Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Riset Media Keperawatan ISSN: 2527-368X (print)

2621-4385 (online)
Hubungan Kepatuhan Minum Obat Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu
Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II

Made Rismawan1,Ni Made Tisna Handayani2, I G.A. Rai Rahayuni3


123
Program Studi Sarjana Keperawatan Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
1
unyil.aiska@gmail.com*

Abstrak

Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit atau gangguan metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi urin, kerja insulin atau kedua-duanya. Tingkat kepatuhan
penderita dalam minum obat merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan terapi penyakit
diabetes mellitus. Pasien yang patuh minum obat memiliki kadar gula darah yang normal dan pasien yang tidak
patuh minum obat memiliki kadar gula darah yang tinggi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan kepatuhan minum obat terhadap kadar gula darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus tipe 2.
Desain penelitian ini dengan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang
dipergunakan dalam penelitian ini sebanyak 57 orang yang diambil dengan teknik non probability sampling
dengan pendekatan consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tingkat kepatuhan dari
teori Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) dan hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu.
Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji Spearman Rho. Hasil: Sebagaian besar kepatuhan penderita
diabetes mellitus minum obat pada kategori tinggi yaitu sebesar 47,4% serta kadar gula darah sewaktu sebagian
besar berada pada rentang normal yaitu sebesar 63,2%). Hasil analisis bivariate didapatkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara kepatuhan minum obat terhadap kadar gula darah sewaktu pada penderita diabetes
mellitus tipe 2 (p value=0,000) dengan kekutan hubungan akategori sedang (r=0,492). Kesimpulan: Kepatuhan
pasien sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan terapi diabetes mellitus sehingga secara tidak langsung
berperan untuk menstabilkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus.

Kata Kunci: Diabetes Mellitus tipe 2, Kadar gula darah sewaktu, kepatuhan minum obat

Relationship Between Drug Compliance With Blood Sugar Levels In Type 2


Diabetes Mellitus Patients
Abstract

Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases or disorders characterized by hyperglycemia that occurs due
to abnormalities in urine secretion, insulin action or both. The level of patient compliance in taking medication
is one of the factors that determine the success of diabetes mellitus therapy. Patients who adhere to taking
medication have normal blood sugar levels and patients who do not adhere to taking medication have high
blood sugar levels. Purpose: This study aims to determine the relationship of medication adherence to blood
sugar levels during type 2 diabetes mellitus. Method: The design of this research is descriptive correlational
with a cross sectional approach. The sample used in this study were 57 people who were taken using a non-
probability sampling technique with a consecutive sampling approach. Data collection used a questionnaire on
the level of compliance from the theory of the Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) and the results of
blood sugar levels during the examination. Furthermore, the data were analyzed using the Spearman Rho test.
Results: Most people with diabetes mellitus taking medication were in the high category, which was 47.4%, and
their blood sugar levels were mostly in the normal range, which was 63.2%). The results of the bivariate
analysis found that there was a significant relationship between adherence to taking medication and blood
sugar levels during type 2 diabetes mellitus (p value = 0.000) with the strength of the relationship in the
moderate category (r = 0.492). Conclusion: Patient compliance is necessary to achieve successful diabetes
mellitus therapy so that it indirectly plays a role in stabilizing blood glucose levels in diabetes mellitus patients.

Keywords: Diabetes Mellitus type 2, Blood sugar levels during, adherence to taking medication

PENDAHULUAN ditandai dengan peningkatan kadar glukosa


Diabetes melitus merupakan darah (hiperglikemia) akibat kerusakan
sekumpulan gangguan metabolik yang pada sekresi insulin, kerja insulin atau

