Anda di halaman 1dari 22

“KUNJUNGAN RUMAH PASIEN COVID – 19 DENGAN MEDIA LEAFLET 3M

(MEMAKAI MASKER, MENCUCI TANGAN DAN MENJAGA JARAK)”

No DATA
1. Nama Fitriana K. Do Basjir, SKM

2. NIP / NO. HP / Email 198905122020122001,085217184015


ana_potter81@yahoo.com
3. Instansi Dinas Kesehatan Kota Ternate
4. Unit Kerja Puskesmas Bahari Berkesan
5. UraianTugas Uraian tugas jabatan Epidemiologi adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan epidemilogi
2. Melakukan pengamatan epidemiologi
3. Melakukan penyelidikan epidemiologi
4. Melakukan pencegahan dan pemberantasan
penyakit
5. Memberdayakan masyarakat
6. Penerjemahan / penyaduran buku dan bahan
lainnya di bidang epidemiologi / kesehatan
7. Pembuatan buku pedoman / petunjuk pelaksanaan
/ petunjuk teknis di bidang epidemiologi / kesehatan
8. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang
epidemiologi kesehatan
9. Mengajar / melatih yang berkaitan dengan bidang
epidemiologi / kesehatan
10. Mengikuti seminar / lokakarya / delegasi dalam
bidang epidemiologi / kesehatan sebagai pembahas
/ moderator/ narasumber ataupun sebagai peserta
11. Menjadi angggota organisasi profesi bidang
epidemiologi / kesehatan tingkat internasioanal /
nasional / propinsi sebagai pengurus aktif dan
anggota aktif.
12. Melaksanakan kegiatan lintas program dan lintas
sektoral dengan cara ikut serta dalam kegiatan

1
organisasi sosial (LKMD, Pramuka, PKK,
KarangTaruna, dll) tiap organisasi
13. Melaporkan seluruh kegiatan yang telah dikerjakan
kepada kepala Puskesmas sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku.

6. Nama Mentor Rehawati Wahab, SKM.M.MKes

7. Jabatan Mentor Kepala Puskesmas


8. No. Kontak mentor 082290220742
9. Nama Coach Najemiah M. Amin, S.Pd., M.Si

10. No. Kontak Coach 085394362131


11. Email Coach najemiahmuhammadami@gmail.com
Catatan Mentor Ternate, 2022
Disetujui Oleh Mentor

( )

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai aparatur negara memiliki

2
peran penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan. Untuk memainkan peranan tersebut,
diperlukan sosok ASN yang profesional yaitu ASN yang mampu memenuhi
standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas
jabatannya secara prima, efektif dan efisien.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS)
adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan
secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.
Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku
bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan
tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan
penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang
tugas. Sementara terintegrasi berarti penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan nonklasikal; dan
Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang. (Sumber:
Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021).
Proses habituasi dimulai merumuskan isu yang disusun dalam
kalimat “pernyataan” secara singkat, jelas, fokus serta memuat lokus.
Menetapkan kegiatan yang akan dilakukan secara tepat untuk mengatasi
isu, dapat diukur dengan memberikan bukti atau output yang dihasilkan
apakah sudah berdampak pada perbaikan dalam pelayanan publik. Apakah
treatment yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan di unit organisasi
sudah tepat dan dapat diukur hasilnya.

Pencegahan Dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron


Seperti kita ketahui pada awal tahun 2020, COVID-19 menjadi masalah

3
kesehatan dunia. Kasus ini diawali dengan informasi dari Badan Kesehatan
Dunia/World Health Organization (WHO) pada tanggal 31 Desember 2019
yang menyebutkan adanya kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang
tidak jelas di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Kasus ini terus
berkembang hingga akhirnya diketahui bahwa penyebab kluster pneumonia
ini adalah novel coronavirus. Kasus ini terus berkembang hingga adanya
laporan kematian dan terjadi importasi di luar China. Pada tanggal 30
Januari 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai Public Health
Emergency of International Concern (PHEIC)/ Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Pada tanggal 12 Februari
2020, WHO resmi menetapkan penyakit novel coronavirus pada manusia
ini dengan sebutan Coronavirus Disease (COVID-19) (Kemenkes RI. 2020).
Hingga 24 November 2021, Pemerintah Republik Indonesia telah
melaporkan 4.254.443 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan
ada 143.766 kematian (CFR: 3,4%) terkait COVID-19 yang dilaporkan
dan 4.102.700 pasien telah sembuh dari penyakit tersebut. Berdasarkan
data dari Dinas Kesehatan Kota Ternate jumlah kasus komulatif positif
pasien Covid-19 tahun 2021 sebanyak 2.928 kasus

B. Tujuan Aktualisasi
1. Memberikan informasi tentang Covid – 19 varian baru
2. Memberikan infomasi tentang pentingnya penerapan 3 M
3. Meningkatkan kepatuhan kader dan pasien covid -19 di Kelurahan
Tafure terkait penerapan 3 M.

C. Manfaat Aktualisasi
1. Bagi Penulis :

4
Penulis mampu mengimplementasikan nilai-nilai Ber-AKHLAK pada
unit kerja sesuai dengan kegiatan, serta menguasai bidang sehingga
mampu melaksanakan tugas dan peran secara profesional sebagai
pelayan masyarakat.
2. Bagi Puskesmas Bahari Berkesan
Dapat menjadi kontribusi positif bagi Puskesmas dalam upaya
pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Aktualisasi juga akan
memberikan informasi tentang pentingnya penerapan 3M di era new
normal untuk pencegahan penyakit Covid – 19.
3. Bagi Masyarakat
Meningkatnya tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya
penerapan 3M selain vaksinasi dalam rangka pencegahan penyakit
Covid-19.

D. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi dari tanggal 28 Maret – 07 Mei tahun
2022. Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini akan dilaksanakan di wilayah
kerja Puskesmas Bahari Berkesan Kelurahan Tafure.

A. Gambaran Umum Organisasi

5
Puskesmas Bahari Berkesan berada di Kelurahan Sango Kecamatan
Ternate Utara dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Kulaba
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Akehuda
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Halmahera
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Gunung Gamalama
Pada akhir tahun 2016 Puskesmas Bahari Berkesan telah terjadi
pemekaran dari Puskesmas Perawatan Siko dengan membawahi 5 Kelurahan
menjadi beberapa pembagian wilayah kelurahan yang termasuk dalam satu
wilayah Kecamatan merupakan wilayah pegunungan dan pesisir (pantai),
Kelurahan tersebut terdiri dari :
1. Kelurahan Tubo, terdiri dari 4 RW dan 8 RT
2. Kelurahan Tafure, terdiri dari 5 RW dan 10 RT
3. Kelurahan Tabam, terdiri dari 2 RW dan 4 RT
4. Kelurahan Sango, terdiri dari 4 RW dan 8 RT
5. Kelurahan Tarau, terdiri dari 2 RW dan 4 RT

B. Visi dan Misi


1. Visi
visi “Mewujudkan masyarakat dalam wilayah Puskesmas Bahari Berkesan
yang mandiri dalam hidup Sehat ”.
2. Misi
a. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku sehat dan hidup
dalam lingkungan yang sehat dalam upaya kesehatan secara
komprehensif.
b. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang profesional dan
berkualitas.
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar dan
memuaskan bagi masyarakat, demi tercapainya derajat kesehatan
yang lebih baik.

3. Nilai – nilai Organisasi

6
a. S : Santun (Sopan dalam tutur kata dan Perilaku)
b. E : Empati ( Melayani Sepenuh Hati)
c. H : Handal (Memberikan Pelayanan oleh Tenaga Profesional)
d. A : Adil ( Pelayanan yang merata dan tidak membedabedakan)
e. T : Teladan (Menjadi Panutan Masyarakat dalam Perilaku Sehat)
5. Tugas dan Fungsi Jabatan Epidemiologi
a. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan epidemilogi
b. Melakukan pengamatan epidemiologi
c. Melakukan penyelidikan epidemiologi
d. Melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit
e. Memberdayakan masyarakat
f. Penerjemahan / penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang
epidemiologi / kesehatan
g. Pembuatan buku pedoman / petunjuk pelaksanaan / petunjuk teknis di
bidang epidemiologi / kesehatan
h. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang epidemiologi
kesehatan
i. Mengajar / melatih yang berkaitan dengan bidang epidemiologi /
kesehatan
j. Mengikuti seminar / lokakarya / delegasi dalam bidang epidemiologi /
kesehatan sebagai pembahas / moderator/ narasumber ataupun
sebagai peserta
k. Menjadi angggota organisasi profesi bidang epidemiologi / kesehatan
tingkat internasioanal / nasional / propinsi sebagai pengurus aktif dan
anggota aktif.
l. Melaksanakan kegiatan lintas program dan lintas sektoral dengan cara
ikut serta dalam kegiatan organisasi sosial (LKMD, Pramuka, PKK,
KarangTaruna, dll) tiap organisasi
m. Melaporkan seluruh kegiatan yang telah dikerjakan kepada kepala
Puskesmas sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

