Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN SELF CARE DAN LAMA MENDERITA DENGAN KUALITAS

HIDUP LANSIA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II


DI PUSKESMAS ANDALAS KOTA PADANG

Elmiyasna1, Yusriana2, Hafizah Sri Defi3


Prodi S1 Keperawatan, STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
email : Hafizahdevi28@gmail.com

ABSTRAK

Diabetes Mellitus Tipe II merupakan peyakit hiperglikemi terjadi akibat


penurunan sensitivitas insulin (resistensi insulin). Provinsi Sumatra Barat berada di
urutan ke 22 dari 33 provinsi dengan total penderita diabetes mellitus sebanyak 1,7%.
Kasus tertinggi penderita diabetes mellitus berada pada wilayah kerja Puskesmas
Andalas sebanyak 527 orang dan angka kunjungan sebanyak 1.201 orang (Dkk,
2017). Pada penderita diabetes mellitus tipe II diperlukan self care untuk mengelola
penyakitnya. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan self care dan lama
menderita dengan kualitas hidup lansia pasien diabetes mellitus tipe II di Puskesmas
Andalas Kota Padang.
Jenis penelitian ini menggunakan survey analitik dengan design cross
sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Andalas Kota Padang selama 6 hari.
Sampel sebanyak 73 orang dengan teknik accidental sampling, dan instrument
penelitian menggunakan kuesioner. Analisis secara univariat ditampilkan dengan
tabel distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji chi-square dengan
kepercayaan 95% (ɑ = 0,05%.)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lebih dari separoh (64.4%)
responden dengan self care yang kurang baik, (74%) responden dengan lama
menderita yang beresiko dan (58.9%) responden dengan kualitas hidup yang kurang
baik. Terdapat hubungan self care dengan kualitas hidup pada lansia diabetes mellitus
tipe II (p value = 0.004) dan hubungan lama menderita dengan kualitas hidup pada
lansia diabetes mellitus tipe II (p value = 0.045).
Disarankan kepada pasien diabetes mellitus tipe II untuk meningkatkan self
care sehingga kadar gula darah dapat terkontrol dan mencegah timbulnya komplikasi
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Daftar Bacaan : 53 (2007-2018)


Kata Kunci : Self Care, Lama Menderita, Kualitas Hidup Lansia Pasien
Diabetes Mellitus Tipe II
ABSTRACT
Diabetes Mellitus Type II is a hyperglycemic disease caused by decreased
insulin sensitivity (insulin resistance). West Sumatra Province ranks 22nd out of 33
provinces with total diabetes mellitus sufferers as much as 1.7%. The highest cases of
diabetes mellitus sufferers were in the working area of Andalas Community Health
Center as many as 527 people and the number of visits was 1,201 people (Dkk,2017).
In patients with type II diabetes mellitus self care is needed to manage the disease.
The purpose of this study was to determine the relationship of self care and long
suffering with the quality of life of elderly patients with type II diabetes mellitus at the
Andalas Health Center in Padang.
This type of research uses analytic surveys with cross sectional design. This
research was conducted at the Andalas Public Health Center in Padang City for 6
days. Samples as many as 73 people with accidental sampling techniques, and
research instruments using a questionnaire. Univariate analysis is displayed with a
frequency distribution table and bivariate using the chi-square test with 95%
confidence (ɑ = 0.05%.)
The results of this study indicate that there are more than half (64.4%) of
respondents with poor self care, (74%) of respondents with long periods of risk and
(58.9%) of respondents with poor quality of life. There is a relationship of self care
with quality of life in elderly people with type II diabetes mellitus (p value = 0.004)
and long-suffering relationship with quality of life in elderly people with type II
diabetes mellitus (p value = 0.045).
It is recommended to patients with type II diabetes mellitus to improve self
care so that blood sugar levels can be controlled and prevent complications so that it
can improve quality of life.

Reading List : 53 (2007-2018)


Keywords : Self Care, Length of Suffering, Quality of Life of Elderly Patients
Diabetes Mellitus Type II
PENDAHULUAN tahun dan lebih umum diantara dewasa

tua, dewasa obesitas, etnik dan


Diabetes melitus terdiri dari
populasi ras tertentu (Black & Hawks,
diabetes mellitus tipe I dan diabetes
2014).
mellitus tipe II. Diabetes mellitus tipe I

diakibatkan kerusakan sel beta Menurut International

pankreas baik karena proses autoimun Diabetes Federation (IDF) pada tahun

atau idiopatik sehingga penderita 2017 terdapat 425 juta orang

mengalami kekurangan atau terhenti mengalami diabetes melitus di dunia

mensekresi hormon insulin. Sedangkan dan pada tahun 2045 di perkirakan

diabetes mellitus tipe II penderita akan mencapai 629 juta orang.

biasanya mengalami hiperinsulinemia Indonesia merupakan negara yang

(kadar insulin tinggi), tetapi insulin menempati peringkat ke enam di dunia

tidak bisa membawa glukosa masuk ke untuk prevelensi penderita diabetes

dalam jaringan sehingga kadar glukosa melitus tertinggi di dunia bersama

darah tinggi, hal ini disebabkan adanya dengan Cina, India, Amerika Serikat,

resistensi insulin (Jauhariah & Brazil, Rusia, dan Meksiko dengan

Prasetyaningrum, 2016). jumlah estimasi orang dengan diabetes

melitus 10,3 juta (IDF, 2017).


Diabetes yang paling umum

diderita adalah diabetes melitus tipe II Prevelensi diabetes melitus

dimana sekitar 90% orang mengalami berdasarkan diagnosis dokter, menurut

penyakit ini. Diabetes melitus tipe II usia penderita diabetes melitus pada

biasanya terdiagnosis setelah usia 40 usia 45-54 tahun sebanyak 3,9% pada
usia 55-64 tahun sebanyak 6,3% dan tidak segera ditangani dan dilakukan

pada usia 65-74 tahun sebanyak 6,0%. pengontrolan yang tepat. Masalah –

(Rikesdas, 2018). Prevelensi tersebut masalah tersebut dapat diminimalkan

menggambarkan bahwa populasi jika penderita diabetes memiliki

penderita diabetes melitus pada lansia pengetahuan dan kemampuan yang

mengalami peningkatan yang lebih cukup untuk melakukan pengontrolan

dibandingkan kelompok usia yang terhadap penyakitnya dengan

lain. Berdasarkan jenis kelamin melakukan self care. Self care

penderita diabetes melitus banyak di mengambarkan prilaku individu yang

derita oleh perempuan sebanyak dilakukan secara sadar, bersifat

12,7% dan laki-laki sebanyak 9,0% universal dan terbatas pada diri sendiri

(Perkeni 2015). dengan tujuan mengoptimalkan

kemandirian dalam derajat kesehatan


Berdasarkan hasil Rikesdas
(Weiler & Jenice, 2007 ; Sousa Et Al,
pada tahun 2018 Provinsi Sumatra
2009).
Barat berada diurutan ke 22 dari 33

Provinsi dengan total penderita Self care yang dapat dilakukan

diabetes melitus sebanyak 1,7% oleh penderita diabetes melitus

(Riskesdas, 2018). meliputi pengaturan pola makan (diet),

melakukan latihan fisik (olah raga),


Diabetes melitus tipe II jika
pemantauan kadar gula darah secara
tidak diatasi dengan baik akan
rutin, minum obat secara teratur dan
meningkatkan resiko terjadinya

komplikasi bagi penderitanya apabila


melakukan perawatan kaki secara diri secara mandiri. Ketidaksanggupan

teratur (Xu Yin, Et Al, 2008). pasien diabetes melitus dalam

melakukan self care dapat


Lamanya menderita diabetes
mempengaruhi kualitas hidup dari segi
mellitus tipe II menunjukan durasi
kesehatan fisik, psikologis, hubungan
waktu sejak diagnosa diabetes mellitus
sosial dan hubungan dengan
tipe II ditegakkan. Lamanya pasien
lingkungan (Kusniawati, 2011).
menderita diabetes mellitus

