Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Disusun Oleh:
Amalia Al Hadi/ P07224122002
Hana Novitasari/ P07224122003
Sitarani Savitri/ P07224122004
Elsa Aulia/ P07224122027

Mata kuliah:
Komunikasi

Dosen Pengampu:

Novi Pasiriani, SST., M.Pd

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN


KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN BALIKPAPAN
TA 2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
 
Pokok Bahasan                 : Kehamilan Trimeser III
Sub Pokok bahasan          : Menjelaskan mengenai Kehamilan Trimester III
Sasaran                             : Penyuluhan Kepada Ibu Hamil
Waktu                               :  09.00-09.45 (45 menit)
Hari/Tanggal : Senin, 10 Oktober 2022
Tempat                             :  Pukesmas Sungai Merdeka
Penyuluh : Amalia Al Hadi Amd,keb
Hana Novitasari Amd,keb
Sitarani Savitri Amd,keb
Elsa Aulia Amd,keb
1. Tujuan Instruksional Umum
    Setelah dilakukan penyuluhan mengenai kehamilan trimester 3, di harapkan ibu
hamil dapat mengerti mengenai kebutuhannya selama kehamilan trimester 3, serta
menyiapkan diri untuk menghadapi proses persalinan.

2.  Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kehamilan Trimester 3, di harapkan ibu
mengetahui :

1. Apa yang dimaksud dengan kehamilan trimester 3


2. Gizi yang baik selama kehamilan trimester 3
3. Kebersihan diri dan istirahat
4. Persiapan persalinan
5. Tanda dan bahaya selama kehamilan
6. Tanda-tanda persalinan

3. Materi Penyuluhan
1. Pengertian kehamilan trimester 3
2. Gizi yang baik bagi ibu hamil trimester 3
3. Kebersihan diri dan istirahat
4. Persiapan persalinan
5. Tanda dan bahaya selama kehamilan
6. Tanda-tanda persalinan
4. Metode
1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Demonstrasi
5. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap / Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien

1. Pra interaksi ▪         Mengucapkan salam pembuka


• Membalas salam
10 Menit ▪         Memperkenalkan diri
• Mendengarkan
▪         Menjelaskan maksud dan tujuan • Memberi respon

2. Interaksi
•kehamilan trimester 3
25 menit ▪ Mendengarkan dengan penuh perhatian
•Gizi yang baik bagi ibu hamil trimester 3
•Kebersihan diri dan istirahat
•Persiapan persalinan
•Tanda dan bahaya selama kehamilan
•Tanda-tanda persalinan

3. Post interaksi 10
menit •Tanya jawab •Menanyakan hal yang belum jelas
•Menyimpulkan hasil penyuluhan •Aktif bersama menyimpulkan
•Memberikan salam penutup •Membalas salam

6. Evaluasi
1. Mengajukan pertanyaan lisan.
Tes awal
•Apakah ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan kehamilan trimester 3?
•Apa saja nutrisi yang baik bagi ibu hamil?
•Apa saja yang ibu perlu siapkan sebelum persalinan?
•Apakah ibu tahu apa saja tanda dan bahaya dalam kehamilan?
Tes akhir

 Apa yang disebut dengan kehamilan trimester 3?


 Sebutkan apa saja nutrisi yang diperlukan ibu hamil?
 apa saja perawatan diri pada ibu hamil?
 Sebutkan apa saja persiapan persalinan?
 Sebutkan tanda dan bahaya selama kehamilan?
 Apa saja tanda-tanda persalinan?

2.    Observasi.

 Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah diam atau


menjawab (benar atau kurang tepat).
 Ibu antusias atau tidak.
 Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.
7. Materi Penyuluhan

 KEHAMILAN TRIMESTER 3

A.        Kehamilan Trimester 3
Trimester ini adalah trimester terakhir kehamilan, periode pertumbuhan janin dalam
rentang waktu 28-42 minggu. Janin ibu sedang berada di dalam tahap
penyempurnaan Dan akan semakin bertambah semakin besar dan besar sampai
memenuhi seluruh rongga rahim. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada masa ini
adalah peningkatan berat badan dan tekanan darah, rasa ketidaknyamanan dan
aktifitas seksual.

