Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIK KEBIDANAN PRA BIDAN KOMUNITAS MAHASISWA

TINGKAT 3 SEMESTER 5 PRODI D III

KEBIDANAN DI DESA LEBAK MUNCANG

KECAMATAN CIWIDEY KABUPATEN BANDUNG

03 OKTOBER 2017

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah asuhan kebidanan komunitas

Disusun Oleh :

Mahasiswa Prodi D III Kebidanan Stikes Aisyiyah Bandung

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH BANDUNG

2017-2018
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH BANDUNG

Jln. KH Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No.06 Bandung 40287

Telp. 022 7301745 Fax : 022 7305269

Email : mwac.aisyiyah_bdg@yahoo.com

Judul : Laporan Praktik Kebidanan Komunitas Mahasiswa Tingkat 3


Semester5 Prodi D Iii Kebidanan Di Desa Lebak Muncang
Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung

Penyusun : Mahasiswa Prodi D III Kebidanan STIKes Aisyiyah Bandung Angkatan


VIII

Bandung, 12 Oktober 2017

Laporan ini telah diketahui oleh :

Kepala Desa Lebak Muncang Bidan Desa Lebak Muncang

Eva Rahma Sopianti Rizki Febianti


PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH BANDUNG

Jln. KH Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No.06 Bandung 40287

Telp. 022 7301745 Fax : 022 7305269

Email : mwac.aisyiyah_bdg@yahoo.com

Judul : Laporan Praktik Kebidanan Komunitas Mahasiswa Tingkat 3


Semester5 Prodi D Iii Kebidanan Di Desa Lebak Muncang
Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung

Penyusun : Mahasiswa Prodi D III Kebidanan STIKes Aisyiyah Bandung Angkatan


VIII

Bandung, 12 Oktober 2017

Disetujui oleh :

Ketua STIKes

Tia Setiawati, M.Kep., Ners., Sp.An

Kaprodi DIII Kebidanan Koordinator Mata Kuliah


Annisa Ridlayanti, M.Keb Asri Tresnaasih, M.Kes
VISI DAN MISI
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
tak lupa sholawat serta salam tercurahlimpahkan kepada jungjunan kita Nabi Muhammad SAW
sehingga kami bisa menyelesaikan laporan Praktik Kebidanan Pra Bidan Komunitas ini. Laporan
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Asuhan Kebidanan Komunitas 2017.

Dalam pembuatan laporan ini mendapat dukungan secara moril dan materil dari berbagai
pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Achmad Kustijadi sebagai Kepala Dinas Kabupaten Bandung


