PENDAHULUAN
1
1.3.1. Mengetahui Sejarah Perkembangan Masyarakat Indonesia menurut
Teori Positivisme Auguste Comte ?
1.3.2. Mengetahui Sejarah Perkembangan Masyarakat Indonesia menurut
Teori Determinisme Sosial Charles Darwin ?
1.3.3. Mengetahui Sejarah Perkembangan Masyarakat Indonesia menurut
Teori Biologisme Herbert Spence ?
1.3.4. Mengetahui Sejarah Perkembangan Masyarakat Indonesia menurut
Teori Ratistis Gobineau Coste ?
1.3.5. Mengetahui Sejarah Perkembangan Masyarakat Indonesia menurut
Teori Demografis Adolphe Coste ?
1.3.6. Mengetahui Sejarah Perkembangan Masyarakat Indonesia menurut
Teori Ekonomi Verblen, Durkheim, Marx ?
1.3.7. Mengetahui Sejarah Perkembangan Masyarakat Indonesia menurut
Teori Geografis Ritter, Ratzel ?
1.4. Manfaat
Disusunnya makalah ini diharapkan mampu untuk dijadikan referensi
bacaan dan sumber informasi terkait Sejarah Perkembangan Masyarakat di
Indonesia serta teori teori yang bekaitan dengan perkembangan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN MASYARAKAT
b. Penduduk
Populasi Penduduk dalam hal ini yang diteliti adalah jumlah penduduk
(populasi) dan kepadatannya. Dalam hal jumlah penduduk kita bisa
menelitinya secara umum dan khusus. Misalnya secara umum adalah
jumlah penduduk keseluruhan disebuah desa, jumlah mahasiswa
keseluruhan di sebuah kampus, jumlah buruh keseluruhan disebuah pabrik,
dan sebagainya. Lebih khusus lagi kita akan menganalisa dari sekian
jumlah penduduk desa berapa orang yang mempunyai usia produktif, Dari
sekian jumlah penduduk berapa yang bekerja sebagai tani atau buruh , dari
sekian jumlah tani didesa berapa yang mempunyai peranan maju, dan
sebagainya.
3
c. Corak Reproduksi
Corak produksi adalah hal yang menentukan tentang kehidupan ekonomi
masyarakat yang kemudian menjadi basis kehidupan masyarakat. Corak
reproduksi lahir perkembangan atau kemajuan tenaga produktif dalam
masyarakat sehingga merubah hubungan produksi dan menjadi sebuah
system ekonomi dalam masyarakat.
4
Agustee Comte, yang bernama lengkap Isidore Marie Agustee Francois
Xavier Comte. Pada tahun terjadinya revolusi, filsuf ini dilahirkan di Montpellier
dari sebuah keluarga bangsawan yang beragama katolik pada tanggal 17 Januari
1798 M.
Aguste comte juga mengemukakan bahwa tata sosial itu bersandara pada tata
intelektual. Sedangkan cara fikir manusia menurut aguste comte adalah melalui
tiga tahapan, yaitu :
1. Tahapan teologis
Tahap ini meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini
dikendalikan oleh kekuatan supranatural yang dimiliki oleh paradewa, roh
atau tuhan. Pemikiran ini menjadi dasar yang mutlak untuk menje,laskan
segala fenomena yang terjadi di sekitar manusia, sehingga terkesan
irasional. Dalam tahap teologis ini terdapat tiga kepercayaan yang dianut
masyarakat. Yang pertama fetysisme (semuanya) dan dinamisme yang
menganggap alam semesta ini mempunyai jiwa. Kemudian animism yang
mempercayai dunia sebagaii kediaman roh-roh atau bangsa halus.
2. Tahapan metafisis
Pada tahap ini manusia mengalami pergeseran cara berpikir. Pada tahap
ini, muncul konsep-konsep abstrak atau kekuatan abstrak selain tuhan
yakni alam. Segala kejadian di muka bumi adalah hukum alam yang tidak
dapat diubah. Pada tahap ini manusia mulai mengadakan perombakan atas
car piker lama, yang dianggapnya tidak lagi memenuhi keinginan manusia,
untuk menemukan jawaban yang memuaskan tentang kejadian alam
semesta.. Pada tahap ini semua gejala dan kejadian tidak lagi diterangkan
dalam hubungannya dengan kekuatan yang bersifat supranatural atau
rohani. Manusia kini mulai mencari pengertian dan penerangan yang logis
dengan cara membuat abstraksi-abstraksi dan konsepsi-konsepsi metafisik.
3. Tahapan positif
Pada tahap ini semua gejala alam atau fenomena yang terjadi dapat
dijelaskan secara ilmiah berdasarkan peninjauan, pengujian dan dapat
dibuktikan secara empiris. Tahap ini menjadikan ilmu pengetahuan
berkembang dan segala sesuatu menjadi lebih rasional, sehingga gtercipta
dunia yang lebih baik karena orang cenderung berhenti melakukan
pencarian sebab mutlak dan lebih berkonsentrasi pada penelitian terhadap
dunia sosial dan fisik dalam upayanya menemukan hukum yang
mengaturnya.
5
Gagasan lain yang dikemukakan aguste comte adalah pembagian kajian
masyarakat dalam sosial static merujuk pada aspek-aspek sosial yang harus
selaras dengan tatanan dan stabilitas sosial yang memungkinkan masyarakat
berada dalam kebersamaan. Dengan kata lain, sosial statik adalah kajian tentng
dasar-dasar masyarakat manusia.
Teori positivise yang dikemukakan oleh aguste comte itu pada intinya
memandang gejala alam dan sosial berdasarkan hukum ilmiah.
6
4) Kemungkinan dimulainya evolusi dari laut ke darat dengan menggunakan
analogi perkembangan invertebrata (hewan yang tidak memiliki tulang
belakang) dari air ke darat.
5) Perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama
dari bentuk sederhana menuju bentuk yang kompleks.
6) Mekanisme evolusi dilaksanakan melalui seleksi alam oleh peristiwa
mutasi gen yang terjadi secara acak dan tidak terduga pada tigkat suatu
populasi.dengan kata lain, aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan
secara terpisah dan beragam, melainkan berasal dari nenek moyang yang
sama. Kemudian muncul berbagai jenis dan ragam makhluk hidup karena
proses adaptasi mereka yang berbeda akibat kondisi alam yang
berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa manusia itu berasal dari nenek
moyang yang sama dengan salah satu makhluk di muka bumi.
Dasar pemikiran Spence yaitu ditemukannya sel telur dan adanya fungsi
secara fisiologis. Masyarakat manusia bagi spencer merupakan suatu organisme
yang memiliki dua hal, yaitu pertumbuhan dan struktur.
Mengenai struktur, jika pada suatu sel didapatkan extoderm (lapisan luar yang
dipengaruhi oleh lingkungan) dan entoderm (lapisan dalam yang mengolah bahan-
bahan menjadi isimilasi), maka pada masyarakat manusia pun demikian. Lapisan
luar pada masyarkat manusia adalah kaum militer yang memegang pemerintah
dan mengadakan hubungan keluar. Sedangkan lapisan dan masyarakat
indonesiaadalah kaum wanita dan para budak yang bertugas mengolah bahan-
bahan dan mengusahakan bahan pangan dan sandang.
7
1.tahap penggandaan/penambahan
Pada tahap ini baik tiap individu atau kelompok akan mengalami pertumbuhan
atau penambahan anggota nya sehingga membentuk sebuah masyarakat yang
besar.
2.tahap kompleks
Akibat dari pertambahan tersebut maka strukturnya pun akan menjadi rumit dan
struktur keorganisasian nya semakin lama akan semakin kompleks.
Setelah mengalami kerumitan dan kompleks nya struktur tersebut, maka evolusi
masyarakat akan memunculkan pembagian tugas dan fungsi. Pembagian tugas
atau pembagian kerja tersebut selanjutnya akan menimbulkan stratifikasi. Dalam
masyarakat akan muncul kelas-kelas sosial.
4.tahap pengintegrasian
Saat struktur sebuh masyarakat sudah kompleks, maka berbagai masalah yang
menimbulkan perpecahan pun akan berdatangan. Karenanya, untuk mencegah
perpecahan tersebut maka diperlukan integrasi agar tidak tejadi perpecahan.
Teori ratistis ini didasaran atas berbagai kualitas individu untuk menerangkan
berbagai peristiwa sosial. Susunan ras dapat menimbulkan perbedaan-perbedaan
dalam hidup, tabiat, peradaban, dan pandangan dunia.
8
sosial mengalami perubahan status sosial, sehingga berbagai generasi akan
mengalami peningkatan atau pemerosotan status sosial dalam kehidupan
masyarakat.
Teori-teori ras umumnya bersifta kabur dan dasar sebenarnya jugaa lemah.
Ajaran ratistis tidak bebas dari berbagai praangka yang emosional,sehingga tidak
dapat bekerja secara objektif.
1. Kehidupan dipedesaan
2. Masyarakat kota kecil
3. Masyarakat kota besar dengan pemerintahan yang diperinci atas
Kekuasaan militer dan kekuasaan rakyat
4. Masyarakat mertapolis, pemerintahannya atas tiga badan: militer,
administrative, dan pembuat undang-undang
5. Masyarakat dipusat yang federatif ini terdiri atas penggabungan
metropolis-metropolis. Pemerintahannya terdiri dari militer,
eksekutif, legislative dan yudikatif
9
ditekankan oleh thorstein vablen, sedangkan emile durheim lebih
menekankanpada pembagian dalam kerja.
BAB III
PENUTUP
1.1. KESIMPULAN
10
yang berbeda. Selain itu, teori yang dikemukakan para tokoh tersebut tidak
lepas dari subjektivitas dan terbatasnya pengalaman mereka.
1.2. SARAN
Agar dapat dijadikan referensi secara utuh dan dapat dipastikan
kebenaran sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, akan lebih baik jika
dilakukan penelitan baru untuk mengetahui kondisi perkembangan
masyarakat di Indonesia pada saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://communityskip.blogspot.com/2012/teori-perkembangan-masyarakat.html?
m=1
https://www.academia.edu/38543960/Pertemuan_1_PPM
https://www.mysosiologi1.com/2016/11/teori-evolusi-masyarakat-herbert-
spencer.html
11
12