Disusun Oleh :
Lizia Palentari
Nisyasita Valinda
Fricy Aswan Ditiara
Mutiara Janna Azizah
Septi Eka Novela
Diana Pertiwi
Tata Darta
Mengetahui:
Ketua Jurusan Kebidanan Bandung
Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Bidan
Jurusan Kebidanan Bandung
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT., atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan laporan Praktik Kebidanan Komunitas sebagai salah s
atu tugas mata kuliah Kebidanan Komunitas yang dilaksanakan di Desa Rancaekek
Wetan Kecamatan Rancaekek pada tanggal 18 Juni s.d 13 Juli 2022.
Praktik Kebidanan Komunitas merupakan implementasi dari mata kuliah Kebidanan
Komunitas dimana mahasiswi Profesi Bidan dituntut dapat belajar mengidentifikasi dan
menganalisa permasalahan yang ada di wilayah tersebut khususnya pada bidang Kese
hatan Ibu dan Anak melalui analisa sosial dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Dalam pelaksanaan praktik dan penyusunan laporan ini kami banyak mendapat ban
tuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepad
a:
1. Tata Darta, selaku Kepala Desa Rancaekek Wetan
2. Djkdkd, selaku Kepala Puskesmas Rancaekek
3. Yulinda, SST., MPH, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Bandung
4. Oneng, Amd.Keb, selaku Pembimbing Lahan Praktik
5. Yuli Yuliawati, Amd.Keb, selaku Bidan Desa Rancaekek Wetan
6. Neneng Widaningsih,SST., M.Keb, selaku Pembimbing Institusi
7. Seluruh tokoh dan masyarakat Desa Rancaekek Wetan yang telah membantu ters
elenggaranya kegiatan Praktik Kebidanan Komunitas
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari masih jauh dari kata sempurna, unt
uk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan d
i masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami
dan umumnya bagi pembaca sekalian.
DAFTAR ISI
Cover........................................................................................................................
Lembar Pengesahan...............................................................................................
Lembar Persetujuan................................................................................................
Kata Pengantar........................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................
Daftar Tabel.............................................................................................................
Daftar Gambar.........................................................................................................
Daftar Lampiran.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................
1.2 Tujuan............................................................................................................
1.3 Manfaat..........................................................................................................
BAB II PROFIL WILAYAH PRAKTIK
2.1 Desa..............................................................................................................
2.2 Puskesmas ...................................................................................................
BAB III KEGIATAN PRAKTIK
3.1 Pendataan.....................................................................................................
3.1.1 Data Umum..........................................................................................
3.1.2 Data Kesehatan Ibu dan Anak..............................................................
3.2 Participatory Rural Appraisal (PRA)...............................................................
3.2.1 Transect...............................................................................................
3.2.2. Mapping...............................................................................................
3.2.3 Diagram Venn.......................................................................................
3.2.4. Pohon Harapan....................................................................................
3.3 Hasil Analisis Prioritas Masalah.....................................................................
3.4 Hasil Analisis SWOT Puskesmas..................................................................
3.5 Musyawarah Masyarakat Desa......................................................................
3.6 Perencanaan/ Pelaksanaaan Asuhan.............................................................
BAB 4 PENUTUP
4.1 Simpulan........................................................................................................
4.2 Saran..............................................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek asuhan kebidanan komunitas diharapkan
mahasiswa mampu membantu memberdayakan masyarakat dalam mengata
si masalah kesehatan dengan menggunakan pendekatan asuhan kebidanan.
1.3.2 Tujuan Kusus
a. Melaksanakan pengkajian / pengumpulan data asuhan kebidanan komuni
tas pada tingkat keluarga, kelompok dan massyarakat.
b. Merumuskan masalah / kebutuhan yang berhubungan dengan KIA, keseh
atan Wanita sepanjang siklus kehidupannya bersama dengan masyarakat
melalui Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
c. Membuat rencana asuhan kebidanan komunitas.
d. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan komunitas
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat bagi Masyarakat
Meningkatkan kesadaran dan keikutsertaan masyarakat terhadap
masalah kesehatan yang ada serta menemukan solusi dari
permasalahan tersebut secara bersama-sama.
1.4.2 Manfaat bagi Puskesmas
Dapat memberikan informasi mengenai data Kesehatan desa
Rancaekek Wetan sehingga dapat dilakukan tindak lanjut terhadap
masalah yang ditemukan.