Pertumbuhan danPerkembangan Kehamilan Trimester 3


1.      Minggu ke-28
Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut
jantungnya pun kian mudah didengar. Kendati dibanding minggu-minggu
sebelumnya lebih berisi dengan bertambah jumlah lemak di bawah kulitnya yang
terlihat kemerahan. Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu
juga rambut kepalanya terus bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak matanya
pun terbentuk, sementara selaput yang semula menutupi bola matanya sudah hilang.

2.      Minggu-29
Kelahiran prematur mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan keterlambatan
perkembangan fisik maupun mentalnya. Bila dilahirkan di minggu ini, ia mampu
bernapas meski dengan susah payah, bisa menangis, walaupun masih terdengar lirih.
Kemampuannya bertahan untuk hidup pun masih tipis karena perkembangan paru-
parunya belum sempurna. Meski dengan perawatan yang baik dan terkoordinasi
dengan ahli lain yang terkait, kemungkinan hidup bayi prematur pun cukup besar.
Beratnya sekitar 1250 gram dengan panjang rata-rata 37 cm.

3.      Minggu ke-30
Puncak rahim yang berada sekitar 10 cm di atas pusar memperbesar rasa tak
nyaman, terutama pada panggul dan perut seiring bertambah
besar kehamilan.Ibu mulai merasakan denyutan halus, sikutan/tendangan sampai
gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri. Aktifnya gerakan ini tak
mustahil akan membentuk simpul-simpul. Bila sampai membentuk simpul mati tentu
sangat membahayakan karena suplai gizi dan oksigen dari ibu jadi terhenti atau
paling tidak terhambat.
4.      Minggu ke-31
Waspadai bila muncul gejala nyeri di bawah tulang iga sebelah kanan, sakit kepala
maupun penglihatan berkunang-kunang. Terutama bila disertai tekanan darah tinggi
yang mencapai peningkatan lebih dari 30 ml/Hg. Itu sebab, pemeriksaan tekanan
darah rutin dilakukan pada setiap kunjungan ke bidan/dokter. Cermati pula
gangguan aliran darah ke anggota tubuh bawah yang membuat kaki jadi bengkak.
Pada gangguan ringan, anjuran untuk lebih banyak beristirahat dengan berbaring
miring sekaligus mengurangi aktivitas. Berat bayi sekitar 1600 gram dengan taksiran
panjang 40 cm.

5.      Minggu ke-32
Umumnya pengenceran darah mengalami puncaknya pada minggu ini. Untuk ibu
hamil dengan kelainan jantung, hipertensi dan preeklampsia, mesti ekstra hati-hati.
Sebab dengan jumlah darah yang makin banyak, beban kerja jantung pun
meningkat. Pada mereka yang mengalami gangguan jantung dan tekanan darah,
tentu makin besar pula peluang terjadi penyempitan di pembuluh-pembuluh darah.
Dampak lebih lanjut adalah tekanan darah meningkat. Gangguan semacam ini tak
hanya berbahaya pada ibu, tapi juga si bayi, hingga biasanya dipertimbangkan untuk
dilahirkan. Terlebih bila terjadi perburukan kondisi, semisal tekanan darah tak
kunjung turun.

6.      Minggu ke-33
Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari
dinding rahim. Bisa terlepas sebagian maupun terlepas total yang berujung dengan
syok pada ibu akibat kehilangan darah dalam jumlah besar maupun kematian bayi.
Ibu perokok dan peminum alkohol diprediksi lebih berkemungkinan mengalami
masalah ini. Yang juga mesti diwaspadai adalah kantung air ketuban pecah/bocor.

7.      Minggu ke-34
Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan si bayi secara
umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini, terutama
evaluasi terhadap otak, jantung dan organ lain. Sedangkan pemeriksaan lain yang
biasa dilakukan adalah tes non-stres dan profil biofisik. Dalam profil biofisik
digunakan skor 0 sampai 2 dengan 5 poin yang dievaluasi, yakni pernapasan,
gerakan tubuh, tonus yang dievaluasi berdasarkan gerakan lengan dan atau tungkai,
denyut jantung dan banyaknya cairan ketuban. Bila nilainya rendah, disarankan
persalinan segera dilakukan. Pemeriksaan biofisik biasanya dilakukan bila diduga bayi
mengalami IUGR (Intrauterin Growth Retardation), pada ibu pengidap diabetes,
kehamilan yang bayinya tak banyak bergerak, kehamilan risiko tinggi ataupun
kehamilan lewat waktu.