2. Kepada pkm lebak muncang
3. Imas Masropah sebagai Kepala Desa Lebak Muncang
4. Bd. Endang. SST selaku bidan desa Lebak Muncang
5. Bapak ketua RW 01,02,04,05 yang telah membantu kami di praktik kebidanan pra bidan
komunitas
6. Ibu kader setiap RW yang telah berpartisipasi dan membantu penyelesaian pendataan di
setian RW nya.
7. Tia Setiawati, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.An. Selaku ketua Stikes Aisyiyah Bandung
8. Annisa Ridlayanti, S.Keb., M.Keb., Bd. Selaku ketua prodi D II kebidanan Stikes
Aisyiyah Bandung
9. Asri Tresnaasih, M.KM selaku koordinator mata kuliah asuhan kebidanan komunitas
10. Nurhayati, M.Kes selaku dosen pembimbing pada kegiatan pra bidan komunitas ini.
11. Mahasiswi prodi D III Kebidanan tingkat III semester V yang sama-sama bekerjasama
untuk menyukseskan acara pra bidan komunitas
12. Masyarakat Desa Lebak Muncang Kecamatan Ciwidey terutama RW 01,02, 04, dan 05
yangtelah berpartisipasi demi menyukseskan praktik pra bidan komunitas.
13. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis
mengucapkan terimakasih atas bantuannya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangannya,
untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi perbaikan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Bandung, Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada
masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat
kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan (Spradly, 1985; Logan
dan Dawkin, 1987 dalam Syafrudin dan Hamidah, 2009 : 1)
Dalam beberapa kurun waktu terakhir, masalah kesehatan mendapatsorotan yang serius d
ari berbagai elemen masyarakat. Seiring dengan berkembangnya teknologi yang dapat
mempermudah masyarakat dalam peningkatan kesehatan. Kewajiban tenaga kesehatan adalah
memenuhi kebutuhan masyarakat terutama dalam bidang kesehatan.
Dalam rangka menghasilkan masyarakat yang peduli dan meningkatkan tingkat kesehatan
dibutuhkan tenaga kesehatan yang profesional terutama tenaga kesehatan yang siap terjun
kelapangan. Untuk mewujudkan semua itu, STIKes Aisyiyah Bandung melakukan Pra Bidan
Komunitas dengan pusat kegiatan di Desa Lebakmuncang, Lembang pada hari selasa 03
Oktober 2017.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah selesai mengikuti kebidanan komunitas di lapangan mahasiswa mampu
melaksanakan asuhan kebidanan bermutu dan komprehensif kepada keluarga, kelompok
dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat, pengambilan data, analisis masalah,
prioritas masalah, mapping, transect, serta POA (Plan Of Action).
2. Tujuan khusus
Setelah selesai mengikuti praktikum Asuhan Kebidanan Komunitas di lapangan
mahasiswa dapat:
a. Mampu mengumpulkan data secara lengkap dan sesuai kebutuhan.
b. Mampu melakukan tabulasi data, analisis data dan memprioritaskan masalah.
c. Mampu mengadakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang menghasilkan
rencana intervensi pemecahan masalah (POA)
d. Mampu menggerakan upaya kesehatan ibu dan anak di wilayah praktik
e. Mampu bersosialisasi pada pelayanan kebidanan komunitas
f. Mampu melaksanakan kunjugan rumah pada kasus kebidanan dan neonatal
g. Mampu melaksanakan ANC,INC,PNC,BBL,KB dan menopause di komunitas
h. Mampu melaksanakan upaya dan promotif dan prefentif pada wanita selama daur
kehidupan (remaja, pra-nikah, PUS dan menopause)
i. Mampu mempresentasikan permasalahan dalam Gender

C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di kebidanan komunitas secara nyata di
wilayah dan mahasiswa mendapat pengalaman dalam menyelenggarakan praktik serta
memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menangani masalah kesehatan yang
ada di masyarakat yang berhubungan dengan Kesehatan Ibu dan Anak.
2. Bagi masyarakat
Dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan, mengetahui
prioritas masalah di wilayah serta penyelesainnya sehingga bisa memperbaiki keadaan
desa menuju yang lebih baik, dan menjadikan masyarakat lebih termotivasi untuk
bertindak sesuai prilaku hidup sehat.

3. Bagi institusi
Sebagai bahan arahan untuk pelaksanaan kebidanan komunitas yang akan datang.

D. Pengorganisasian
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara
Logistik
Humas
Konsumsi
BAB II

PERSIAPAN PRAKTIK LAPANGAN

A. Persiapan Kelas

Persiapan kelas perlu dilakukan yaitu dengan merencanakan kegiatan praktik dalam
suatu kurikulum akademik dan dimasukan dalam kalender akademik sehingga kegiatan praktik
dilaksanakan cukup focus tidak terganggu dengan mata kuliah lain yang nantinya akan
mengganggu perhatian mahasiswa dan pembimbing.

1. Persiapan kelas
2. Perisapan individu
3. Persiapan kelompok
4. Prosedur Perizinan
Untuk tingkat D-III Kebidanan perizinan umumnya dilakukan oleh pihak institusi
pendidikan sedangkan diinstitusi lain seperti S1 prosedur perizinan umumnya dilakukan
oleh mahasiswa sendiri yang akan melakukan praktik. Hal ini diperbolehkan tetapi harus
dijelaskna kepada mahasiswa bagaimana proses perizinan yang sebenarnya, hal ini
bertujuan sebagai bekal nanti setelah mengabdi masyarakat bagaimana prosedur
administrasi yang harus ditempuh dalam mendapatkan perizinan. Sehingga mahasiswa
paham betul bagaimana melaksanakan kerjasama lintas program maupun lintas sektoral.
Adapun alur perizinan sebagai berikut :
Dinkes Kabupaten Kesbang Polimas
Bandung Kabupaten Bandung