1.4.3 Manfaat bagi Mahasiswa Profesi Bidan
Meningkatkan pengalaman dalam memfasilitasi kegiatan masyarakat
untuk memberdayakan dirinya serta memberikan asuhan yang
berkelanjutan.
BAB II
PROFIL WILAYAH PRAKTIK
3.1 Pendataan
3.1.1 Data Umum
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Desa Rancaek
ek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022
Gambar 3.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Desa
Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022
49
>75 TAHUN 45
259
65-75 TAHUN 274
583
56-65 TAHUN 651
1936
41-55 TAHUN 2,153
2707
26-40 TAHUN 2,579
1290
19-25 TAHUN 1,142
1125
13-18 TAHUN 1,265
1266
7-12 TAHUN 1,313
1250
0-6 TAHUN 1,411
120.00%
100.00%
80.00%
60.00%
99.69%
40.00%
20.00%
0.25% 0.06%
0.00%
ISLAM KRISTEN KATHOLIK
Dari total jumlah penduduk Desa Rancaekek Wetan pada tahun 2022 s
ebagian besar beragama Islam yaitu dengan presentase sebesar 99,69%
atau sebanyak 21.117 jiwa.
80.00%
70.00% 73.73%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
12.41% 10.71%
10.00%
0.76% 0.29% 0.59% 1.38% 0.12% 0.01%
0.00%
TIDAK / SD SLTP SLTA DI / DII DIII DIV / S1 S2 S3
BELUM
SEKOLAH
50.80%
47.20%
Gambar 3.5 Distribusi Remaja Putri Berdasarkan Usia Desa Rancaekek Wet
an Kabupaten Bandung Tahun 2022
44%
56%
Dari total remaja putri yang terlibat dalam pengumpulan data di Desa R
ancaekek Wetan yang berjumlah 2.211 jiwa, sebagian besar remaja putri
berada pada rentan usia 16-18 tahun dengan persentase sebesar 56 % at
au sekitar 252 remaja putri.
53% 47%
Dari total remaja putri yang terlibat dalam pengumpulan data di Desa R
ancaekek Wetan yang berjumlah 447 jiwa, sebagian besar remaja putri be
rpendidikan SMA dengan persentase sebesar 53 % atau sekitar 237 rema
ja putri.
41%
NARKOBA
KESPRO
TIDAK PERNAH
42%
Dari total remaja putri yang terlibat dalam pengumpulan data di Desa R
ancaekek Wetan yang berjumlah 447 jiwa, sebagian besar remaja pernah
menerima penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dengan persentase
sebesar 42 % atau sekitar 237 remaja putri.
YA ; 33.83%
TIDAK; 74.72%
Dari total remaja putri yang terlibat dalam pengumpulan data di Desa R
ancaekek Wetan yang berjumlah 2.211 jiwa, sebagian besar remaja putri t
idak mengkonsumsi tablet Fe dengan persentase sebesar 74,72 % atau s
ekitar 334 remaja putri.
b. Data Prakonsepsi
Berdasarkan hasil pengumpulan data primer dan sekunder yang
dilakukan terhadap para calon pengantin wanita pada bulan Juni tahun
2022 di desa Rancaekek Wetan, bahwasanya terdapat 7 calon pengantin
wanita yang terdaftar di Kantor Urusan Agama desa Rancaekek Wetan.
Gambar 3.9 Distribusi Wanita Prakonsepsi Berdasarkan Usia Desa Rancaek
ek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022
100%
29%
71%
71%
T1 T2 T3 T4 T5
3.12 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Usia Desa Rancaekek Wetan Kabupat
en Bandung Tahun 2022
20 - 35 Tahun; 90.48%
Dari total wanita hamil yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan yang
berjumlah 42 orang, sebagian besar berada pada usia reproduktif atau pa
da usia 20-35 tahun dengan presentase 90,48% atau sekitar 38 ibu hamil.
3.13 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan Desa Rancaekek Wet
an Kabupaten Bandung Tahun 2022
Trimester I;
14.29%
Trimester III;
45.24%
Trimester II;
40.48%
Dari total wanita hamil yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan yang
berjumlah 42 orang, sebagian besar memiliki usia kehamilan yang berada
pada trimester III dengan presentase 45,24% atau sekitar 19 ibu hamil.
