Anda di halaman 1dari 13

e-ISSN : 2655-5840

ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

PENGARUH PEMBERIAN GAMBIR (Uncaria gambir) TERHADAP


KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II

THE EFFECT OF GAMBIR (Uncaria gambir) GIVING ON BLOOD


SUGAR LEVELS IN DIABETES MELLITUS TYPE II PATIENTS
Etri Yanti1,Honesty Diana Morika2,Harmawati3, Siti Aisyah Nur4
1,2,3,4
Stikes Syedza Saintika Padang
Email : yantietri84@yahoo.co.id, 081374507030

ABSTRAK
Diabetes Melitus Tipe II atau Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM)
merupakan bentuk diabetes yang paling umum, penyebabnya bervariasi mulai dominan
resistensi insulin sampai defek resistensi insulin.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh pemberian gambir terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe
II di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Kota Sungai Penuh Tahun 2018. Jenis penelitian yang
digunakan adalah Quasy Eksperimentdengan pendekatan Two Group Posttest Design yang
dilaksanakan tanggal 3-11 Juli 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita
diabetes melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Baru. Teknik sampel Purposive
Sampling dengan jumlah 16 orang yang terdiri dari 8 orang kelompok intervensi dan 8 orang
kelompok kontrol. Data diolah secara komputerisasi dengan analisis univariat dan bivariat
menggunakan uji T Test Independent. Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar gula darah
pada kelompok intervensi yang telah diberikan gambir adalah 199,88 mg/dL, sedangkan
pada kelompok kontrol adalah 326,25 mg/dL. Berdasarkan uji statistik di dapatkan p value =
0,003 ≤ 0,05 yang berarti ada pengaruh pemberian gambir dan kadar gula darah. Dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian gambir terhadap penurunan kadar gula darah
pada pasien diabetes melitus tipe II. Diharapkan agar hasil penelitian ini menjadi salah satu
program Penyakit Tidak Menular di lingkungan Puskesmas Koto Baru dalam memanfaatkan
gambir untuk membantu menurunkan kadar gula darah pasien diabetes melitus tipe II, serta
mampu mengajarkan cara pengolahan dan konsumsi gambir dengan benar bagi pasien
diabetes melitus tipe II.

Kata Kunci : Gambir, Diabetes Melitus Tipe II

ABSTRACT
Type II Diabetes Mellitus or Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) is the most
common form of diabetes, the causes vary from dominant insulin resistance to insulin
resistance defects. The purpose of this study is to determine the effect of gambier
administration on blood sugar levels in patients with type II diabetes mellitus in Koto
Puskesmas City Work Area Sungai Penuh in 2018. The type of research used was the Quasy
Experiment with the Two Group Posttest Design approach which was carried out on 3-11
July 2018. The population in this study were all patients with type II diabetes mellitus in the
Koto Baru Puskesmas Work Area. Purposive Sampling sample technique with a total of 16

27
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

people consisting of 8 intervention groups and 8 control groups. Data were processed
computerized by univariate and bivariate analysis using the Independent T Test. The results
showed an average blood sugar level in the intervention group that had been given gambier
was 199.88 mg / dL, while in the control group was 326.25 mg / dL. Based on statistical
tests, p value = 0.003 ≤ 0.05 was obtained, which means that there was an influence of
gambier administration and blood sugar levels. It can be concluded that there is an effect of
gambier administration on decreasing blood sugar levels in patients with type II diabetes
mellitus. It is hoped that the results of this study will become one of the Non-Communicable
Diseases programs in the Koto Baru Health Center environment in using gambier to help
reduce blood sugar levels of type II diabetes mellitus patients, and be able to teach how to
properly process and consume gambier for patients with type II diabetes mellitus.

