Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN PELAYANAN

DAN PENDIDIKAN KEBIDANAN DI NEGARA


AUSTRIA

Disusun Oleh
Nama : Sitarani Savitri
NIM : P07224122004

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN BALIKPAPAN


POLTEKKES KEMENKES KALTIM
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada ibu Faridah Hariyani,
SST., M.Keb sebagai dosen pengampu mata kuliah konsep kebidanan
yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam
penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan karena keterbatasan saya, maka dari itu penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah
ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Balikpapan, 21 juli 2022

Sitarani Savitri

2
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR……………………………………………………. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………… 3
BAB I: PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 4
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 5
BAB II: PEMBAHASAN 6
2.1 Materi Pertama………………….............................................................. 6
2.1.1 Sejarah perkembangan pelayanan bidan di luar negri (Austria) 7
………………………………………………… 8
2.1.2 Sejarah pendidikan kebidanan di Austria …………………
2.1.3 Paradigma bidan……………………………………………. 9
BAB III: PENUTUP 14
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 14
3.2 Saran……………………………………………………………………. 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bidan adalah seorang wanita yang mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
kebidanan yang diakui oleh pemerintah, lulus ujian sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku dan mendapat izin yang sah dari dinas kesehatan . Bidan juga
dapat didefinisikan sebagai seorang petugas kesehatan yang tertatih secara formal
maupun nonformal tetapi bukan seorang dokter, yang membantu kelahiran bayi serta
perawatan maternal terkait.
Bidan dikenal sebagai professional yang bertanggung jawab yang bekerja sebagai
mitra perempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan, asuhan, dan saran
selama kehamilan, periode persalinan dan post partum dan melakukan pertolongan
persalinan. Bidan adalah salah satu profesi tertua. Bidan terlahir sebagai wanita
terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan bayinya sampai
ibu dapat merawat bayinya dengan baik.
Bidan bekerja berdasarkan pada pandangan filosofi yang dianut keilmuan ,
metode kerja , standar praktik, pelayanan dan kode etik profesi yang dimiliki.Suatu
jabatan profesi yang disandang oleh anggota profesi tentu mempunyai ciri-ciri yang
mampu menunjukan sebgai jabatan yang professional.
Falasafah kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam
memberikan pelayanan kebidanan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Sejarah perkembangan pelayanan bidan di luar negri (Austria)
b. Sejarah pendidikan kebidanan di Austria
c. Paradigma bidan

4
1.3 Tujuan Penulisan
Membuat laporan tentang konsep kebidanan tentang sejarah pendidikan bidan
perkembangan bidan di negara Austria, paradigma secara umum dan komponen
paradigm dalam asuhan kebidanan.

5
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah Pelayanan Kebidanan di Luar Negeri sebelum abad 20 (1700
1900)William Smellie dari Scotlandia (1677-1763) mengembangkan forcepss dengan
kurva pelvik seperti kurva shepalik . Dia memperkenalkan cara pengukuran
konjungata diagonalis dalam pelvi metri , menggambarkan metode tentang persalinan
lahirnya kepala pada presentasi bokong , dan penanganan resusitasi bayi asfiksia
dengan penonpaan paru-paru melalui sebuah metal kateler Ignos Phillip
Semmelweis , seorang dokter dari Hungaria (1818-1865) mengenalkan tentang cuci
tangan yang bersih , mengacu pada pengendalian species puerperium .James Young
Simpsosn dari Edenburgh , Scotlandia (1811-1870) memperkenalan dan
menggunakan anastesi
Tahun 1824 , James Blundell dari Inggris menjadi orang pertama yang berhasil
menangani pendarahan postpartum dengan menggunakan tranfusi darah .
Jean Lubumean dari Prancis (orang kepercayaan Rene Laenec , penemu
Stetoskop pada tahun 1819) pertama kali mendengar bunyi jantung janin dengan
stetoskop pada tahun 1920.
Jhon Charles Weaven dari Inggris (1811-1859) , pada tahun 1843 , adalah orang
pertama yang tes urin pada perempuan hamil untuk pemeriksaan dan menghubungkan
kehadirannya dengan eklamsipsia .
Adolf Pinard dari Prancis (1844-1934) , pada tahun 1878, mengumpulkan
kerjanya pada palpasi abdominal.
Carl Crede dari Jerman (1819-1892), menggambarkan metode stimulasi urin
yang lembut dan lentur untuk mengeluarkan plasenta.
Juduig Bandl, dokter obstetri dari jerman (1842-1992), pada tahun 1875,
menggambarkan lingkaran retraksi yang pasti muncul pada pertemuan segmen atas
rahim dan segmen bawah rahim dalam persalinan macet atau sulit.

