Disusun Oleh:
Deby Silviani
NIM: 2215901001
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan Continuity Of Care pada Keterampilan
Dasar Praktik Kebidanan. Penulisanan laporan ini dalam rangka menerapkan tugas mata kuliah
Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan yang merupakan salah satu mata kuliah yang harus
dilalui dalam proses pendidikan profesi bidan. Dalam penyusunan laporan pendahuluan ini
penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Imas Yoyoh, M.Kep., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Tangerang
2. Catur Erty Suksesty, M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan pendahuluan ini masih jauh dari
kesempurnaan dengan demikian penulis sangat mengharapkan petunjuk dan saran serta kritik
dari berbagai pihak. Akhir kata semoga hasil laporan ini memberikan manfaat yang berguna
bagi yang membutuhkannya.
Deby Silviani
DAFTAR ISI
1. Lembar partograph
2. Lembar cap kaki bayi dan cap ibu jari ibu
3. Buku KIA
4. Foto Pada saat Kunjungan ANC Ibu
5. Foto Pada saat pertolongan persalinan
6. Foto pada saat KB
DAFTAR TABEL
Nomor Lampiran
1. Buku KIA
2. Foto Cap kaki bayi baru lahir dan cap ibu jari ibu
4. Foto persalinan
5. Foto Pelayanan KB
ABSTRACT
Berdasarkan pengamatan WHO (World Health Organization), target terbaru yang diprogramkan
adalah kesehatan dalam kerangka Sustainable Development Goals (SDGs) yakni angka kematian ibu pada tahun
2030 ditargetkan 70 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi 12 per 1.000 kelahiran hidup.
Menurut WHO tahun 2015, AKI sebanyak 216 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) sedangkan AKB sebanyak
19 per 1.000 KH. Berdasarkan data di BPM Nalom pada tahun 2022 jumlah ibu ANC sebanyak 361 orang, ibu
bersalin sebanyak 92 orang, BBL sebanyak 92 orang, ibu nifas sebanyak 92 orang, dan KB 687 orang.
Tujuan laporan kasus ini untuk memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. J di BPM Nalom
menggunakan metode Case Study dengan pendekatan Continue of Care serta dilakukan pendokumentasian
secara SOAP.
Ruang lingkup laporan kasus yaitu memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. J dimulai
dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan pelayanan keluarga berencana di BPM Nalom Hatta
di Jl. Al Muhajirin No. 17 RT 002/001. Tanah tinggi dan di rumah Ny. J Jl. Meteorologi Tanah Tinggi. Waktu
asuhan kebidanan ini dimulai pada tanggal 10 Desember 2022 sampai 16 Febuari 2023. Responden laporan
adalah ibu hamil G2P1A0 usia kehamilan 34 minggu .
Hasil yang diperoleh dalam asuhan kebidanan yaitu pada kehamilan, Salah satu dari ketidaknyamanan
pada masa kehamilan adalah nyeri punggung, karena dengan nyeri punggung bawah akan mengganggu aktivitas
ibu hamil. Dalam proses kehamilan terjadi perubahan 7eseha tubuh ibu yang semuanya membutuhkan suatu
adaptasi. Dalam proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal ini
adalah fisiologis namun tetap perlu diwaspadai. Tujuan penelitian adalah melakukan asuhan kebidanan
komprehensif pada Ny “J” di BPM Nalom. Sedangkan Pada persalinan, proses persalinan mulai dari kala I
hingga kala IV berjalan dengan normal tanpa ada kegawatdaruratan. Pada masa Nifas, keadaan umum ibu baik,
ASI keluar dan ibu menyusui dengan ASI eksklusif. Pada bayi baru lahir, bayi lahir spontan langsung menangis,
keadaan normal dan tidak ada kelainan. Setelah 40 hari pasca salin, ibu menggunakan kontrasepsi suntik 3
bulan.
Kesimpulan dari asuhan kebidanan komprehensif ini didapat dengan melakukan asuhan kebidanan
secara mandiri dan kolaborasi serta penanganan secara dini, tidak ditemukan adanya penyulit kehamilan,
persalinan, nifas kesehatan. Diharapkan pihak BPM Nalom Tangerang dapat selalu meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan secara komprehensif demi mengurangi angka morbilitas dan mortalitas khususnya pada
ibu dan anak.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Komprehensif, Nyeri Punggung Bawah, Kehamilan Normal.
ABSTRACT
Based on WHO (World Health Organization) observations, the latest target being programmed is health
within the framework of the Sustainable Development Goals (SDGs), namely the maternal mortality rate in 2030
is targeted at 70 per 100,000 live births and the infant mortality rate is 12 per 1,000 live births. According to WHO
in 2015, MMR was 216 per 100,000 live births (KH) while IMR was 19 per 1,000 KH. Based on data at BPM
Nalom in 2022 the number of ANC mothers is 361 people, 92 mothers are giving birth, 92 are BBL, 92 are
postpartum mothers, and 687 are KB. The purpose of this case report is to provide comprehensive midwifery care
to Mrs. J at BPM Nalom uses the Case Study method with the Continue of Care approach and documentation is
carried out using SOAP.
The scope of the case report is to provide comprehensive midwifery care to Mrs. J starts from the period
of pregnancy, childbirth, postpartum, newborn, and family planning services at BPM Nalom Hatta on Jl. Al
Muhajirin No. 17 RT 002/001. High ground and at Mrs. J Jl. Highland Meteorology. This midwifery care period
starts on December 10, 2022 until February 16, 2023. Respondents to the report were G2P1A0 pregnant women,
34 weeks' gestation.
The results obtained in midwifery care are during pregnancy. One of the discomforts during pregnancy
is back pain, because lower back pain will interfere with the activities of pregnant women. In the process of
pregnancy there are changes in the mother's body, all of which require an adaptation. In the process of adaptation,
it is not uncommon for mothers to experience discomfort, even though this is physiological, they still need to be
aware of. The aim of the research was to provide comprehensive midwifery care for Mrs "J" at BPM Nalom.
Meanwhile, in labor, the delivery process from the first stage to the fourth stage runs normally without any
emergencies. During the puerperium, the mother's general condition was good, milk came out and the mother
exclusively breastfed. In newborns, babies born spontaneously cry immediately, the situation is normal and there
are no abnormalities. After 40 days postpartum, the mother uses 3 months of injectable contraception.
The conclusion of this comprehensive midwifery care was obtained by conducting midwifery care
independently and in collaboration as well as early treatment, there were no complications of pregnancy, childbirth,
and postnatal health. It is hoped that BPM Nalom Tangerang can always improve the quality of health services
comprehensively in order to reduce morbidity and mortality rates, especially for mothers and children.
Keywords: Midwifery Care, Comprehensive, Lower Back Pain, Normal Pregnancy .
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) adalah menurunkan angka
kematian ibu (AKI) sebesar tiga perempatnya pada tahun 2015. Sayangnya, pada tahun
2012, AKI mengalami kenaikan menjadi 359 per 100.000 penduduk atau meningkat
sekitar 57% dibandingkan dengan tahun 2007 yang hanya 228 per 100.000 penduduk.
Tingginya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih terjadi hingga saat ini. Data
Kementerian Kesehatan menunjukkan terdapat 6.856 jumlah kematian ibu tahun 2021,
meningkat darisebelumnya 4.197 kematian ibu tahun 2019. Dalam rangka menjamin ibu
bersalin mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar, sejak tahun 2015 setiap ibu
bersalin diharapkan melakukan persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan yang
Care), asuhan kebidanan masa nifas (Posnatal Care). asuhan kebidanan bayi baru lahir
(Neonatal Care), dan asuhan pada akseptor KB (Continuity Of Care) (Sugeng, 2015).