8.      Minggu ke-35
Yang terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-
parunya. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru sangat menentukan life
viabilitas atau kemampuan si bayi untuk bertahan hidup.
9.      Minggu ke-36
Berat bayi harusnya mencapai 2500 gram dengan panjang 46 cm. Mulai minggu ini
pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu sekali. Tujuannya tak lain untuk
meminimalisir risiko-risiko yang mungkin muncul mengingat penyebab terbanyak
kematian ibu melahirkan (maternal mortality rate) di Indonesia adalah perdarahan,
infeksi dan preeklampsia. Sementara dari ketiga faktor penyebab tersebut, yang bisa
dicegah dengan pemeriksaan ANC (antenatal care) yang baik(preeklampsia). Di
antaranya dengan pemantauan tekanan darah dan kenaikan berat badan yang tak
lazim, yakni maksimal 1 kg setiap bulan.

10.  Minggu ke-37
Dengan panjang 47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan aterm atau
siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya sudah matang untuk bekerja
sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir. Kendati
sebagian kecil di antaranya dengan posisi sungsang. Di minggu ini biasanya
dilakukan pula pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi kondisi kepala bayi,
perlunakan jalan lahir guna mengetahui sudah mencapai pembukaan berapa.

11.  Minggu ke-38
Berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. Meski biasanya akan ditunggu
sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38
minggu.

12.  Minggu ke- 39
Di minggu ini pula dokter yang menangani biasanya siaga menjaga agar kehamilan
jangan sampai postmatur atau lewat waktu. Karena bila terjadi hal demikian, plasenta
tak mampu lagi menjalani fungsinya untuk menyerap suplai makanan dari ibu ke
bayi, hingga kekurangan gizi. Tak heran kalau bayi postmatur umumnya berkulit
kering/keriput atau malah mengelupas. Sementara kapan persisnya plasenta
mengalami penurunan fungsi sama sekali tak bisa diprediksi.

13.  Minggu  ke-40
Panjangnya mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram. Betul-betul
cukup bulan dan siap dilahirkan. Jika laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum,
sedangkan pada wanita, labia mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah
berkembang baik dan menutupi labia minora (bibir kemaluan bagian dalam).

 
 

B.        Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil


Makanan yang mengandung Gizi yang baik bagi ibi hamil selalu mengandung zat
tenaga ( karbohidrat, lemak dan protein), zat pembangun ( protein, mineral dan air)
dan zat pengatur ( protein, mineral, air dan vitamin ).
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang
tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan
makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok
dan lain-lain.

Kebutuhan Ibu Hamil :

Kebutuhan energi.Pada trimester 3 energi dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dan


