Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN

PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS


DI DESA RANCAEKEK WETAN KECAMATAN RANCAEKEK
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2022

Disusun Oleh :
Lizia Palentari
Nisyasita Valinda
Fricy Aswan Ditiara
Mutiara Janna Azizah
Septi Eka Novela
Diana Pertiwi

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG


JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN 

PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS


DI DESA RANCAEKEK WETAN KECAMATAN RANCAEKEK
KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2022

Bandung, 1 Agustus 2022


Kepala Desa Rancaekek Wetan

Tata Darta

Mengetahui:
Ketua Jurusan Kebidanan Bandung

Yulinda, SST., MPH 


NIP. 197507162002122001
LEMBAR PERSETUJUAN

PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS


DI DESA RANCAEKEK WETAN KECAMATAN RANCAEKEK
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN. 2022

Bandung, Juli 2022


Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan Praktik

Neneng Widaningsih, SST., M.Keb Oneng Setia Asti


NIP. 197904162002122005 NIP. 19708081988032008

Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Bidan
Jurusan Kebidanan Bandung

Bd. Diyan Indrayani, SST., M.Keb


NIP. 198106092002122002
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT., atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan laporan Praktik Kebidanan Komunitas sebagai salah s
atu tugas mata kuliah Kebidanan Komunitas yang dilaksanakan di Desa Rancaekek
Wetan Kecamatan Rancaekek pada tanggal 18 Juni s.d 13 Juli 2022.
Praktik Kebidanan Komunitas merupakan implementasi dari mata kuliah Kebidanan
Komunitas dimana mahasiswi Profesi Bidan dituntut dapat belajar mengidentifikasi dan
menganalisa permasalahan yang ada di wilayah tersebut khususnya pada bidang Kese
hatan Ibu dan Anak melalui analisa sosial dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Dalam pelaksanaan praktik dan penyusunan laporan ini kami banyak mendapat ban
tuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepad
a:
1. Tata Darta, selaku Kepala Desa Rancaekek Wetan
2. Djkdkd, selaku Kepala Puskesmas Rancaekek
3. Yulinda, SST., MPH, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Bandung
4. Oneng, Amd.Keb, selaku Pembimbing Lahan Praktik
5. Yuli Yuliawati, Amd.Keb, selaku Bidan Desa Rancaekek Wetan
6. Neneng Widaningsih,SST., M.Keb, selaku Pembimbing Institusi
7. Seluruh tokoh dan masyarakat Desa Rancaekek Wetan yang telah membantu ters
elenggaranya kegiatan Praktik Kebidanan Komunitas
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari masih jauh dari kata sempurna, unt
uk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan d
i masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami
dan umumnya bagi pembaca sekalian.

DAFTAR ISI
Cover........................................................................................................................  
Lembar Pengesahan...............................................................................................
Lembar Persetujuan................................................................................................
Kata Pengantar........................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................
Daftar Tabel.............................................................................................................
Daftar Gambar.........................................................................................................
Daftar Lampiran.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang...............................................................................................
1.2 Tujuan............................................................................................................
1.3 Manfaat..........................................................................................................
BAB II PROFIL WILAYAH PRAKTIK
2.1 Desa..............................................................................................................
2.2 Puskesmas ...................................................................................................
BAB III KEGIATAN PRAKTIK
3.1 Pendataan.....................................................................................................
3.1.1 Data Umum..........................................................................................
3.1.2 Data Kesehatan Ibu dan Anak..............................................................
3.2 Participatory Rural Appraisal (PRA)...............................................................
3.2.1 Transect...............................................................................................
3.2.2. Mapping...............................................................................................
3.2.3 Diagram Venn.......................................................................................
3.2.4. Pohon Harapan....................................................................................
3.3 Hasil Analisis Prioritas Masalah.....................................................................
3.4 Hasil Analisis SWOT Puskesmas..................................................................
3.5 Musyawarah Masyarakat Desa......................................................................
3.6 Perencanaan/ Pelaksanaaan Asuhan.............................................................
BAB 4 PENUTUP
4.1 Simpulan........................................................................................................ 
4.2 Saran..............................................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah hak dasar manusia dan merupakan salah satu unsur
esensial dalam penentuan kualitas sumber daya manusia, oleh karena itu perlu
dipelihara dan ditingkatkan. Status kesehatan ditentukan oleh perilaku manusia
dan lingkungannnya, oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan
kemauan, kesadaran dan kemampuan sehingga individu, keluarga dan
masyarakat dapat mandiri dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Mahasiswa Program Studi Profesi Bidan Bandung sebagai salah satu calon
tenaga kesehatan diharapkan dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak, dimana upaya-upaya yang
dilakukan secara holistik, sistematik, proaktif, antisipatif melalui pendekatan lintas
sektoral dan berbasis kewilayahan dengan memperhatikan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap derajat kesehatan.
Capaian pembelajaran dalam praktik Kebidanan Komunitas ini adalah
mahasiswa mampu mengidentifikasi program-program kesehatan ibu dan anak
serta program peningkatan peran serta masyarakat, menganalisa permasalahan
kesehatan ibu dan anak melalui analisis sosial dan mampu melaksanakan
pelayanan kebidanan yang komprehensif serta mampu mengidentifikasi
penyimpangan/kelainan pada remaja, prakonsepsi, ibu hamil, bersalin, nifas,
neonatus bayi balita, anak prasekolah dan masa klimakterium di komunitas.
Kegiatan ini mempuyai makna yang penting dalam memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh disertai sikap profesional secara utuh dan menyeluruh di masyarakat.

