Sistem Respirasi
disusun oleh :
LABORATORIUM ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
1
BLOK 2 : SISTEM RESPIRASI
MIND MAP
SISTEM RESPIRASI
- Nasopharynx Pleura
- Nares Eksterna Cartilago Bronchus Principalis
- Oropharynx
- Cavum Nasi Bronchus Lobaris
- Laryngopharynx
- Sinus Paranasal Bronkus Segmentalis
Bronkiolus Terminalis
Bronkiolus Respiratorius
2
BLOK 2 : SISTEM RESPIRASI
Saluran pernapasan terbentang dari lubang hidung (nares) dan bibir hingga alveoli paru-
paru.
HIDUNG Fungsi hidung : (1) sebagai indra penciuman, (2) sebagai traktus
respiratorius, (3) menyaring debu, (4) melembabkan dan menghangatkan udara yang
masuk, (5) mengeluarkan sekresi sinus paranasal dan ductus nasolacrimal, dll.
Hidung Luar
Gambar 1. Hidung Luar, Lateral view (Clinical Oriented Anatomy L. Moore, 2014)
Inervasi sensoris hidung luar : N. infratrochlearis dan rami nasales externa nervus
ophthalmicus dan ramus infraorbitalis nervus maxillaries (N. V).
Vaskularisasi hidung luar: cabang-cabang Arteri Ophtalmica dan Arteri Maxillaris. Kulit
ala nasi bagian bawah mandapat vaskularisasi dari cabang arteri facialis
3
BLOK 2 : SISTEM RESPIRASI
Cavum Nasi
Cavum nasi terbentang dari nares hingga choanae (apertura nasalis posterior). Pada bagian
dalam nares terdapat vestibulum nasi, area yang ditumbuhi rambut (vibrissae). Cavum
nasi dibagi menjadi dua bagian kiri dan kanan oleh septum nasi.
Gambar 2. Tulang pembentuk cavum nasi (Clinical Oriented Anatomy L. Moore, 2014)
Septum nasi dibentuk oleh cartilago septi nasi, lamina pependicularis osis ethmoidalis, dan
os. vomer.
Atap
Dibentuk oleh os. nasal, os. ethmoid ( lamina cribiformis ) dan os sphenoid.
Lamina cribiformis dilalui oleh nervus olfactorius.
Dasar
Dibentuk oleh processus palatinus os maxilla dan lamina horizontalis ossis palatini.
Terdapat canalis incisivus yang dilalui oleh nervus nasopalatina.
4
Dinding medial
Dibentuk oleh bagian tulang (posterior), yaitu lamina perpendicular ossis ethmoid,
os. vomer, crista nasalis ossis maxillaris, crista nasalis ossis palatini serta bagian
tulang rawan (anterior), yaitu cartilago septalis.
Lateral : mempunyai tiga tonjolan tulang disebut concha nasalis superior, media,
dan inferior. Area di bawah setiap concha disebut meatus. Pada dinding lateral juga
terdapat :
Recessus Sphenoethmoidalis : terletak di atas concha nasalis superior, muara sinus
sphenoidalis.
Meatus Nasi Superior : terletak di bawah concha nasalis superior, muara sinus
ethmoidalis posterior.
Meatus Nasi Media : terletak di bawah concha nasalis media.
terdapat bulla ethmoidalis, yang dibentuk oleh sinus ethmoidales medii dan
bermuara pada pinggir atasnya. Hiatus semilunaris (muara sinus maxillaris),
5
terletak tepat di bawah bullae. Ujung anterior hiatus terdapat infundibulum, yang
merupakan muara sinus frontalis.
Meatus nasi inferior : terletak di bawah concha nasalis inferior, muara ductus
nasolacrimalis.
Area 1/3 atas concha nasalis superior dilapisi membran mucosa olfactorius untuk penghidu.
2/3 bagian bawah cavum nasi dilapisi oleh membran mucosa respiratorius.
6
BLOK 2 : SISTEM RESPIRASI
Sinus Paranasalis
8
FARING
Pharynx terletak di belakang cavum nasi, cavum oris, dan larynx dan dibagi menjadi
bagian-bagian nasopharynx,oropharynx, dan laryngopharynx.
Nasopharynx: posterior cavum nasi dan superior palatum molle. Setinggi Basis Cranii
VC 2
Oropharynx: posterior cavum oris. Setinggi VC 2 – VC 4
Laryngopharynx: posterior to the larynx. Setinggi VC 4 – VC 6
9
Nasofaring
Lateral :
Tuba auditiva adalah struktur yang menghubungkan nasofaring dengan cavum timpani.
Recessus pharyngeus adalah lekukan kecil pada dinding pharynx di belakang elevasi tuba.
Batas-batas
Superior : bassis cranii (corpus ossis sphenoidalis dan pars basilaris ossis occipitalis)
Inferior : palatum molle
Anterior : choana (apertura nasalis posterior)
Posterior : VC I, dipisahkan oleh Fascia prevertebrae dan M. Capitis
Lateral : dinding medial leher
Orofaring
terletak dibelakang cavum oris. Orofaring termasuk traktus digestivus. Akan dibahas pada
blok 3.
10
Gambar 9. Faring tampak lateral (Clinical Oriented Anatomy L. Moore, 2014 )
11
Laringofaring
terletak di belakang aditus laryngis.
Dinding lateral dibentuk oleh cartilago thyroidea dan membrana thyrohyoidea. Recessus
piriformis merupakan cekungan pada membrana mucosa yang terletak di kanan dan kiri
aditus laryngis.
Batas-batas
Superior : bidang datar melewati tepi atas epiglotis atau setinggi vallecula
Inferior : tepi bawah cartilago cricoid
Anterior : aditus laryngis
Posterior : vertebrae cervikalis III-VI
Laryngopharynx (di sekitar aditus laryngis): ramus laryrrgeus internus dari nervus vagus.
Vaskularisasi Pharynx
Limfe dialirkan dari pharynx langsung menuju ke nodi lymphoidei cervicales profundi atau
tidak langsung melalui nodi retropharyngeales atau paratracheales, baru menuju nodi
lymphoidei cervicales profundi.
12
LARING
Larynx berperan dalam pembentukan suara dan jalan nafas. Larynx terletak di bawah lidah
dan os. hyoid, di antara pembuluh-pembuluh besar leher, dan terletak setinggi VC 4- VC 6.
Cartilago Laring
Cartilago tunggal :
Epiglotis
Cartilago elastis terletak di belakang radix lingua. Lekukan pada membrana mucosa di
kanan dan kiri plica glossoepiglottica disebut vallecula.
Cartilago Thyroidea
Cartilago terbesar larynx terdapat Adam's apple atau Prominentia Laringea
merupakan tonjolan berbentuk V atau yang biasa kita sebut jakun.
Cartilago Cricoidea
terletak di bawah cartilago thyroidea.
13
Cartilago berpasangan :
Cartilago Arytenoidea
Dua buah cartilago arytenoidea; kecil, berbentuk pyramid, dan terletak pada permukaan
belakang larynx.
Cartilago Corniculata
Dua buah cartilago kecil berbentuk kerucut, bersendi dengan apex cartilaginis
arytenoideae.
Cartilago Cuneiform
Dua cartilago kecil yang berbentuk batang terletak di dalam plica aryepiglottica dan
berperan memperkuat plica tersebut.
Fossa Piriformis adalah recessus di kedua sisi plika dan pintu masuk (aditus laryngeus). Di
medial dibatasi plica aryepiglottica dan di lateral oleh cartilago thyroidea dan membrana
thyrohyoidea.
Lipatan Laring
Gambar 11. Cartilago pada plika (Clinical Oriented Anatomy L. Moore, 2014 )
14
Plica Vestibularis
merupakan sebuah lipatan yang terfiksasi pada masing-masing sisi larynx. Masing-masing
dibentuk oleh membrana mucosa yang menutupi ligamentum vestibulare, mengandung
banyak vascular, dan berwama merah muda.
sebuah lipatan yang mudah bergerak pada masing-masing sisi larynx dan berperan pada
pembentukan suara. Masing-masing dibentuk oleh membrane mucosa yang menutupi
ligamentum vocale, tidak mengandung pembuluh darah, dan berwarna putih. Celah di
antara kedua plica vocalis disebut rima glottidis.
Cavitas Laryngis
15
Sinus Laringis adalah sebuah recessus kecil di setiap sisi larynx, terletak di antara plica
vestibularis dan plica vocalis. Sinus ini dilapisi membrana mucosa.
Sacculus Laryngis dalah sebuah diverticulum membrana mucosa yang berjalan ke atas
dari sinus. Sekret mucus membasahi pita suara.
Otot-otot larynx
1. Otot-otot ekstrinsik, menarik larynx ke atas dan ke bawah selama proses menelan.
Otot-otot elevator : musculus digastricus, musculus stylohyoideus, musculus
mylohyoideus, musculus geniohyoideus, musculus stylopharyngeus, musculus
salpingopharyngeus, dan musculus palatopharyngeus.
Otot-otot depresor : musculus sternothyroideus, musculus sternohyoideus, dan
musculus omohyoideus.
2. Otot-otot intrinsik
2 otot mengubah bentuk aditus laryngis : musculus arytenoideus obliquus
(mempersempit aditus) dan musculus thyroepiglottica (memperlebar aditus).
5 otot menggerakkan plica vocalis (pita suara) : musculus cricothyroideus
(menegangkan pita suara), musculus thyroarytenoideus (melemaskan pita suara /
vocalis), musculus cricoarytenoideus lateralis (aduksio pita suara), musculus
cricoarytenoideus posterior (abduksio pita suara), musculus arytenoideus transversus
(mendekatkan cartilago arytenoidea).
16
Persarafan Larynx
Saraf Sensoris
Di atas plica vocalis: ramus laryngeus internus, cabang dari nervus laryngeus superior
nervus vagus.
Saraf Motoris
Nervus laryngeus recurrens, ramus laryngeus externus dari nervus laryngeus superior
nervus vagus.
Vaskularisasi Larynx
Setengah bagian atas larynx: ramus laryngeus superior arteria thyroidea superior.
Setengah bagian bawah larynx: ramus laryngeus inferior arteria thyroidea inferior.
TRAKEA
Dimulai dari pinggir bawah cartilago cricoidea setinggi corpus VC 6. Berjalan turun ke
bawah di garis tengah leher. Trachea berakhir pada carina atau bifurcation trachea
(percabangan menuju broncus principalis dextra et sinistra) setinggi angulus sterni (di
depan discus antara VT 4 dan VT 5), terletak sedikit agak ke kanan dari garis tengah.
17
Batas-Batas Trachea
Anterior: Kulit, fascia, isthmus glandula thyroidea (di depan cincin ke 2, 3, dan 4), vena
thyroidea inferior, arcus jugularis, arteria thyroidea ima (jika ada), dan vena
brachiocephalica kiri pada anak-anak, ditutupi oleh musculus sternocleidomastoideus dan
musculus sternohyoideus.
Kiri: Arcus aortae, arteria carotis communis sinister, arteria subclavia sinister, nervus vagus
sinister dan nervus phrenicus sinister, dan pleura.
Persarafan Trachea
Vaskularisasi Trachea
2/3 bagian atas trachea mendapat darah dari arteria thyroidea inferior,
Aliran LimfeTrachea
18
Gambar 14. Trakea ( Netter, 2006 )
Trachea bercabang dua di belakang arcus aortae menjadi bronchus principalis dexter dan
sinister (primer atau utama).
Trachea bercabang menjadi dua bronchus principalis dextra dan sinistra yang
berlanjut memasuki pulmo melalui hilus pulmo, kemudian bronchus principalis bercabang
menjadi bronchus lobaris yang memasuki masing-masing lobus pulmo yang sesuai.
Selanjutnya bronchus terus-menerus bercabang dua sehingga akhirnya membentuk jutaan
bronchiolus respiratorius. Setiap bronchiolus respiratorius terbagi menjadi 2 sampai 11
ductus alveolaris yang masuk ke saccus alveolaris. Alveoli timbul dari dinding saccus
sebagai diverticula.
Dextra : diameter lebih lebar, ukuran lebih pendek dan posisi lebih vertikal.
Sinistra : diameter lebih sempit, ukuran lebih panjang, dan posisi lebih horizontal.
Segmen-segmen bronchopulmoner
Pembagian subdivisi terbesar dari lobus pulmo, yang berbentuk menyerupai piramid
dengan apex menghadap radix pulmo (akar paru) sedangkan basis (dasar) menghadap
pleura.
Antar segmen dipisahkan oleh jaringan ikat septum, dan terisi oleh bronchus segmental
yang sesuai dan cabang ketiga arteri pulmonalis. Sedangkan vena terdapat di jaringan
ikat diantara segmen-segmen.
Berjumlah 10 segmen di pulmo dextra dan 8-10 segmen di pullmo sinistra. Segmen ini
dapat dipisahkan dan diangkat dengan pembedahan.
21
PLEURA
Pleura dan paru terletak pada mediastinum lateral. Pleura merupakan dua kantong
serosayang mengelilingi dan melindungi paru.
Lapisan pleura :
Lapisan parietalis, yang meliputi dinding thorax. Peka terhadap nyeri, suhu, raba, dan
tekanan.
Lapisan visceralis, yang meliputi seluruh permukaan luar paru (melekat pada organ). peka
terhadap regangan.
22
Cavitas pleuralis : ruang pemisah antara Pleura parietalis dan visceralis dan berisi sedikit
cairan sebagai pelumas.
PULMO
Paru terletak pada lateral mediastinum. Memiliki 2 lobus, dexter dan sinister. Apex terletak
di puncak paru dan Basis di atas diafragma.
Hilus pulmonis adalah cekungan di mana bronchus, pembuluh darah, dan saraf yang
membentuk radix pulmonis, struktur yang masuk dan keluar dari paru.
Margo pulmo
Margo anterior : tepi pulmo yg terjepit antara corpus sterni dengan pericardium. Pada
margo anterior pulmo sinistra terdapat adanya cekungan akibat adanya jantung yg
disebut dg incisura cardiac pulmonis.
Margo inferior : tepi pulmo yg memisahkan basis pulmo dengan facies costalis pulmo.
23
Gambar 119 ( L. Moore, 2014 )
24
Perbedaan dextra sinistra
Ukuran Sedikit lebih besar Sedikit lebih kecil
Lobus 3 lobus (sup, med, inf) 2 lobus (sup, inf)
Fissura Obliqua dan Horizontalis Horizontalis
Skeletopi Lebih tinggi Lebih rendah
Incisura Cardiac Pulmonis - Ada
Lingula Pulmonis Sinistra - Ada
Impressio dan Sulcus Impressio cardiaca dextra Impressio cardiaca sinista
Impressio costalis Sulcus A.Subclavia Sin
Sulcus costae 1 Sulcus costae 1
Sulcus Esophageal Sulcus Aorta Ascendens
Sulcus vena cava superior Sulcus Arcus Aorta
Sulcus vena azygos Sulcus Aorta Descendens
Hilum Bronchus Principalis dextra Bronchus Principalis sin
Arteri Pulmonalis dextra Arteri Pulmonalis dextra
Vena Pulmonalis dextra Vena Pulmonalis dextra
Ligamentum pulmonale Ligamentum pulmonale
25
DAFTAR PUSTAKA
L. Moore, Keith at al. 2014. Clinically Oriented Anatomy 7th edition. Philadelpia : Wolter
Kluwer.
R. Putz & R. Pabst.2000. Sobotta Atlas Anatomi Manusia Jilid 1 dan 2 Ed. 21. Jakarta :
EGC
Netter, F.H. 2006. Atlas of Human Anatomy. 4th ed.Saunders Elsevier. Philadelphia.
26