Anda di halaman 1dari 14

PENYAK

IT MENULAR
HIV/AIDS

1. SISKA IMELIA (N1A119041)


2. ARIFAH JUNIE (N1A119042)
3. SITI MUNAWAROH (N1A119146)
4. ARIF RAHMAN HAKIM (N1A119151
5. ZETI SINTIA ANTASYA (N1A119153
6. DWI OKTA MAHARANI (N1A119221
APA YANG AKAN KITA BAHAS ?

1. Pengertian dan Diagnosis HIV/AIDS


2. Faktor Resiko HIV/AIDS
3. Riwayat Alamiah HIV/AIDS
4. Cara Penularan HIV/AIDS
5. Epidemiologi HIV/AIDS
6. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS
Pengertian HIV/AIDS

HIV ( Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS.
Sesuai dengan namanya, virus HIV hanya menyerang manusia khususnya sistem kekebalan
tubuh manusia yang melindungi tubuh dari inveksi. HIV termasuk keluarga virus retro yaitu
virus yang memasukan materi genetiknya ke dalam sel tuan rumah ketika melakukan cara
infeksi dengan cara yang berbeda (retro), yaitu dari RNA menjadi DNA, yang kemudian
menyatu dalam DNA sel tuan rumah, membentuk pro virus dan kemudian melakukan
replikasi. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang
mematikan dan sangat berbahaya.

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) yaitu terminologi sindrom (tahap klinis
akhir dari infeksi HIV) karena kehilangan imunitas seluler. AIDS adalah penyakit retrovirus
yang disebabkan oleh virus HIV ditandai dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh
khususnya menyerang limfosit T serta menurunnya jumlah CD4 yang bertugas melawan
infeksi. Jumlah CD4 menurun hingga kurang dari 200 sel per µL darah atau 1 4 % dari seluruh
limfosit tanpa memperhatikan status klinis. Jumlah CD4 1-4 normal yaitu 400 – 1200 sel per
µL darah. Virus tersebut melumpuhkan sel- sel darah putih yang berfungsi dalam kekebalan
tubuh (McCance, 2010).
 
Diagnosis
HIV/AIDS
Penegakan diagnosis HIV (human
immunodeficienci virus) ditentukan
berdasarkan informasi yang didapat dari
pemeriksaan riwayat keluhan, faktor risiko,
pemeriksaan fisik secara umum, dan
dipastikan dengan melakukan pemeriksaan
antibodi melalui pemeriksaan darah.
DIAGNOSIS HIV/AIDS

01
KONSELING
02
ANAMNESIS
Pemeriksaan HIV dapat dilakukan Mengetahui identitas, riwayat
secara VCT (Voluntary Counseling perilaku beresiko, riwayat
and Testing), atau PITC (Provider- keluhan yang diderita dan riwayat
Initiated Testing and Counseling). penyakit.

03
PEMERIKSAAN
04
PEMERIKSAAN
FISIK DIAGNOSTIK
Tidak ada gejala fisik spesifik pada infeksi Pemeriksaan diagnostik HIV berupa tes serologi
HIV, gejala ringan mungkin muncul pada antibodi yang dapat dilakukan menggunakan
masa serokonversi berupa flu-like syndrome, rapid test, chemiluminescent microparticle
dan pada kondisi yang lebi berat dapat immunoassay (CMIA), enzyme immunoassay
ditemukan tanda-tanda infeksi oportunistik. (EIA), dan western blot.
DIAGNOSIS HIV/AIDS

05
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang untuk HIV
berupa pemeriksaan baseline,
antigen P24, sel CD4, dan viral load.
FAKTOR RESIKO HIV/AIDS
LEBIH BERESIKO TINGGI
JIKA :
Hubungan seksual tanpa Mempunyai riwayat
menggunakan kondom infeksi menular seksual

Riwayat menerima
Pengguna narkotika intravena transfusi darah berulang
tanpa penapisan

Hubungan seksual yang Riwayat perlukaan kulit :


tidak aman : multi partner, tato, tindik
kontaks seks per anal.
RIWAYA
ALAMIAH
T
HIV/AIDS

Riwayat alamiah penyakit (natural history of


disease) adalah deskripsi tentang perjalanan waktu
dan perkembangan penyakit pada individu, dimulai
sejak terjadinya paparan dengan agen kausal hingga
terjadinya akibat penyakit, seperti kesembuhan atau
kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu intervensi
preventif maupun terapetik (CDC, 2010c).
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT HIV/AIDS

