Anggota Kelompok :
1. Indah Fajar Wati
2. Khaeratunnisa
3. Lina Mirdiana
4. Lina Muliana
5. Ludila Maysarah Basa
6. Manal Erfiana
7. Nadia Helen Febriani
8. Devi Pratama Wulandari
9. Diana lestari
10. Erika Rahmayanti
11. Eti Puspitasari
12. Filiana Putri Andini
13. Fitriana
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat danhidayah-Nya kepada penyusun, sehingga dapat
menyelesaikan Makalah mata kuliah Kesehatan Masyarakat.
Dalam kesempatan ini kami selaku penyusun mengucapkan terimakasih
kepada dosen Pengajar “ Lina Sundayani Spd.M.Kes“yang telah membimbing kami,
dan teman-teman yang telah memberi dukungan terhadap kami sehingga makalah
ini selesai tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran dari para pembaca
lahan sangat diharapkan demi perbaikan untuk masa-masa yang akan datang.
Maret,2022
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 2
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Tujuan......................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Latar Belakang PHC.................................................................................... 4
B. Pengertian PHC.......................................................................................... 4
C. Unsur Utama PHC....................................................................................... 5
D. Prinsip PHC................................................................................................. 6
E. Program PHC.............................................................................................. 7
F. Perkembangan PHC .................................................................................. 9
BAB III PENUTUP................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum deklarasi Alma Ata tahun 1978 tentang Perawatan
Kesehatan Utama (PHC), Indonesia telah mengembangkan berbagai bentuk
Puskesmas di beberapa daerah. Berdasarkan penelitian pada tahun 1976
diketahui bahwa 200 masyarakat kegiatan kesehatan berbasis (CBHA) telah
di terapkan dan di laksanakan dalam masyarakat.
Pelayanan kesehatan primer atau PHC merupakan pelayanan
kesehatan essensial yang dibuat dan bisa teeerjangkau secara universal
oleh individu dan keluarga di dalam masyarakat. Fokus dari pelayanan
kesehatan primer luas jangkauannya dan merangkum beerbagai aspek
masyarakat dan kebutuhan kesehatan. PHC merupakan pola penyajian
pelayanan kesehatan dimana konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra
dengan profesi dan ikut serta mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih
baik.
Akses ke pelayanan kesehatan merupakan hak asasi manusia dan
negara bertanggung jawab untuk memenuhinya. Di beberapa negara di
dunia, termasuk Indonesia, pelayanan kesehatannya tumbuh menjadi industri
yang tak terkendali dan menjadi tidak manusiawi. Mengalami hal yang oleh
Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai “the commercialization of health
care in unregulated health systems”. Kondisi ini ditandai dengan maraknya
komersialisasi pelayanan dan pendidikan, yang dipicu oleh pembiayaan
kesehatan yang belum baik. Setelah deklarasi Alma Ata (1978), program
kesehatan menjadi gerakan politik universal. Deklarasi ini telah menjadi
tonggak sejarah peradaban manusia. Kesehatan diakui sebagai hak asasi
manusia tanpa memandang status sosial ekonomi, ras dan kewaranegaraan,
agama serta gender.
B. Rumusan Masalah
1. Apa latar belakang dari Primary Health Care (PHC)?
2. Apa pengertian dari Primary Health Care (PHC)?
3. Apa unsur utama dari PHC?
4. Apa Prinsip dari PHC?
5. Apa Program dari PHC ?
6. Bagaimana Perkembangan PHC Di Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Latar Belakang Dari PHC
2. Untuk Mengetahui Pengertian Dari PHC
3. Untuk mengetahui unsur utama dari PHC
4. Untuk Mengetahui Prinsip Dari PHC
5. Untuk Mengetahui Program dari PHC
6. Untuk Mengetahui Perkembangan PHC Di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengertian PHC
Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang
dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam
masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta biaya yang dapat
terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat
perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance)
dan menentukan nasib sendiri (self determination).
Pelayanan kesehatan primer / PHC merupakan strategi yang dapat
dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk
semua penduduk. PHC menekankan pada perkembangan yang bisa di
terima, terjangkau, pelayanan kesehatan yang diberikan adalah essensial
bisa diraih dan mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian yang di
sertai percaya pada diri sendiri disertai partisipasi masyarakat dalam
menentukan sesuatu tentang kesehatan.
3. Unsur Utama PHC
Tiga unsur utama yang terkandung dalam PHC adalah sebagai berikut :
A. Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan
B. Melibatkan peran serta masyarakat
C. Melibatkan kerjasama lintas sektoral
4. Prinsip PHC
Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Ata ditetapkan prinsip-
prinsip PHC sebagai pendekatan atau strategi global guna mencapai
kesehatan bagi semua. Lima prinsip PHC sebagai berikut :
a. Pemerataan upaya kesehatan
Distribusi perawatan kesehatan menurut prinsip ini yaitu perawatan primer
dan layanan lainnya untuk memenuhi masalah kesehatan utama dalam
masyarakat harus diberikan sama bagi semua individu tanpa memandang
jenis kelamin, usia, kasta, warna, lokasi perkotaan atau pedesaan dan kelas
sosial.
b. Penekanan pada upaya preventif
Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang meliputi segala usaha,
pekerjaan dan kegiatan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
dengan peran serta individu agar berprilaku sehat serta mencegah
berjangkitnya penyakit.
c. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan
Teknologi medis harus disediakan yang dapat diakses, terjangkau, layak dan
diterima budaya masyarakat (misalnya penggunaan kulkas untuk vaksin cold
storage).
d. Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian
Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk membuat penggunaan
maksimal dari lokal, nasional dan sumber daya yang tersedia lainnya.