1.2 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek asuhan kebidanan komunitas diharapkan
mahasiswa mampu membantu memberdayakan masyarakat dalam mengata
si masalah kesehatan dengan menggunakan pendekatan asuhan kebidanan.
1.3.2 Tujuan Kusus
a. Melaksanakan pengkajian / pengumpulan data asuhan kebidanan komuni
tas pada tingkat keluarga, kelompok dan massyarakat.
b. Merumuskan masalah / kebutuhan yang berhubungan dengan KIA, keseh
atan Wanita sepanjang siklus kehidupannya bersama dengan masyarakat
melalui Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
c. Membuat rencana asuhan kebidanan komunitas.
d. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan komunitas

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat bagi Masyarakat
Meningkatkan kesadaran dan keikutsertaan masyarakat terhadap
masalah kesehatan yang ada serta menemukan solusi dari
permasalahan tersebut secara bersama-sama.
1.4.2 Manfaat bagi Puskesmas
Dapat memberikan informasi mengenai data Kesehatan desa
Rancaekek Wetan sehingga dapat dilakukan tindak lanjut terhadap
masalah yang ditemukan.
1.4.3 Manfaat bagi Mahasiswa Profesi Bidan
Meningkatkan pengalaman dalam memfasilitasi kegiatan masyarakat
untuk memberdayakan dirinya serta memberikan asuhan yang
berkelanjutan.
BAB II
PROFIL WILAYAH PRAKTIK

2.1 Profil Desa


2.1.1 Kondisi Wilayah
Desa Rancaekek Wetan merupakan salah satu desa yang terletak di keca
matan Rancaekek kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, dengan batas w
ilayah sebagai berikut :
Utara : Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang dan
Desa Bojong Loa Kecamatan Rancaekek
Selatan : Desa Bojong Loa dan Desa Sukamanah Kecamatan Rancaekek
Kabupaten Bandung
Barat : Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek dan Desa Cileun
yi Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Timur : Desa Bojong Loa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung
2.1.2 Demografi
Desa Rancaekek Wetan memiliki luas wilayah 225,578 Ha. Letak Desa
Rancaekek Wetan tidak begitu jauh dari pusat-pusat Pemerintahan sehingga
dapat ditempuh dengan mudah dengan alat transportasi yang tersedia
sehingga hubungan Desa dengan pusat terkoordinasi dengan baik dan
dapat ditempuh dengan waktu yang singkat.
Jarak dari Desa Ke Pusat Pemerintahan
1. Pemerintahan Kecamatan : 0,08 Km
2. Ibu Kota Kabupaten : 43 Km
3. Ibu Kota Propinsi : 23 Km
4. Ibu Kota Negara : 150 Km
Jumlah penduduk Desa Rancaekek Wetan sebanyak 21.631 Jiwa,
dengan jumlah Kepala keluarga sebanyak 6.060 KK.
2.1.3 Data Sumber Daya Manusia
a. Pimpinan masyarakat : 24 Orang
1. Kepala Desa : 1 orang
2. Sekretaris Desa : 1 orang
3. Kasi Urusan Umum : 1 orang
4. Kasi Keuangan/ Bendahara Desa : 2 orang
5. Kasi & Staf Pemerintahan, Tramtib, Ekbang dan Kesra : 14 orang
6. Kadus : 6 orang
b. BPD : 11 orang
1. Ketua : 1 orang
2. Wakil Ketua : 1 Orang
3. Sekretaris : 1 orang
4. Komisi Pemerintahan : 2 0rang
5. Komisi Pembangunan dan Lingkungan Hidup : 2 orang
6. Komisi Kesra : 2 orang
7. Komisi Ekonomi : 2 orang
c. Lembaga/ Organisasi Kemasyarakatan
1. LPMD : 13 Orang
2. PKK DESA : 30 Orang
3. KARANG TARUNA : 25 Orang
4. RT : 141 RT
5. RW : 22 RW
2.2 Profil Puskesmas
Puskesmas Rancaekek memiliki batas wilayah sebagai berikut :
Barat : Kecamatan Cileunyi
Utara : Kecamatan Cikeruh
Timur : Kecamatan Cicalengka
Selatan : Kecamatan Solokan Jeruk
Wilayah kerja Puskesmas Pacet terdiri dari 4 (empat) desa. Secara
administratif wilayah kerja Puskesmas Rancaekek termasuk ke dalam wilayah Kec
amatan Rancaekek Kabupaten Bandung dengan luas wilayah 1.538.483 Ha, berik
ut 4 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Rancaekek :
a. Desa Sukamanah, 477,000 Ha
b. Desa Tegal Sumedang, 407, 128 Ha
c. Desa Rancaekek Kulon 324,505 Ha
d. Desa Rancaekek Wetan 335,544 Ha
Berdasarkan kepada luas wilayah yang ada dapat dianalisa bahwa
akan sangat dibutuhkan petugas kesehatan yang harus siap untuk bekerja
diluar gedung, seperti petugas kesehatan yang bertanggung jawab terhadap
kesehatan lingkungan. Secara administrasi UPT Puskesmas Rancaekek terletak di
Desa Rancaekek Wetan Kecamatan Rancaekek.
BAB III
KEGIATAN PRAKTIK

3.1 Pendataan
3.1.1 Data Umum
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Desa Rancaek
ek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

Gambar 3.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Desa
Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

49
>75 TAHUN 45

259
65-75 TAHUN 274

583
56-65 TAHUN 651

1936
41-55 TAHUN 2,153

2707
26-40 TAHUN 2,579

1290
19-25 TAHUN 1,142

1125
13-18 TAHUN 1,265

1266
7-12 TAHUN 1,313

1250
0-6 TAHUN 1,411

-3000 -2000 -1000 0 1000 2000 3000

JUMLAH PEREMPUAN JUMLAH LAKI-LAKI

Dari seluruh penduduk di Desa Rancaekek Wetan yang berjumlah 21.1


83 jiwa, sebagian besar berada pada usia reproduktif. Sebanyak 2.579 (1
2,17%) orang berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 2.707 (12,77%) ora
ng berjenis kelamin perempuan yang berada pada rentang usia 26-40 tah
un.