Keywords: Gambir, Type II Diabetes Mellitus

PENDAHULUAN Berdasarkan data Diabetes Atlas


Diabetes Melitus (DM) atau disebut Edisi ke-8 tahun 2017 yang dikeluarkan
diabetes merupakan gangguan penyakit oleh International Diabetes Federation
metabolik menahun akibat pankreas tidak (IDF) Jumlah penderita diabetes melitus
memproduksi cukup insulin atau tubuh diseluruh dunia adalah 425 juta penduduk,
tidak dapat menggunakan insulin yang di kenaikan 4 kali lipat dari 108 juta di tahun
produksi secara efektif (Pusat Data dan 1980an dan di prediksikan pada tahun 2045
Informasi Kementerian Kesehatan RI, prevalensi diabetes melitus akan menjadi
2014). Diabetes melitus tipe II atau Non 693 juta penduduk sedangkan di wilayah
Insulin Dependent Diabetes Melitus Asia Tenggara terdapat 103,2 juta orang
(NIDDM) merupakan bentuk diabetes yang dewasa dengan diabetes pada tahun 2017,
paling umum, penyebabnya bervariasi prevalensi ini diperkirakan akan meningkat
mulai dominan resistansi insulin disertai menjadi 189,2 juta pada tahun 2045.
defisiensi insulin relatif sampai defek Kemudian pada kasus diabetes melitus tipe
sekresi insulin disertai resistansi insulin 2 terdapat 577,3 juta orang didunia yang
(NANDA, 2016). menderita diabetes melitus tipe 2 dengan
Menurut American Diabetes kematian mencapai 5,0 juta orang (IDF,
Asociation (ADA, 2015), DM dapat 2017).
diklasifikasikan menjadi beberapa tipe Pada tahun 2017Indonesia
yakni, DM tipe 1, DM tipe 2, DM menempati peringkat ke enamdi dunia
Gestasional dan DM tipe lain. Beberapa untuk prevalensi penderita diabetes
tipe yang ada, DM Tipe II merupakan salah tertinggi setelah China, India, Amerika
satu jenis yang paling banyak ditemukan Serikat, Brazil dan Meksiko dengan jumlah
yaitu lebih dari 90-95%. Dimana faktor estimasi orang dengan diabetes sebesar 10,3
pencetus DM tipe II yakni berupa obesitas, juta dan presentase kematian akibat
mengkonsumsi makanan instan, terlalu diabetes di Indonesia merupakan yang
banyak makanan karbohodrat, merokok dan tertinggi kedua setelah Srilanka (IDF, 2017).
stres, kerusakan pada sel pankreas dan Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar
kelainan hormonal (Smeltzer & Bare, 2008). (RISKESDAS) tahun 2013, prevalensi
orang dengan diabetes di Indonesia

28
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

menunjukkan kecenderungan meningkat kasus pasien diabetes melitus tipe II yang


yaitu dari 5,7% pada tahun 2007 menjadi melakukan pemeriksaan rutin bulanan.
6,9% pada tahun 2013. Prevalensi berat Diabetes Melitus sering disebut
badan berlebih atau overweight 13,5% dan sebagai the great imitator, yaitu penyakit
obesitas 15,4% yang merupakan salah satu yang dapat menyerang semua organ tubuh
faktor resiko terbesar diabetes yang dan menimbulkan berbagai keluhan. Oleh
meningkat terus dibandingan Riskesdas karena itu diabetes melitus tipe II bisa
2007 dan 2010 dan dengan Toleransi menjadi penyebab terjadinya komplikasi,
Glukosa Terganggu (TGT) mencapai baik yang akut maupun kronis. Komplikasi
29,9% atau sekitar 52 juta penderita. Hal ini akut dapat terjadi apabila kadar glukosa
berarti akan semakin banyak penduduk darah meningkat atau menurun dengan
yang beresiko tinggi untuk menderita DM tajam pada rentang waktu relatif singkat.
Tipe II. Penurunan drastis glukosa darah dapat
Data di Provinsi Jambi yang di terjadi apabila menjalankan program diet
dapat melalui pengukuran pada umur ≥ 15 yang terlampau ketat. Sedangkan
tahun penderita yang pernah di diagnosis komplikasi kronik terjadi jika komplikasi
oleh dokter sebanyak 1,1%, sedangkan diabetes melitus terjadi dalam jangka
yang belum pernah di diagnosis oleh dokter panjang yang akan menyebabkan kelainan
tetapi dalam 1 bulan terakhir mengalami pembuluh darah yang dapat menyebabkan
gejala sering lapar, sering haus, sering serangan jantung, gangguan fungsi ginjal,
buang air kecil dan berat badan turun gangguan saraf dan terjadi borok (ulkus)
sebanyak 1,2%. Sedangkan kecenderungan karena proses penyembuhan luka yang
prevalensi diabetes melitus berdasarkan berlangsung lambat sehingga kemudian
wawancara pada umur ≥ 15 tahun pada bagian tubuh yang mengalami borok harus
tahun 2007 sebanyak 0,8% dan pada tahun diamputasi (Shanty, 2014).
2013 mengalami peningkatan sebanyak Pengobatan dan penyembuhan
1,2% (RISKESDAS, 2013). secara medis kedokteran tentu menjadi
Data dari Dinas Kesehatan Kota pilihan bagi masyarakat luas namun
Sungai Penuh Tahun 2017 diketahui jumlah sebagian orang juga berusaha untuk
penderita diabetes melitus menempati mengobati penyakit DM Tipe II dengan
urutan keempat setelah hipertensi, gastritis jalur alternatif. Beberapa tanaman obat
dan penyakit persendian sebagai penyakit berdasarkan pengalaman turun temurun dan
terbanyak di Kota Sungai Penuh yaitu berdasarkan hasil penelitian praklinis
sebanyak 787 orang. Kemudian, memiliki efek farmakologis, serta
berdasarkan data dari Puskesmas Koto Baru hipoglikemik, memperbaiki kalenjar
pasien diabetes melitus tipe II yang rutin pankreas dan mengurangi dampak buruk
melakukan kunjugan setiap bulan, di tahun hiperglikemia seperti sambiluto, daun
2016 terdapat 130 kasus menempati urutan mimba, daun sendok dan batang brotowali
ke 7 penyakit terbesar di Wilayah Kerja (Rizki, 2009).
Puskesmas Koto Baru dan meningkat pada Tanaman gambir (Uncaria Gambir
tahun 2017 terdapat 152 kasus yang (Hunter) Roxb)dari famili rubiaceae secara
menempati urutan ke 6 penyakit terbesar di tradisional digunakan untuk obat luka bakar,
Wilayah Kerja Puskesmas Koto Baru, pada sakit kepala, diare, disentri, sariawan serta
Triwulan I (Januari-Maret) terdapat 43 obat sakit kulit (Balittro, 2004). Tanaman