INSTITUSI Surat izin Lokasi Kecamatan Puskesmas


PENDIDIKAN Kepala Desa

Polsek

B. Persiapan Sosial
Tokoh masyarakat adalah orang-orang yang dihormati atau disegani dalam
masyarakatnya, karena aktivitas dalam kelompoknya serta kecakapan-kecakapan dan sifat-
sifat tertentu yang dimilikinya. Tokoh masayarakatinilah yang menjadi kunci dimasyarakat.
Untuk kesuksesan dalam praktik kebidanan komunitas ini perlu dilakukan kontak dan
pendekatan dengan para tokoh masyarakat baik tokoh formal dan informal. Adapun yang
perlu dijelaskan kepada tokoh tersebut adalah:
1. Jelaskan maksud dan tjuan praktik yang tertuang dalam proposal praktik
2. Informasikan jadwal yang akan dilaksanakan dari mulai datang sampai kembali ke
kampus
3. Mengambil atau memasukan materi dari :
a. Dinas Kesehatan Kabupaten tentang Program dan Keadaan Kesehatan Masyarakat
Khususnya Kesehatan Ibu dan Anak di Kabupaten
b. Kepala Puskesmas Kecamatan tentang Target dan Cakupan Program kesehatan
yang telah dicapai dan akan dilaksanakan oleh puskesmas
c. Bapak camat tentang Program yang akan dilaksanakan oleh kecamatan yang
berkaitan dengan kesehatan
d. Kepala Desa Data social, fasilitas, geografi dan demografi desa
4. Mintakan dukungan dan bantuan dalam setiap proses kegiatan / community empowering
5. Sebaiknya mengenal semua tokoh yang ada dimasyarakat baik formal maupun non
formal
6. Mendapatkan data sekunder yang telah dimiliki sebagai pembanding data primer yang
akan didapatkan nanti.
BAB III

KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN

A. Gambaran umum lokasi praktik


1. Profil Desa
a. Batas Wilayah
Sebelah Utara Desa Rawabogo, Desa Nengkelan Kecamatan Ciwidey
Sebelah Timur Desa Panyocokan Kecamatan Ciwidey
Sebelah Selatan Desa Alamendah Kecamatan Rancabali
Sebelah Barat Desa Mekarwangi Kabupaten Bandung Barat

b. Kondisi Geografis dan Peta


Desa Lebakmuncang adalah salah satu desa Agronomi yang berada sebelah
selatan ibukota Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat dengan kondisi alam
pesawahan, permukiman, dan pegunungan yang sejuk, luas wilayah Desa Lebakmuncang
sekitar 800,26 ha dihuni oleh 4.087 Kepala Keluarga atau 12.840 jiwa. Desa
Lebakmuncang secara kewilayahan sebagai berikut :
1) Topografi Desa Lebakmuncang secara keseluruhan berada pada ketinggian antara
1200 s/d 1550 pdl dengan topografi bervariasi dari dataran, landai dan berbukit.
2) Iklim Berdasarkan klasifikasi iklim dari Schmit Ferquson termasuk kedalam tata iklim
dengan curah hujan rata-rata 2150 mm/th curah hujan terbesar antara bulan September
s/d Januari dan terkecil antara bulan Maret s/d Juli
3) Hidrologi keadaan sumber air yang masuk kedalam Desa Lebakmuncang masih
cukup baik.
c. Peta Wilayah Desa Lebak Muncang

