S
DEFINISI
• Tersering
• Melalui saluran
• 10-20% kasus pd dewasa
• Dua tipe : HSV1 dan HSV2 • Termasuk west gastrointestinal • Ensefalitis
nile virus rhabdovirus
• Melalui gigitan
serangga
KLASIFIKASI
• Hal ini terjadi ketika virus
langsung menyerang otak dan
Ensefalitis saraf tulang belakang. Hal ini
dapat terjadi setiap saat
primer (ensefalitis sporadis), sehingga
menjadi wabah (epidemik
ensefalitis).
Mengenai CNS
Ensefalitis
Kejang
Demam Kesadaran
menurun
TRIAS
ENSEFALITIS
Manifestasi kelainan neurologis pada ensefalitis
disebabkan oleh :
1. Invasi dan pengrusakan langsung pada jaringan otak
oleh virus yang sedang bereplikasi
2. Reaksi jaringan saraf pasien terhadap antigen virus
yang akan berakibat demielinisasi, kerusakan
vaskular dan paravaskular. Sedangkan virusnya
sendiri sudah tidak berada dalam jaringan otak
3. Reaksi aktivitas virus neurotropik yang bersifat laten
Manifestasi pertama ensefalitis demam & sakit
kepala perubahan status mental ensefalitis akut
fokal atau difus.
Ensefalitis arbovirus kelainan otak difus, demam
awal, muntah, mengantuk, dan koma.
Ensefalitis HSV kelainan fokal dengan hemiparesis,
kejang, atau defek saraf cranial.
Progresifitas demam dan sakit kepala yang berat
dalam hitungan jam sampai bulan.
Kejang muncul saat perjalanan ensefalitis lanjut
DIAGNOSIS
Pemeriksaan penunjang
1. CT Scan
Sifat atau komposisi jaringan dapat ditentukan
dengan melihat kepadatan atau nilai Hounsfield.
Ada empat kategori kepadatan secara umum,
yaitu pengapuran tulang atau yang sangat padat
dan putih terang, kepadatan jaringan lunak yang
menunjukkan berbagai nuansa warna abu-abu,
kepadatan lemak yang berwarna abu-abu gelap
dan udara yang berwarna hitam.
Gambaran CT Scan
2. MRI ( Magnetic Resonance Imaging )
Gambaran ensefalitis pada MRI di dapatkan :
Perubahan patologis yang biasanya bilateral pada
bagian medial lobus temporalis dan bagian inferior
lobus frontalis ( adanya lesi ).
Lesi isointens atau hipointens berbentuk bulat cincin,
noduler atau pola homogen dan menyangat dengan
kontras, tempat predileksi pada hemisfer (grey-white
junction), pada T1WI.
Hiperintens lesi pada T2WI dan pada flair tampak
hiperintens .
Gambaran MRI
3. Pemeriksaan laboratorium :
- Pemeriksaan darah lengkap, ditemukan jumlah
leukosit meningkat.
- Pemeriksaan cairan serobrospinal :cairan jemih,
jumlah sel diatas normal, hitung jenis didominasi
oleh limfosit, protein dan glukosa normal atau
meningkat
Pemeriksaan lainnya :
- EEG didapatkan gambaran penurunan aktivitas atau
perlambatan.
- Enzyme linked immunosorbent assay
- polymerase chain reaction (PCR): HSV, CMV, Human
herpesvirus 6 dan enterovirus
PENATALAKSANAAN
Antiviral • Spesifik untuk HSV dan enteroviral
• Menurunkan angka kematian dari 70% menjadi 19%
(aciclovir, pleconaril) • Dosis 30mg/kgbb/hari
• Masih kontroversial
Kortikosteroid • Deksametason 0,25-0,5 mg/kgBB/hari.