7
6. Deskripsi Nilai-Nilai Dasar Ber - AKHLAK
a. Konsep Pelayanan Publik
1. Pembukaan UUD 1945
Negara berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap WN
melalui sistem pemerintahan yang mendukung terciptanya
pelayanan publik yang prima dalam memenuhi kebutuhan
dasar atas barang publik, jasa publik, dan pelayanan
administrative.
2. UU Nomor 25 tahun 2009
Pelayanan publik yang prima merupakan muara dari
reformasi birokrasi, yang tertulis dalam Perpres No 81
Tahun 2010. Pelayanan Publik adalah kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan bagi setiap WN dan
pendudukatas barang/jasa, admisitratif oleh penyelenggara
pelayanan publik (institusi penyelenggara negara, korporasi,
lembaga independen yang dibentuk UU, badan hukum untuk
pelayanan publik, termasuk ASN) dikuatkan dalam UU Nomor 5
2014.
3. Oxford Learner’s Dictionary
Sistem yang menyediakan sesuatu yang dibutuhkan publik
dan diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta.
4. Hardiyansyah
Pelayanan adalah aktivitas untuk membantu, menyiapkan,
dan mengurus barang dan jasa kepada pihak lain. Istilah
lain adalah pengabdian dan pengayoman.

8
5. Agus Dwiyanto
Semua jenis pelayanan penyedia barang/jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat memiliki eksternalitas tinggi dan terkait
upaya mewujudkan tujuan bersama yang terjantum dalam institusi
maupun dokumen perencanaan pemerintah, dalam rangka
memenuhi hak dan kebutuhan dasar warga, mencapai tujuan
strategis pemerintah, dan memenuhi komitmen dunia internasional.
Penyedia pelayanan publik dilakukan oleh pemerintah maupun
swasta (mekanisme pasar).

b. Prinsip Pelayanan Publik yang baik


1. Partisipatif
Pemerintah perlu melibatkan masyakarat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasil.
2. Transparan
Pemerintah harus menyediakan akses bagi WN seperti persyaratan,
prosedur, biaya, dll. Masyarakat diberi akses untuk mempertanyakan
dan menyampaikan pengaduan apabila tidak puas dengan
pelayanan publik.
3. Responsif
Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan
WN. Tidak hanya bentuk dan jenis tetapi juga mekanisme
penyelenggaran layanan, jam pelayanan, prosedur, biaya
penyelenggaran pelayanan. Birokrasi wajib mendengarkan aspirasi
dan keinginan masyarakat (klien).
4. Tidak Diskriminatif
Tidak boleh membedakan antara WN atas dasar identitas, status
sosial, pandangan politik, agama, profesi, jenis kelamin, orientasi
seksual difabel.

9
5. Mudah dan Murah
Harus ditetapkan prinsip mudah artinya, masuk akal dan mudah
untuk dipenuhi. Murah artinya, biaya yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk mendapat layanan terjangkau. Pemerintah tidak
mencari keuntungan melainkan memenuhi mandat konstitusi.
6. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
7. Aksesibel
Pelayanan publik harus mudah dijangkau oleh WN secara fisik
(dekat, terjangkau kendaraan publik, mudah dilihat, gampang
ditemukan, dll) secara non fisik (terkait biaya dan persayaratan yang
harus dipenuhi oleh masyarakat untuk dapat layanan tersebut).
8. Akuntabel
Semua bentuk pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan
secara terbuka kepada masyarakat. Tidak hanya kepada atasan
(pejabat atau orgnisasi vertikal) tetapi kepada masyarakat luas
melalui media publik. (social accountability).
9. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok
kuat.

