MAKALAH
Disusun Oleh:
Sehrotul Hasanah
Nawal
KATA PENGANTAR
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................2
BAB I.............................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................4
BAB II............................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................6
A. Pengertian Ijtihad.................................................................................6
B. Macam-Macam Ijtihad........................................................................7
C. Kedudukan ijtihad................................................................................9
BAB III........................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................13
A. KESIMPULAN.................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................14
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ijtihad telah dikenal dan dipraktekkan oleh umat Islam semenjak
zaman Rasulullah SAW. Masih hidup, dan terus berkembang pada masa
sahabat serta generasi-generasi berikutnya. Para sahabat melakukan
ijtihad selain karena mendapat dorongan dan bimbingan Nabi SAW. Juga
atas inisiatif dari kalangan sahabat itu sendiri. Cukup banyak riwayat yang
dapat dirujuk yang menunjukkan upaya yang dilakukan oleh para sahabat
dalam berijtihad. Misalnya riwayat yang menceritakan ijtihad Umar
tentang hal yang membatalkan puasa dan ijtihad tersebut secara
hukum telah dibenarkan oleh Nabi saw. Ijtihad dapat dipandang sebagai
faktor utama dalam dinamika umat Islam.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ijtihad
1
Muhaimin, Studi Islam, ( Jaarta : Putra Grafika, 2012), hal, 177
2
Mochtar Adam, Ijtihad Dalam Sorotan, ( Bandung : Mizan, 1991 ), hal 98
7
B. Macam-Macam Ijtihad
1. Ijma’
2. Qiyas
8
3. Istihsan
Fatwa yang dikeluarkan oleh Faqih (ahli fikih), hanya karena dia
merasa hal itu benar. Argumentasi dalam pikiran seorang Faqih tanpa
bisa diekspresikan secara lisan olehnya. Mengganti argumentasi
dengan fakta yang dapat diterima, untuk maslahat orang banyak.
Tindakan memutuskan sesuatu perkara untuk mencegah
kemudharatan. Tindakan menganalogikan suatu perkara di
masyarakat terhadap perkara yang ada sebelumnya. Contohnya :
menurut hukum Syara’ kita tidak boleh mengadakan jual beli yang
Barangnya belum ada saat terjadi akad. Akan tetapi menurut Istihsan
syara’ memberikan rukhsah (kemudahan atau keringanan) bahwa
pembelian diperbolehkan dengan sistem pembayaran di awal,
sedangkan barangnya dikirim kemudian.
4. Maslahah Mursalah
5. Sududz Dzariah
6. Istishab
C. Kedudukan ijtihad
1. Syarat-syarat ijtihad
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ijtihad adalah sebuah usaha yang dilakukan dengan sungguh-
sungguh Dengan berbagai metode yang diterapkan beserta syarat-syarat
yang telah ditentukan untuk menggali Dan mengetahui hukum islam untuk
kemudian diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Tujuan
ijtihad dilakukan adalah upaya pemenuhan kebutuhan akan hukum karena
permasalahan manusia semakin hari semakin kompleks dimana
membutuhkan hukum islam sebagai solusi terhadap problematika tersebut.
DAFTAR PUSTAKA