berpengaruh terhadap terjadinya METODE PENELITIAN

komplikasi, baik akut maupun kronis,


Penelitian ini menggunakan
komplikasi yang terjadi menyebabkan
survei analitik yaitu survei atau
kelemahan fisik sehingga pasien tidak
penelitian yang mencoba menggali
mampu melakukan self care secara
bagaimana dan mengapa fenomena
tepat dan mandiri. Selain masalah
kesehatan itu terjadi. Dengan
komplikasi, faktor kejenuhan, karena
menggunakan desain cross sectional
lama menderita diabetes mellitus juga
yang bertujuan untuk melihat
dapat mempengaruhi kemampuan dan
hubungan antara variabel independen
kemauan dalam melakukan self care
atau variabel bebas dengan variabel
(Bertalina & Purnama, 2016).
dependen atau variabel terikat.

Penurunan kualitas hidup (Notoatmodjo, 2010).

pasien diabetes melitus sering diikuti


Populasi adalah keseluruhan
dengan ketidaksanggupan pasien
objek penelitian atau objek yang
tersebut dalam melakukan perawatan
diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi akan diteliti sehingga diketahui variasi

dalam penelitian ini adalah semua dari masing-masing tabel. Dimana

lansia yang menderita diabetes melitus variasi table tersebut adalah variable

tipe II yang berobat di Puskesmas dependen yaitu (kualitas hidup lansia

Andalas Kota Padang sebanyak 264 pasien diabetes mellitus tipe II) dan

orang. variable independen yaitu (self care

dan lama menderita).


Teknik pengambilan sampel

pada penelitian ini adalah accidental Analisa bivariat adalah analisa

sampling yaitu pengambilan sampel untuk melihat ada atau tidaknya

yang berdasarkan atas kasus yang hubungan variabel independen yaitu

sudah ada atau berada ditempat self care dan lama menderita dengan

penelitian (Notoatmodjo, 2010). variabel dependen yaitu kulitas hidup

Sampel adalah objek yang diteliti dan lansia pasien diabetes melitus tipe II.

dianggap mewakili seluruh populasi Analisa pada penelitian ini adalah

(Notoatmodjo, 2010). Jumlah sampel menggunakan komputerisasi,

pada penelitian ini didapatkan 73 selanjutnya penelitian ini dilakukan

sampel sesuai kriteria peneliti. dengan uji statistic melalui uji chi-

square dengan tingkat kepercayaan


Pengolahan data dilakukan
(CI) 95% dengan nilai (a = 0,05).
dengan sistem komputerisasi dan di
Apabila P value ≤ 0,05 artinya ada
analisis secara univariat yang
hubungan yang bermakna antara
digunakan untuk mendapatkan
variable independen dengan variable
gambaran distribusi frekuensi yang
dependen, dan jika P value > 0,05 mellitus tipe II di Puskesmas Andalas

maka tidak ada hubungan antara Kota Padang Tahun 2019.

variable independen dengan variabel


2. Distribusi Frekuensi Lama
dependen.
Menderita Pada Lansia Pasien

HASIL DAN PEMBAHASAN Diabetes Melitus Tipe II Di

Puskesmas Andalas Kota


Analisa Univariat
Padang Tahun 2019.
1. Distribusi Frekuensi Self Care
Tabel 2
Pada Lansia Pasien Diabetes

Melitus Tipe II Di Puskesmas

Andalas Kota Padang Tahun

2019.

Tabel 1
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat

diketahui dari 73 orang responden

terdapat lebih dari separoh (74%)

responden dengan lama menderita

yang beresiko pada lansia diabetes


Berdasarkan tabel 1 diatas dapat mellitus tipe II di Puskesmas Andalas
diketahui dari 73 orang responden Kota Padang Tahun 2019.
terdapat lebih dari separoh (64.4%) 3. Distribusi Frekuensi Kualitas
responden dengan self care yang Hidup Pada Lansia Pasien
kurang baik pada lansia diabetes Diabetes Melitus Tipe II Di
Puskesmas Andalas Kota Tabel 4

Padang PadangTahun 2019.

Tabel 3

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan

hasil uji statistic (chi-square)

Berdasarkan tabel 3 diatas dapat didapatkan nilai p value = 0.004 (p <

diketahui dari 73 orang responden 0.05) maka dapat disimpulkan terdapat

terdapat lebih dari separoh (58.9%) hubungan self care dengan kualitas

responden dengan kualitas hidup yang hidup pada lansia pasien diabetes

kurang baik pada lansia diabetes mellitus tipe II di Puskesmas Andalas

mellitus tipe II di Puskesmas Andalas Kota Padang tahun 2019.

Kota Padang Tahun 2019. 2. Hubungan Lama Menderita

Analisa Bivariat Dengan Kualitas Hidup Pada

Lansia Pasien Diabetes Melitus


1. Hubungan Self Care Dengan
Tipe II Di Puskesmas Andalas
Kualitas Hidup Pada Lansia
Kota Padang Tahun 2019
Pasien Diabetes Melitus Tipe II
Tabel 5
Di Puskesmas Andalas Kota

Padang Tahun 2019.


(72,3%) kualitas hidup kurang baik

dan 13 orang (27,7%) dengan kualitas

hidup baik. Sedangkan dari 26

responden yang memiliki self care

baik sebanyak 9 orang (34.6%) dan 17

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan orang (65.4%) dengan kualitas hidup

hasil uji statistic (chi-square) baik.

didapatkan nilai p value = 0.045 (p < Dari hasil uji statistic (chi-

0.05) maka dapat disimpulkan terdapat square) didapatkan nilai p value =

hubungan lama menderita dengan 0.004 (p < 0.05) maka dapat

kualitas hidup pada lansia pasien disimpulkan terdapat hubungan self

diabetes mellitus tipe II di Puskesmas care dengan kualitas hidup pada lansia

Andalas Kota Padang Tahun 2019. pasien diabetes mellitus tipe II di

PEMBAHASAN Puskesmas Andalas Kota Padang

1. Hubungan Self Care Dengan tahun 2019.

Kualitas Hidup Pada Lansia Penurunan kualitas hidup

Pasien Diabetes Mellitus Tipe II pasien diabetes mellitus tipe II

Di Puskesmas Andalas Kota dikarenakan pasien tidak dapat

Padang melakukan perawatan secara mandiri

Hasil penelitian ini (Rantung, Dkk 2015). Menurut

menunjukkan bahwa dari total 47 penelitian Emilia (2014) menunjukkan

responden yang memiliki self care semakin meningkat usia seseorang

kurang baik sebanyak 34 orang maka perawatan diri pasien diabetes


mellitus semakin menurun. Hal dengan baik apabila pasien memiliki

tersebut disebabkan oleh terbatasnya kesadaran dan kemauan untuk

gerak responden karena penurunan melakukan aktifitas self care.

kakuatan fisik. 2. Hubungan Lama Menderita

Menurut analisa peneliti bahwa Dengan Kualitas Hidup Pada

terdapat hubungan self care dengan Lansia Pasien Diabetes Mellitus

kualitas hidup pada lansia pasien Tipe II Di Puskesmas Andalas

diabetes mellitus. Kegiatan self care Kota Padang

sangat penting untuk dipahami dan Hasil penelitian ini

dilaksanankan oleh pasien diabetes menunjukkan bahwa dari total 54

mellitus, karena merupakan cara yang responden dengan lama menderita

efektif untuk memantau kadar glukosa berersiko 36 orang (66.7%) kualitas

darah yang terdiri dari pengaturan pola hidup kurang baik dan 18 orang

makan/diet, latihan fisik (olahraga), (33.3%) kualitas hidup baik.

pemantauan kadar glukosa darah, Sedangkan dari 19 responden dengan

pengobatan, dan perawatan kaki. lama menderita tidak beresiko

Pasien diabetes mellitus diharapakan sebanyak 7 orang (36.8%) kualitas

mampu melakukan aktifitas self care hidup kurang baik dan 12 orang

diabetes dengan konsisten setiap hari (63.2%) dengan kualitas hidup baik.

sehingga dapat tercapai kadar glukosa Hasil uji statistic (chi-square)

dalam batas normal dan didapatkan nilai p value = 0.045 (p <

meminimalkan terjadinya komplikasi. 0.05) maka dapat disimpulkan terdapat

Prilaku self care dapat terlaksana hubungan lama menderita dengan


kualitas hidup pada lansia pasien Menderita Diabetes Mellitus Dengan

diabetes mellitus tipe II di Puskesmas Kualitas Hidup Penderita Diabetes

Andalas Kota Padang Tahun 2019. Mellitus diperoleh hasil terdapat

Seseorang yang mengalami hubungan lama menderita dengan

penyakit kronis dalam waktu yang kualitas hidup pasien diabetes mellitus.