10
Tugas ASN dalam melayani masyarakat, pelayanan yang berorientasi
pada customer satisfaction adalah wujud pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat (pelayanan prima). Pelayanan prima didasarkan pada
implementasi standar pelayanan yang dimiliki oleh penyelenggara. Enam
elemen untuk menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas yaitu:
1. Komitmen pimpinan yang merupakan kunci untuk membangun
pelayanan yang berkualitas;
2. Penyediaan layanan sesuai dengan sasaran di dalam penyelenggaraan
pelayanan publik;
3. Penerapan dan penyesuaian standar pelayanan di dalam
penyelenggaraan pelayanan publik;
4. Memberikan perlindungan bagi internal pegawai, serta menindaklanjuti
pengaduan masyarakat;
5. Pengembangan kompetensi SDM, jaminan keamanan dan keselamatan
kerja, fleksibilitas kerja, penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan
sarana prasarana;
6. Secara berkala melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
kinerja penyelenggara pelayanan publik.
Wujud pelaksanaan amanat UU Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik :
1. Penerapan standar pelayanan dan maklumat pelayanan;
2. Tindak lanjut dan upaya perbaikan melalui kegiatan survey kepuasan
masyarakat;
3. Profesionalisme SDM;
4. Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Publik (SIPP) untuk
memberikan akses yang luas kepada masyarakat;
5. Mendorong integrasi layanan publik dalam satu gedung melalui Mal
Pelayanan Publik;
6. Merealisasikan kebijakan “no wrong door policy” melalui Sistem
Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N-LAPOR!);

11
7. Penilaian kinerja melalui evaluasi pelayanan publik untuk kemudian
dilkukan perbaikan;
8. Kegiatan dialog, diskusi antara penyelenggara layanan publik dengan
masyarakat melalui Forum Konsultasi Publik;
9. Terobosan perbaikan melalui inovasi pelayanan publik.
a. Berorientasi Pelayanan
Prinsip dasar ASN:
1. Nilai dasar;
2. Kode etik dan kode perilaku;
3. Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan
publik;
4. Kompetens yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
5. Kualifikasi akademik;
6. Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas;
7. Profesionalitas jabatan.
Panduan perilaku/ kode etik ASN dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari:
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat Diandalkan
3. Melakukan Perbaikan Tiada Henti.
b. Akuntabel
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku
pada setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan
dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada
atasan.
ASN perlu merubah citranya menjadi pelayan masyarakat dengan
mengenalkan nilai-nilai akuntabilitas untuk membentuk sikap, dan
perilaku bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan.

12
Akuntabilitas ASN yaitu kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak tanduknya sebagai pelayan
publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada
publik.
Informasi dan data yang disimpan dan dikumpulkan serta
dilaporkan harus relevant (relevan) reliable (dapat dipercaya)
understandable comparable (dapat dimengerti), serta comparable
(dapat dibandingkan), sehingga dapat digunakan sebagaimana
mestinya dan dapat menunjukkan akuntabilitas publik.
c. Kompeten
UU ASN Nomor 5 Tahun 2014, prinsip dasar pengelolaan ASN
berbasis merit. Aspek pengelolaan ASN harus memenuhi kesesuaian
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Termasuk tidak boleh ada
perlakuan diskriminatif, meliputi agama, kesukuan atau aspek primodial
lainnya yang bersifat subjektif.
Menurut Kamus Kompetensi Loma, perilaku kompetensi memiliki
tiga aspek penting meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.
Kompetensi dalam konteks ASN adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas
jabatan, kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai
profesional dan kompetitif.
Hak pengembangan kompetensi meliputi kompetensi teknis,
kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial kultural. Dalam
menentukan kebutuhan pengembangan kompetensi dapat dilakukan
dengan mengumpulkan data seperti memanfaatkan indeks
profesionalitas, asesmen kompetensi manajerial (metode assessment
center atau metode lain), seperti survei atau focus group discussion
(FGD).
Hak akses pengembangan kompetensi dapat dilakukan dengan
dilakukan pendekatan pelatihan non klasikal diantaranya e-learning, job
enrichment dan job enlargement termasuk coaching dan mentoring.

