Artikel Review
Abstrak
Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan gula darah,
dan lebih sering buang air kecil pada malam hari, sering merasa haus dan lapar. Diabetes melitus tipe 2 terjadi
karena produksi insulin mengalami kerusakan. Insulin yang mengalami kerusakan tidak dapat melakukan tugas
dalam mengubah gula menjadi energi, sehingga gula dalam darah meningkat. Penyakit diabetes melitus tipe 2
lebih sering didapatkan pada usia menua (lansia). Peningkatan diabetes melitus tipe 2 terjadi karena pola hidup
sehat yang tidak efektif, perawatan diri, dan hambatan yang didapatkan selama proses perawatan. Meskipun telah
banyak penelitian yang melakukan tinjauan literatur perawatan diri dan hambatan dalam proses perawatan diabetes
melitus tipe 2, namun hanya sedikit yang berfokus pada pasien lansia. Tujuan: Merangkum dan membahas seluruh
proses perawatan diri diabetes melitus tipe 2 pada pasien lansia. Metode: Tinjauan literatur dengan cara
marangkum seluruh artikel penelitian yang berhubungan dengan perawatan diabetes melitus tipe 2 dengan fokus
pada lansia. Pencarian artikel melalui Pubmed, Plos one, Science Direct dan DOAJ dengan hasil keseluruhan
artikel setelah dilakukan critical appraisal berjumlah 3 artikel penelitian yang dibuat rangkuman dan dilakukan
pembahasan. Hasil: Proses perawatan diri pasien lansia diabetes melitus tipe 2 meliputi diet rutin, aktivitas fisik
teratur dan kepatuhan pengobatan serta terapi insulin. Kesimpulan: Perawatan diri pasien lansia diabetes melitus
tipe 2 yang meliputi diet, aktivitas fisik, kepatuhan pengobatan dan terapi insulin memberi manfaat dan keuntungan
besar dalam menormalkan kadar glukosa dalam darah.
Korespondensi:
Denny Susanto, Magister Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Jl. S. Parman, Kalimantan Selatan,
Indonesia 70115, Tel,- +62 852-5678-9848, Email : dennyriset79@gmail.com
Received: 10/02/2021 Revised: 26/03/2021 Accepted: 27/04/2021
39
Susanto, D (2021) Perilaku perawatan diri lansia dengan diabetes mellitus tipe 2
40
Susanto, D (2021) Perilaku perawatan diri lansia dengan diabetes mellitus tipe 2
peningkatan diet yang memperburuk yang positif dalam pencegahan pada tingkat
kondisi kesehatan seperti konsumsi daging individu, keluarga, kelompok khusus dan
merah berlebih dan olahan manakan yang komunitas. Ada 3 fokus utama yang
dimaniskan (Wu et al., 2014; Zheng, Ley & meliputi perilaku hidup sehat, pemeriksaan
Hu, 2017). Usia menua adalah kelompok kesehatan rutin, meningkatkan pelayanan
rentan terhadap hampir seluruh penyakit kesehatan ditingkat pertama atau primer
kronis (Barzilai, Cuerco, & Austad, 2018). (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Usia yang semakin tua, menyebabkan Pengendalian diabetes mellitus meliputi
gangguan fusngsi dan sekresi insulin, promosi kesehatan (menciptakan
penurunan sensivitas insulin pada lansia lingkungan yang kondusif, gaya hidup
secara bertahap, dapat berefek pada sehat, deteksi dini dan konseling), deteksi
toleransi glukosa dalam darah, kematian dini diabetes mellitus terkait faktor resiko
sel-β karena induksi kegagalan fungsi yang terstruktur, pengendalian diabetes
mitokondria (Chia, Egan, & Ferrucci, mellitus dan komplikasi (penatalaksanaan
2018). Penuaan menyebabkan stres kasus, pencegahan komplikasi dan
oksidatif, penurunan fungsi hingga rehabilitasi) (Kementrian Kesehatan RI,
kerusakan DNA, eksaserbasi peradangan 2014).
kronis sitemik, penurunan fungsi Perawatan diri adalah upaya yang
mitokondria dan pada akhirnya seluruh dilakukan individu tertentu untuk
gangguan berkontribusi pada gangguan mengubah perilaku sehat yang berefek pada
metabolisme tubuh (Tchkonia & Kirkland, perbaikan perilaku gaya hidup sehat untuk
2018). mempertahankan dan atau meningkatkan
Upaya pemerintah Indonesia dalam kelangsungan hidup, serta kesejahteraan
pencegahan dan pengendalian diabetes dalam pemenuhan kebutuhan dasar
mellitus dengan cara melakukan kesehatan (Denyes et al., 2001;
pemantauan teratur yang berkelanjutan Bodenheimer et al., 2002). Perawatan diri
dalam perkembangan faktor-faktor resiko dilakukan untuk menjaga kesehatan fisik,
yang meningkatkan kejadian diabetes mental dan emosional. Praktik perawatan
mellitus. Pelaksanaan pencegahan dan diri secara umum dilakukan dengan
pengendalian penyakit tidak menular melibatkan berbagai aspek yang meluputi
termasuk diabetes mellitus, pemerintah makanan, aktivitas fisik, pengobatan,
Indonesia mengusung tema dengan emosional, istirahat tidur dan perawatan
singkatan CERDIK yaitu Check health dokter (Tomky et al., 2008). Praktik
status routine and regularly, Encourage to perawatan diri secara umum meliputi usia,
avoid smoking and other tobacco product, jenis kelamin, kondisi pertumbuhan dan
Raise physical activity, Daily consumption perkembangan, gaya hidup, sistem
with healthy diet, Implement adequate rest, pelayanan kesehatan dan sumber daya yang
Keep balance between body and mind disediakan (Denyes et al., 2001).
(Kementrian Kesehatan RI, 2018). Telah banyak tinjauan literatur dan
Fokus pemerintah Indonesia dalam tinjauan sistematis tentang perawatan diri
pencegahan dan penanganan untuk diabetes mellitus, namun tinjauan yang
menurunkan angka kejadian diabetes dilakukan berfokus pada perawatan diri
mellitus berkaitan dengan perubahan diabetes melitus tipe 2 yang dilakukan pada
perilaku dan menumbuhkan lingkungan karakteristik partisipan secara umum.
41
Susanto, D (2021) Perilaku perawatan diri lansia dengan diabetes mellitus tipe 2
42
Susanto, D (2021) Perilaku perawatan diri lansia dengan diabetes mellitus tipe 2
43
Susanto, D (2021) Perilaku perawatan diri lansia dengan diabetes mellitus tipe 2
44
Susanto, D (2021) Perilaku perawatan diri lansia dengan diabetes mellitus tipe 2
Diet rendah kalori dan puasa intermiten mempengaruhi kadar hemoglobin A1c
ditemukan dapat menurunkan jumlah lemak (HbA1c) serta menimbulkan rasa kenyang
dalam tubuh dan meningkatkan lebih lama sehingga kebutuhan konsumsi
metabolisme tubuh saat puasa. Praktik yang makanan yang mengandung kadar glukosa
dipertahankan dapat memberikan efek menurun (Kondo et al., 2017). Hasil
menguntungkan terutama pada pasien penelitian Chen et al., (2018) mememukan
diabetes melitus tipe 2 (Zubrzycki et al., meningkatkan konsumsi nabati setiap hari,
2018). Penemuan lain, bahwa pasien diet dapat menurunkan resistensi insulin pada
tinggi serat dapat menormalkan pasien diabetes melitus tipe 2 dan
Hemoglobin A1c (HbA1c), menjaga berat pradiabetes.
badan normal, dan kestabilan profil lipid
serta efek dari HbA1c yang memproduksi Aktivitas Fisik Teratur
Glucagon Like Peptide-1 (GLP-1) dalam Pasien diabetes melitus tipe 2 umumnya
usus (Leong, 2018). Mikrobiota usus dapat sering terjadi pada pasien yang memiliki
memproduksi Short-Chain Fatty Acid berat badan berlebih atau obesitas. Obesitas
(SCFA) yang meningkatkan HbA1c adalah suatu kondisi dimana seringkali
sehingga dapat menghasilkan GLP-1 yang dikaitkan fakor resiko gangguan
dapat membantu menormalkan gula dalam metabolisme (Zubrzycki et al., 2018).
darah (Zhao et al., 2018). Beras merah Perbandingan aktivitas fisik dan tanpa
memiliki kandungan serat tinggi yang dapat melakukan aktivitas fisik pada pasien
meningkatkan fungsi endotel tanpa diabetes melitus tipe 2 memiliki perbedaan
45
Susanto, D (2021) Perilaku perawatan diri lansia dengan diabetes mellitus tipe 2
46
Susanto, D (2021) Perilaku perawatan diri lansia dengan diabetes mellitus tipe 2
47
Susanto, D (2021) Perilaku perawatan diri lansia dengan diabetes mellitus tipe 2
Black, C., Donnelly, P., Mclntyre, L., Czech, M. P. (2017). Insulin Action and
Royle, P., Stepherd, J., & Thomas, S. Resistance in Obesity Type 2 Diabetes.
(2007). Meglitinide Analogues for Nature Medicine, 23(7), 804–814.
Type 2 Diabetes Mellitus. The https://doi.org/10.1038/nm.4350
48
Susanto, D (2021) Perilaku perawatan diri lansia dengan diabetes mellitus tipe 2
49
Susanto, D (2021) Perilaku perawatan diri lansia dengan diabetes mellitus tipe 2
Kondo, K., Morino, K., Nishio, Y., Mori, H., Okada, Y., & Tanaka, Y. (2017).
Ishikado, A., Arima, H., Nakao, K., … The Effects of Pioglitazone on Bone
Maegawa, H. (2017). Fiber-rich Diet Formation and Resorption Markers in
with Brown Rice Improves Endothelial Type 2 Diabetes Mellitus. Internal
Function in Type 2 Diabetes Mellitus : Medicine, 56(11), 1301–1306.
A randomized controlled trial. PloS https://doi.org/10.2169/internalmedici
One, 12(6), 1–16. ne.56.8096
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0
179869
Leong, I. (2018). High-fibre Diet Beneficial Pathak, R., & Bridgeman, M. B. (2010).
for T2DM. Nature Reviews Dipeptidyl Peptidase-4 ( DPP-4 )
Endocrinology, 14(6), 324. Inhibitors In the Management of
https://doi.org/10.1038/s41574-018- Diabetes. A Peer-Reviewed Journal for
0004-6 Managed Care and Hospital
Formulary Management, 35(9), 509–
Longo, M., Bellastella, G., Maiorino, M. I., 513.
Meier, J. J., Esposito, K., & Giugliano,
D. (2019). Diabetes and Aging : From Riset Kesehatan Dasar. (2018). Laporan
Treatment Goals to Pharmacologic Nasional Riset Kesehatan Dasar 2018.
Therapy. Frontiers in Endocrinology, Retrieved from
10, 45. https://www.litbang.kemkes.go.id/lapo
https://doi.org/10.3389/fendo.2019.00 ran-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/
045
Marathe, P. H., Gao, H. X., & Close, K. L. Rondanelli, M., Perna, S., Astrone, P.,
(2017). American Diabetes Association Grugnetti, A., Solerte, S. B., & Guido,
Standards of Medical Care in Diabetes D. (2016). Twenty-Four-Week Effects
2017. Journal of Diabetes, 9(4), 320– of Liraglutide on Body Composition,
324. https://doi.org/10.1111/1753- Adherence to Appetite, and Lipid
0407.12524 Profile in Overweight and Obese
Patients with Type 2 Diabetes Mellitus.
Metsämarttila, E., Enrique, R., Jokelainen, Patient Preverence and Adherence, 10,
J., Herrala, S., & Leppäluoto, J. (2018). 407–413.
Effect of Physical Activity on Pulse https://doi.org/10.2147/PPA.S97383
Wave Velocity in Elderly Subjects with
Normal Glucose , Prediabetes or Type Salfo, F., Moore, N., Arnaud, M., Robinson,
2 Diabetes. Scientific Reports, 8(1), P., Raschi, E., De Ponti, F., … Pariente,
8045. https://doi.org/10.1038/s41598- A. (2016). Addition of dipeptidyl
018-25755-4 peptidase-4 inhibitors to
sulphonylureas and risk of
Mohammed, S. J. (2017). Association hypoglycaemia: systematic review and
between Percentage of Body Fat in meta-analysis. BMJ (Clinical Research
50
Susanto, D (2021) Perilaku perawatan diri lansia dengan diabetes mellitus tipe 2
51