Anda di halaman 1dari 14

ARTIKEL

WISATA AIR TERJUN TELAGO JANDO

KKN UIN STS JAMBI POSKO 75 GELOMBANG 1

OLEH :

 YUSUF AFRIZAL 201190194


 ADHI NUR PRATAMA 105190131
 PREDI 105190415
 FIKRAR HERMAWAN 501190216
 BAYU ANDIKA 201191673
 HERU MULYADI 204190207
 NOVRIANSYAH 403190036
 FITRI OMPO 202190107
 SYAMSIMAR HAYATI 202190017
 FITRI NURYANTI 207190036
 VINDA NIANTI 201191708
 PAUZIAH 102190017
 AURELIA ZAHWA PUTRI E. 501190086
 TUTY ALAWIYAH 501190073
 SYLVI DIANA EKA PUTRI 301190019
 ISTARI REZKIA MEINAL 204190116
 AYU FATIKHATUS MAARISA 106190021
 FIDIKA NATASYA 601190012

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN


JAMBI

TAHUN 2022
LAPORAN PERSETUJUAN ARTIKEL TELAGO

Tema Kegiatan : Bersatu Mewujudkan Kenyamanan, Bersama Meraih Kesejahteraan.

Yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bahwa mahasiswa/i telah


melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang di mulai pada tanggal 05 Juli 2022 sampai
dengan 03 Agustus 2022 Tahun Akademik 2022/2023 telah selesai melakukan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Dusun Buat Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Bungo Provinsi
Jambi.

NO NIM NAMA PROGRAM STUDI

1. 201190194 YUSUF AFRIZAL PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM
2. 105190131 ADHI NUR ILMU PEMERINTAHAN
PRATAMA

3. 105190415 PREDI ILMU PEMERINTAHAN

4. 501190216 FIKRAR HERMAWAN EKONOMI SYARIAH

5. 201191673 BAYU ANDIKA PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM
6. 204190207 HERU MULYADI PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH
7. 403190036 NOVRIANSYAH SASTRA INGGRIS

8. 202190107 FITRI OMPO PENDIDIKAN BAHASA


ARAB
9. 202190017 SYAMSIMAR PENDIDIKAN BAHASA
HAYATI ARAB
10. 207190036 FITRI NURYANTI TADRIS BIOLOGI

11. 201191708 VINDA NIANTI PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM
12. 102190017 PAUZIAH HUKUM PIDANA ISLAM

13. 501190086 AURELIA ZAHWA EKONOMI SYARIAH


PUTRI E
14. 501190073 TUTY ALAWIYAH EKONOMI SYARIAH

15. 301190019 SYLVI DIANA EKA ILMU ALQURAN DAN


PUTRI TAFSIR
16. 204190116 ISTARI REZKIA PENDIDIKAN GURU
MEINAL MADRASAH IBTIDAIYAH
17. 106190021 AYU FATIKHATUS HUKUM TATA NEGARA
MAARISA
18. 601190012 FIDIKA NATASYA BIMBINGAN PENYULUHAN
ISLAM

Sebagai pertanggung jawaban telah menulis artikel wisata sebagai proker wajib
KKN posko 75 gelombang pertama UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Tahun
Akademik 2022 di Dusun Buat Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Bungo Provinsi
Jambi.

Dusun Buat, 29 Agustus 2022

Ketua Posko KKN

Yusuf Afrizal
NIM.201190194

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. Fridiyanto, M.Pd.I


NIP.19810619 200912 1 004
STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM AIR TERJUN TELAGO
JANDO SEBAGAI DAYA TARIK WISATA ALAM DI KAWASAN DESA BUAT,
KECAMATAN BATHIN III ULU, KABUPATEN BUNGO