plasenta. Sumber energi adalah hidrat arang seperti beras, jagung, gandum, kentang,
ubi-ubian dan lain-lain.
Protein, diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan payudara, hormon,
penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi. 2/3 dari protein yang
dikonsumsi sebaiknya berasal dari protein hewani yang mempunyai nilai biologi
tinggi. Sumber protein hewani terdapat pada daging, ikan, unggas, telur, kerang dan
sumber protein nabati banyak terdapat pada kacang-kacangan.
Vitamin,
 Asam folat dan vitamin B12 (sianokobalamin), berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan volume darah janin dan plasenta (pembentukan sel darah), vitamin B12
merupakan faktor penting pada metabolisme protein. Dalam bahan makanan asam
folat dapat diperoleh dari hati, sereal, kacang kering, asparagus, bayam, jus jeruk
dan padi-padian.
 Vitamin B6 (piridoksin), penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh.
Vitamin B6 juga diberikan untuk mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil.
 Vitamin C (asam askorbat), vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur
membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah. Fungsi lain
dapat mengakibatkan absorbsi besi non hem, meningkatkan absorbsi suplemen
besi dan profilaksis perdarahan post partum. Kebutuhannya 10 mg/hari lebih
tinggi dari ibu tidak hamil.
 Vitamin A, berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan, pertumbuhan gigi dan
pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut dan mencegah kelainan
bawaan. Bila kelebihan vitamin A dapat mengakibatkan cacat tulang wajah dan
kepala, otak, jantung. Sumber vitamin A banyak terdapat pada minyak
ikan,kuning telur, wortel, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan berwarna
merah. Bumil sebaiknya tidak mengkonsumsi bahan kosmetik yang mengandung
vitamin A dosis tinggi. Kebutuhan vitamin A ibu hamil 200 RE/hari lebih tinggi
daripada ibu tidak hamil.
 Vitamin D, Selama kehamilan akan mencegah hipokalsemia, membantu
penyerapan kalsium dan fosfor, mineralisasi tulang dan gigi. Sumber vitamin D
banyak terdapat pada kuning telur, susu, produk susu dan juga dibuat sendiri oleh
tubuh dengan bantuan sinar matahari. Dapat menembus plasenta sehingga dapat
memasuki tubuh bayi.
 Vitamin E, Jarang terjadi defisiensi. Berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan
dan integrasi sel darah merah. Dinajurkan dikonsumsi melebihi 2 mg/hari. Pada
binatang percobaan defisiensi vitamin E menyebabkan keguguran.
 Vitamin K, Jarang terjadi defisiensi. Bila terjadi kekurangan dapat mengakibatkan
gangguan perdarahan pada bayi.
Mineral
 Kalsium (Ca), Bila intake Ca kurang, maka kebutuhan ca akan diambil dari gigi
dan tulang ibu. Sehingga tak jarang bagi bumil yang kurang asupan Ca giginya
menjadi caries atau pun keropos serta diikuti dengan nyeri pada tulang dan
persendian, metabolisme Ca memerlukan vitamin D yang cukup. Namun
demikian, ibu yang sering hamil cenderung terjadi defisiensi, akibatnya janin
menderita kelainan tulang dan gigi.  Sumber kalsium terdapat pada susu dan
produk susu (yoghurt, keju), ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran
berdaun hijau.
 Fosfor, berhubungan erat dengan Ca. Fosfor berfungsi pada pembentukan rangka
dan gigi janin serta kenaikan metabolisme kalsium ibu. Jika jumlah didalam tubuh
tidak seimbang sering mengakibatkan kram pada tungkai.
 Zat besi (Fe), sangat esensial, berhubungan dengan meningkatnya jumlah eritrosit
ibu (kenaikan sirkulasi darah ibu dan kenaikan kadar Hb) diperlukan untuk
mencegah terjadinya anemia. Intake yang tinggi dan berlebihan pada Fe juga tidak
baik, karena dapat mengakibatkan konstipasi (sulit BAB) dan nausea (mual
muntah). Zat besi paling baik dikonsumsi diantara waktu makan bersama jus
jeruk. Sedangkan kopi, teh dan susu dapat mengurangi absorbsi zat besi nonhem,
sehingga sebaiknya menghindari minum kopi, teh ataupun susu jika akan
mengkonsumsi FE. Sumber zat besi banyak terdapat pada daging merah, ikan,
unggas, kacang-kacangan, kerang, sea food dan lain-lain.
 Seng (Zn), berkaitan dengan pembentukan tulang selubung syaraf tulang
belakang. Hasil study menunjukkan bahwa rendahnya kadar Zn pada ibu
ditemukan padapersalinan abnormal dan BBLR (berat bayi lahir rendah
<2500gram). Sumber Zn terdapat pada kerang dan daging. Kadar Zn yang
dibutuhkan pada bumil yaitu sebanyak 20mg/hari atau lebih besar 5 mg dari pada
kadar wanita dewasa yang hanya 15 mg/hari.
 Fluor, dalam air minum sebenarnya cukup mengandung fluor. Fluor diperlukan
untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Bila kurang dari kebutuhan gigi tidak
terbentuk sempurna. Dan jika kadar fluor berlebih warna dan struktur gigi tidak
normal.
 Yodium, defisisensi yodium mengakibatkan kretinisme. Jika kekurangan terjadi
kemudian, pertumbuhan anak akan terhambat. Tambahan yaodium yang
diperlukan sebanyak 25 ug/hari.
 Natrium, kebutuhan natrium meningkat sejalan dengan meningkatnya kerja ginjal.
Memegang peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat emngikat cairan
dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh pada ibu
hamil. Natrium pada  ibu hamil bertambah sekitar 3,3 gram per minggu sehingga
ibu hamil cenderung menderita edema.
 