Vol. 6 No. 1 Juni 2023 : 23-30 23


Jurnal Riset Media Keperawatan ISSN: 2527-368X (print)
2621-4385 (online)

keduanya (Smeltzer & Bare, 2017). masalah yang cukup penting dalam
Diabetes melitus merupakan suatu pengelolaan DM. Beberapa studi
kelompok penyakit atau gangguan melaporkan bahwa tingkat kepatuhan
metabolik dengan karakteristik penderita DM tipe 1 berkisar antara 70-
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan 83% sedangkan DM tipe 2 sekitar 64-78%.
sekresi urin, kerja insulin atau kedua- Suatu penelitian menyatakan bahwa
duanya (American Diabetes Association, kepatuhan pasien DM tipe 2 yang di terapi
2017). Kadar gula darah yang tidak dengan sulfonylurea, sekali sehari adalah
terkontrol dapat menyebabkan berbagai 94% sedangkan dengan regimen
komplikasi kerusakan organ seperti ginjal, sulfonylurea dua atau tiga kali sehari
mata, saraf, jantung dan peningkatan risiko adalah 57% selain faktor yang
penyakit kardiovaskuler (Fandinata & berhubungan dengan medikasi,
Darmawan, 2020). keberhasilan penatalaksanaan penderita
Badan Kesehatan Dunia (WHO) DM harus di pertimbangkan pada kelainan
memprediksi adanya peningkatan jumlah dasar, di samping faktor-faktor lain, seperti
penyandang DM yang menjadi salah satu pengendalian berat badan, pengaturan
ancaman kesehatan global. WHO asupan makanan dan faktor-faktor
memprediksi kenaikan jumlah penyandang penyerta lain, mengenai perjalan penyakit,
DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun pencegahan, penyulit, dan pentalaksanaan
2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun DM (Bulu, Wahyuni, & Sutriningsih,
2030. Laporan ini menunjukkan adanya 2019).
peningkatan jumlah penyandang DM Pasien yang patuh minum obat
sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2015 memiliki kadar gula darah yang normal
Data Federasi Diabetes Internasional (IDF) dan pasien yang tidak patuh minum obat
menunjukkan terdapat 415 juta orang di memiliki kadar gula darah yang tinggi
dunia yang menderita diabetes melitus (Amir, Wungouw, & Pangemanan, 2020).
pada 2015, dan diperkirakan akan Didukung oleh penelitian yang dilakukan
mencapai 642 juta orang pada 2040. Data oleh Zulfhi & Muflihatin, (2020) yang
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) mengungkapkan bahwa ada hubungan
menunjukkan bahwa pada 2018 kepatuhan minum obat dengan
menunjukkan prevalensi penyakit tidak terkendalinya kadar gula darah pada pasien
menular khususnya diabetes mellitus diabetes mellitus tipe 2. Penelitian yang
mengalami kenaikan jika dibandingkan dilakukan oleh Puspitasari & Septiawan
dengan Riskesdas 2013 yaitu naik dari 6,9 (2022) mengungkapkan bahwa ada
persen menjadi 8,5 persen. Berdasarkan hubungan antara kepatuhan minum obat
data dari Profil Kesehatan Bali jumlah terhadap nilai kadar gula darah pada pasien
penderita diabetes melitus di Provinsi Bali diabetes mellitus tipe 2. Penelitian yang
pada tahun 2018 dilaporan sebanyak dilakukan oleh Fandinata & Darmawan
67.172 orang dan yang mendapatkan (2020) menyatakan bahwa terdapat
pelayanan kesehatan sebanyak 36.234 hubungan antara kepatuhan minum obat
orang (53,9%) (Dinas Kesehatan Provinsi dengan perubahan kadar gula darah pasien
Bali, 2022). diabetes mellitus tipe 2. Sedangkan
Tingkat kepatuhan penderita dalam penelitian yang berbeda diungkapkan oleh
minum obat merupakan salah satu faktor (Handayani, 2019) yang mengungkapkan
yang menentukan keberhasilan terapi bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
penyakit diabetes mellitus (Loghmani, antara kepatuhan minum obat penderita
2018). Ketidakpatuhan terhadap DM dengan peningkatan kadar gula darah.
pengobatan DM saat ini masih menjadi

Vol. 6 No. 1 Juni 2023 : 23-30 24


Jurnal Riset Media Keperawatan ISSN: 2527-368X (print)
2621-4385 (online)

Dampak dari ketidakpatuhan 03.0605/KEPITEKES-BALI/XI/2022 dan


minum obat pasien diabetes mellitus tipe 2 ijin penelitian dari Dinas Penanaman
akan meningkatkan risiko komplikasi dan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
bertambah parahnya penyakit yang (DPMPTSP) Kabupaten Tabanan dengan
diderita. Keberhasilan terapi diabetes nomor surat 071/425/2022/DPMPTSP.
mellitus sangat dipengaruhi oleh
kepatuhan pasien dalam menjalankan HASIL
pengobatan (Pratita, 2017). Kadar gula Analisis Univariat
darah yang tidak terkontrol pada pasien Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik
diabetes mellitus tipe 2 dapat responden (n= 57)
menimbulkan komplikasi-komplikasi
kronik seperti: stroke, jantung 25oroner,
mata kabur, ginjal dan kaki diabetes yang
disebabkan oleh saraf. Kontrol kadar gula
darah pasien sangat dipengaruhi oleh
kepatuhan pasien terhadap pengobatan
yang diberikan. Kepatuhan pasien sangat
diperlukan untuk mencapai keberhasilan
terapi diabetes mellitus dan berperan
penting untuk menstabilkan kadar glukosa
darah pada pasien diabetes mellitus
(Loghmani, 2018).

BAHAN DAN METODE


Penelitian ini merupakan penelitian
analitik dengan pendekatan cross sectional Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa
pada 57 orang dari total populasi sebanyak dari 57 responden, rentang kelompok
66 orang pasien dengan diabetes mellitus umur paling tinggi adalah umur 46-55
tipe 2. Teknik sampling pada penelitian ini tahun (masa lansia awal) sebanyak 27
menggunakan non-probability sampling orang (47,4%), responden yang berjenis
dengan metode consecutive sampling. kelamin perempuan paling banyak yaitu
Instrument yang digunakan adalah sebanyak 31 orang (54,4%) dan latar
kuesioner yang berisikan item pertanyaan belakang pendidikan terakhir yang paling
mengenai tingkat kepatuhan dari teori banyak adalah SMA yaitu sebanyak 28
Morisky Medication Adherence Scale orang (49,1%).
(MMAS-8) dan data mengenai kadar gula
darah sewaktu pasien dengan diabetes Tabel 2. Distribusi Frekuensi
mellitus tipe 2. Teknik analisa data Berdasarkan Kategori kepatuhan
menggunakan uji Spearman’rho. minum obat pada penderita diabetes
Kuesioner yang dipergunakan merupakan mellitus tipe 2 (n=57)
pengembangan dari kuesioner pada Kepatuhan Frekuensi Persentase
penelitian terdahulu dan menyesuaikan Minum Obat (%)
Rendah 10 17,5
dengan kondisi responden yang menjadi
Sedang 20 35,1
sampel pada penellitian. Kuesioner sudah Tinggi 27 47,4
diuji validitas dan reliabilitas sebelum
diberikan kepada responden. Penelitian ini Berdasarkan tabel 2 diatas
telah mendapatkan persetujuan dari menunjukkan bahwa kategori kepatuhan
Komisi Etik ITEKES Bali dengan nomor minum obat pada penderita diabetes

Vol. 6 No. 1 Juni 2023 : 23-30 25


Jurnal Riset Media Keperawatan ISSN: 2527-368X (print)
2621-4385 (online)

mellitus tipe 2 yang terbanyak adalah diabetes melitus tipe 2 menjadi


tinggi, yaitu sebanyak 27 responden hiperglikemia.
(47,4%).
PEMBAHASAN
Tabel 3. Distribusi Frekuensi a. Kepatuhan minum obat pada
Berdasarkan Kategori kadar gula darah penderita diabetes mellitus tipe 2
sewaktu pada penderita diabetes Berdasarkan hasil penelitian
mellitus tipe 2 (n=57) didapatkan bahwa dari 57 orang
Kadar Gula Frekuen Persentase responden kepatuhan minum obat pada
Darah si (%) penderita diabetes mellitus tipe 2,
Sewaktu sebanyak 10 orang (17,5%) dengan
Normal 36 63,2 kategori rendah, sebanyak 20 orang
Hiperglikemia 21 36,8 (35,1%) dengan kategori sedang dan
sebanyak 27 orang (47,4%). Hal ini
Tabel 3 menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa sebagian besar
kategori kadar gula darah sewaktu pada kepatuhan minum obat pada penderita
penderita diabetes mellitus tipe 2 yang diabetes mellitus tipe 2 dikategorikan
terbanyak adalah normal, yaitu sebanyak tinggi. Hasil penelitian yang didapatkan
36 responden (63,2%). bahwa kepatuhan minum obat
dikategorikan tinggi dikarenakan pasien
Tabel 4. Hubungan kepatuhan minum diabetes mellitus tipe 2 sudah
obat terhadap kadar gula darah memahami pentingnya minum obat
sewaktu pada penderita diabetes guna kesembuhan pasien dan mencegah
mellitus tipe 2 (n=57) terjadinya komplikasi serta seringnya
mendapatkan edukasi tentang kepatuhan
r p
minum obat dari petugas kesehatan di
Kepatuhan minum obat -0,492 <0,001
puskesmas.
terhadap kadar gula
Kepatuhan minum obat adalah
darah sewaktu pada
tingkat partisipasi individu dalam
penderita diabetes
mengikuti instruksi terkait resep dan
mellitus tipe 2
larangan dengan tepat dan dilakukan
atas kesediaan pribadi. Kepatuhan
Berdasarkan tabel 4 diatas menjalani program puskesmas adalah
menunjukkan bahwa nilai Correlation tindakan pasien melaksanakan semua
coefficient (kekuatan korelasi) sebesar anjuran, perintah dan larangan yang
0,492, nilai sig (nilai p) sebesar <0,001 dan disarankan oleh petugas puskesmas
arah korelasi negatif (-). Dari hasil tersebut guna membantu percepatan proses
dapat disimpulkan bahwa nilai p=0,000 kesembuhan pasien. Tingkat kepatuhan
(p<0,05) maka Ha diterima, yang artinya penderita dalam minum obat merupakan
ada hubungan yang signifikan antara salah satu faktor yang menentukan
kepatuhan minum obat terhadap kadar gula keberhasilan terapi penyakit diabetes
darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus (Loghmani, 2018).
mellitus tipe 2. Hubungan ini ditunjukkan Ketidakpatuhan terhadap pengobatan
dengan nilai korelasi sebesar 0,492 yang DM saat ini masih menjadi masalah
termasuk dalam kategori sedang dengan yang cukup penting dalam pengelolaan
arah korelasi negatif (-) yang berarti DM. Beberapa studi melaporkan bahwa
semakin rendah kepatuhan minum obat tingkat kepatuhan penderita DM tipe 1
pada pasien diabetes melitus tipe 2, maka berkisar antara 70-83% sedangkan DM
kadar gula darah sewaktu penderita
Vol. 6 No. 1 Juni 2023 : 23-30 26
Jurnal Riset Media Keperawatan ISSN: 2527-368X (print)
2621-4385 (online)

tipe 2 sekitar 64-78%. Suatu penelitian (36,8%) dengan kategori hiperglikemia.