Universitas Islam Negeri Sulthan Taha Syaifuddin Jambi


Jl. Lintas Jambi-Muara Bulian KM. 16, Simpang Sei Duren
Email : fitriompoyunus@gmail.com Bayuandikab292@gmail.com yusufafrizal605@gmail.com
sylvidiana05@gmail.com pauziah20901@gmail.com syamsihayati@gmail.com istari2323@gmail.com
predivivo76@gmail.com ayua7179@gmail.com adhinurpratama01@gmail.com
hermawanfikrael@gmail.com fidikanatasyaika@gmail.com herumulyadi284@gmail.com
vindanianti@gmail.com nuryantif665@gmail.com tutyalawiyah008@gmail.com
aureliazahwaputri@gmail.com ryandomistic98@gmail.com

Abstrak: Indonesia adalah Negara yang dipenuhi dengan begitu banyaknya potensi-potensi
sumber daya alam yang sangat indah juga sangat berlimpah serta memiliki peninggalan-
peninggalan sejarah dan budaya yang beraneka ragam juga disebut sebagai salah satu surga
dunia. Bungo adalah salah satu Kabupaten dari Jambi di Negara Indonesia yang memiliki
berbagai destinasi dan salah satunya adalah Objek Wisata Air Terjun Telago Jando di
Kabupaten Bungo. Dengan latar belakang masalah yaitu kurangnya perhatian dari
pemerintah dan Masyarakat sekitar yang mengakibatkan fasilitas dan sarana di sekitar air
terjun terbengkalai. Selain rusaknya fasilitas, menurunnya tingkat kebersihan sekitar objek
wisata, dan tidak adanya jaminan keamanan, yang menjadikan objek wisata ini semakin
kehilangan daya tarik dimata wisatawan. Penelitian ini dilakukan oleh Mahasiwa KKN UIN
STS Jambi dimulai dari bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2022 dengan tujuan untuk
mengetahui potensi dan strategi pengembangan dari Objek Wisata air Terjun Telago Jando.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga metode yaitu metode wawancara, observasi
dan analisis SWOT.

Kata Kunci: Potensi, SWOT, Wisata, Destinasi, Bungo

Abstract: Indonesia is a country filled with so many potential natural resources that are very
beautiful and also very abundant and have various historical and cultural relics which are
also referred to as one of the paradises of the world. Bungo is one of the regencies of Jambi
in the State of Indonesia which has various destinations and one of them is the Telago Jando
Waterfall Tourism Object in Bungo Regency. With the background of the problem, namely
the lack of attention from the government and the surrounding community which resulted in
the facilities and facilities around the waterfall being abandoned. In addition to the damage
to facilities, the decreasing level of cleanliness around the tourist attraction, and the absence
of security, which makes this tourist attraction lose its attractiveness in the eyes of tourists.
This research was conducted by KKN UIN STS Jambi students starting from July to August
2022 with the aim of knowing the potential and development strategies of the Telago Jando
Waterfall Tourism Object. In this study, researchers used three methods, namely interviews,
observation and SWOT analysis.

