PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baik langsung maupun tidak langsung, antara lain dipengaruhi oleh tingkat
kematian ibu dan bayi yaitu besarnya tingkat kelahiran, umur masa paritas,
Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB). Di Jawa Barat, AKI berdasarkan
dengan proporsi kematian pada ibu hamil 227 orang (20,09/100.000 KH),
pada ibu bersalin 202 orang (21,43/100.000 KH), dan pada ibu nifas 380
pada tahun 2016 sebesar 3,93/1000 KH menurun 0,16 poin dibanding tahun
2015 sebesar 4,09/1000 KH. (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2016).
1
Menurut Syahlan, komuniti adalah sasaran pelayanan kebidanan
pada kesehatan ibu dan anak salah satunya alternatif pemecahan masalah
2
menghasilkan tenaga yang profesional, maka diperlukan adanya sumber
jumlah penduduk sebanyak 722 dan memiliki kepala keluarga sebanyak 218
kartu keluarga.
ilmu dan teknologi oleh mahasiswa Prodi D-3 Kebidanan STIKes Achmad
3
Teknis, dan Administrasi serta Penilaian Program yang telah di
implementasikan.
B. Identifikasi Masalah
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kebutuhan.
4
b. Mampu melakukan tabulasi data dan memprioritaskan masalah.
komunitas
dan neonatal.
masyarakat RW 15.
E. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
di wilayah PKL.
2. Bagi masyarakat
5
Dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan
4. Bagi Institusi
1. Waktu
14 Februari 2019.
2. Tempat
Barat.
G. Pengorganisasian
Wulan Nurazizah
Frida Riyani
Resty Amelia
6
6. Seksi dokumentasi : Euis Wahyuni
Alma Malinda
H. Sistematika Penulisan
7
6. Seksi Dokumentasi
7. Seksi Acara
H. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kehamilan
B. Persalinan
C. NIfas
D. Bayi Baru Lahir
E. Kesehatan Reproduksi Remaja
F. PUS
G. Pengembangan RW Siaga
H. Program Pemerintah
BAB III GAMBARAN SITUASI LAPANGAN
A. Data Geografis
B. Data Demografis
C. Data Umum Kesehatan
BAB IV METODE PENDEKATAN DAN TAHAPAN PELAKSANAAN
A. Metode Pendekatan
1. Pendekatan Kemasyarakatan
2. Pendekatan Edukatif
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu dan Pelaksanaan
2. Tahapan Pelaksanaan
3. Istrumen Pelaksanaan
BAB V HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
A. Pendekatan TOMA
B. Survey Mawas Diri
C. Musyawarah Masyarakat DEsa
D. Implementasi
E. Evaluasi
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
8
Lampiran :
Lembar Bimbingan
Jadwal Kegiatan PKL
Hasil Analisis Data
Undangan
Dokumentasi Kegiatan
Pamflet / leaflet
Daftar Hadir
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi
10
Tabel 2.1
minggu komplikasi
kebersihan, istirahat)
14-27 anemia)
komplikasi
kebersihan, istirahat)
preeclampsia
Trimester III Usia 1. Sama seperti asuhan pada trimester I
minggu
Setelah 2. Sama seperti asuhan pada trimester I,II
11
kondisi lain
(Sumber : Sulistyawati, 2009)
IMT =
Tabel 2.2
12
>30)
(Sumber : Cuninngham, 2010)
Taksiran Berat Janin (TBJ) = [Tinggi Fundus Uteri (dalam cm) N] x 155
Johnson Toshack :
antara 60-80 mmHg dan sistol 90-120 mmHg. Akan tetapi saat
trimester ketiga.
13
LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko KEK wanita
pendek.
Tabel 2.3
16 Pertengahan pusat-simfisis
24 Setinggi pusat
(Sumber :Sulistyawati,2009).