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama Desa Rancaekek Wetan Kabup


aten Bandung Tahun 2022
Gambar 3.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama Desa Rancaekek Wet
an Kabupaten Bandung Tahun 2022

120.00%

100.00%

80.00%

60.00%
99.69%

40.00%

20.00%
0.25% 0.06%

0.00%
ISLAM KRISTEN KATHOLIK

Dari total jumlah penduduk Desa Rancaekek Wetan pada tahun 2022 s
ebagian besar beragama Islam yaitu dengan presentase sebesar 99,69%
atau sebanyak 21.117 jiwa.

c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Desa Rancaekek Wetan Ka


bupaten Bandung Tahun 2022

Gambar 3.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Desa Rancaekek


Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

80.00%

70.00% 73.73%

60.00%

50.00%

40.00%

30.00%

20.00%
12.41% 10.71%
10.00%
0.76% 0.29% 0.59% 1.38% 0.12% 0.01%
0.00%
TIDAK / SD SLTP SLTA DI / DII DIII DIV / S1 S2 S3
BELUM
SEKOLAH

Dari total penduduk desa Rancaekek Wetan yang berjumlah 21.183 ji


wa, sebagian besar memiliki pendidikan terakhir yaitu tamat SLTA dengan
presentase sebesar 73,73 % atau sekitar 15.618 orang.
d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Desa Rancaekek Wetan Kab
upaten Bandung Tahun 2022

Gambar 3.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Desa Rancaekek


Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

50.80%
47.20%

0.30% 1.37% 0.23%


BELUM/TIDAK PNS WIRASWASTA 0.09%
WIRAUSAHA BURUH LAINNYA
BEKERJA

Dari total penduduk Desa Rancaekek Wetan yang berjumlah 21.183 ji


wa, sebagian besar penduduk bekerja sebagai buruh dengan persentase
sebesar 50,80 % atau sekitar 10.761 orang.

3.1.2 Data Kesehatan Ibu dan Anak


a. Data Remaja
Berdasarkan hasil pengumpulan data sekunder didapatkan hasil
bahwa terdapat sekitar 6.024 remaja di desa Rancaekek Wetan
kabupaten Bandung tahun 2022. Jumlah tersebut tediri dari 3.813 remaja
laki-laki dan 2.211 remaja perempuan. Berdasarkan data tersebut
kemudian dilakukan teknik sampling sebesar 20% dari total jumlah remaja
perempuan untuk didapatkan data primer. Sehingga remaja yang terlibat
dalam pengumpulan data ini berjumlah sekitar 447 remaja perempuan.

Gambar 3.5 Distribusi Remaja Putri Berdasarkan Usia Desa Rancaekek Wet
an Kabupaten Bandung Tahun 2022
44%
56%

12-15 TAHUN 16-18 TAHUN

Dari total remaja putri yang terlibat dalam pengumpulan data di Desa R
ancaekek Wetan yang berjumlah 2.211 jiwa, sebagian besar remaja putri
berada pada rentan usia 16-18 tahun dengan persentase sebesar 56 % at
au sekitar 252 remaja putri.

Gambar 3.6 Distribusi Remaja Putri Berdasarkan Pendidikan Desa Rancaek


ek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

53% 47%

SD SMP SMA Putus Sekolah

Dari total remaja putri yang terlibat dalam pengumpulan data di Desa R
ancaekek Wetan yang berjumlah 447 jiwa, sebagian besar remaja putri be
rpendidikan SMA dengan persentase sebesar 53 % atau sekitar 237 rema
ja putri.

Gambar 3.7 Distribusi Remaja Putri Berdasarkan Penyuluhan Yang Diterima


Desa Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022
17%

41%

NARKOBA
KESPRO
TIDAK PERNAH

42%

Dari total remaja putri yang terlibat dalam pengumpulan data di Desa R
ancaekek Wetan yang berjumlah 447 jiwa, sebagian besar remaja pernah
menerima penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dengan persentase
sebesar 42 % atau sekitar 237 remaja putri.

Gambar 3.8 Distribusi Remaja Putri Berdasarkan Konsumsi Tablet Fe Desa


Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

YA ; 33.83%

TIDAK; 74.72%

Dari total remaja putri yang terlibat dalam pengumpulan data di Desa R
ancaekek Wetan yang berjumlah 2.211 jiwa, sebagian besar remaja putri t
idak mengkonsumsi tablet Fe dengan persentase sebesar 74,72 % atau s
ekitar 334 remaja putri.

b. Data Prakonsepsi
Berdasarkan hasil pengumpulan data primer dan sekunder yang
dilakukan terhadap para calon pengantin wanita pada bulan Juni tahun
2022 di desa Rancaekek Wetan, bahwasanya terdapat 7 calon pengantin
wanita yang terdaftar di Kantor Urusan Agama desa Rancaekek Wetan.
Gambar 3.9 Distribusi Wanita Prakonsepsi Berdasarkan Usia Desa Rancaek
ek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

100%

REMAJA(<19 TAHUN) WUS (20-40 TAHUN) LANSIA (>40 TAHUN)

Dari total wanita prakonsepsi yang terdaftar di Kantor Urusan Agama


Desa Rancaekek Wetan yang berjumlah 7 orang, seluruhnya (100%) bera
da pada rentan usia subur yaitu sekitar 20-40 tahun.

Gambar 3.10 Distribusi Wanita Prakonsepsi Berdasarkan Status Pekerja De


sa Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

29%

71%

BEKERJA TIDAK BEKERJA

Dari total wanita prakonsepsi yang terdaftar di Kantor Urusan Agama


Desa Rancaekek Wetan yang berjumlah 7 orang, sebagian besar wanita
berstatus tidak bekerja dengan presentase 71% atau berjumlah 5 orang.

Gambar 3.11 Distribusi Wanita Prakonsepsi Berdasarkan Status Imunisasi T


T Desa Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022
29%

71%

T1 T2 T3 T4 T5

Dari total wanita prakonsepsi yang terdaftar di Kantor Urusan Agama


Desa Rancaekek Wetan yang berjumlah 7 orang, sebagian besar wanita
memiliki status imunisasi TT1 dengan presentase 71% atau berjumlah 5 o
rang.

c. Data Ibu Hamil


Berdasarkan pengumpulan data primer dan sekunder yang telah dilaku
kan didapatkan hasil bahwa terdapat ibu hamil dengan jumlah 42 orang di
desa Rancaekek Wetan kabupaten Bandung pada Juni 2022.

