Anda di halaman 1dari 119

MATERI KULIAH

HUKUM ISLAM
PERTEMUAN
I-III

Penanggung Jawab Mata Kuliah:


Dr. TAUFIQUL HULAM, S. Ag.,
M.Hum/
HASAN BASRI, S. Ag., SH., MH
Dosen Tetap Fakultas Hukum
Universitas Lancang Kuning

Kontrak Kuliah
1.
2.
3.
4.
5.

Boleh tidur tidak boleh ngobrol


Menerima telepon diluar kelas
Akan ada recek catatan setiap akhir
kuliah
Keterlambatan ditoleransi 25 menit lewat
waktu itu boleh masuk tidak boleh absen.
Penilaian akhir didasarkan pada
- Hasil Ujian
- Tugas Kuliah
- Kehadiran
- Softskill

Setuju ?

Buku Referensi Bacaan


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Prof. H. Mohammad Daud Ali, S.H., Hukum


Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata
Hukum Islam di Indonesia, Rajawali Press
Prof. T.M. Hasbie As Shidiqie, Pengantar
Hukum Islam, Bulan Bintang
Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A., Studi
Hukum Islam Kontemporer, RM Books
Ahmad Hanafi, Pengantar dan Sejarah
Hukum Islam, Bulan Bintang
Mohd Idris Ramulyo, Asas-Asas Hukum
Islam, Sinar Grafika.
Drs. Ahmad Rofiq,MA, Hukum Islam di
Indonesia, Rajawali Pers.

KONTAK
Dr. TAUFIQUL HULAM,
S. Ag., M. Hum 08127655388
EMAIL :
taufiqulhulam@gmail.com
HASAN BASRI, S. Ag., SH.,
MH- 081365336537

KONSEPSI HUKUM ISLAM


Hukum Islam itu tidak hanya mengatur
bagaimana manusia berinteraksi antarsesama manusia (Hablum Min An-nas),
tetapi juga dengan sang penciptanya
(Allah/ Hablum Min Allah).

Hukum Islam = Syari'at


Secara harfiah artinya : jalan ke sumber air yakni
jalan lurus yang harus diikuti oleh setiap muslim/
muslimah
Terminologi artinya: Ketetapan Allah dan Ketentuan
Rasul yang tersebut dalam Al- Quran dan Hadits
yang berupa Perintah & larangan yang mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia.
Hukum didalam islam terbagi 5, 1. Wajib, 2. Haram,
3. Sunat , 4. Mubah dan 5. Makruh.

SUMBER HUKUM ISLAM

AL QURAN
AL
QURAN

AL KITAB

AL
FURQON

AZ ZIKR
Peringatan"

"Bacaan"

: "Yang
ditulis"

"Pemisah"

(Al Alaq (96)


ayat 1.

(Al Baqarah
(2) ayat 2
dan Al Kahfi
(18) ayat 1,
dll.)

( Al Baqrah An Nahl (16)


ayat 44, dll
(2) ayat
185)

KEDUDUKAN DAN
FUNGSI AL QUR'AN
1. Sebagai petunjuk dan pedoman hidup
bagi umat manusia. (Al Baqarah: 2)
2. Sebagai sumber dari segala sumber
hukum. (Al Ahzab: 36)
3. Sebagai pembenar dan korelasi ajaran
agama samawi terdahulu. (An Nahl: 64,
An Nisa': 47 dan Al Maidah : 48)
4. Sebagai Mu'jizat Nabi Muhammad Saw.
(Al Baqarah: 23, Yunus: 38, Hud: 13, Al
Isra': 88)

KANDUNGAN AL QUR'AN
1. Tauhid; Konsep ke-Esa-an Tuhan
2. Hukum; Konsep ibadah dan
Mua'malat
3. Akhlak; Konsep etika
4. Janji dan ancaman Allah
5. Sejarah umat terdahulu
6. Konsep ilmu pengetahuan

HADITS / SUNNAH
. Hadits secara etimologi berarti jadid (baru) lawan dari qadim
(lama)
Sunnah berarti "ketetapan"
Secara etimologi, Jumhur Ulama menyamakan pengertian
Hadits dengan As Sunnah, yaitu segala perkataan, perbuatan
dan ketetapan yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Sunnah Nabi merupakan sumber hukum islam kedua setelah Alquran, dalam surat 59 (Alhasyar ) ayat 7: Artinya: Apa-apa yang
diperintahkan Rasul kepadamu kerjakanlah dan apa-apa yang
dilarang jauhilah. Dalam surat 4 (An-nisa)ayat 80 Artinya:
Barang siapa taat kepada Rasul sungguhlah taat kepada Allah.
Dalam surat 4 (Annisa) ayat 59 Artinya: Jika kamu bersengketa
tentang sesuatu, maka kembalilah kepada Allah dan RasulNya.

AS
AS Sunnah
SUNNAH
Macam-Macam As Sunnah:
Sunnah Qauliyah, yaitu sunnah Rosul yang
berupa perkataan Rosulullah., contoh menuntut
ilmu dll
Sunnah Fi'liyyah, yaitu sunnah Rosul yang berupa
perbuatan Rosulullah, contohnya melaksanakan
sholat dll
Sunnah Taqririyah, yaitu sunnah Rosul yang
berupa persetujuan Nabi atas perbuatan atau
pendapat para sahabat, contohnya

FUNGSI HADITS
1.
2.
3.

Bayan tafsyir, artinya menjelaskan dan menguraikan


ayat-ayat Al Qur'an yang mempunyai arti umum atau
mujmal.
Bayan Ta'kidi atau Taqriri, artinya menguatkan atau
menegaskan kembali hukum yang sudah ada dalam Al
Qur'an.
Menetapkan dan mengadakan hukum yang tidak
disebutkan dalam Al Qur'an.
Berdasarkan fungsinya itu oleh karenanya Hadits
menjadi sumber hukum Islam yang kedua.

KLASIFIKASI HADITS
Hadits Mutawatir
Hadits yang
diriwayatkan oleh
orang banyak,
sehingga tidak
mungkin mereka
bersepakat untuk
berbuat bohong.

Hadits Ahad
Hadits yang
diriwayatkan oleh rawi
(orang yang
meriwayatkan) yang
jumlahnya tidak
mencapai derajat
mutawatir.

PEMBAGIAN HADITS AHAD


1. Hadits Shahih, artinya hadits yang diriwayatkan
oleh seorang yang adil, kuat hapalannya,
bersambung sanadnya, tidak ada cacat dan
kejanggalan riwayatnya.
2. Hadits Hasan, artinya hadits yang diriwayatkan
oleh seorang yang adil, tetapi kurang kuat
hapalannya, bersambung sanadnya, tidak ada
cacat dan kejanggalan riwayatnya.
3. Hadits Dho'if, artinya hadits yang diriwayatkan
oleh orang yang tidak memenuhi syarat-syarat
hadits shahih

IJTIHAD
Dari segi bahasa berarti: "berusaha
sungguh-sungguh.
Dari segi istilah, berarti: "mencurahkan
segala pikiran dan kemampuannya
untuk menetapkan atau menemukan
hukum syara (Islam) yang tidak
ditetapkan secara jelas dalam Al Qur'an
dan Hadits Nabi".

SYARAT-SYARAT IJTIHAD
1. Beragama Islam
2. Cakap bertindak: Berakal sehat dan baligh.
3. Menguasai dan memahami Al Qur'an dan
Hadits dan ilmu-ilmu yang terkait dengannya.
4. Menguasai dan memahami Bahasa Arab
(Nahwu & Shorof), ilmu mantiq dan ilmu
balaghoh.
5. Mengusai dan memahami ilmu ushul fiqh.
6. Mengusai ilmu asbabun nuzul dan asbabul
wurud

PRINSIP-PRINSIP IJTIHAD
1. Hasil ijtihad tidak boleh bertentangan
dengan Al Qur'an dan Hadits.
2. Hasil ijtihad kebenarannya bersifat relatif.
3. Ijtihad tidak boleh dalam urusan ibadah
mahdoh
4. Hasil ijtihad tidak bersifat final dan tidak
universal
5. Dalam berijtihad harus memperhatikan nilai
kemaslahatan daripada kemodhorotan.

JENIS MUJTAHID
Mujtahid mutlak : orang-orang yang
melakukan ijtihad langsung secara
keseluruhan dari A. Q. dan Hadits dan
seringkali mendirikan suatu mazhab.
Contoh : Imam Syafi'i, Imam Maliki, dll.
Mujtahid mazhab : Para mujtahid yang
mengikuti salah satu mazhab dan tidak
membentuk suatu mazhab tersendiri.

METODE IJTIHAD
1. Ijma' : persetujuan atau kesesuaian
pendapat para ahli mengenai suatu
masalah pada suatu tempat di suatu
masa.
Dalam kontek sekarang lebih diarahkan
pada penafsiran ayat-ayat tertentu dalam
Al Qur'an. Contoh : Al Qur'an Surat An
Nisa Ayat 3 tentang Beristri lebih dari satu.

2. Qiyas : menyamakan hukum suatu hal yang


tidak terdapat ketentuannya di dalam Al Qur'an
& As Sunnah dengan hal lain yang hukumnya
disebut dalam Al Qur'an dan Sunnah Rosul
karena persamaan illat (penyebab/alasannya).
Contoh : Minuman Khamar; yang
menyebabkan minuman itu dilarang karena
illatnya, yakni memabukkan (dapat
menghilangkan fungsi akal) oleh karenanya
dapat diqiyaskan semua minuman atau yang
sejenisnya dilarang untuk dikonsumsi.

METODE IJTIHAD
3. Istidlal : Menarik kesimpulan dari dua
hal yang berlainan.
Contoh : Menarik kesimpulan dari adat
istiadat dan hukum agama yang
diwahyukan sebelum Islam, sementara
adat istiadat dan hukum agama itu tidak
dihapuskan oleh syari'at Islam.
Contohnya: Pembagian harta gono gini.

METODE IJTIHAD

4. Masalih Mursalah / Maslahat Mursalah : Cara


menemukan hukum sesuatu hal yang tidak
terdapat ketentuannya baik dalam Al Qur'an
maupun Hadits, berdasarkan pertimbangan
kemaslahatan masyarakat atau kepentingan
umum.
Contoh : Pungutan pajak penghasilan untuk
kemaslahatan atau kepentingan masyarakat
dalam rangka pemerataan
pendapatan/pengumpulan dana yang diperlukan
untuk memelihara kepentingan umum.

METODE IJTIHAD
5. Istihsan : Cara menentukan hukum
dengan jalan menyimpang dari ketentuan
yang sudah ada demi keadilan dan
kepentingan umum.
Contoh : Hak milik seseorang hanya
dapat dicabut kalau disetujui oleh
pemiliknya, namun hak tersebut dapat
dicabut paksa demi kepentingan umum
yang mendasar.