Tabel 2.4
14
penunjuk Badan
Teraba diatas
12 minggu -
simfisis pubis
Ditengah, antara
umbilicus
20 minggu 20 cm (±2 cm) pada umbilicus
Usia kehamilan dalam
22-27 minggu -
minggu = cm (± 2 cm)
Ditengah antara
prosesus sifoideus
Usia kehamilan dalam
29-35 minggu -
minggu = cm (± 2 cm)
Pada prosesus
36 minggu 36 cm (± 2 cm)
sifoideus
(Sumber :Prawirohardjo, 2012).
a. Persentasi janin
15
3) Leopold III : untuk mengetahui bagian janin yang
b. Auskultasi DJJ
mendengarkan:
Tabel 2.5
Interval
Lama
Antigen (selang waktu Perlindungan
Perlindungan
minimal)
16
TT 1 Pada kunjungan -
antenatal
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 99 %
tahun/seumur
hidup
(Sumber :Prawirohardjo, 2012)
9. Tatalaksana Kasus
10.Temu wicara
a. Perdarahan pervaginam
17
c. Penglihatan kabur
B. Persalinan
1. Definisi Persalinan
a. Passenger
b. Passage away
c. Powers
d. Position
e. Psychologic Respons
a. Engagment
b. Penurunan kepala
c. Fleksi
d. Rotasi dalam
18
e. Ekstensi
f. Rotasi luar
g. Expulsi.
diantaranya adalah :
f. Ibu kejang-kejang.
C. Nifas
1. Definisi
2011).
19
Periode nifas didefinisikan sebagai periode dengan batasan waktu
status ibu dan BBL, dan untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani
Tabel 2.6
berlanjut
mencegah hipotermia
II 6 hari PP a. Memastikan involusi uterus berjalan
20
normal, uterus berkontraksi, fundus
bau
b. Perawatan Vulva
c. Istirahat
d. Gizi
e. Eliminasi
f. Perawatan Payudara
g. Laktasi
21
4. Resiko dan Kegawatdaruratan Obstetri
a. Infeksi nifas
terjadi pada 2-10 hari pertama masa nifas, tidak termasuk 24 jam
b. Metritis
22
lebih banyak terlihat diatas mulut dari pada dibawah mulut (Ai yeyeh,
2009).
1. Definisi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia genap
hangat.
4) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit
23
kurang bulan, apabila bayi lahir tidak langsung menangis, maka tali
yeyeh, 2010).
Pada waktu bayi baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap
Suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur kebutuhan akan tempat tidur
d. Memberikan vitamin K
perdarahan tersebut, semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan
diberikan pada saat bayi baru lahir sampai usia 2 minggu karena
minggu dan menurun menjelang usia 6 bulan setelah bayi mulai dapat
lahir.
24
Di beberapa negara perawatan mata bayi baru lahir secara hukum
a. Sesak nafas
d. Malas minum
1. Definisi
kesehatan yang sempurna secara fisik, mental dan sosial dan bukan
25
semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek
bebas dari penyakit atau kecacatan) dalam segala hal yang berkaitan
dimana wanita dan pria dapat melakukan hubungan seks secara aman,
melahirkan anak yang sehat serta didalam kondisi siap merawat anak
yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh
atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial
kultur (BKKBN, 2001 ).
26
untuk melanjutkan keturunan (reproduksi). Ada uang menyebut pubertas
1. Pengertian
27
Infertil adalah suatu kesatuan hasil interaksi biologis yang tidak mampu
Infertilitas Sekunder adalah jika istri pernah hamil akan tetapi tidak
wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari pada pria. Puncak
kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita
dalam masa wanita subur ini harus menjaga dan merawat personal
siklus haidnya.
2. Siklus Haid
subur. Satu putaran haid dimulai dari hari pertama keluar haid hingga
28
sehari sebelum haid datang kembali, yang biasanya berlangsung selama
28-30 hari. Oleh karena itu siklus haid dapat dijadikan indikasi pertama
(metode kalender) dan indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan
perubahan payudara.
