NIM : PO.62.20.1.17.331
PRODI : SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN REGULER IV
LOGBOOK 1.4.
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS KOMPLIKASI AKUT
(HIPERGLIKEMI)
Tujuan :
Sesi I
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
akut (hiperglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepahaman kelompok
4. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi akut (hiperglikemi)
5. Mampu mendiskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus tipe dengan
komplikasi akut (hiperglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk
mencapai kesepakatan kelompok
6. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe dengan komplikasi
akut (hiperglikemi) secara mandiri.
7. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
akut (hiperglikemi) secara mandiri
8. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi akut (hiperglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk
mencapai kesepahaman kelompok
9. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri
10. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi akut (hiperglikemi) secara mandiri, dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
Kasus 1
Seorang wanita usia 54 tahun, menderita DM sejak 10 tahun dengan terapi Novomix
12-15U. Pasien mengeluh mual, badan lemah, nafas sesak dan buang air kecil terus.
Hasil laboratorium menunjukkan GDS = 628 mg/dL, A1c = 9,7%; Keton = 0.7.
Aktifitas 1
Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi akut (hiperglikemi)
Aktifitas 2
Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang diperlukan pada kasus diabetes melitus
dengan komplikasi akut (hiperglikemi) secara mandiri
Kata kunci :
1. DM
2. Novomix 12-15U
3. Mual
4. Badan lemah
5. Nafas sesak
6. Buang air kecil terus
7. GDS 628 mg/dl
8. A1c 9,7 %
9. Keton 0,7
Data tambahan :
1. Gaya hidup (pola makan)
Aktiftas 3
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
Data Subjektif :
1. Klien mengatakan klien menderita DM sejak 10 tahun yang lalu
2. Klien mengatakan mendapatkan terapi novomix 12-15U
3. Klien mengeluh mual, badan lemas, nafas sesak dan buang air kecil terus
Data Objektif :
1. GDS 628 mg/dl
2. A1c = 9,7%
3. Keton = 0,7
Masalah keperawatan :
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
2. Pola nafas tidak efektif
3. Gangguan elimininasi urin
4. Keletihan
5. Defisit nutrisi
6. Risiko infeksi
Aktifitas 4
identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi)
Diabetes melitus merupakan penyebab hiperglikemi. Hiperglikemi disebabkan
oleh berbagai hal, namun hiperglikemi paling sering disebabkan oleh diabetes
melitus. Pada diabetes melitus gula menumpuk dalam darah sehingga gagal
masuk ke dalam sel. Kegagalan tersebut terjadi akibat hormon insulin jumlahnya
kurang atau cacat fungsi. Hormon insulin merupakan hormon yang membantu
masuknya gula darah (WHO, 2016).
Menurut International Diabetes Federation-7 tahun 2015, dalam metabolisme
Aktifitas 5
Identifikasi faktor penyebab masalah dan faktor resiko pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi akut (hiperglikemi) secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah
Aktifitas 7
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri (Gunakan SDKI dari PPNI)
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan ditandai dengan GDS 628 mg/dl
2. Keletihan berhubungan dengan program pengobatan jangka panjang ditandai dengan
klien mengeluh badan lemah
3. Gangguan eliminasi urin penurunan kapasitas kandung kemih berhubungan dengan
ditandai dengan klien mengeluh buang air kecil terus
Aktifitas 8
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri (Gunakan SIKI dari PPNI)
Intervensi :
Observasi
- Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
- Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat (mis.
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral
- Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau
memburuk
- Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
Edukasi
- Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250
mg/dl
- Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
- Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
- Ajarkan indikasi dan pentingnya penguji keton urine, jika perlu
- Ajarkan pengelola diabetes (mis. penggunaan insulin, obat oral, monitor
asupan cairan penggantian karbohidrat, dan bantuan profesional kesehatan)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
- Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
- Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu
Intervensi :
Observasi
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Monitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. Cahaya, suara dan
kunjungan)
- Lakukan latihan rentan gerak pasif dan /aktif
- Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan
- Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah dan berjalan
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makan
Terapeutik
- Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
- Batasi asupan cairan, jika perlu
- Ambil sampel urine tengah (midstream) atau kultur
Edukasi
- Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
- Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urine
- Ajarkan mengambil specimen urine midstream
- Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih
- Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot panggul/berkemih
- Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada kontraindikasi
- Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat supositorial uretra, jika perlu