Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PEYULUHAN

KELAHIRAN PREMATUR

Bidang studi : Komunitas


Topik : Kelahiran Prematur
Sasaran : Ibu Hamil
Tempat : Ruang Mawar RSUD Waled Kab. Cirebon
Hari/ tanggal : 03 Agustus 2022
Waktu : 45 Menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mendapatkan penjelasan tentang kelahiran premature diharapkan ibu dapat
mengerti dan memahami tentang berbagi tanda – tanda kelahiran prematur.

II. TUJUAN INSTRUKSINAL KHUSUS


Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil, diharapkan ibu
mampu:
1. Menyebutkan pengertian dari kelahiran premature.
2. Menyebutkan hal-hal apa saja factor penyebab, tanda dan gejala kelahiran
premature.
3. Mengerti hal-hal yang harus dilakukan dalam mencegah kelahiran premature.

III. SASARAN
Pasien ibu hamil dan keluarganya

IV. MATERI
1. Pengertian kelahiran premature.
2. Hal-hal apa saja factor penyebab, tanda dan gejala kelahiran premature.
3. Hal-hal yang harus dilakukan dalam mencegah timbulnya kelahiran premature.

V. METODE
1. ceramah
2. Diskusi/Tanya jawab
VI. MEDIA
Leaflet Kelahiran Prematur

VII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi struktur
 Pasien dan keluarga ibu hamil yang ada di perawatn ruang mawar hadir atau
ikut dalam kegiatan penyuluhan.
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang mawar RSUD Waled
 Pengkoordiniran penyuluhan dilakukan hari sebelumnya.
2. Evaluasi proses
 Ibu hamil antusias terhadap materi penyuluhan.
 Ibu hamil yang mengikuti penyuluhan tidak meninggalkan tempat penyuluhan
sebelum kegiatan selesai..
 Ibu hamil mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar.
3. Evaluasi hasil
 Ibu hamil mengerti tentang kelahiran premature dan apa saja yang
menyebabkan kelahiran premature.
 Ibu hamil mengerti cara pencegahan kelahiran premature.

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri.  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.  Memperhatikan
 Menyebutkan materi yang akan
diberikan.  Memperhatikan
2 25 menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan tentang pengertian  Memperhatikan.
kelahiran premature.
 Menjelaskan tentang hal-hal faktor
penyebab, tanda-tanda dan gejala  Memperhatikan
kelahiran premature.
 Menjelaskan hal-hal yang
berhubungan dengan pencegahan  Memperhatikan.
kelahiran premature.
 Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya.  Bertanya dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan.
3 10 menit Evaluasi :
 Menanyakan kepada peserta tentang  Menjawab
materi yang telah disampaikan dan pertanyaan.
reinforcement kepada peserta yang
dapat menjawab pertanyaan.
4 5 menit Penutup :
 Menutup pertemuan dengan  Mendengarkan.
menyimpulkan materi yang telah
dibahas serta mengucapkan terima
kasih atas peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup.  Menjawab salam.
Materi :

KELAHIRAN PREMATUR
A. Pengertian
Bayi premature adalah bayi yang lahir sebelum waktunya,biasanya kurang dari 37
minggu dengan berat badan bayi premature antara 1000-2500 gram (Supardan, 2001:26)
Bayi premature adalah bayi yang dilahirkan pada minggu ke-37 usia kehamilan
(Glover,1995:17)
Bayi premature atau berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi lahir dengan berat
badan kurang dari 2500 gram serta umur hamil kurang dari 37 minggu (Manuaba, 1998:326)
Berdasarkan atas timbulny, bermacam-macam problematika pada derajat prematuritas
maka Usher (1975) menggolongkan bayi tersebut dalam 3 kelompok:
a. Bayi yang sangat premature (extremely prematuyre) : 24-30 minggu bayi dengan
masa gestasi 24-27 minggu masih sangat sukar hidup terutama dinegara yang
belum atau sedang berkembang
b. Bayi pada derajat premature sedang (moderately premature) : 31-36 minggu
c. Borderline premature yaitu masa gestasi 37-38 minggu. Bayi ini mempunyai sifat
premature dan matur

B. Etiologi Premature
Sering tidak diketahui, ada beberapa keadaan yang menimbulkan persalinan pretem
adalah :
1. Faktor ibu
 Gizi saat hamil yang kurang
 ANC kurang
 Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun
 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
 Penyakit menahun ibu: hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah,
diabetes melitus
2. Faktor kehamilan
 Hamil dengan hidromnion
 Kehamilan ganda
 Infeksi intra amnion
 Perdarahan antepartum
 Solusio placenta
 Placenta previa
 Komplikasi hamil: pro-eklampsia/ eklampsia, ketuban pecah dini
3. Faktor janin
 Cacat bawaan
 Perkembangan janin terhambat
 Kelainan rhesus
 Infeksi dalam rahim
4. Keadaan sosial ekonomi rendah
5. Kebiasaan : pekerjaan yang melelahkan, merokok
6. Faktor yang masih belum diketahui
C. Patofiologis
Faktor resiko mayor atau minor :
Mayor : Penyakit yang disertai demam, perdarahan pervaginam pada kehamilalebih
dari 12 minggu, riwayat pielonifritis, merokok lebih dari 10 batang / hari,
riwayat abortus pada trimester II
Minor : Kehamilan multipel, hidramnion, anomali uterus, servik terbuka lebih dari 1
cm pada umur kehamilan 32 minggu, riwayat operasi konisasi, iritabilita
uterus
Pasien tergolong resiko tinggi bila dijumpai 1 atau lebih faktor mayor atau bila ada 2
atau lebih faktor resiko minor atau ditemukan keduanya
D. Faktor – faktor mempengaruhi prematuritas
 Umur ibu , suku bangsa . sosial ekonomi
 Bakteriuira
 BB sebelum hamil dan selama hamil
 Kawin dan tidak kawin : tidak sah 15% prematur, sah 13% prematur
 Antenatal care
 Anemia, penyakit jantung
 Jarak antara persalinan yang lalu terlalu dekat
 Pekerjaan berat sewaktu hamil
 Placenta previa, toksemia gravidarum, sosusio placenta, gemeli