j. Visi Misi
1. Visi
Mewujudkan masyarakat Desa Lebakmuncang aman, tentram, dan sejahtera melalui
peran aktif masyarakat dalam pembangunan berdasarkan adat yang berwawasan lingkungan,
dengan berorientasi pada peningkatan kualitas masyarakat Desa.
2. Misi
a. Meningkatkan manajemen partisipatif dalam pelayanan penyelenggaraan pemerintahan
desa yang amanah, pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD.
b. Membina kerukunan antar agama, meningkatkan iman dan taqwa, mengayomi
melestarikan nilai-nilai sosial budaya, adat istiadat, memelihara keamanan, ketertiban
lingkungan.
c. Mengembangkan pola pikir, pola tindak masyarakat yang demokratis, budaya hukum,
bersatu, rukun dan damai.
d. Mengupayakan, mendorong perluasan, pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
yang berkualitas terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah/kurang mampu.
e. Meningkatkan Jaminan Kesehatan Masyarakat.
f. Mendayagunakan potensi sumber daya alam, lingkungan yang ada di desa untuk
mendukung pengembangan, peningkatan kegiatan ekonomi, kesempatan memperoleh
pekerjaan dan penghasilan.

k. Potensi Desa
1. Tanah desa
a. Tanah hutan : 173 ha
b. Sawah irigasi : 158.288 ha
c. Sawah tadah hujan : 158.288 ha
d. Perkebunan rakyat : 4.000 ha
e. Ladang : 112 ha
f. Tanah kas desa : 1,5 ha
g. Pemukiman : 143 ha

l. Sumber Daya Manusia


1. Jumlah penduduk : 14.090 orang
2. Laki-laki : 7.254 orang
3. Perempuan : 6.836 orang
4. Jumlah kepala keluarga : 4.404 KK
5. Jumlah jiwa menurut kelompok umur :

No Kelompok Laki- laki Perempuan Jumlah


6. Mata
umur
pencaharian
1 0-6 tahun 752 orang 552 orang 1.304 orang
penduduk
2 7-12 tahun 789 orang 682 orang 1.471 orang
Mayoritas
3 13-18 tahun 910 orang 660 orang 1.570 orang
mata
4 19-24 tahun 924 orang 729 orang 1.653 orang
pencaharian
5 25-55 tahun 2.625 orang 2.430 orang 5.055 orang
adalah petani,
6 56 tahun keatas 1.215 orang 1.149 orang 2.364 orang
pengusaha,
Total 7.215 orang 6.202 orang 13. 417 orang
pengrajin,
buruh industri, buruh bangunan, pedagang, pengangkutan, pegawai negri sipil, pensiunan
PNS/ TNI/ POLRI/ BUMN, peternak.

m. Sumber Daya Sosial


1. Sifat lapisan dalam masyarakat bersifat terbuka, dimana mobilitas sangat besar (dinamis)
2. Unsur pelapisan masyarakat bersifat Achieved status yaitu kedudukan yang dicapai
seseorag atas dasar keterampilan dan kemampuan.
3. Tingkat pendidikan
a. Belum sekolah : 1.304 orang
b. Tidak tamat sekolah : 200 orang
c. Tamat SD/ sederajat : 4.921 orang
d. Tamat SMP/ sederajat : 2.307 orang
e. Tamat SMU/ sederajat : 1.730 orang
f. Tamat akademis/ sederajat : 249 orang
g. Tamat perguruan Tinggi/ sederajat : 145 orang

n. Kesehatan
1. Peserta posyandu : 5.654 peserta
2. Wanita usia subur (WUS) : 2.186 WUS
3. Pasangan usia subur (PUS) : 3.622 PUS
4. Peserta KB per-metode kontrasepsi :
a. Pil : 280 orang
b. IUD : 440 orang
c. Implant : 139 orang
d. Suntik : 1.356 orang
e. MOP : 7 orang
f. MOW : 33 orang
g. KB mandiri : 1.443 orang
5. Sarana kesehatan
a. Puskesmas induk : 1 (satu)
b. Dokter praktek : 1 orang
c. Bidan Desa : 1 orang
d. Jumlah posyandu : 28 posyandu
e. Polindes : 1 polindes
f. Paraji terlatih : 5 orang
g. Kader Kesling : 28 orang
h. Fasilitator desa : 10 orang
i. Jumlah donor darah : 45 orang
6. Angka kelahiran dan kematian bayi dalam 1 tahun terakhir
a. Bayi lahir mati :-
b. Bayi lahir hidup :
7. Sarana keagamaan
a. Masjid besar :-
b. Masjid jami : 32
c. Mushola : 11

o. Sumber Daya Budaya


1. Kehidupan masyarakat rata-rata hidup dalam kesederhanaan (makanan, pakaian, dan
kebutuhan hidup lainnya).
2. Karakteristik usaha ekonomi :
3. Masih mengandalkan ketersediaan sumber daya lokal.
4. Umumnya berorientasi dalam bidang pertanian, peternakan dan perkebunan tradisional.
5. Bersifat turun temurun.
6. Penggunaan teknologi bersifat sederhana.
7. Terbatas akses pemasaran (tergantung perantara).
8. Sistem kemasyarakatan :
9. Kekerabatan, semangat kebersamaan, gotong royong.
10. Segala sesuatu dijalankan atas dasar musyawarah.
11. Bahasa pergaulan : pada umumnya bahasa sunda.
12. Kesenian : kultur budaya sunda.
13. Religi : mayoritas agama islam.
14. Keyakinan terhadap hukum adat sudah tidak ada.
15. Bersifat terbuka akan unsur-unsur kebudayaan asing apabila dirasa bermanfaat bagi
masyarakat.

p. Sumber Daya Kelembagaan


1. Lembaga adat atau ketokohan : kepercayaan akan tradisi sudah tidak ditemukan, namun
nilai sosial masih sangat kuat dan dijunjung tinggi.
2. Lembaga pemerintahan : pemerintah desa
3. Lembaga kemasyarakatan : 29 RW, 94 RT.
4. Jumlah perusahaan/usaha :
a. Rumah makan/ warung makan : 4 buah.
b. Angkutan : 80 buah.
c. Home industry : 49 buah.
5. Lembaga pendidikan :
a. Taman Kanak-Kanak : 3 unit
b. Sekolah Dasar Negeri : 4 unit
c. Madrasah Ibtidaiyah Swasta : 1 unit
d. Madrasah tsnawiyah Swasta : 1 unit
e. Madrasah Aliyah : 1 unit
q. Sumber Daya Alam
1. Padi
a. Luas yang dipanen : 320,23 ha
b. Rata-rata produksi : 6,25 ton/ha
2. Sayur-sayuran
a. Luas yang dipanen : 62 ha
b. Rata-rata produksi : 15 ton/ha
3. Buah-buahan (strawberry)
a. Luas yang dipanen : 98 ha
b. Rata-rata produksi : 0,2 ton/ha

1. Profil Puskesmas
r. Pengkajian Data Oleh Mahasiswa Stikes Aisyiyah Bandung
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data
3. Rumusan masalah
4.

s. PENGUMPULAN DATA
1. Pengolahan Data
a. Tabel PUS
No Wilayah Jumlah PUS Presentase
1 RW 01 46 27.05%
2 RW 02 43 25.29%
3 RW 04 40 23.52%
4 RW 05 41 24.11%
Jumlah 170 100.00%
Berdasarkan diagram pendataan jumlah PUS tertinggi terdapat di RW 01 dengan
presentase 27.05% dari 170 PUS.
DIAGRAM PUS
50

45

40

35

30

25 JUMLAH PUS
PRESENTASE
20

15

10

0
RW 01 RW 02 RW 04 RW 05

RW 01 RW 02 RW 04 RW 05
Jumlah PUS 46 43 40 41
Presentasi 27.05 % 26.29% 23.52% 24.11%

Berdasarkan pengkajian data didapatkan bahwa PUS tertinggi berada di RW 01 dengan


presentase 27.05%.

b. Tabel dan Diagram WUS


No Wilayah Jumlah WUS Presentase
1 RW 01 15 30%
2 RW 02 10 20%
3 RW 04 15 30%
4 RW 05 10 20%
Jumlah 50 100.00%
Berdasarkan diagram pendataan jumlah WUS tertinggi terdapat di RW 01 dan RW
04 dengan presentase 30% dari 50 WUS
DIAGRAM WUS

16 Commented [h1]: Pilih salah satu tabelatau diagram.


Tambahkan judul tabel 3.1 tentang WUS
Sesudah tabel atau diagram buat narasi data yang tertinggi dan
14 terendah (yang menonjol)