13
Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan kualifikasi,
kompetensi dan kinerja. Selain ciri tersebut ASN terikat dengan etika
profesi sebagai pelayan publik Perilaku etika profesional secara
operasional tunduk pada perilaku BerAkhlak.
d. Loyal
Nilai “Loyal” dianggap penting dan dimasukkan menjadi salah satu
core values yang harus dimiliki dan diimplementasikan dengan baik
oleh setiap ASN.
ASN milenial juga dihadapkan pada berbagai tantangan dihadapi
dengan sifat dan sikap loyal yang tinggi seperti information overload,
uang dapat menyebabkan paradoc of plenty, dimana informasi yang
sangat melimpah namun tidak dimanfaatkan dengan baik. Masalah lain
yang harus dihadapi dengan loyalitas tinggi seorang ASN adalah
semakin besar peluang masuknya budaya dan ideologi alternatif dari
luar ke dalam melalui media informasi yang berpotensi merusak tatanan
budaya dan ideologi bangsa.
Bagi seorang ASN kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan,
paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada NKRI.
Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Terdapat
beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk
mengukur loyalitas pegawainyaa antara lain:
1. Taat pada peraturan
2. Bekerja dengan integritas
3. Tanggung jawab pada organisasi
4. Kemauan untuk bekerja sama
5. Rasa memiliki yang tinggi
6. Hubungan antar pribadi yang baik terhadap pegawai lain atau
pimpinannya.
7. Kesukaan terhadap pekerjaan
8. Keberanian mengutarakan ketidaksetujuan
9. Menjadi teladan bagi pegawai lain.

14
Setiap ASN harus menjunjung tinggi kehormatan negara,
pemerintah, dan martabat PNS, serta senantiasa mengutamakan
kepentingan negara di atas kepentingan sendiri sebagai wujud loyalitas
terhadap bangsa dan negara melalui wawasan kebangsaan setiap
ASN.
Sikap loyal ASN dapat dibangun dengan cara terus meningkatkan
sikap nasionalismenya sehingga mampu melaksanakan fungsi dan
tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat serta pemersatu bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD
1945.
e. Adaptif
Adaptif adalah karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas
jabatan di sektor publik, seperti perubahan lingkungan strategis,
kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim,
perkembangan teknologi, dsb.
Fondasi organisasi adaptif dibentuk dari tiga unsur dasar yaitu
lanskap (landscape), pembelajaran (learning), dan kepemimpinan
(leadership). Organisasi adaptif esensinya adalah organisasi yang
terus melakukan perubahan, mengikuti peruabhan lingkungan
strategisnya. Budaya adaptif ASN merupakan kampanye untuk
membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang
menggerakkan organisasi mencapai tujuannya.
Individu atau Sumber daya Manusia (SDM) yang adaptif dan
terampil kian dibutuhkan di dunia kerja ataupun industri yang semakin
kompetitif. Seorang ASN harus selalu adaptif atau mampu
menyesuaikan diri terhadap berbagai keadaan.

15
f. Kolaboratif
Ratner mengungkapkan terdapat tiga tahapan yang dapat
dilakukan assessment terhadap tata kelola kolaborasi yaitu:
1. Mengidentifikasi permasalahan dan peluang;
2. Merencanakan aksi kolaboratif;
3. Mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi.
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dan
keseluruhan sektor guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program, dan pelayanan publik.
Esteve mengungkapkan beberapa aktivitas kolaborasi antar
organisasi:
1. Kerjasama formal
2. Perjanjian bantuan bersama
3. Memberikan pelatihan
4. Menerima pelatihan
5. Perencanaan bersama
6. Menyediakan peralatan
7. Menerima peralatan
8. Memberikan bantuan teknis
9. Menerima bantuan teknis
10. Memberikan pengelolaan hibah
11. Menerima pengelolaan hibah.

16
A. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi

Unit Kerja : Puskesmas Bahari Berkesan


Identifikasi Isu : Adanya Peningkatan Kasus Covid – 19 varian
baru
Isu yang Diangkat : Minimnya Penerapan Protokol Kesehatan terkait
3M (Memakai Masker, Mencuci tangan dan
menjaga jarak).
Gagasan Pemecahan Isu : Kunjungan Rumah Pasien Covid – 19 dengan
media Leaflet 3M (Memakai Masker, Mencuci
tangan dan Menjaga Jarak)
B. Identifikasi dan Pengelompokan Isu

Secara sederhana isu dapat diartikan sebagai sebuah persoalan,


atau isu dapat juga dikatakan sebagai sebuah masalah, sesuatu yang
sedang menjadi perhatian atau pokok persoalan. Isu dapat berupa masalah,
perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan, atau nilai yang tengah berlangsung
dalam kehidupan masyarakat. Isu di bidang kesehatan merupakan salah satu
isu yang selalu menjadi perhatian nasional. Dengan adanya pandemi Covid –
19 dan munculnya varian baru yaitu omicron. Maka diharapkan dengan
adanya himbauan penerapan 3M dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk melakukan pencegahan penyebaran virus tersebut.