6. Istishab : Menetapkan hukum sesuatu hal, menurut


keadaan yang terjadi sebelumnya, sampai ada dalil
yang mengubahnya. Dengan kata lain melangsungkan
berlakunya hukum yang telah ada karena belum ada
ketentuan lain yang membatalkannya.
Contoh : A mengadakan perjanjian utang piutang
dengan B. Menurut A utangnya telah dibayar kembali
tanpa menunjukan suatu bukti atau saksi. Dalam
kasus ini dapat ditetapkan bahwa A masih belum
membayar utangnya dan perjanjian itu masih tetap
berlaku selama belum ada bukti yang menyatakan
bahwa perjanjian utang piutang tersebut berakhir.

METODE IJTIHAD

METODE IJTIHAD

7. Adat Istiadat / Urf : yakni adat


istiadat yang tidak bertentangan
dengan hukum Islam.
Contoh : Melamar wanita dengan
memberikan tanda pengikat.

IJTIHAD JAMAI
Suatu

ijtihad dengan cara bersamasama untuk memecahkan suatu


masalah kontemporer.
Bersama-sama dalam arti
berkumpulnya mujtahid dengan ahli
tertentu yang menyangkut bidang
yang akan diijtihadi (diberikan hukum).

CONTOH IJTIHAD JAMAI


Menghukumi masalah-masalah
kontemporer seperti, Bayi Tabung,
Transplantasi, Donor darah, bunga bank,
bursa efek dan lain-lain

TEKNIS IJTIHAD JAMAI


Contoh kasus bayi tabung
Hadir dalam majelis itu mujtahid (orang
yang memenuhi syarat berijtihad) bersama
dengan ahli bayi tabung baik muslim
maupun non muslim. Peran ahli bayi
tabung hanya memberikan penjelasan
tentang teknis bayi tabung untuk
memberikan masukan kepada mujtahid
dalam mengambil putusan hukum.

SYARIAT & FIQIH


Syariat

Fiqih

1. Berasal dari wahyu


1. Karya manusia yang
Illahi (A.Q.) dan
dapat berubah dari
Sunnah Rosul
masa ke masa.
(Hadits).
2. Bersifat instrumental.
2. Bersifat fundamental 3. Hukumnya bersifat
3. Hukumnya bersifat
dhonni (dapat
qot'i (tidak berubah)
berubah)

SYARIAT & FIQIH


Syariat
4. Hukum syari'at hanya
satu (universal)
5. Menunjukan kesatuan
6. Langsung dari Allah
(terdapat dalam A.Q.)
dan penjelasannya
dalam Hadits.
7. Disebut dengan Islamic
Law

Fiqih
4. Hukumnya beragam
(insidental).
5. Menunjukkan
keragaman.
6. Produk ijtihad dari
para ahli hukum
(mujtahid).
7. Islamic
jurisprudence.

MATERI KULIAH
HUKUM ISLAM
PERTEMUAN
IV

CIRI-CIRI HUKUM ISLAM 1


1. Merupakan bagian dan bersumber dari agama Islam.
2. Mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat
dipisahkan dari Iman atau akidah dan kesusilaan atau
akhlak Islam.
3. Mempunyai dua kunci istilah yakni Syariat dan Fiqih.
Syariah terdiri dari wahyu Allah dan Sunnah Rosul.
Fiqih adalah pemahaman dan hasil pemahaman
manusia tentang syariah.
Terdiri dari dua bidang utama yakni Ibadah dan
Muamalah.
.

CIRI-CIRI HUKUM ISLAM 2


4.

5.
6.

Strukturnya hukumnya berlapis ; yakni


terdiri dari nash atau teks Al Quran, Sunnah
Nabi Muhammad, hasil ijtihad dan
pelaksanaanya dalam praktik baik berupa
keputusan hakim maupun berupa amalan
umat Islam dalam masyarakat.
Mendahulukan kewajiban dari hak, amal dari
pahala.
Adanya hukum taklif yakni Jaiz, Sunnat,
Makruh, Wajib, dan Haram.
Dan hukum wadi yakni yang mengandung
sebab, syarat, halangan terjadi atau
terwujudnya hubungan hukum

RUANG LINGKUP
HUKUM ISLAM 1
Ruang lingkup hukum Islam tidak
membedakan secara khusus
penggolongan hukum menjadi
hukum privat (hukum perdata)
dan hukum publik seperti halnya
dalam hukum barat.

RUANG LINGKUP
HUKUM ISLAM 2

1. Munakahat : mengatur segala sesuatu


yang berhubungan dengan perkawinan,
perceraian serta akibatnya.
2. Wirosah : mengatur segala masalah
yang berhubungan dengan pewaris,
ahli waris, harta peninggalan serta
pembagian warisan.
3. Muamalat : mengatur masalah
kebendaan, jual beli, sewa menyewa,
pinjam meminjam dan lain-lain.
Ketiga ruang lingkup ini dalam hukum
barat disebut dengan hukum privat
(hukum perdata).

RUANG LINGKUP
HUKUM ISLAM 3
4.

5.
6.
7.

Jinayat : Memuat aturan-aturan mengenai perbuatanperbuatan yang diancam dengan hukuman baik
dengan jarimah hudud (yang telah ditentukan bentuk
dan batas hukumannya) maupun jarimah tazir (bentuk
hukumannya ditentukan oleh penguasa).
Al Ahkam Al Sulthoniyah : Membicarakan segala
permasalahan yang berhubungan dengan kepala
negara, pemerintahan, tentara, pajak, dll.
Siyar : Mengatur urusan peperangan, perdamaian,
tata hubungan dengan pemeluk agama dan negara
lain.
Mukhosamat : Mengatur permasalahan peradilan,
kehakiman dan hukum acara.
Keempat lingkup hukum Islam tersebut di atas dalam
hukum barat dikenal dengan hukum publik.