12

10

No Wilayah Jumlah Bumil Presentase 6


1 RW 01 1 9.09 %
2 RW 02 4 36.36% 4
3 RW 04 3 27.27%
2
4 RW 05 3 27.27%
Jumlah 11 100.00% 0
RW 01 RW 02 RW 04 RW

RW 01 RW 02 RW 04 RW 05
Jumlah WUS 15 10 15 10
Presentasi 30 % 20% 30% 20%

Berdasarkan pengkajian data didapatkan bahwa WUS tertinggi berada di RW 01


dan RW 04 dengan presentase 30%

c. Tabel dan Diagram Ibu hamil


Berdasarkan diagram pendataan jumlah ibu hamil tertinggi terdapat di RW 02
dengan presentase 36.36% dari 11 ibu hamil.

DIAGRAM IBU HAMIL


4.5

4 No RW Jumlah KK Ibu menyusui %


1 rw 01 46 4 2,36686391
3.5
2 rw 02 43 3 1,77514793
3
3 rw 04 40 2 1,18343195
2.5 4 rw 05 41 4 2,36686391
2

1.5

0.5

0
RW 01

RW 01 RW 02 RW 04 RW 05
Jumlah Ibu 1 4 3 3
hamil
Presentasi 9.09 % 36.36% 27.27% 27.27%

Berdasarkan pengkajian data didapatkan bahwa ibu hamil tertinggi berada di RW 02 dengan
presentase 36.36%\

d. Tabel Ibu menyusui


Jumlah Ibu Nifas di desa Lebak Muncang
100%

95%

90%

85%

80%

75%
rw 01 rw 02 rw 04 rw 05
jumlah % 2.36 1.77 1.18 2.36
ibu menyusui 4 3 2 4
jumlah kk 46 43 40 41
e. Tabel lansia dan Menopause
Jumlah
No RW Ibu menyusui % Lansia % Menopause %
KK
1 rw 01 46 4 2,36686391 6 3,5502959 20 11,83432
2 rw 02 43 3 1,77514793 5 2,9585799 21 12,42604
3 rw 04 40 2 1,18343195 4 2,3668639 21 12,42604
4 rw 05 41 4 2,36686391 6 3,5502959 24 14,20118
lansia jmh % menopause jml %
24
20 21
21

11.8 12.4
12.4 14.2

6
3.5 5
2.9 4 6
2.3 3.5

rw 01
rw 02
rw 04
rw 05
f. Tabel Jumlah Bayi

No RW Jumlah Bayi Presentase


1. RW 01 4 30,7%
2. RW 02 3 23%
3. RW 04 2 15,3%
4. RW 05 4 30,7%
Jumlah 13 99,7%

JUMLAH BAYI
4.5

3.5

2.5

1.5

0.5

0
1. 2 3 4 Jumlah

RW Jumlah Bayi Presentase


g. Tabel Akseptor KB
No Nomor Jenis Jumlah Presentase
RW Pil Iud Inject Inject Implan MOW MOP
1 3
Bulan Bulan
1. RW 1 1 1 1 0 0 0 4 3,6%
01
2. RW 8 8 9 9 2 0 0 36 33%
02
3. RW 7 7 7 7 7 0 0 35 32,11%
04
4. RW 4 5 9 9 7 0 0 34 31,1%
05
JUMLAH 99,81%

JUMLAH AKSEPTOR KB
40

35

30

25

20

15

10

0
1. 2. 3. 4. jumlah

PIL Iud inject 1 bulan inject 3 bulan implan MOW MOP Jumlah presentase
t. RUMUSAN MASALAH
RW Rumusan Masalah
1 1. Pernikahandini
Tambahan : penyuluhan
2 1. Pemeriksaankehamilan
2. Pernikahandini
Tambahan : penyuluhan
4 1. Pernikahan dini
Tambahan : penyuluhan
5 1. Pernihakandini
Tambahan : penyuluhan
1. RW 01
a. Pernikahan dini
Berdasarkan table 3.1 tentang PUS bahwa sepenuhnya ibu hamil
sebanyak 46 pasangan di RW 01 karena 100% sudah menikah
Tambahan : penyuluhan resiko pernikahan dini
2. RW 02
a. Pemeriksaan kehamilan
Berdasakan hasil wawancara bahwa diketahui dari 4 orang ibu
hamil dir w 2 hanya 2 orang yang memeriksakan kehamilannya
Tambahan : penyuluhan pentingnya ANC
b. Pernikahan dini
Berdasarkan table 3.1 tentang PUS bahwa sepenuhnya ibu hamil
sebanyak 43 pasangan di RW 02 karena 100% sudah menikah
3. RW 04
a. Pernikahan dini
Berdasarkan table 3.1 tentang PUS bahwa sepenuhnya ibu hamil
sebanyak 40 pasangan di RW 04 karena 100% sudah menikah
4. RW 05
a. Pernikahan dini
Berdasarkan table 3.1 tentang PUS bahwa sepenuhnya ibu hamil
sebanyak 41pasangan di RW 05 karena 100% sudah menikah
Variable Target Cakupan Kesenjangan
ANC 100% 98% -2%
Pernikaha cukup 100% 50% -50%
usia
Data dari table tersebut adalah data yang di dapat dari 4 RW di
desa lebak muncang , dn dapat dirumuskan menjadi 2 masalah :
2% Ibu hamil tidak ANC
50% Pernikahan dini
u. Prioritas Masalah
Masalah RW Jumlah Prioritas
1 2 4 5 skor
Pengetahuan 1 2 3 3 9 II
pemeriksaan
kehamilan
Pengetahuan 23 21 20 21 45 I
resiko
mengenai
penikahan
dini
1. Pengetahuan pemeriksaan kehamilan
Berdasarkan hasil wawancara bahwa di RW 2 desa lebak muncang
sebanyak 2 ibu hamil dari 4 ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan
kehamilan dikarenakan tingkat pengetahuan yang kurang .
2. Pengetahuan resiko mengenai pernikaha dini
Berdasarkan tabel 3.1 didapatkan bahwa sepenuhnya ibu hamil
sebanyak 46 pasangan di RW 01, 43 pasangan di RW 2 , 40 Pasangan
RW 4 dan 41 Pasangan RW 5 karena 100% sudah menikah. Faktor
penyebabnya yaitu kurangnya pengetahuan tentang resiko mengenai
pernikahan dini.

Scoring tehnik
1-5

Scoring delvi
1-10
v. POA
No Tujuan Sasaran Rencana kegiatan
1 Untuk meningkatkan pengetahuan 1. Kader 1. Penyuluhan kepada kader,
pentingnya adanya ambulan desa 2. Ibu hamil masyarakat, dan ibu hamil
3. Petugas 2. Rencana melakukan perbaikan/
4. puskesmas penambahan fasilitas
5. Masyarakat desa 3. Melakukan kerjasama dengan dinas
6. 5. RW 01 kesehatan
4. Mengundang masyarakat untuk
berpartisipasi menjadi sukarelawan
untuk ambulan desa

2 Untuk meningkatkan pengetauan ibu hamil Ibu hamil RW 02 1. Penyuluhan pada ibu hamil
akan pentingnya pemeriksaan kehamilan, 2. Keluarga binaan
tanda bahaya kehamilan, ibu hami beresiko 3. Pengadaan susu dan biscuit gratis
tinggi , ibu hamil tidak TT dan ibu hamil
yang gizi nya kurang
3 Untuk meningkatkan pengetahuan 1. Masyarakat RW 04 1. Mengadakan pertemuan kepala
masyarakat tentang pentingnya fasilitas 2. Kader Rw 04 desa dan tokoh masyarakat
kesehatan bagi masyarakat 3. Ketua Rw 04 2. Merencanakan pembuatan proposal
pembangunan

4 Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat 1. Masyarakat 1. Melakukan penyuluhan kepada


tentang pentingnya imunisasi bagi anak 2. ibu yang memiliki balita masyarakat khususnya yang
3. RT mempunyai bayi dan balita
4. RW 05 mengenai imunisasi
5. kader 2. Bidan melakukan pendekatan
kepada TOGA dan TOMAS ttg
pentingnya imunisasi

