Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adisty Maria Doki

Nim : 202101134

Rangkuman

Mengenai Stress Adaptasi dan Konsep Kehilangan, Kematian dan Berduka

1. Adaptasi Stress
Adaptasi adalah proses penyesuaian diri seseorang yang berlangsung terus menerus untuk
memenuhi segala kebutuhanya dengan tetap memelihara hubungan yang harmonis pada
situasi lungkunganya. Proses adaptasi dibutuhkan kemampuan seseorang untuk mentesuaikan
diri dengan lungkungan (Pieter dan Herrie,2010). Model Adaptasi Stuart (2014)
mengintegrasikan beberapa model aspek sebagai suatu penerapan pengetahuan pada praktik
klinis . Model ini didasarkan pada lima asumsi teoriris meliputi,
1) Biologis, Psikologis, Sosial Budaya, Legal, Etik, Kebijakan dan Advokasi
2) Kesehatan atau penyakit dan adaptif dan maladaptif
Stress adalah segala situasi dimana tuntutan ini spesifik mengharuskan seseorang individu
untuk berespons atau mengancam kesejahteraan emosional. Stress dapat ,menggangu cara
seseorang dalam mencerap realitas, menyelesaikan masalah, berpikir secara umum dan
hubungan seseorang rasa memiliki
2. Kehilangan Dan Kedukaan
Kehilangan (loss) adalah suatu keadaan ketika individu berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada atau dimiliki, baik sebagian atau keseluruhan. Kehilangan tidak selalu
berkaitan dengan kematian, tetapi bisa juga karena kehilangan kesehatan (fisik dan mental),
kehilangan pekerjaan, status, kehilangan harta benda, ditinggalkan anak-anak karena menikah
atau pindah rumah, dan lain- lain. Bertha Simon menyatakan bahwa kematian seseorang
dianggap sebagai kehilangan yang paling hebat.
 Macam-macam kehilangan :
1) Kehilangan objek eksternal
2) Kehilangan lingkungan yang telah dikenal
3) Kehilangan orang terdekat
4) Kehilangan aspek diri
5) Kehilangan hidup
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kehilangan :
1) Perkembangan
2) Keluarga
3) Faktor sosial ekonomi
4) Pengaruh kultural
5) Agama
6) Penyebab kematian
 Fase tahapan kehilangan
1) Fase pengingkaran (denial)
2) Fase marah( anger)
3) Fase tawar menawar( bargaining)
4) Fase depresi (depression
5) fase penerimaan ( acceptance)
3. Ada banyak konsep tentang kedukaan (grief), seperti dari Sigmund Freud dalam
karya awalnya “Mourning and Melancholia”, ia melihat depressi atau “melancholia” sebagai
kedukaaan patogenik.8 Kedukaan dapat menjadikan manusia mengalami depresi walaupun
tidak semua depresi disebabkan oleh kematian seseorang. Kedukaan memiliki persamaan
dengan depresi sebab keduanya menimbulkan gejala psikis yang sama seperti kehilangan
selera makan, gangguan tidur, munculnya amarah, merasa tidak nyaman, dan sebagainya.
 Jenis-jenis berduka :
1) Berduka normal, terdiri dari perasaan perilaku
2) Berduka antisipatif, proses “melepaskan diri”
3) Berduka yang rumit, seseorang yang sulit untuk maju ke tahap selanjutnya.
4) Berduka tertutup, yaitu kedudukan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui.
 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dalam Kedukaan
Dikatakan di atas bahwa dalamnya kedukaan berbeda antara satu penduka dengan
yang lain, sebab ada banyak faktor yang mempengaruhi kedalaman kedukaan
seseorang, yaitu

1) Kedekatan Antara Penduka dengan Almarhum


2) cara dan penyebab kematian
3) koping orang yang berduka
4) sosial-budaya orang yang berduka
 Gejala-Gejala dalam Proses Kedukaan
Kedukaan bersifat universal, unit, dan situasional. Setiap orang mengalaminya secara
berbeda, tidak ada yang sama, situasi dan kultur yang berbeda menghasilkan
kedukaan yang berbeda, namun, symptom dapat diamati dan dipahami. Gejala-gejala
kedukaan utama dalam proses berduka, seperti yang disampaikan Wiryasaputra,
antara lain:
1) air mata dan kepedihan hati
2) stress
3) penolakan
4) marah
5) depresi, muka tertekan dan batin
6) putus asa

4. Kematian adalah sesuatu yang belum dimengerti manusia, sesuatu pengalaman yang
tidak dapat terjajaki. Namun, di sisi lain kematian juga menyadarkan manusia untuk
mengevaluasi nilai-nilai pribadi untuk mendapatkan sebuah nilai tentang hidup yakni
kemampuan untuk melihat berbagai kenyataan dan pengalaman yang saling berkaitan agar
hidup ini lebih bermakna. Membuat perspektif ini dapat menjadi salah satu pengalaman
paling konstruktif yang memperkaya dan memenangkan hidup.

 Ada beberapa konsep tentang kematian sebagai berikut :


1) Mati sebagai terhentinya darah yang mengalir
2) Mati sebagai saat terlepasnya nyawa dari tubuh
3) Hilangnya kemampuan tubuh secara permanen
4) hilangnya manusia secara permanen untuk kembali sadar.
 Sikap menghadapi kematian
1) Orang yang menyapa dirinya dengan perbuatan yang baik
2) Orang yang mengabaikan peristiwa kematian
3) Orang yang merasa takut dan keberatan untuk mati
4) Orang yang ingin melarikan diri dari kematian.

Anda mungkin juga menyukai