Keyword : potential, SWOT, tourism, destinations, Bungo

1. PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan suatu gejala yang terjadi di muka bumi ini yang timbul karena
adanya aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagai suatu aktivitas manusia,
pariwisata selalu berkaitan dengan produk serta jasa yang dikelola oleh manusia. Pariwisata
merupakan sektor yang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dan telah terjadi salah satu
industri terbesar di dunia yang merupakan andalan dalam menghasilkan devisa di berbagai
Negara. Pertumbuhan pariwisata yang sangat cepat, Hal ini dikarenakan pariwisata
merupakan sektor yang menguntungkan dan sangat berpotensi menjadi salah satu sumber
aset yang menghasilkan bagi bangsa dan Negara Indonesia serta memotivasi bagi daerah-
daerah di Indonesia untuk mengembangkan potensi wisata alamnya khususnya Provinsi
Jambi.
Melihat kemajuan industri pariwisata yang begitu pesat, pada tahun 1999 Pemerintah
menerbitkan Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah yang memberikan
kesempatan bagi masing-masing daerah untuk mengelola dan mengembangkan sendiri
potensi pariwisata yang ada di daerahnya. Adanya UU No. 22 Tahun 1999 memberikan
kesempatan kepada Provinsi Jambi untuk mengembangkan dan mengelola sendiri potensi
alam dan budaya yang dimiliki. Pariwisata di Jambi sudah terkenal baik di Indonesia
maupun mancanegara. Perkembangan pariwisata di Jambi berkembang dengan baik tidak
hanya dikarenakan pemandangan alam yang indah tetapi juga dikarenakan keragaman
budaya, tradisi, seni, keyakinan beragama dan keramah tamahan penduduknya. Selain itu
akomodasi serta sarana dan prasarana pendukung pariwisata sangat lengkap seperti
Penginapan, restoran, pusat rekreasi, layanan informasi wisata, hingga sewa mobil dan
motor.
Adanya perkembangan pariwisata dan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke
Jambi, kabupaten-kabupaten dan kota yang ada di Jambi menjadi termotivasi untuk
mengembangkan serta mengelola potensi wisata yang dimiliki menjadi objek dan daya tarik
wisata, baik yang berasal dari alam dan budaya masyarakatnya. Salah satu kabupaten yang
termotivasi dan mulai mengembangkan potensinya adalah kabupaten Bungo. Yang dimana
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatra Barat di
sebelah Utara, Kabupaten Tebo di Sebelah Timur, Kabupaten Kerinci di sebelah Barat, Dan
Kabupaten Merangin disebelah Selatan. Kabupaten Bungo memiliki 17 Kecamatan, 12
Kelurahan dan 141 Desa (dari total 141 Kecamatan,163 Kelurahan, dan 1.399 desa di
seluruh Jambi).
Kabupaten Bungo merupakan salah satu tempat destinasi wisata yang dimiliki
Provinsi Jambi, didalamnya terdapat berbagai potensi wisata berupa keindahan alam, seni
budaya dan dat istiadatnya di setiap daerah yang masih banyak belum diketahui oleh publik.
Dusun buat merupakan salah satu contoh wilayah muara bungo yang memiliki potensi
wisata yang dapat dikembangkan. lokasi desa tersebut terletak dikawasan yang strategis,
dimana akses atau jalur untuk menuju ke desa buat merupakan salah satu alternative bagi
wisatawan yang ingin mengunjungi objek wisata yang ada dikawasan kampong sangi
dengan objek wisata air terjun telago jando atau air terjun tujuh tingkat.
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Strategi Dan Pengembangan Daya Tarik Wisata
Menurut Yoetipengembangan pariwisata perlu memperhatikan beberapa aspek yang
perlu diperhatikan yaitu:
1. Wisatawan (Tourist)
Harus diketahui karakteristik dari wisatawan, dari negara mana mereka datang, usia,
hobi, dan pada musim apa mereka melakukan perjalanan.
2. Transportasi
Harus dilakukan penelitian bagaimana fasilitas transportasi yang tersedia untuk
membawa wisatawan ke daerah tujuan wisata yang dituju.
3. Atraksi/obyek wisata