G. Pengembangan RW Siaga
1. Definisi
2. Tujuan Umum
3. Tujuan Khusus
pentingnya kesehatan.
29
b. Meningkatnya kewaspadaan & kesiapsiagaan masyarakat RW
memiliki 1 buah Pos (Bisa Pos/ sekretariat RW) yang dapat dimanfaatkan
Siaga.
4. Kriteria RW Siaga:
Poskesdes).
(Posyandu, dll).
masyarakat.
30
e. Memiliki Sistem pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat.
5. Strata RW Siaga
PHBS.
31
BAB III
Kampung Cimanglid mulai dikenal pada tahun 1983, kata dari Cimanglid
berasal dari sungai yang mengalir. Kampung Cimanglid adalah kampung terisolir
dikarenakan salah satu kampung yang lokasinya jauh dari perkotaan. Dahulu
dan RT 2. Ketua Rukun Warga RW 15 yang pertama kali adalah Bapak Mamar
Sumaryat, kemudian Bapak Rukma, dilanjutkan oleh Bapak Arum, Bapak Ayo,
Bapa Ijo, Bapak Rahmat Sopian, Bapak Nanang Pari, Bapak Yaya, Bapak Asep
Pada BAB ini akan menjelaskan mengenai keadaan, luas, letak dan
beberapa dan pada pendataan ini juga disertai dengan program dari puskesmas
A. Data Geografis
32
3. Sebelah selatan terdapat lapang, kebun, dan sawah milik PUSDIK
ARMED.
terdiri dari Kecamatan Batujajar Provinsi Jawa Barat.yang terdiri dari 8 Desa:
Desa Batujajar Barat, Desa Batujajar Timur, Desa Cibeber, Giri Asih, Desa
berlumpur
Kemiringan Datar Datar Datar
Penggunaan Rumah, Perumahan, Jalan setapak,
balong
Pendapatan Buruh, petani, Buruh, pedagang Petani
pedagang
Bahaya/risiko Tanah amblas Tanah amblas longsor
Masalah ISPA, dan diare ISPA ISPA , diare,
kulit,
Kelompok Anak-anak dan Anak-anak dan ibu Anak-anak dan
posyandu RW
Gender Kelompok tani Arisan, pengajian Kelompok
33
pengajian ibu-
ibu
yang merupakan lereng gunung burangrang dan gunung tangkuban perahu serta
sungai citarum. Sungai yang melalui kota cimahi adalah sungai cimahi, dengan
anak sungainya ada 5 yaitu : kali Cibodas, Ciputri, Cimindi, Cibereum, dan kali
Cisangkan, sementara itu mata air yang terdiri di kota Cimahi adalah mata air
B. Data Demografis
etnisitas tertentu
RT 01 74 kepala keluarga
RT 02 63 kepala keluarga
RT 03 81 kepala keluarga
34
Tabel 3.3 Jumlah KK berdasarkan Umur
Umur responden
Frequency Percent
Bayi ( 0 - < 1 tahun) 5 1.0
Balita (1- < 5 tahun) 38 7.5
VAnak ( 5 - <14 tahun) 116 23.0
Remaja ( 14 - <20 71 14.1
a
tahun)
l
Dewasa (21 - < 50 224 44.4
i
tahun)
dLansia ( >=50 tahun) 50 9.9
tidak ada 0 0
Total 504 100.0
C. Data Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
perawatan.
35
BAB VI
A. Metode Pendekatan
1. Pendekatan Kemasyarakatan
dan akurat mengenai fakta dan sifat-sifat serupa atau daerah tertentu dari
suatu kejadian.
2. Pendekatan Edukatif
36
berkelanjutan hingga tercapainya kemandirian masyarakat. Dijajaran
B. Pelaksanaan Kegiatan
2. Tahapan Pelaksanaan
a. Tahap persiapan
37
digunakan dalam kegiatan ini adalah data primer. Data primer adalah
data yang dikumpulkan dalam PKL ini meliputi sumber daya manusia
lansia, kuesioner remaja, kuesioner pasangan usia subur dan lain lain).