5 Untuk meningkatkan pengetahuan ibu Remaja dan WUS RW 01-RW 05 1. Melakukan penyuluhan kepada
tentang kesehatan reproduksi khususnya masyarakat khususnya remaja dan
waniita, untuk meningkatkan pengetahuan WUS
mengenai dampak dari pernikahan dini 2. Bidan melakukan pendekatan
kepada TOGA dan TOMAS ttg
pentingnya kesehatan remaja Dan
kepada remaja serta wus
w. Implementasi POA

Implementasi POA Tanggal


14 15 16 17 18
Penyuluhan mengenai pernikahan dini
Penyuluhan mengenai ambulance desa
Penyuluhan pentingnya Pemeriksaan
Kehamilan
Penyuluhan mengenai sarana dan
prasarana kesehatan
Penyuluhan mengenai imunisasi

= RW 01, Rw 02, Rw 04, Rw 05


= RW 01
= RW 02
x. = RW 04
y. =RW 05
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan
1. Data Deskriptif
Dari hasil pendataan yang dilakukan di 4 RW (Rukun Warga) didapat
data deskriptif sebagai berikut:
a. Jumlah PUS tertinggi terdapat di RW 01 dengan presentase 27,05%
dan jumlah PUS terendah terdapat di RW 04 dengan presentase
23,52% dari jumlah PUS 170 orang.
b. Jumlah WUS tertinggi terdapat di RW 01 dan 04 dengan presentase
30% dan jumlah WUS terendah terdapat di RW 02 dan 05 dengan
presentase 20% dari jumlah WUS 50 orang.
c. Jumlah ibu hamil tertinggi terdapat di RW 02 dengan presentase
36,36% dan jumlah ibu hamil terendah terdapat di RW 01 dengan
presentase 9,09% dari jumlah ibu hamil 11 orang.
d. Jumlah ibu menyusui tertinggi terdapat di RW 01 dan 05 dengan
presentase 2,36% dan jumlah ibu menyusui terendah terdapat di RW
04 dengan presentase 1,18% dari jjumlah ibu menyusui 13 orang
e. Jumlah lansia tertinggi terdapat di RW 01 dan 05 dengan presentase
3,55% dan jumlah lansia terendah terdapat di RW 04 dengan
presentase 2,37% dari jumlah lansia 21 orang
f. Jumlah ibu menopause tertinggi terdapat di RW 05 denga presentase
14,20% dan jumlah ibu menopause terendah terdapat di RW 01
dengan presentase 11,83% dari jumlah ibu menopause 86 orang
g. Jumlah bayi tertinggi terdapat di RW 01 dan 05 dengan presentase
30,7% dan jumlah bayi terendah terdapat di RW 04 dengan presentase
15,3% dari jumlah bayi 13 orang
h. Jumlah akseptor KB tertinggi terdapat di RW 02 dengan presentase
33% dan jumlah akseptor KB terendah terdapat di RW 01 dengan
presentase 3,6% dari jumlah akseptor KB 109 orang

2. Prioritas Masalah
a. Pengetahuan Pemeriksaan Kehamilan
b. Pengetahuan Risiko Mengenai Pernikahan Dini
B. Saran
1. Pihak Desa
Diharapkan dapat membantu menemukan permasalahan yang belum
terungkap di desa Lebak muncang dan ditemukan solusinya untuk
permasalahan di Musyawarah Masyarakat Desa
2. Pihak Masyarakat
Diharapkan masyarakat mau lebih terbuka kepada tenaga kesehatan yang
ada di desa Lebak muncang tersebut mengenai masalah kesehatan yang
mereka alami dan diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan apa saja
yang terlah diberikan sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi di desa
Lebak muncang tersebut.
3. Pihak Institusi
Diharapkan institusi dapat mencetak bidan-bidan yang kompeten dan
bidan-bidan muslimah khususnya dalam Asuhan Kebidanan Komunitas.
4. Pihak Mahasiswi
Diharapkan mahasiswi dapat mengaplikasikan ilmu Kebidanan Komunitas
yang telah diberikan di kampus dan memberikan pengabdian yang baik
kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai