Disusun Oleh:
Febriani PO.62.20.1.19.409
Johnery Christian O.P PO.62.20.1.19.412
Meilinda Sari PO.62.20.1.19.419
Melie PO.62.20.1.19.420
Monica E.C.P PO.62.20.1.19.421
Puja Amanda Wahyudi PO.62.20.1.19.426
Siti Najiroh PO.62.20.1.19.432
Susi Susanti PO.62.20.1.19.433
Tri Saputra PO.62.20.1.19.436
Veni Retnosari PO.62.20.1.19.437
2022
Penyebab nya karena Cacat paska-kelahiran merupakan penyebab terbesar kematian balita antara
tahun 2000 dan 2017, menurut laporan Global Burden of Disease, tetapi angka keseluruhan dari
kematian yang disebabkan oleh cacat paska-lahir ini, tercatat separuhnya selama periode dari
Studi ini.
Pada tahun 2000-2017 ini terdapat angka-angka yang bervariasi di antara berbagai propinsi di
Indonesia, di mana propinsi-propinsi di wilayah Indonesia Timur memperlihatkan rasio yang
lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia.
Oleh sebab itu, prioritas dari program kesehatan perlu diarahkan untuk mengurangi kematian
paska kelahiran, yang akan mempengaruhi kematian pada usia bayi serta usia balita, serta
memperbaiki kesenjangan rasio antar propinsi.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada tahun 2020 terdapat penurunan angka kematian
balita . selain karena kecacatan ,diare juga menjadi penyabab kematian.
Menurut UNICEF terdapat penurunan tingkat kematian balita sejak tahun 2000 sampai dengan
2020. tercatat pada tahun 2000 tingkat kematian bayi dibawah 5 tahun sebesar 76 per 1000
kelahiran, di tahun 2022 tingkat kematian bayi dibawah 5 tahun sebesar 37 per 1000 kelahiran.
Lembaga ini menyatakan penyumbang terbesar dalam kasus kematian balita adalah diare,
malaria, pneumonia, kelahiran premature penyebab tersebut disebabkan minimnya fasilitas
kesehatan yang tersedia di negara berkembang dan juga kurangnya pengetahuan orang tua
terhadap penanganan penyakit tersebut.