3. Instrumen pelaksanaan
38
BAB V
orang lain untuk bertindak dalam cara tertentu. Tokoh masyarakat menduduki
39
dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi, berkonsultasi, meminta izin,
Masyarakat RW). Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
1. Ketua RW
2. Ketua RT
3. Kader
5. Tokoh agama
perorangan, pertemuan kelompok baik yang bersifat resmi maupun tidak resmi.
a. Memperkenalkan diri
yang diharapkan
40
pembicara, atau menggerakkan tokoh formal lain untuk hadir
1. Pengertian
setempat.
2. Tujuan
sendiri.
41
d. Hasil SMD dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun
RW.
Diagram 5.1
perempuan
laki - laki
49%
51%
42
Berdasarkan diagram 5.1 di atas dapat di lihat hasil bahwa dari 722 orang
jumlah penduduk sebagian besar jenis kelaminnya laki-laki yaitu (51 %).
Kecamatan Batujajar.
Diagram 5.2
72%
Berdasarkan diagram 5.2 diatas dapat dilihat hasil bahwadari 722 orang
Kecamatan Batujajar.
Diagram 5.3
1% 8%
15%
6%
Tidak tamat SD
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMA
Tamat PT
26% Tidak sekolah
45%
43
Berdasarkan diagram 5.3 diatas dapat dilihat hasil bahwa dari 722 orang
%).
Kecamatan Batujajar.
Diagram 5.4
Islam
100%
Berdasarkan diagram 5.4 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 722 orang
Kecamatan Batujajar.
Diagram 5.5
19%
4%
44
Berdasarkan diagram 5.5 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 722 orang
Diagram 5.6
5%
4% 1%
2%
O
A
B
AB
Tidak tahu
88%
Berdasarkan diagram 5.6 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 722 orang
Kecamatan Batujajar.
Diagram 5.7
22%
20 - 30 th
> 30 th
78%
Berdasarkan diagram 5.7 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
45
8. Distribusi ibu hamil berdasarkan paritas di RW 15 Desa Cangkorah
Kecamatan Batujajar.
Diagram 5.8
22%
1 ( primipara)
2 - 4 ( multigrande )
78%
Berdasarkan diagram 5.8 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
Diagram 5.9
0 - 12 mgg
29 - 40 mgg
50% 50%
Berdasarkan diagram 5.9 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
jumlah ibu hamil 50% berusia 0 -12 mgg 50 % berusia 29- 40 mgg
46
10. Distribusi ibu hamil yang memeriksakan kehamilan nya di RW 15 Desa
Diagram 5.10
22%
YA
TIDAK
78%
Berdasarkan diagram 5.10 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
(78%)
Diagram 5.11
100%
47
Berdasarkan diagram 5.11 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
Diagram 5.12
22%
< 4 kali
> = 4 kali
78%
Berdasarkan diagram 5.12 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
jumlah ibu hamil sebagian besar memeriksakan kehamilan nya > 4 kali
(78%)
48
Diagram 5.13
Petugas kesehatan
100%
Berdasarkan diagram 5.13 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
Diagram 5.14
22%
YA
TIDAK
78%
Berdasarkan diagram 5.14 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
49
15. Distribusi ibu hamil berdasarkan frekuensi pemberian imunisasi TT di
Diagram 5.15
22%
1 kali
2 kali / lebih
78%
Berdasarkan diagram 5.15 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
Diagram 5.16
30%
YA
TIDAK
70%
Berdasarkan diagram 5.16 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
50
17. Distribusi ibu hami berdasarkan rencana tempat persalinan di RW 15
Diagram 5.17
Tempat YANKES
100%
Berdasarkan diagram 5.17 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
Diagram 5.18
Petugas kesehatan
100%
51
Berdasarkan diagram 5.18 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
Diagram 5.19
22%
YA
TIDAK
78%
Berdasarkan diagram 5.19 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
persalinan (78 %)
Kecamatan Batujajar.
52
Diagram 5.20
YA
TIDAK
50% 50%
Berdasarkan diagram 5.20 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
Diagram 5.21
Tidak tahu
100%
Berdasarkan diagram 5.21 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
53
22. Distribusi ibu hamil berdasarkan persiapan donor darah di RW 15 Desa
Diagram 5. 22
Tidak
100%
Berdasarkan diagram 5.22 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
(100%)
Diagram 5. 23
22%
YA
TIDAK
78%
Berdasarkan diagram 5.23 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
(78 %)
54
24. Distribusi ibu hamil berdasarkan pengetahuan tanda bahaya kehamilan
Diagram 5. 24
22%
YA
TIDAK
78%
Berdasarkan diagram 5.24 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
jumlah ibu hamil sebgian besar tahu tanda bahaya kehamilan (78 %)
Diagram 5. 25
YA
TIDAK
50% 50%
55
Berdasarkan diagram 5.25 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
(78 %)
26. Distribusi ibu hamil berdasarkan pernah atau tidak nya tes HIV
Diagram 5. 26
Distribusi ibu hamil berdasarkan pernah atau tidak nya tes HIV
Belum
100%
Berdasarkan diagram 5.26 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
56
Diagram 5. 27
22%
YA
TIDAK
78%
Berdasarkan diagram 5.27 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 4 orang
Diagram 5. 28
> 30 tahun
100%
Berdasarkan diagram 5.28 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 1 orang
57
29. Distribusi ibu nifas berdasarkan jumlah anak di RW 15 Desa Cangkorah
Kecamatan Batujajar.
Diagram 5. 29
2 - 4 ( multigrande)
100%
Berdasarkan diagram 5.29 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 1 orang
Diagram 5.30
1 kali
100%
Berdasarkan diagram 5.30 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 1 orang
58
31. Distribusi ibu nifas berdasarkan pemberian ASI ekslusif di RW 15 Desa
Diagram 5.31
TIDAK
100%
Berdasarkan diagram 5.31 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 1 orang
32. Distribusi ibu nifas berdasarkan rencana memberikan MP ASI pada bayi
Diagram 5.32
Distribusi ibu nifas berdasarkan rencana memberikan MP ASI pada bayi
> = 6 bln
100%
59
Berdasarkan diagram 5.32 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 1 orang
jumlah ibu nifas berencana memberikan MP ASI pada usia bayi >= 6 bln (
100 %)
Diagram 5.33
Distribusi ibu nifas berdasarkan pengetahuan mengenai keuntungan dan manfaat ASI
TIDAK
100%
Berdasarkan diagram 5.33 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 1 orang
jumlah ibu nifas tidak mengetahui keuntungan dan manfaat ASI ( 100 %)
60
Diagram 5.34
TIDAK
100%
Berdasarkan diagram 5.34 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 1 orang
%)
Diagram 5.35
TIDAK
100%
Berdasarkan diagram 5.35 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 1 orang
jumlah ibu nifas tidak mengetahui mengenai tanda bahaya pada masa
nifas ( 100 % )
61
36. Distribusi ibu nifas berdasarkan pengetahuan mengenai imunisasi yang
Diagram 5.36
tidak
100%
Berdasarkan diagram 5.36 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 1 orang
Batujajar.