Atraksi dan objek wisata yang akan dijual, apakah memenuhi tiga syarat seperti:a)
Apa yang dapat dilihat (something to see), b) Apa yang dapat dilakukan (something to
do), c) Apa yang dapat dibeli (something to buy).
4. Fasilitas pelayanan
Fasilitas apa saja yang tersedia di daerah tempat wisata tersebut, bagaimana
akomodasi perhotelan yang ada, restaurant, pelayanan umum seperti Bank/money
changers, kantor pos, telepon/teleks yang ada di daerah tempat wisata tersebut.
5. Informasi dan promosi
Diperlukan publikasi atau promosi,kapan iklan dipasang, kemana leaflets/ brosur
disebarkan sehingga calon wisatawan mengetahui tiap paket wisata dan wisatawan
cepat mengambil keputusan pariwisata di wilayahnya dan harus menjalankan
kebijakan yang paling menguntungkan bagi daerah dan wilayahnya, karena fungsi dan
tugas dari organisasi pariwisata pada umumnya:
a. Berusaha memberikan kepuasan kepada wisatawan kedaerahannya dengan segala
fasilitas dan potensi yang dimilikinya.
b. Melakukan koordinasi di antara bermacam-macam usaha, lembaga, instansi dan
jawatan yang ada dan bertujuan untuk mengembangkan industri pariwisata.
c. Mengusahakan memasyarakatkan pengertian pariwisata pada orang banyak,
sehingga mereka mengetahui untung dan ruginya bila pariwisata dikembangkan
sebagai suatu industri.
d. Mengadakan program riset yang bertujuan untuk memperbaiki produk wisata dan
pengembangan produk-produk baru guna dapat menguasai pasaran di waktu yang
akan datang.
6. Merumuskan kebijakan tentang pengembangan kepariwisataan berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan secara teratur dan berencana. Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan merupakan salah satu hal utama dalam pengembangan pariwisata di
suatu daerah.
Berdasarkan pengertian tersebut yang dimaksud dengan strategi
pengembangan daya tarik wisata dalam penelitian ini adalah usaha-usaha terencana
yang disusun secara sistimatis yang dilakukan untuk mengembangkan potensi yang
ada dalam usaha meningkatkandan memperbaiki daya tarik wisata sehingga
keberadaan daya tarik wisata itu lebih diminati oleh wisatawan.
2.2 Konsep Tentang Potensi dan Daya Tarik Wisata
Pendit menerangkan bahwa potensi wisata adalah berbagai sumber daya yang terdapat
di sebuah daerah tertentu yang bisa dikembangkan menjadi atraksi wisata. Dengan kata
lain, potensi wisata adalah berbagai sumber daya yang dimiliki oleh suatu tempat dan
dapat dikembangkan menjadi suatu atraksi wisata (tourist attraction) yang dimanfaatkan
untuk kepentingan ekonomi dengan tetap memperhatikan aspek-aspek lainnya.
Pengertian Daya Tarik Wisata menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 10
tahun 2009 tentang Kepariwisataan Bab I, pasal 5, menyebutkan sebagai berikut ”daya
tarik wisata” adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang
berupa keanekaragaman kekayan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi
sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Sementara dalam Bab I, pasal 10, disebutkan
kawasan strategis pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau
memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting
dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya,
pemberdayan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan
kemanan.
3. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian diskritif
kualitatif yang memanfaatkan sumber daya alam. (Sugiyono, 2015 : 224) metode
pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dan metode
wawancara.
1. Metode Observasi
Metode observasi dilakukan oleh peneliti dengan melakukan pengamatan
langsung ke Air Terjun Telago Jando untuk mendapatkan data terkait mengenai kondisi
fisik, , keadaan lingkungan dan keunikan dari Air Terjun Telago Jando.
2. Metode Wawancara
Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
terstruktur. Metode wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang sudah dirancang peneliti kepada tokoh masyarakat setempat terkait mencari data
mengenai potensi dan sejarah air terjun tersebut. Variabel penelitian dapat diartikan
sebagai target dari suatu yang akan diteliti. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel
yaitu potensi wisata alam Air Terjun Telago Jando sebagai daya tarik wisata alam.
Adapun instrumen penelitian yang akan digunakan dalam pencarian data adalah
menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara lembar observasi digunakan
untuk mengambil data mengenai kondisi fisik air Terjun Telago Jando, keadaan
lingkungan dan keunikan dari air Telago Jando sedangkan lembar wawancara
digunakan untuk mencari data mengenai potensi objek wisata air Terjun Telago Jando.
Data-data yang telah diperoleh melalui metode observasi dan metode
wawancara selanjutnya akan dianalisis secara deskriptif-kualitatif dengan analisis
SWOT, diantaranya (1) Kekuatan (Strenghts) dimana dalam analisis ini akan digunakan
untuk mencari keadaan lingkungan, flora dan hutan; (2) Kelemahan (Weakness) dimana
analisis ini akan digunakan untuk mencari fauna; (3) Peluang (Opportunities) dimana
dalam analisis ini akan digunakan untuk mencari sumber mata air dan air terjun; (4)
Ancaman (Threats) dimana dalam analisis ini akan digunakan untuk mencari
pemandangan Hutan. Data-data tersebut kemudian akan dipilah untuk memperoleh data
yang sesuai dengan rumusan masalah yang akan dikaji. Data yang diperoleh dari
informan kemudian dibandingkan antara informan satu dengan informan lainnya
sehingga diperoleh data yang dapat dipercaya kebenarannya.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut adalah hasil Observasi yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN UIS STS Jambi
yang digunakan untuk memperoleh data yang valid, akan di jabarkan sebagai berikut :
4.1 Strenght (Kekuatan)
Berdasarkan hasil penelitian Objek Wisata Air Terjun Telago Jando terlihat
sangat indah, masih sangat alami dan asri serta memiliki keunikan yaitu keadaan Air
Terjun yang bertingkat-tingkat. Berbagai jenis flora seperti tumbuhan lumut, paku,
Durian, serta berbagai tumbuhan hias yang hidup disekitaran Air Terjun Telago Jando
dan fauna seperti burung, kera, kadal, biawak yang sangat dilindungi habitatnya
sehingga ketika wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Air Terjun Telago Jando juga
dapat menikmati berbagai jenis flora dan fauna tersebut yang dapat memanjakan mata
pengunjung melihat keindahan alamnya yang masih alami dan asri serta memiliki
keunikan yaitu keadaan Air Terjun yang bertingkat-tingkat. Melihat keadaan Objek
Wisata Air Terjun Telago Jando ini yang sangat cocok djadikan tempat selfi,
pembuatan vlog,dan tempat rekreasi.
4.2 Weaknes (Kelemahan)
Berdasarkan hasil penelitian Objek Wisata Air Terjun Telago Jando memang
memiliki kelemahan. Kelemahan tersebut terlihat dari segi akses jalan menuju Air
Terjun Telago Jando masih menggunakan jalan setapak berbahan tanah yang rusak
karena tidak diperhatikan dan hanya bisa dilalui dengan kendaraan roda dua.
Kurangnya dinas pariwisata setempat dalam mepromosikan air Terjun Telago Jando
serta kurangnya manajemen dari pemerintah, serta masyarakat setempat juga menjadi
suatu kelemahan.
4.3 Peluang ( Opportunities )
Berdasarkan hasil penelitian Objek Wisata Air Terjun Telago Jando adapun
peluang kegiatan wisata yang dapat dikembangkan yaitu wisata bahari. Objek Wisata
Air Terjun Telago Jando dengan memiliki kedalaman 2 meter, wisatawan yang tidak
bisa berenang dapat menikmati Air Terjun dengan cara menggunakan pelampung dan
peralatan keamanan lainnya. Melihat peluang tersebut, pihak pengelola lebih
meningkatkan fasilitas penunjang agar pengunjung merasa puas saat mengunjungi Air
TerjunTelago Jando.
4.4 Ancaman ( Threats )
Berdasarkan hasil penelitian Objek Wisata Air Terjun Telago jando
disekitaran Air Terjun ini di khawatirkan terdapat hewan berbisa seperti Ular. Hal
tersebut dapat membuat wisatawan yang berkunjung merasa kurang nyaman dan takut
untuk berkunjung. Menyadari akan pentingnya kepuasan dan kenyamanan wisatawan
yang berkunjung, maka perlu memperhatikan dan meningkatkan kualitas Objek
Wisata Air Terjun Telago Jando. Dan Untuk hasil wawancara yang dilakukan oleh
Mahasiswa KKN UIN STS Jambi kepada Narasumber salah satu tokoh masyarakat
setempat yaitu dengan bapak Drs. Hambali dengan menanyakan informasi sejarah
seputar air Terjun Telago Jando sebagai berikut:
Hasil wawancara dengan Bapak Drs. Hambali Sartawi pakar sejarah air terjun
telago jando sekaligus wartawan pada zamannya. Tanpa basa basi kami
mewawancarai bapak tersebut,berikut ini kami anak KKN papar kan mengenai kisah
Sejarah Air Terjun Telago Jando yang kami wawancarai :Air Terjun Telago Jando
adalah air terjun yang berlokasi di Sungai Letung, Kabupaten Bungo. Air terjun
Telago Jando ini ditemukan kisaran tahun 2003 oleh Pemuda-pemuda di dusun sana,
kemudian dibukalah wisata air terjun telago jando ini. Sebelum nama Air Terjun
Telago Jando nama wisata tersebut adalah Air Terjun Tujuh Tingkat ,kemudian Nama
Telago Jando ini hanya untuk menjadi daya tarik pengunjung atau masyarakat karna
namanya yang unik yaitu Jando, Sehingga pengunjung atau masyarakat banyak yang
mengunjungi wisata air terjun telago jando ini. Pengunjung air terjun ini berasal dari
berbagai daerah dimulai dari di dekat daerah dusun sana ,kemudian Bangko, Batang
hari, Bungo, Jambi, Padang bahkan sampai luar Provinsi Jambi pun juga ikut
mengunjungi wisata air terjun Telago Jando ini.
Air Terjun Telago Jando ini terkenal dan banyak pengunjung pada zamannya
kisaran dari tahun 2003 hingga 2012 dengan pengunjung kurang lebih 200
pengunjung setiap harinya. Pada waktu wisata ini sangat terkenal dan banyak
peminatnya, kemudian faktor lain yang menjadi banyaknya peminat yaitu tidak lepas
dari tangan pemerintah setempat karna pemerintah dulu sangat mendukung dan juga
belum pindah tangan. Setelah beberapa tahun Belakangan ini, wisata Air Terjun
Telago Jando menjadi sepi pengunjung dan mulai tidak diperhatikan oleh pemerintah
maupun pengelola setempat,karena sudah berpindahnya tangan yang memegang
kendali dan tidak diperhatikannya lagi wisata air terjun telago jando tersebut. Namun
masyarakat setempat sangat mendukung akan wisata air terjun telago jando ini.
Banyak harapan dan dukungan dari masyarakat untuk wisata ini “semoga wisata air
terjun telago jando kembali diperhatikan” ujar warga dan pengunjung setempat.
Air Terjun ini disebut juga dengan Lubuk menyenangkan karna ada beberapa
lubuk dan tingkatan ,dan setiap lubuk tersebut terdapat hal-hal yang menyenangkan
hati ,keaslian yang masih asli dimulai air nya yang jernih nan asri, kemudian air nya
yang masih alami tanpa tercampur dengan benda lain. Bahkan di sana tidak ada
penambangan ilegal,tebang hutan liar dll. Disana posisinya hutan lindung sehingga
harus dijaga dan tidak boleh di campur bahkan dirusak.
Air Terjun ini ada tujuh tingkat yang berbentuk tingkatan naik keatas dan
setiap tingkatan terdapat lubuk yang menyenangkan,semakin naik keatas semakin
menyenangkan pula untuk dilihat dan dirasakan. Kemudian disisi lain ada juga
kelebihan yaitu sektor yang tidak terkena imflasi,Misalnya wisata, pendidikan,
peternakan. Dan juga Jarak tempuh yang dekat, keaslian yang masi hasli,
penduduknya ramah, air yang jernih. Kemudian ada juga yang harus diperhatikan
ketika berkunjung ,antara lain: ketika disana jangan sembarangan berbicara, kemudian