3.12 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Usia Desa Rancaekek Wetan Kabupat
en Bandung Tahun 2022

> 35 Tahun; 7.14% < 20 Tahun; 2.38%

20 - 35 Tahun; 90.48%

Dari total wanita hamil yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan yang
berjumlah 42 orang, sebagian besar berada pada usia reproduktif atau pa
da usia 20-35 tahun dengan presentase 90,48% atau sekitar 38 ibu hamil.

3.13 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan Desa Rancaekek Wet
an Kabupaten Bandung Tahun 2022
Trimester I;
14.29%

Trimester III;
45.24%

Trimester II;
40.48%

Dari total wanita hamil yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan yang
berjumlah 42 orang, sebagian besar memiliki usia kehamilan yang berada
pada trimester III dengan presentase 45,24% atau sekitar 19 ibu hamil.

3.14 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Paritas Desa Rancaekek Wetan Kabu
paten Bandung Tahun 2022

Series1

57.14%

42.86%

0.00%

1 2 s.d 4 >5

Dari total wanita hamil yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan yang
berjumlah 42 orang, sebagian besar memiliki status paritas 1 atau primipa
ra dengan presentase 57,14% atau sekitar 24 ibu hamil.

3.16 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Kadar HB Desa Rancaekek Wetan Ka


bupaten Bandung Tahun 2022
7 - 9,9; 2.38%

10 -10,9; 40.48%

> 11; 57.14%

Dari total wanita hamil yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan yang
berjumlah 42 orang, sebagian besar ibu hamil memiliki kadar HB > 11 g/d
L dengan presentase 57,14% atau sekitar 24 ibu hamil.

3.17 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Kepemilikan Jaminan Kesehatan Des


a Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

Tidak; 35.71%

Memiliki; 64.29%

Dari total wanita hamil yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan yang
berjumlah 42 orang, sebagian besar ibu hamil telah memiliki jaminan kese
hatan dengan presentase 64,29 % atau sekitar 27 ibu hamil.
b. Data Ibu Bersalin dan Nifas
Berdasarkan pengumpulan data primer dan sekunder yang telah dilaku
kan didapatkan hasil bahwa terdapat ibu nifas dengan jumlah 22 orang di
desa Rancaekek Wetan kabupaten Bandung pada Juni 2022.

3.18 Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Usia Desa Rancaekek Wetan Kabupaten
Bandung Tahun 2022
<20 TAHUN; 9.09%

>35 TAHUN; 22.73%

20 - 35
TAHUN
;
68.18%

Dari total ibu nifas yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan yang berju
mlah 22 orang, sebagian besar berada pada usia reproduktif atau pada u
sia 20-35 tahun dengan presentase 68,18% atau berjumlah sekitar 15 ibu
nifas.

3.19 Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Riwayat Persalinan Desa Rancaekek Wet
an Kabupaten Bandung Tahun 2022

100.00%

0.00%

NORMAL SC

Seluruh ibu nifas yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan dengan jum
lah 22 orang memiliki riwayat persalinan normal atau dengan presentase
100%.

3.20 Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Penolong Persalinan Desa Rancaekek W


etan Kabupaten Bandung Tahun 2022
100.00%

0.00%

NAKES NON-NAKES

Seluruh ibu nifas yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan dengan jum
lah 22 orang memiliki riwayat persalinan yang ditolong oleh tenaga keseh
atan atau dengan presentase 100%.

3.21 Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Status Kunjungan Desa Rancaekek Weta
n Kabupaten Bandung Tahun 2022

KF 1; 4.55%

KF4; 13.64% KF2; 13.64%

KF3; 68.18%

Dari total ibu nifas yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan yang berju
mlah 22 orang, sebagian besar berada pada status KF3 atau pada masa
8-28 hari pasca persalinan dengan presentase 68,18% dengan jumlah se
kitar 15 ibu nifas.

3.22 Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Komplikasi Desa Rancaekek Wetan Kabu
paten Bandung Tahun 2022
100.00%

0.00%

ADA TIDAK ADA

Seluruh ibu nifas yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan dengan jum
lah 22 orang tidak ada yang mengalami komplikasi selama masa nifas ata
u dengan presentase 100%.

3.23 Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Rencana KB Desa Rancaekek Wetan Kab
upaten Bandung Tahun 2022

MOW; 4.55%

IMPLANT; 18.18%

SUNTIK 3
BULAN;
59.09%
IUD ; 18.18%

Dari total ibu nifas yang terdapat di Desa Rancaekek Wetan yang berju
mlah 22 orang, sebagian besar memiliki rencana untuk menggunakan me
nggunakan alat kontrasepsi yaitu KB suntik 3 bulan dengan presentase 5
9,09% atau dengan jumlah sekitar 13 ibu nifas.
e. Data Bayi dan Balita
Berdasarkan hasil pengumpulan data sekunder didapatkan hasil
bahwa terdapat sekitar 1.616 bayi dan balita di desa Rancaekek Wetan
kabupaten Bandung pada Juni 2022. Berdasarkan data tersebut
kemudian dilakukan teknik sampling sebesar 10% dari total jumlah bayi
dan balita untuk memperoleh data primer. Sehingga bayi dan balita yang
terlibat dalam pengumpulan data ini berjumlah sekitar 161 bayi dan balita.

3.24 Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Usia Desa Rancaekek Wetan Ka
bupaten Bandung Tahun 2022

12%
23%

USIA 0-28 HARI


24% USIA 29 HARI- 12 BULAN
USIA >12 BULAN - <5 TAHUN
USIA 5 - 7 TAHUN

41%

Dari total bayi dan balita yang terlibat dalam pengumpulan data di Des
a Rancaekek Wetan yang berjumlah 161 bayi dan balita, sebagian besar
berada pada rentan usia >12 bulan - <5 tahun dengan persentase sebesa
r 41% atau sekitar 66 bayi dan balita.