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini kadang tidak sesuai dengan
yang diharapkan. Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem tubuh ibu yang
semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun psikologis. Dalam proses
adaptasi tersebut tidak jarang ibu mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal ini
adalah fisiologis namun tetap perlu diwaspadai. Salah satu dari ketidaknyamanan pada
masa kehamilan adalah nyeri punggung. Nyeri punggung adalah gangguan yang umum
terjadi dan ibu hamil mungkin saja memiliki riwayat sakit punggung dimasa lalu. Sebagai
kemungkinan lain, nyeri punggung mungkin dirasakan pertama kalinya dalam kehamilan.
Nyeri punggung bawah sangat sering terjadi dalam kehamilan sehingga digambarkan
Berdasarkan data yang didapatkan di BPM Bidan Nalom, pada tahun 2019 kunjungan
ibu hamil sebanyak 582 orang, sedangkan ibu hamil yang mengalami nyeri punggung
sebesar 86 orang, sedangkan ibu hamil yng tidak ada keluhan sebesar 496 orang, ibu
melahirkan sebanyak 396 orang, ibu nifas sebanyak 396 orang, bayi baru lahir sebanyak
396 orang, Kb sebanyak 743 orang yang terdiri dari KB Cl sebanyak 262orang, KB DP
sebanyak 304 orang, KB IUD sebanyak 12 orang, KB kondom sebanyak 4 orang, dan KB
Berdasarkan data yang didapatkan di BPM Bidan Nalom pada tahun 2020 kunjungan
ibu hamil sebanyak 382 orang, ibu hamil yang mengalami keluhan neri punggung bawah
sebesar 63 orang, sedangkan ibu hamil yang tidak ada keluhan sebesar 319 orang, ibu
melahirkan sebanyak 181 orang, ibu nifas sebanyak 181 orang, bayi baru lahir sebanyak
181 orang, dan ibu dengan akseptor KB sebanyak 638 orang yang terdiri dari KB CL
sebanyak 262 orang, KB DP sebanyak 310 orang, KB IUD sebanyak 5 orang, KB kondom
Berdasarkan data yang didapatkan di BPM Bidan Nalom pada tahun 2021 kunjungan
ibu hamil sebanyak 353 orang, sedangkan ibu hamil yang mengalami nyeri punggung
bawah sebesar 64 orang dan ibu hamil yang tidak ada keluhan 289 orang, ibu melahirkan
sebanyak 86 orang, ibu nifas sebanyak 86 orang, bayi baru lahir sebanyak 86 orang,
dan ibu dengan akseptor KB sebanyak 650 orang yang terdiri dari KB CL sebanyak
183 orang, KB DP sebanyak 370 orang, KB IUD sebanyak 8 orang, KB kondom sebanyak
Berdasarkan data yang didapatkan di BPM Bidan Nalom pada tahun 2022 kunjungan
ibu hamil sebanyak 361 orang dan ibu hamil yang mengalami nyeri punggung bawah
sebesar 58 orang, sedangkan ibu hamil yang tidak ada keluhan sebanyak 303 orang, ibu
melahirkan sebanyak 92 orang, ibu nifas sebanyak 92 orang, bayi baru lahir sebanyak
92 orang, dan ibu dengan akseptor KB sebanyak 687 orang yang terdiri dari KB CL
sebanyak 247 orang, KB DP sebanyak 325 orang, KB IUD sebanyak 4 orang, KB kondom
Oleh sebab itu, penulis ingin mengaplikasikan asuhan kebidanan komprehensif pada
Ny. J dari kehamilan sampai KB. Penulis tertarik untuk menyusun laporan studi kasus
yang berjudul Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. J G2P1A0 H.34 Minggu
Dengan Kehamilan Normal (Nyeri Punggung Bawah) Di BPM Bidan Nalom Tanah
Bagaimana Asuhan Kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL,
dengan kehamilan normal (Nyeri Punggung Bawah) di BPM Bidan Nalom Tanah Tinggi
Tahun 2023?.
1.3 Tujan
1.4.1 Sasaran
2023.Mulai dari hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB yang dilakukan sesuai
1.4.2 Tempat
BPM Bidan Nalom jln. Al Muhajirin No. 17 RT 002/001, Tanah Tinggi Kota
Tangerang.
1.4.3 Waktu
Asuhan Kebidanan ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei
2023.
1.5 Manfaat Penelitian
tenaga kesehatan dapat memberikan ilmu yang dimiliki serta mau membimbing
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan pengetahuan serta
Sumber data yang di dapat dari Ny. J di lakukan dari data primer yaitu data yang di
dapatkan dari hasil anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik yang di dapat dari Ny. J .
BAB II
TINJAUAN TEORI
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanyahamil normal adalah 40 minggu atau 9 bulan 7 hari
dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT) dan tidak lebih dari 43 minggu (Sukarni
minggu ke- 40. Pada trimester ketiga, organ tubuh janin sudah terbentuk. Hingga pada
Kehamilan trimester III merupakan kehamilan dengan usia 28-40 mingu dimana
merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua , seperti
terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut juga sebagai periode
a. Uterus
Pada usia gestasi 30 minggu, fundus uteri dapat dipalpasi dibagian tengah
antara umbilikus dan sternum. Pada usia kehamilan 38 minggu, uterus sejajar dengan
sternum. Tuba uterin tampak agakterdorong ke dalam di atas bagian tengah uterus.
Frekuensi dan kekuatan kontraksi otot segmen atas rahim semakin meningkat. Oleh
karena itu, segmen bawah uterus berkembang lebih cepat dan merenggang secara
radial, yang jika terjadi bersamaan dengan pembukaan serviks dan pelunakan jarringan
pelvis bagian atas. Hal ini mengakibatkan tinggi fundus yang disebutdengan lightening,
yang mengurangi tekanan pada bagian atas abdomen. Peningkatan berat uterus 1.000
& Fatmawati,2019).
b. Serviks Uteri
bertambahnya aktivitas uterus selama kehamilan, dan akan mengalami dilatasi sampai
pada kehamilan trimester III. Sebagian dilatasi ostium eksternal dapat dideteksi secara
klinis dariusia 24 minggu, dan pada sepertiga primigravida, ostium internal akan
terbuka pada minggu ke-32. Enzim kolagenase dan prostaglandin berperan dalam
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih.
Pada awal kehamilan, cairan ini bisanya agak kental, sedangkan pada saat mendekati
persalinan cairan tersebut akan lebih cair (Hutahaean, 2013; Wagiyo & Putrono,
2016).
d. Payudara
Pada ibu hamil trimester III terkadang keluar rembesan cairan berwarna
kekuningan dari payudara ibu yang disebut dengankolostrum. Hal ini tidak berbahaya
terjadi disebabkan oleh hormonal dan peregangan mekanik. Secara umum, perubahan
aktivitas kelenjar keringat, dan peningkatan sirkulasi dan aktivita vasomotor. Striae
gravidarum biasanya terjadi dan terlihat sebagai garis merah yang berubah menjadi
garis putih yang berkilau keperakan, hal ini kadang mengakibatkan rasa gatal (Wagiyo
f. Sistem kardiovaskuler
Sejak pertengahan kehamilan denyut nadi waktu istirahat meningkat sekitar 10-
15 kali per menit dan aspek jantung berpindahsedikit ke lateral, bising sistolik pada
saat inspirasi meningkat. Cardiac Output (COP) meningkat sekitar 30-50% selama
kehamilandan tetap tinggi sampai persalinan. Cardiac Output (COP) dapat menurun
bila ibu berbaring terlentang pada akhir kehamilan karenapembesaran uterus menekan
Cardiac Output (COP). Sehingga ibu akan mengalami hipotensi sindrom, yaitu
pusing, mual, dan seperti hendak pinsan (Wagiyo dan Putrono, 2016; Syaiful &
Fatmawati, 2019).
g. Sistem respirasi
oksigen yang meningkat selama kehamilan (15-20%). Tidal volume meningkat 30-
pernafasan perut, hal ini disebabkan oleh tekanan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim (Wagiyo dan Putrono, 2016; Syaiful & Fatmawati, 2019).
h. Sistem pencernaan
Nafsu makan pada akhir kehamilan akan meningkat dan sekresi usus
berkurang. Usus besar bergeser ke arah lateral atas danposterior, sehingga aktivitas
umumnya akan terjadi (Wagiyo dan Putrono, 2016; Syaiful & Fatmawati, 2019).
i. Sistem perkemihan
Aliran plasma renal meningkat 30% dan laju fitrasiglomerulus meningkat (30
sampai dengan 50%) pada awal kehamilan mengakibatkan poliuri. Usia kehamian 12
kandung kencing tertarik ke atas pelvik dan uretra memanjang. Kehamilan trimester
III kandung kencing menjadi organ abdomen dan tertekan oleh pembesaran uterus
j. Sistem musculoskeletal
menyebabkan postur dan cara berjalan berubah (Fauziah dan Sutejo, 2012).
otot perut danpeningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan
menyebabkan perubahan titik pusat gravitasi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang
2016).