Nutrisi bagi Ibu Hamil


Pada Trisemester III : 
 Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu.
 Bila ibu hamil mempunyai berat badan kelebihan, maka makanan pokok dan
tepung-tepungan dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan
segar untuk menghindari sembelit.
 Bila terjadi keracunan kehamilan/uedem (bengkak-bengkak pada kaki) maka
janganlah menambah garam dapur dalam masakan sehari-hari.
Contoh Menu
Pagi 
– Susu manis, nasi, telur ceplok, kering tempe, tumis kacang panjang

Jam: 10.00 
– Bubur kacang ijo

Siang
– Nasi, Ikan goreng, botok tempe, kemangi, melandingan, sayur asam, pepaya
Jam : 16.00 
– Kolak labu kuning + pisang

Malam 
– Nasi, smoor daging + tahu, orak-arik wortel + kool, pisang

Pesan- pesan penting bagi ibu hamil 


1. Ibu hamil harus makan dan minum lebih banyak dari pada saat tidak hamil.
2. Untuk mencegah kurang darah selama hamil ibu harus banyak makan makanan
sumber zat besi, seperti sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang
merah dan kacang-kacangan lainnya, telur, ikan, dan daging.
3. Jangan lupa minum tablet tambah darah 1 butir setiap hari.
4. Untuk mencegah gigi rontok dan tulang rapuh, ibu hamil harus banyak makan-
makanan sumber zat kapur, seperti : kacang-kacangan, telur, ikan teri/ikan kecil
yang dimakan bersama tulangnya, sayuran daun hijau.
5. Kenalilah gejala kurang darah (Anemia) selama kehamilan, yaitu : pucat, pusing,
lemah dan penglihatan berkunang-kunang.
6. Selama hamil makanlah beraneka ragam makanan dalam jumlah yang cukup.
7. Bila nafsu makan ibu kurang, makanlah makanan yang segar-segar, seperti : buah-
buahan, sari buah, sayur bening, dsb.
8. Hindari pantangan terhadap makanan, karena akan merugikan kesehatan ibu.
9. Hindari merokok dan minum-minuman keras karena akan membahayakan
keselamatan ibu dan janin.
10. Jangan lupa memeriksakan diri kepada bidan atau Puskesmas secara teratur, agar
ibu dan
11. kandungannya tetap sehat.
 

C. Perawatan Diri pada Ibu Hamil


1. Perawatan gigi
Selama hamil, ibu perlu lebih menjaga kebersihan diri, karena dengan adanya
perubahan hormonal, maka rongga mulut dan jalan lahir peka terhadap infeksi, ibu
perlu mandi dan sikat gigi secara teratur, minimal 2 kali sehari. Kebersihan gigi dan
mulut, perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang,
terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat
mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi.

Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik menjamin
pencernaan yang sempurna. Caranya antara lain :
 Tambal gigi yang berlubang
 Mengobati gigi yang terinfeksi
 Untuk mencegah caries
 Menyikat gigi dengan teratur, Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan
lalu bilas
 Membilas mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja
 Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa
 Menyikat gigi sebelum tidur penting.
 Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan yang
tersangkut diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang, gigi geraham
dan gigi geraham bungsu.
 Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk gigi bawah.
 Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gigi.
 Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk semula.
 Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.
 Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunakan pasta gigi yang tidak mengandung
bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.
2. Mandi
Mandi dianjurkan sedikitnya 2 kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit
(ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan
dikeringkan.

3. Perawatan rambut
Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo ringan, bilas dengan
air bersih.

4. Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi
oleh colostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susu dan
sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan
keluar setiap kali mandi.

5. Perawatan vagina / vulva


 Celana dalam harus kering
 Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina
 Sesudah BAB / BAK dilap dengan lap khusus
 Bersihkan dan keringkan selalu bagian tersebut.
 Gantilah celana dalam lebih sering bila perlu.
 Pakailah celana dalam dari bahan katun, yang lebih mudah menyerap.
 

D. Persiapan Persalinan
1. Membuat rencana persalinan, meliputi :
 Tempat persalinan
 Memilih tenaga kesehatan terlatih
 Bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan terlatih tersebut
 Bagaimana transportasi yang bisa digunakan untuk ke tempat persalinan tersebut
 Siapa yang akan menemani persalinan
 Berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara megumpulkannya
 Siapa yang kan menjaga keluarganya jika ibu melahirkan
1. Membuat rencana pembuatan keputusan jika kegawat daruratan pada saat
pembuat keputusan utama tidak ada
 Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga
 Siapa yang akan membuat keputusan jika si pembuat keputusan utama tidak ada
saat terjadi kegawat daruratan
1. Mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawat daruratan
 Dimana ibu akan melahirkan
 Bagaimana cara menjangkaunya
 Kemana ibu mau dirujuk
 Bagaimana cara mendapatkan dana
 Bagaimana cara mencari donor darah
1. Membuat rencana atau pola menabunga
 Tabungan ibu bersalin
1. Mempersiapkan barang-barang yang diperlukan untuk persalinan
 Kain panjang 4 buah
 Pembalut wanita
 Handuk, waslap, alat mandi, alat make up
 Pakaian terbuka depan, gurita ibu, BH
 Pakaian bayi, minyak telon
 Tas & plastik
 

1. E.        Tanda dan bahaya dalam kehamilan


2. Perdarahan pervaginam
3. Sakit kepala hebat
4. Gangguan penglihatan atau penglihatan kabur
5. Bengkak pada muka dan tangan
6. Nyeri perut hebat
7. Gerakan janin berkurang
 Perdarahan kehamilan lebih dari 20 minggu
Plasenta Previa
Plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada SBR sehingga dapat menutup sebagian/
seluruh permukaan jalan lahir.

Tanda-tandanya : perdarahan vaginam tanpa sebab, tanpa nyeri, dan  berulang,


darah bersifat merah segar. Perdarahan yang banyak akan tampak anemi dan sampai
syok. Biasanya bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul, ada kelainan
letak
Solusio Plasenta
Lepasnya plasenta sebelum bayi lahir.

Tanda-tandanya : perdarahan disertai nyeri tekan uterus,warna darah kehitam-


hitaman
 Sakit kepala hebat, Bengkak pada muka dan tangan, Penglihatan kabur
Dapat diduga preeklampsi, namun perlu adanya pemeriksaan tekanan darah dan
proteinuria yang positif. Preeklampsi dapat meningkatkan kematian ibu dan bayi.
Preeklampsi ringan bila tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg dan preeklampsi
berat bila tekanan darah lebih dari atau sam dengan 160/110 mmHg

 Nyeri Perut  Hebat 


Kejadian perdarahan kehamilan sangat sering diikuti adanya nyeri perut yang hebat.
Sehingga dapat membahayakan ibu dan janin.

 Bayi kurang bergerak seperti biasanya


Bila bayi kurang bergerak seperti biasanya menunjukan kondisi yang membahayakan
janin ( asfiksia )

F. Tanda-tanda Persalinan Lendir Bercampur Darah

Pengeluaran lendir bercampur darah. Terjadi karena sumbatan yang tebal pada
mulut rahim terlepas sehingga menyebabkan keluarnya lendir yang berwarna
kemerahan karena bercampur darah.

Air Ketuban Pecah


Kantung ketuban yang mengelilingi bayi pecah sehingga air ketuban keluar ( Normal
air ketuban adalah cairan yang bersih, jernih dan tidak berbau).

Kontraksi Yang Teratur


Tidak seperti kontraksi Braxton hick, kontraksi timbul secara teratur, mula-mula
kontraksi hanya sebentar kemudian bertambah lama dan bertambah kuat, dan
kontraksi terjadi simetris di kedua sisi perut mulai dari bagian atas dekat saluran telur
ke seluruh rahim, dan nyeri tidak hilang/kurang dengan istirahat atau elusan.

Anda mungkin juga menyukai