6
Daunce dari Bordeauz, pada tahun 1857, memperkenalkan penggunaan inkubator
dalam perawatan bayi prematur.
· Abad 20
Postnatal care sejak munculnya hospitalisasi untuk persalinan telah berubah dari
perpanjangan masa rawatan sampai 10 hari, ke trend “Modern” ambulasi diri. Yang
pada kenyataannya, suatu pengembalian pada “cara yang lebih alami”.
Selama beberapa tahun, pemisahan ibu dan bayi merupakan praktek yang dapat
diterima di banyak rumah sakit, dan alat menyusui bayi buatan menjadi dapat
diterima, dan bahkan oleh norma! Bagaimanapun, alami sekali lagi “membuktikan
dirinya “rooing-in” dipraktekan dan menyusui dipromosikan menyusui disemua
rumah sakit yang sudah mendapat penerangan.
Perkembangan teknologi yang cepat telah monitoring anthepartum dan
intrapartum yang tepat menjadi mungkin dengan pengguraan ultrasonografi dan
cardiotocografi, dan telah merubah prognosis bagi bayi prematur secara dramatis
ketika dirawat di neonatal intersive acara urits, hal ini juga memungkinkan
perkembangan yang menakjubkan.
+
2.1 Sejarah perkembangan pelayanan bidan di luar negri (Austria)
Austria, secara resmi bernama Republik Austria (bahasa Jerman: Republik
Österreich; bahasa Austria-Bayern: Republik Östareich, Tentang suara ini simak
(bantuan·info)), adalah sebuah negara yang tidak memiliki laut di Eropa Tengah yang
terdiri dari 9 (sembilan) negara bagian (Bundesländer), salah satunya adalah Wina,
pusat pemerintahan Austria sekaligus merupakan kota terbesarnya. Austria meliputi
wilayah seluas 83.879 kilometer persegi dan memiliki populasi hampir 9.000.000
jiwa. Austria berbatasan dengan Jerman dan Ceko di utara, Slowakia dan Hongaria di
timur, Slovenia dan Italia di selatan, serta Swiss dan Liechtenstein di barat. Meskipun
bahasa Jerman adalah bahasa resminya, banyak orang Austria yang berkomunikasi
menggunakan bahasa Austria-Bayern sebagai percakapan sehari-hari

7
Sebelum abad 20 (1700-1900)
William Smellie dari Scotlandia (1677-1673) mengembangkan forceps
dengan kurva pelvik seperti kurva shepalik. Dia memperkenalkan cara pengukuran
konjungata diagonalis dalam pelvimetri. Menggambarkan metode persalinan lahirnya
kepala pada presentasi bokong dan penangananya. resusitasi bayi aspiksia dengan
pemompaan paru-paru melalui sebuah metal kateter.
Ignoz Phillip semmelweis, seorang dokter dari Hungaria (1818 – 1865)
mengenalkan tentang cuci tangan yang bersih mengacu pada pengendalian sepsis
puerperium. James Young simpson dari Austria (1811-1870) memperkenalkan dan
menggunakan anastesi umum. Tahun 1824 Jamess Blundell dari Eropa tengah yang
menjadi orang pertama yang berhasil menangani perdarahan postpartum dengan
menggunakan transfusi darah.
Postnatal care sejak munculnya hospitalisasi untuk persalinan telah berubah dari
perpanjangan masa rawatan sampai 10 hari, ke trend “Modern” ambulasi dini.
Selama beberapa tahun, pemisahan ibu dan bayi merupakan praktek yang dapat
diterima di banyak rumah sakit, termasuk alat menyusui bayi buatan dapat diterima,
secara praktik dan norma “roming-in” dan menyusui bayi dipromosikan disemua
rumah sakit yang sudah mendapat pelatihan Perkembangan teknologi yang cepat
telah monitoring ANC dan INC yang tepat menjadi mungkin dengan penggunaan
ultrasonografi dan cardiotocografi, dan telah merubah prognosis bagi bayi prematur
secara dramatis ketika dirawat di neonatal intersive care unit, hal ini juga
memungkinkan perkembangan yang menakjubkan