Sikap tubuh lordosis merupakan keadaan yang khas karena kompensasi posisi
uterus yang membesar dan menggeser berat ke belakang lebih tampak pada masa
trimester III yang menyebabkan rasa sakit bagian tubuh belakang karena
bawahseperti nyeri lumbar dan nyeri ligamen terutama di akhir kehamilan(Syaiful dan
Fatmawati, 2019).
trimester III dan akan kembali ke kondisi sebelum hamil pada 5-6 hari postpartum.
mengeluarkan kelebihan panas akibat peningkatan BMR selama hamil. Ibu mungkin
tidak dapat metoleransi suhu lingkungan yang sedikit panas. Kelemahan dan kelelahan
setelah aktivitas ringan, rasa mengantuk mungkin dialami ibu sebagai akibat
peningkatan aktivitas metabolisme (Wagiyo dan Putrono, 2016; Syaiful & Fatmawati,
2019).
Penambahan berat badan selama kehamilan bervariasi antara ibu yang satu
dengan ibu yang lainnya. Kenaikan berat badan selamahamil berdasar usia kehamilan
10 minggu sebesar 600 gr, 20 minggusebesar 4000 gram, 30 minggu sebesar 8500
gram, dan 40 minggu sebesar 12.500 gram. Pada kehamilan trimester III terjadi
penambahan berat badan 0,5 kg/minggu atau sebesar (8-15 kg) (Wagiyo dan Putrono,
Salah satu perubahan psikologis pada kehamilan trimester III yaitu kecemasan.
Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi.
Individu yang mengalami cemas akan merasa tidak nyaman dan takut, namun tidak
Pada kehamilan trimester III perasaan takut akan muncul pada ibu hamil. Ibu mungkin
akan merasa cemas dengan kehidupan bayi dan dirinya sendiri. Ibu khawatir bayinya lahir
tidak normal, takut akan persalinan (nyeri, kehilangan kendali, rasa sakit dan bahaya fisik
yang akan timbul pada saat melahirkan (Marni dan Margiyati, 2013). Selain itu, ibu juga
akan merasa tidak sabar menunggu kehadiran bayinya, khawatir akan bayinya yang akan
segera lahir sewaktu-waktu, dan bersikap lebih melindungi bayinya dan menghindari
orang tau benda yang dianggap membahayakan bayinya (Astuti, dkk, 2017).
Pada perubahan psikologis timbulnya kecemasan pada ibu hamil trimester III
berhubungan dengan kondisi kesejahteraan ibu dan bayi yang akan dilahirkan,
pengalaman keguguran, rasa aman dan nyaman selama kehamilan, penemuan jati dirinya
dan persiapan menjadi orang tua, sikap memberi dan menerima kehamilan, dan dukungan
Gejala kecemasan yang sering dirasakan ibu hamil trimester III yaitudiantaranya cemas,
khawatir, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung, merasa tegang, tidak tenang,
gangguan pola tidur, mimpi- mimpi yang menegangkan, gangguan konsentrasi dan daya
ingat, keluhan somatik, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan dan
dilakukan dengan berbagai cara dianataranya yaitu dengan teknik relaksasi nafas dalam.
Relaksasi merupakan metodeefektif untuk mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh dan
kecemasan (Laili dan Wartini, 2017). Selain itu terdapat juga beberapa cara untuk
mengurangi kecemasan dianatranya dengan teknik relaksasi otot progresif, terapi pijatan,
merupakan nyeri di bagian lumbar, lumbosacral, atau didaerah leher. Nyeri punggung
disebabkan oleh regangan otot otau tekanan pada saraf dan biasanya dirasakan sebagai
rasa sakit, tegangan, atau rasa kaku dibagian punggung (Huldani, 2012). Nyeri
pada otot erector spine pada L4 dan L5 sehingga terjadi peningkatan tonus yang
terlokalisir. Nyeri yang dirasakan dengan inetnesitas tinggi dankuat biasanya akan
menetap kurang lebih 10-15 menit kemudian hilang timbul lagi (Pearce, 2013).
Nyeri punggung bawah merupakan masalah otot dan tulangyang sering dialami
dalam kehamilan yang menyebabkan rasa tidak nyaman. Nyeri punggung bawah
menarik tulang belakang keluar dari garis tubuh (Cunningham, et al, 2013).
kehamilan pada trimester III. Hal ini dikarenakanberat uterus yang semakin membesar
dan postur tubuh secara bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam
tertarik ke belakang dan tubuh lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur
dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III (Purnamasari dan
Widyawati,2019).
Adapun faktor yang dapat mempengaruhi nyeri punggung bawah pada ibu
hamil diantaranya, berubahnya titik berat tubuh seiring dengan membesarnya rahim,
postur tubuh, posisi tidur, meingkatya hormone, keahmailan kembar, riwayat nyeri
pada kehamilan lalu, dan kegemukan (Mafikasari dan Kartikasari, 2015).Selain itu
melakukan pekerjaan rumah tnggadan aktivitas kerja rutin) juga bisa menjadi salah
satu factor penyebab nyeri punggung pada ibu hamil (Puspasari, 2019).
Cara mengatasinya :
e) Lebarkan kedua kaki dan tempakan satu kaki Ketika mengankat apapun
f) Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit didepan kaki yang lain
saat menekukkan kaki, sehingga terdapat jarak yang cukup saat bangkit dari
Selain itu,latihan fisik relaksasi berupa senam hamil dapat bermanfaat untuk
mengendurkan setiap sendi-sendi yang kaku dan sakit akibat bertambahnya beban
pada ibu hamil, mengurangi keluhan yang timbul akibat perubahan bentuk tubuh,
mencegah atau mengatasi keluhan nyeri di punggung bawah . Melakukan senam hamil
secara teraturdapat menurunkan nyeri punggung bawah, salah satunya dengan gerakan
(Anggeriani,2015).