Diagram 5.37
Distribusi ibu nifas berdasarkan perencanaan ibu yang akan memberikan imunisasi
pada bayi
YA
100%
62
Berdasarkan diagram 5.37 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 1 orang
38. Distribusi ibu nifas berdasarkan bayi yang sdah diberikan polio dan
Diagram 5.38
Distribusi ibu nifas berdasarkan bayi yang sdah diberikan polio dan hepatitis
ya
100%
semua ibu yang memiliki bayi sudah diberikah imunisasi polio dan
hepatitis ( 100 % )
Diagram 5.39
Distribusi ibu nifas berdasarkan pengetahuan mengenai tanda bahaya bayi baru
lahir
TIDAK
100%
63
Berdasarkan diagram 5.39 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 1
orangibu ifas tidak mengetahui tanda bahaya pada bayi baru lahir (100 %)
40. Distribusi ibu nifas berdasarkan keinginan brencana punya Anak lagi di
Diagram 5.40
tidak
100%
Berdasarkan diagram 5.40 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 1 orang
Diagram 5.41
tidak
100%
64
Berdasarkan diagram 5.41 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 1 orang
Diagram 5.42
100%
Berdasarkan diagram 5.42 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 1 orang
Diagram 5.43
Distribusi ibu nifas berdasarkan pengetahuan mengenai macam – macam ALKON
YA
100%
65
Berdasarkan diagram 5.43 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 1 orang
Kecamatan
Diagram 5.44
26%
74%
Berdasarkan diagram 5.44 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 38 jumlah
Diagram 5.45
YA
100%
66
Berdasarkan diagram 5.45 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 38 jumlah
46. Distribusi jumlah bayi yang akan di berkan ASI sampai 2 tahun di RW 15
Diagram 5.46
YA
100%
Berdasarkan diagram 5.46 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 38 jumlah
bayi dan balita seluruhnya akan diberikan ASI sampai usia 2 tahun
(100%)
47. Distribusi jumlah bayi yang sudah di beri MPASI berdasarkan usia di
Diagram 5.47
Distribusi jumlah bayi yang sudah di beri MPASI berdasarkan usia
26%
< 6 BLN
> = 6 BLN
74%
67
Berdasarkan diagram 5.47 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 38 jumlah
bayi dan balita sebagian besar diberikan pada usia <6 bulan ( 74 % )
Diagram 5.48
26%
YA
TIDAK
74%
Berdasarkan diagram 5.48 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 38 jumlah
bayi dan balita sebagian besar tidak diberikan imunisasi dasar lengkap
(74 %)
49. Distribusi bayi atau balita berdasarka pengetahuan ibu tentang fungsi
Diagram 5.49
Distribusi bayi atau balita berdasarkan pengetahuan ibu tentang fungsi imunisasi
BCG
13%
YA
TIDAK
87%
68
Berdasarkan diagram 5.49 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 38 jumlah
bayi dan balita sebagian besar mengetahui fungsi dari imunisasi BCG
(87%)
Diagram 5.50
YA
100%
Berdasarkan diagram 5.50 di atas dapat dilihat hasil bahwa dri jumlah ibu
Diagram 5.51
26%
YA
TIDAK
74%
69
Berdasarkan diagram 5.51 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari jumlah
(74%)
Kecamatan Batujajar.
Diagram 5.52
13%
YA
TIDAK TAHU
87%
Berdasarkan diagram 5.52 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari jumlah
balita ( 87% )
70
Diagram 5.53
25%
YA
TIDAK
75%
Diagram 5.54
23%
26%
Tenaga keshatan
Orang tua
Media cetak dan elektronik
Guru
13%
37%
orangtua ( 37%)
71
55. Distribusi jumlah remaja berdasarkan pemberian informasi kesehatan
Diagram 5.55
24%
Tenaga kesehatan
42% Orang tua
Guru
34%
Diagram 5.56
YA
48% TIDAK
52%
72
Berdasarkan diagram 5.56 di atas dapat dilihat hasil bahwa dari 71
seksual ( 52% )
Batujajar.
Diagram 5.57
31%
YA
TIDAK
69%
73
Diagram 5.58
41% <= 20 TH
20 - 30 TH
59%
30 tahun ( 59%)
Diagram 5.59
26%
YA
TIDAK
74%
( 74% )
74
60. Distribusi remaja berdasarkan pengetahuan tetang fungsi organ
Diagram 5.60
YA
47% TIDAK
53%
( 53 % )
Diagram 5.61
21%
YA
TIDAK
79%
75
62. Distribusi jumlah remaja berdasarkan pengetahuan mengenai dampak
Diagram 5.62
18%
YA
TIDAK
82%
Diagram 5.63
YA
45%
TIDAK
55%
76
64. Distribusi jumlah remaja yang mengetahui manfaat tablet FE di RW 15
Diagram 5.64
YA
47% TIDAK TAHU
53%
Kecamatan Batujajar.
Diagram 5.65
8%
34%
< 20 th
20 - 35 th
> 35 th
58%
Berdasarkan diagram 5.65 di atas dapat dilihat hasil dari jumlah 282 ibu
77
66. Distribusi jumlah ibu PUS berdasarkan jumlah anak di RW 15 Desa
Diagram 5.66
0 ( nulipara )
1 ( primipara )
2 - 4 ( multipara )
> 4 ( grandemulti)
34%
54%
Berdasarkan diagram 5.66 di atas dapat dilihat hasil jumlah 282 ibu PUS
Diagram 5.67
9%
YA
TIDAK
91%
Berdasarkan diagram 5.67 di atas dapat dilihat hasil jumlah 282 ibu PUS
78
68. Distribusi Pasangan Usia Subur berdasarkan kontrasepsi yang dipakai
Diagram 5.68
7%
12% 27%
PIL ( jangka pedek )
SUNTIK ( jangka pendek )
IMPLAN (jangka panjang )
7% STERIL( jangka panjang )
IUD ( jangka panjang )
3% Tidak KB
43%
Berdasarkan diagram 5.68 di atas dapat dilihat hasil jumlah 282 ibu PUS
Diagram 5.69
14%
Bidan ( BPS)
8%
posyandu /puskesmas / polindes
dokter praktek / RS
lainnya
tidak KB
17% 61%
79
Berdasarkan diagram 5.69 di atas dapat dilihat hasil jumlah 282 ibu PUS
%)
Diagram 5.70
100%
Berdasarkan diagram 5.70 di atas dapat dilihat hasil jumlah 282 ibu PUS
71. Distribusi jumlah ibu PUS berdasarkan pemerikaan deteksi dini dengan
80
Diagram 5.71
Distribusi jumlah ibu PUS berdasarkan pemerikaan deteksi dini dengan IVA TEST
TIDAK
100%
Berdasarkan diagram 5.65 di atas dapat dilihat hasil jumlah 282 ibu PUS
D. Musyawarah Masyarakat RW
1. Persiapan kegiatan
81
c. Pada tanggal 6 februari 2019 Pukul 15:00 WIB melakukan
kantor RW 15.
Hari : Rabu
Tempat : madrasah RW 15
b. Jalannya kegiatan
pembimbing di RW 15.
terjadi.
Amelia
remaja.
82
b). Tidak mengetahui golongan darah.
kesehatan.
E. Implementasi ( POAC)
IMPLEMENTASI JAWAB
konsumsi FE
tablet FE
bagi remaja
darah
BAB V
83
A. Simpulan
sebanyak 71.
golongan darah.
4. MMRW dilakukan pada hari rabu 06 Februari 2019 dan dihadiri oleh
setiap ketua RT, ketua kader dan ibu kader, tokoh agama, tokoh
POAC.
84
6. Hasil evaluasi target sesuai dengan yang diharapkan oleh karena itu,
B. Saran
1. Warga RW 15
respoduksi remaja.
2. Kelurahan
85
DAFTAR PUSTAKA
EGC
Depkes RI (2012)
Prawirohardjo. Jakarta.
Medika. Jakarta
Medika
Prawirohardjo. Jakarta
Sumarah, Dkk. (2009). Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu
86
Suririnah. (2009). Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Rukiyah, Ai Yeyeh. (2010). Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Trans Info
Media. Jakarta
Medika. Jakarta
WHO (2014)
87