E. Tanda dan Gejala


 Kontraksi teratur 3 - 5 menit sekali selama 45 detik dalam waktu min 2 jam
 Pada fase aktif, intensitas dan frekwensi kontraksi meningkat saat aktifitas
 Tanya dan cari gejala yang termasuk faktor resiko mayor dan minor
 Usia kehamilan 20 – 37 minggu
 Taksiran berat janin sesuai dengan UK 20 – 37 minggu
 Presentasi janin abnormal lebih sering ditemukan pada persalinan preterm
F. Problem bayi premature
Alat tubuh bayi premature belum berfungsi seperti bayi matur,oleh sebab itu, ia
mengalami lebih banyak kesulitan untuk hidup di luar uterus ibunya. Makin pendek masa
kehamilannya makin kurang pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya, dengan akibat makin
mudahnya terjadi komplikasi dan makin tinggi angka kematiannya. Dalam hubungan ini
sebagian besar kematian perinatal terjadi pada bayi premature.
Berdasarkan dengan kurang sempurnannya alat-alat dalam tubuhnya baik anatomic
maupun fisiologik maka mudah timbul beberapa kelainan diantaranya :
1. Suhu tubuh
 Pusat mengatur nafas badan masih belum sempurna
 Luas badan bayi relatif besar sehingga penguapannya bertambah
 Otot bayi masih lemah
 Lemah kulit dan lemah coklat kurang, sehingga cepat kehilangan panas badan
 Kemampuan metabolisme panas masih rendah, sehingga bayi dengan berat
badan lahir perlu diperhatikan agar tidak terjadi atau banyak kehilangan panas
badan dan dapat di pertahankan sekitar 38oC sampai 37oC
2. Gangguan pernafasan
 Di sebabkan oleh kurangnya surfaktan (rasio lesitin /sfingo myelin kurang dari 2)
 Pertumbuhan dan pengembangan paru yang belum sempurna
 Otot pernafasan yang masih lemah dan tulang iga yang muka melengkung
 Penyakit gangguan pernafasan yang serin diderita bayi premature adalah penyakit
membrane hialin dan aspirasi pheumonia
3. Gangguan alat pencernaan dan problema nutrisi
 Distensi abdomen akibat dari motalitas usus berkurang
 Volume lambung berkurang sehingga waktu pengosongan lambung bertambah
 Daya untuk mencernakan dan mengabserbi lemak,laktosa, vitamin yang larut
dalam lemak dan beberapa mineral tertentu berkurang
4. Hepar yang belum matang (immature)
Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin,sehingga mudah terjadi
hiperbilirubinemia (kuning) sampai kern ikterus
5. Ginjal masih belum matang (immature)
Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum
sempurna sehingga mudah terjadi oedema
6. Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh (fragile), kekurangan
faktor pembukuan seperti protrombin,faktor vitamin, dan faktor Christmas
7. Gangguan monologik
Daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang karena rendahnya kadar 19E gamma
glubolin. Bayi premature relatif belum sanggup membentuk antibody dan daya
fagositosis serta reaksi terhadap peradangan masih belum baik
8. Perdarahan intraventrikuler
Lebih dari 50% bayi premature menderita perdarahan intraventrikuler. Hal ini
disebabkan oleh karena bayi premature sering menderita apnea, asfiksia berat dan
sindroma gangguan pernafasan
9. Pemberian O2 belum mampu diatur sehingga mempermudah terjadi perdarahan dan
nekrosis
G. Penatalaksanaan
Setiap persalinan prematur harus dirujuk ke rumah sakit, cari apakah ada faktor
penyulit. Dinilai apakah termasuk resiko tinggi dan rendah
 Sebelum dirujuk, berikan air minum 1.000 ml dalam waktu 30 menit dan nilai
apakah kontraksi berhenti atau tidak
 Bila kontraksi masih barlanjut, berikan tokolitik seperti fenoterol 5 mg peroral
dosis tunggal sebagai pilihan pertama atau ritodrin 10 mg peroral dosis tunggal
sebagai pilihan kedua atau ibuprofen 400 mg peroral dosis tunggal sebagai pilihan
ketiga
 Bila pasien menolak dirujuk, pasien harus istirahat baring dan banyak minum tidak
diperbolehkan bersenggama. Pasien diberi tokolitik seperti fenoterol 5 mg peroral
tiap 6 jam atau ritodrin 10 mg peroral tiap 4 jam atau ibuprofen 400 mg tiap 8 jam
sampai 2 hari bebas kontraksi
 Persalinan tidak boleh ditunda bila ada kontraksi mutlak (gawat janin,
korioamnionitis, perdarahan antepartum yang banyak) dan kontraksi relatif
(gestosis, diabetes melitus, pertumbuhan janin terhambat, dan pembukaan servik 4
cm)

Anda mungkin juga menyukai