KLASIFIKASI ETIOLOGI DIABETES MELITUS Kriteria Diagnosis Diabetes Kadar Test Lab untuk Kategori Diabetes dan Prediabetes INSULIN UNTUK PASIEN DM DENGAN INSULIN • Terapi utama pada pasien DM tipe 1 maupun DM tipe 2 yang telah mengalami gangguan produksi sel beta pancreas. • Ada 3 kelompok insulin yang digunakan pada pasien DM dengan insulin : 1. Insulin Basal : untuk mengendalikan glikemia basal yg dihasilkan oleh glukosa produksi hati dan diperlukan oleh jaringan tubuh yg mutlak memerlukan glukosa misalnya otak. 2. Insulin Prandial : dibutuhkan untuk mengendalikan glikemia setelah mengonsumsi makanan- meal related (prandial) dg cara memanfaatkan glukosa hasil metabolisme dari makanan, menyimpan glukosa, dan menghambat produksi glukosa dari hati. Insulin ini terdiri dari 2 macam : * Insulin regular : diabsorbsi secara lambat sehingga perlu disuntikkan 30-60 menit sebelum makan agar sesuai dengan puncak absorbsi karbohidrat. * Insulin analog (rapid acting) : bekerja secara cepat dan disuntikkan segera sebelum makan. Jenis insulin ini dosisnya dpt disesuaikan dg kandungan karbohidrat dlm makanan 3. Insulin campuran (premix) : campuran antara short acting dan intermediate acting. Digunakan untuk pasien usia lanjut , mengalami gangguan visual, dan dengan gangguan motoric halus. Jenis Insulin Komplikasi Pemberian Insulin • Terapi insulin di bawah pengawasan dokter • Komplikasi yg mungkin terjadi : a. Hipoglikemia dpt terjadi apabila pemberian insulin tdk diikuti dg pemberian jumlah asupan makanan yg tepat / menunda waktu makan diwaktu yg tdk tepat setelah pemberian insulin. Ciri-ciri hipoglikemia : berkeringat dingin, gemetar dan lemah, kering di sekitar mulut, merasa lapar, pandangan berkunang-kunang, merasa gelisah dan ingin marah, tidak bisa berkonsentrasi, mengantuk. Hal yg dapat dilakukan untuk mencegah hipoglikemia: • Edukasi tentang tanda dan gejala hipoglikemia, penanganan sementara, dan hal lain yg perlu dilakukan. • Anjurkan melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM), khususnya pengguna insulin / obat oral golongan insulin sekretagog. • Edukasi tentang obat-obatan/ insulin yg digunakan tentang dosis, waktu mengonsumsi , efek samping. • Bagi dokter yg menghadapi penyandang DM dg kejadian hipoglikemia perlu evaluasi secara menyeluruh tentang status kesehatan pasien, evaluasi program pengobatanyg diberikan dan bila diperlukan melakukan program ulang dg memperhatikan berbagai aspek spt jadwal makan, kegiatan olahraga, adanya penyakit penyerta yg memerlukan obat lain yg mungkin berpengaruh ke glukosa darah, bila diperlukan mengganti obat-obatan yg lebih kecil kemungkinan menimbulkan hipoglikemia. Hal penting yg dilakukan saat hipoglikemia: • Segera mengonsumsi 15 g karbohidrat yg setara dengan : 100 ml soft drink 1 sdm madu 1 sdm gula pasir 100 ml jus buah kemasan 3 buah permen mengonsumsi tablet gula b. Peningkatan berat badan Pemberian insulin akan memperbaiki massa otot karena efek anabolic pada insulin. Selain itu, asupan makan pasien DM dengan insulin melebihi kebutuhannya akan berakibat terjadinya positif energi balance. Timbunan asupan energi yg berlebihan ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan berat badan. c. Edema Insulin Terjadi pada pasien dengan insulin yg memiliki kendali glukosa darah yg buruk dan berakibat terjadinya retensi garam dan air yg akut. Pada kondisi oedem berat dapat diberikan diet pembatasan natrium. d. Reaksi Lokal Terjadi lipohipotrofi yaitu pertumbuhan jaringan lemak yg berlebihan akibat pengaruh lipogenik dan growth promoting insulin yg tinggi di tempat penyuntikan ataupun lipoatropi yaitu hilangnya jaringan lemak pada tempat penyuntikan. Kecepatan Perubahan Zat Gizi Menjadi Glukosa PERILAKU – LINGKUNGAN (NB) Pemberian Makanan dan Zat Gizi (N.D) • Prinsip 3J Tepat jumlah energi dan zat gizi, tepat jenis bahan makanan dan atau makanan, serta tepat jadwal makan. 1. Tepat Jumlah Energi dan Zat Gizi yang Dibutuhkan • Energi yg diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu pasien DM. • Beberapa faktor yg memengaruhi besarnya kebutuhan energi antara lain : berat badan, tinggi badan, usia, aktivitas fisik, adanya penyakit lain /komplikasi (faktor stres) , kehamilan dan laktasi. Perhitungan Kebutuhan Energi • Pembagian porsi makan 2021
<1500 20-35 g/hari
2. Tepat Jenis Bahan Makanan / Makanan • Penderita DM dianjurkan memilih jenis bahan makanan/ makanan yg tidak cepat meningkatkan kadar glukosa darah. • Bahan makanan / makanan yg cepat meningkatkan kadar glukosa darah memiliki indeks glikemik tinggi • Jika ingin mengonsumsi bahan makanan/ makanan dg indeks glikemiks tinggi maka jumlahnya harus dibatasi. • Gula pasir dapat dikonsumsi maksimal kandungan kalori setara dengan <5% dari kebutuhan energi. Kandungan Indeks Glikemik Beberapa Jenis Bahan Makanan/ Makanan 3. Tepat/ Teratur Jadwal Makanan • Makan makanan porsi kecil dalam waktu tertentu membantu memperbaiki kadar glukosa darah. • Makan secara teratur misal 3x dan selingan 2-3x sehari lebih memungkinkan kadar glukosa darah turun sebelum makan berikutnya. • Porsi makanan yg cukup besar akan mengakibatkan lebih banyak glukosa dalam tubuh sehingga tubuh akan mungkin tdk dpt memberikan cukup insulin yg efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah. • Rekomendasi ADA Komposisi zat gizi makro terhadap total energy yg dianjurkan adalah 45-65% energi dari karbohidrat, 20-35% energi berasal dari lemak, dan 10-20% dari protein. Contoh komposisi zat gizi dan pembagian zat gizi tiap kali makan KASUS Lanjutan kasus….