peningkatan tekanan vena pada ekstermitas bawah. Gangguan ini terjadi karena
penumpukan cairan dijaringan. Hal ini ditambah dengan penekanan pembuluh darah
besar di perut sebelahkanan (vena kava) oleh uterus yang membesar, sehingga darah
terjadi saat ibu berbaring terlentang atau miring ke kanan. Oleh karena itu, ibu hamil
perubahan fisik yang terjadi pada kehamilan trimester akhir, yaitu semakin
membesarnya uterus seiring dengan pertambahan berat badan janin dan usia kehamlan
ketidaknyamanan sepeti perasaan berat, kram, dan juga kesemutan pada kaki (Coban
Cara mengatasinya:
e) Menganjurkan untuk minum segelas 6-8 gelas cairan sehari untuk membantu
diuresis natural
berlama-lama dalam sikap statis atau berdiam diri dalam posisi yang sama
a. Kebutuhan fisik
1) Diet makanan
kehamilan. Berat badan sebelum hamil, PBBH, dan indeks massa tubuh (IMT)
masih merupakan indikator yang banyak dipakai untuk menentukan status gizi
ibu. Rendahnya PBBH yang diperburuk oleh rendahnya berat badan sebelum
2) Kebutuhan Energi
a) Protein
b) Zat Bezi
hamil) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan
makanan ibu selama hamil melainkan perlu di tunjang dengan suplemen zat
besi. Pemberian sumlemen zat besi dapat diberikan sejak minggu ke-12
kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama kehamilan dan enak
c) Asam folat
mengantuk. Jika kondisi ini terus berlanjur dan tidak segera ditangani maka
pada ibu hamil akan terjadiBBLR, ablasio plasenta, dan kelainan bentuk
d) Kalsium
Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%. Oleh
3) Obat-obatan
Sebenarnya jika kondisi ibu hamil tidak dalam keadaan yang benar- benar
kepada pencegahan dan perawatan saja. Dalam pemberian terapi, dokter biasanya
akan sangat memperhatikan reaksi obat terhadap kehamilan, karena ada obat
5) Pakaian
a) Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ketat pada bagian perut
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunyabeban berat pada
perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami
kelelahan, oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. Pada
sehingga terkadang ibu kesulitan untuk menentukan posisi yang paling baik dan
nyaman untuk tidur. Posisi tidur yang dianjurkan pada ibu hamil adalah miring ke
kiri, kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal, dan
untuk mengurangi rasa nyeri pada perut, ganjal dengan bantal pada perut bawah
sebelah kiri. Meskipun dalam keadaan hamil, ibu masih membutuhkan rekreasi
7) Perawatan Payudara
a) Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan menggunakan
busa
b) Gunakan bra yang menyangga
8) Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah
konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh
hormon progesteronyang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya
otot usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan
dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama
ketika lambung dalam keadaan kosong. Meminum air putih hangat ketika perut
dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak peristaltik usus. Jika ibu sudah
mengalami dorongan, maka segeralah untuk buang air besar agar tidak terjadi
konstipasi. Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umumdirasakan oleh
ibu hamil, terutama pada trimester I dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang
fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi pembesaran uterus yang
trimester III terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan pada
9) Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat
kehamilan.
penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin. Perubahan tubuh yang paling
lebih ke belakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang
sering muncul dari perubahan ini adalah rasa pegal dipunggung dan kram kaki
ketika tidur malam hari. Untuk mencegah dan mengurangi keluhan ini perlu adanya
11) Imunisasi
Sibling rivalry adalah rasa persaingan diantara saudar kandung akibat kelahiran
anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2- 3 tahun. Sibling rivalry ini
menarik diri dari lingkungannya, menjauh dari ibunya, atau melakukan kekerasan
kandungan.
bayi.
2) Dukungan Keluarga
Ibu sangat membutuhkan dukungan dan ungkapan kasihsayang dari orang- orang
terdekatnya, terutama suami. Kadang ibu dihadapkan pada suatu situasi yang ia
Kekhawatiran tidak disayang setelah bayi lahir kadang juag muncul, sehingga
sayang. Bidan sangat berperan dalam memberikanpengertian ini pada suami dan
keluarga.
3) Perasaan Aman dan Nyaman selama Kehamilan
Bidan bekerja sama dengan keluarga diharapkan berusaha dan secara antusia
ketidakamanan yang dialami oleh ibu. Kondisi psikologis yang dialami oleh ibu
persalinan.
Ini sangat penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir akan banyak perubahan
peran yang terjadi, mulai dari ibu, ayah, dan keluarga. Bagi pasangan yang baru
nasehat mengenai persiapan menjadi orang tua. Bagi pasangan yang sudah
mempunyai lebih dari satu anak, dapat belajar dari pengalaman mengasuh anak
Bagi seorang ibu hamil, tenaga kesehatan khususnya bidan mempunyai tempat
tersendiri dalam dirinya. Harapan pasien adalah bidan dapat dijadikan sebagai
teman terdekat dimana ia dapat mencurahkan isi hati dan kesulitannya dalam
menghadapi kehamilan dan persalinan. Posisi ini akan sangat efektif sekali jika
dengan pasien. Adanya hubungan saling percaya akan memudahkan bidan dalam
Pada kehamilan lanjut, jika ibu merasakan nyeri yang hebat, disertai dengan
tanda-tanda syok yang membuat keadaan umum ibu makin lama makin memburuk,
dan disertai perdarahan yang tidak sesuai dengan beratnya syok, maka kita harus
b. Sering Kencing
Pada wanita hamil sering terjadi kencing, karena kandung kemih tertekan oleh
c. Sesak nafas
Disebabkan karena rahim yang membesar, mendasak diafragma ke atas. Jika tidur
d. Nyeri pinggang
lanjut, karena titik berat badan pindah ke depan yang di sebabkan perut yang
membesar
Jika keluhanya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan warna putih keluh, berarti
yang keluar adalah air ketuban. Bila kehamilan belum cukup bulan, hati-hati akan
hebat. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklamsi
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan
tangan, tidak hilang setelah beristirahat, hal ini dapat merupakan pertanda
2.2.1 Pengertian
Nyeri adalah bentuk ketidaknyamanan baik sensori maupun emosional yang berhubungan
dengan resiko atau aktualnya kerusakan jaringan tubuh, timbul ketika jaringan sedang
rusak dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri.
terhadap kenyataan bahwa sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan. Karena nilainya
bagi kelangsungan hidup, nosiseptor (reseptor nyeri) tidak beradaptasi terhadap stimulasi
a) Nyeri akut yaitu nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang dan
yang tidak melebihi 6 bulan dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot.
b) Nyeri kronis yaitu merupakan nyeri yang timbul secara perlahan, biasanya
berlangsung selama cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Yang termasuk nyeri
kronis yaitu nyeri kronis terminal, sindrom nyeri kronis, nyeri psikosomatis.
2) Berdasarkan Intensitas
Berdasarkan intensitas, nyeri digolongkan nyeri hebat, nyeri sedang, dan nyeri
alat bantu yanitudengan skala nyeri. Skala nyeri yang umum digunakan alah caraMc.
Gill dengan menggunakan skala 0-5 (0 = tidak ada nyeri, 1= nyeri ringan, 2 = tidak
menggunakan skala 0-10, yaitu analog visual skala dengan cara menyatakan sejauh
3) Berdasarkan Transmisi
a) Nyeri menjalar
Terjadi pada bidang yang luas dan pada struktur yang berbentuk dari embrionik
dermatom yang sama
Nyeri berdasarkan sumber atau asal nyeri dapat dilihat pada tabel 2.4 di bawah ini.
Jenis nyeri
Somatis
Karakteristik Superfisial Dalam Viseral
Kualitas Tajam, Tajam, Tajam, tumpul
menusuk dan tumpul,dan nyeri tonus, dan
membakar nyeri terus kejang
menerus
Lokalisasi Baik Jelek Distensi, iskemi,
Menjalar Tidak Tidak spasme, iritasi
Stimulus Torehan, Torehan kimia (tidak ada
abrasi, panas Iskemi, toleran)
dan dingin pergeseran
tulang
Reaksi aktual Tidak Ya Ya
Reflek kontraksi Ya Ya Ya
Otot
5) Berdasarkan penyebab
fisiologis
a) Umur
Nyeri punggung bawah banyak dirsakan umur 20-40 tahun dan meningkat
pada umur 50 tahun, sedangkaan pada wanita terjadi kenaikan setelah umur
60 tahun.
b) Jenis kelamin
Jenis kelamin sangat mempengaruhi tingkat resiko keluhan otot. Hal ini
dari kemampuan otot pria. Kekuatan optimal otot pada wanita terjadi pada
usia 20-39 tahun dan akan berkurang 20% pada usia 60 tahun.
semakin lama kerja semakin tinggi resiko terjadi penyakit akibat kerja.
d) Kebiasaan olahraga
istirahat.
d) Ayunkan panggul/miringkan panggul
e) Gunakan sepatu tumit rendah; sepatu tumit tinggi tidak stabil dan
elastis)
A. Punggung
2. Pijat dengan kedua tangan kanan kiri dorong naik, pijat dengan satu
1. Pijat naik turun, setelah di pijat kemudian dicemol, pijat dengan kedua
dengan jempol berirama, usap dengan ke-2 tangan dari bawah ke atas,
Senam adalah olah raga yang dapat mengurangi nyeri punggung selama
angka nyeri punggung secara signifikan setelah 12 minggu. Program BPRP terdiri
penjelasan tentang anatomi dan fungsi vertebra, perubahan pelvik normal selama
hamil, dan postur tubuh yang tepat untuk mencegah nyeri punggungyang diberikan
7 kali per minggu. Panggilan lewat telpon dilaksanakan 1-2 kali setiap minggu untuk
bermanfaat untuk mengendurkan setiap sendi-sendi yang kaku dan sakit akibat
bertambahnya beban pada ibu hamil, mengurangi keluhan yang timbul akibat
bawah, salah satunya dengan gerakan berlutut memutar tulang panggul, menekuk
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan
lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini dimulai
dengan adanay kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks
Sangat penting untuk diingat bahwa persalinan adalah proses yang normal dan
melahirkan bayi.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan,
1) Lighting
a. Kontraksi
b. Ketegangan
d. Sering berkemih.
persalinan.
Pada saat hamil muda sering terjadi Kontraksi Braxton yangkadang dirasakan
sebagai keluhan karena rasa sakit yang ditimbulkan. Biasanya pasien mengeluh
adanya rasa sakit di pinggang dan terasa sangat menganggu, terutama pada
pasien dengan ambang rasa sakit yang rendah. Adanya pembuahan kadar
kemajuan persalinan.
d. Durasi pendek
Menurut Teori Elisabeth, dkk (2015), Tahapan persalinan adalah sebagai berikut :
serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh
kala I dibagi menjadi dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif.
(a) Fase laten, dimana pembukaan serviks lambat dimulai sejak awal kontraksi
(b) Fase aktif (pembukaan serviks 4 – 10 cm), berlangsung selama 6 jam dan
cm.
2) Periode dilatasi maksimal:berlangsung selama2 jam, pembukaan
a) Metabolisme
kehilangan cairan.
b) Tekanan darah
c) Suhu tubuh
d) Detak jantung
e) Pernapasan
f) Ginjal
g) Gastrointestinal
dan meninggalkan perut dalam waktu biasa. Mual dan muntah bisa terjadi
h) Hematologi
perdarahan postpartum.
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan
berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II pada primipara berlangsung selama 2 jam
atauvagina.
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
Pada kala III persalinan, otot uterus menyebabkan berkurangnya ukuran rongga
uterus secara tiba-tiba setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran rongga uterus ini
sedangkan ukuran plasenta tidak berubah. Setelah lepas, plasenta akan turun ke
(c) Memusatkan diri dan kerap bertanya apakah vaginanya perlu dijahit.
Kala IV dimulainya setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam setelah proses
(a) Uteruss.
4. Periksa perineum dari perdarahan aktif (misalnya apakah ada laserasi atau
episiotomi).
penilaian dilakukan.
lahir. Untuk asfiksia→ tempat datar dan keras, 2 kain dan 1 handuk
bersih dan kering, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh
bayi.
a. Menggelar kain di atas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal
bahu bayi
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
periksa dalam.
air DTT
yangtersedia
Bila selaput ketuban dalam pecah dan pembukaan sudah lengkap maka
lakukan amniotomi
10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi/ saat relaksasi
menit)
janin baik danbantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan
sesuai dengankeinginannya.
ada
secara benar
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran. (Bila ada rasa
ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi
setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu
merasa nyaman).
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan
b. Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara
meneran (multigravida)
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam
60 menit
15. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
16. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan
19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva
maka lindungi perineum dengan satu tangan yang menahan dengan kain
bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran
bayi
a. Jika tali pusat melilit leher secara longgar lepaskan lewat bagian atas
kepala bayi
b. Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat
22. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
biparental.
23. Anjurkan ibu untuk meneran Setelah kepala lahir, tunggu kepala bayi
saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal
Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk menopang kepala
dan bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan
25. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
(masukkan telunjuk diantara kedua kaki dan pegang kedua kaki dengan
melingkarkan ibu jari pada satu sisi dan jari-jari lainnya pada sisi yang lain
Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan tubuh lainnya kecuali
29. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi
baik
30. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit
31. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira
3cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan
a. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yan telah dijepit (lindungi
tersebut
b. Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
33. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu bayi.
Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi lebih
kepala bayi.
payudara.
d. Biarkan bayi berada di dada ibu selama satu jam walaupun bayi
35. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
36. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis,
prosedur di atas.
Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota
39. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus ke arah
dilahirkan.
lahirkan plasenta.
Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir atau bila
42. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
43. Menilai perdarahan. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu
klorin 0,5 % selama 10 menit. Cuci tangan dengan sabun dan air
48. Ajarkan ibu atau keluarga cara melakukan massase uterus dan
menilaikontraksi.
50. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik.
51. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernapas dengan baik
(40-60kali / menit)
b. Jika bayi bernafas terlalu cepat atau sesak nafas, segera rujuk ke
rumahsakit rujukan.
53. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
54. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan
bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama
10 menit.
56. Cuci kedua tangan degan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
fisik bayi.
57. Dalam satu jam pertama, beri salep atau tetes mata profilaksis
kali /menit) dan temperatur tubuh (normal 36,5 -37,5 ºC) setiap 15
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
periksa tanda vital dan asuhan kala IV. Lengkapi partograf (halaman
depan dan belakang) periksa tanda vital dan asuhan kala IV.
Menurut Teori Prawirohardjo (dalam Teori Yeyeh, dkk, 2017), Masa nifas
(puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira
6 minggu.
Menurut Teori Obstetri william (dalam Teori Yeyeh, dkk, 2017), Memberikan
pengertian masa nifas adalah masa nifas adalah masa segera setelah kelahiran sampai
6 minggu. selama masa ini saluran reproduktif anatominya kembali ke keadaan tidak
Menurut Teori Sinopsis Obstetri (dalam Teori Yeyeh, dkk, 2017), memberikan
pengertian masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
Menurut Teori Yeyeh, dkk (2017). Selama ibu berada pada masa nifas, paling
sedikit 4 kali bidan harus melakukan kunjungan, dilakukan untuk menilai keadaan ibu
dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-mslah
yang terjadi. Seorang bidan pada saat memberikan asuhan kepada ibu dalam masa
nifas, ada beberapa hal yang harus dilakukan, akan tetapi pemberian asuhan kebidanan
pada ibu masa nifas tergantung dari kondisi ibu sesuai dengan tahapan
berlanjut.
3. Memberikan konseling pada ibu atau slah satu anggota keluarga, bagaimana
7. Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi
baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam
keadaan stabil.
fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal atau tidak ada bau.
penyulit.
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal atau tidak ada bau.
tanda penyulit.
Asuhan nifas dilakukan selama 2-6 hari setelah melahirkan dan 2-6minggu
aman.
c. Memastikan bahwa ikatan bayi antara ibu dan bayi sudah terbentuk .
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari umur kelahiran 37 minggu
sampai 42 minggu dan Berat lahir 2.500 gram (Ilmiah, 2015).
Bayi baru normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42
normal adalah:
a. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37 – 42
minggu dengan berat lahir antara 2.500 – 4.000 gram.
b. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38 – 42 minggu dengan
berat badan sekitar 2.500 – 3.000 gram dan panjang badan sekitar 5-55 cm.
Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran,
berusia 0-28 hari. BBL memerlukan penyesuaian fisiologis berupa maturasi, adaptasi
(menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin kekehidupan ekstra uterin) dan toleransi
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan padabayi tersebut
selama satu jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan
aspek penting dari asuhan segera bayi baru lahir adalah menjaga bayi tetap kering dan
hangat, usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera
a) Sambil secara cepat menilai pernafasannya, letakan bayi dengan handuk diatas
perut ibu dengan kain bersih dan kering atau kassa, lap darah ataulendir dari wajah
bayi untuk mencegah terhalangnya jalan udara.
asuhan berikut :
c) Bungkus bayi dengan kain yang kering dan hangat, kepala bayi
harus tertutup.
Lakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap, ketika memeriksa bayi baru lahir
4. Pemberian vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan, semua bayi baru lahir normal dan cukup
bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg/hari selama 3 hari, sedangkan bayi
5. Merawat mata
b. Beri tetes mata perak niklat atau neosporin segera setelah lahir.
6. Identifikasi Bayi
setelah persalinan. Alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada setiap bayi
dipulangkan.
7. Perawatan Lain
a) Beri ASI sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4jam),
b) Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat, dan kering dengan mengganti popok
dan selimut sesuai dengan kebutuhan. Pastikan bayi tidak terlalu dingin (dapat
masih dalam perkembangan). Apa saja yang masuk ke dalam mulut bayi
haruslah bersih.
e) Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta bantuan jika perlu
g) Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusu kurang baik.
Setiap bayi baru lahir memperoleh pelayanan Kunjungan Neonatal minimal 3 kali,
yaitu 1 kali pada 6-48 jam, 1 kali pada 3-7 hari, 1 kali pada 8- 28 hari sesuai standar di
satu wilayah kerja pada satu tahun (Kemenkes RI, 2014). Pelayanan yang diberikan
Muda (MTBM) dan konseling perawatan bayi baru lahir termasuk ASI eksklusif dan
Kunjungan neonatal pertama (KN1) adalah cakupan pelayanan kesehatan bayi baru
lahir (umur 6-48 jam). Pada kunjungan neonatal pertama (KN1), bayi baru lahir
mendapatkan vitamin K1 injeksi dan imunisasi hepatitis B (HB0) bila belum diberikan
Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu strategi untuk mengurangi
kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4 T: terlalu muda melahirkan (di bawah
usia 20 tahun), terlalu sering melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu tua
Keluarga berencana (KB) merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu, anak, serta
laki-laki dan perempuan untuk merencakan kapan akan mempunyai anak, berapa tahun
jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti mempunyai anak (Kemenkes RI,
2015).
Konseling merupakan tindak lanjut dari KIE. Bila seseorang telah termotivasi
melalui KIE, maka selanjutnya ia perlu diberikan konseling. Jenis dan bobot
konseling yang diberikan sudah tentu tergantung pada tingkatan KIE yang telah
keluarga kecil bahagia sejahtera (KKBS), dan untuk bisa memiliki KKBS mereka
akan merasa perlu memakai alat KB. Agar dapat menolong para calon peserta KB
untuk bisa memilih alat KB yang cocok, perlu diberikan konseling KB, pemilihan
berikut:
keluarganya.
U : Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beritahu apa pilihannya dan
2.7 Kontrasepsi
Menurut Teori Yuhedi, dkk, (2014), Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel
telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah di
Kasus kehamilan yang tidak diinginkan sering terjadi disekitar kita. Pada kasus
kehamilan yang tidak diinginkan kerap berujung pada Tindakan aborsi yang
berdampak pada Kesehatan ibu. Penggunaan alat kontrasepsi dapat menjadi solusi
tidak diinginkan.
Perencanaan kehamilan yang baik dapat membantu pertumbuhan anak. Anak akan
apat memperoleh kasih sayang dan perhatian lebih banyak dari kedua orang tuanya,
resiko kematian ibu dan bayi karena jarak kelahiran yang terladu dekat atau terlalu
sering. Selain itu, mengatur jarak kelahiran diharapkan mampu dapat meningkatkan
RI,2018).
d. Mencegah Terjadinya Penyakit Menular Seksusal
Hubungan seksual tidak terlepas dari resiko terjadinya penyakit menular seksual,
meskipun dilakukan antara suami istri. Penyakit Menular Seksual (PMS) ini yatitu
dan panggul.
Sasaran utama dari pelayanan KB adalah pasangan usia subur (PUS). Pelayanan KB
diberikan diberbagai unit pelayanan baik oeh pemerintah maupun swasta dari tingkat desa
hingga tingkat kota dengan kompetensi yang sangat bervariasi. Pemberi layanan KB
antara lain : Rumah sakit, Puskesmas, Dokter Praktek Swasta, Bidan Praktek Swasta, dan
Bidan Desa. Jenis alat kontrasepsi antara lain suntik, kondom, pil, IUD, implant,
vasektomi, dan tubektomi. Untuk jenis pelayanan KB jenis kondom dapat diperoleh
langsung dari apotek atau toko obat, pos layanan KB, dan kader desa. Kontrasepsi suntik
KB sering dilakukan oleh bidan dan dokter sedangkan kontrasepsi jenis IUD, implant,
vasektomi dan tubektomi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih dan
berkompeten.
Sasaran program KB dibagi menjadi dua yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak
langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran langsugnya adalah PUS
yang bertujuan untuk menurukan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi
ditanggungnya.
fisik, mental, dan sosial setiap anggota keluarga, dan bagi anak dapat
memperoleh kesempatan yang lebih besar dalam hal pendidikan serta kasih
progesterone yang kuat dan sangat efektif. Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama
intramuskular.
1. Sangat efektif
sampaiperimenopause
1. Gangguan Haid
2. Sakit Kepala
4. Keputihan (Leukorea)
7. Depresi
tulang.
BAB III
LAPORAN KASUS
No Reg : 237
Nama Pengkaji : Deby Silviani
Hari/tanggal : Sabtu/ 10 Desember 2022
Waktu Pengkajian : 18.00 WIB
Tempat Pengkajian : BPM Nalom
DATA SUBJEKTIF
ALASAN DATANG
Ny. J datang ke BPM Nalom ingin memeriksakan kehamilannya, mengaku hamil anak ke 2 dan
belum pernah keguguran. Pada saat kehamilan, pemeriksaan ANC selalu di lakukan rutin di
BPM Nalom.Namun pada kehamilan ini Ny.J mengaku ada keluhan nyeri punggung bawah
semenjak 3 hari yang lalu, nyeri terasa seperti nyut-nyutaan dan hilang timbul saat melakukan
aktifitas yang sangat melelahkan, seperti setelah melakukan aktivitas rumah.
1. Identitas
Jenis Identitas Istri Suami
Nama Ny. Julia Tn. Ardi
Umur 31 tahun 31 tahun
Suku/bangsa Jawa / Indonesia Jawa/Indonesia
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Ibu Rumah tangga Karyawan
Alamat rumah Tanah tinggi Tanah tinggi
Tlp
085683477**** 085846662****
Alamat kantor ----- Jl.Oto Iskandardinata
Tlp Tangerang
2. Quick cek
Jenis
N Tanggal Tempat Penyulit Riwayat
UK Partus Penolong JK BB PB Ket.
o Partus Partus Menyusui
03-08- 39 Klinik Normal Bidan Tdk ♀ 3000 50c 2 th -
1 2019 mg ada gr m
2 Kehamil
an ini
6. Riwayat kesehatan
TT I : 07-07-2022
TT II : 10-08-2022
• Golongan darah : A
7. Riwayat kontrasepsi
• Kontrasepsi yang pernah digunakan : Suntik 3 bulan, Pil KB
• Kontrasepsi terakhir sebelum hamil : Pil KB
• Keluhan dalam penggunaan kontrasepsi :-
TFU : 27 cm
1. Memberitahukan kepada pasien tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan berupa
tinggi badan : 162cm, berat badan: 74 kg, LILA: 25cm, IMT : 28. Tanda-tanda vital:
Tekanan darah: 120/80 mmHg, Nadi : 82x/menit, Rr: 24x/menit,pemeriksaan Head to
toe serta pemeriksaa laboratorium semua dalam keadaan baik . Pasien mengetahui hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan.
