Oleh :
Rahayu Setyowati, SKp.,Mkep.
AKADEMI KEPERAWATAN
YPIB MAJALENGKA
DEFINISI
BPH
adalah pertumbuhan
berlebihan dari sel-sel
prostat yang tidak ganas.
Pembesaran prostat jinak
diakibatkan sel-sel prostat
memperbanyak diri
melebihi kondisi normal,
biasanya dialami laki-laki
berusia di atas 50 tahun
yang menyumbat saluran
kemih (uretra).
Pada saat lahir prostat sangat kecil ukurannya
dan akan berkembang besar pada saat
pubertas. Meningkatnya jumlah sel
(hiperplasia) prostat mulai terjadi pada usia
40 – 45 tahun
Review anatomi
4
NORMAL TIDAK NORMAL
UNDERSTANDING THE PROSTATE
n Kelenjar yang merupakan
bagian dari sistem reproduksi
laki-laki
n Berada sekeliling urethra
n Mensekresi semen yang
membawa sperma
n
Pada saat orgasme, otot
prostat kontraksi dan
mendorong ejakulasi ke penis
6
PREVALENSI
Angka kejadian BPH di Indonesia yang pasti belum pernah
diteliti.
Penduduk Indonesia yang berusia tua jumlahnya semakin
meningkat, diperkirakan sekitar 5% atau kira-kira 5 juta pria
di Indonesia berusia 60 tahun atau lebih dan 2,5 juta pria
diantaranya menderita gejala saluran kemih bagian bawah
(Lower Urinary Tract Symptoms/LUTS) akibat BPH.
Prevalensi BPH yang bergejala pada pria berusia 40-49
tahun mencapai hampir 15%, usia 50-59 tahun
prevalensinya mencapai hampir 25%, dan pada usia 60
tahun mencapai angka sekitar 43%.
What is Benign Prostatic
Hyperplasia?
Peripheral zone
Transition zone
Urethra
8
Peripheral zone
Transition zone
Urethra
9
Video
• ..\video\Benign Prostatic Hyperplasia.mp4
• ..\video\Benign Prostatic Hyperplasia (BPH).m
p4
• ..\video\Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) an
d Treatments, animation..mp4
ETIOLOGI
Umur
Pria berumur lebih dari 50 tahun,
kemungkinannya memiliki BPH adalah 50%.
Ketika berusia 80–85 tahun, kemungkinan
itu meningkat menjadi 90%.
Faktor Hormonal
Testosteron –> hormon pada pria.
Beberapa penelitian menyebutkan karena
adanya peningkatan kadar testosteron pada pria
(namun belum dibuktikan secara ilmiah) .
Hipotesis penyebab timbulnya hiperplasia
prostat
Ketidaksei
mbangan
Teori Interaksi Berkurangny
antara Teori sel
dihidrotes stroma- a kematian
estrogen- stem
tosteron epitel sel prostat
testostero
n
PATOFISIOLOGI
Anamnesa Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan
Penunjang
TANDA DAN GEJALA
Stadium 1 :
Obstruktif tetapi kandung kemih masih mengeluarkan
urin sampai habis.
Stadium 4 :
retensi urin total, buli-buli penuh pasien tampak
kesakitan urin menetes secara periodik.
TES DIAGNOSTIK / PEMERIKSAAN PENUNJANG
18
DRE
19
Kategori Keparahan Penyakit BPH
Berdasarkan Gejala dan Tanda (WHO)
Keparahan Skor gejala AUA Gejala khas dan tanda-tanda
penyakit (Asosiasi Urologis
Amerika)
Ringan ≤7 • Asimtomatik (tanpa gejala)
• Kecepatan urinari puncak < 10 mL/s
• Volume urine residual setelah
pengosongan 25-50 mL
• Peningkatan BUN dan kreatinin serum
Watchful Operasi
waiting
α-adrenergik α-adrenergik
antagonis atau antagonis dan 5-α
5-α Reductace
Reductace inhibitor inhibitor
28
Conventional Surgical Therapy
29
1. TURP
(transurethral resection of the prostate)
31
PROSEDUR TURP
• ..\video\TURP.mp4
• ..\video\Transurethral Resection of the Prostat
e (TURP).mp4
STUDI KASUS
Seorang laki-laki berusia 67 tahun, dibawa ke IGD RS Fort De
Kock karena merasa kesakitan pada bagian bawah perutnya,
dia juga mengeluh tidak bisa buang air kecil. Pada saat
dilakukan pemeriksaan oleh seorang perawat selanjutnya
diketahui bahwa sejak dua bulan terakhir buang air kecil
pasien tidak lancar, kadang urinnya berwarna kemerahan
sehingga dicurigai mengandung senyawa keton, pasien juga
mengeluhkan setiap buang air kecil harus mengejan dan
terasa nyeri dipinggangnya, pasien tidak pernah mempunyai
riwayat penyakit prostat. Sejak 5 jam sebelum datang ke
rumah sakit, air kencingnya macet total, perut bagian bawah
semakin memberas, menegang dan sangat nyeri.
TERIMAKASIH…