2.2 Sejarah pendidikan kebidanan di Austria


Pendidikan bidan disini dimulai pada tahun 1787 dan pada tahun 1987 yang lalu
merayakan berdirinya sekolah bidan

8
Kini ada 2 pendidikan bidan di wilayah Austria, Eropa tengah satu sekolah ada di
ibu kota Eropa dan satu di wilayah daerah Austria. setiap tahun menerima 40 siswa
dengan lama pendidikan 3 tahun directentry
\Bagi mereka yang sudah perawat pendidikan hanya 2 tahun , hal ini mulaai
menimbulkan kontrovesi dikalangan bidan sendiri, apakah tidak ssssssssssebaiknya
pendidikan bidan didasarkan atas pendidikan persawat? tetapi sebagian besar tetap
beranggapan tidak
\Ada pendidikan postgraduate bagi bidan selama pendidikan 9 bulan dalam
bidang pendidikan teachimg dan administration

2.3 Paradigma bidan


Pengertian Paradigma
Bidan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang pada
paradigm, berupa pandangan terhadap manusia atau perempuan, lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan atau kebidanan, dan keturunan.
Paradigma berasal dari bahasa Latin/Yunani, paradigma yang
berartimodel/pola.Paradigma juga berarti pandangan hidup, pandangan suatu disiplin
ilmu/profesi paradigm.Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3, paradigma
adalah kerangka berpikir. Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan
dalam memberi pelayanan. Keberhasilan bidan dalam bekerja/memberikan pelayanan
berpegang pada paradigma,pandangan terhadap manusia/wanita,lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan dan cara pandang bidanatauhubungan timbal balik antara
manusia, lingkungan, perilaku, pelayanankebidanan dan keturunan

Paradigma Asuhan Kebidanan


Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan.
Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara pandang

9
bidan dalam kaitan atau hubungan timbale-balik antara manusia atau wanita,
lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan, dan keturunan.

Komponen Paradigma Kebidanan


1. Manusia
Perempuan, sebagaimana halnya manusia adalah makhluk bio-psiko-sosio-kultural
yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang unik dan bermacam-macam,
sesuai dengan tingkat perkembangannya. Perempuan adalah penerus generasi,
sehingga keberadaan perempuan yang sehat jasmani, rohani, dan social sangat
diperlukan.
Perempuan sebagai sumber daya insane merupakan pendidik pertama dan utama
dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan atau kondisi
perempuan atau ibu dalam keluarga. Para perempuan di masyarakat adalah penggerak
dan pelopor peningkatan kesejahteraan keluarga.

2. Lingkungan
Lingkunagn merupakan semua yang terlibat dalam interaksi individu pada waktu
melaksanakan aktivitasnya, baik lingkungan fisik, psikososial, biologis maupun
budaya. Lingkungan psikososoal meliputi keluarga, kelompok, komunitas, dan
masyarakat.
Masyarakat merupakan kelompok paling penting dan kompleks yang telah dibentuk
oleh manusia sebagai lingkungan social yang terdiri dari individu, keluarga dan
komunitas yang mempunyai tujuan dan system nilai.
Perempuan merupakan bagian dari anggota keluarga serta unit komunitas. Keluarga,
dalam fungsinya memengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di mana dia berada.
Keluarga dapat menunjang kebutuhan sehai-hari dan memberikan dukungan
emosional kepada ibu sepanjang siklus kehidupannya. Keadaan sosial ekonomi,

