NIM : PO.71.24.3.20.008
Tingkat : 1A
RESUME
A. Kehilangan
Teori engels
Menurut engel (1964) proses berduka mempunyai beberapa fase yang dapat
diaplokasikan pada seseorang yang sedang berduka maupun menjelang ajal.
Seseorang menolak kenyataan atau kehilangan dan menarik diri, duduk malas atau
pergi tanpa tujuan.
Berusaha mencoba untuk sepakat dengan perasaan yang hampa karena kehilangan
masih tetap tidak dapat menerima perhatian yang baru dari seseorang yang bertujuan
untuk mengalihkan kehilangan seseorang.
Fase IV
Menekan seluruh perasaan yang negatif dan bermusuhan terhadap almarhum. Bisa
merasa bersalah dan sangat menyesal tentang kurang perhatiannya dimasa lalu
terhadap almrm.
Fase V
Kehilangan yang tak dapat dihindari harus diketahui sehingga pada fase ini
diharapkan seseorang sudah dapat menerima kondisinya. Kesadaran baru telah
berkembang.
Teori Rando
1. Penghindaran
Pada tahap ini terjadi shock, menyangkal dan tidak percaya
2. Konfrontasi
Pada tahap ini terjadi luapan emosi yang sangat tinggi ketika klien secara
berulang-ulang melawan kehilangan mereka dan kedukaan mereka paling
dalam dan dirasakan paling akut.
3. Akomodasi
Pada tahap ini terjadi secara bertahap penurunan kedukaan akut dan mulai
memasuki kembali secara emosional dan sosial dunia sehari-hari dimana klien
belajar untuk menjalani hidup dengan kehidupan mereka.
C. Kematian
Kematian adalah kematian otak yang terjadi jika pusat otak tertinggi yaitu koerteks
serebral mengalami kerusakan permanen. Dalam kasus ini, ada aktivitas jantung,
kehilangan fungsi otak permanen, dimanifestasikan secara klinis dengan tidak ada
respon terarah terhadap stimulus eksternal, tidak ada refleks sefalik, apnea, dan
elektrogram isoelektrik minimal 30 menit tanpa hipotermia dan keracunan oleh
depresan sistem saraf pusat (Stedman, 2000)
Sumber :
https://putridewirizkiyah.blogspot.com/2018/03/makalah-konsep-
kehilangan-kematian-dan.html
http://milapurnamasari123.blogspot.com/2017/12/konsep-kehilangan-
berduka-dan-kematian.html