jalannya yang tidak mendukung karna jalannya tanah liat apalagi ketika hujan
menyebabkan jalan yang ekstrim untuk dilakukan, dan home stay tidak ada, bahkan
badan usaha ini milik khusus.
Sejak tahun pertama buka, bisa menggunakan mobil untuk berkunjung hingga
tahun 2008. Disana tidak ada tempat toilet atau pun tempat untuk salin baju (home
stay) yang ada hanyalah tempat parkir. Dukungan pemerintah dulu ada sebelum
berpindah tangan, sejak berpindahnya tangan menjadi kurangnya perhatian dan tidak
ada yang mengurus. Dukungan pemerintah dulu yaitu berupa pembangunan
jalan.Kemudian yang terakhir yaitu wisata Air Terjun Telago Jando ini adalah yang
paling harus kita cari tau penyebabnya tidak ada pengunjungnya lagi dibandingkan
dengan wisata-wisata yang lain yang ada disini seperti :
1. Telago Gelaga Buto
2. Pulau Cinta
3. Wisata Ahmadi
4. Air Terjun Tujuh Bidadari/wisata diatas awan
5. Gunung Puhong
6. Pancuran Gading Dan
7. Masih banyak lagi wisata lainnya.
Demikianlah hasil survey kami anak KKN Posko 75 Gelombang 1 Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi untuk mewawancarai pakar Wisata Air
Terjun Telago Jando Sebagai Pembuatan artikel yang bertujuan untuk memenuhi tugas
wajib dari LPPM kampus.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa air terjun telago
jando memiliki potensi sebagai daya tarik wisata alam di Desa Buat dianalisis
menggunakan analisis SWOT. (1) Strenght (Kekuatan) Objek Wisata Air Terjun Telago
Jando terlihat sangat indah, masih sangat alami, memiliki berbagai jenis flora dan fauna..
(2) Weaknes (Kelemahan) Objek Wisata Air Terjun Telago Jando memang memiliki
kelemahan. Kelemahan tersebut terlihat dari segi akses jalan menuju Air Terjun Telago
Jando masih menggunakan jalan setapak berbahan tanah yang rusak karena tidak
diperhatikan dan hanya bisa dilalui dengan kendaraan roda dua. serta kurangnya
manajemen dari pemerintah dan masyarakat setempat juga menjadi suatu kelemahan. (3)
Opportunities (Peluang) Objek Wisata Air Terjun telago jando adapun peluang kegiatan
wisata yang dapat dikembangkan yaitu wisata bahari. Melihat peluang tersebut, pihak
pengelola lebih meningkatkan fasilitas penunjang agar pengunjung merasa puas saat
mengunjungi Air Terjun Telago Jando. (4) Threats (Ancaman) Objek Wisata Air terjun
Telago Jando ditemukan ancaman seperti khawatirkan terdapat hewan berbisa seperti
Ular. Hal tersebut dapat membuat wisatawan yang berkunjung merasa kurang nyaman
dan takut untuk berkunjung.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, peneliti dapat memberikan
beberapa saran yang sejatinya dapat dijadikan masukan untuk pengembangan objek
wisata air terjun Telago Jando yang lebih maksimal. Adapun saran yang dapat diberikan
yaitu Pemerintah khususnya dinas pariwisata hendaknya memberikan dukungan kepada
pelaku sadar wisata dalam mengembangkan potensi wisata air Terjun Telago Jando.
Seperti misalnya bekerja sama dalam mengembangkan potensi wisata bahari di air terjun
Telago Jando, melakukan promosi baik di sosial media atau juga memperkenalkan air
terjun Telago Jando dalam event-event tertentu serta aksesbilitas menuju ke air terjun
lebih di perhatikan karena ini merupakan suatu kenyamanan tersendiri bagi pengunjung
yang datang ke air terjun telago Jando untuk meningkatkan kualitas dalam
pengembangkan potensi wisata alam air terjun Telago Jando.
DAFTAR PUSTAKA

Ni Putu Eka Oktaviantari,& Damiati, Ni Made Suriani, (2019) Potensi Wisata Alam Air
Terjun Kuning Di Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Jurnal
Volume 10, Nomor 2.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

F. Ross, Glenn. 1998. Psikologi Pariwisata. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Anda mungkin juga menyukai