2. Memerikan KIE tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III serta keluhan
ketidaknyamanan pada Trimester 3 seperti nyeri punggung ,serta mudah lelah selama
dapat diatasi dengan istirahat yang cukup. Ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan.
3. Menganjurkan ibu untuk sering mengganti pakaian dalam untuk menjaga kelembaban
pada area genetalia ibu agar tidak lembab. Ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
4. Menganjurkan ibu untuk berolahraga sperti melakukan senam hamil untuk
merileksasikan anggota tubuhnya atau jalan kaki pada pagi hari.Ibu mengerti dan
bersedia menjalankannya.
5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe XV tablet 1x1 di habiskan serta
kalsium x tablet 1x1. Ibu bersedia menghabiskan tablet fe yang diberikan
6. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu berikutnya. Ibu bersedia melakukan
kunjungan ulang.
3.1.2 PEMERIKSAAN TM.III (KUNJUNGAN KE-2)
No Reg : 237
Nama Pengkaji : Deby Silviani
Hari/tanggal : Sabtu/ 23 Desember 2022
Waktu Pengkajian : 19.00 WIB
Tempat Pengkajian : BPM Nalom
A. DATA SUBJEKTIF
1) ALASAN DATANG
Ny. J datang ke BPM Nalom ingin memeriksakan kunjungan ulang kehamilannya, ibu
merasa lebih baik dari pemeriksaan sebelumnya dan merasa janin nya bergerak aktif di
dalam perut.
2) DATA KEBIDANAN
- G...P...A... : G2P1A0
- TP : 19 Januari 2023
B. DATA OBJEKTIF
1) Kesadaran : baik
2) Keadaan umum : composmentis
3) Keadaan emosional : baik
4) TB : 162 cm BB : 76 kg, LILA: 25 cm IMT : 28
5) TTV
TFU : 29 cm
Leopold III :teraba bagian bulat keras (kepala) (Belum masuk PAP)
ANALISIS
Ny. J usia 31 tahun G2P1A0 H.36 minggu,janin tunggal hidup intra uterin kondisi ibu
dan janin baik.
PENATALAKSANAAN
No Reg : 237
Nama Pengkaji : Deby Silviani
Hari/tanggal : Sabtu/ 29 Desember 2022
Waktu Pengkajian : 17.00 WIB
Tempat Pengkajian : BPM Nalom
A. DATA SUBJEKTIF
1) ALASAN DATANG
Pada tanggal 29 Desember 2022 pukul 17.00 WIB, Ibu datang ke BPM Nalom
2) DATA KEBIDANAN
- G...P...A... : G2P1A0
- TP : 19 Januari 2023
- ANC : Ke- 3
TFU : 29 cm
TBJ :(29-12)x155=2635 gr
Leopold III :teraba bagian bulat keras (kepala) (sudah masuk PAP)
ANALISIS
Ny. J usia 31 tahun G2P0A0 H.37 minggu,janin tunggal hidup intra uterin kondisi ibu
dan janin baik.
PENATALAKSANAAN
SOAP KALA I
Tanggal : 07 -01-2023
Pkl : 05.30 wib
Oleh : Deby silviani
Tempat : BP Nalom
SUBJEKTIF
Ny. J datang ke BPM Nalom pukul 05.30 wib dengan keluhan mulas-mulas sejak 20.00 wib
dan mengaku keluar lendir darah.
OBJEKTIF
Keadaan umum: baik, Kesadaran: composmentis, keadaan emosional: stabil. TTV: TD:
120/70mmHg, N: 80x/mnt, Rr: 22x/mnt, S: 36℃, Palpasi : Leopold 1: teraba bagian bulat,lunak
(bokong), Leopold II: Teraba Panjang mempan (puka), Leopold III: teraba bagian bulat keras
(kepala), Leopold IV: 4/5 bagian. VT: Portio; tipis, lunak, pembukaan : 4cm, ketuban : utuh,
presentasi: kepala, posisi: UUK kanan, Penurunan: H1. Penyusupan: tidak ada molase. His:
3x10’40”, DJJ: 140x/menit.
ANALISA
Ny. J usia 31 tahun G2P1A0 UK 38 minggu , inpartu kala 1fase aktif , presentasi kepala, janin
tunggal hidup intra uterin. Kondisi ibu dan janin baik.
PLANNING
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami mengenai hasil pemeriksaan
dalam keadaan normal . Ibu dan suami mengetahui hasil pemeriksaan dalam batas normal.
2. Membimbing ibu mengenai tekhnik relaksasi pengurangan rasa nyeri. Ibu mengerti
dengan tekhnik relaksasi pengurangan nyeri.
3. Memberikan KIE kepada ibu mengenai posisi mobilisasi dan posisi bersalin. Ibu mengerti
dengan penjelasan yang diberikan
4. Memfasilitasi ibu untuk makan dan minum pada saat tidak ada his. Ibu mau makan dan
minum saat tiak ada his.
5. Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan kecil saat tidak ada his. Ibu mau melakukannya.
6. Memberi ibu dukungan dengan mengelus perut ibu dan punggung ibu . Ibu terlihat
nyaman.
7. Mempersiapkan tempat,alat-alat dan perlengkapan ibu dan bayi untuk proses persalinan.
Alat-alat untuk menolong persalinan yaitu bakinstrumen steril berisi 2 buah arteri klem,
1 buah gunting tali pusat, 1 buah stand doek, 2 pasang handscoon steril, 1 buah benang
tali usat, kassa steril,Peralatan bayi yang harus disiapkan yaitung kain bedong, baju,
popok,sarung tangan,sarung kaki, dan topi bayi.
8. Melakukan observasi dan memantau kemajuan persalinan dengan menggunakan
partograf. Partograf terlampir.
SUBJEKTIF
Ny. J mengeluh mulas-mulas semakin sering dan kuat.
OBJEKTIF
Keadaan umum: baik, Kesadaran: composmentis, keadaan emosional: stabil. TTV: TD:
120/80mmHg, N: 80x/mnt, Rr: 22x/mnt, S: 36℃. VT: Portio; tipis, lunak, pembukaan : 8 cm,
ketuban : utuh, presentasi: kepala, posisi: UUK kanan, Penurunan: H3. Penyusupan: (-). His:
4x10’45”, DJJ: 142x/menit.
ANALISA
Ny. J usia 30 tahun G2P1A0 UK 38 minggu , inpartu kala 1 fase aktif , presentasi kepala, janin
tunggal hidup intra uterin. Kondisi ibu dan janin baik.
PLANNING
1. Menginformasikan kemajuan persalinan dan memberitahu kondisi ibu dan jann serta
memantau perkembangan TTV, His, DJJ setiap 30 menit, dengan hasil TD: 120/80mmHg,
N: TD: 120/80mmHg, N: 80x/mnt, Rr: 22x/mnt. VT: Portio; tipis, lunak, pembukaan : 8
cm, ketuban : utuh, presentasi: kepala, posisi: UUK kanan, Penurunan: H2. Penyusupan:
tidak ada molase. His: 4x10’45”, DJJ: 142x/menit. Ibu dan suami sudah mengetahui hasil
pemeriksaan.
2. Menganjurkan keluarga untuk memberikan makan dan minum saat tidak ada his. Ibu mau
makan dan minum.