3.14 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Paritas Desa Rancaekek Wetan Kabu
paten Bandung Tahun 2022
Series1
57.14%
42.86%
0.00%
1 2 s.d 4 >5
Dari total wanita hamil yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan yang
berjumlah 42 orang, sebagian besar memiliki status paritas 1 atau primipa
ra dengan presentase 57,14% atau sekitar 24 ibu hamil.
10 -10,9; 40.48%
Dari total wanita hamil yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan yang
berjumlah 42 orang, sebagian besar ibu hamil memiliki kadar HB > 11 g/d
L dengan presentase 57,14% atau sekitar 24 ibu hamil.
Tidak; 35.71%
Memiliki; 64.29%
Dari total wanita hamil yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan yang
berjumlah 42 orang, sebagian besar ibu hamil telah memiliki jaminan kese
hatan dengan presentase 64,29 % atau sekitar 27 ibu hamil.
b. Data Ibu Bersalin dan Nifas
Berdasarkan pengumpulan data primer dan sekunder yang telah dilaku
kan didapatkan hasil bahwa terdapat ibu nifas dengan jumlah 22 orang di
desa Rancaekek Wetan kabupaten Bandung pada Juni 2022.
3.18 Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Usia Desa Rancaekek Wetan Kabupaten
Bandung Tahun 2022
<20 TAHUN; 9.09%
20 - 35
TAHUN
;
68.18%
Dari total ibu nifas yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan yang berju
mlah 22 orang, sebagian besar berada pada usia reproduktif atau pada u
sia 20-35 tahun dengan presentase 68,18% atau berjumlah sekitar 15 ibu
nifas.
3.19 Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Riwayat Persalinan Desa Rancaekek Wet
an Kabupaten Bandung Tahun 2022
100.00%
0.00%
NORMAL SC
Seluruh ibu nifas yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan dengan jum
lah 22 orang memiliki riwayat persalinan normal atau dengan presentase
100%.
0.00%
NAKES NON-NAKES
Seluruh ibu nifas yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan dengan jum
lah 22 orang memiliki riwayat persalinan yang ditolong oleh tenaga keseh
atan atau dengan presentase 100%.
3.21 Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Status Kunjungan Desa Rancaekek Weta
n Kabupaten Bandung Tahun 2022
KF 1; 4.55%
KF3; 68.18%
Dari total ibu nifas yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan yang berju
mlah 22 orang, sebagian besar berada pada status KF3 atau pada masa
8-28 hari pasca persalinan dengan presentase 68,18% dengan jumlah se
kitar 15 ibu nifas.
3.22 Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Komplikasi Desa Rancaekek Wetan Kabu
paten Bandung Tahun 2022
100.00%
0.00%
Seluruh ibu nifas yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan dengan jum
lah 22 orang tidak ada yang mengalami komplikasi selama masa nifas ata
u dengan presentase 100%.
3.23 Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Rencana KB Desa Rancaekek Wetan Kab
upaten Bandung Tahun 2022
MOW; 4.55%
IMPLANT; 18.18%
SUNTIK 3
BULAN;
59.09%
IUD ; 18.18%
Dari total ibu nifas yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan yang berju
mlah 22 orang, sebagian besar memiliki rencana untuk menggunakan me
nggunakan alat kontrasepsi yaitu KB suntik 3 bulan dengan presentase 5
9,09% atau dengan jumlah sekitar 13 ibu nifas.
e. Data Bayi dan Balita
Berdasarkan hasil pengumpulan data sekunder didapatkan hasil
bahwa terdapat sekitar 1.616 bayi dan balita di desa Rancaekek Wetan
kabupaten Bandung pada Juni 2022. Berdasarkan data tersebut
kemudian dilakukan teknik sampling sebesar 10% dari total jumlah bayi
dan balita untuk memperoleh data primer. Sehingga bayi dan balita yang
terlibat dalam pengumpulan data ini berjumlah sekitar 161 bayi dan balita.
3.24 Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Usia Desa Rancaekek Wetan Ka
bupaten Bandung Tahun 2022
12%
23%
41%
Dari total bayi dan balita yang terlibat dalam pengumpulan data di Des
a Rancaekek Wetan yang berjumlah 161 bayi dan balita, sebagian besar
berada pada rentan usia >12 bulan - <5 tahun dengan persentase sebesa
r 41% atau sekitar 66 bayi dan balita.
TIDAK; 39.13%
RUTIN; 60.87%
Dari total bayi dan balita yang terlibat dalam pengumpulan data di Des
a Rancaekek Wetan yang berjumlah 161 bayi dan balita, sebagian besar r
utin mengikuti kegiatan posyandu dengan persentase sebesar 60,87% at
au sekitar 98 bayi dan balita.