lama akan akan mempengaruhi Menurut analisa peneliti bahwa

pengalaman dan pengetahuan individu terdapat hubungan lama menderita

tersebut dalam pengobatan. Hasil dengan kualitas hidup pasien diabetes

penelitian Sari, Dkk (2011) mellitus. Proses perjalanan penyakit

menyatakan bahwa semakin lama yang diderita pasien diabetes mellitus

menderita diabetes mellitus maka mempengaruhi kualitas hidup mereka

semakin menurun kualitas hidupnya. dimana dengan penyakit yang sudah

Hal ini dibuktikan dimana didapatkan diderita dari tahun ke tahun

hubungan yang bermakna dengan nilai menyebabkan pasien diabetes mellitus

p=0,000 (p<0,05). Hal tersebut merasa resah dan putus asa dalam

menjelaskan bahwa pasien diabetes melakukan perawatan penyakit

mellitus dengan durasi < 5 tahun tersebut, apalagi pada pasien diabetes

mempunyai kualitas hidup lebih tinggi mellitus yang mengalami komplikasi

dibandingkan dengan pasien diabetes dapat menimbulkan dampak terhadap

mellitus ≥ 5 tahun. penurunan kualitas hidup, baik dari

Hasil Penelitian ini hampir segi fisik, psikologi bahkan sosial.

sama dengan penelitian Roifah (2016) Seseorang yang mengalami penyakit

tentang Analisis Hubungan Lama kronis dalam waktu yang lama akan
mempengaruhi pengalaman dan SARAN

pengetahuan individu tersebut dalam


1. Bagi pelayanan keperawatan
pengobatan.
Diharapkan kepada tenaga
KESIMPULAN
kesehatan dapat memberikan

Terdapat hubungan yang perhatian dan motivasi mengenai

bermakna antara self care dengan self care yang baik untuk

kualitas hidup lansia pasien diabetes mengontrol kadar gula darah pada

mellitus tipe II di Puskesmas Andalas penderita diabetes mellitus tipe II

Kota Padang Tahun 2019. Dilihat dari 2. Bagi Responden

hasil uji statistic (chi-square) Diharapakan dapat

didapatkan nilai p value = 0.004 (p < memberikan informasi bagi pasien

0.05). diabetes mellitus dalam mengelola

penyakitnya yaitu dapat


Terdapat hubungan yang
mengontrol gula darah untuk
bermakna antara lama menderita
mencapai kadar gula darah normal
dengan kualitas hidup lansia pasien
dengan melakukan self care yang
diabetes mellitus tipe II di Puskesmas
baik sehingga dapat meningkatkan
Andalas Kota Padang Tahun 2019.
kualitas hidup dan mencegah
Dilihat dari hasil Hasil uji statistic
timbulnya komplikasi akibat
(chi-square) didapatkan nilai p value =
diabetes mellitus.
0.045 (p < 0.05).
UCAPAN TERIMAKASIH Medikal Bedah Falkultas Keperawatan
Universitas Indonesia.
Peneliti mengucapkan terimakasih Emila, E. A. 2014. Hubungan
Dukungan Sosial Dan Perilaku
kepada semua pihak yang sudah Perawatan Diri Penyandang
Diabetes Mellitus Tipe 2.
mendukung dalam penyelesaian
Ernawati. 2013. Penatalaksanaan
penelitian ini khusus nya kepada Keperawatan Diabetes Melitus
Terpadu Dengan Teori
kepala Puskesmas Andalas Padang Keperawatan Self Care Orem.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
yang telah memberikan izin kepada
Jauhariah, Durotul & Prasetyaningrum
Yunita Indah. 2016. Sembuh
peneliti untuk melakukan penelitian.
Dari Diabetes Tanpa Obat.
Jakarta : Fmedia (Impirin Agro
DAFTAR PUSTAKA Media Pustaka).