Partisipasi masyarakat adalah proses di mana individu dan keluarga
bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri dan orang-orang di
sekitar mereka dan mengembangkan kapasitas untuk berkontribusi dalam
pembangunan masyarakat. Partisipasi bisa dalam bidang identifikasi
kebutuhan atau selama pelaksanaan.
Masyarakat perlu berpartisipasi di desa, lingkungan, kabupaten atau tingkat
pemerintah daerah. Partisipasi lebih mudah di tingkat lingkungan atau desa
karena masalah heterogenitas yang minim.
e. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan
Pengakuan bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki oleh intervensi hanya
dalam sektor kesehatan formal; sektor lain yang sama pentingnya dalam
mempromosikan kesehatan dan kemandirian masyarakat. Sektor-sektor ini
mencakup, sekurang-kurangnya: pertanian (misalnya keamanan makanan),
pendidikan, komunikasi (misalnya menyangkut masalah kesehatan yang
berlaku dan metode pencegahan dan pengontrolan mereka); perumahan;
pekerjaan umum (misalnya menjamin pasokan yang cukup dari air bersih
dan sanitasi dasar) ; pembangunan perdesaan; industri; organisasi
masyarakat (termasuk Panchayats atau pemerintah daerah , organisasi-
organisasi sukarela , dll).
5. Program PHC
Dalam pelaksanaan PHC harus memiliki 8 Program PHC yaitu :
1. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan
penyakit serta pengendaliannya
2. Peningkatan penyedediaan makanan dan perbaikan gizi
3. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
4. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
5. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
6. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat
7. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa
8. Penyediaan obat-obat essensial
6. Perkembangan PHC
PHC merupakan hasil pengkajian, pemikiran, pengalaman dalam
pembangunan kesehatan di banyak negara yang diawali dengan kampanye
massal pada tahun 1950-an dalam pemberantasan penyakit menular, karena
pada waktu itu banyak negara yang tidak mampu mengatasi dan
menanggulangi wabah penyakit TBC, campak, diare dan sebagainya.
Pada tahun 1960 teknologi kuratif dan preventif dalam struktur
pelayanan kesehatan telah mengalami kemajuan. Sehingga timbulah
pemikiran untuk mengembangkan konsep “Upaya Dasar Kesehatan”.
Pada tahun 1972/1973, WHO mengadakan studi dan
mengungkapkan bahwa banyak negara tidak puas atas sistem kesehatan
yang dijalankan dan banyak issue tentang kurangnya pemerataan pelayanan
kesehatan di daerah – daerah pedesaan. Akhirnya pada tahun 1977 dalam
sidang kesehatan dunia (World Health Essembly) dihasilkan kesepakatan
“Health for All by The Year 2000 atau Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000
dengan sasaran semesta utamanya adalah : “Tercapainya Derajat
Kesehatan yang Memungkinkan Setiap Orang Hidup Produktif Baik Secara
Sosial Maupun Ekonomi”. Oleh karena itu untuk mewujudkan hal tersebut
diperlukan perubahan orientasi dalam pembangunan kesehatan yang
meliputi perubahan-perubahan dari :
1. Pelayanan Kuratif ke promotif dan preventif
2. Daerah perkotaan ke pedesaan
3. Golongan mampu ke golongan masyarakat berpenghasilan rendah
4. Kampanye massal ke upaya kesehatan terpadu
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN :
Primary Health Care (PHC) merupakan hasil pengkajian, pemikiran,
pengalaman dalam pembangunan kesehatan di banyak negara yang diawali
dengan kampanye massal pada tahun 1950-an dalam pemberantasan
penyakit menular, karena pada waktu itu banyak negara tidak mampu
mengatasi dan meenanggulangi wabah penyakit TBC, campak, diare dan
sebagainya.
Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang
dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam
masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang
dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap
tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self
reliance) dan menentukan nasib sendiri (Self determination).
Di Indonesia, pelaksanaan Primary Health Care secara umum
dilaksanakan melalui pusat kesehatan dan di bawahnya (termsuk sub-pusat
kesehatan, pusat kesehatan berjalan) dan banyak kegiatan berbasis
kesehatan masyarakat seperti Rumah BersalinDesa dan Pelayanan
Kesehatan Desa seperti Layanan Pos Terpadu (ISP atau Posyandu). Secara
administratif, indonesia terdiri dari 33 provinsi, 349 Kabupaten dan 91
Kotamadya, 5.263 Kecamatan dan 62.806 Desa.
Di Indonesia, PHC memiliki tiga strategi utama, yaitu kerjassama
multisektoral, partisipasi masyarakat dan penerapan teknologi yang sesuai
dengan kebutuhan dengan pelaksanaan di masyarakat. Sampai saat ini
semua penerapan itu telah berjalan meskipun ada beberapa hambatan
dalam pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA