Anda di halaman 1dari 21

DIABETES MELITUS

APT 32-SENJA
1. Adji Retno Wijayanti 11. Dwi Safitri
2. Ahmad Tirmizi 12. Ega Usfatul Janah
3. Ajeng Istiningtyas 13. Fadilla Agung
4. Alpi Thosseparma 14. Febrinda Ratu
5. Amalia Shabrina 15. Fira Astuti
6. Amira Meilia 16. Fita Tinnida
7. Amran Lukman 17. Ghina Nur Shabrina
8. Anita Ramadhani
18. Gladi Pamungkas
9. Audina Sarah
19. Icep Iqbal Fuadi
10. Cut Jannatun
20. Ike Puspitasari
PENDAHULUAN

Diabetes merupakan kelompok


penyakit metabolik yang ditandai
dengan hiperglikemia dan kelainan
metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein

Dipiro 2015, hlm 161


TANDA & GEJALA AWAL DM
PATOFISIOLOGI
DM tipe 1
(kasus 5-10%) DM tipe 2
Ditandai karna adanya (kasus 90%)
penghancuran sel β Bervariasi, ditandai
pankreas yg dimediasi dengan resistensi
secara autoimun  insulin dan defisiensi
mengakibatkan insulin relatif atau
defisiensi absolut gabungan dari
insulin keduanya

DM tipe lain (kasus 1-2%), Jarang terjadi seperti DM


Dipiro 2015, hlm 161 gestasional pada saat kehamilan
MANIFESTASI KLINIK
DM TIPE 1 DM TIPE 2
 Poliuria, polidipsia, polifagia,  Pasien sering asimtomatik dan dapat
penurunan berat badan, dan didiagnosis sekunder akibat tes darah
kelesuan disertai hiperglikemia. yang tidak terkait.
 Individu sering kurus dan cenderung  Poliuria, nokturia, dan polidipsia
dapat terjadi. Penurunan berat
mengalami ketoasidosis diabetes jika badan yang signifikan. Lebih sering,
insulin ditahan atau berada dalam pasien kelebihan berat badan atau
kondisi stres berat. obesitas.

Dipiro 2015, hlm 161


Kriteria Diagnosis
• Pemeriksaan GDP ≥ 126 mg/dl (tanpa ada asupan kalori minimal 8)
• Pemeriksaan glukosa plasma ≥ 200 mg/dl 2 jam setelah Tes Toleransi
Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram
• Pemeriksaan GDS ≥ 200 mg/dl dengan keluhan klasik.
• Pemeriksaan HbA1c ≥ 6,5% dengan menggunakan metode yang
terstandarisasi oleh National Glycohaemoglobin Standarization Program
(NGSP)

Dipiro 2015, hlm 161


PERKENI 2015, hlm 11
PENATALAKSANAAN DM
Tujuan umum : Meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes

Tujuan jangka pendek Tujuan jangka panjang


Tujuan akhir
Menghilangkan keluhan Mencegah dan
pengelolaan terhadap
DM, memperbaiki menghambat
turunnya morbiditas dan
kualitas hidup, dan progresivitas penyulit
mortalitas DM.
mengurangi risiko mikroangiopati dan
komplikasi akut makroangiopati

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pengendalian glukosa darah,


tekanan darah, berat badan, dan profil lipid, melalui pengelolaan pasien
secara komprehensif.
PERKENI 2015, hlm 14
PENGOBATAN
NON-FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI
 Terapi nutrisi medis direkomendasikan  Obat Antidiabetes Oral
untuk semua pasien. - Pemacu sekresi insulin (sulfonilurea , glinid)
- DM tipe 1, fokusnya ialah pada - Peningkatan sensitivitas insulin (biguanida, TZD)
pengaturan insulin secara fisiologis - Penghambat absorpsi glukosa di GI (penghambat
dengan diet seimbang α-glukosidase, penghambat DPP-IV, penghambat
- DM tipe 2, pembatasan kalori untuk SGLT-2)
menurunkan berat badan.  Insulin
 Latihan aerobik  meningkatkan - Insulin kerja cepat
sensitivitas insulin dan kontrol glikemik , - Insulin kerja pendek
mengurangi faktor risiko kardiovaskular - Insulin kerja menengah
dan pemeliharaan berat badan - Insulin kerja panjang
Obat Antidiabetik Oral
(PERKENI 2015, hlm. 31)
No. Jenis Obat Mekanisme kerja Efek Samping Utama Penurunan HbA1c

1. Sulfonilurea 1,0 – 2,0 %


- Glibenclamide
- Glimepiride
- Glipizide
- Gliquidone
- Gliclazide Meningkatkan sekresi insulin BB naik hipoglikemia

2. Glinid 0,5 – 1,5 %


- Repaglinide
- Nateglinide

3. Biguanida Menekan produksi glukosa hati & 1,0 – 2,0 %


- Metformin menambah sensitifitas terhadap Dispepsia, diare, asidosis laktat
insulin

4. Thiazolidinedione Menambah sensitifitas terhadap 0,5 – 1,4 %


- Pioglitazone insulin Edema

5. Penghambat α-glukosidase Menghambat absorpsi glukosa 0,5 – 0,8 %


- Akarbose Flatulen, tinja lembek

6. Penghambat DPP-IV Meningkatkan sekresi insulin, 0,5 – 0,8 %


- Sitagliptin menghambat sekresi glukagon Sebah, muntah

7. Penghambat SGLT-2 Menghambat penyerapan 0,8 – 1,0 %


- Dapagliflozin kembali glukosa di tubuli distal Dehidrasi, infeksi saluran kemih
ginjal
INSULIN
(PERKENI 2015, hlm. 35)
Jenis Insulin Onset Puncak Efek Lama Kerja Kemasan
Insulin Analog Kerja Cepat (Rapid-Acting)

