Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN AWAL HASIL PENGKAJIAN KOMUNITAS RW 09 KELURAHAN

BABAKAN SARI KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas
Program Profesi Ners Angkatan XL

Disusun Oleh:
Intan Madulara 220112200003 Puji Adi Kharisma 220112200026
Amalina Fildzah F. 220112200006 Atin Janatin 220112200027
Rahdatul Aisyiyah 220112200008 Deshita Rimadania 220112200035
Nuursalaamah A. S 220112200009 Wening Handayani 220112200036
Aldiano Alham 220112200019 Siti Mustakimah 220112200041
Burhan Nurdin 220112200020 Lisna Nurhayati 220112200043
Hamidah Nurhalimah 220112200024

PROGRAM PROFESI NERS


ANGKATAN XL
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan Kesehatan yang bersifat
professional untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang meliputi biologis,
psikologis, social, dan spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat (komunitas) dalam rentang sehat dan sakit (Aryani, 2015). Keperawatan
komunitas adalah pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada
masyarakat dengan pendekatan pada kelompok risiko tinggi dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan
Kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (Veronika Nofita , Nuraeni Asti,
2017).
Pelayanan keperawatan komunitas merupakan praktik promotive dan
proteksi kesehatan populasi menggunakan pengetahuan keperawatan, social dan
ilmu masyarakat. Praktik komunitas berfokus pada populasi dengan tujuan utama
promosi kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan dan mencegah penyakit
serta kecacatan untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kondisi
yang diciptakan guna membantu mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari (Efendi & Makhfudli, 2010).
Permasalahan dalam komunitas terdiri dari berbagai aspek salah satunya
adalah terkait dengan kesehatan. Masalah Kesehatan yang sedang dihadapi oleh
masyarakat global, khususnya Indonesia adalah terkait dengan Covid-19. Covid-19
di Indonesia sendiri merupakan kasus terbesar se-ASEAN sebanyak 707 ribu kasus
per tanggal 27 Desember 2020. Jawa Barat menduduki peringkat ketiga terbesar
kasus se-Indonesia dengan total kasus sebanyak 79.590. Kota Bandung merupakan
salah satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki kasus Covid-19 sebanyak 5.419 per
tanggal 27 Desember 2020 (Pusat Informasi COVID-19 Kota Bandung, 2020).
RW 09 Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung
merupakan wilayah yang dijadikan sebagai tempat pelaksanaan asuhan keperawatan
Komunitas Program Profesi Ners Universitas Padjadjaran Angkatan XL dimana
pada pelaksanaannya, di wilayah RW 09 mulai dari RT 01 sampai RT 13 kelompok
melakukan pengumpulan data yang berupa SMD (Survei Mawas Diri) dan
pengkajian keluarga secara online menggunakan google form yang telah
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan seluruh dosen pembimbing. SMD dan
pengkajian keluarga ini menjadi langkah awal dalam pelaksanaan praktik
keperawatan komunitas yang bertujuan untuk memeroleh data maupun informasi
yang terdapat di RW 09 Kelurahan Babakan Sari yang meliputi mengenai susunan
anggota keluarga, kesehatan lingkungan, social ekonomi, upaya pelayanan
kesehatan, keluarga sadar gizi, kesehatan ibu hamil, kesehatan ibu nifas, kesehatan
bayi dan balita, kesehatan remaja, kesehatan dewasa (pasangan usia subur),
kesehatan lansia, kesehatan jiwa, skrining gejala tuberculosis (TBC), skrining
penyakit tidak menular (PTM), dan skrining Covid-19.
Proses SMD dilakukan selama 5 hari secara online dan offline sejak tanggal
20 Desember 2020. Teknis SMD sendiri dilakukan dengan menyebar google form
dan penyebaran kuesioner secara fisik yang dibantu oleh pihak kader setempat
untuk disebarkan ke warga RW 09 yang tidak memungkinkan mengisi secara
online. Setelah dilakukan SMD dan pengkajian keluarga, maka diperoleh dan
ditemukan masalah-masalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus untuk
dapat diselesaikan bersama-sama dengan warga sehingga harapannya dapat
ditemukan solusi dan penanganan yang tepat.
Sehingga Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan
melaksanakan Musyawarah Masyarakat RW (MMRW) dimana dalam kegiatan
tersebut diadakan pertemuan antara perwakilan setiap RT mulai dari RT 1 sampai
RT 13, kader, PKK, Karang Taruna, maupun LSM yang terlibat di RT maisng-
masing. Tujuan diadakan MMRW adalah untuk membahas mengenai data yang
diperoleh saat SMD dan pengkajian keluarga, serta melakukan perencanaan
penanggulangan masalah Kesehatan yang ditemukan di RW 09 Kelurahan Babakan
Sari. MMRW ini diharapkan dapat memeroleh keputusan bersama terkait langkah
yang dapat diambil guna mengatasi masalah tersebut sehingga diharapkan
masyarakat dapat turut andil dalam mengatasi masalah secara bersama-sama
melalui musyawarah ini.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan tersebut di atas termasuk
didalamnya terkait temuan masalah kesehatan dan lingkungan di wilayah RW 09
Kelurahan Babakan Sari, maka diperlukan untuk mengadakan tindakan asuhan
keperawatan komunitas sehingga masyarakat dapat memiliki kesadaran dan
kepedulian akan pentingnya masalah kesehatan serta mempunyai rasa
tanggungjawab pada lingkungan di daerah RW 09 Kelurahan Babakan Sari,
Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung.

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum


Praktik tindakan asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan secara daring
di RW 09 Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung dapat
membantu masyarakat untuk mengenal masalah kesehatan yang terjadi di
lingkungan sekitar tempat tinggal, mengetahui potensi masyarakat dalam hal
keterampilan dan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing RT dalam satu
RW agar dapat diberdayakan guna menanggulangi masalah kesehatan dan
lingkungan secara mandiri.

1.3.2 Tujuan Khusus


Praktik asuhan keperawatan komunitas yang telah dilakukan oleh mahasiswa
Program Profesi Ners (PPN) Angkatan XL diharapkan mampu:

1. Meningkatkan sikap tenggang rasa masyarakat dalam membentuk relasi dan


membina hubungan saling percaya antara masyarakat di setiap RT dalam satu
RW di Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung dengan
mahasiswa PPN XL Universitas Padjadjaran.
2. Mengidentifikasi masalah aktual, resiko, dan potensi di wilayah RW 09
Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung.
3. Bersama memecahkan masalah kesehatan lingkungan dan komunitas di wilayah
RW 09 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung.
4. Menimbulkan kemauan untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang telah dirancang
oleh masyarakat, dan untuk masyarakat di RW 09 Kelurahan Babakan Sari
Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis


Kegiatan praktik asuhan keperawatan komunitas ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam mengelola suatu
komunitas dengan ragam situasi dan karakteristik yang dimiliki, meningkatkan rasa
kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, mahasiswa maupun masyarakat
sekitar dapat saling berinteraksi dan bertukar informasi dalam memberikan
gambaran nyata mengenai pentingnya pemeliharaan kesehatan mulai dari lingkup
keluarga, kelompok maupun masyarakat, serta meningkatkan kepekaan dan
kepedulian masyarakat mengenai kesehatan lingkungan. Diharapkan adanya
kegiatan ini dapat memberikan gambaran data terkait potensi maupun permasalahan
serta evaluasi terhadap program kerja perawat Puskesmas Babakan Sari, Kecamatan
Kiaacondong, Kota Bandung.

1.4.2 Manfaat Praktis


Kegiatan praktik asuhan keperawatan komunitas ini diharapkan dapat
memberikan dampak positif terkait gambaran proses penyelesaian masalah di
komunitas wilayah Kelurahan Babakan Sari khususnya RW 09 dengan instansi
terkait sebagai sarana penggalian sumber data terbaru dan sumber pembelajaran
bagi mahasiswa Fakultas Keperawatan Unpad.

1.5 Metode Penulisan


Sumber data yang diperoleh selama melakukan pengkajian di setiap RT di
RW 09 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung
bersumber dari pengkajian ke setiap KK, informasi dari puskesmas, kader RT, RW,
Kelurahan, serta Puskesmas Bababkan Sari yang dilakukan secara kombinasi
dengan mayoritas dilakukan secara daring dan minimal kunjungan langsung sesuai
kebutuhan guna mengatasi kendala praktik virtual. Metode yang digunakan pada
pengumpulan data ke setiap RW menggunakan teknik pengumpulan accidental
sampling dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dan waktu pelaksanaan
total berlangsung sejak tanggal 10 Desember 2020 sampai dengan 05 Februari 2021.

1.6 Lokasi dan Waktu


1.6.1 Lokasi
Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong
Kota Bandung yakni di RW 09.
1.6.2 Waktu
Waktu pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan komunitas dilaksanakan mulai
tanggal 10 Desember 2020 sampai dengan 05 Februari 2021.

1.7 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan pada laporan ini meliputi:
1. Bab 1
Latar belakang, Identifikasi Masalah, Tujuan, Manfaat, Metode penulisan, Lokasi
dan waktu, dan Sistematika penulisan.
2. Bab 2
Membahas mengenai data pengkajian komunitas, analisa data, diagnose
keperawatan di RW 02, 03, 04, dan 06 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan
Kiaracondong Kota Bandung, rencana asuhan keperawatan komunitas di RW 02,
03, 04, dan 06 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung.
3. Bab 3
Pelaksanaan praktik keperawatan di RW 02, 03, 04, dn 06 Kelurahan Babakan Sari
Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung.
4. Bab 4
Kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN LAPANGAN

2.1 Pengkajian Komunitas


2.1.1 Data Umum
2.1.1.1 Pengkajian Data Inti
A. Batasan Komunitas
RW 09 merupakan salah satu bagian dari kelurahan Babakan Sari
Kecamatan Kiaracondong, Bandung. RW 09 terbentuk sudah lama dan sudah
dilakukan pergantian pemimpin RW sebanyak 10 kali. RW 09 awalnya
merupakan tanah kosong dan tidak ada pemiliknya. Ada beberapa rumah yang
dibangun semakin lama semakin banyak rumah yang di bangun hingga menjadi
sebuah wilayah. Orang luar daerah dari jawa merupakan penduduk yang
menempati wilayah tersebut.
B. Nilai dan Keyakinan Masyarakat

Menurut Ketua Kader RW 09, nilai dan keyakinan masyarakat yang


banyak dianut adalah mayoritas Islam. Kegiatan yang biasa menjadi rutinitas di
masyarakat biasanya pengajian yang dilakukan di rumah secara bergantian
maupun di masjid. Selain itu, kegiatan lain yang rutin dilakukan adalah adanya
pawai obor di saat Muharam, Maulid Nabi, dan adanya Isra’ Miraj. Biasanya
pengajian dilakukan 1x/minggu di rumah dan 2x/minggu di masjid. Semua
masyarakat sebagian besar terlibat aktif dalam kegiatan pengajian tersebut
sehingga terciptanya silaturahmi yang semakin terjalin. Tidak ada kepercayaan
ataupun budaya dan pantangan tertentu yang dipercaya oleh masyarakat.
Di masyarakat juga terkait pelayanan kesehatan sangat penting, dengan
adanya puskesmas dan posbindu di RW 09 ini sangat membantu dan tentunya
akan menunjang derajat kesehatan. Salah satu program atau kegiatan yang
dilakukan oleh pelayanan kesehatan di RW 09 untuk suatu pencegahan yaitu
penyemprotan desinfektan selama adanya pandemi. Namun belum adanya
kader kesehatan yang bisa memimpin atau memfasilitasi jika terjadinya sesuatu
yang tidak di inginkan, meskipun sudah memiliki alat kesehatan namun
menurut pemaparan dari ketua kader belum bisa menggunakan alat tersebut.
Jadi sejauh ini untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan masih berpihak pada
puskesmas dan pelayanan kesehatan lainnya. 
Pelayanan kesehatan juga sering melakukan program penyuluhan maupun
cek kesehatan secara rutin sebelum terjadinya pandemi. Salah satu yang sering
dilakukan yaitu penyuluhan PHBS, program penyuluhan ini biasanya dilakukan
sekaligus pertemuan bersama ibu-ibu PKK. Namun ada perbedaan setelah
pandemi, program penyuluhan ini dilakukan secara door to door ke setiap
warga terutama lansia yang membutuhkan penyuluhan khusus. 
C. Agama
Masyarakat RW 09 sebagian besar beragama muslim. tetapi ada beberapa
yang beragama kristen. Adat dan kebiasaan serta yang bahasa yang digunakan
sehari-hari yaitu bahasa indonesia, sunda dan jawa. karena hampir 100 persen
masyarakat warganya berasal dari suku jawa. 
D. Demografi
Berdasarkan hasil wawancara bersama kader RW 09 merupakan wilayah
yang padat hunian. Luas wilayah di RW 09 yaitu kurang lebih 15 hektar.
dengan berbagai macam usia tetapi sebagian besarnya yaitu berada pada usia
produktif sekitar 40-59 tahun. Batasan wilayah bagian barat yaitu berdekatan
dengan RW 07. wilayah timur batasan dengan RW 15 bagian utara yaitu
dengan RW 08. Fasilitas ibadah yaitu hanya ada mesjid yang terdiri dari 1
mesjid yang dikelola oleh 2 RT. wilayah RW 09 dekat dengan pusat
perbelanjaan hanya sekitar beberpa tarus kilo meter.
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk di RW 09 ( n=283 responden)
Karakteristik Frekuensi (f) Total
Demografi 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Neonatus (0-28 hari) 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
Bayi (6-12 bulan) 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 2 0 1 6
Balita (1-5 tahun) 2 1 9 7 1 4 6 2 3 4 1 4 2 46
Remaja (12-18 tahun) 6 0 9 13 10 17 18 2 7 3 6 3 7 101
PUS (19-49 tahun) 19 7 10 15 19 9 16 4 6 0 14 6 12 137
Lansia (>60 tahun) 9 1 11 6 7 1 12 2 3 4 2 4 11 73

Berdasarkan tabel diatas diketahui banwa jumlah penduduk yang teridentifikasi dari
283 responden di RW 09 terdapat pasangan usia subur sebanyak 101 penduduk, neonatus
sebanyak 2 orang, bayi 6 orang, balita 46 orang, remaja 101 orang dan lansia 73 orang

Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi Penduduk RW 09


Kelurahan Babakan Sari Kiaracondong, Bandung (n=283 pengisi kuisioner)
Karakteristik Frekuensi (f) Total Presentase
Demografi (%)

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13

Jenis Kelamin

Laki-laki 2 5 1 10 1 4 4 3 9 10 8 3 9 69 24,4

Perempuan 24 15 27 13 23 19 29 16 8 1 12 7 20 214 75,6

Suku

Sunda 21 10 13 7 17 8 11 9 1 6 7 7 10 127 44,9

Jawa 5 10 15 15 7 15 22 10 16 5 13 3 19 155 54,8

Lainnya 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0,3

Agama

Islam 26 19 28 23 24 23 33 19 17 11 20 10 29 282 99,6

Kristen 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0,4

Status Dalam Keluarga


Karakteristik Frekuensi (f) Total Presentase
Demografi (%)

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13

Kepala Keluarga 8 4 3 10 4 4 7 5 10 10 7 3 13 88 31,1

Istri 17 13 21 10 20 17 25 10 7   11 7 13 171 60,4

Anak 1 3 4 3 0 2 1 4 0 1 2 0 3 24 8,5

Pendidikan Terakhir

SD 11 1 4 2 4  0 5 4 2  0 2 0 5 40 14,1

SMP 5 3 2 4 6 3 9 4 5 1 6 2 10 60 21,2

SMA 8 12 17 12 11 17 18 8 10 10 10 8 13 154 54,4

Perguruan Tinggi 2 4 5 5 3 3 1 3 0   2 0 1 29 10,3

Pekerjaan

Tidak Bekerja 0 0  0  0 0 0  0  1 1 0  1 0 6 9 3,2

Belum Bekerja 0  0 3 0 0  0  0 3 0  0 0 0 0 6 2,1

Ibu Rumah Tangga 21 10 18 8 17 6 25 11 5   11 7 13 152 53,7

Pelajar/Mahasiswa 1 1  0 1 0  0  0 1 0 1 1 0 0 6 2,1

PNS 0  0 0  1 0 2  0 0 1  0 0 0 0 4 1,4

Karyawan Swasta 2 5 1 3 3 9 3 2 4 2 0 1 6 41 14,5

Wiraswasta 0 3  0 4 1 4  0 0 1 5 4 1 2 25 8,8

Petani 0  0  0 1 0  0  0 0 0  0 0 0 0 1 0,4

Buruh 0 1  0 1 3 1 2 1 2 1 1 1 2 16 5,7

Pensiunan 2  0 1 0 0  0 2 0 2 1 1 0 0 9 3,2

Lainnya 0  0 5 4 0 1 1 0 1 1 1 0 0 14 4,9

Berdasarkan tabel 2.1 menunjukkan data karakteristik demografi penduduk RW 09


Kelurahan Babakan Sari dimana jumlah penduduk yang telah mengisi kuisioner sebagian
besar berjenis kelamin perempuan (75,6 %). Lebih dari setengahnya bersuku jawa (54,8 %),
dan hampir seluruhnya beragama islam (99,6%). Tingkan pendidikan terakhir sebagian
besar pada tingkat SMA (54,4%) dengan jenis pekerjaan terbanyak yaitu ibu rumah tangga
(53,7%).

E. COVID-19
Sebelum terjadinya pandemi COVID-19 Puskesmas selalu mengadakan
pelayanan pada warga RW 09 berupa cek tekanan darah, gula darah, kolesterol
dengan gratis dan masyarakat sangat antusias mengikutinya. Namun setelah
adanya pandemi pelayanan tersebut berkurang seperti berkurangnya waktu
pelayanan dan masyarakat tidak terlalu antusias dikarenakan takut tertular virus.
Pada masa pandemi ini peran puskesmas sebagai pemberi layanan kesehatan
berupa penyuluhan dengan syarat memakai protokol kesehatan. Selain itu,
puskesmas selalu up-date mengenai kesehatan warga yang telah terkonfirmasi
COVID-19 melalui telepon. Berkaitan dengan kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan Puskesmas masyarakat masih merasakan ada beberapa kekurangan
terutama mengenai alurnya yang dirasa sulit bagi masyarakat, pihak Puskesmas
menerima dan terbuka terkait saran dan kritik dari masyarakat untuk perbaikan
selanjutnya sehingga masyarakat tidak ragu untuk memberikan kritik dan saran
kepada Puskesmas.
Terkait pandemi ini, menurut hasil wawancara dengan Kader RW 09
Babakan Sari kurang mengetahui angka kejadian COVID-19 di daerah Babakan
Sari, namun untuk di RW 09 terkonfirmasi sebanyak 15 orang positif COVID-
19. Hal-hal yang sudah dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19
diantaranya warga dihimbau untuk  selalu menggunakan masker ketika hendak
keluar rumah, menyediakan tempat cuci tangan di sekitar rumah warga, serta
menjaga jarak. Terkait penanganan COVID-19 pada masyarakat yang telah
terkonfirmasi positif, puskesmas menyarankan individu untuk isolasi mandiri di
rumah bagi orang tanpa gejala. Selain itu, pihak Puskesmas melakukan
pendataan dan pemberitahuan kepada kader RW 09 terhadap siapa saja yang
terkonfirmasi positif.  Program yang telah dilakukan oleh berbagai pihak di RW
09 mulai dari Puskesmas, kelurahan, kepolisian, LPM, karang taruna yaitu
selalu mensosialisasikan pentingnya 3M (Menjaga jarak, Memakai masker dan
Mencuci tangan) serta dengan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah
warga terkhusus kepada warga yang terkonfirmasi COVID-19. Tidak ada
perbedaan yang signifikan antar RW di Kelurahan Babakan Sari dalam
menanggulangi Covid-19. 
Pada masa pandemi yang sudah cukup lama ini, Menurut hasil
wawancara dengan Kader, bahwa kesadaran warga terkait pencegahan
penularan COVID-19 sudah cukup bagus. Hal tersebut dilihat dari kebiasaan
warga dengan menggunakan masker ketika keluar rumah, namun  masih ada
beberapa warga yang belum  mematuhi protokol. Jika warga mengadakan
kegiatan yang mengundang banyak orang, seperti hajatan tetap diharuskan
mematuhi protokol dengan menggunakan masker serta adanya penyediaan
tempat cuci tangan atau hand sanitizer. Dari analisa Mahasiswa yang turun
langsung kelapangan, terlihat sudah ada beberapa tempat cuci tangan umum,
namun untuk penyediaan sabun cuci tangannya masih belum ada. serta ada
beberapa yang sudah melakukan kegiatan yang mengundang banyak masa
seperti olahraga senam serta hajatan. Kesulitan atau masalah yang dirasakan
masyarakat setelah terjadinya pandemi yaitu warga banyak yang di PHK,
pedagang yang tidak bisa berjualan dan kesehatan semakin menambah seperti
stroke.
2.1.1.2 Pengkajian Data Sub Sistem
A. Lingkungan Fisik

Wilayah lingkungan RW 09 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong


Bandung merupakan wilayah padat penduduk, sehingga tampak kurangnya lahan
tanaman/tumbuhan sebagai penyaring udara. Wilayah RW 09 Kelurahan Babakan Sari
dapat di akses menggunakan mobil dengan kondisi jalan sudah di beton dan cukup baik.
Untuk masuk ke wilayah pemukiman warga sebagian besar dapat di akses menggunakan
kendaraan roda dua dan beberapa rumah dapat diakses dengan jalan kaki karena jalan yang
diapit oleh hunian warga sangat kecil. Berdasarkan status kepemilikan rumah rata-rata
rumah warga milik pribadi dengan konstruksi bangunan umumnya permanen dengan rata-
rata lantai rumah berubin. Kondisi ventilasi udara, pencahayaan rumah dan tingkat
kelembapan udara relatif bervariasi.

Penanganan sampah di RW 09 warga rata-rata sudah memiliki tempat sampah khusus


serta dilakukan pemilihan sampah. Berdasarkan data hasil pengkajian wilayah RW 09
umumnya warga menyimpan sampah dengan tempat sampah terbuka dan sampah diangkut
oleh petugas ke TPS sekitar 1-2 kali per minggu.

Terkait pembuangan air limbah didapatkan data hasil pengkajian bahwa sebagain
besar warga memiliki sarana pembuangan limbah khusus seperti septic tank dan ada pula
yang membuang limbah ke sungai/selokan. Sebagai sarana untuk berkumpul, bioasanya
warga menggunakan mesjid dan kantor RW. Kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak
warga seperti senam rutin, peringatan kemerdekaan dan kegiatan lain biasanya dilakukan di
jalan kampoung RW 09, pada saat ada kegiatan jalan tersebut di tutup agar tidak ada
kendaraan yang berlalu lalang. Di sepanjang jalan RW biasanya digunakan juga untuk
tempat bermain anak-anak dan tempat berkumpulnya pemuda-pemuda karang taruna.

Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Kesehatan Lingkungan : Perumahan


Penduduk RW 09 Kelurahan Babakan Sari Kiaracondong, Bandung (n=283 Rumah)
Karakteristik Frekuensi (f) Total Presentase
Demografi (%)

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13

Kepadatan Hunian

Mencukupi (≥ 8m² per


25 13 24 17 13 15 25 13 13 8 14 6 22 208 73,5
orang)
Karakteristik Frekuensi (f) Total Presentase
Demografi (%)

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13

Padat (< 8m² per orang) 1 7 4 6 11 8 8 6 4 3 6 4 7 75 26,5

Kepemilikan Rumah

Sewa 0 4 6 5 2 2 2 7 2 2 0 2 5 39 13,8

Milik Sendiri 25 12 18 17 20 20 29 9 14 6 17 7 20 214 75,6

Menumpang 1 4 4 1 2 1 2 3 1 3 3 1 4 30 10,6

Kondisi rumah

Tidak permanen 0 1 2 0 0 0 1 2 10 1 15 0 0 32 11,3

Semi permanen 1 4 6 3 6 1 3 5 6 7 5 4 5 56 19,8

Permanen 25 15 20 20 18 22 29 12 1 3 0 6 24 195 68,9

Ventilasi Rumah

Mencukupi (>10% luas


24 17 25 19 19 19 29 17 15 9 17 9 27 246 86,9
lantai)

Tidak cukup 2 3 3 4 5 4 4 2 2 2 3 1 2 37 13,1

Lantai

Tanah 0 2 0 0 1 0 1 0 0 0 0 2 2 8 2,8

Papan 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1,1

Semen/plester 20 7 5 5 8 18 8 7 9 4 11 5 12 119 42,0

Ubin 5 11 21 18 15 5 24 12 8 7 9 3 15 153 54,1

Vector Disekita Rumah

Tikus 23 17 18 14 20 18 19 10 14 10 7 7 21 198 67,0

Nyamuk 23 19 26 20 20 12 24 14 12 8 18 8 25 229 80,1

Kecoa 23 18 17 8 16 16 15 13 12 0 7 4 18 167 59,0

Lalat 14 13 6 3 14 7 7 3 4 0 2 0 9 82 29,0

Lainnya Sebutkan 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 3 1,1

Kelembaban
Karakteristik Frekuensi (f) Total Presentase
Demografi (%)

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13

Tidak Lembap 9 12 21 20 15 15 26 11 10 9 18 7 26 199 70,3

Lembap 17 7 7 3 9 8 7 8 7 2 2 3 3 83 29,3

Berjamur 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0,4

Berdasarkan tabel 2.2, sebagian besar penduduk RW 09 memiliki tingkat kepadatan


hunian mencukupi (≥ 8m² per orang) yaitu sebanyak (73,5%) dengan status kepemilikan
lebih dari setengahnya (75,6%) milik sendiri dan bangunan bersifat permanen (68,9%)
dengan kondisi lantai sebanyak 54,1% menggunakan ubin . Ventilasi udara rumah sebagian
besar mencukupi (>10% luas lantai) yaitu sebanyak (86,9%). Selain itu, vector disekitar
rumah yang paling banyak yaitu nyamuk sebanyak (80,1%). Tingkat kelembaban rumah
yaitu tidak lembab (70,3%).

Tabel 2.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Kesehatan Lingkungan : Perumahan


Penduduk RW 09 Kelurahan Babakan Sari Kiaracondong, Bandung (n=283 pengisi
responden)
Presentase
Karakteristik Frekuensi (f) Total
(%)
Demografi
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13

Kebersihan Rumah

Berdebu atau Kotor 0 3 0 2 1 1 1 1 1 0 0 1 0 11 3,9

Bersih 26 17 28 21 23 22 32 18 16 11 20 9 29 272 96,1

Pencahayaan

Tidak ada cahaya


0 2 0 1 3 0 1 0 0 0 0 0 0 7 2,5
masuk

Kurang terang 12 5 7 1 6 8 2 3 7 2 3 1 4 61 21,6


Presentase
Karakteristik Frekuensi (f) Total
(%)
Demografi
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13

Terang 14 13 21 21 15 15 30 16 10 9 17 9 25 215 75,9

Genangan Air

Ada 2 6 1 0 1 1 4 7 3 0 1 1 2 29 10,2

Tidak 24 14 27 23 23 22 29 12 14 11 19 9 27 254 89,8

Lubang Asap Dapur

Ada 22 13 23 17 21 18 29 16 12 10 19 8 25 233 82,3

Tidak 4 7 5 6 3 5 4 3 5 1 1 2 4 50 17,7

Tempat Cuci tangan

Ada 23 14 27 21 18 19 26 13 14 10 19 8 26 238 84,1

Tidak 3 6 1 2 6 4 7 6 3 1 1 2 3 45 15,9

Kebisingan

Ya 19 9 10 7 5 18 15 6 5 8 3 3 8 116 41,0

Tidak 7 11 18 16 19 5 18 13 12 3 17 7 21 167 59,0

Berdasarkan tabel 2.3 diketahui banwa keadaan rumah penduduk mayoritas dalam
keadaan bersih (96,1%), pencahayaan terang (75,9%). Keadaan disekitar rumah sebagian
besar tidak ada genangan air (89,8%) dan tidak bising (59%). Rumah penduduk mayoritas
memiliki lubang asap dapur (82,3%) serta memiliki tempat cuci tangan (84,1%).

Tabel 2.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Kesehatan Lingkungan : Pembuangan


Air Limbah Penduduk RW 09 Kelurahan Babakan Sari Kiaracondong, Bandung
(n=283 responden)
Frekuensi (f) Presentase
Total (%)
Karakteristik RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13

Jamban
Keluarga
Ya 21 20 28 23 24 23 32 19 17 11 20 7 28 273 96,46
Tidak 5  0 0  0 0  0 1 0 0 0 0 3 1 10 3,53
Status
Kepemilikan
Jamban
Milik Pribadi 21 19 28 23 24 21 32 17 16 11 20 7 28 267 94,34
Umum 5 1  0 0 0 2 1 2 1 0 0 3 1 16 5,65
Tempat
Pembuangan
Air Tinja
Tidak ada 2  0 0  0 0 0  0  1 0 0  0 2 0 5 1,77
Sungai/selok
an 8 5 6 4 3 8 5 6 3 1 2 1 1 53 18,86
Lubang tanah
tertutup 0  0 3 1 0 1 4 2 1 6 0 0 0 18 6,40
Kolam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Septictank 16 15 19 14 21 14 24 10 13 4 18 7 28 203 72,24
Lainnya 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,42
Jarak
Pembuangan
Tinja
>10 m 0 13 13 16 17 6 18 13 14 10 12 6 19 157 55,47
<10 m 26 7 15 7 7 17 15 6 3 1 8 4 10 126 45,52
Tempat
Pembuangan
Air Limbah dan
Kamar Mandi
Tergenang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sungai/selok
an 8 9 6 8 0 8 9 11 7 3 2 5 6 82 29,0
Sawah/kebun 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0,35
Ada sarana
pembuangan
khusus 18 11 22 15 24 15 24 7 10 8 18 5 23 200 70,67
Tempat
Pembuangan
Air Limbah
Cuci Dapur
Tergenang 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0,35
Sungai/selok
an 8 9 8 12 1 8 9 13 7 4 2 6 6 93 23,86
Sawah/kebun 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0,35
Ada sarana
pembuangan
khusus 18 11 20 11 23 15 23 5 10 7 18 4 23 188 66,43
Berdasarkan tabel 2.4 dapat diketahui bahwa dari 283 warga yang dikaji di RW 09
ini hampir seluruh warga memiliki jamban keluarga yaitu sebesar 96,46%, yang terbagi
menjadi milik pribadi (94,34%) dan umum (5,65%). Sebagian besar warga memiliki
pembuangan akhir tinja ke septic tank (72,24%) dan sebesar 66,43% membuang air limbah
dapur ke tempat pembuangan khusus. Jarak sumber air dengan pembuangan tinja >10 meter
(55,47%) dan (45,52%) berjarak <10 meter.

