Disusun Oleh:
Amalia Al Hadi/ P07224122002
Hana Novitasari/ P07224122003
Sitarani Savitri/ P07224122004
Elsa Aulia/ P07224122027
Mata kuliah:
Komunikasi
Dosen Pengampu:
3. Materi Penyuluhan
1. Pengertian kehamilan trimester 3
2. Gizi yang baik bagi ibu hamil trimester 3
3. Kebersihan diri dan istirahat
4. Persiapan persalinan
5. Tanda dan bahaya selama kehamilan
6. Tanda-tanda persalinan
4. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
5. Kegiatan Penyuluhan
2. Interaksi
•kehamilan trimester 3
25 menit ▪ Mendengarkan dengan penuh perhatian
•Gizi yang baik bagi ibu hamil trimester 3
•Kebersihan diri dan istirahat
•Persiapan persalinan
•Tanda dan bahaya selama kehamilan
•Tanda-tanda persalinan
3. Post interaksi 10
menit •Tanya jawab •Menanyakan hal yang belum jelas
•Menyimpulkan hasil penyuluhan •Aktif bersama menyimpulkan
•Memberikan salam penutup •Membalas salam
6. Evaluasi
1. Mengajukan pertanyaan lisan.
Tes awal
•Apakah ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan kehamilan trimester 3?
•Apa saja nutrisi yang baik bagi ibu hamil?
•Apa saja yang ibu perlu siapkan sebelum persalinan?
•Apakah ibu tahu apa saja tanda dan bahaya dalam kehamilan?
Tes akhir
2. Observasi.
KEHAMILAN TRIMESTER 3
A. Kehamilan Trimester 3
Trimester ini adalah trimester terakhir kehamilan, periode pertumbuhan janin dalam
rentang waktu 28-42 minggu. Janin ibu sedang berada di dalam tahap
penyempurnaan Dan akan semakin bertambah semakin besar dan besar sampai
memenuhi seluruh rongga rahim. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada masa ini
adalah peningkatan berat badan dan tekanan darah, rasa ketidaknyamanan dan
aktifitas seksual.
2. Minggu-29
Kelahiran prematur mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan keterlambatan
perkembangan fisik maupun mentalnya. Bila dilahirkan di minggu ini, ia mampu
bernapas meski dengan susah payah, bisa menangis, walaupun masih terdengar lirih.
Kemampuannya bertahan untuk hidup pun masih tipis karena perkembangan paru-
parunya belum sempurna. Meski dengan perawatan yang baik dan terkoordinasi
dengan ahli lain yang terkait, kemungkinan hidup bayi prematur pun cukup besar.
Beratnya sekitar 1250 gram dengan panjang rata-rata 37 cm.
3. Minggu ke-30
Puncak rahim yang berada sekitar 10 cm di atas pusar memperbesar rasa tak
nyaman, terutama pada panggul dan perut seiring bertambah
besar kehamilan.Ibu mulai merasakan denyutan halus, sikutan/tendangan sampai
gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri. Aktifnya gerakan ini tak
mustahil akan membentuk simpul-simpul. Bila sampai membentuk simpul mati tentu
sangat membahayakan karena suplai gizi dan oksigen dari ibu jadi terhenti atau
paling tidak terhambat.
4. Minggu ke-31
Waspadai bila muncul gejala nyeri di bawah tulang iga sebelah kanan, sakit kepala
maupun penglihatan berkunang-kunang. Terutama bila disertai tekanan darah tinggi
yang mencapai peningkatan lebih dari 30 ml/Hg. Itu sebab, pemeriksaan tekanan
darah rutin dilakukan pada setiap kunjungan ke bidan/dokter. Cermati pula
gangguan aliran darah ke anggota tubuh bawah yang membuat kaki jadi bengkak.
Pada gangguan ringan, anjuran untuk lebih banyak beristirahat dengan berbaring
miring sekaligus mengurangi aktivitas. Berat bayi sekitar 1600 gram dengan taksiran
panjang 40 cm.
5. Minggu ke-32
Umumnya pengenceran darah mengalami puncaknya pada minggu ini. Untuk ibu
hamil dengan kelainan jantung, hipertensi dan preeklampsia, mesti ekstra hati-hati.
Sebab dengan jumlah darah yang makin banyak, beban kerja jantung pun
meningkat. Pada mereka yang mengalami gangguan jantung dan tekanan darah,
tentu makin besar pula peluang terjadi penyempitan di pembuluh-pembuluh darah.
Dampak lebih lanjut adalah tekanan darah meningkat. Gangguan semacam ini tak
hanya berbahaya pada ibu, tapi juga si bayi, hingga biasanya dipertimbangkan untuk
dilahirkan. Terlebih bila terjadi perburukan kondisi, semisal tekanan darah tak
kunjung turun.
6. Minggu ke-33
Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari
dinding rahim. Bisa terlepas sebagian maupun terlepas total yang berujung dengan
syok pada ibu akibat kehilangan darah dalam jumlah besar maupun kematian bayi.
Ibu perokok dan peminum alkohol diprediksi lebih berkemungkinan mengalami
masalah ini. Yang juga mesti diwaspadai adalah kantung air ketuban pecah/bocor.
7. Minggu ke-34
Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan si bayi secara
umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini, terutama
evaluasi terhadap otak, jantung dan organ lain. Sedangkan pemeriksaan lain yang
biasa dilakukan adalah tes non-stres dan profil biofisik. Dalam profil biofisik
digunakan skor 0 sampai 2 dengan 5 poin yang dievaluasi, yakni pernapasan,
gerakan tubuh, tonus yang dievaluasi berdasarkan gerakan lengan dan atau tungkai,
denyut jantung dan banyaknya cairan ketuban. Bila nilainya rendah, disarankan
persalinan segera dilakukan. Pemeriksaan biofisik biasanya dilakukan bila diduga bayi
mengalami IUGR (Intrauterin Growth Retardation), pada ibu pengidap diabetes,
kehamilan yang bayinya tak banyak bergerak, kehamilan risiko tinggi ataupun
kehamilan lewat waktu.
8. Minggu ke-35
Yang terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-
parunya. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru sangat menentukan life
viabilitas atau kemampuan si bayi untuk bertahan hidup.
9. Minggu ke-36
Berat bayi harusnya mencapai 2500 gram dengan panjang 46 cm. Mulai minggu ini
pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu sekali. Tujuannya tak lain untuk
meminimalisir risiko-risiko yang mungkin muncul mengingat penyebab terbanyak
kematian ibu melahirkan (maternal mortality rate) di Indonesia adalah perdarahan,
infeksi dan preeklampsia. Sementara dari ketiga faktor penyebab tersebut, yang bisa
dicegah dengan pemeriksaan ANC (antenatal care) yang baik(preeklampsia). Di
antaranya dengan pemantauan tekanan darah dan kenaikan berat badan yang tak
lazim, yakni maksimal 1 kg setiap bulan.
10. Minggu ke-37
Dengan panjang 47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan aterm atau
siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya sudah matang untuk bekerja
sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir. Kendati
sebagian kecil di antaranya dengan posisi sungsang. Di minggu ini biasanya
dilakukan pula pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi kondisi kepala bayi,
perlunakan jalan lahir guna mengetahui sudah mencapai pembukaan berapa.
11. Minggu ke-38
Berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. Meski biasanya akan ditunggu
sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38
minggu.
12. Minggu ke- 39
Di minggu ini pula dokter yang menangani biasanya siaga menjaga agar kehamilan
jangan sampai postmatur atau lewat waktu. Karena bila terjadi hal demikian, plasenta
tak mampu lagi menjalani fungsinya untuk menyerap suplai makanan dari ibu ke
bayi, hingga kekurangan gizi. Tak heran kalau bayi postmatur umumnya berkulit
kering/keriput atau malah mengelupas. Sementara kapan persisnya plasenta
mengalami penurunan fungsi sama sekali tak bisa diprediksi.
13. Minggu ke-40
Panjangnya mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram. Betul-betul
cukup bulan dan siap dilahirkan. Jika laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum,
sedangkan pada wanita, labia mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah
berkembang baik dan menutupi labia minora (bibir kemaluan bagian dalam).
Jam: 10.00
– Bubur kacang ijo
Siang
– Nasi, Ikan goreng, botok tempe, kemangi, melandingan, sayur asam, pepaya
Jam : 16.00
– Kolak labu kuning + pisang
Malam
– Nasi, smoor daging + tahu, orak-arik wortel + kool, pisang
Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik menjamin
pencernaan yang sempurna. Caranya antara lain :
Tambal gigi yang berlubang
Mengobati gigi yang terinfeksi
Untuk mencegah caries
Menyikat gigi dengan teratur, Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan
lalu bilas
Membilas mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja
Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa
Menyikat gigi sebelum tidur penting.
Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan yang
tersangkut diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang, gigi geraham
dan gigi geraham bungsu.
Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk gigi bawah.
Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gigi.
Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk semula.
Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.
Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunakan pasta gigi yang tidak mengandung
bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.
2. Mandi
Mandi dianjurkan sedikitnya 2 kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit
(ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan
dikeringkan.
3. Perawatan rambut
Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo ringan, bilas dengan
air bersih.
4. Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi
oleh colostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susu dan
sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan
keluar setiap kali mandi.
D. Persiapan Persalinan
1. Membuat rencana persalinan, meliputi :
Tempat persalinan
Memilih tenaga kesehatan terlatih
Bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan terlatih tersebut
Bagaimana transportasi yang bisa digunakan untuk ke tempat persalinan tersebut
Siapa yang akan menemani persalinan
Berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara megumpulkannya
Siapa yang kan menjaga keluarganya jika ibu melahirkan
1. Membuat rencana pembuatan keputusan jika kegawat daruratan pada saat
pembuat keputusan utama tidak ada
Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga
Siapa yang akan membuat keputusan jika si pembuat keputusan utama tidak ada
saat terjadi kegawat daruratan
1. Mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawat daruratan
Dimana ibu akan melahirkan
Bagaimana cara menjangkaunya
Kemana ibu mau dirujuk
Bagaimana cara mendapatkan dana
Bagaimana cara mencari donor darah
1. Membuat rencana atau pola menabunga
Tabungan ibu bersalin
1. Mempersiapkan barang-barang yang diperlukan untuk persalinan
Kain panjang 4 buah
Pembalut wanita
Handuk, waslap, alat mandi, alat make up
Pakaian terbuka depan, gurita ibu, BH
Pakaian bayi, minyak telon
Tas & plastik
Pengeluaran lendir bercampur darah. Terjadi karena sumbatan yang tebal pada
mulut rahim terlepas sehingga menyebabkan keluarnya lendir yang berwarna
kemerahan karena bercampur darah.