10
pendidikan, kebudayaan dan lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan
derajat kesehatan reproduksi perempuan.
3. Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman secara interaksi manusia dengan
lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
Perilaku manusia bersifat holistic (menyeluruh). Adapun perilaku professional dari
bidan mencakup :
a. Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi etika profesi dan
aspek legal.
b. Bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis yang
dibuatnya.
c. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir
secara berkala.
d. Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit
dan strategi pengendalian infeksi.
e. Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan
kebidanan.
f. Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktik
kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak.
g. Menggunakan model kemitraan dalam bekerjasama dengan kaum
perempuanatau ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan
tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka
bertanggungjawab atas kesehatannya sendiri.
h. Menggunakan keterampilan komunikasi.
i. Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningakatkan pelayanan
keseshatan ibu dan keluarga.
j. Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.

11
Perilaku ibu selama hamil akan memengaruhi kehamilannya, perilaku ibu dalam
mencari penolong persalinan akan memengaruhi kesejahteraan ibu dan janin yang
dilahirkan, demikian juga perilaku ibu pada masa nifas akan memengaruhi kesehatan
ibu dan bayinya.
Dengan demiku=ian perilaku ibu dapat memengaruhi kesejahteraan ibu dan janinnya.
4. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang
diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga
yang berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan
sesuai dengan kewenangan yang diberikan dengan meksud meningkatkan kesehatan
ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang meliputi
upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan.
Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :
a. Layanan kebidanan primer adalah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi
tanggungjawab bidan.
b. Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan
sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah
satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
c. Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam
rangka rujukan ke system pelayanan yang lenih tinggi atau sebaliknya yaitu yang
dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong
persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas
pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan
lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan dan
kesejahteraan ibu dan bayi.
5. Keturunan

12
Kualitas manusia, di antaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang sehat akan
dilahirkan oleh ibu yang sehat. Ini menyangkut kesiapan perempuan sebelum
perkawinan, sebelum kehamilan (pra-konsepsi), masa kehamilan, masa kelahiran, dan
masa nifas.
Walaupun kehamilan, kelahiran, dan nifas adalah sangat penting dan mempunyai
keterkaitan satu sama lain yang tak dapat dipisahkan, dan semua adalah tugas utama
bidan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Profesi bidan bukanlah profesi yang ringan dan tidak semua orang dapat
menjadi bidan profesional karena profesi seorang bidan mengemban tanggung8a=ab
yang besar. profesionalisme, kerja keras, dan kesungguhan hati serta niat yang baik
akanmemberikan kekuatan dan modal utama bagi pengabdian profesi
bidan.emahaman yang utuh menganai konsep kebidanan sangat penting dimiliki
oleh para bidan maupun calon bidan karena tuntutan masyarakat terhadap
pelayanankesehatan saat ini semakin meningkatkan, khususnya kualitas pelayanan
kebidanan.hal ini merupakan tantangan bagi bidan untuk meningkatkan
kemampuannya, baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan perilaku yang
profesional

3.2 Saran
Mengadakan field trip mata kuliah konsep kebidanan agar mahasiswi
bisamemahami dan melihat lebih detail mengenai sejarah perkembangan bidan
sebagai pro;esi sehingga mahasis=a dapat memahami profesi bidan dengan baik

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/32376199/
MAKALAH_SEJARAH_PERKEMBANGAN_BIDAN_SEBAGAI_PR
OFESI
https://www.academia.edu/32376199/
MAKALAH_SEJARAH_PERKEMBANGAN_BIDAN_SEBAGAI_PR
OFESI

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjF5bf0jor5A
hVXy3MBHSXyDdYQFnoECBMQAQ&url=http%3A%2F
%2Frepository.helvetia.ac.id%2F250%2F2%2FBAB%2520I%2520-
%2520BAB%2520III.pdf&usg=AOvVaw2v3MvZBu0XDeF-E9A_JCog

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ah
UKEwiXz8C-kor5AhWhHrcAHe_hDokQFnoECAoQAQ&url=https
%3A%2F%2Fwww.scribd.com%2Fdocument
%2F456192151%2FMakalah-Sejarah-Bidan-
Diaustria&usg=AOvVaw3oE6sPwa30cAKeb3437HjL

15
16

Anda mungkin juga menyukai