Tabel 2.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Kesehatan Lingkungan : Pembuangan


Sampah Penduduk RW 09 Kelurahan Babakan Sari Kiaracondong, Bandung

Karakteristik Frekuensi (f) Total Presentase


%
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Pemilahan
Sampah
Rumah Tangga
Melakukan
Pemilahan 4 7 22 9 6 16 20 10 7 8 9 3 19 140 49,46
Tidak
melakukan 22 13 6 14 18 7 13 9 10 3 11 7 10 143 50,54
Kondisi
Tempat
Sampah
Tidak ada 1 2  0 0 0 0 2 1 0  0 0 2 0 8 2,83
Ada, terbuka 19 15 14 14 10 16 17 9 10 4 12 7 23 170 60,07

Ada, 105 37,10


tertutup 6 3 14 9 14 7 14 9 7 7 8 1 6
Penanganan
Sampah
Rumah
Dibuang
sendiri ke TPS 0  0 2 1 0 0 1 0 1  0 0 0 0 5 1,76
Diangkat
petugas 26 20 26 22 24 23 32 19 16 11 20 10 29 278 98,23
Waktu
Pengambilan
Sampah
1x/minggu 0 9  0 1 1 0 3 3 1  0 1 1 0 20 7,06
Karakteristik Frekuensi (f) Total Presentase
%
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
2x/minggu 25 4 28 17 20 23 29 16 15 11 18 0 28 234 82,68
3x/minggu 1 7  0 4 3 0 1 0 0  0 1 3 1 21 7,42
>3x/minggu 0  0 0  1 0 0  0 0 1  0 0 6 0 8 2,82

Berdasarkan tabel 2.6 dapat diketahui bahwa dari RW 09 Kelurahan Babakan Sari
Kecamatan Kiaracondong menunjukkan bahwa sebagian besar tidak melakukan pemilahan sampah
(50,54%) dan memiliki tempat sampah terbuka didalam rumah (60,07%). Sebagian besar
penanganan sampah rumah tangga diatasi dengan diangkat oleh petugas sampah (98,23%), dengan
waktu pengambilan sampah dilakukan 2x setiap minggu (82,68%).

Tabel 2.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Kesehatan Lingkungan : Sumber Air


Penduduk RW 09 Kelurahan Babakan Sari Kiaracondong, Bandung

Karakteristik Frekuensi (f) Tot Presen


al tase
%
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Sumber Air
Minum
Isi ulang
(gallon) 17 12 9 14 11 22 15 8 9 7 11 8 12 155 54,77
Air yang
dimasak 9 8 18 9 9 1 15 9 2 4 9 1 13 107 37,80
Air kemasan 0   1 3 1 0 3 2 6  0 0 1 4 21 7,42
Sumber Air
Bersih
Keluarga
Membeli air 0 1  0 1 3 2 2 4 3 1 3 0 1 21 7,42

Sumur
timba 0  0 2 1 0 0  0 0 1 1 1 0 0 6 2,12
Sumur BOR
12 2 2 5 3 3 1 9 8 9 11 5 5 75 26,50
Karakteristik Frekuensi (f) Tot Presen
al tase
%
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13

PDAM 14 17 24 16 18 18 30 6 5 0  5 5 23 181 64,0

Bak
Penampung Air

>3 hari
19 8 12 4 12 10 16 18 9 6 11 6 13 144 50,88
<3 hari
7 12 12 7 8 13 16 0 6 5 9 4 15 114 40,28
Tidak pernah
dilakukan 0 0 4 12 4 0 1 1 2 0 0 0 1 25 8,84
Bak
Penampung Air
Terbuka
Ya
11 17 14 11 11 19 20 8 4 3 4 7 14 143 50,53
Tidak
15 3 14 12 13 4 13 11 13 8 16 3 15 140 49,46
Kualitas
Sumber Air
Berbau 0  0 0  0 0 0  0 0 0 1 0 0 0 1 0,35
Berwarna 1 2  0 2 0 0  0 0 0 1 0 1 0 7 2,45
Berasa 0  0 1 0 0 0  0 0 0 1 0 0 0 2 0,70
Tidak
berbau, tak
berasa, tak
berwarna
25 18 27 21 24 23 33 19 17 10 20 9 29 275 96,49

Berdasarkan tabel 2.7 dapat diketahui bahwa di RW 09 Kelurahan Babakan Sari

Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung ini, sebagian besarnya memilih air galon sebagai

sumber air minum yaitu (54,77%) dan hampir seluruh keluarga memilih sumber air bersih
dari PDAM (64%). Sebagian besar kualitas sumber air keluarga yaitu tidak berbau, tak

berasa, tak berwarna (96,49%).

B. Pelayanan Kesehatan

Kader di RW 09 aktif dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat di RW 09.


Wilayah RW 09 merupakan wilayah kerja Puskesmas Babakan Sari, puskesmas dan kader
setempat rutin mengadakan posyandu dan posbindu saat sebelum pandemi. Pada saat ada
yang sakit warga biasanya berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat seperti
puskesmas. Warga RW 09 juga terkadang melakukan kerja bakti yang dilakukan secara
gotong royong oleh warga.

Tabel 2.7 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Riwayat Kesehatan RW 09


Kelurahan Babakan Sari Kiaracondong, Bandung

Karakteristik Frekuensi (f) Tot Presen


al tase
%
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Riwayat
Imunisasi
Lengkap 7 3 7 12 6 10 5 8 16  0 18 10 14 116 63,38
Tidak
Lengkap 2  17 0  1 0 1 2  0 0 12 0 0 1 36 19,67
Tidak
Imunisasi 17 0 2 2 2 1  0 1 1  0 2 0 3 31 16,93
Aktivitas Fisik
Ya 21 11 23 19 16 19 26 13 8 7 11 7 24 205 72,43

Tidak 5 9 5 4 8 4 7 6 9 4 9 3 5 78 27,56

Tekanan Darah
<120/80
mmHg 8 13 16 8 7 16 12 10 7  0 3 9 6 115 40,63
120/80- 13 1 5 6 4 2 13 6 5 10 4 0 6
Karakteristik Frekuensi (f) Tot Presen
al tase
%
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
139/89 mmHg 75 26,50
140/90-
159/99 mmHg 1 2 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 11 20 7,06
>140/90
mmHg 0  0 4 0 0 0  0 0 0  0 0 0 1 5 1,76
>160/100
mmHg 0  0 0  0 0 0  0 0 1  0 0 0 1 2 0,70
Tidak pernah
diperiksa 4 4 2 9 12 5 7 3 3  0 12 1 4 66 23,32
Merokok
Ya

10 8 12 11 10 7 8 11 8 4 6 4 11 110 38,87
Tidak

16 12 16 12 14 16 25 8 9 7 14 6 18 173 61,13
Riwayat
Penyakit 3
bulan terakhir

Hipertensi 26 8,87
4 1 2 1 2 0 4 0 5 2 1 1 3
DM 5 1,70
0  0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0
Asam urat 1 2 1 0 0 0 4 0 1 1 0 0 2 12 4,09
Kolesterol 10 3,41
0 1 1 0 0 1 2 2 0 1 1 1 0
TBC 1 0,34
0  0  0 0 0 1  0 0 0  0 0 0 0
Jantung 3 1,02
1  0  0 0 0 0  0 0 1  0 0 0 1
Stroke 3 1,02
0  0  0 0 0 0  0 2 0  0 0 0 1
Gastritis 2  0 4 2 1 2 2 2 2  0 1 0 1 19 6,48
Diare 1 0,34
0  0  0 0 0 0  0 0 0  0 1 0 0
Tidak ada

21 16 18 18 20 19 21 11 10  6 16 7 20 203 69,28
Lainnya 10 3,41
1  0 1 2 0 0 2 2 0  0 0 1 1
Berdasarkan tabel 2.7 dapat diperoleh data menunjukkan bahwa sebagian
masyarakat sudah mendapatkan imunisasi lengkap (63,38%), hampir seluruh masyarakat
DI RW 09 ini juga melakukan aktivitas fisik sesuai anjuran (72,43%). Seluruh penduduk di
RW 09 ini memiliki tekanan darah <120/80 mmhg (40,63%), memiliki kebiasaan tidak
merokok (61,13%). Berdasarkan tabel selanjutnya menunjukkan bahwa tidak ada riwayat
penyakit (69,28%) dalam tiga bulan terakhir, namun apabila dibandingkan dengan penyakit
paling banyak yang dialami adalah Hipertensi (8,87%).

Tabel 2.8 Distribusi Frekuensi berdasarkan Karakteristik Upaya pelayanan


Kesehatan penduduk RW 09 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong
Bandung (N= 283 KK)
Presentase
Frekuensi (f) Total
Riwayat (%)
Kesehatan RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Pengobatan
Keluarga
yang Sakit

Fasilitas
Pelayanan 14 19 28 22 23 18 31 19 17 11 20 10 27 259 91,52
Kesehatan

Pengobatan
12 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 13 4,59
Tradisional

Diobati
0 1 0 1 0 6 2 0 0 0 0 0 2 12 4,24
Sendiri

Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jarak Rumah
ke Pelayanan
Kesehatan

<5 Km 14 14 20 15 10 23 25 15 10 11 17 8 20 202 71,38

≥ 5 Km 12 6 8 8 14 0 8 4 7 0 3 2 9 81 28,62
Presentase
Frekuensi (f) Total
Riwayat (%)
Kesehatan RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Akses
Menuju
Pelayanan
Kesehatan

Jalan Kaki 6 1 6 4 7 2 11 7 8 4 4 5 9 74 26,15

Angkutan
3 1 4 2 2 2 2 0 0 0 1 1 0 18 6,36
Umum

Mobil 0 0 4 1 0 1 1 1 0 0 17 0 2 27 9,54

Motor 17 18 17 19 15 21 25 12 10 7 0 5 23 189 66,78

Jaminan
Kesehatan

Ya 13 15 28 20 20 23 31 17 15 11 20 7 25 245 86,57

Tidak 13 5 0 3 4 0 2 2 2 0 0 3 4 38 13,43

Jenis
Pelayanan
yang di
Gunakan

Rumah Sakit 16 1 7 8 2 3 6 2 1 0 5 3 3 57 20,14

Puskesmas 17 11 22 19 11 21 24 13 11 9 18 4 17 197 69,61

Klinik
13 8 16 1 11 9 10 6 6 1 3 8 15 107 37,81
Kesehatan

Dokter
0 0 0 0 0 0 1 2 1 1 0 0 0 5 1,77
Keluarga

Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Berdasarkan tabel 2.8 menunjukan bahwa pengobatan keluarga yang sakit sebagian besar
dilakukan oleh pelayanan fasilitas kesehatan (91,52%), dengan jarak dari rumah ke
pelayanan <5 Km (71,38%) dengan sebagian besar menuju pelayanan kesehatan
menggunakan transportasi kendaraan bermotor (66,78%). Berdasarkan pengumpulan data

C. Sosial Ekonomi

Sebagian besar warga RW 09 bekerja sebagai karyawan swasta dan ibu rumah tangga.
Sebagian besar warga memiliki status sosial ekonomi menengah ke bawah dengan
pendapatan sekitar Rp. 1.000.000 – Rp. 3.500.000,- setiap bulanya.

Tabel 2.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Sosial Ekonomi Penduduk


RW 09 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaraconndong Kota Bandung (N= 283
KK)
Presentase
Frekuensi (f) Total
Riwayat (%)
Kesehatan RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Penghasilan
keluarga per
Bulan

Rp. <1.000.000 14 2 2 3 9 3 8 9 3 1 2 1 9 66 23,32

Rp. 1.000.000-
9 16 16 14 11 11 14 8 10 8 17 7 16 157 55,48
3.500.00

Rp. >3.500.000 3 2 10 6 4 8 9 2 1 2 1 1 4 53 18,73

Lainnya 0 0 0 0 0 1 2 0 3 0 0 1 0 7 2,47

Perbandingan
Pendapatan
dan
Pengeluaran

Pendapatan <
12 8 6 7 5 16 12 11 10 9 11 0 9 116 40,99
Pengeluaran

Pendapatan =
11 8 12 11 15 6 11 8 5 1 8 8 11 115 40,64
Pengeluaran

Pendapatan >
3 4 10 5 4 1 10 0 2 1 1 2 9 52 18,37
Pengeluaran
Presentase
Frekuensi (f) Total
Riwayat (%)
Kesehatan RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Tabungan
Khusus Saat
Sakit

Ya 3 11 18 7 6 23 13 7 12 2 5 1 9 117 41,34

Tidak 23 9 10 16 18 0 20 12 5 9 15 9 20 166 58,66

Yang Bekerja
dalam
Keluarga

Ayah 15 18 23 18 15 17 22 13 13 9 19 8 18 208 73,50

Ibu 6 2 7 7 4 6 7 5 2 3 7 1 15 72 25,44

Anak 6 0 6 6 5 8 16 5 6 1 6 2 8 75 26,50

Lainnya 0 0 2 3 0 1 3 0 0 0 1 0 2 12 4,24

Tercukupinya
Kebutuhan
Keluarga

Ya 11 14 26 18 18 23 24 14 12 10 17 6 24 217 78,68

Tidak 15 6 2 5 6 0 9 5 5 1 3 4 5 66 23,32

Berdasarkan tabel 2.9 dapat diketahui bahwa lebih dari setengah total penduduk
warga RW 09 yang dikaji (55,48%) yaitu 157 keluarga memiliki penghasilan dengan
rentang Rp.1.000.000- Rp. 3.500.000, berdasarkan perbandingan pendapatan dan
pengeluaran sebagian besar pendapatan kurang dari pengeluaran (40,99%) yaitu sebanyak
116 keluarga. Dari perbandingan tersebut terdapat lebih dari setengah total penduduk yang
di kaji (58,66%) yaitu 166 keluarga tidak memiliki tabungan khusus saat sakit. Hal ini
karena berdasarkan data yang diperoleh sebagian besar (73,50%) yaitu 208 kepala keluarga
saja yang bekerja dalam keluarga. Namun, sebagian besar (78,68%) yaitu 217 keluarga
menyatakan tercukupinya kebutuhan keluarga dan sebagian kecil (23,32%) yaitu 66
keluarga menyatakan tidak tercukupinya dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
D. Keamanan dan Transportasi
Menurut penuturan dari ibu kader di RW 09 rawan pencurian motor. Wilayah RW 09
diadakan pos ronda setip 1 minggu sekali oleh warga untuk menjaga keamanan. Alat
transportasi yang digunakan warga RW 09 sebagian besar menggunakan motor dan mobil
pribadi dan sebagian kecil menggunakan angkutan umum seperti angkot atau ojek online.
Kondisi jalan di RW 09 di Kelurahan Babakan Sari sudah cukup baik, dari akses jalan besar
menggunakan aspal dan akses jalan kecil menggunakan semen dan paving block. Akses
jalan besar dapat dilalui dengan mobil dan akses jalan kecil dapat dilalui dengan motor.
Data dari hail pengkajian sebagian besar alat transportasi pribadi warga yaitu kendaraan
roda dua. Namun dari hasil data pengkajian masih banyak warga yang memilih berjalan
kaki untuk ke palayanan kesehatan.
E. Pendidikan

Di wilayah RT 09 Kelurahan Babakan Sari terdapat saranan pendidikan yaitu PAUD


dan TK untuk pendidikan SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi biasanya anak usia sekolah
pergi ke wilayah lain, namun untuk melanjutkan sampai pendidikan tinggi masih sedikit.
Warga menyekolahkan anak-anaknya hingga ke tingkat SMA. Tingkat pendidikan
masyarakat di RW 09 Kelurahan Babakan Sari pada umumnya di tingkat SMA dan SMP,
tetapi ada juga yang memilih tingkat pendidikan di perguruan tinggi dan SD.

F. Politik Pemerintahan

Politik dan pemerintahan di wilayah RW 09 sudah memiliki organisasi


kemasyarakatan, struktur kepengurusan yang terbentuk terdiri dari Ketua RW, Wakil RW
yang merangkap sekretaris RW, Bendahara RW, seksi keamanan, seksi rohani, seksi
lingkungan seksi lingkungan hidup dan pembangunan, seksi pendidikan dan kesenian, seksi
umum dan seksi humas. Selain itu dibantu juga oleh karang taruna dan PKK. Permasalahan
yang ada di RW 09 akan dimusyawarahkan dengan sekretaris RW untuk mencari jalan
keluar dan solusi. Proses pengambilan keputusan dilakukan dengan musyawarah dan
pengambil keputusan tertinggi dipegang oleh Kepala RW. Sebagian besar anggota
masyarakat sudah aktif dalam dan program RT/RW lainnya.

G. Komunikasi

Pola komunikasi di wilayah RW 09 Kelurahan Babakan Sari cukup baik anatar


warganya, masyarakat saling menghargai dan menghormati dalam berbagai keputusan. Pola
komunikasi yang terdapat di wilayah tersebut menggunakan bahasa sunda dan bahasa
Indonesia. Komunikasi antar warga dilakukan dua arah. Masyarakat memiliki antusias dan
tingkat pasrtisipasi yang baik terkait kegiatan - kegiatan di Kelurahan.

H. Rekreasi

Wilayah RW 09 Kelurahan babakan Sari merupakan daerah perkotaan yang padat


penduduk, dampak dari kepadatan tersebut menyebabkan kurang lahan untuk menciptakan
saranan rekreasi untuk masyarakat. Masyarakat mengantisipasi dengan memanfaatkan jalan
di wilayah tersebut untuk senam. Hasil dari data pengkajian warga RW 09 memilih untuk
lebih banyak berkumpul dengan warga lain, menonton TV dan berbincang-bincang sebagai
sarana rekreasi.

2.1.1.3 Pengkajian Data Khusus

2.1.2 Data Khusus


A. Karakteristik Keluarga Sadar Gizi Penduduk RW 09 Kelurahan Babakan Sari
Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

Tabel 2.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Keluarga Sadar Gizi


Penduduk RW 09 Keluarahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota
Bandung (N= 283 KK)

Riwayat Frekuensi (f) Presentase


RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT Total
Kesehatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 (%)
Memantau
Berat Badan
secara Rutin
Minimal 1
Bulan Sekali
Ya 13 7 18 11 9 8 13 8 4 5 16 4 15 131 46,29
Tidak 13 13 10 12 15 15 20 11 13 6 4 6 14 152 53,71
Konsumsi
Suplemen
Makanan (Vit
A, Tablet Fe,
dll)
Ya 8 6 8 5 7 3 11 6 5 0 12 2 14 87 30,74
Tidak 18 14 20 18 17 20 22 13 12 11 8 8 15 196 69,26
Konsumsi
Aneka Ragam
Makanan/Me
nu Gizi
Seimbang
Setiap Hari
Ya 15 18 24 17 21 23 32 17 14 9 18 10 25 243 85,87
Tidak 11 2 4 6 3 0 1 2 3 2 2 0 4 40 14,13
Menggunaka
n Garam Ber-
Yodium
Ya 23 17 28 21 21 23 33 17 15 11 18 9 26 262 92,58
Tidak 3 3 0 2 3 0 0 2 2 0 2 1 3 21 7,42
Anak
diberikan ASI
Eksklusif 6
selama 6
Bulan
Ya 21 3 7 16 12 23 14 8 17 6 8 3 13 151 53,36
Tidak 5 17 21 7 12 0 19 11 0 5 12 7 16 132 46,64
Memperhatik
an
Kebersihan
Makanan
sehari-hari
Ya 25 20 27 23 24 21 33 19 17 11 19 10 26 275 97,17
Tidak 1 0 1 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3 8 2,83

Berdasarkan tabel 2.10 didapatkan bahwa lebih dari setengah penduduk yang di kaji
(53,71%) yaitu 152 keluarga tidak pernah melakukan pemantauan berat badan secara rutin
minimal 1 bulan sekali dan hanya sebagian kecil (46,29%) yaitu 131 keluarga tidak
melakukan pemantauan berat badan secara rutin. Warga RW 09 yang dikaji sebagian besar
(69,26%) 196 keluarga tidak mengkonsumsi suplemen makanan seperti vit.A, tablet Fe dan
sebagian kecil (30,74%) yaitu 87 keluarga mengonsumsi suplemen makanan. Sedangkan
lebih dari setengahnya penduduk yang dikaji (85,87%) yaitu 243 keluarga mengkonsumsi
aneka ragam makanan atau menu gizi seimbang setiap hari dan hanya (7,42%) yaitu 21
keluarga tidak mengkonsumsi meu gizi seimbang setiap hari. Sebagian besar penduduk
(92,58%) yaitu 262 keluarga yang menggunakan garam beriodium dan sebagian kecil
(7,42%) 21 keluarga tidak menggunakan garam beriodium. Dalam memperhatikan
kebersihan makanan sehari – hari warga RW 09 sebagian besar (97,17%) yaitu 275
keluarga dapat melakukannya dan sebagian kecil (2,83%) yaitu 8 keluarga tidak dapat
memperhatikan kebersihan makanan sehari – hari. Sedangkan sebagian besar (53,36%)
yaitu 151 keluarga memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan sebagian kecil (46,64%)
yaitu 132 keluarga tidak memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.

B. Karakteristik Kesehatan Ibu Hamil Penduduk RW 09 Kelurahan Babakan Sari


Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

Tabel 2.11 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Ibu Hamil Penduduk RW


09 Keluarahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung (N= 6 Ibu
Hamil)

Riwayat Frekuensi (f) Presentase


RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT Total
Kesehatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 (%)
Usia Ibu
20-35 tahun 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 5 83,33
>35 tahun 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 16,67
Kehamilan
Ke – Berapa
1-3 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 5 83,33
≥3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 16,67
Usia
Kehamilan
Saat Ini
Trimester I
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 16,67
( 0-3 bulan)
Trimester II (
2 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 5 83,33
4-6 bulan)
Jarak
Kehamilan
Saat Ini
dengan
Kehamilan
Sebelumnya
< 2 tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 16,67
≥ 2 tahun 2 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 5 83,33
Berdasarkan tabel 2.11 diketahui bahwa terdapat (83,33%) ibu hamil berusia 20 – 35
tahun, dengan karakteristik seluruh ibu hamil (83,33%) merupakan kehamilan anak ke 1 –
3. Sedangkan menurut usia kehamilan sebagian besar (83,33%) merupakan trimester ke II
dan sebagian kecil trimester ke I (16,67%), dengan karakteristik jarak kehamilan saat ini
dengan kehamilan sebelumnya sebagian besar (83,33%) lebih ≥ 2 tahun dan sebagian kecil
<2 tahun (16,67%) dari kehamilan sebelumnya.

Tabel 2.12 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Upaya Ibu Hamil


Penduduk RW 09 Keluarahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota
Bandung (N= 6 Ibu Hamil)

Riwayat Frekuensi (f) Presentase


RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT Total
Kesehatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 (%)
Tempat
Memeriksa
Kehamilan
Puskesmas 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 14,29
Bidan 2 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 6 85,71
Konsumsi
Tablet
Penambah
Darah Secara
Teratur ( 1x
Selama 90
Hari)
Ya 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 50,0
Tidak 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 3 50,0
Status
Imunisasi TT
Ibu Hamil
Sebelum
2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 4 66,67
menikah
Saat
mengetahui
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 16,67
tanda
kehamilan
Tidak
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 16,67
mendapatkan
Mempunyai
Buku KIA
Ya 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 4 66,67
Tidak 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 33,33
Membaca
Buku KIA
Ya 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 4 66,67
Tidak 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 33,33
Riwayat Frekuensi (f) Presentase
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT Total
Kesehatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 (%)
Apakah Buku
KIA Penting?
Ya 2 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 6 100

Berdasarkan 2.12 didapatkan data bahwa seluruh ibu hamil (85,71%) melakukan
pemeriksaan kehamilan ke bidan. Ibu hamil yang mengkonsumsi tablet penambah darah
sebanyak (50,0%) mengkonsumsi secara teratur. Sedangkan terkait status imunisasi TT ibu
hamil sebagian besar dilakukan sebelum menikah (66,67%). Untuk kepemilikan buku KIA
(66,67%) dari ibu hamil memiliki buku KIA serta sering membacanya. Namun, seluruh ibu
hamil (100%) menganggap bahwa buku KIA sangatlah penting.

Tabel 2.13 Distribusi Frekuensi Karakteristik Keluhan Ibu Hamil RW 09 Kelurahan


Babakan Sari Kiaracondong, Bandung

Presentase
Frekuensi (f) Total
(%)
Karakteristik
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Apakah ada
pantangan atau
alergi makan
ketika hamil
Ya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak 0 0 0 0 1 0 `1 0 0 0 1 0 0 3 100,0
Apakah selama
hamil mengalami
keluhan anemia?
(kurang
darah:Cek Hb)
Ya 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 33,3
Tidak 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 66,7
Apakah selama
hamil mengalami
keluhan
penurunan nafsu
Ya 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 66,7
Tidak 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 33,3
Apakah selama
hamil memiliki
Presentase
Frekuensi (f) Total
(%)
Karakteristik
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
penyakit kronis?
Ya 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Tidak 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 100,0
Apakah selama
hamil mengalami
sakit kepala
hebat?
Ya 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Tidak 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 100,0
Apakah selama
hamil mengalami
bengkak pada
bagian wajah,
atau kaki yang
tidak hilang bila
posisi kaki
ditinggikan atau
diistirahatkan?
Ya 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Tidak 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 100,0
Apakah selama
hamil mengalami
5L (lemah, letih,
lesu, lemas, lelah)?
Ya 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 40,0
Tidak 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 3 60,0
Apakah selama
hamil mengalami
perdarahan
sedikit dan sering
pada jalan lahir?
Ya 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Tidak 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 100,0
Apakah selama
hamil mengalami
keluar air
berwarna bening,
berbau khas dari
jalan lahir?
Ya 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Tidak 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 100,0
Apakah selama
hamil ibu merasa
Presentase
Frekuensi (f) Total
(%)
Karakteristik
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
gerak bayi di
kandungan
berkurang atau
tidak terasa?
Ya 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Tidak 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 100,0
Apakah selama
hamil ibu merasa
gerak bayi di
kandungan
berkurang atau
tidak terasa?
Ya 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Tidak 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 100,0
Apakah selama
hamil ibu muntah
terus menerus?
Ya 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 40,0
Tidak 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 3 60,0
Apakah ibu
selama hamil ibu
demam (panas
tinggi)?
Ya 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Tidak 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 100,0
Apakah selama
hamil ibu gatal-
gatal pada
kemaluan karena
keputihan?
Tidak 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 2 100,0

Presentase
Frekuensi (f) Total
(%)
Karakteristik
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Apakah ibu                              
mengetahui tanda-
tanda bahaya
pada kehamilan?
Presentase
Frekuensi (f) Total
(%)
Karakteristik
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Ya 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 33,3
Tidak 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 66,7
Apakah ibu
mengikuti kelas
Ibu hamil?
Ya 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Tidak 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 100,0
Apakah ibu                              
mengikuti kelas
Ibu hamil?
Ya 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Tidak 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 100,0
Ibu berencana
melahirkan
dimana?
Bidan 2 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 5 83,3
Lainnya 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 16,7

Berdasarkan tabel 2.13 dari keseluruhan ibu hamil yang ada di RW 09 tidak ada
yang mengalami pantangan makanan atau alergi makanan ketika hamil. Terdapat (33%) Ibu
hamil di RW 09 yang mengalami anemia atau kurang darah. Adanya penurunan nafsu
makan pada ibu hamil di RW 09 yaitu sebanyak (66%). Dari total seluruh ibu hamil di RW
09 tidak ada yang mengalami atau memiliki penyakit kronis, nyeri kepala hebat, mengalami
bengkak pada bagian wajah kaki yang tidak hilang meskipun posisi sudah di tinggikan atau
di istirahatkan, tidak mengalami pendarahan pada jalan lahir, tidak mengalami keluar air
berwarna bening dan berbau khas pada jalan lahir , tidak mengalami atau berkurangnya
gerakan bayi selalma di kandungan, tidak mengalami demam tinggi ketika hamil dan gatal
gatal. (40%) ibu hamil mengalami lemah dan lesu ketika hamil dan mengalami mual
muntah.

Tabel 2.14 Distribusi Frequensi Karakteristik Pengetahuan Ibu Hamil RW 09


Kelurahan Babakan Sari Kiaracondong, Bandung (n=5)
Presentase
Frekuensi (f) Total
(%)
Karakteristik
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Apakah ibu                              
mengetahui tanda-
tanda bahaya
pada kehamilan?
Ya 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 33,3
Tidak 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 66,7
Apakah ibu
mengikuti kelas
Ibu hamil?
Ya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Tidak 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 100,0
Apakah ibu                              
mengikuti kelas
Ibu hamil?
Ya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Tidak 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 100,0
Ibu berencana
melahirkan
dimana?
Paraji 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Bidan 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 5 83,3
Rumah Sakit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Dokter 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Klinik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Rumah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Lainnya 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 16,7

Berdasarkan data tabel 2.16 bahwa sebanyak (33,3%) ibu hamil mengetahui tanda tanda
hamil dan (66,7%) tidak mengetahui tanda-tanda kehamilan. (100%) ibu hamil tidak mengikuti
kelas ibu hamil dan tidak mengethaui terkait manfaat dari kelas ibu hamil. Sebagian besar ibu
hamil berencana untuk melahirkan di bidan (83,3%) dan (16,7%) memilih lainnya
C. Karakteristik Kesehatan Ibu Nifas Penduduk RW 09 Kelurahan Babakan Sari
Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

Tabel 2.15 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Nifas RW 09 Kelurahan Babakan


Sari Kiaracondong, Bandung (n=1)

Presentase
Frekuensi (f) Total
(%)
Karakteristik
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Keluhan
selama masa
nifas?
Tidak ada 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Pendarahan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Infeksi
(Gatal/Panas/Ny
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
eri di area
genital)
Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Apakah Ibu
memberikan
ASI?
Ya 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100,0
Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Apakah ibu
melakukan
perawatan
payudara
setelah
melahirkan ?
Ya 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100,0
Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Apakah pada
saat kehamilan
ibu pernah
mengalami
infeksi?
Ya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Tidak 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100,0
Jika ya, apa
saja infeksi
yang pernah di
alami?
Infeksi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Pencernaan
Infeksi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Pernafasan
Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Berdasarkan tabel 2.17 total dari ibu nifas di RW 09 tidak memiliki keluhan saat
nifas (100%). Ibu nifas selalu memberikan ASI dan melakukan perawatan payudara setelah
melahirkan (100%). (100%) tidak mengalami infeksi ketika malahirkan dan saat kehamilan
baik itu pencernaan dan pernafasan.

D. Karakteristik Kesehatan Neonatus Penduduk RW 09 Kelurahan Babakan Sari


Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

Tabel 2.16 Distribusi Frekuensi Karakteristik Kesehatan Neonatus RW 09 Kelurahan


Babakan Sari Kiaracondong, Bandung (n=2)

Presentase
Total
Frekuensi (f) (%)
Karakteristi R R R R R R R R
RT RT RT RT RT
k T T T T T T T T
02 05 08 12 13
01 03 04 06 07 09 10 11

Apakah
didalam
keluarga
memiliki
bayi baru
lahir/neonatu
s (0-28 hari)
Tidak 0 0  0 23 0 0 33 19 17  0 20 0 0 281 99,2%
Ya 0 1 1 0 0 0 0 0 0  0 0 0 0 2 0,7%
Berapa kali
Ibu
melakukan
pemeriksaan
bayi
neonatus
Tidak pernah 0 0  0 0 0 0 0 0 0 0  0 0 0 0 0%
1 kali 0 1  0 0 0 0 0 0 0  0  0 0 0 1 50%
2 kali 0 0 1 0 0 0 0 0 0  0  0 0 0 1 50%
>2 kali 0 0  0 0 0 0 0 0 0  0  0 0 0 0 0%
Berapa berat
badan lahir
bayi pada
saat lahir?
< 2500 gram 0 0  0 0 0 0 0 0 0  0  0 0 0 0 0%
2500-3800 0 1 1 0 0 0 0 0 0  0  0 0 0 2 100%
> 3800 0 0  0 0 0 0 0 0 0  0  0 0 0 0 0%
Berapa
panjang bayi
saat lahir?
<50 CM 0 1  0 0 0 0 0 0 0  0  0 0 0 1 50%
>50 CM 0 0 1 0 0 0 0 0 0  0  0 0 0 1 50%
Apakah ibu
melakukan
inisiasi dini
setelah
melahirkan
bayi?
Tidak 0 0 1 0 0 0 0 0 0  0  0 0 0 1 50%
Ya 0 1  0 0 0 0 0 0 0  0  0 0 0 1 50%

Berdasarkan Tabel 2.18 ibu yang melakukan pemeriksaan bayi sebanyak 1 kali
(50%) dan 2 kali sebanyak (50%). Berat badan bayi ketika lahir berada pada rentang 2500-
3800 gram (100%). Panjang bayi saat lahir (50%) <50 cm dan (50%) >50 cm. inisiasi
menyusui dini (50%) dan tidak melakukan inisiasi dini (50%).

E. Karakteristik Kesehatan Bayi dan Balita Penduduk RW 09 Kelurahan Babakan


Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

Tabel 2.17 Distribusi Frequensi Karakteristik Bayi 6-12 Bulan RW 09 Kelurahan


Babakan Sari Kiaracondong, Bandung (n=5)

Presentase
Frekuensi Total
(%)
Karakteristik
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Apakah bayi                              
mendapat
vitamin A ?
Ya 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 2 0 0 4 80,0
Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 20,0
Jika tidak,
alsannya?
Presentase
Frekuensi Total
(%)
Karakteristik
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Tidak mengikuti
posyandu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 100,0

Tidak Tahu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0


Apakah bayi
mendapatkan
ASI ekslusif ?
Ya 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 2 0 6 100,0
Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Jika tidak,
Alasannya ?
Tidak tahu
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
manfaatnya
Tidak tahu
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
informasi
Keluhan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 50,0
Fisiologis
Sejak kapan
pemberian MP
ASI dilakukan ?
< 6 Bulan 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3 50,0
> 6 Bulan 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 3 50,0
Jenis MP ASI
yang diberikan ?
Pilih salahsatu
atau lebih..
Bubur nasi atau
0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 2 0 0 4 66,7
tepung
Bubur sayur 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 16,7
Bubur daging atau
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 16,7
ikan
Bagaimana
konsistensi MP
ASI yang
diberikan saat
ini? Pilih
salahsatu
cair 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 2 33,3
lunak 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 33,3
semi padat 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 16,7
Presentase
Frekuensi Total
(%)
Karakteristik
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
padat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 16,7
Apakah bayi
memiliki nafsu
makan yang
baik?
Ya 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 2 0 0 5 71,4
Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 28,6

Berdasarkan tabel 2.19 bayi usia 6-12 bulan di RW 09 sebanyak (80%) dan (20%) tidak
diberikan vitamin A. sebagian kecil tidak di berikan vitamin A dengan alasan tidak mengikutiin
posyandu (100%). Sebanyak (100%) bayi diberikan AS ekslusif. Pemberian MP ASI dilakukan
pada usia bayi <6 bullan (50%) dan usia >6 bulan sebanyak (50%). Jenis MP ASI yang diberikan
sebagian besar yaitu dari bubur nasi atau tepung (66,7%), bubur sayur dan bubur daging atau ikan
(16,7%). Konsistensi MP ASI yang diberikan yaitu cair dan lunak (33,3%) dan semi padat dan
padat (16,7%). Sebanyak (71,4%) bayi memiliki nafsu makan yang baik dan (28,6%) memiliki
nafsu makan yang kurang.

Tabel 2.18 Distribusi Frekuensi Kesehatan BALITA (1-5 Tahun) Penduduk RW 09


Keluarahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung (N= 46
BALITA)
Pers
enta
Total
se
Frekuensi (f) (%)
Karakteristik
R R R R
RT RT RT RT RT RT RT RT RT
T T T T
02 03 04 06 07 08 10 11 12
01 05 09 13

Apakah
didalam
keluarga
memiliki
balita (bayi
usia 1-5
tahun ) ? *
16,2
Ya
2 1 9 7 1 4 6 2 3 4 1 4 2 46 5%
Pers
enta
Total
se
Frekuensi (f) (%)
Karakteristik
R R R R
RT RT RT RT RT RT RT RT RT
T T T T
02 03 04 06 07 08 10 11 12
01 05 09 13

29,3
Tidak
24 0  0 0 0 19 0 0 14 7 19 6  0 89 2%
Berapa lama
anak
diberikan
ASI? *
6-12 bulan 0 0 2 2 0 0 1 1 1 1 1 2 1 12 26%
58,6
1-2 tahun
1 0 5 4 0 4 4 1 2 3 1 1 1 27 9%
15,2
>2 tahun
1 0 2 1 1 0 1 0 0  0 0 1  0 7 1%
Apakah anak
rutin
mengikuti
posyandu? *
97,8
Ya
2 0 9 7 4 4 6 2 3 4 1 3 0 45 2%
2,17
Tidak
0 0   0 0 0 0 0 0   0 0 1 1 %
Jenis
imunisasi yang
sudah
didapatkan:
(Dapat diisi
lebih dari
satu) *)
HBO 2 0 5 5 4 4 5 1 3 2 0 3 1 35 76%
97,8
DPT
2 0 8 6 4 4 6 2 3 3 1 4 2 45 2%
93,4
BCG
2 0 8 5 4 4 6 2 3 3 1 4 1 43 7%
67,3
Hib
2 0 5 5 0 4 6 1 3 2 0 3  0 31 9%
93,4
Campak
0 0 9 7 4 4 5 2 3 4 0 4 1 43 7%
93,4
Polio
2 0 8 6 4 4 6 2 3 3 1 4  0 43 7%
4,34
Yang lainnya
0 0  0 0 1 0 0 0 0 0  0 1  0 2 %
Apakah status
gizi balita
dalam
keluarga
Anda? (lihat
Pers
enta
Total
se
Frekuensi (f) (%)
Karakteristik
R R R R
RT RT RT RT RT RT RT RT RT
T T T T
02 03 04 06 07 08 10 11 12
01 05 09 13

dalam Kartu
Menuju Sehat)
Dibawah Garis 0%
Merah 0 0  0 0 0 0 0 0 0 0   0 0 0  0
Pita Kuning 4,34
Diatas Garis %
Merah 0 0  0 1 0 0 1 0 0  0 0  0   2
54,3
Pita Hijau
2 0 9 2 1 0 3 0 3 4  0 1  0 25 4%
Pita Kuning 17,3
Diatas Garis 9%
Hijau 0 1  0 0 0 4 1 0 0  0  0 0 2 8
Diatas Pita 2,17
Kuning Bagian %
Atas 0 0 0  0 0 0 1 0 0  0  0 0 0  1
Apakah anak
sudah dapat
berbicara? *
97,8
Ya
2 1 9 7 2 4 6 2 3 4 0 4 1 45 2%
2,17
Tidak
0 0  0 0 0 0 0 0 0  0 1 0  0 1 %
Jika ya,
apakah anak
dapat
berkomunikasi
dengan baik?
100
Ya
2 1 9 7 2 4 6 2 3 4  0 4 2 46 %
Tidak 0 0  0 0 0 0 0 0 0  0  0 0   0 0%
Apakah anak
dapat
memahami
perintah? 
91,3
Ya
2 1 8 7 1 4 6 1 3 4 1 4 0 42 %
8,69
Tidak
0 0 1 0 0 2 0 1 0  0 0 0 0  4 %
Pada usia
berapa anak
pertama kali
tumbuh gigi
84,7
0-12 bulan
0 0 8 7 1 2 6 2 3 4  0 4 2 39 8%
12-24 bulan 2 1 1 0 1 0 0 0 0  0  0 0  0 5 10,8
Pers
enta
Total
se
Frekuensi (f) (%)
Karakteristik
R R R R
RT RT RT RT RT RT RT RT RT
T T T T
02 03 04 06 07 08 10 11 12
01 05 09 13

6%
4,34
24-36 bulan
0 0  2 0 0 0 0 0 0  0  0 0  0 2 %
Berapakah
jumlah gigi
anak saat
ini ? *
2,17
0-3
0 0 1 0 0 0 0 0 0  0  0 0  0 1 %
10,8
3 s/d 6
0 1   2 0 0 0 0 0 1 0  1  0 5 6%
86,9
6 s/d 10
2 0 9 5 2 4 6 2 3 3  0 3 1 40 5%
Apakah anak
aktif
bermain? *
Ya 2 1 9 7 3 0 6 2 3 4 1 4 0 42 91%
8,69
Tidak
0 0   0 0 4 0 0 0  0 0 0  0 4 %
Jika ya, apa
yang biasa
anak lakukan
saat bermain?
Gadget (Hp, 19,5
Tab. Lapto) 1 1 1 0 1 0 2 1 1  0 0 1 0  9 6%
Bermain 30,4
bersama teman 2 0 0 4 0 0 1 0 0 4 0 3  0 14 3%
Bermain di 50%
rumah 1 0 0 2 2 4 5 2 1  0 1 3 2 23
Pertumbuhan
balita
dipantau?
95,6
Ya
2 1 9 7 3 4 6 2 3  0 1 4 2 44 5%
4,43
Tidak
0 0  0 0 0 2 0 0 0  0 0 0  0 2 %

Berdasarkan tabel 2.22 Distribusi Frekuensi Kesehatan BALITA (1-5 Tahun)


Penduduk RW 09 Keluarahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung (N=
46 BALITA) lama anak diberikan ASI yang paling banyak adalah selama 1-2 tahun
58,69% , 6-12 bulan 26%, 1>2 tahun 15,21%. 97,82% anak rutin mengikuti posyandu dan
2,17% tidak. Secara umum balita sudah mendapatkan semua jenis imunisasi dan 4,34% saja
yang juga mendapat imunisasi laiinya selain imunisasi yang di wajibkan pemerintah.
Didapatkan status gizi balita dalam keluarga 54,34% pita hijau yang paling banyak. 97,82%
anak sudah dapat berbicara dan 2,17% Belum. 100% anak dapat berkomunikasi dengan
baik. 91,3% anak dapat memahami perintah dan 8,69 % tidak . usia anak pertama kali
tumbuh gigi paling banyak pada 0-12 bulan sebanyak 84,78%. 86,95% anak tumbuh
dengan jumlah gigi 6-10. 91% anak aktif bermain dan 8,69% tidak. dan paling banyak
yaitu 50% anak bermain dirumah. 95,65% Pertumbuhan balita dipantau dan 4,43% tidak.
Tabel 2.19 Distribusi Frekuensi Stunting Penduduk RW 09 Keluarahan Babakan Sari
Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung (N= Kasus Stunting )
Prese
Total ntase
Frekuensi (f) (%)
Karakteristik R R R
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
T T T
01 02 04 05 06 08 09 10 12 13
03 07 11

Usia anak
43,75
< 12 bulan 1 0 1 0 0 2 0 0 0 0 2 1 0 7 %
43,75
12-36 bulan 1 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 2 7 %
> 36 bulan 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 12,5%
Berat Badan
< 2,5 kg 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
2,5-3 kg 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
3-3,5 kg 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6,25%
3,5-5 kg 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6,25%
> 5 kg 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
5-10 kg 1 0 1 0 0 4 0 0 0 0 2 0 2 10 62,5%
10-15 kg 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 4 25%
Panjang
badan
< 50 cm 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6,25%
50-70 cm 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 6 37,5%
71-100 cm 1 0 0 0 0 3 0 2 0 0 0 0 2 8 50%
> 100 cm 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0  0 1 6,25%
Berdasarkan Tabel 2.23 Distribusi Frekuensi Stunting Penduduk RW 09 Keluarahan
Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung (N= Kasus Stunting )

Usia anak terbanyak adalah 43,75%< 12 bulan, 43,75%, 12-36 bulan, 12,5% < 12 bulan.

Berat Banda terbanyak adalah 62,5% 5-10 Kg, 25% 10-15 kg, 6,25% 3-3,5 kg, 6,25%
3,5-5 kg

Panjang Badan terbanyak adalah 50% 71-100 cm , 37,5% 50-70 cm, 6,25%< 50 cm, 6,25%
> 100 cm.

F. Karakteristik Anak Kesehatan Remaja (12-18 Tahun) Penduduk RW 09


Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

Tabel 2.20 Distribusi Frekuensi Kesehatan Remaja Penduduk RW 09 Keluarahan


Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung
Tot
Frekuensi (f)
al
R R R R R R R R
Karakteristik RT RT RT RT RT
T T T T T T T T
01 03 06 09 12
02 04 05 07 08 10 11 13

Infeksi
menular
seksual
adalah infeksi
yang
ditularkan
terutama
melalui
hubungan
seksual
Benar 6 0 9 13 10 17 18 2 7 3 6 3 7 102
Salah 0 0 1 0 0 0 0 0 0  0 0 0  0 1
Penyakit
menular
seksual
disebabkan
oleh
virus, jamur
dan bakteri
yang sebagian
besar
ditularkan
melalui
Tot
Frekuensi (f)
al
R R R R R R R R
Karakteristik RT RT RT RT RT
T T T T T T T T
01 03 06 09 12
02 04 05 07 08 10 11 13

hubungan
seksual
dengan
orang yang
telah
terinfeksi
penyakit
menular
seksual
Benar 6 0 8 13 10 17 19 2 7 3 6 3 8 102
Salah 0 0 1 0 0 0 0 0 0  0 0 0  0 1
Sering
berhubungan
kelamin
dengan
banyak
pasangan
seksual atau
berganti-
ganti
pasangan
seksual
meningkatka
n risiko
terkena
penyakit
menular
seksual
Benar 6 0 9 13 10 15 19 2 7 3 6 4 7 102
Salah 0 0 1 0 0 0 0 0 0  0 0 0  0 1
Penyakit
menular
seksual
ditularkan
dari
manusia
kemanusia
melalui
hubungan
seksual
Benar 6 0 9 13 10 17 19 2 7 3 6 3 7 102
Salah 0 0 1 0 0 0 0 0 0  0 0 0 0  1
Penyakit
menular
seksual
Tot
Frekuensi (f)
al
R R R R R R R R
Karakteristik RT RT RT RT RT
T T T T T T T T
01 03 06 09 12
02 04 05 07 08 10 11 13

menyebabkan
nyeri saat
berkemih,
gatal area
genital dan
adanya
keluaran
berbau
Benar 6 0 9 13 10 17 18 2 7 3 6 2 6 99
Salah 0 0 1 0 0 0 1 0 0  0 0 1 1 4
AIDS
(Acquired
Immune
Deficiency
Syndrome)
adalah
berbagai
penyakit yang
diderita
akibat
penurunan
kekebalan
tubuh
ditularkan
terutama
melalui
hubungan
seksual
Benar 6 0 9 11 10 17 19 2 7 3 5 2 5 96
Salah 0 0 1 2 0 0 0 0 0  0 1 1 2 7
AIDS
disebabkan
karena HIV
(Human
Immunodefici
ency Virus)
yang terdapat
dalam darah,
cairan vagina,
air mani
virus, jamur
dan bakteri
yang sebagian
besar
ditularkan
melalui
Tot
Frekuensi (f)
al
R R R R R R R R
Karakteristik RT RT RT RT RT
T T T T T T T T
01 03 06 09 12
02 04 05 07 08 10 11 13

hubungan
seksual
dengan
orang yang
telah
terinfeksi
penyakit
menular
seksual
Benar 6 0 10 13 10 17 18 2 7 3 5 3 6 100
Salah 0 0 1 0 0 0 1 0 0  0 1 0  0 3
Kelompok
orang yang
termasuk
dalam
risiko tinggi
tertular HIV
adalah wanita
pasangan
seksual atau
berganti-
ganti
Benar 6 0 10 10 10 16 17 2 7 2 6 3 5 94
Salah 0 0 0 3 0 0 2 0 0 1 0 0 2 9
Pekerja seks
dan
pelanggannya
, waria dan
pelanggannya
, pengguna
jarum suntik
secara
bergantian
manusia
kemanusia
melalui
hubungan
seksual
Benar 6 0 9 12 10 17 16 2 7 3 6 3 7 98
Salah 0 0 1 1 0 0 3 0 0  0 0 0  0 5
Virus HIV
dapat
menular
melalui
hubungan
Tot
Frekuensi (f)
al
R R R R R R R R
Karakteristik RT RT RT RT RT
T T T T T T T T
01 03 06 09 12
02 04 05 07 08 10 11 13

seks yang
tidak aman,
pengguna
jarum
suntik secara
bergantian,
transfusi
darah.
nyeri saat
berkemih,
gatal area
genital dan
adanya
keluaran
berbau
Benar 6 0 9 13 10 17 19 2 7 3 5 3 7 101
Salah 0 0 1 0 0 0 0 0 0  0 1 0 0  2
Ketika tubuh
terserang
HIV maka
tubuh
akan rentan
terkena
penyakit
lainnya
seks yang
tidak aman,
pengguna
jarum
suntik secara
bergantian,
transfusi
darah.
nyeri saat
berkemih,
gatal area
genital dan
adanya
keluaran
berbau
Benar 6 0 10 13 10 17 18 2 7 3 5 3 7 101
Salah 0 0  0 0 0 0 1 0 0  0 1 0  0 2
Kebersihan
alat kelamin
luar adalah
kebersihan
Tot
Frekuensi (f)
al
R R R R R R R R
Karakteristik RT RT RT RT RT
T T T T T T T T
01 03 06 09 12
02 04 05 07 08 10 11 13

alat
reproduksi
Benar 6 0 10 11 10 17 19 2 7 3 6 2 7 100
Salah 0 0  0 2 0 0 0 0 0 0  0 1 0  3
Tujuan
perawatan
alat kelamin
yaitu agar
terhindar
dari penyakit
infeksi yang
disebabkan
oleh virus,
bakteri dan
protozoa
Benar 6 0 10 13 10 17 19 2 7 3 6 3 7 103
Salah 0 0  0 0 0 0 0 0 0  0 0 0  0 0
Perawatan
alat kelamin
luarsehari-
hari yang
baik adalah
cebok dengan
air bersih dan
sabun setiap
mandi/BAB/B
AK.
Benar 6 0 9 13 10 17 19 2 7 3 6 3 7 102
Salah 0 0 1 0 0 0 0 0 0  0 0 0  0 1
Cara
membersihka
n alat
kelamin yang
benar adalah
cebok dari
arah depan
kebelakang
dengan air
bersih
Benar 6 0 9 13 10 17 17 2 7 3 6 3 7 100
Salah 0 0 1 0 0 0 2 0 0  0 0 0  0 3
Dampak yang
ditimbulkan
bila tidak
Tot
Frekuensi (f)
al
R R R R R R R R
Karakteristik RT RT RT RT RT
T T T T T T T T
01 03 06 09 12
02 04 05 07 08 10 11 13

menjaga
kebersihan
alat kelamin
yaitu alat
kelamin akan
banyak
jamur, dan
bisa infeksi
alat
reproduksi
Benar 6 0 9 13 10 17 19 2 7 3 6 3 7 102
Salah 0 0 1 0 0 0 0 0 0  0 0 0  0 1
Narkoba atau
obat-obatan
yang sering
disalah
gunakan,
seperti:
dextro atau
tramadol
adalah
singkatan
dari
narkotika,
psikotropika
dan bahan
adiktif.
Benar 6 0 10 13 10 17 18 1 7 3 6 3 7 101
Salah 0 0  0 0 0 0 1 1 0 0  0 0 0  2
Remaja
merupakan
usia berisiko
menjadi
pengguna
akibat rasa
ingin tahu
yang tinggi
dari remaja.
Benar 6 0 8 13 10 17 19 2 7 3 6 3 7 101
Salah 0 0 2 0 0 0 0 0 0  0 0 0  0 2
Dampak
negatif bagi
pemakai yang
menggunakan
narkoba
Tot
Frekuensi (f)
al
R R R R R R R R
Karakteristik RT RT RT RT RT
T T T T T T T T
01 03 06 09 12
02 04 05 07 08 10 11 13

adalah
merubah
sikap menjadi
pemurung,
cepat marah
(agresif) dan
tidak segan
untuk
mencuri
Benar 6 0 10 13 10 17 19 1 7 3 6 3 7 102
Salah 0 0  0 0 0 0 0 1 0 0  0 0 0  1
Pemakai
biasanya
akan
berusaha
mendapatkan
narkoba
dengan cara
dan risiko
apapun
karena
mengalami
sakit yang
menyiksa dan
sangat
ketergantung
an adalah
gejala dari
putus obat
(sakaw).
Benar 6 0 9 13 9 17 19 2 7 3 6 3 7 101
Salah 0 0 1 0 1 0 0 0 0  0 0 0  0 2
Keadaan
akibat
kelebihan
dosis narkoba
yang
biasanya
ditandai
dengan
kejangkejang
dan mulut
berbusa
disebut
overdosis
(OD).
Tot
Frekuensi (f)
al
R R R R R R R R
Karakteristik RT RT RT RT RT
T T T T T T T T
01 03 06 09 12
02 04 05 07 08 10 11 13

Benar 6 0 9 13 10 17 19 2 7 3 6 3 7 102
Salah 0 0 1 0 0 0 0 0 0  0 0 0  0 1
Narkoba atau
obat-obatan
yang sering
disalah
gunakan,
seperti:
dextro atau
tramadol
adalah
singkatan
dari
narkotika,
psikotropika
dan bahan
adiktif.
Benar 6 0 9 13 10 17 18 2 7 3 5 3 7 100
Salah 0 0 1 0 0 0 1 0 0  0 1 0 0  3

Berdasarkan Tabel 2.24 Kesehatan Remaja awal dan akhir Penduduk RW 09


Keluarahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung yang meliputi
kuesioner tentang :

1. Pengetahuan Penyakit Menular Seksual, umumnya yang menjawab benar lebih


banyak dari yang menjawab salah dari 5 pertanyaan serta terdapat 103 orang yang
mengisi kuesioner maka dari itu hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan
remaja tentang penyakit menular seksual sudah baik
2. Pengetahuan HIV/AIDS, umumnya yang menjawab benar lebih banyak dari yang
menjawab salah dari 6 pertanyaan serta 103 orang yang mengisi kuesioner. Maka
dari itu hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS
sudah baik.
3. Pengetahauan Kesehatan Reproduksi, umumnya yang menjawab benar lebih banyak
dari yang menjawab salah dari 5 pertanyaan serta 103 orang yang mengisi
kuesioner. Maka dari itu hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan remaja
tentang Kesehatan Reproduksi sudah baik.
4. Pengetahuan Tentang NAPZA, umumnya yang menjawab benar lebih banyak dari
yang menjawab salah dari 6 pertanyaan serta 103 orang yang mengisi kuesioner.
Maka dari itu hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan remaja tentang
NAPZA sudah baik.

G. Karakteristik Kesehatan Pasangan Usia Subur Penduduk RW 09 Kelurahan


Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

Tabel 2.21 Distribusi Frekuensi Kesehatan Pasangan Usia Subur (PUS) Penduduk
RW 09 Keluarahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung (N=
134 )
H.

Prese
Frekuensi (f) Total ntase
(%)
Karakteristik R R R R
RT RT RT RT RT RT RT RT RT
T T T T
02 03 04 06 07 09 10 11 13
01 05 08 12

Adakah
pasangan usia
subur di
keluarga
47,3
Ya
19 7 10 15 16 9 16 4 6 0 14 6 12 134 4%
42,7
Tidak
7 13 18 8 6 14 17 0 11 0 6 4 17 121 6%
Apakah ibu
menggunakan
KB?
57,4
Ya
8 6 5 8 12 4 9 3 6 0 4 3 9 77 6%
Tidak 11 14 5 7 0 5 7 1 0 0 10 4 3 67 50%
Apabila tidak
menggunakan
KB, apa alasan
tidak
menggunakan
KB?
Prese
Frekuensi (f) Total ntase
(%)
Karakteristik R R R R
RT RT RT RT RT RT RT RT RT
T T T T
02 03 04 06 07 09 10 11 13
01 05 08 12

11,9
Tidak tahu
1     2 2 2 1 0 6 0 0 1 1 16 4%
32,8
Tidak mau
9 1 5 5 5 3 6 1 0 0 5 2 2 44 3%
0,35
Tidak mampu
1     0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 %
Jika Anda
menggunakan
KB, jenis KB
apa yang
digunakan oleh
keluarga saat
ini?
2,23
Kondom
0   1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 %
18,6
Pil
1 1 1 1 4 1 5 2 5 0 1 0 3 25 5%
17,1
Suntik
6 4 2 1 2 0 2 1 1 0 2 1 1 23 6%
17,9
IUD
1 1 1 5 5 2 2 0 0 0 1 1 5 24 1%
1,49
Implant
0     0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 %
Steril 0     0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
1,49
Alami
0     1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 %
0,74
Lainnya
0     0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 %
Apakah ada
keluhan yang
dirasakan
selama
pemasangan
KB?
15,6
Ya
2 4 5 2 0 0 4 0 0 0 1 0 3 21 7%
47,7
Tidak
6 16   13 0 2 5 4 6 0 3 0 9 64 6%
Keluhan yang
dirasakan
Prese
Frekuensi (f) Total ntase
(%)
Karakteristik R R R R
RT RT RT RT RT RT RT RT RT
T T T T
02 03 04 06 07 09 10 11 13
01 05 08 12

selama
pemasangan
KB (boleh pilih
lebih dari satu)
Tidak ada 41%
keluhan 6   3 12 10 1 5 4 6 0 3 3 2 55
3,73
Pusing
0     0 2 0 2 0 0   0 0 1 5 %
6,71
Haid terganggu
2 1 2 0 0 0 2 0 0   0 0 2 9 %
Mual/muntah 0     0 0 0 0 0 0   0 0 0 0 0%
10,4
Perubahan BB
2 2 2 3 0 1 1 0 0   0 2 1 14 4%
4,47
Keputihan
0 1   0 2 1 0 0 0   1 0 1 6 %
Perdarahan 0     0 0 0 0 0 0   0 0 0 0 0%
Infeksi 0     0 0 0 0 0 0   0 0 0 0 0%
Sakit perut 0     0 0 0 0 0 0   0 0 0 0 0%

Bersadarkan tabel 2.25 Kesehatan Pasangan Usia Subur (PUS) Penduduk RW 09


Keluarahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung (N= 134 ) 57,46% Ibu
usia subur menggunakan KB dan 50% Tidak menggunakan KB dengan Alasan 32,83%
Tidak mau, 11,94% Tidak tahu, 0,35%Tidak mampu. Pasangan usia subur yang
menggunakan KB, kebanyakan jenis KB yang digunakan oleh keluarga saat ini yang
terbanyak adalah 18,65% Pil, 17,91% IUD, 17,16% Suntik, 1,49% Implant, 1,49% Alami,
0,74% Lainnya. 47,76% ada keluhan yang dirasakan selama pemasangan KB dan 41%
tidak ada keluhan. Keluhan yang terbanyak adalah 10,44%Perubahan berat badan,
6,71%Haid terganggu, 4,47% Keputihan dan 3,73% Pusing.

I. Karakteristik Kesehatan Lansia Penduduk RW 09 Kelurahan Babakan Sari


Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung
Tabel 2.22 Distribusi Frekuensi Kesehatan Lansia Penduduk RW 09 Keluarahan
Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung (N= 128 )
Tot Present
Frekuensi (f)
al ase (%)
Karakterist R R R R
RT RT RT RT RT RT RT RT RT
ik T T T T
02 03 04 06 07 08 10 11 12
01 05 09 13

Apakah
Lansia rutin
melakukan
pemeriksaa
n kesehatan
ke
posbindu/pe
layanan
kesehatan?
Ya 4 0 11 4 2 1 7 2 1 1 1 3 8 45 35,1%
Tidak 22 1   2 0 0 5 0 16 3 1 1 3 54 42,1 %
Menurut
anda,
apakah
psobindu
bermanfaat
bagi
kesehatan
anda?
Ya 9 0 9 5 2 1 9 2 3 4 2 4 11 61 47,65%
Tidak 0 1 2 1 0 0 3 0 14 0 0 0 0 21 17,18%
Keluhan
yang sering
diraskaan
lansia
dalam
jangka
waktu 1
bulan ini?
Sakit 18,75%
kepala/pusin
g 2 0 4 1 3 0 3 0 0 2 0 2 7 24
Pegal-pegal 3 0 8 4 4 0 3 2 1 2 1 3 10 41 32%
Nyeri Sendi 4 0 2 4 5 0 1 1 0   0 2 7 26 20,31%
Asam Urat 0 1 1 0 2 0 1 0 1 1 0 1 3 11 8,59%
Lainnya 2 0 1 0 1 1 5 1 1 1 1 0 0 14 10,93%
Tingkat
ketergantun
gan lansia
Mandiri 9 1 9 5 4 0 11 2 3 4 2 4 10 64 50%
Tot Present
Frekuensi (f)
al ase (%)
Karakterist R R R R
RT RT RT RT RT RT RT RT RT
ik T T T T
02 03 04 06 07 08 10 11 12
01 05 09 13

Ketergantun 7%
gan Sebagian 0 0 2 0 4 1 1 0 0 0 0 0 1 9
Ketergantun 0,7%
gan total 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Sering lupa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
Berdasarkan tabel 2.25 Lansia awal, akhir dan Manula di RW 09 Kelurahan
Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung (N= 128) 35,1 % rutin
melakukan pemeriksaan ke posbindu dan 42,1 % tidak. Yang mengatakan psobindu
bermanfaat bagi kesehatan 47,65% dan 17,18% mengatakan tidak. Keluhan yang
sering dirasakan lansia dalam jangka waktu 1 bulan ini yang paling banyak adalah
pegal-pegal 32%, nyeri sendi sebanyak 20,31 %, Sakit kepala/pusing 18,75 %,
lainya 10,93%, dan Asam Urat 8,59%. Tingkat ketergantungan lansianya 50%
Mandiri, 7% ketergantungan sebagian dan 0,7% Ketergantungan total .

J. Karakteristik Gangguan Jiwa Penduduk RW 09 Kelurahan Babakan Sari


Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

Tabel 2.23 Distribusi Frequensi Karakteristik Gangguan Jiwa RW 09


Kelurahan Babakan Sari Kiaracondong, Bandung (n=283)

Karakteristik Frekuensi (f) Total Presentase


(%)
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Anggota keluarga
mengalami gangguan
jiwa

Ya 0
Tidak
26 20 28 23 24 23 33 19 17 11 20 10 29 283 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah responden di Babakan Sari
RW 09 Kel. Babakan Sari Kec. Kiaracondong Kota Bandung sebanyak 283 responden.
Dari seluruh responden tidak memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.

K. Karakteristik Skrining COVID-19 Penduduk RW 09 Kelurahan Babakan Sari


Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung
Tabel 2.24 Distribusi Frequensi Karakteristik Skrining COVID-19 Penduduk RW 09
Kelurahan Babakan Sari Kiaracondong, Bandung (n=283)

Karakteristik Frekuensi (f) Total Presentase


(%)
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Pernah berpergian
14 hari terakhir ke
luar kota red
zone/zona merah
Ya 2 2 1 1 2 2 10 3,5
Tidak 26 18 28 21 24 22 32 17 17 11 20 10 27 273 96,5
Pernah berpergian 1
bulan terakhir
berpergian keluar
negeri
Ya 1 1 0,4
Tidak 26 20 28 23 24 22 33 19 17 11 20 10 29 282 99,6
Gejala: demam,
gangguan
pernapasan
baru/batuk baru
yang terus menerus
atau berulang kali
Ya 1 1 0,4
Tidak 26 20 28 23 24 22 33 19 17 11 20 10 29 282 99,6
Merasa cepat lelah
ketika melakukan
aktivitas
Ya 1 3 1 2 1 1 3 3 2 3 20 7,0
Tidak 25 17 27 21 23 22 30 16 15 11 20 10 26 263 93,0
Berpergian ke
tempat ramai
Ya 2 3 5 1 4 2 3 1 3 24 8,5
Tidak 26 18 25 18 23 19 31 16 16 11 20 10 26 259 91,5
Pekerjaan anda
ataupun keluarga
berkaitan dengan
keramaian
Ya 4 4 9 5 7 1 4 1 4 39 13,8
Tidak 26 16 24 14 24 18 26 18 13 11 20 9 25 244 86,2
Pernah berdekatan
atau bertemu
dengan orang yang
terkonfirmasi
Covid-19
Ya 1 2 1 1 1 6 2,1
Tidak 26 19 26 23 23 22 33 18 17 11 20 10 29 277 97,9
Karakteristik Frekuensi (f) Total Presentase
(%)
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Keluarga berencana
untuk berpergian
dalam waktu dekat
Ya 2 1 1 1 2 7 2,5
Tidak 26 18 27 22 24 22 33 19 17 11 20 10 27 276 97,5
Kerabat dekat atau
masyarakat
terdekat ada yang
positif terinfeksi
Covid-19
Ya 1 1 1 1 1 1 6 2,1
Tidak 26 19 27 22 23 22 33 19 17 11 20 10 28 277 97,9

Pada tabel di atas menunjukkan terdapat 10 responden (3,5%) pernah berpergian 14


hari terakhir ke luar kota red zone/zona merah dan sebanyak 273 responden (96,5%) tidak
pernah berpergian dari 14 hari terakhir ke luar kota red zone/zona merah. Terdapat satu
responden (0,4%) pernah berpergian ke luar negeri dalam satu bulan terakhir dan sebanyak
282 responden (99,6%) tidak berpergian ke luarg negeri dalam satu bulan terakhir. Gejala
seperti demam,gangguan pernapasan baru atau batuk baru yang berulang dirasakan oleh
satu responden (0,4%) dan yang tidak mengalami gejala sebanyak 282 responden (99,6%).

Terdapat 20 responden (7,0%) merasakan cepat lelah ketika melakukan aktivitas dan
sebanyak 263 responden (93,0%) tidak merasakan cepat lelah ketika melakukan aktivitas.
Diketahui bahwa 24 responden (8,5%) berpergian ke tempat ramai sedangkan yang tidak
berpergian ke tempat ramai sebanyak 259 responden (91,5%). Sebanyak 39 responden
(13,8%) memiliki pekerjaan ataupun keluarga yang berkaitan dengan keramaian sedangka
yang tidak sebanyak 244 responden (86,2%). Terdapat 6 responden (2,1%) pernah
berdekatan atau bertemu dengan orang yang terkonfirmasi Covid-19 sedangkan yang tidak
sebanyak 277 responden (97,9). Terdapat 7 responden (2,5 %) berencana untuk berpergian
dalam waktu dekat dan sebanyak 276 responden (97,5%) tidak berencana untuk berpergian
dalam waktu dekat. Sebanyak 6 responden (2,1%) menyatakan bahwa ada kerabat dekat
atau masyarakat terdekat terinfeksi Covid-19, sedangkan yang menyatakan tidak sebanyak
277 responden (97,9%)

L. Karakteristik Skrining Penyakit Tidak Menular Penduduk RW 09 Kelurahan


Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

Tabel 2.25 Distribusi Frequensi Karakteristik Penyakit Tidak Menular Penduduk


RW 09 Kelurahan Babakan Sari Kiaracondong, Bandung (n=283)

Karakteristik Frekuensi (f) Total Presentase


(%)
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Riwayat PTM dalam Keluarga
Hipertensi 6 2 2 7 9 5 2 2 1 2 39 15,45
Diabetes 8 1 2 1 1 1 1 1 1 17 6,91
Jantung 1 6 2 2 1 12 4,88
Stroke 1 1 1 1 1 5 2,03
Kolesterol 3 2 1 1 4 2 1 2 1 17 6,91
Kanker 1 1 0,41
Tidak ada 19 14 15 118 14 20 21 16 12 6 18 7 24 204 72,08
Penyakit yang diderita saat ini
Hipertensi 7 1 4 1 8 5 3 2 1 1 2 35 12,36
Diabetes 2 1 2 1 2 1 1 10 3,53
Jantung 1 1 1 1 1 5 1,76
Stroke 2 1 1 2 6 2,12
Kolesterol 1 1 1 3 2 1 1 2 1 13 4,59
Kanker 1 1 0,35
Tidak ada 17 17 23 21 14 20 23 15 14 7 18 7 25 221 78,09
Keluarga memakan sayur/buah
Ya 25 20 28 21 18 22 32 17 15 20 10 27 255 90,10
Tidak 1 2 6 1 1 2 2 11 2 28 9,89
Terdapat gangguan tidur
Ya 0 3 2 2 5 1 5 2 3 23 8,12
Tidak 26 17 26 23 24 21 28 18 12 11 20 8 26 260 91,87
Cara mengurangi gejala penyakit
Didiamkan 1 3 1 2 2 2 1 1 13 4,59
Beli Obat
2 2 1 4 1 4 2 1 17 6,00
Warung
Pelayanan
24 15 22 20 23 17 27 15 13 11 20 9 26 242 85,51
Kesehatan
Obat
1 3 1 1 1 3 1 11 3,88
tradisional
Sebulan terakhir keluarga lebih sering makan/minum minuman yang manis
Ya 22 10 10 12 13 22 17 12 6 4 4 4 136 48,05
Tidak 4 10 18 11 11 1 16 7 11 11 16 6 25 147 51,94
Karakteristik Frekuensi (f) Total Presentase
(%)
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Sebulan terakhir keluarga lebih sering makan makanan yang asin
Ya 25 12 7 4 9 22 10 9 12 3 4 2 119 42,04
Tidak 1 8 21 19 15 1 23 10 5 11 17 6 27 164 57,95
Sebulan terakhir keluarga lebih sering makan makanan yang pedas
Ya 17 9 12 7 10 23 17 9 10 6 4 3 127 44,87
Tidak 9 11 16 16 14 16 10 7 11 14 6 26 156 55,12
Keluarga sering mengemil makanan seperti kue, roti, biskuit, makanan berlemak, santan,
jeroan, dan tetelan
Ya 18 10 14 10 10 23 6 9 13 3 4 2 122 43,10
Tidak 8 10 14 13 14 27 10 4 11 17 6 27 161 56,89
Anggota ada keluarga mengonsumsi alkohol
Ya 1 1 1 3 1,06
Tidak 26 20 27 23 24 23 33 18 16 11 20 10 29 280 98,93
Anggota ada keluarga mengonsumsi kopi
Ya 14 9 13 9 6 18 11 11 10 5 7 6 6 125 44,16
Tidak 12 11 15 14 18 5 22 8 7 6 13 4 23 158 55,83
Keluarga mendapatkan informasi mengenai penyakit hipertensi
Media Cetak 1 3 4 11 10 4 2 1 1 1 38 13,42
Media Sosial 1 9 17 9 5 3 14 6 1 9 3 5 82 28,97
Media
elektronik 8 4 8 8 3 9 6 8 3 5 5 4 19 90 31,80
Penyuluhan 20 6 11 6 5 1 14 4 12 6 6 8 6 105 37,10

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada riwayat PTM dalam keluarga terdapat 39

responden (15,45%) yang memiliki riwayat PTM Hipertensi dan Kolesterol 17 responden (6,91%),

17 responden yang memiliki riwayat PTM Diabetes (6,91%), 12 responden yang memiliki riwayat

PTM jantung (4,88%), 5 responden (2,03%) mempunyai riwayat PTM stroke 1 responden yang

memiliki riwayat PTM Kanker (0,41%) dan 204 responden (72,08%) yang tidak memiliki riwayat

PTM.

Untuk penyakit yang diderita responden saat ini, sebanyak 35 responden memiliki riwayat

hipertensi (12,36%), 10 responden memiliki penyakit Diabetes (3,53%), 5 responden memiliki

penyakit jantung (1,76%), 6 responden memiliki penyakit stroke (2,12%), 13 responden memiliki
penyakit kolesterol (4,59%), 1 responden memiliki penyakit kanker (0,35%), dan sebanyak 221

responden (78,09%) tidak memiliki penyakit yang dideritanya.

Pada keluarga yang memiliki kebiasaan memakan sayur/buah, hampir seluruh responden

memiliki kebiasaan pola makan sayur/buah sebanyak 255 responden (90,10%), dan tidak memiliki

pola makan sayur/buah sebanyak 28 responden (9,89%). Pada keluarga yang memiliki gangguan

tidur, sebanyak 23 responden memiliki kebiasaan gangguan tidur (8,12%) dan sisanya tidak

memiliki gangguan tidur sebanyak 260 responden (91,87%).

Cara mengurangi gejala penyakit yang diderita oleh responden, hampir seluruh responden

memilih untuk berobat ke pelayanan kesehatan sebanyak 242 responden (85,51%), diikuti oleh beli

obat ke warung sebanyak 17 responden (6,00%), didiamkan sebanyak 13 responden (4,59%), dan

meminum obat tradisional sebanyak 11 responden (3,88%).

Frekuensi pada pola makan makanan manis dalam sebualan terakhir, kebiasaan responden

memakan makanan mani sebanyak 136 responden (48,05%) dan tidak memakan makanan manis

sebanyak 147 responden (51,94%). Selanjutnya pada pola makan makanan yang asin dalam

sebualan terakhir, kebiasaan responden memakan makanan yang asin sebanyak 119 responden

(42,04%) dan tidak memakan makanan yang asin sebanyak 164 responden (57,95%). Pada pola

makan makanan yang pedas dalam sebualan terakhir, kebiasaan responden memakan makanan yang

pedas sebanyak 127 responden (44,87%) dan tidak memakan makanan yang pedas sebanyak 156

responden (55,12%).

Pada pola makan makanan cemilan dan berlemak dalam sebulan terakhir, kebiasaan

responden memakan makanan cemilan dan berlemak sebanyak 122 responden (43,10%) dan tidak

memakan makanan cemilan dan berlemak sebanyak 161 responden (56,89%). Pola meminum

alcohol pada keluarga, sebanyak 3 responden memiliki kebiasaan meminum alcohol (1,06%) dan
tidak meminum alcohol sebanyak 280 responden (98,93%). Pada keluarga yang memiliki kebiasaan

meminum kopi, sebanyak 125 responden miliki kebiasaan meminum kopi (44,16%) dan tidak

memiliki kebiasaan meminum kopi sebanyak 158 responden (55,83%). Terakhir, informasi yang

didapatkan mengenai penyakit hipertensi, responden terbanyak mendapatkan informasi mengenai

penyakit hipertensi berasal dari penyuluhan sebanyak 105 responden (37,10%), melalui media

social sebanyak 82 responden (28,97%), dilanjutkan melalui media elektronik sebanyak 90

responden (31,80%) dan media cetak sebanyak 38 responden (13,42%).


M. Karakteristik SkriningTuberculosis Penduduk RW 09 Kelurahan Babakan Sari
Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

Tabel 2.26 Distribusi Frequensi Karakteristik Skrining Tuberculosis Penduduk RW


09 Kelurahan Babakan Sari Kiaracondong, Bandung (n=283)

Karakteristik Frekuensi (f) Total Presentase


(%)
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Batuk produktif
Ya 2 4 1 4 3 1 1 1 17 6,0
Tidak 26 18 28 19 24 22 29 19 14 11 19 9 28 266 93,0
Batuk berdahak
Ya 4 5 9 5 2 11 3 3 1 3 6 5 57 20,14
Tidak 26 16 23 14 19 21 22 16 14 10 17 4 24 226 79,86
Penurunan berat badan (tidak direncanakan)
Ya 1 1 4 4 1 1 1 13 4,59
Tidak 26 19 27 19 24 23 29 18 17 11 19 10 28 270 95,41
Demam, kedinginan, keringat malam
Ya 1 2 1 1 5 1,77
Tidak 26 19 28 21 24 23 32 18 17 11 20 10 29 278 98,23
Kelelahan
Ya 1 2 2 4 1 2 12 4,24
Tidak 26 19 26 21 24 23 29 19 16 11 18 10 29 271 95,76
Nyeri dada
Ya 1 1 2 2 3 2 2 1 3 1 18 6,36
Tidak 25 19 26 21 24 23 30 17 15 11 19 7 28 265 93,64
Kontak dengan penderita TB
Ya 0
Tidak 26 20 28 23 24 23 33 19 17 11 20 10 29 283 100
Memiliki masalah medis / sedang minum obat yang menekan sistem imun
Ya 2 1 1 2 1 2 9 3,18
Tidak 24 20 27 22 24 23 31 19 16 11 20 8 29 274 96,82
Pernah melakukan pemeriksaan dahak
Ya 2 2 2 1 2 1 2 1 13 4,59
Tidak 26 20 26 21 22 22 31 18 15 10 20 10 29 270 95,41
Riwayat merokok
Ya 1 2 11 10 11 1 14 8 2 9 2 3 7 81 28,62
Tidak 25 18 17 13 13 22 19 11 15 2 18 7 22 202 71,38
Riwayat kencing manis
Ya 1 1 2 1 5 1,77
Tidak 26 20 27 22 24 23 33 17 17 11 20 10 28 278 98,23
Karakteristik Frekuensi (f) Total Presentase
(%)
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Riwayat TB
Ya 1 2 3 2 1 9 3,18
Tidak 26 19 26 20 24 23 31 19 16 11 20 10 29 274 96,82
Riwayat menjalani pemeriksaan/test HIV?
Ya 1 1 1 3 1,06
Tidak 26 20 27 23 24 23 32 18 17 11 20 10 29 280 98,93
Berusia lanjut (>60 tahun) dan pernah kontak dengan penderita TB
Ya 1 1 1 1 4 1,41
Tidak 26 20 27 23 24 23 32 18 17 11 20 9 29 279 98,58
Usia anak (<14 tahun) dan pernah kontak dengan penderita TB
Ya 3 1 4 1,41
Tidak 26 20 28 20 24 23 32 19 17 11 20 10 29 279 98,58
Pernah mendapatkan pengobatan TB sesuai standar
Ya 1 2 2 5 1 3 1 1 16 5,65
Tidak 25 18 26 18 24 22 30 19 16 11 20 9 29 267 94,34
Mengalami nafas pendek yang terus-menerus
Ya 1 1 0,35
Tidak 26 20 28 23 24 23 32 19 17 11 20 10 29 282 99,64

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan tabel gejala TB yang dialami oleh 283 responden,

dari seluruh pertanyaan karakteristik gejala TB terbanyak yaitu riwayat merokok dengan

jumlah responden sebanyak 81 responden atau sebesar 28,62 persen (28,62%) dan tidak

memiliki riwayat merokok sebanyak 202 responden atau sebesar 71,38 persen (71,38%).

Selanjutnya, yaitu memiliki riwayat batuk berdahak sebanyak 57 responden atau 20,14 persen

(20,14%) dan tidak memiliki riwayat batuk berdahak sebanyak 226 responden atau 79,86

persen (79,86%). Sedangkan dari seluruh karakteristik gejala TB, seluruh responden tidak

pernah berkontak langsung dengan penderita TB. Selebihnya dari hampir seluruh responden

tidak memiliki gejala batuk produktif, penurunan berat badan, demam kedinginan serta

keringat malam, kelelahan, nyeri dada, memiliki masalah imun, melakukan pemeriksaan

dahak, serta memiliki riwayat kencing manis.

Terdapat 9 responden yang memiliki riwayat penyakit TB atau sebesar 3,18 persen

(3,18%) dan sebanyak 274 responden tidak memiliki riwayat penyakit TB (96,82%). Untuk
riwayat menjalani pemeriksaan/test HIV, sebanyak 3 responden pernah menjalani

pemeriksaaan/test HIV atau sebesar 1,06 persen (1,06%) dan sebanyak 280 responden tidak

pernah menjalani pemeriksaan/test HIV (98,94%). Masing-masing responden yang pernah

kontak dengan penderita TB usia lebih dari 60 tahun (usia lanjut) berjumlah 4 responden

(1,41%) sedangkan yang tidak sebanyak 279 responden (98,58%). Responden yang memiki

usia kurang dari 14 tahun (usia anak) serta pernah kontak dengan penderita TB sebanyak 4

responden atau sebesar 1,41 pesen (1,41%), dan masing-masing jumlah responden yang tidak

pernag kontak dengan penderita TB baik usia lanjut dan usia anak sebesar 279 responden atau

sebesar 98,59 persen (98,59%).

Responden yang pernah mendapatkan pengobatan TB sesuai standar sebanyak 16

responden atau 5,65 persen (5,65%) dan tidak pernah mendapatkan pengobatan TB sesuai

standar sebanyak 267 responden atau sebesar 94,35 persen (94,35%). Selanjutnya, responden

yang memiliki nafas pendek secara terus-menerus sebanyak 1 responden atau sebesar 0,35

persen (0,35%) dan tidak memiliki nafas pendek secara terus menerus sebanyak 282 responden

atau sebesar 99,64 persen (99,64%).

2.2.1
2.2 Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan

2.2.2 Analisa Data


No. Data Penyebab Masalah

1 DS : Menurut penuturan Kader Rendahnya kesadaran masyarakat Ketidakpatuhan masyarakat


mengenai pencegahan penularan covid- dalam menjalankan protokol
- Untuk kegiatan yang mengundang 19 kesehatan berhubungan
orang banyak seperti pesta pernikahan dengan ketidakmauan
dan senam bersama tetap mengikuti masyarakat dalam melakukan
protokol dengan disediakan pencegahan penularan covid-
handsanitizer atau tempat cuci tangan. 19
- Namun beberapa warga di RW 09
masih belum memiliki kesadaran untuk
melakukan protokol kesehatan
- Angka covid-19 di RW 09 menurut
kader belum diketahui secara pasti,
namun yang diketahui terdapat 15
orang yang terkonfirmasi covid-19
- Adanya tempat cuci tangan dibeberapa
tempat

DO :

- Dari hasil observasi mahasiswa,


sebagian besar warga di RW 09
Kelurahan Babakan Sari tidak
melakukan sosial distancing dan masih
banyak warga mengadakan pesta
pernikahan dan senam bersama namun
tidak menerapkan protokol kesehatan
(face shield)
- Adanya tempat cuci tangan, namun
dari hasil observasi kelapangan belum
ada disetiap RT dan tempat cuci tangan
tidak disediakan sabun untuk cuci
tangan.
- Dari hasil pengkajian data yang
diperoleh masih terdapat warga yang
pergi ketempat keramaian dengan
persentasi 8,5%
- presentase masyarat bekerja ditempat
keramaian sebanyak 13,8%

DS: - Kurangnya pengetahuan dan Ketidakmandirian masyarakat


ketrampilan menggunakan alat dalam menjalankan program
- Dalam satu RW hanya terdapat satu kesehatan posbindu berhubungan dengan
posbindu - kurangnya partisipasi ketidakmauan masyarakat
- Dari penuturan kader bahwa untuk masyarakat dalam mengambil mengambil peran diposbindu
posbindu hanya memiliki 3 anggota peran sebagai kader posbindu
kader untuk mengurus RW 09
- Posbindu tidak berjalan jika dari pihak
puskesmas tidak hadir, karena kader
tidak memiliki keahlian untuk
memeriksa lansia
- Kurangnya antusias warga terhadap
posbindu
- Kader mengatakan sebelumnya sudah
pernah diberikan tensi meter hanya
saja, kader tidak memakainya karena
tidak tahu cara menggunakannya

2.2.3
2.2.4 Skroring Prioritas Masalah
Kesadaran Motivasi Kemampuan perawat Ketersediaan Konsekuensi jika Percepatan
masyarakat akan masyarakat dalam untuk mempengaruhi keahlian yang masalah tidak penyelesaian
adanya masalah menyelesaikan dalam penyelesaian relevan terselesaikan masalah yang
masalah masalah dapat dicapai

PRIORITAS
Jumlah Nilai
Kriteria : Kriteria : Kriteria : Kriteria : Kriteria : Kriteria :
Masalah
Keperawatan - Tinggi (3) - Tinggi - Tinggi - Tinggi - Tinggi - Tinggi
- Sedang - Sedang - Sedang - Sedang - Sedang - Sedang
(2) - Rendah - Rendah - Rendah - Rendah - Rendah
- Rendah
(1)

Bobot 5 Bobot 10 Bobot 5 Bobot 7 Bobot 8 Bobot 8

Ketidakpatuhan 3/3 x 5= 5 2/3 x 10 = 6,67 2/3 x 5= 3,3 1/3 x 7= 2,3 3/3 x 8= 8 2/3 x 8= 5,3 30,57
masyarakat
dalam
menjalankan
protokol
kesehatan
Ketidakmandirian 2/3 x 5= 2,3 3/3 x 10= 10 3/3 x 5= 5 1/3 x 7= 2,3 2/3 x 8= 5,3 1/3 x 8= 2,6 27,5
masyarakat
dalam
menjalankan
program
posbindu

2.2.5
2.2.6 Diagnosis Keperawatan
Setelah dilakukan analisa data hasil pengkajian situasi pada masyarakat di RW 09
Kelurahan Babakan Sari dapat disimpulkan terdapat beberapa masalah keperawatan
sebagai berikut :

1. Ketidakpatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan berhubungan


dengan ketidakmauan masyarakat dalam melakukan pencegahan penularan covid-
19
2. Ketidakmandirian masyarakat dalam menjalankan program berhubungan dengan
ketidakmauan masyarakat mengambil peran diposbindu
2.3 Intervensi Keperawatan (Planning Of Action)
Prioritas Tujuan Strategi Aktivitas Indikator Teknik PJ Waktu Tempat Biaya Standar/Kriteri Keterangan
Masalah Output/Outcome evaluasi a
DX 1 Tujuan Kolaborasi 1. Membuat 1. adanya 1.Mengumpul PUJ On Rumah - 1. Persiapan Jadwal
Umum : dengan SAP terkait panduan yang kan bukti I confirmatio Masing dan kegiatan
Manajemen stakeholder tanda dan akurat terkait penyebaran n -masing perencanaan tentatif
pemeliharaan setempat gejala, materi yang poster dan (secara berjalan dengan sesuai
kesehatan seperti Pak klasterisasi, yang akan video edukasi Daring) lancar sehingga dengan
masyarakat Lurah, cara penularan disampaikan berupa di hari H semua kesepakatan
RW 09 Pihak dan screenshoot kebutuhan dan dengan
meningkat Puskesmas, pencegahan 2.Terbentuknya minimal proses kegiatan mempertimb
Kader, Covid dua poster terdapat 1 dapat angkan
Tujuan Ketua RW 2. Melakukan terkait Covid-19 screnshoot terkendalikan situasi dan
Khusus : dan kader pembuatan dari tiap kondisi
1.Masyaraka tiap RT, poster terkait 3. Terbentuknya group RT di 2. Mayarakat masya rakat
t mengetahui serta tanda gejala, satu video tiap RW nya mengikuti
tentang masyarakat klasterisasi, edukasi terkait kegiatan
kondisi secara cara fakta dan hoaks 2. Terdapat 2 dengan
persebaran virtual penularan, tentang Covid perwakilan seksama dan
covid-19 di melalui dan -19 termasuk warga tiap RT dapat
daerahnya zoom/gmee pencegahan perkembangan yang menjawab soal
(kategori t Covid-19 vaksinasi yang mengikuti post test
zonasi) telah disetujui post test dengan benar
2.Masyaraka 3. Melakukan oleh pihak dengan sesuai standar
t mengetahui penyebaran akademik skoring minimal
tentang poster bentuk jawaban benar jawaban yang
klaster soft file 4. Adanya bukti minimal 1/2 telah ditentukan
Covid-19 kepada tiap screenshoot n+1
termasuk warga melalui penyebaran 3. Pelaksanaan
Prioritas Tujuan Strategi Aktivitas Indikator Teknik PJ Waktu Tempat Biaya Standar/Kriteri Keterangan
Masalah Output/Outcome evaluasi a
tanda dan group RT, poster dan video kegiatan
gejala, cara RW atau edukasi minimal berjalan dengan
penularan, secara japri pada group RT lancar
serta tindak
pencegahan 4. Membuat
video edukasi
berisikan
tentang fakta
dan berita
hoaks, serta
perkembanga
n vaksin
terkait Covid
-19
DX 2 Tujuan Kolaborasi 1. 1. Terbentukny 1. Terdapat 2 Rah On Platfor - 1. Persiapan Jadwal
Umum : dengan Pak Mendiskusika a hasil perwakilan da Confirmatio m dan kegiatan
RW,Kader n terkait diskusi dari kader yang n Zoom perencanaan kondisional
Manajemen RW dan dengan berbagai mengikuti meeting berjalan lancar disesuaikan
kesehatan masing- kebutuhan permasalaha post test dengan
masyarakat masing pelayanan n dan solusi dengan skor 2. Masyarakat situasi dan
RW 09 ketua RT dalam terkait jawaban antusias kondisi
meningkat dalam posbindu baik dengan 1/2n+1 terhadap masyarakat
melaksanak secara pelayanan jalannya
Tujuan an kebutuhan posbindu di kegiatan
khusus : implementa SDM maupun RW 09 yang
Peningkatan si pelatihannya telah 3. Pelaksanaan
pelayanan yang disertai disetujui oleh kegiatan
posbindu di dengan pihak berjalan dengan
Prioritas Tujuan Strategi Aktivitas Indikator Teknik PJ Waktu Tempat Biaya Standar/Kriteri Keterangan
Masalah Output/Outcome evaluasi a
wilayah RW hambatan. akademik lancar
09 2. Melatih dan
kader dalam mendapatkan
pemeriksaan ijin
tekanan darah mencantumk
dan BMI an nama
dalam bentuk instansi
video ataupun sebagai
poster identitas
2. terbentuknya
poster
ataupun
video
sebagai
media
edukasi
untuk
melatih
kader dalam
melakukan
pemeriksaan
tekanan
darah dan
BMI yang
telah
disetujui oleh
pihak
akademik
Prioritas Tujuan Strategi Aktivitas Indikator Teknik PJ Waktu Tempat Biaya Standar/Kriteri Keterangan
Masalah Output/Outcome evaluasi a
dan
mendapatkan
ijin
mencantumk
an nama
instansi
sebagai
identitas

Anda mungkin juga menyukai