3.26 Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan ASI Ekslusif Desa Rancaekek W
etan Kabupaten Bandung Tahun 2022
YA ; 32.92%
TIDAK ;
67.08%
Dari total bayi dan balita yang terlibat dalam pengumpulan data di Des
a Rancaekek Wetan yang berjumlah 161 bayi dan balita, sebagian besar t
idak menerima ASI secara ekslusif dengan persentase sebesar 67,08% at
au sekitar 108 bayi dan balita.
3.27 Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Status Imunisasi Dasar Desa Ra
ncaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022
5%
10%
LENGKAP
TIDAK LENGKAP
BELUM LENGKAP
85%
Dari total bayi dan balita yang terlibat dalam pengumpulan data di Des
a Rancaekek Wetan yang berjumlah 161 bayi dan balita, sebagian besar
memiliki status imunisasi dasar lengkap dengan persentase sebesar 85%
atau sekitar 137 bayi dan balita.
3.28 Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Status Imunisasi Lanjutan Desa
Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022
LENGKAP; 26.71%
BELUM LENGKAP ;
59.01% TIDAK LENGAP;
14.29%
Dari total bayi dan balita yang terlibat dalam pengumpulan data di Des
a Rancaekek Wetan yang berjumlah 161 bayi dan balita, sebagian besar
memiliki status imunisasi lanjutan yang belum lengkap dengan persentase
sebesar 59,01% atau sekitar 95 bayi dan balita.
41%
59%
NOMAL TIDAK
Dari total bayi dan balita yang terlibat dalam pengumpulan data di Des
a Rancaekek Wetan yang berjumlah 161 bayi dan balita, sebagian besar
memiliki pertumbuhan yang tidak sesuai dengan persentase sebesar 59
% atau sekitar 95 bayi dan balita.
3.30 Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Perkembangan di Desa Rancae
kek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022
6%
94%
NOMAL TIDAK
Dari total bayi dan balita yang terlibat dalam pengumpulan data di Des
a Rancaekek Wetan yang berjumlah 161 bayi dan balita, sebagian besar
memiliki perkembangan yang sesuai dengan persentase sebesar 94 % at
au sekitar 151 bayi dan balita.
e. Data KB
Berdasarkan hasil pengumpulan data sekunder didapatkan hasil
bahwa terdapat sekitar 2.574 akseptor KB di desa Rancaekek Wetan
kabupaten Bandung Tahun 2022. Berdasarkan data tersebut kemudian
dilakukan teknik sampling sebesar 10% dari total jumlah akseptor KB
untuk memperoleh data primer. Sehingga total akseptor KB yang terlibat
dalam pengumpulan data ini berjumlah sekitar 257 orang.
< 20 Tahun
2%
> 40
Tahun
30%
20 - 40
tahun
68%
37%
63%
12% 0%
22%
65%
Suntik 1 bulan Suntik 3 bulan IUD Implan Pil Kondom MOP MOW Kb Alami Tidak KB
22%
43%
35%
6%
94%
100%
50% 50%
94%
100%
Primipara Multipara
100%
Ya Tidak
Dari
tota l
100%
Ya Tidak
Pada hari Selasa, 19 Juli 2022 telah dilakukan kegiatan transect di wilaya
h Desa Rancaekek Wetan. Kegiatan ini dilakukan bersama para Kepala Dus
un Desa Rancaekek Wetan menyusuri tiap RW yang ada dengan jumlah tota
l adalah 22 RW. RW 9 digunakan sebagai titik awal kegiatan transect dan be
rakhir di RW 14. Ada beberapa indikator yang kami gunakan untuk melakuka
n analisis terkait dengan keberadaan objek yang ada di Desa Rancaekek We
tan, diantaranya yaitu Masalah, Penggunaan Lahan, Status Lahan, Potensi,
Jenis Tanaman dan Kesuburan Tanah.
Objek pertama yang terlihat di RW 9 adalah area Pabrik Swasta yang dap
at menimbulkan berbagai masalah, diantaranya adalah permasalahan polusi
udara dan pencemaran oleh limbah pabrik. Sebagian besar lahan diperguna
kan untuk area pabrik dengan kepemilikan lahan yaitu milik perorangan (swa
sta). Adapun potensi yang dimiliki dari kederadaan pabrik ini adalah terciptan
ya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Tidak ada lahan yang diman
faatkan sebagai area perkebunan dikarenakan tanah disekitar pabrik menjad
i lebih tandus, sehingga tidak ada jenis tanaman secara spesifik yang dihasil
kan dari area ini.
Objek kedua yaitu area pemukiman yang terletak di RW 22, 19, 1, 2, 15 d
an 16. Penggunaan lahan yang dijadikan sebagai pemukiman juga akan me
nimbulkan beberapa permasalahan bagi wilayah tersebut. Masalah yang tim
bul dari keberadaan area ini adalah kepadatan penduduk yang otomatis aka
n menurunkan tingkat kebersihan di suatu wilayah tersebut. Sebagian besar
area pemukiman ini berstatus milik pribadi, walaupun ada beberapa masyara
kat yang memiliki status kepemilikan rumah bukan milik pribadi (sewa). Pote
nsi yang dimiliki oleh area ini adalah memungkinkan sarana yang dipakai unt
uk tempat tinggal bagi masyarakat dalam wilayah maupun dari luar wilayah.
Sifat tanah yang masih subur membuat tanaman yang biasa ditanam di hala
man rumah seperti pohon Mangga dan Jambu mampu tumbuh dan berbuah
dengan baik.
Objek ketiga yaitu Fasilitas Pendidikan berupa sekolah yang terletak di R
W 20 dan 11. Lahan yang dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan ini akan
mengundang kedatangan para Pedagang Kaki Lima yang menjajakan dagan
gannya di tiap-tiap sekolah yang ada. Keberadaan PKL ini akan menjadi mas
alah dengan menyebabkan kemacetan lalu lintas sepanjang area ini. Kebera
gaman sarana pendidikan yang ada membuat status kepemilikan lahan pada
area ini menjadi milik pemerintah dan milik swasta. Keberadaan area ini dap
at bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan anak-anak dalam rangka men
yiapkan generasi muda yang berkualitas.
Objek keempat yang menarik perhatian, yaitu Pasar yang terletak di RW 2
1. Wilayah ini merupakan area dengan status kepemilikan yaitu milik Desa R
ancaekek Wetan. Area ini dipergunakan untuk sarana jual beli (perdaganga
n) oleh masyarakat setempat. Wilayah yang digunakan sebagai pasar ini aka
n menyebabkan masalah berupa penurunan kebersihan lingkungan menjadi
lebih kumuh yang berasal dari sampah sisa perdagangan di pasar. Adapun p
otensi yang dihasilkan dari keberadaan area ini adalah terciptanya fasilitas y
ang dimanfaatkan sebagai tempat usaha.
Objek kelima yaitu area Persawahan yang terletak di RW 5, 6 dan 10. Are
a ini dimanfaatkan masyarakat sebagai lahan untuk menanam padi maupun
sayur-sayuran yang berstatus kepemilikan pribadi. Keberadaan area ini sang
at menguntungkan bagi masyarakat sebagai sumber penghasil bahan panga
n yang bagi kelangsungan hidup. Ada berbagai macam masalah yang ditimb
ulkan dari keberadaan area ini antara lain, pencemaran air yang menjadi kun
ing dan adanya hama atau serangga seperti nyamuk disekitar area tersebut
yang mungkin masuk ke pemukiman warga.
Objek keenam adalah Sungai yang melintasi di RW 3, 12 dan 4, sungai ini
dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber air dan dan irigasi untuk mengairi
wilayah persawahan. Akan tetapi adanya objek ini akan menimbulkan berba
gai macam masalah seperti banjir. Banjir dapat di sebabkan oleh pembuang
an limbah yang sembarangan. Keberadaan sungai juga dapat meningkatkan
resiko kejadian DBD di wilayah tersebut.
Objek ketujuh adalah area Pegunungan yang terletak di RW 11, 5, 6 dan
10 yang dimanfaatkan masyarakat sebagai lahan perkebunan. Wilayah ini te
rletak di dataran yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya, sehi
ngga memiliki resiko terjadinya bencana alam seperti tanah longsor. Sifat tan
ah di area ini yang masih sangat subur membuat masyarakat tertarik untuk b
ercocok tanam sayuran sehingga dapat menghasilkan sumber bahan panga
n.
Objek terakhir yaitu Fasilitas Kereta Api Indonesia yang melintasi Desa R
ancaekek Wetan dengan stasiun yang terletak di RW 10. Keberadaan objek i
ni menimbulkan masalah yang membuat masyarakat terganggu karena adan
ya suara bising kereta. Akan tetapi fasilitas ini sangat bermanfaat bagi masy
arakat sebagai sarana transportasi yang menghubungkan kota dan kabupate
n serta memudahkan masyarakat berpergian keluar wilayah.. Status kepemili
kan area ini adalah berstatus milik pemerintah.
3.2.2 Mapping
Mapping atau Pemetaan KIA merupakan sebuah metode yang dilakukan
untuk mengetahui sasaran KIA dalam bentuk simbol-simbol sehingga memu
dahkan petugas kesehatan menjangkau kesehatan untuk menjangkau sasar
an tersebut.
Kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu, 27 Juli 2022 di Balai PKK Desa Ra
ncaekek Wetan dengan melibatkan Kader dan perwakilan RW dengan jumla
h 8 orang.
Berdasarkan hasil pemetaan ini dapat diketahui data KIA di Desa Rancae
kek Wetan adalah sebagai berikut : Jumlah total remaja putri yaitu 2.211 ora
ng, Wanita prakonsepsi yang terdaftar di Kantor Urusan Agama desa Ranca
ekek Wetan berjumlah 7 orang, Wanita hamil berjumlah 42 orang, Ibu nifas b
erjumlah 22 orang, Bayi balita dan anak prasekolah berjumlah 1.616, aksept
or KB berjumlah 2.574 serta Wanita dalam masa klimakterium berjumlah 48
orang.
Kegiatan ini mampu terlaksana dengan baik atas partisipasi dari para kad
er yang telah kooperatif dalam pengumpulan data baik secara primer maupu
n sekunder serta telah menyediakan tempat yang mampu laksana untuk kegi
atan ini.
3.46 Diagram Venn Desa Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022
Dari data disebutkan bahwa fasilitas atau tokoh pertama yang paling besa
r pengaruhnya bagi masyarakat adalah kader yang ditandai dengan lingkara
n berdiameter paling besar pada diagram venn tersebut. Alasan Kader sang
at berpengaruh pada masyarakat karena kader dirasa sebagai ujung tombak
yang terjun langsung ke masyarakat dan sangat berpengaruh bagi masyarak
at.
Namun, fasilitas atau tokoh yang pengaruhnya sangat kecil dengan ditand
ai lingkaran berdiameter paling kecil pada masyarakat adalah Karang Taruna.
Alasan karang taruna hanya memiliki pengaruh paling kecil karena peran ka
rang taruna kurang dirasakan oleh pihak masyarakat. Beberapa hal yang se
harusnya di soroti oleh karang taruan kurang berjalan/ pasif.
Jika dilihat hubungan kedekatan masyarakat dengan fasilitas kesehatan a
tau tokoh-tokoh tersebut yang paling dekat hubungannya adalah kader. Alas
an kader paling dekat dengan masyarakat karena semua informasi dari pusk
esmas, posyandu, PKK, atau kegiatan di masyarakat lainnya disampaikan ol
eh kader sehingga kader sangat sering berhubungan langsung dengan masy
arakat. Kader tersebut juga merupakan warga masyarakat Desa Rancaekek
Wetan. Fasilitas kedua yang dekat dengan masyarakat adalah Nakes, karen
a masyarakat Desa Rancaekek Wetan sering mendatangi fasyankes baik Pu
skesmas, klinik, maupun praktik mandiri dokter maupun bidan.
Fasilitas selanjutnya yang dinilai kedekatannya dengan masyarakat adala
h aparat desa, hal ini dinilai karena dalam mengurus berbagai hal administra
si terlebih yang berhubungan dengan segala perizinan dan surat menyurat, a
parat desalah yang paling berpengaruh dalam bidang ini.
Kemudian yang selanjutnya yaitu sekolah, sekolah merupakan fasilitas ya
ng sangat penting dan tidak bisa terlepas dari masyarakat, fasilitas Pendidik
an ada untuk belajar sekaligus guna mendidik calon generasi penerus bangs
a.
MC:
1 13.00-13.10 10 menit Pembukaan
- Diana Pertiwi
Dirigen:
Menyanyikan lagu kebangsaan
2. 13.10-13.35 5 menit Nisya Sita Valinda
Indonesia Raya
- Ketua Pelaksana
- Kepala Puskesmas
- Kepala Desa
Moderator:
- Mutiara Janna
MC:
6 15.00-15.05 5 menit Penutupan
- Diana Pertiwi