29
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

ini juga banyak digunakan dalam bidang menurunkan kadar gula darah dengan nilai
industri obat-obatan dan farmasi karena p ≤ 0,05.
memiliki kemampuan antibakteri,
antioksidan, antidiabetes dan lain-lain METODE PENELITIAN
(Laksmono et all, 2010).Senyawa kimia Penelitian ini menggunakan
golongan polifenol seperti senyawa alkaloid, rancangan desain Quasy Experiment design
terpen, flavonoid, kuarsetin dan senyawa dengan rancangan Two Group Posttest
polifenol lainnya. Senyawa-senyawa Design. Penelitian ini dilaksanakan di
tersebut mempunyai aktivitas farmakologi Wilayah Kerja Puskesmas Koto Baru
seperti antioksidan, antiinflamasi, sitotoksik Tahun 2018. Waktu pengumpulan data
dan immunostilation (Heitzman et all., dilaksanakan pada tanggal 3 s/d 11 Juli
2005). Kandungan senyawa polifenol 2018. Populasi Pada kelompok perlakuan
dalam gambir adalah katekin, tanin, terdapat minimal 8 responden dan 8
alkaloid, kuarsetin dan lain-lain (Risdale, responden kelompok kontrol yang sesuai
2002). dengan kriteria inklusi. Cadangan untuk
Salah satu kandungan kimia yang penelitian yaitu 10% . Alat dan bahan yang
terdapat pada gambir (Uncaria Gambir di gunakan dalam penelitian ini adalah alat
(Hunter) Roxb) yaitu flavonoid yang prngukuran glukosa darah (gluko test), strip
diduga mampu menurunkan kadar gula gluko test, gambir (Uncaria Gambir, Roxb)
darah dan senyawa asam tanat (tanin) yang menjadi segelas minuman, dan lembar
memiliki aktivitas antioksidan serta pencatatan hasil pengukuran glukosa darah.
memiliki potensi sebagai antidiabetes yang Data diolah secara komputerisasi dengan
mampu mencegah terjadinya oksidasi analisis univariat dan bivariat menggunakan
glukosa dalam darah (Rosiyana, 2012). uji T Test Independent.
Hal ini didukung oleh penelitian HASIL PENELITIAN
Heni (2010) dengan judul “Uji Efek a. Rata-rata Kadar Gula Darah
Hipoglikemik Ekstrak Etanol Gambir Kelompok Intervensi
(Uncaria Gambir, Roxb) Pada Tikus Putih
Jantan Dengan Metode Induksi Aloksan Tabel 1.Rata-rata Kadar
dan Toleransi Glukosa” Pada toleransi Gula Darah Kelompok
glukosa dengan dosis sedang 200 Intervensi Pada
mg/KgBB pada hari ke-9 menunjukkan Variabel Mean Standar Min-
penurunan secara signifikan dengan nilai p Deviasi Maks
≤ 0,05 hal ini berarti ada pengaruh efek (SD)
hipoglikemik ekstrak etanol gambir
(Uncaria Gambir, Roxb) pada tikus putih
jantan. Kelompok 199,88 37,441 140-262
Hasil penelitian Indah (2016) Intervensi
dengan judul “Pengaruh Gambir (Uncaria
Gambir, Roxb) Terhadap Kadar Gula Darah
Pada Mencit Putih Jantan (Mus musculus)
Yang di Induksi Aloksan”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa gambir dapat

30
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

b. Rata-rata Kadar Gula Darah Sebagai Antidiabetes menunjukkan


Kelompok Kontrol kandungan metabolit sekunder
Tabel 2. Rata-rata Kadar Gula Darah seperti total fenolik, flavonoid dan
Kelompok Kontrol tanin telah dilaporkan memiliki
Variabel Mean Standar Min- aktivitas antidiabetes dengan
Deviasi Maks menurunkan kadar gula darah
(SD) setelah dilakukan uji inhibisi
Kelompok 326,25 94,841 198- melalui enzim alfa emilase.
Kontrol 460 Gambir mengandung
senyawa metabolit yang paling
dominan yaitu katekin dan tanin.
c. Analisis Bivariat Tanin merupakan senyawa fenolik
kompleks. Katekin merupakan
Tabel 3. Pengaruh Pemberian Gambir senyawa turunan dari tanin, yang
(Uncaria Gambir) Terhadap KadarGula berupa flavon-3-ol. Senyawa
Darah Pada Pasien Diabetes Melitus golongan tanin memiliki peran yang
Tipe II sangat baik sebagai antioksidan,
f df Sig. sehingga dapat dimanfaatkan
(2- sebagai antidiabetes. tanin dari
tailed) beberapa tumbuhan telah diteliti
Hasil Kadar Equal 10,0 14 0,003 memiliki aktivitas antidiabetes yang
Gula Darah Variance 54 baik (Vera dan Nizar, 2017).
s Selain itu, Penelitian yang
Assumed di lakukukan oleh (Fauzan, 2006)
tentang Uji Efek Antidiabetes
PEMBAHASAN Ekstrak Gambir (Uncaria Gambir)
1. Kadar Gula darah Pada yang Terstandarisasi Pada Mencit
Kelompok Intervensi Pasien Putih Jantan menunjukkan bahwa
Diabetes Melitus Tipe II . ada pengaruh gambir terhadap
Berdasarkan tabel 1. penurunan kadar gula darah dengan
menunjukkan besar mean atau rata- nilai p ≤ 0,05.
rata kadar gula darah pada Selain dari asam tanat (tanin)
kelompok intervensi. Pada didalam gambir juga terdapat
kelompok intervensi sesudah flavonoid yang juga memiliki
diberikan perlakuan di dapatkan aktivitas antioksidan yang mampu
rata-rata kadar gula darah adalah mencegah terjadinya oksidasi
199,88 mg/dL dengan standar glukosa dalam darah, efek
deviasi adalah 37,441 mg/dL. Kadar kandungan flavonoid dapat
gula darah terendah adalah 140 menurunkan enzim aldose reductase,
mg/dL dan tertinggi adalah 262 membantu regenerasi sel beta
mg/dL. pankreas dan meningkatkan sekresi
Hasil penelitian ini hampir insulin, sel beta pankreas adalah
sama dengan penelitian (Vera dan tempat dimana hormon insulin di
Nizar, 2017) dengan judul penelitian produksi, sehingga secara tidak
Studi Kandungan Fitokimia Gambir

31
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

langsung kandungan flavonoid (Uncaria Gambir Roxb) Drinks In


dapat meningkatkan produksi Alloxan-Induced Mice didapatkan
hormon insulin. (Rosiyana, 2012). bahwa kadar gula darah kelompok
Dari uraian tersebut kontrol tidak menunjukkan
peneliti berasumsi bahwa kadar gula perubahan yang signifikan (p>0,05).
darah pada kelompok intervensi Diabetes melitus tipe II
terbukti mengalami penurunan adalah hasil dari penolakan atau
setelah diberikan gambir yaitu kegagalan tubuh untuk
dengan rata-rata 199,88 mg/dL menggunakan zat insulin, yaitu
dibandingkan dengan kelompok suatu kondisi dimana sel gagal
kontrol dengan rata-rata 326,25 untuk menggunakan insulin
mg/dL. Hal tersebut dikarenakan di dengan benar dan terkadang
dalam gambir terkandung flavonoid dikombinasikan dengan
dan asam tanat yang berfungsi kekurangan insulin yang relatif
sebagai antioksidan yang mampu (Sutanto,2010). Resistensi insulin
menjaga sel-sel pada pankreas untuk pada otot dan liver serta kegagalan
tidak mengalami kerusakan akibat sel beta pankreas telah dikenal
oksidasi serta dapat memacu sebagai patofisiologi kerusakan
metabolisme glukosa dan lemak, sentral dari DM Tipe 2 belakang
sehingga timbunan kedua sumber diketahui bahwa kegagalan sel
kalori ini dalam darah darah dapat beta terjadi lebih dini dan lebih
dihindari dan senyawa ini juga berat dari pada yang diperkirakan
memiliki aktivitas hipoglikemik sebelumnya. Selain otot, liver dan
yaitu dengan meningkatkan sel beta, organ lain seperti :
glikogenesis. jaringan lemak ( meningkatnya
liposis ), gastrointestinal
2. Kadar Gula Darah Pada (defisiensi incretin), sel alpha
Kelompok Kontrol Pasien pancreas (hiperglukagonemia),
Diabetes Melitus Tipe II ginjal (peningkatan absorbsi
Berdasarkan pada tabel 2. glukosa), dan otak (resistensi
menunjukkan besar mean atau rata- insulin), kesemuanya ikut berperan
rata kadar gula darah pada dalam menimbulkan terjadinya
kelompok kontrol. Pada kelompok gangguan toleransi glukosa pada
kontrol (tanpa diberikan gambir) diabetes melitus tipe II (PERKENI,
didapatkan rata-rata kadar gula 2015).
darah adalah 326,25 mg/dL dengan Penelitian yang dilakukan
standar deviasi adalah 94,841 oleh (Heni, 2010) mengenai Uji
mg/dL. Kadar gula darah terendah Efek Hipoglikemik Ekstrak Etanol
adalah 198 mg/dL dan tertinggi Gambir (Uncaria Gambir Roxb)
adalah 460 mg/dL. Pada Tikus Putih Jantan Dengan
Hasil penelitian ini hampir Metode Induksi Aloksan dan
sama dengan penelitian (Zebua,et Toleransi Glukosa juga didapatkan
all, 2015) dengan judul bahwa kadar gula darah kelompok
Hypoglicemic Activity Of Gambier kontrol dengan dosis sedang tidak

32
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

menunjukkan perubahan yang 3. Pengaruh Pemberian Gambir


signifikan (p>0,05). Terhadap Kadar Gula Darah
Pankreas pada dasarnya Pada Pasien Diabetes Melitus
tetap memproduksi insulin bahkan Tipe II di Wilayah Kerja
kadang kadarnya lebih tinggi Puskesmas Koto Baru Tahun
daripada normal. Akan tetapi, 2018
tubuh membentuk kekebalan tubuh
yang berpengaruh pada respon Berdasarkan tabel 4.4
terhadap insulin tersebut sehingga pengaruh pemberian gambir
terjadi kekurangan insulin relatif terhadap kadar gula darah pada
(Shanti, 2014). pasien diabetes melitus tipe II
Individu yang beresiko dapat diketahui berdasarkan hasil
terkena diabetes melitus tipe II ini penelitian yang dilakukan peneliti
adalah mempunyai sindroma menunjukkan bahwa hasil uji
resistensi insulin, kelebihan berat statistik di dapatkan p value 0,003
badan (obesitas, peningkatan BMI, (p≤0,05) artinya terdapat
peningkatan lingkar pinggang >1,0 perbedaan yang signifikan antara
inci pada pria dan >0,7 inci pada hasil kadar gula darah pada
wanita), terjadi pada usia > 40 tahun, kelompok intervensi dan
keturunan, wanita dengan kelompok kontrol yang berarti ada
gestasional diabetes atau pengaruh antara pemberian gambir
mempunyai bayi yang berukuran dan penurunan kadar gula darah.
besar (Damayanti,2015). Hal ini berkesinambungan
Dari uraian tersebut peneliti dengan penelitian yang dilakukan
berasumsi bahwa kadar gula darah oleh (Indah, 2014) mengenai
pada kelompok kontrol dengan Pengaruh Gambir (Uncaria
rata-rata kadar gula darah yang Gambir Roxb) Terhadap Kadar
masih tinggi yaitu 326,25 mg/dL, Gula darah Pada Mencit Putih
dengan standar deviasi adalah Jantan (Mus Musculus) Yang
94,841 mg/dL. Hal yang Dinduksi Aloksan hasil penelitian
menyebabkan tidak terjadinya menunjukkan bahwa gambir dapat
penurunan kadar gula darah pada menurunkan kadar gula darah
pasien diabetes melitus tipe II ini dengan dosis terbaik dari gambir
disebabkan oleh kegemukan, pola dalam menurunkan kadar gula
aktivitas atau pekerjaan, gaya hidup darah adalah 200 mg/kgBB dosis
yang tidak sehat dan sebagian besar ini mampu mengembalikan kadar
responden mempunyai riwayat gula darah ke kisaran normal yaitu
keluarga dengan penyakit diabetes 98,3 mg/dL dengan penurunan
melitus. sebesar 64,20% dari kadar gula
darah setelah di induksi aloksan.
Pada penelitian ini,
kelompok eksperimen diberikan
gambir dengan dosis 200 mg/dL
yang sudah dikonversikan manusia
berdasarkan berat badan yang

33
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

diberikan sesudah makan 2 kali bebas atau berkurangnya aktivitas


sehari yaitu pada pagi dan malam dari pertahanan antioksidan,
hari. senyawa antioksidan memiliki
Penelitian fitokimia dari potensi sebagai antidiabetes yang
genus uncariatelah lama dilakukan mampu mencegah terjadinya
sejak tahun 1990-an dimana lebih oksidasi glukosa dalam darah
dari 150 senyawa kimia telah (Rosiyana, 2012).
diisolasi dan diidentifkasi, Dalam Penelitian Trina
senyawa kimia tersebut termasuk (2014) dengan judul Identifikasi
golongan polifenol seperti Tumbuhan antidiabetes
senyawa alkaloid, terpen, Berdasarkan Analisis Kuantitatif
flavonoid, kuersetin dan senyawa Asam Tanat di dapatkan hasil
polifenol lainnya. Senyawa- asam tanat (tanin) yang terkandung
senyawa tersebut mempunyai dalam gambir sebanyak 40,95 mg
aktivitas farmakologi seperti asam tanat/g ekstrak, asam tanat
antioksidan, anti-inflamasi, juga diketahui dapat memacu
sitotoksik dan immnostimulation metabolisme glukosa dan lemak,
(Hetizman et all, 2005). sehingga timbunan kedua sumber
Kandungan senyawa polifenol kalori ini dalam darah dapat
dalam gambir adalah katekin, tanin, dihindari, senyawa ini juga
alkaloid, kuersetin dan lain-lain mempunyai aktivitas hipoglikemik
(Risdale, 2012). Beberapa peneliti yaitu dengan meningkatkan
telah membuktikan publikasi glikogenesis.
terhadap manfaat senyawa Kandungan metabolit
polifenol dari gambir senyawa gambir seperti total fenolik,
polifenol katekin yang terkandung flavonoid dan tanin memiliki
dalam gambir diketahui aktivitas antidiabetes dengan
mempunyai aktivitas antioksidan. menurukan kadar gula darah
Selain senyawa polifenol setelah dilakukan uji inhibisi
seperti flavonoid yang memiliki melalui enzim alfa amilase dan
aktivitas antioksidan senyawa alfa glukosidase. Ketiga fraksi
asam tanat (tanin) yang terdapat kimia teraktif tersebut telah
pada gambir diketahui juga berfungsi dengan baik sebagai
memiliki aktivitas antioksidan komponen utama antidiabetes
yang mempunyai efek sebagai alami.
antidiabetes. penyakit diabetes Hasil observasi kelompok
melitus ini berkaitan erat dengan eksperimen yang sudah diberikan
adanya peran stres oksidatif. Stres gambir selama 9 hari
oksidatif merupakan hasil dari mengemukakan bahwa keluhan
ketidakseimbangan antara yang dirasakan mulai berkurang
meningkatnya radikal dan sistem seperti lemah, sering BAK dan
pembersih radikal (radical kesemutan.
scavenging systems) yang telah Dari uraian tersebut
meningkatkan produksi radikal peneliti berasumsi bahwa adanya

34
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

pengaruh pemberian gambir gula darah tetap normal.


terhadap kadar gula darah pada
pasien diabetes melitus tipe II DAFTAR PUSTAKA
disebabkan karena flavonoid dan
asam tanat (tanin) yang terkandung Aditama, AY., 2015, Uji Aktivita
didalam gambir sebagai terapi Antelmintik Ekstrak Daun
pengobatan non farmakologi Gambir (Uncaria Gambir
diabetes melitus tipe II. Flavonoid (Hunter) Roxb) Terhadap
dan asam tanat (tanin) yang Ascaridia galli Secara In
berfungsi sebagai antioksidan Vitro dan In Vivo, Skripsi,
mampu menjaga sel-sel pada Fakultas Teknobilogi
pankreas untuk tidak mengalami Universitas Atma Jaya,
kerusakan akibat oksidasi dengan Yogyakarta
cara meningkatkan
glikogenesis.Kunci utama terapi Anggraini, T., Tai, A., Yoshino, T., dan
diabetes melitus tipe II adalah diet Itani, T. 2011. Antioxidative
dan modifikasi gaya hidup, seperti activity and catechin content
sering berolahraga dan berhenti of four kinds of Uncaria
merokok dan pemberian terapi gambir extracts from West
gambir ini dapat dipilih menjadi Sumatra, Indonesia. African
salah satu alternatif pengoabatan Journal of Biochemistry
untuk menurunkan kadar gula Research 5(1): 33-58.
darah secara alami, lebih aman dan
lebih terjangkau. Anonim b. 2000. Parameter Standar Umum
Ekstrak Tumbuhan Obat.
KESIMPULAN DAN SARAN Direktorat Pengawasan Obat
Tradisional - Departemen
Dari hasil penelitian terdapat Kesehatan Republik
pengaruh pemberian gambir (uncaria Indonesia, Jakarta
gambir) terhadap kadar gula darah pada
pasien diabetes melitus tipe II p=0,003 Aini, N dan Aridiana,ML, 2016. Sistem
( p≤0.05 ).disarankan diharapkan dapat Endokrin. Jakarta : Salemba
dijadikan salah satu program PTM terutama Medika
penyakit diabetes melitus tipe II
dilingkungan puskesmas koto baru tentang Apea-Bah, F. B., Hanafi, M., Dewi, R. T.,
pengobatan kombinasi antara farmakologi Fajriah, S., Darwaman, A.,
dan non farmakologi terutama gambir Artanti, N., Lotulung, P.,
untuk mengontrol kadar gula darah pada Ngadymang, P., dan B.
pasien diabetes melitus tipe II dengan cara Minarti. 2009. Assessment of
pengolahan dan pengkonsumsian yang tepat. the DPPH and α-glucosidase
Pendidikan kesehatan tentang diet, aktivitas inhibitory potential of
fisik dan gaya hidup yang baik harus gambier and qualitative
diberikan kepada penderita diabetes melitus identification of major
tipe II supaya mampu mempertahankan bioactive compound, Journal

35
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

of Medicinal Plants Research Departemen Kesehatan, 2013. Laporan


Vol. 3(10), pp. 736-757 Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas). Badan
Bagian Patologi Klinik, 2018, Buku Pandua Litbangkes, Depkes RI.
Kerja, Keterampilan Jakarta
Pemeriksaan Glukosa Darah
Metode POCT, Universitas Departemen Kesehatan, 2007. Laporan
Hasanudin Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas). Badan
Barrarah, B, et all. 2015. Dasar-dasar Litbangkes, Depkes RI.
Patofisiologi Terapan. Jakarta
Jakarta : Bumi Medika
Departemen Kesehatan, 2013. Laporan
Bilous, R and Donnely, R, 2010. Buku Riset Kesehatan Dasar
Pegangan Diabetes. Edisi 4. (Riskesdas). Badan
Jakarta : Bumi Medika. Litbangkes, Depkes RI.
Jakarta
Biodiversity Warriors.org, 2016.
http://agrobiz77.blogspot.co. Dr.Hasdianah. 2012. Mengenal Diabetes
id/2016/06/gambir- Mellitus Pada Orang
pengawet-alami-yang- Dewasa Dan Anak-Anak
aman.html Dengan Solusi Herbal.
Yogyakarta: Nuha Medika
Buku Panduan Penulisan Skripsi Program
Studi Ilmu Keperawatan Hagerman AE. 2002. Tannin Handbook.
Stikes Syedza Saintika Jurusan Kimia dan Biokimia.
Padang, 2016 Universitas Miami. Miami

Bustan M.N, 2015, Manajemen Heitzman, M.E., Neto, C.C., Winiarz, E.,
Pengendalian Penyakit Tidak Vaisberg, A.J., & Hammond,
Menular, 1 rd ed., Teks G.B. 2005. Phytochemistry
books ; Jakarta review.

Damayanti, S, 2015. Diabetes Melitus dan International Diabetes Federation (IDF).


Penatalaksanaan 2013. Diabetes Atlas. Edisi 6: IDF
Keperawatan. Jakarta : Nuha
Medika International Diabetes Federation (IDF).
2015. Diabetes Atlas. Edisi 7: IDF
Departemen Kesehatan, 2000. Laporan International Diabetes Federation (IDF).
Riset Kesehatan Dasar 2017. Diabetes Atlas. Edisi 8: IDF
(Riskesdas). Badan
Litbangkes, Depkes RI. Indah, Fajarwati (2014) Pengaruh Gambir
Jakarta (Uncaria gambir Roxb.)
Terhadap Kadar Gula

36
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Darah Pada Mencit Putih dan Perilaku Kesehatan.


Jantan (Mus musculus) Yang Jakarta: Rineka Cipta
di Induksi Aloksan. Diploma
thesis, Universitas Andalas. Nuraini. 2016. Sistem Endokrin Dengan
Pendekatan NANDA NIC
Isnawati, A., 2010. Analisis Kualitatif dan NOC. Jakarta: Salemba
Kuantitatif Senyawa Ketekin Medika
dan Riset Terapan.
Puslitbang Biomedis dan Nurarif,AH dan Kusuma, 2013. Aplikasi
Farmasi. Badan Litbang Asuhan Keperawatan
Kesehatan. Departemen Berdasarkan Diagnosa
Kesehatan. 35 hal. Nazir Medis dan Nanda NIC-NOC.
Jilid 1. Jakarta : Mediaction
Kementerian Kesehatan, 2014. Situasi dan
Analisis Diabetes. Pusat Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan
Data dan Informasi , Metodologi Penelitian Ilmu
InfoDatin Keperawatan. Edisi 2.
Jakarta : Salemba Medika
Kumari dan Jain. 2012. Role of Hidrogen
Peroxide in Bactericidal Padila, 2012. Buku Ajar Keperawatan
Action of Catechin. Medikal Bedah. Yogyakarta :
Biological & Pharmaceutical Nuha Medika
Bulletin, Vol 27, No 3227,
227-288 Pattabiraman K dan Muthukumaran P. 2011.
Antidiabetic and
Margareth TH, dan Rendy MC. 2012. Antiokxidant Activity of
Asuhan Keperawatan Morinda tinctoria Roxb
Medikal Bedah dan Penyakit Fruit Extract in
Dalam. Yogyakarta: Nuha Streptozotocin-Induced
Medika Diabetic Rats. Faculty of
Science, Tamil University.
Sopiyudin,M. 2016. Statistik Untuk Asian J. Pharm. Tech. 2011 ;
Kedokteran dan Kesehatan. Vol 1 : Issue 2
Edisi 4. Jakarta : Salemba
Medika PERKENI, 2015, Konsensus Pengelolaan
dan Pencegahan Diabetes
Nainggolan, P, Parhusip, D, 2013. Melitus Tipe II di Indonesia.
Teknologi Perbenihan ISBN:978-979-19388-6-0.
Tanaman Gambir (Uncaria PB PERKENI.
Gambir Roxb). Sumatera
Utara : Badan penelitian dan Laksmono J.A., S. Aiman, G. Widiyarti, M.
Pengembangan Pertanian. Hanafi dan A. Haryono,
2010. Proses Ekstraksi Pada
Notoadmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan Skala Pilot dan Telaahan

37
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Keekonomian Pabrik 105-112


Ekstraksi Katekin dari
Gambir, Disampaikan Pada Sandy, N, Ikhbal,YB, Hanif, M, 2013.
Lokakarya Pembangunan Potensi Tanaman Endemik
Ekonomi Pedesaan Melalui Gambir (Uncaria Gambir
Pengembangan Komoditas (Hunter) Roxb) Sumatera
Unggulan Daerah dan Barat Sebagai Fitofarmaka
Alsintan, Kemenko Bidang Antidiabetes, Lomba Karya
Perekonomian dan Pemda Tulis Ilmiah, Fakultas
Sumbar, Padang Farmasi Universitas Andalas,
Padang
Raaman. 2006. Metode Fitokimia:
Penuntun Cara Modern Sari, HM, 2010. Uji Efek Hipoglikemik
Menganalisis Tumbuhan. Ekstrak Etanol Gambir
Institut Teknologi Bandung, (Uncaria Gambir ,Roxb)
Bandung. Pada Tikus Putih Jantan
Dengan Metode Induksi
Rubenstein, D, et all, 2005. Kedokteran Aloksan dan Toleransi
Klinis. Edisi 6. Published by Glukosa, Skripsi, Fakultas
Blacwell Science Ltd : Kedokteran dan Ilmu
Erlangga Kesehatan Univeristas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah,
Rizki, 2009. Mengatasi Berbagai Penyakit Jakarta
Degeneratif. Jakarta : Nuha
Medika Shanty,S, 2014. Mencegah dan Merawat
Ibu dan Bayi Dari
Risdale, C.E., 2002. A revision of Gangguan Diabetes
Mitragyna and U. Rubiaceae Kehamilan. Yogyakarta :
Blumea. Jakarta : Erlangga Kata Hati

Rosiyana AN. 2012. Skripsi Aktivitas Smeltzer, S, & Bare, 2008. Brunner &
Antioksidan dan Suddarth’s Textbook of
Penghambatan α-glukosidase medical surgical nursing,
Ekstrak dan Nanopartikel Philadelpia : Lippincott
Ekstrak Kulit Kayu Mahoni
(Swietenia macrophylla Soelistijo, Soebagijo Adi. 2015. Konsensus
King). Institut Pertanian Pengelolaan dan
Bogor Pencegahan Diabetes
Mellitus Tipe II di Indonesia.
Sabarni, 2015, Teknik Pembuatan Gambir Jakarta: PB PERKENI
(Uncaria Gambir Roxb)
Secara Tradisional, Journal Sofiyanti, N, et all. 2014. Identifikasi
of Islamic Science and Tumbuhan Antidiabetes
Technologi, Vol 1, No 1, Berdasarkan Analisis

38
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Kuantitatif Asam Tanat. Keperawatan Medikal Bedah


2. Yogyakarta : NuhaMedika
Sutanto, 2010. Cekal (Cegah dan Tangkal)
Penyakit Modern (Hipertensi, World Health Organization (WHO). 2016.
Stroke, Jantung, Kolesterol Diabetes Country Profiles :
dan Diabetes).Yogyakarta : Indonesia. WHO. Diakses
C.V ANDI OFFSET Pada 24 April 2018

Trina, et all, 2014. Identifikasi Tumbuhan World Health Organization (WHO). 2017.
Antidiabetes Berdasarkan Diabetes Country Profiles :
Analisis Kuantitatif Asam Indonesia. WHO. Diakses
Tanat, Skripsi, Fakultas Pada 24 April 2018
Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Sampurno, Ketut, R., Niniek, S.A., Evie, L.,
Universitas Bina Widya, Sidik., Masjihoer., Suwidjio,
Pekanbaru. P. Wahyo., Sri H., Purbandin,
Pudjiasih, T., Ebet, D. dan
Vera,V dan Nizar, M, 2017. Studi Isnaeni, K. 2007. Acuan
Kandungan Fitokimia Sediaan Herbal. Deputi
Ekstrak Etanol Daun Bidang Pengawasan Obat
Gambir Asal Aceh Tenggara Tradisional, Kosmetik dan
Sebagai Antidiabetes. Produk Komplemen. Badan
Wijaya, AS dan Putri, YM, 2013. POM RI, Jakarta.

39

Anda mungkin juga menyukai