TUJUAN HUKUM
ISLAM

Tujuan Umum :
Untuk mencapai kebahagiaan hidup
manusia di dunia dan di akhirat kelak,
dengan jalan mengambil segala yang
bermanfaat dan mencegah atau
menolak yang mudorot, yaitu yang
tidak berguna bagi hidup dan
kehidupan.

TUJUAN HUKUM ISLAM

1.
2.
3.
4.
5.

Menurut Abu Ishaq al Shatibi,


tujuan hukum Islam ada 5 (lima):
Memelihara Agama
Memelihara Jiwa
Al Maqosid As
Memelihara Akal
Syariah
Memelihara Keturunan
Memelihara Harta

TUJUAN HUKUM ISLAM 3


Dilihat dari segi Pembuat Hukum Islam
1. Untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia yang bersifat :
a. Primer (dhoruriat),
b. Sekunder (hajiyat),
c. Tertier (tahsiniyat)
2. Untuk ditaati dan dilaksanakan oleh
manusia dalam kehidupan sehari-hari.

TUJUAN HUKUM ISLAM 4


Adapun yang termasuk kebutuhan primer (dhoruriat)
yaitu yang termasuk dalam kategori al maqosid al
khomsah.
Adapun yang termasuk kebutuhan sekunder (hajiyat)
yaitu kabutuhan yang diperlukan untuk mencapai
kebutuhan primer seperti, kemerdekaan, persamaan hak
dan lain-lain.
Adapun yang termasuk kebutuhan tertier (tahsiniyat)
yaitu kebutuhan hidup manusia yang sifatnya selain
primer dan sekunder yang perlu diadakan dan dipelihara
untuk kebaikan hidup manusia dalam masyarakat.
Contohnya : Sandang, pangan, papan, dll.

TUJUAN HUKUM ISLAM 5


Dilihat dari segi manusia yang menjadi pelaku dan
pelaksana hukum Islam
1. Tujuannya yakni Untuk mencapai kebahagiaan
hidup manusia dan di akhirat kelak, dengan
jalan mengambil segala yang bermanfaat dan
mencegah atau menolak yang mUdorot, yaitu
yang tidak berguna bagi hidup dan kehidupan.
2. Menurut Juhaya S. Praja tujuannya adalah
tercapainya keridhoan Allah dalam kehidupan
manusia di dunia dan akhirat kelak.

MATERI KULIAH
HUKUM ISLAM
PERTEMUAN
V-VI

ASAS-ASAS HUKUM ISLAM

Dasar, Basis,
Pondasi.

Etimologi

Definisi Asas
Terminologi

Kebenaran yang
dipergunakan
sebagai tumpuan
berfikir dan alasan
pendapat terutama
dalam penegakan
dan pelaksanaan
hukum

KLASIFIKASI
ASAS HUKUM ISLAM
Umum
Asas Keadilan
As Sad : 38 Ayat (26)
Asas Kepastian
Hukum
Al Isra : 17 Ayat (15)

Khusus Pidana
Asas Legalitas
Al Isra : 17 Ayat (15)
Asas Larangan
Memindahkan
Kesalahan Pada Orang
Lain
AL Mudasir : 74 Ayat
(38)

Asas Kemanfaatan
Al Baqarah : 2 Ayat

Asas Praduga Tak


Bersalah

KHUSUS PERDATA

1. Kebolehan atau mubah


2. Kemaslahatan hidup

3. Kebebasan dan kesukarelaan


4. Kebebasan berusaha
5. Kebajikan
6. Menolak mudorot dan mengambil
manfaat

KHUSUS PERDATA

7.

Kekeluargaan atau kebersamaan


yang sederajat

8.

Adil dan berimbang

9.

Mendahulukan kewajiban dari hak

10. Larangan merugikan diri sendiri dan


orang lain
11. Kemampuan berbuat atau bertindak
12. Mendapatkan hak karena usaha dan
jasa
13. Perlindungan hak

KHUSUS PERDATA

14. Hak milik berfungsi sosial

15. Yang beriktikad baik harus


dilindungi
16. Risiko dibebankan pada pemilik
harta tidak pada pekerja
17. Mengatur dan memberi
petunjuk
18. Tertulis atau diucapkan di
depan saksi

MATERI KULIAH
HUKUM ISLAM
PERTEMUAN
VII

KONSEPSI HUKUM
PIDANA ISLAM /JINAYAT
JINAYAT

Perbuatan Dosa
Kejahatan
Pelanggaran
JARIMAH
Larangan-larangan syara yang
diancam Allah dengan hukuman
hadd atau tazir

MACAM-MACAM JARIMAH
Jarimah Qisos: jarimah yang diancam dengan
hukuman qisos (qisos artinya hukuman yang sama
dengan jarimah yang dilakukan). Contoh: Pembunuhan
dengan sengaja.
Jarimah Diyat: jarimah yang diancam diyat (hukuman
ganti rugi atas penderitaan korban/keluarga korban).
Contoh: pembunuhan tidak sengaja.
Jarimah Hudud: jarimah yang ketentuan hukumnya
disebutkan dalam Al Quran atau Hadits. Contoh:
Pencurian, perzinaan.
Jarimah Tazir: jarimah yang macamnya ditentukan
dalam Al Quran atau Hadits tetapi hukumannya
diserahkan kepada penguasa.

Jarimah Qisos
Dasar hukumnya Surat An Nisa (93) & Al Furqon (68).
a. Pembunuhan Sengaja
Dasar hukumnya: Al Baqoroh (178)
Sanksinya: Dibunuh. Bila keluarga korban memaafkan
wajib membayar diyat (pelakunya) sebanyak 1000
dinar/4,25 kg emas. Menurut Abu Hanifah besarnya
diyat sesuai dengan kesepakatan.
b. Penganiayaan
Dasar hukumnya: As Suro (40)
Sanksinya: sebanding dengan anggota tubuh yang
dianiaya. Bila dimaafkan wajib membayar diyat
disesuaikan dengan kerugian yang diderita.

Jarimah Diyat
Pembunuhan tidak sengaja
Dasar hukumnya: An Nisa (92)
Sanksinya: wajib membayar
diyat sebesar 1000 dinar/4,25 kg
emas yang dibebankan kepada
pihak keluarga. Pembayarannya
dapat diangsur. Bila dimaafkan
maka bebas dari diyat.

Jarimah Hudud

Pencurian

Dasar hukumnya: Al Maidah (38)

Sanksinya: dipotong tangan kanannya.

Syarat-syaratnya: Baligh, berakal sehat, tidak


terpaksa, harta milik orang lain, barang curian
disimpan pada tempatnya, mencapai nisob yakni 1, 62
gram emas, dan tidak karena desakan.
Perampokan (hirobah)

Dasar hukumnya: Al Maidah (33-34)

Sanksinya: bila disertai dengan pembunuhan


sanksinya dihukum mati & disalib, bila hanya
membunuh tanpa merampas harta sanksinya dihukum
mati, bila hanya merampas harta sanksinya dipotong
tangan kanan dan kaki kirinya, bila hanya menakutnakuti sanksinya diasingkan (dipenjara).

Jarimah Hudud

Pemberontakan
Dasar hukumnya: Al Hujurot (9)
Sanksinya: diperangi
Syaratnya: kelompoknya bersenjata, keluar dari
kelompok yang sah, dan punya tafsiran hukum
yang dijadikan alasan.
Perzinaan
Dasar hukumnya: An Nur (2)
Sanksinya: Pezina Muchson (pelakunya pernah
kawin) di rajam yakni dilempari batu sampai mati
dan untuk pezina ghoiru muchson (pelakunya
belum pernah kawin) dicambuk 100 x.

Pelaksanaan Hukum Rajam

PELAKSANAAN HUKUM
RAJAM

Jarimah Hudud

Homoseksual

Dasar hukumnya: Al Ankabut (28-35)


Sanksinya: diserahkan kepada
penguasa.
Minum Khomer

Dasar hukumnya: Al Maidah (90)


Sanksinya: Dicambuk 40 x selebihnya
diserahkan kepada pihak penguasa.
Ridhoh/Murtad

Dasar hukumnya: An Nisa (137)


Sanksinya: dibina

PELAKSANAAN HUKUM
CAMBUK

PELAKSANAAN HUKUM
CAMBUK

MATERI KULIAH
HUKUM ISLAM
PERTEMUAN
VIII

RIWAYAT
PENYELESAIAN
SENGKETA DALAM
PERKARA HUKUM
ISLAM DI INDONESIA

PERIODE TEKNIK PENYELESAIAN


SENGKETA PERKARA HUKUM
ISLAM PADA PRAPEMERINTAHAN
BELANDA
1.
Tahkim: Penyelesaian
hukum Islam
2.

3.

dengan bertahkim kepada ulama


yang dipercayai
Ahlul Hilli Wal Aqdi : Penyelesaian
hukum Islam dilakukan oleh ulama
yang dipercayai yang telah dibaiat
yang berperan sebagai qadhi (hakim)
Tauliyah : Sebagian Penyelesaian
hukum Islam diserahkan kepada
badan judicative

PERIODE PENYELESAIAN
PERKARA PERDATA HUKUM
ISLAM PADA PEMERINTAHAN
BELANDA
Pada periode
ini teknik penyelesaian
sengketa perkara hukum islam pada
Pemerintahan Belanda diselesaikan
di Pengadilan Agama yang tersebar di
Indonesai dengan sebutan yang
beragam. Seperti : Rapat Ulama, Raad
Agama, Mahkamah Islam, Pengadilan
Paderi, Kerapatan Qadli, Godsdienst
Beamte, Godsdienstige Rechtspraak,
dll.

KEDUDUKAN HUKUM ISLAM


PADA PEMERINTAHAN HINDIA
BELANDA
1. Lahirnya teori
receptie in complexu

memperkuat kedudukan hukum Islam saat itu.


Yang dibuktikan dengan adanya staatsblad
1884 no. 129 di Belanda jo. Staatsblad 1885
no. 2 di Indonesia terutama pada Pasal 75
Ayat (3):
Apabila terjadi sengketa perdata antara
orang-orang Indonesia yang beragama Islam
oleh Hakim Indonesia haruslah diperlakukan
hukum Islam Gonsdientig Wetten dan
Kebiasaan mereka.

KEDUDUKAN HUKUM ISLAM


PADA PEMERINTAHAN HINDIA
BELANDA

Tokoh yang berpengaruh


pada periode ini adalah
Carel Frederik Winter (17991859), Solomon Keuzer
(1823-1868), Prof. Mr.
Lodewijke Willem Christian
Van den Berg (1845-1927)

2. Lahirnya teori receptie menjadi ancaman


terhadap kedudukan Hukum Islam di
Indonesia. Dibuktikan dengan adanya
staatsblad 1929 no. 221 terutama pada
Pasal 134 Ayat (2) yang intinya adalah:
Hukum Islam baru dianggap berlaku sebagai
hukum apabila memenuhi 2 syarat:
Pertama: Hukum Islam harus diterima
terlebih dahulu oleh hukum kebiasaan (adat
setempat)

Kedua: Hukum Islam tidak


boleh bertentangan dengan
hukum Belanda
Tokoh yang berpengaruh pada
periode ini adalah Cornelis
Van Vollenhouven (18741933), Christian Snouck
Hoergronje (1857-1936)

PERIODE PENYELESAIAN
PERKARA PERDATA HUKUM
ISLAM PASCA KEMERDEKAAN RI

Sejak awal kemerdekaan


hingga awal tahun
1980 terdapat tiga
kelompok Badan
Peradilan Agama yang
menyelesaikan
perkara perdata
hukum Islam

3 KELOMPOK ITU ADALAH:


1.

2.

3.

Pengadilan Agama dan Mahkamah Islam


Tinggi terdapat di Pulau Jawa dan Madura
(Stbl 1882 No.152 dan Stbl 1937 No. 116
dan No. 610).
Kerapatan Qadli dan Kerapatan Qadli
Besar di Kalsel dan Kaltim (Stbl 1937 No.
638 dan No. 639).
Pengadilan Agama/Mahkamah Syariah
dan Mahkamah Syariah Provinsi di Luar
Jawa, Madura, Kalsel dan Kaltim (PP No.
45 Tahun 1957).

Keragaman sebutan Pengadilan


Agama dalam 3 kelompok itu
akhirnya disatukan menjadi satu
sebutan dengan nama Pengadilan
Agama (tingkat I) dan Pengadilan
Tinggi Agama (tingkat banding)
melalui Surat Keputusan Menteri
Agama No. 6 Tahun 1980 tanggal 28
Januari 1980, pada Tahun 1989
diundangkan UU No.7/1989 Tentang
Peradilan Agama di Indonesia.

PERTEMUAN
IX
MID SEMESTER

HUKUM ISLAM MENJAWAB


PERMASALAHAN
KONTEMPORER

BERBAGAI ISU KONTEMPORER

1.
2.
3.

Hak Asasi Manusia


Aborsi
Keluarga Berencana

PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA


HAK: Sesuatu yang mesti diterima oleh seseorang.
HAK ASASI: Menurut UU No: 39/1999 adalah Hak
yang melekat pada hakekat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan dan merupakan
anugerah yang wajib dihormati dan dijunjung tinggi
dan
dilindungi oleh Negara.

HAK ASASI MANUSIA MENURUT


ISLAM
Sesuatu yang melekat pada diri
seseorang yang diberikan Allah
SWT dan tidak boleh dicabut
kecuali yang dibenarkan Allah SWT

HAM DALAM ISLAM


Menurut Masdar F Masudi HAM dalam Islam ada 5, yaitu:
1. Hak untuk Hidup/ Perlindungan terhadap jiwa (Qs. Alisra (17) ayat 31. 2. Hak untuk mendapatkan
perlindungan dari hukuman sewenang2 (Qs. Fathir (35)
ayat 18), 3. Hak untuk mendapatkan Keamanan/
kemerdekaan pribadi (Qs. Annisa (4) ayat 58, 4. Hak
Kebebasan beragama, memiliki keyakinan berdasarkan
hati nurani (Qs. Albaqarah (2) ayat 256), 5. Hak
Persamaan hak didepan Hukum (Qs. Annisa (4) ayat 135.

HAM DALAM ISLAM


Tujuan Piagam Madinah
Untuk menyatukan warga Madinah yang
majemuk, baik karena perbedaan etnik
(Yahudi dan kelompok-kelompok Arab),
perbedaan agama (Yahudi, Muslim, dan
Nasrani), dan perbedaan kultur.

HAM DALAM ISLAM

1.
2.
3.
4.

Piagam Madinah memuat tentang :


Perlindungan Kebebasan beragama
dan beribadah.
Kedudukan yang sama sebagai warga
masyarakat.
Persamaan hak dan kewajiban.
Persamaan di muka hukum.

HAM DALAM ISLAM


Sumber Hukum HAM ISlam
Al Quran
Hadits
Hasil Ijtihad (Fiqih)

HAM DALAM ISLAM


Pendekatan Penilaian HAM
Islam menggunakan teosentris yakni
menempatkan Tauhid sebagai
landasan utama.
HAM Barat menggunakan
antroposentris yakni menempatkan
akal sebagai landasan utama.

HAM DALAM ISLAM


Sejarah
Islam mengklaim bahwa gagasan itu
bermula dari Konstitusi Madinah
atau Piagam Madinah 624 M.
HAM Barat secara formal bermula
dari Magna Charta 1215 M di
Inggris.

HAM DALAM ISLAM


Sejarah
Islam mengklaim bahwa gagasan itu
bermula dari Konstitusi Madinah
atau Piagam Madinah 624 M.
HAM Barat secara formal bermula
dari Magna Charta 1215 M di
Inggris.

HAM DALAM ISLAM


(Beberapa HAM)
1. Hak Hidup (hak natural). Dapat dicabut apabila:
Melakukan pembunuhan dengan sengaja
Membunuh musuh dalam peperangan ketika
berjihad di jalan Allah.
Melakukan penghianatan untuk menggulingkan
pemerintahan Islam.
Melakukan zina bagi laki-laki maupun perempuan
yang sudah menikah
Perampokan yang disertai pembunuhan

2. Kebebasan Beragama
Surat Al Baqarah ayat 256, yang artinya :
tidak ada paksaan dalam (memasuki)
agama Islam; sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang sesat .
Disebutkan juga dalam Surat Al Kahfi ayat 29,
yang artinya :
.. kebenaran itu datang dari Tuhanmu;
maka barangsiapa yang ingin (beriman)
hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang
ingin kafir, biarlah ia kafir

3. Kebebasan Berfikir
dan
Berpendapat
Surat
Al Araaf ayat 176, yang artinya :
agar mereka berfikir
Segala sesuatu yang merupakan produk
pemikiran sangat bernilai subjektif. Karenanya
tidak diperkenankan memonopoli suatu
kebenaran.
Dalam Islam mengakui kemungkinan terjadinya
suatu perbedaan pendapat, yang perbedaan itu
dianggapnya sebagai rahmat (sepanjang letak
perbedaan itu tidak dalam masalah-masalah yang
qoti atau prinsipil).

4. Hak Bekerja
Surat At Taubah ayat 105, yang artinya :
Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rosul-Nya
serta orang-orang mukmin akan melihat
pekerjaanmu
Sebagaimana dinyatakan dalam Sabda Rosulullah
Saw. Riwayat Al Baihaqy, yang artinya :
Berikanlah upah seorang buruh sebelum kering
keringatnya, dan beritahukanlah upahnya sewaktu
dia bekerja.

5. Hak Politik

Hak memilih kepala negara


Hak musyawarah
Hak melakukan kontrol
Hak memecat kepala negara
Sabda Rosulullah Saw. Riwayat Bukhori artinya :
Hai Abdurrahman bin Samurah jangan engkau
meminta jabatan, jika engkau diberinya karena
meminta, engkau akan diberatnya. Dan jika engkau
diberinya tanpa meminta, maka engkau akan
ditolong untuknya.

6. Hak Keadilan dan


Persamaan (1)
Q. S. An Nahl (16): 90.
Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk berbuat
adil dan kebajikan.
Q. S An Nisa (4): 58
Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk
menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya dan apabila kamu menetapkan hukum
kepada orang lain lakukanlah secara adil,
sesungguhnya Allah telah memberimu sebaik-baik
pengajaran sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi
Maha Melihat.

6. Hak Keadilan dan


Persamaan (1)
Rosulullah Saw. bersabda, yang artinya:
Bahwa, yang menyebabkan hancurnya umat
sebelum kamu adalah dikarenakan apabila yang
mencuri di kalangan mereka itu orang yang
terhormat, maka mereka biarkan. Dan apabila
yang lemah maka mereka jatuhi hukuman. Demi
Allah, seandainya Fatimah putri Muhammad
mencuri, niscaya saya potong tangannya.

ABORSI

PENGERTIAN

Menurut Fact About Abortion, Info


Kit on Womens Health oleh Institute
for Social, Studies and Action, Maret
1991, dalam istilah kesehatan aborsi
didefinisikan sebagai penghentian
kehamilan setelah tertanamnya
telur (ovum) yang telah dibuahi
dalam rahim (uterus), sebelum usia
janin (fetus) mencapai 20 minggu.

Jadi, gugur kandungan atau aborsi (bahasa


Latin: abortus) adalah terjadi keguguran
janin; melakukan abortus sebagai melakukan
pengguguran (dengan sengaja karena tak
menginginkan bakal bayi yang dikandung itu).
Secara umum, istilah aborsi diartikan sebagai
pengguguran kandungan, yaitu dikeluarkannya
janin sebelum waktunya, baik itu secara
sengaja maupun tidak. Biasanya dilakukan saat
janin masih berusia muda (sebelum bulan ke
empat masa kehamilan).

Jenis-jenis aborsi lainnya terdiri atas :

Missed abortion
Pada kasus missed abortion, kematian janin
terjadi tanpa adanya pengeluaran dari hasil
konsepsi. Alasan mengapa janin yang
meninggal tidak keluar masih belum jelas.
Tes kehamilan menjadi negatif, tanda-tanda
kehamilan tidak ada, dan denyut jantung
janin tidak dapat terdeteksi.
Abortus terapeutik
Abortus yang dilakukan pada usia kehamilan
kurang dari 12 minggu atas pertimbangan
kesehatan wanita, dimana apabila kehamilan
itu dilanjutkan akan membahayakan dirinya.

Abortus septik
Abortus spontan dapat diikuti dengan
komplikasi infeksi. Infeksi dapat terjadi
akibat tindakan abortus yang tidak sesuai
dengan prosedur (misalnya oleh dukun).
Abortus berulang
Abortus berulang adalah abortus yang
terjadi sebanyak 3 kali atau lebih pada 3
bulan pertama kehamilan. Abortus berulang
primer terjadi pada wanita yang belum
pernah memiliki anak yang hidup
sebelumnya. Abortus berulang sekunder
adalah abortus yang terjadi pada wanita
yang sebelumnya sudah pernah memiliki
anak lahir hidup.

ABORSI DALAM
PANDANGAN HUKUM
ISLAM

Maka demi Tuhanmu, mereka pada


hakikatnya tidak beriman hingga
mereka menjadikan kamu
(Muhammad) sebagai pemutus
perkara yang mereka perselisihkan di
antara mereka. (Q.S. An Nisaa` 65)

Dan tidak patut bagi seorang


mu`min laki-laki dan mu`min
perempuan, jika Allah dan
Rasul-Nya telah menetapkan
suatu ketetapan, akan ada bagi
mereka pilihan (yang lain)
tentang urusan mereka. (Q.S.
Al Ahzab 36)

Dan janganlah kamu membunuh anakanak kamu karena kemiskinan. Kami


akan memberikan rizki kepada mereka
dan kepadamu. (Q.S. Al Anaam : 151)
Dan janganlah kamu membunuh anakanak kamu karena takut miskin. Kami
akan memberikan rizki kepada mereka
dan kepadamu. (Q.S. Al Isra` : 31 )

Dan janganlah kamu membunuh jiwa


yang diharamkan Allah
(membunuhnya) melainkan dengan
(alasan) yang benar (menurut syara).
(Q.S. Al Isra` : 33)
Dan apabila bayi-bayi yang dikubur
hidup-hidup itu ditanya karena dosa
apakah ia dibunuh. (Q.S. At Takwir : 89)

KELUARGA BERENCANA
MENURUT PANDANGAN
ISLAM

Pengertian KB
KB adalah sebuah upaya atau proses
perencanaan memiliki keturuunan (anak)
yang tidak membahayakan keselamatan ibu
dan anak dengan cara penjarangan
kelahiran (pengaturan kelahiran)
menggunakan alat atau obat.

KB juga mempunyai 2
istilah, yaitu :
1. Istilah arab yang artinya pengaturan
keturunan atau kelahiran.
2. Istilah bahasa inggris (birt control)
yang artinya pembatasan kelahiran.

KB dititkberatkan pada :
1. perencanaan
2. Pengaturan
3. Pertanggungjawaban orangorang terhadap anggota
keluarganya .

Macam-macam KB
1. Pil
2. Suntikan
3. Susuk KB
4. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
5. Sterilisasi (Vasektomi/Tubektomi)
6. Kondom

KB YANG DIHARAMKAN
Sterilisasi

(vasektomi/tubektomi)

dilarang

atau diharamkan dalam agama karena KB


permanen organ reproduksinya diputus.

Dasar Dibolehkanya KB
Firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 9 yg
artinya sbb :
Dan hendaklah orang-orang merasa khawatir
kalau mereka meninggalkan dibelakang
mereka anak cucu yang lemah, yang
mereka khawatir terhadap
kesejahteraannya. Oleh karena itu,
hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah
dan hendaklah mengucapkan yang benar

ADAPUN PETUNJUK AYAT


TERSEBUT ADALAH
1.
2.
3.

Terpeliharanya kesehatan ibu dan anak.


Terpeliharanya kesehatan jiwa.
Terjaminnya keselamatan agama, orang
tua
yang dibebani kewajiban
mencukupkan kebutuhan hidup
keluarga.

HADITS YANG
MEMBENARKAN KB
yang artinya sebagai berikut :
sesungguhnya lebih baik bagimu
meninggalkan ahli warismu dalam
keadaan kecukupan daripada
meninggalkan mereka menjadi beban
tanggungan orang banyak (HR Al
Bukhari dan Muslim dari Saad bin Abi
Waqqash ra : 8)

KAIDAH FIQHIYAH
dibolehkannya KB

Pada dasarnya segala


sesuatu/perbuatan itu boleh,
kecuali/sehingga ada dalil
yang menunjukkan
keharamannya.

TERORISME
Politik : Mewujudkan
kepentingan sekelompok
orang tertentu
Agama : Mengatasnamakan
perintah berjihad

JIHAD
Berusaha sunguh-sungguh
untuk amar makruf nahi
mungkar
Perintah jihad sejak adanya
manusia
Semua bentuk jihad baik karena
itu tidak ada yang lebih baik
karena hukum jihad itu wajib.

FARDU/WAJIB
JIHAD

Fardu Ain: Suatu kewajiban yang harus


dilakukan setiap orang kapanpun dan
dimanapun.
Contoh: Jihad melawan hawa nafsu, jihad
menuntut ilmu dan menyerbaluaskannya
Fardu Kifayah: Suatu kewajiban yang bila
telah dilakukan oleh seseorang maka orang
yang lain tidak dibebani dengan kewajiban
itu.
Contoh : Jihad menghapuskan
kemungkaran, kemunafikan dan lain-lain

PRINSIP JIHAD
Tidak

boleh bertentangan
dengan Al Quran dan Hadits
Menjunjung tinggi HAM
Mendahulukan kemaslahatan
daripada kemudhorotan

HAM DALAM ISLAM


Setiap hak yang melekat pada diri manusia
sejak dalam kandungan hingga meninggal
dunia
Pendekatan yang digunakan untuk menilai
sesuatu masuk kategori HAM atau tidak
adalah Teosentris.
Teosentris adalah penilaian terhadap sesuatu
dengan menggunakan barometernya adalah
Tauhid (Ajaran Agama) bukan hanya dengan
akal fikiran (Antroposentris)

KORUPSI
Memakan

harta secara batil


Jarimah Tazir
Digolongkan sebagai orang
munafik karena
menyalahgunakan amanat yang
diberikan

ABORSI
Keguguran

tidak disengaja
: Boleh
Mengugurkan dengan alasan tidak
menghendaki kelahiran : Haram
Menggugurkan dengan alasan
membahayakan ibu : Boleh

KDRT
Kekerasan : Fisik & Psikis
Kekerasan Fisik Berat: Jarimah Qisos
Kekerasan Fisik Ringan: Jarimah Tazir
Kekerasan Psikis Berat & Ringan:
Jarimah Tazir
Kekerasan Seksual Berat & ringan:
Jarimah Tazir
Kekerasan Ekonomi Berat
(mempekerjakan untuk seksual) &
Ringan : Jarimah Tazir

NUSYUS= ISTRI
DURHAKA
Diingatkan
Pisah

ranjang
Dipukul
- Tidak dlm maksud membenci
- Tidak dibagian organ vital
- Tidak lebih dari 3 lidi

Anda mungkin juga menyukai