3.25 Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Keikutsertaan Posyandu Desa


Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

TIDAK; 39.13%

RUTIN; 60.87%

Dari total bayi dan balita yang terlibat dalam pengumpulan data di Des
a Rancaekek Wetan yang berjumlah 161 bayi dan balita, sebagian besar r
utin mengikuti kegiatan posyandu dengan persentase sebesar 60,87% at
au sekitar 98 bayi dan balita.
3.26 Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan ASI Ekslusif Desa Rancaekek W
etan Kabupaten Bandung Tahun 2022

YA ; 32.92%

TIDAK ;
67.08%

Dari total bayi dan balita yang terlibat dalam pengumpulan data di Des
a Rancaekek Wetan yang berjumlah 161 bayi dan balita, sebagian besar t
idak menerima ASI secara ekslusif dengan persentase sebesar 67,08% at
au sekitar 108 bayi dan balita.

3.27 Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Status Imunisasi Dasar Desa Ra
ncaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

5%
10%

LENGKAP
TIDAK LENGKAP
BELUM LENGKAP

85%

Dari total bayi dan balita yang terlibat dalam pengumpulan data di Des
a Rancaekek Wetan yang berjumlah 161 bayi dan balita, sebagian besar
memiliki status imunisasi dasar lengkap dengan persentase sebesar 85%
atau sekitar 137 bayi dan balita.

3.28 Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Status Imunisasi Lanjutan Desa
Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022
LENGKAP; 26.71%
BELUM LENGKAP ;
59.01% TIDAK LENGAP;
14.29%

Dari total bayi dan balita yang terlibat dalam pengumpulan data di Des
a Rancaekek Wetan yang berjumlah 161 bayi dan balita, sebagian besar
memiliki status imunisasi lanjutan yang belum lengkap dengan persentase
sebesar 59,01% atau sekitar 95 bayi dan balita.

3.29 Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Pertumbuhan di Desa Rancaek


ek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

41%

59%

NOMAL TIDAK

Dari total bayi dan balita yang terlibat dalam pengumpulan data di Des
a Rancaekek Wetan yang berjumlah 161 bayi dan balita, sebagian besar
memiliki pertumbuhan yang tidak sesuai dengan persentase sebesar 59
% atau sekitar 95 bayi dan balita.
3.30 Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Perkembangan di Desa Rancae
kek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

6%

94%

NOMAL TIDAK

Dari total bayi dan balita yang terlibat dalam pengumpulan data di Des
a Rancaekek Wetan yang berjumlah 161 bayi dan balita, sebagian besar
memiliki perkembangan yang sesuai dengan persentase sebesar 94 % at
au sekitar 151 bayi dan balita.
e. Data KB
Berdasarkan hasil pengumpulan data sekunder didapatkan hasil
bahwa terdapat sekitar 2.574 akseptor KB di desa Rancaekek Wetan
kabupaten Bandung Tahun 2022. Berdasarkan data tersebut kemudian
dilakukan teknik sampling sebesar 10% dari total jumlah akseptor KB
untuk memperoleh data primer. Sehingga total akseptor KB yang terlibat
dalam pengumpulan data ini berjumlah sekitar 257 orang.

3.31 Distribusi Akseptor KB Berdasarkan Usia di Desa Rancaekek Wetan K


abupaten Bandung Tahun 2022

< 20 Tahun
2%
> 40
Tahun
30%

20 - 40
tahun
68%

Dari total akseptor KB yang terlibat dalam pengumpulan data di Desa


Rancaekek Wetan yang berjumlah 257 orang, sebagian besar berusia 20-
40 tahun dengan persentase sebesar 68 % atau sekitar 174 orang.
3.32 Distribusi Akseptor KB Berdasarkan Usia Anak Terakhir di Desa Ranc
aekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

37%

63%

< 2 Tahun > 2 Tahun

Dari total akseptor KB yang terlibat dalam pengumpulan data di Desa


Rancaekek Wetan yang berjumlah 257 orang, sebagian besar memiliki
anak terakhir dengan usia >2 tahun dengan persentase sebesar 63% ata
u sekitar 162 orang.

3.33 Distribusi Akseptor KB Berdasarkan Alat Kontrasepsi yang Digunakan


di Desa Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

12% 0%

22%

65%

Suntik 1 bulan Suntik 3 bulan IUD Implan Pil Kondom MOP MOW Kb Alami Tidak KB

Dari total akseptor KB yang terlibat dalam pengumpulan data di Desa


Rancaekek Wetan yang berjumlah 257 orang, sebagian besar
menggunakan alat kontrasepsi jenis Suntik 3 Bulan dengan persentase s
ebesar 65 % atau sekitar 141 orang .

3.34 Distribusi KB Berdasarkan Lama Penggunaan di Desa Rancaekek Wet


an Kabupaten Bandung Tahun 2022

22%

43%

35%

0-2 tahun 2-4 tahun >4 tahun

Dari total KB yang terlibat dalam pengumpulan data di Desa Rancaeke


k Wetan yang berjumlah 257 orang, sebagian besar telah menggunakan
KB selama 0-2 tahun dengan persentase sebesar 43 % atau sekitar 100
akseptor KB.
g. Data Masa Klimakterium
Berdasarkan pengumpulan data primer dan sekunder yang telah dilaku
kan didapatkan hasil bahwa terdapat wanita masa klimakterium dengan ju
mlah 48 orang di desa Rancaekek Wetan kabupaten Bandung per Juli 20
22.

3.35 Distribusi Wanita Masa Klimakterium Berdasarkan Usia di Desa Ranca


ekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

6%

94%

40-50 Tahun > 50 Tahun


Dari to tal
wanita masa klimakterium yang terlibat dalam pengumpulan data di Desa
Rancaekek Wetan yang berjumlah 48 orang, sebagian besar berusia 40-
50 tahun dengan persentase sebesar 94 % atau sekitar 45 orang.