menyatakan bahwa kepatuhan pasien Hal ini menunjukkan sebagian besar
DM tipe 2 yang di terapi dengan kadar gula darah sewaktu pada
sulfonylurea, sekali sehari adalah 94% penderita diabetes mellitus tipe 2
sedangkan dengan regimen sulfonylurea dikategorikan normal. Kadar gula
dua atau tiga kali sehari adalah 57% dengan kategori normal dikarenakan
selain faktor yang berhubungan dengan pasien patuh melaksanakan program
medikasi, keberhasilan penatalaksanaan terapi yang diberikan oleh dokter,
penderita DM harus di pertimbangkan terutama dalam kepatuhan minum obat
pada kelainan dasar, di samping faktor- serta dikarenakan pasien rutin
faktor lain, seperti pengendalian berat menjalankan rawat jalan.
badan, pengaturan asupan makanan dan Glukosa darah sewaktu
faktor-faktor penyerta lain, mengenai merupakan pemeriksaan kadar glukosa
perjalan penyakit, pencegahan, penyulit, darah yang dilakukan setiap hari tanpa
dan pentalaksanaan DM (Bulu et al., memperhatikan makanan yang dimakan
2019). dan kondisi tubuh orang tersebut.
Hasil penelitian yang didapatkan Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu
didukung oleh penelitian yang adalah gula darah yang dilakukan setiap
dilakukan oleh Zulfhi & Muflihatin waktu, pemeriksaan tanpa ada syarat
(2020) yang mengungkapkan bahwa puasa dan makan. Kadar gula darah
kepatuhan minum obat pasien DM Tipe normal (Normoglycaemia) dikatakan
II di Irna RSUD Abdul Wahab sebagai suatu kondisi dimana kadar
Sjahranie Samarinda dari 90 responden, glukosa darah yang ada mempunyi
sebagian besar atau sebanyak 65 orang resiko kecil untuk dapat berkembang
(72,2%) dengan kategori patuh dan menjadi diabetes atau menyebabkan
penelitian yang dilakukan oleh munculnya penyakit jantung dan
Fandinata & Darmawan (2020) yang pembuluh darah. Kadar glukosa darah
mengungkapkan bahwa kepatuhan puasa sewaktu pagi hari, normalnya
minum obat pada pasien diabetes adalah 80 sampai 90 mg, dan nilai 110
mellitus tipe 2 didapatkan bahwa mg dipertimbangkan sebagai batas atas
sebagian besar atau sebanyak 93,3% normal (Guyton & Hall, 2018).
dengan kategori patuh, sedangkan hasil Diabetes melitus tipe 2 atau non
penelitian yang sedikit berbeda insulin dependent diabetes mellitus
diungkapkan oleh Bulu et al. (2019) merupakan intoleransi glukosa pada
yang mengungkapkan bahwa kepatuhan lansia berkaitan dengan obesitas,
minum obat pada pasien diabetes aktivitas fisik yang berkurang,
mellitus tipe II sebagian besar yaitu kurangnya masa otot, penyakit
sebanyak 26 orang (47,3%) dengan penyerta, penggunaan obat-obatan,
kategori kepatuah sedang disamping karena pada lansia terjadi
penurunan sekresi insulin dan insulin
b. Kadar gula darah sewaktu pada resisten (Hasdianah, 2012). Menurut
penderita diabetes mellitus tipe 2 PERKENI (2015), penyakit diabetes
Berdasarkan hasil penelitian melitus ini pada awalnya seringkali
didapatkan bahwa dari 57 orang tidak dirasakan dan tidak disadari
responden kadar gula darah sewaktu penderita. Tanda awal yang dapat
pada penderita diabetes mellitus tipe 2, diketahui bawa seseorang menderita
sebanyak 36 orang (63,2%) dengan diabetes melitus yaitu dilihat langsung
kategori normal dan sebanyak 21 orang dari efek peningkatan kadar gula darah,

Vol. 6 No. 1 Juni 2023 : 23-30 27


Jurnal Riset Media Keperawatan ISSN: 2527-368X (print)
2621-4385 (online)