Black, Joyce M & Jane Hokanson Kusniawati. 2011. Analisis Faktor


Hawks. 2014. Keperawatan Yang Berkotribusi Terhadap Self
Medikal Bedah Manajemen Care Diabetes Pada Klien
Klinis Untuk Hasil Yang Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Diharapkan Edisi 8 Buku 1 dan Rumah Sakit Umum
2. Singapore : Elsevier. Tanggerang. Fik. UI.

Wu, Et Al (2006) Wu, Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.


S.F.V.Courtney, M, Edward, H. Mc, Metodologi Penelitian
Dowell, J. Shortridge-Baggett, L. M & Kesehatan. Jakarta : Pt Rineka
Chang, P. J (2006). Self – Efficacy, Cipta.
Outcome Expectation And Self Care
Perkeni. 2015. Riset Kesehatan Dasar
Behavior In People With Type
2018. Jakarta: Badan Penelitian
Diabetes In Taiwan. Dan Pengembangan Kesehatan,
Bernal Woolley, Schenzul Dan Departemen Kesehatan,
Dickison 2000 Dalam Yusra, 2011) Republik Indonesia.
Bernal, H. Woolley, S, Schenzul, J &
Pertiwi, A. 2013. Hubungan Lama
Dickison, J. K. 2000. Dalam Yusra,
Menderita Diabetes Mellitus
Aini. 2011. Hubungan Antara
Dengan Kualitas Hidup Pasien
Dukungan Keluarga Dengan Kualitas
Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
Poliklinik Penyakit Dalam Rsud
Di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah
Panemabahan Senopati Bantul.
Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta.
Tesis. Magister Ilmu Keperawatan Rantung, Jeanny Dkk. 2015.
Hubungan Self Care Dengan
Kualitas Hidup Pasien Diabetes Feisher (2005) Feisher, D. M. 2005.
Mellitus Di Persatuan Diabetes Empowerment And Self – Care
Indonesia (Persadia) Cabang Management Behaviors In Type 2
Cimahi. Diabetes.
Roifah. 2016. Analisi Hubungan Lama Kementrian Kesehatan RI. Riset
Menderita Diabetes Mellitus Kesehatan Dasar 2018. Jakarta:
Dengan Kualitas Hidup Badan Penelitian Dan
Penderita Diabetes Mellitus. Pengembangan Kesehatan,
Jurnal Program Magister Departemen Kesehatan,
Keperawatan Falkultas Republik Indonesia
Kedokteran Universitas
Brawijaya. Who. Maternal Mortality.World
Health Organization : 2012.
Rumahorbo, Hotma. 2014. Mencegah
Diabetes Melitus Dengan (Yusra, 2011). Yusra, Aini. 2011.
Perubahan Gaya Hidup. Bogor : Hubungan Antara Dukungan
In Media. Keluarga Dengan Kualitas
Hidup Pasien Diabetes Mellitus
Sari, R. M Dkk 2011. Evaluasi Tipe 2 Di Poliklinik Penyakit
Kualitas Hidup Pasien Diabetes Dalam Rumah Sakit Umum
Mellitus Tipe 2 Yang Di Terapi Pusat Fatmawati Jakarta. Tesis.
Rawat Jalan Dengan Anti Magister Ilmu Keperawatan
Diabetic Oral Di Rsud Sardjito. Medikal Bedah Falkultas
Keperawatan Universitas
Weiler & Jenice, 2007 ; Sousa Et Al, Indonesia.
2009. Dalam Setiyawan 2016.
Hubungan Komunikasi Petugas
Kesehatan Dengan Self Care
Diabetes Pada Klien Diabetes
Melitus Tipe 2.
Xu Yin Et Al, 2008 Dalam Setiyawan
2016. Hubungan Komunikasi
Petugas Kesehatan Dengan Self
Care Diabetes Pada Klien
Diabetes Melitus Tipe 2.
Dinas Kesehatan Kota Padang. 2017.
Laporan Tahunan Tahun 2017
Edisi 2018.
International Diabetes Federation (Idf).
2017. Idf Diabetes Atlas Eighth
Edition 2017.

Anda mungkin juga menyukai