3.36 Distribusi Wanita Masa Klimakterium Berdasarkan Status Perkawinan


di Desa Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

100%

Belum Menikah Menikah Cerai

Total wanita masa klimakterium yang terlibat dalam pengumpulan data d


i Desa Rancaekek Wetan yang berjumlah 48 orang memiliki status sudah
menikah dengan persentase sebesar 100%.

3.37 Distribusi Wanita Masa Klimakterium Berdasarkan Riwayat Penyakit


di Desa Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

50% 50%

Ada Tidak Ada Dari


total wanita masa klimakterium yang terlibat dalam pengumpulan data di
Desa Rancaekek Wetan yang berjumlah 48 orang, didapatkan wanita
masa kimakterium yang memiliki riwayat penyakit dan tidak memiliki
riwayat penyakit memiliki persentaseyang sama sebesar 50 % atau sekita
r 24 orang.
3.38 Distribusi Wanita Masa Klimakterium Berdasarkan Lama Berhenti Haid
di Desa Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022
6%

94%

< 1 Tahun > 1 Tahun

Dari total wanita masa klimakterium yang terlibat dalam pengumpulan


data di Desa Rancaekek Wetan yang berjumlah 48 orang, sebagian besar
sudah berhenti haid kurang dari 1 tahun dengan persentase sebesar 94
% atau sekitar 45 orang.

3.39 Distribusi Wanita Masa Klimakterium Berdasarkan Paritas di Desa Ran


caekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

100%

Primipara Multipara

Total wanita masa klimakterium yang terlibat dalam pengumpulan data


di Desa Rancaekek Wetan yang berjumlah 48 orang memiliki status
paritas lebih dari satu dengan persentase sebesar 100%.

3.40 Distribusi Wanita Masa Klimakterium Berdasarkan Kebiasaan Merokok


di Desa Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022
100%

Merokok Tidak Merokok

Total seluruh wanita masa klimakterium yang terlibat dalam pengumpul


an data di Desa Rancaekek Wetan yang berjumlah 48 orang, tidak
memiliki kebiasaan merokok dengan persentase sebesar 100%.

3.41 Distribusi Wanita Masa Klimakterium Berdasarkan Konsumsi


Alkohol/Narkoba di Desa Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun
2022

100%

Ya Tidak

Dari total wanita masa klimakterium yang terlibat dalam pengumpulan


data di Desa Rancaekek Wetan yang berjumlah 48 orang, seluruhnya
tidak mengkonsumsi alkohol/ narkoba dengan persentase sebesar 100 %
atau sekitar 48 orang.

3.42 Distribusi Wanita Masa Klimakterium Berdasarkan Pemeriksaan


IVA/Pap Smear di Desa Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022
50% 50%

Dari
tota l

Pernah Tidak Pernah


wanita masa klimakterium yang terlibat dalam pengumpulan data di Desa
Rancaekek Wetan yang berjumlah 48 orang, didapatkan wanita masa
kimakterium yang sudah melakukan pemeriksaan IVA dan pemeriksaan
Pap Smear memiliki persentase sebesar 50 % atau sekitar 24 orang.

3.43 Distribusi Wanita Masa Klimakterium Berdasarkan Penggunaan Obat


di Desa Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

100%

Ya Tidak

Dari total wanita masa klimakterium yang terlibat dalam pengumpulan


data di Desa Rancaekek Wetan yang berjumlah 48 orang, seluruhnya
tidak mengkonsumsi obat-obatan dengan persentase sebesar 100% atau
sekitar 48 orang.

3.2 Participatory Rural Appraisal (PRA)


Participatory Rural Appraisal merupakan sebuah metode pendekatan yang men
gajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam proses pembangunan dan peng
embangan sebuah kegiatan. Kegiatan ini menuntut peran aktif masyarakat secara
bersama-sama dan musyawarah dengan tujuan apa yang sedang direncanakan o
leh semua pihak yang terlibat. Kegiatan PRA menekankan pada keterlibatan masy
arakat dalam keseluruhan kegiatan serta peningkatan kemandirian dan kekuatan i
nternal.
Untuk mampu mengidentifikasi kondisi beserta masalah yang ada di Desa Ranc
aekek Wetan kabupaten Bandung tahun 2022, kami menggunakan metode pende
katan Participatory Rural Appraisal. Melalui metode ini, diharapkan masyarakat da
pat memberdayakan diri mereka dalam menentukan apa masalah yang saat ini dir
asakan dan mencari solusi atas permasalahan tersebut. Kegiatan ini dilakukan pa
da hari Rabu, 27 Juli 2022 pukul 11.00 WIB s.d selesai di balai PKK Desa Rancae
kek Wetan. Adapun metode yang dilakukan pada saat kegiatan PRA yaitu Transe
ct, Mapping, Diagram Venn serta Pohon Harapan.
3.2.1 Transect
3.44 Transect Wilayah Desa Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tah
un 2022

Pada hari Selasa, 19 Juli 2022 telah dilakukan kegiatan transect di wilaya
h Desa Rancaekek Wetan. Kegiatan ini dilakukan bersama para Kepala Dus
un Desa Rancaekek Wetan menyusuri tiap RW yang ada dengan jumlah tota
l adalah 22 RW. RW 9 digunakan sebagai titik awal kegiatan transect dan be
rakhir di RW 14. Ada beberapa indikator yang kami gunakan untuk melakuka
n analisis terkait dengan keberadaan objek yang ada di Desa Rancaekek We
tan, diantaranya yaitu Masalah, Penggunaan Lahan, Status Lahan, Potensi,
Jenis Tanaman dan Kesuburan Tanah.
Objek pertama yang terlihat di RW 9 adalah area Pabrik Swasta yang dap
at menimbulkan berbagai masalah, diantaranya adalah permasalahan polusi
udara dan pencemaran oleh limbah pabrik. Sebagian besar lahan diperguna
kan untuk area pabrik dengan kepemilikan lahan yaitu milik perorangan (swa
sta). Adapun potensi yang dimiliki dari kederadaan pabrik ini adalah terciptan
ya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Tidak ada lahan yang diman
faatkan sebagai area perkebunan dikarenakan tanah disekitar pabrik menjad
i lebih tandus, sehingga tidak ada jenis tanaman secara spesifik yang dihasil
kan dari area ini.
Objek kedua yaitu area pemukiman yang terletak di RW 22, 19, 1, 2, 15 d
an 16. Penggunaan lahan yang dijadikan sebagai pemukiman juga akan me
nimbulkan beberapa permasalahan bagi wilayah tersebut. Masalah yang tim
bul dari keberadaan area ini adalah kepadatan penduduk yang otomatis aka
n menurunkan tingkat kebersihan di suatu wilayah tersebut. Sebagian besar
area pemukiman ini berstatus milik pribadi, walaupun ada beberapa masyara
kat yang memiliki status kepemilikan rumah bukan milik pribadi (sewa). Pote
nsi yang dimiliki oleh area ini adalah memungkinkan sarana yang dipakai unt
uk tempat tinggal bagi masyarakat dalam wilayah maupun dari luar wilayah.
Sifat tanah yang masih subur membuat tanaman yang biasa ditanam di hala
man rumah seperti pohon Mangga dan Jambu mampu tumbuh dan berbuah
dengan baik.
Objek ketiga yaitu Fasilitas Pendidikan berupa sekolah yang terletak di R
W 20 dan 11. Lahan yang dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan ini akan
mengundang kedatangan para Pedagang Kaki Lima yang menjajakan dagan
gannya di tiap-tiap sekolah yang ada. Keberadaan PKL ini akan menjadi mas
alah dengan menyebabkan kemacetan lalu lintas sepanjang area ini. Kebera
gaman sarana pendidikan yang ada membuat status kepemilikan lahan pada
area ini menjadi milik pemerintah dan milik swasta. Keberadaan area ini dap
at bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan anak-anak dalam rangka men
yiapkan generasi muda yang berkualitas.
Objek keempat yang menarik perhatian, yaitu Pasar yang terletak di RW 2
1. Wilayah ini merupakan area dengan status kepemilikan yaitu milik Desa R
ancaekek Wetan. Area ini dipergunakan untuk sarana jual beli (perdaganga
n) oleh masyarakat setempat. Wilayah yang digunakan sebagai pasar ini aka
n menyebabkan masalah berupa penurunan kebersihan lingkungan menjadi
lebih kumuh yang berasal dari sampah sisa perdagangan di pasar. Adapun p
otensi yang dihasilkan dari keberadaan area ini adalah terciptanya fasilitas y
ang dimanfaatkan sebagai tempat usaha.
Objek kelima yaitu area Persawahan yang terletak di RW 5, 6 dan 10. Are
a ini dimanfaatkan masyarakat sebagai lahan untuk menanam padi maupun
sayur-sayuran yang berstatus kepemilikan pribadi. Keberadaan area ini sang
at menguntungkan bagi masyarakat sebagai sumber penghasil bahan panga
n yang bagi kelangsungan hidup. Ada berbagai macam masalah yang ditimb
ulkan dari keberadaan area ini antara lain, pencemaran air yang menjadi kun
ing dan adanya hama atau serangga seperti nyamuk disekitar area tersebut
yang mungkin masuk ke pemukiman warga.
Objek keenam adalah Sungai yang melintasi di RW 3, 12 dan 4, sungai ini
dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber air dan dan irigasi untuk mengairi
wilayah persawahan. Akan tetapi adanya objek ini akan menimbulkan berba
gai macam masalah seperti banjir. Banjir dapat di sebabkan oleh pembuang
an limbah yang sembarangan. Keberadaan sungai juga dapat meningkatkan
resiko kejadian DBD di wilayah tersebut.
Objek ketujuh adalah area Pegunungan yang terletak di RW 11, 5, 6 dan
10 yang dimanfaatkan masyarakat sebagai lahan perkebunan. Wilayah ini te
rletak di dataran yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya, sehi
ngga memiliki resiko terjadinya bencana alam seperti tanah longsor. Sifat tan
ah di area ini yang masih sangat subur membuat masyarakat tertarik untuk b
ercocok tanam sayuran sehingga dapat menghasilkan sumber bahan panga
n.
Objek terakhir yaitu Fasilitas Kereta Api Indonesia yang melintasi Desa R
ancaekek Wetan dengan stasiun yang terletak di RW 10. Keberadaan objek i
ni menimbulkan masalah yang membuat masyarakat terganggu karena adan
ya suara bising kereta. Akan tetapi fasilitas ini sangat bermanfaat bagi masy
arakat sebagai sarana transportasi yang menghubungkan kota dan kabupate
n serta memudahkan masyarakat berpergian keluar wilayah.. Status kepemili
kan area ini adalah berstatus milik pemerintah.

3.2.2 Mapping
Mapping atau Pemetaan KIA merupakan sebuah metode yang dilakukan
untuk mengetahui sasaran KIA dalam bentuk simbol-simbol sehingga memu
dahkan petugas kesehatan menjangkau kesehatan untuk menjangkau sasar
an tersebut.

3.45 Pemetaan KIA Desa Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun


2022

Kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu, 27 Juli 2022 di Balai PKK Desa Ra
ncaekek Wetan dengan melibatkan Kader dan perwakilan RW dengan jumla
h 8 orang.
Berdasarkan hasil pemetaan ini dapat diketahui data KIA di Desa Rancae
kek Wetan adalah sebagai berikut : Jumlah total remaja putri yaitu 2.211 ora
ng, Wanita prakonsepsi yang terdaftar di Kantor Urusan Agama desa Ranca
ekek Wetan berjumlah 7 orang, Wanita hamil berjumlah 42 orang, Ibu nifas b
erjumlah 22 orang, Bayi balita dan anak prasekolah berjumlah 1.616, aksept
or KB berjumlah 2.574 serta Wanita dalam masa klimakterium berjumlah 48
orang.
Kegiatan ini mampu terlaksana dengan baik atas partisipasi dari para kad
er yang telah kooperatif dalam pengumpulan data baik secara primer maupu
n sekunder serta telah menyediakan tempat yang mampu laksana untuk kegi
atan ini.

3.2.3 Diagram Venn


Diagram Venn merupakan gambar yang menyatakan suatu himpunan pad
a himpunan semesta. Diagram Venn untuk melihat hubungan kelembagaan
yang ada di masyarakat.

3.46 Diagram Venn Desa Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung Tahun 2022

Setelah dilakukan diskusi bersama kader yang mewakili masyarakat Desa


Rancaekek Wetan, didapatkan hasil bahwa di Desa Rancaekek Wetan terse
but terdapat Kader, Nakes, Aparat desa, Sekolah, Majelis, Karang taruna ya
ng masing-masing memiliki pengaruh dan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Terdapat pengaruh lembaga-lembaga masyarakat terhadap kesehatan ib
u dan anak di Desa Rancaekek Wetan, Kabupaten Bandung, yakni masyara
kat beranggapan bahwa lembaga yang paling besar pengaruh dan manfaatn
ya ialah :
1. Kader
2. Nakes
3. Aparat Desa
4. Sekolah
5. Majelis
6. Karang taruna

Dari data disebutkan bahwa fasilitas atau tokoh pertama yang paling besa
r pengaruhnya bagi masyarakat adalah kader yang ditandai dengan lingkara
n berdiameter paling besar pada diagram venn tersebut. Alasan Kader sang
at berpengaruh pada masyarakat karena kader dirasa sebagai ujung tombak
yang terjun langsung ke masyarakat dan sangat berpengaruh bagi masyarak
at.
Namun, fasilitas atau tokoh yang pengaruhnya sangat kecil dengan ditand
ai lingkaran berdiameter paling kecil pada masyarakat adalah Karang Taruna.
Alasan karang taruna hanya memiliki pengaruh paling kecil karena peran ka
rang taruna kurang dirasakan oleh pihak masyarakat. Beberapa hal yang se
harusnya di soroti oleh karang taruan kurang berjalan/ pasif.
Jika dilihat hubungan kedekatan masyarakat dengan fasilitas kesehatan a
tau tokoh-tokoh tersebut yang paling dekat hubungannya adalah kader. Alas
an kader paling dekat dengan masyarakat karena semua informasi dari pusk
esmas, posyandu, PKK, atau kegiatan di masyarakat lainnya disampaikan ol
eh kader sehingga kader sangat sering berhubungan langsung dengan masy
arakat. Kader tersebut juga merupakan warga masyarakat Desa Rancaekek
Wetan. Fasilitas kedua yang dekat dengan masyarakat adalah Nakes, karen
a masyarakat Desa Rancaekek Wetan sering mendatangi fasyankes baik Pu
skesmas, klinik, maupun praktik mandiri dokter maupun bidan.
Fasilitas selanjutnya yang dinilai kedekatannya dengan masyarakat adala
h aparat desa, hal ini dinilai karena dalam mengurus berbagai hal administra
si terlebih yang berhubungan dengan segala perizinan dan surat menyurat, a
parat desalah yang paling berpengaruh dalam bidang ini.
Kemudian yang selanjutnya yaitu sekolah, sekolah merupakan fasilitas ya
ng sangat penting dan tidak bisa terlepas dari masyarakat, fasilitas Pendidik
an ada untuk belajar sekaligus guna mendidik calon generasi penerus bangs
a.

3.2.4 Pohon Harapan 


Akar masalah pohon harapan dilakukan untuk menggali permasalahan ya
ng ada di masyarakat beserta penyebabnya. Sasaran dari kegiatan ini adala
h masyarakat Desa rancaekek Wetan yang mewakili masing-masing RW, se
dangkan mahasiswa berperan sebagai fasilitator. Pelaksanaan kegiatan ini d
ilakukan di Kantor Desa Rancaekek Wetan. Dari hasil kegiatan PRA diatas
ditemukan masalah kesehatan yaitu 69 balita mengalami kejadian stunting.

Masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat Desa Rancaekek Wetan y


aitu masih adanya balita yang mengalami Stunting. Berdasarkan hasil diskus
i, penyebab terjadinya masalah tersebut antara lain sanitasi lingkungan, nutri
si/gizi kurang dan juga keturunan. Dari penyebab tersebut warga memiliki be
berapa harapan yaitu penyuluhan yang merupakan upaya promotive penceg
ahan Stunting melalui diadakannya kelas ibu hamil, sosialisasi dan pengada
an PMT baik untuk ibu hamil yang mengalami KEK maupun untuk balita. Har
apan dari kegiatan tersebut ialah agar masyarakat terutama para ibu hamil m
emiliki pengetahuan yang cukup sehingga dapat mencegah terjadinya kejadi
an Stunting yang dapat mengancam masa depan anak-anak calon generasi
penerus bangsa.

3.3 Hasil Analisis Prioritas Masalah 


3.4 Hasil Analisis SWOT Puskesmas
3.5 Musyawarah Masyarakat Desa
Tabel 3.1
Rundown Acara Musyawarah Masyarakat Desa
Desa Rancaekek Wetan Tahun 2022

No Waktu Durasi Kegiatan Narasumber

MC:
1 13.00-13.10 10 menit Pembukaan
- Diana Pertiwi

Dirigen:
Menyanyikan lagu kebangsaan
2. 13.10-13.35 5 menit Nisya Sita Valinda
Indonesia Raya

3 13.35-13.50 15 menit Sambutan Ketuplak:

- Ketua Pelaksana
- Kepala Puskesmas
- Kepala Desa

Pemaparan hasil pendataan dan ha Presentan:


4 13.50-14.20 30 menit
sil PRA
- Septi Eka Novela

Moderator:

- Septi Eka Novela


5 14.20-15.00 40 menit Diskusi hasil pemaparan
Notulen:

- Mutiara Janna

MC:
6 15.00-15.05 5 menit Penutupan
- Diana Pertiwi

3.6 Perencanaan/ Pelaksanaaan Asuhan

Anda mungkin juga menyukai