Insulin Lispro
(Humalog ®)
Pen /cartridge
Insulin Aspart
5 – 15 menit 1 – 2 jam 4 – 6 jam Pen, vial
(Novorapid ® )
Pen
Insulin Glulisin
(Apidra ®)
Insulin Kerja Pendek = Insulin Reguler (Short-Acting)

Humulin ® 30 – 60 menit 2 – 4 jam 6 – 8 jam Vial, pen /


Actrapid ® cartridge
Insulin Kerja Menengah = NPH (Intermediate-Acting)

Humulin N® 1,5 – 4 jam 4 – 10 jam 8 – 12 jam Vial, pen /


Insulatard ® cartridge
Insuman Basal ®
Insulin Kerja Panjang (Long-Acting)

Insulin Glargine 1 – 3 jam Hampir tanpa puncak 12 – 24 jam pen


(Lantus ®)
Insulin Detemir
(Levemir ®)
Lantus 300
Diabetes pada Ibu Hamil
Diabetes pada Lanjut Usia
STUDI KASUS
DIABETES MELITUS
STUDI KASUS 1
Ny. SR berusia 47 th datang ke IGD Rumah Sakit dengan
keluhan lemas dan nyeri tangan kanan, BB 67kg dan
memiliki riwayat diabetes melitus tipe 2 dan pemakaian
lantus 1x 60 U dan novorapid 1x 60 U.
Hasil pemeriksaan lab : leukosit 21,38 x 109/L , HbA1C 13,2 %
, TG 276 mg/dL , LDL 159 mg/dL , Kolesterol total 234
mg/dL , Kalium 5 mEq/L.
Hasil data klinik : TD 145/92, RR (Respiratory Rate) 20, dan
Suhu 38°C.
Regimen pengobatan oral : parasetamol, amlodipine,
candesartan, atorvastatin, miniaspi.
Regimen pengobatan parenteral : ampicillin-sulbactam,
lantus, novorapid.
SOAP

Subjective Objective
Ny. SR memiliki keluhan lemas dan nyeri Hasil pemeriksaan lab : Hasil data klinik:
pada tangan kanan, riwayat DM tipe 2 - Leukosit 21,38 x 109/L - TD 145/92
- HbA1C 13,2 % - RR 20 BPM
- TG 276 mg/dL - Suhu 38°C
- LDL 159 mg/dL
- Kolesterol total 234 mg/dL
- Kalium 5 mEq/L.
Pemeriksaan Lab dan Data Klinik
N Nilai Nilai
Data Lab Keterangan
o Rujukan Pemeriksaan
1. Leukosit 3,2 – 10 x 109/L 21,38 x 109/L Adanya infeksi bakteri (selulitis)
2. HbA1c <7% 13,2 % Adanya resiko diabetes
3. TG < 150 mg/dL 276 mg/dL Hipertrigliserida
4. LDL < 100 mg/dL 159 mg/dL Hiperlipid
5. Kolesterol Total < 200 mg/dL 234 mg/dL Hiperkolestrol
6. Kalium 3,5 – 5 mEq/L 5 mEq/L Normal
7. TD < 140/80 145/92 Hipertensi
8. RR (Respiratory Rate) 12-20 BPM 20 BPM Normal
9. Suhu 36 – 37°C 38°C Demam
SOAP

Assessment Plan
Adanya interaksi antara Candesartan <> lantus (insulin) Monitoring kadar glukosa darah
- Level Signifikansi : Moderate Regimen :
- Mekanisme interaksi : pemakaian secara bersamaan Oral Parenteral
dapat mempotensiasi insulin (lantus) sehingga Parasetamol 3x 500 mg Ampicillin-sulbactam ax 1,5 g
mengakibatkan hipoglikemia
Amlodipine 1x 10 mg Lantus 1x 65 U
- Rekomendasi :
Candesartan 1x 16 mg Novorapid 1x 60 U
1. Monitoring glukosa (< 180 mg/dLdan tanda gejala
Atorvastatin 1x 20 mg
hipoglikemi (sakit kepala, pusing, kantuk, mual, lapar,
gemetar, lemah, berkeringat, jantung berdebar) Miniaspi 1x 80 mg
2. Jika terjadi tanda dan gejala hipoglikemik, maka
lakukan penyesuaian dosis
INDIKATOR PENILAIAN
DRP Tepat Indikasi - Parasetamol : tepat
- Amlodipine : tepat
- Candesartan : tepat
- Atorvastatin : tepat
- Miniaspi : tepat
- Ampicillin-sulbactam : tepat
- Lantus : tepat
- Novorapid : tepat
Tepat Pemilihan - Parasetamol : tepat
Obat - Amlodipine : tepat
- Candesartan : tepat
- Atorvastatin : tepat
- Miniaspi : tepat
- Ampicillin-sulbactam : tepat
- Lantus : tepat
- Novorapid : tepat
Tepat Dosis - Parasetamol : tepat
- Amlodipine : tepat
- Candesartan : tepat
- Atorvastatin : tepat
- Miniaspi : tepat
- Ampicillin-sulbactam : tepat
- Lantus : tepat
- Novorapid : tepat

Anda mungkin juga menyukai