dimana peningkatan kadar gula dalam kadar gula darah sewaktu penderita
darah mencapai nilai 160-180 mg/dL diabetes melitus tipe 2 menjadi
dan air seni (urine) penderita diabetes hiperglikemia.
melitus yang mengandung gula Pasien yang patuh minum obat
(glucose), sehingga urine sering memiliki kadar gula darah yang normal
dilebung atau dikerubuti semut. dan pasien yang tidak patuh minum
Hasil penelitian yang didapatkan obat memiliki kadar gula darah yang
didukung oleh penelitian yang tinggi (Amir et al., 2020). Dampak dari
dilakukan oleh Zulfhi & Muflihatin ketidakpatuhan minum obat pasien
(2020) yang mengungkapkan bahwa diabetes mellitus tipe 2 akan
terkendalinya kadar gula darah pasien meningkatkan risiko komplikasi dan
DM tipe II sebagian besar atau bertambah parahnya penyakit yang
sebanyak 62 orang (68,9%) dengan diderita. Keberhasilan terapi diabetes
kategori kontrol baik, sedangkan hasil mellitus sangat dipengaruhi oleh
penelitian yang berbeda diungkapkan kepatuhan pasien dalam menjalankan
oleh Bulu et al. (2019) yang pengobatan (Pratita, 2017). Kadar gula
mengungkapkan bahwa kadar gula darah yang tidak terkontrol pada pasien
darah pasien diabetes mellitus tipe II diabetes mellitus tipe 2 dapat
didapatkan sebagian besar yaitu menimbulkan komplikasi-komplikasi
sebanyak 33 orang (60%) dengan kronik seperti: stroke, jantung koroner,
kategori tidak normal dan penelitian mata kabur, ginjal dan kaki diabetes
yang dilakukan oleh Handayani (2019) yang disebabkan oleh saraf. Kontrol
yang mengungkapkan bahwa kadar gula kadar gula darah pasien sangat
darah penderita DM didapatkan dipengaruhi oleh kepatuhan pasien
sebagian besar atau sebanyak 33 orang terhadap pengobatan yang diberikan.
(73,3%) dengan kategori tinggi. Kepatuhan pasien sangat diperlukan
untuk mencapai keberhasilan terapi
c. Hubungan kepatuhan minum obat diabetes mellitus dan berperan penting
terhadap kadar gula darah sewaktu untuk menstabilkan kadar glukosa darah
pada penderita diabetes mellitus tipe pada pasien diabetes mellitus
2 (Loghmani, 2018).
Berdasarkan hasil penelitian Peningkatan kepatuhan minum
didapatkan bahwa nilai Correlation obat pasien diabetes merupakan salah
coefficient (kekuatan korelasi) sebesar satu faktor sangat penting dalam
0,492, nilai sig (nilai p) sebesar <0,001 mengontrol kadar gula darah pada
dan arah korelasi negatif (-). Dari hasil pasien diabetes mellitus tipe 2, hal ini
tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai didukung oleh penelitian yang
p=0,000 (p<0,05) maka Ha diterima, dilakukan oleh Juwita, Susilowati,
yang artinya ada hubungan yang Mauliku, & Nugrahaeni (2020) yang
signifikan antara kepatuhan minum obat mengungkapkan bahwa faktor
terhadap kadar gula darah sewaktu pada kepatuhan minum obat adalah yang
penderita diabetes mellitus tipe 2. paling dominan berhubungan dengan
Hubungan ini ditunjukkan dengan nilai kadar gula darah, dengan nilai OR
korelasi sebesar 0,492 yang termasuk =24,9 jika dibandingkan dengan faktor
dalam kategori sedang, dengan arah aktivitas fisik, asupan karbohidrat,
korelasi negatif (-) yang berarti semakin indeks masa tubuh, dan lingkar
rendah kepatuhan minum obat pada pinggang pasien.
pasien diabetes melitus tipe 2, maka

Vol. 6 No. 1 Juni 2023 : 23-30 28


Jurnal Riset Media Keperawatan ISSN: 2527-368X (print)
2621-4385 (online)

Hasil penelitian yang didapatkan DAFTAR PUSTAKA


didukung oleh penelitian yang American Diabetes Association. (2017).
dilakukan oleh Zulfhi & Muflihatin Diabetes Basic.
(2020) yang mengungkapkan bahwa Http://Www.Diabetes.Org.
ada hubungan kepatuhan minum obat http://www.diabetes.org
dengan terkendalinya kadar gula darah Amir, S., Wungouw, H., & Pangemanan,
pada pasien diabetes mellitus tipe II. D. (2020). KADAR GLUKOSA
Penelitian yang dilakukan oleh DARAH SEWAKTU PADA
Puspitasari & Septiawan (2022) PASIEN DIABETES MELITUS
mengungkapkan bahwa ada hubungan TIPE 2 DI PUSKESMAS BAHU
antara kepatuhan minum obat terhadap KOTA MANADO. Jurnal E-
nilai kadar gula darah pada pasien Biomedik (EBm), 3(184), 7.
diabetes mellitus tipe 2. Penelitian yang https://doi.org/10.1093/nq/s6-
dilakukan oleh Fandinata & Darmawan VIII.184.7-b
(2020) menyatakan bahwa terdapat Bulu, A., Wahyuni, T. D., & Sutriningsih,
hubungan antara kepatuhan minum obat A. (2019). Hubungan antara Tingkat
dengan perubahan kadar gula darah Kepatuhan Minum Obat dengan
pasien diabetes mellitus tipe 2. Kadar Gula Darah pada Pasien
Sedangkan penelitian yang berbeda Diabetes Melitus Tipe II. Nursing
diungkapkan oleh Handayani (2019) News, 4(1), 181–189.
yang mengungkapkan bahwa tidak ada Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2022).
hubungan yang signifikan antara Profik Kesehatan Provinsi Bali,
kepatuhan minum obat penderita DM 1999(December), 1–6.
dengan peningkatan kadar gula darah. Fandinata, S. S., & Darmawan, R. (2020).
Pengaruh Kepatuhan Minum Obat
SIMPULAN Oral Anti Diabetik Terhadap Kadar
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Gula Darah Pada Pasien Diabetes
dilakukan, maka dapat disimpulkan Mellitus Tipe II. Jurnal Bidang Ilmu
bebrapa hal, sebagai berikut: Kesehatan, 10(1), 23–31.
1. Kepatuhan minum obat pada penderita https://doi.org/10.52643/jbik.v10i1.82
diabetes mellitus tipe 2 yang terbanyak 5
adalah tinggi, yaitu sebanyak 27 Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2018). Buku
responden (47,4%). Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi 11).
2. Kadar gula darah sewaktu pada Jakarta: EGC.
penderita diabetes mellitus tipe 2 yang Handayani, D. (2019). Hubungan
terbanyak adalah normal, yaitu Penderita Diabetes Melitus Terhadap
sebanyak 36 responden (63,2%). Kepatuhan Pola Makan, Aktivitas
3. Ada hubungan yang signifikan antara Fisik, Kepatuhan Minum Obat
kepatuhan minum obat terhadap kadar Dengan Kadar Gula Darah (Studi
gula darah sewaktu pada penderita Kasus Pasien Rawat Jalan Di Klinik
diabetes mellitus tipe 2 (p<0,001). Kitamura Pontianak), (2), 1–13.
Hasdianah. (2012). Mengenal Diabetes
Mellitus pada Orang Dewasa dan
Anak-anakdengan Solusi Herbal.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Juwita, E., Susilowati, Mauliku, N., &
Nugrahaeni. (2020). FAKTOR
YANG BERHUBUNGAN DENGAN

Vol. 6 No. 1 Juni 2023 : 23-30 29


Jurnal Riset Media Keperawatan ISSN: 2527-368X (print)
2621-4385 (online)

KADAR GULA DARAH PADA Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas


PENDERITA DIABETES MELITUS Surabaya.
TIPE 2 DI PROLANIS Puspitasari, N., & Septiawan, T. (2022).
PUSKESMAS KECAMATAN Hubungan Kepatuhan Minum Obat
CIMAHI TENGAH. JOURNAL OF Terhadap Nilai Kadar Gula Darah
NUTRITION COLLEGE Journal of Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe2
Nutrition College, 9(3), 222–227. Litelature Review. Borneo Student
Loghmani, E. (2018). Guidelines for Research, 3(2), 1579–1597.
Adolescent Nutrition Services: Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2017).
Chapter 14. Diabetes Mellitis: Type 1 Keperawatan medikal bedah brunner
and Type 2. School of Publik Healty. & suddarth. Jakarta: EGC.
PERKENI. (2015). Konsensus Pengelolaan Zulfhi, H., & Muflihatin, S. K. (2020).
dan Pencegahan Diabetes Melitus Hubungan Kepatuhan Minum Obat
Tipe 2 di Indonesia. dengan Terkendalinya Kadar Gula
Pratita, N. D. (2017). Hubungan Dukungan Darah pada Pasien DM Tipe II di Irna
Pasangan dan Health Locus of RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Control dengan Kepatuhan dalam Samarinda. Borneo Student Research,
Menjalani Proses Pengobatan pada 1(3), 1679–1686.
Penderita Diabetes Melitus Tipe 2.

Vol. 6 No. 1 Juni 2023 : 23-30 30

Anda mungkin juga menyukai