Tabel 1. Pengelompokan Isu

Kondisi yang
No Kondisi Saat Ini Masalah Penetapan Isu
diharapkan

17
1 Masih banyak Mayarakat tidak Minimnya penerapan “Melakukan Kunjungan
masyarakat yang terpapar virus protokol kesehatan rumah pada pasien
terpapar virus covid -19 terkait 3 M covid – 19
Covid – 19 menggunakan media
leaflet di Kelurahan
Tafure” (Management
ASN)

Judul : “Kunjungan Rumah Pasien Covid – 19 dengan media Leaflet 3M


(Memakai Masker, Mencuci tangan dan Menjaga Jarak)”.

Kegiatan:
a. Menyusun rancangan untuk kunjungan rumah pada pasien covid – 19
menggunakan media leaflet di Kelurahan Tafure.
b. Melakukan penyuluhan terkait penerapan 3M kepada kader posyandu di
Kelurahan Tafure
c. Melakukan kunjungan rumah pada pasien Covid -19 di kelurahan Tafure
dengan membagikan leaflet
d. Melakukan evaluasi

18
Tabel 2 Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
Membuat Rancangan terkait Kunjungan ke Rumah Pasien
Kegiatan 1
Covid – 19 menggunakan media Leaflet
Keterkaitan Dalam menyusun rancangan, saya akan membuat dengan
dengan mata konsisten dan bertanggungjawab serta cermat. Dalam
Pelatihan menyusun rancangan saya akan berkonsultasi dengan mentor
selaku Kepala Puskesmas Bahari Berkesan sehingga bisa
melakukan pencegahan penyakit Covid -19. Management ASN

Tahapan
Output Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Kegiatan
1.1 Konsultasi 1. Notulensi Berkoordinasi dengan mentor tentang
dengan 2. Dokumentasi kegiatan yang akan dilaksanakan.
mentor (Akuntabel) nilai: Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi dan
melakukan perbaikan tanpa henti.
1.2 Menyusun 1. Jadwal Dengan Menyusun time skedule kegiatan
Time Skedule kegiatan dapat dilaksanakan dengan tepat waktu.
2. Dokumentasi (Kompeten) nilai : Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
1.3 Menyusun 1. Materi Dengan menyusun materi dapat dengan
Materi Penerapan mudah melaksanakan kegiatan. (Akuntabel),
protokol nilai: Melaksanakan tugas dengan jujur,
kesehatan bertanggungjawab, cermat, disiplin dan
2. Dokumentasi berintegritas tinggi
Kontribusi Demi terwujudnya visi “Mewujudkan masyarakat dalam wilayah
terhadap visi dan Puskesmas Bahari Berkesan yang mandiri dalam hidup Sehat”
misi organisasi dan Misi “Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang
profesional dan berkualitas”

Penguatan Nilai Teladan


Organisasi Dengan membuat rancangan terkait penerapan 3 M agar dapat di
teladani dalam melakukan pencegahan penyakit Covid – 19

19
Melakukan Sosialisasi Penerapan Protokol Kesehatan
Kegiatan 2
paada Kader Posyandu di Kelurahan Tafure
Keterkaitan Materi Sosialisasi terkait penerapan 3M dibuat dengan
dengan mata bertanggungjawab serta cermat, sehingga para kader dapat
Pelatihan memahami dan menerapkan protokol kesehatan . Management
ASN

Tahapan
Output Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Kegiatan
2.1 Mencari 1. Dokumentasi Dengan mencari literasi dan membuat materi
Literatur 2. Print out dapat menambah wawasan. (Adaptif) terus
tentang literatur berinovasi dan mengembangkan kreativitas
protokol dan bertindak proaktif
kesehatan

2.2 Menyiapkan 1. Dokumentasi Menyiapkan materi harus mudah dimengerti


Materi 2. Print out dan dipahami, dan melakukan (Adaptif) nilai
materi adalah terus berinovasi dan mengembangkan
(power point) kreatifitas

2.3 Membuat 1. Dokumentasi Membuat undangan dengan bahasa yang


undangan 2. Print out mudah dipahami. (Berorientasi Pelayanan)
dan undangan nilai memahami dan memenuhi kebutuhan
menyiapkan 3. Notulensi masyarakat
tempat 4. Daftar hadir
kader
Kontribusi Demi terwujudnya visi “Mewujudkan masyarakat dalam wilayah
terhadap visi dan Puskesmas Bahari Berkesan yang mandiri dalam hidup Sehat”
misi organisasi dan Misi “Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang
profesional dan berkualita”.
Penguatan Nilai Teladan dan Empati
Organisasi Melakukan Sosialisasi dengan pelayanan sepenuh hati dan bisa
menjadi panutan bagi masyarakat untuk berprilaku sehat.

20
Melakukan Kunjungan rumah pada pasien Covid – 19 dengan
Kegiatan 3
media Leaflet
Keterkaitan Melakukan kunjungan pada pasien dengan membagikan leaflet
dengan mata terkait protokol kesehatan secara bertanggung jawab serta
Pelatihan cermat serta mendesain melalui komputerisasi. Management ASN
dan Smart ASN

Tahapan
Output Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Kegiatan
3.1 Mencari 1. Dokumentasi Mencari literasi dan membuat leaflet
Literatur 2. Print out melaksanakan tugas dengan jujur,
Literatur bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegrasi tinggi (Akuntabel) terkait
penerapan 3M (Memakai masker, Mencuci
tangan dan Menjaga Jarak)

3.2 Membuat 1. Dokumentasi Dengan menyusun leaflet harus mudah


Leaflet 2. Print out leaflet dimengerti dan dipahami, dan melakukan
(Adaptif) nilai adalah terus berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas

3.3 Melakukan 1. Dokumentasi Dengan melakukan kunjungan rumah pada


kunjungan 2. Daftar pasien diharapkan dapat membangun
Rumah Kunjungan kesadaran pasien untuk melakukan
Rumah pencegahan covid -19 (Kompeten) nilai
3. Laporan adalah membantu orang lain belajar dan
Kunjungan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Rumah
Kontribusi Demi terwujudnya visi “Mewujudkan masyarakat dalam wilayah
terhadap visi dan Puskesmas Bahari Berkesan yang mandiri dalam hidup Sehat” dan
misi organisasi Misi “Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang profesional
dan berkualitas”.
Penguatan Nilai Teladan dan Empati
Organisasi Melakukan Sosialisasi dengan pelayanan sepenuh hati dan bisa
menjadi panutan bagi masyarakat untuk berprilaku sehat.

21
Kegiatan 4 Melakukan Evaluasi
Keterkaitan Membuat laporan dan melaporkan ke Mentor serta membuat roll
dengan mata model. Management ASN
Pelatihan
Tahapan
Output Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Kegiatan
4.1 Konsul dengn 1. Dokumentasi Melaporkan hasil kegiatan pada mentor
Mentor 2. Notulensi tentang kegiatan. (Akuntabel) nilai:
Melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggungjawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi dan melakukan perbaikan
tanpa henti

4.2 Membuat 1. Dokumentasi Dengan membuat laporan evaluasi dapat


laporan 2. Print out laporan dijadikan tambahan pengetahuan bagi teman
Evaluasi seprofesi. (Kolaboratif) Nilai Terbuka dalam
bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah
4.3 Menetapkan 1. Dokumentasi Dengan adanya pegawai puskesmas sebagai
role model 2. Pegawai role model dapat menjadi contoh bagi yang
Puskesmas lain. (Kolaboratif) nilai: Memberi kesempatan
kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
Kontribusi Demi terwujudnya visi “Mewujudkan masyarakat dalam wilayah
terhadap visi dan Puskesmas Bahari Berkesan yang mandiri dalam hidup Sehat” dan
misi organisasi Misi “Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang profesional
dan berkualitas”.
Penguatan Nilai Teladan dan Empati
Organisasi Melakukan pelayanan sepenuh hati dan bisa menjadi panutan bagi
masyarakat untuk berprilaku sehat.

22

Anda mungkin juga menyukai