TAHAP INKUBASI TAHAP PENYAKIT DINI TAHAP PENYAKIT FASE TERMINAL


LANJUT
Waktu yang dibutuhkan Penderita mengalami Pada tahap ini Fase ini merupakan
rata-rata cukup lama dan demam selama 3 sampai 6 penderita sudah tidak bias fase terakhir dari
dapat mencapai kurang minggu tergantung daya melakukan aktivitas apa- perjalanan penyakit
lebih 12 tahun dan semasa tahan tubuh saat mendapat apa. Penderita mengalami HIV/AIDS pada tubuh
inkubasi penderita tidak kontak virus HIV tersebut. nafas pendek, henti nafas penderita. Fase akhir dari
menunjukkan gejala-gejala Setelah kondisi membaik, sejenak, batuk serta nyeri perjalanan penyakit adalah
sakit. Pada fase ini terdapat orang yang terkena virus dada.penderita mengalami meninggal dunia.
masa dimana virus HIV HIV akan tetap sehat dalam jamur pad arongga mulut
tidak dapat tedeteksi beberapa tahun dan dan kerongkongan.
dengan pemeriksaan lab perlahan kekebalan
kurang lebih 3 bulan sejak tubuhnya menurun/ lemah
tertular virus HIV yang hingga jatuh sakit Karena
dikenal dengan masa serangan demam yang
window periode. berulang.
CARA PENULARAN HIV/AIDS

01 02
BERBAGI ALAT
03
IBU HAMIL POSITIF HIV
SEKS TANPA SUNTIK DENGAN KEPADA BAYINYA
ALAT PENGAMAN ORANG YANG SELAMA KEHAMILAN
MENGIDAP HIV/AIDS DAN PERSALINAN

04
MELALUI 05
MELAKUKAN
06
TERKENA ATAU
TRANSFUSI
SEKS ORAL TERTUKARNYA CAIRAN
DARAH
VAGINA ATAU SPERMA
EPIDEMIOLOGI
HIV/AIDS
AGENT
HIV merupakan virus penyebab AIDS termasuk golongan
retrovirus yang muda mengalami mutasi, sehingga sulit
membuat obat yang dapat membunuh virus tersebut. HIV
termasuk virus yang sensitif terhadap pengaruh lingkungan
seperti air mendidih, sinar matahari dan berbagai desinfektan.

HOST
Transmisi seksual baik homo maupun heteroseksual
merupakan pola transmisi utama. Kelompok masyarakat
berisiko tinggi adalah mereka yang melakukan hubungan
seksual dengan banyak mitra seks, kaum homoseksual atau
biseksual.

ENVIRONMENT
Faktor lingkungan sosial yang mempengaruhi kejadian HIV/AIDS
pada laki-laki umur 25-44 tahun adalah: transfusi darah
(pendonor maupun penerima), penggunaan narkoba, kebiasaan
konsumsi alkohol, ketersediaan sarana di pelayanan kesehatan
(kondom), faktor sosial budaya dukungan keluarga, dukungan
tenaga kesehatan, akses ke tempat PSK, akses ke pelayanan
kesehatan.
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
HIV/AIDS

EXPERIMENTATI
RESEARCH CONCLUSIONS
Gunakan kondom ON
Hindari perilaku Hindari penggunaan
setiap kali
seksual yang beresiko jarum suntik bekas
berhubungan seks

PRECLINICAL RESULTS
Lakukan Pre-Exposure Tidak menggunakan produk-produk yang
Prophylaxis dan memungkinkan kontak darah dengan
Melakukan bimbingan penderita seperti sikat gigi, pisau cukur dan
moral dan sosialisasi peralatan lain.
KESIMPULAN
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) yaitu terminologi sindrom (tahap
klinis akhir dari infeksi HIV) karena kehilangan imunitas seluler. Diagnosis dari
penyakit ini ditentukan berdasarkan informasi yang didapat dari pemeriksaan
riwayat keluhan, faktor risiko, pemeriksaan fisik secara umum, dan dipastikan
dengan melakukan pemeriksaan antibodi melalui pemeriksaan darah.
 
Faktor resiko dari penyakit ini sendiri diantaranya melakukan hubungan seksual
dengan penderita, pengguna narkotika intravena, mempunyai riwayat infeksi
menular seksual, menerima tranfusi darah berulang tanpa penapisan,
perlukaan kulit, tato, tindik, atau sirkumsisi dengan alat yang tidak disterilisasi.
 
Pencegahan dari penyakit ini adalah dengan menggunakan kondom setiap kali
berhubungan seks, hindari perilaku seksual yang beresiko, hindari penggunaan
jarum suntik bekas, lakukan Pre-Exposure Prophylaxis, melakukan bimbingan
moral dan sosialisasi, tidak menggunakan produk-produk yang memungkinkan
kontak darah dengan penderita seperti sikat gigi, pisau cukur dan peralatan
lain.
THANK
S!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon, infographics & images by Freepik and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai