEM
RESPIRASI
SPIROMET
RI
Spirometri adalah metode untuk mengukur
kapasitas fungsi paru-paru pada penyakit paru
obstruktif seperti Asma dan meneliti ventilasi
paru-paru dengan merekam volume pergerakan
udara yang masuk dan keluar dari paru-paru.
Pengukuran sistem respirasi sederhana
Alat dan bahan :
• Wadah
• Selang plastik min 2 meter
• Bola kecil
• Kardus
• Plaster
• Lem tembak
Evaluasi :
Volume residu = 1500 ml - (jumlah sisa air dalam botol/ml)

Interpretasi :
Normal, jika hasil evaluasi kurang lebih 1200ml
Six Minute Walking Test (6MWT)

Tes berjalan 6 menit ini bertujuan untuk mengetahui status fungsional paru,
untuk memberikan informasi tentang kemampuan seseorang untuk melaukan
aktivitas harian, untuk mengevaluasi respons system tubuh terhadap latihan,
termasuk di dalamnya jantung, paru-paru dan sirkulasi, dan untuk
menentukan kapabilitas atau kemampuan fisik seseorang dengan penyakit
PPOK.

ALAT
Pemeriksaan sebelum melakukan 6MWT :
• Stopwatch
• TD
• Kursi
• BB
• Oximeter
• Tensimeter +stetoskop • Saturasi O2
• Timbangan • Penilaian skala Borg
• Meteran
Posisi pasien : duduk dengan rileks di kursi pada garis tanda
Posisi pemeriksa : sekitar pasien
Prosedure :
• Pasien diberi intruksikan untuk berdiri
• Pasien siap pada tempat yang telah diberi tanda dan diberi aba-aba untuk mulai
berjalan selama 6 menit
• Begitu mulai berjalan stopwatch dijalankan
• Jarak yang di tumpuh diukur dari tempat awal sampai akhir pasien berhenti
berjalan
• Pasien beristirahat, kembali ukur tekanan darah, nadi, saturasi O2 dan penilaian
skala borg.
Skala Borg digunakan untuk menggambarkan tingkat kesulitan bernafas dan
tingkat kelelahan pada pasien. Kedua kondisi tersebut harus ditanyakan sebelum
dan setelah pemeriksaan dilakukan
SKALA Borg
• VO2 Max = VO2 Max adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat digunakan
selama latihan fisik dan mencerminkan kemampuan untuk mengirimkan
Oksigen ke jaringan tubuh.
• VO2 Max = (0,06 x jarak) - (0,104 x umur) + (0,052 x BB) + 2,90
=..........ml/kg/menit

Keterangan
 jarak dalam satuan meter
 umur dalam satuan tahun
 berat badan dalam satu kilogram
Nilai METS :
Rumus METS = VO2 Max • Aktivitas fisik ringan = 1,5 - ≤ 3
3,5 • Aktivitas fisik sedang = ≥ 3
• Aktivitas fisik berat = > 6
• METs (Metabolic Equivalent of Task) merupakan satuan yang digunakan
untuk mengestimasi energi yang dikeluarkan dari setiap melakukan suatu
aktivitas.
• METs adalah tingkat pengeluaran energi selama istirahat, setara dengan
pengambilan oksigen 3,5 mililiter per kilogram berat badan permenit.
• American College of Sport Medicine (ACSM) membagi aktivitas fisik
menjadi tiga kategori yaitu ringan, sedang dan berat.
KATEGORI

RINGAN

SEDANG

BERAT
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai