Pembimbing :
dr. Syahroni Sp.S
Pendahuluan
• Gangguan psikotik pada pasien dengan epilepsi →
Psychosis of Epilepsy (POE)
Sekumpulan gangguan psikotik dengan fenomena yang
jelas dan (suspek) memiliki mekanisme etiopatologi
yang berkaitan erat dengan seizure disorder
• POE memiliki hubungan bidireksional yg kompleks,
pasien epilepsi memiliki risiko tinggi untuk memiliki
gangguan psikotik, pasien dgn gangguang psikotik
primer juga berisiko besar untuk epilepsi
EPIDEMIOLOGY
• Prevalensi POE diestimasikan antara 7%-12%
• Studi epidemiologi (3 tahun) di Belanda prevalensi psikosis 5,6%
pada pasien epilepsi
• Hubungan bidireksional antara gangguan psikotik dan epilepsi→
hubungan temporal antara gangguan psikiatrik dan epilepsi
• Studi Taiwan: pasien skizofrenia 6 kali lipat memiliki risiko tinggi
untuk terjadi epilepsi
• Studi UK’s General Practice Research Data Base: insiden rate ratio
psikosis, anxietas, dan depresi secara signifikan tinggi selama 3
tahun sebelum dan saat 3 tahun dengan diagnosa epilepsi
Tradisional POE:
Ictal: gejala psikotik
berdasarkan hubungan
merupakan ekspresi klinis
temporal kejadian kejang
dari kejang
dengan episode psikosis:
Klasifikasi
Interictal Psychosis of Epilepsy (IPE)
• Prevalensi berkisar antara 0,3%-0,4% pada orang dewasa
dengan epilepsi
• Terjadi diantara kejang & tidak dapat dihubungkan secara
langsung dgn kejadian ictal
• Gejala: paranoid hallucinatory syndrome mirip dengan
skizofrenia namun berbeda yaitu tidak adanya gejala negatif,
kondisi premorbid yg lebih baik, dan fungsi perawatan diri yang
lebih baik
• Terjadi sebagai epsisode akut dari beberapa hari atau minggu
atau jika kronik dapat berlangsung berbulan-bulan atau
bertahun-tahun
POST-ICTAL POE (PIPE)
• 25% pada kasus POE
• “Lucid interval” antara
kembalinya status mental
normal setelah kejadian
kejang dan mulainya
episode psikotik 12 jam- 7
hari
• Gejala: waham
(kebesaran, keagamaan
dan mistik) yang ditandai
dgn peningkatan mood
Alternative Psychotic Episode (APE)/forced
normalization
• Fenomena forced normalization diobservasi
dengan berbagai penggunaan OAE (fenitoin &
primidone), carbamazepin, & asam valproat,
vigabatrin →gangguan psikotik terjadi akibat
supresi kejang bukan dari efek samping OAE
• Mekanisme patogenik:
beberapa hipotesis : >> dopamin → penghentian
kejang dan munculnya gejala psikotik
Iatrogenic psychotic episodes
EPISODE PSIKOSIS terkait OAE
• gangguan psikotik dapat terjadi saat penghentian OAE,
khususnya OAE yang memiliki efek mood stabilizing.