3. Membimbing ibu mengenai tekhnik relaksasi pengurangan rasa nyeri. Ibu mengerti
dengan tekhnik relaksasi pengurangan nyeri.
4. Memberi ibu dukungan dengan mengelus perut ibu dan punggung ibu . Ibu terlihat
nyaman.
5. Melakukan observasi dan memantau kemajuan persalinan dengan menggunakan
partograf. Partograf terlampir.
SOAP KALA II
Tanggal : 07 -01-2023
Pkl : 11.00 wib
Oleh : Deby silviani
Tempat : BP Nalom
SUBJEKTIF
Ny. J mengeluh mulas semakin kuat dan terasa keluar air-air berbau amis dan ingin Buang
air besar (BAB).
OBJEKTIF
Keadaan umum: baik, Kesadaran: composmentis, keadaan emosional: stabil. VT: Portio;
tidak teraba, pembukaan : 10 cm, ketuban : pecah,jernih, Penurunan: H4. Penyusupan: tidak
ada molase. His: 4x10’50”, DJJ: 144x/menit. Genetalia: Perineum menonjol,vulva
membuka,adanya tekanan pada anus, keluar ketuban.
ANALISA
Ny. J usia 30 tahun G2P1A0 UK 38 minggu , inpartu kala II , presentasi kepala, janin tunggal
hidup intra uterin. Kondisi ibu dan janin baik.
PLANNING
1. Menginformasikan kemajuan persalinan dan memberitahu kondisi ibu dan jann serta
memantau perkembangan TTV, His, DJJ setiap 30 menit, dengan VT: Portio; tidak teraba,
pembukaan : 10 cm, ketuban : pecah,jernih, presentasi: kepala, posisi: UUK kanan,
Penurunan: H4. Penyusupan (-). His: 4x10’50”, DJJ: 144x/menit. Ibu dan suami sudah
mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Memastikan semua alat-alat sudah lengkap. Semua alat-alat yang diperlukan sudah
lengkap.
3. Memakai alat perlindungan diri (APD) dan mendekatkan partus set. APD sudah di pakai
dan partus set sudah lengkap.
4. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala II.Tanda gejala kala II sudah terlihat seperti
adanya rasa ingin meneran,tekanan anus dan perineum menonjol.
5. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap,ketuban sudah pecah,dan keadaan
janin baik. Membantu ibu dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya.
6. Memberitahu ibu cara mengejan yang baik dan benar pada saat ada his. Ibu mengerti
dengan penjelasan yang di berikan
7. Mengajarkan ibu tekhnik relaksasi yang baik dan benar saat tidak ada His. Ibu mengerti
dengan penjelasan yang diberikan.
8. Memberikan nutrisi baik makan atau minum pada ibu jika saat tidak ada his. Ibu mau
minum saat tidak ada his
9. Melakukan pemeriksaan DJJ saat tidak ada His. DJJ : 144x/menit dalam keadaan normal.
10. Melakukan pertolongan persalinan dengan 60 Langkah APN dan Asuhan Sayang Ibu. Bayi
lahir pada tanggal 07 Januari 2023 pukul 11.10 WIB dengan keadaan sehat, menangis kuat,
jenis kelamin Laki-laki.
SOAP KALA III
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan merasa lelah karena meneran, Ibu mengatakan perutnya masih mules dan
merasakan adanya keluar darah dari kemaluannya.
OBJEKTIF
Keadaan umum: lelah, Kesadaran: composmentis, keadaan emosional: stabil. TTV: TD:
110/70mmHg, N: 80x/mnt, Rr: 22x/mnt. Perdarahan: 200 cc. Uterus teraba bulat dan
keras.Kandung kemih kosong.Tampak tali pusat menjulur di vulva pada saat dilakukan PTT.
Adanya semburan darah
ANALISA
Ny. J P2A0, partus kala III, keadaan ibu dan bayi sehat dan baik.
PLANNING
1. Menginformasikan kepada ibu dan suami bahwa saat ini waktu untuk
pengeluaran uri/plasenta. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
2. Memindahkan klem tali pusat 5-10 cm dari vulva.Potong tali pusat dan ikat tali pusat.
3. Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat diatas tulang pubis, dan
menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus.
Pukul 11.10 WIB dilakukan PPT dengan memegang tali pusat dan klem dengan tangan
yang lain. Menunggu uterus berkontraksi kemudian melakukan penegangan ke arah
bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada
bagian bawah uterus secara dorso kranial dengan hati-hati untuk membantu mencegah
terjadinya inversio uteri namun uteri masih belum terlepas seluruhnya. Pukul 11.25
WIB dilakukan PTT kedua, setelah dilakukan penegangan tali plasenta terjadi tanda-
tanda pelepasan plasenta dengan tali plasenta bertambah panjang dan keluar
semburan darah tiba-tiba lalu plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan
kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua
tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin dengan
lembut perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut. Plasenta lahir pada pukul 11.25
WIB.
4. Segera melakukan massase uterus menggunakan telapak tangan di fundus dan
melakukan masase dengan gerakan melingkar searah jarum jam selama 15 detikdan
mengajarkan ibu dansuami untuk melakukan masase sendiri. Kontraksi baik, uterus
bulat dan keras, TFU 2 jari di bawah pusat. Ibu sudah mengetahui cara masasse uterus
dan kontraksi uterus baik
5. Memeriksa kelengkapan plasenta dan mengevaluasi adanya laserasi pada perineum dan
vagina. Kotiledon lengkap, selaput ketuban utuh, panjang tali pusat 50 cm.
6. Evaluasi laserasi jalan lahir pada vagina dan perineum. Tidak terdapat laserasi pada
jalan lahir.
SOAP KALA IV
Tanggal : 07-01-2023
Pkl : 11.25 wib
Oleh : Deby silviani
Tempat : BPM Nalom
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan perutnya masih mules namun senang dan lega karena bayi lahir normal dan
plasentajuga sudah. Ibu mengatakan lapar dan haus dan ingin makan dan minum.
OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg Nadi : 78 x/mnt
RR : 24 x/menit Suhu : 36,50C
3. Pemeriksaan Kebidanan
a. Abomen
1) TFU : 2 jari di bawah pusat
2) Kontraksi : Baik
3) Kandung kemih : Kosong
b. Genetalia
1) Laserasi : Tidak ada
2) Perdarahan : ± 100 cc
ANALISA
Ny. J P2A0 kala IV , keadaan ibu dan bayi sehat dan baik
PLANNING
1. Memberitahukan ibu dan keluarga dengan hasil pemeriksaan keadaan umum baik,TTV:
TD: 110/80mmHg, N: 78x/menit, RR:78x/menit, S: 36,5℃. TFU: 2 jari bawah pusat,
kontraksi: baik, kandung kemih: kosong, perdarahan : ±100cc. Ibu sudah mengetahui
hasil pemeriksaan.
2. Mengajarkan ibu dan keluarga cara melakukan massase uterus yaitu dengan cara
meletakkan telapak tangan diatas perut dan melakukan gerakan melingkar searah jarum
jam. Ibu dan suami sudah mengerti dan mempraktekkannya dengan benar dihadapan petugas.
3. Membersihkan ibu menggunakan washlap dan air DTT dan memasang doek dan
celana dalam ibu serta mengganti pakaian ibu. Dan mendekontaminasi peralatan bekas
pakai ke dalam larutan klorin 0,5%. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke
dalam tempat sampah yang sesuai. Ibu sudah dibersihkan dan peralatan bekas pakai telah
di rendam dalam larutan klorin 0,5 %.
4. Menganjurkan ibu untuk memulai memberikan ASI dengan melakukan IMD (Inisiasi
Menyusui Dini) dan bayi tetap diselimuti dan memakaitopi untuk menjaga kehangatan
bayi. IMD berhasil selama 1 jam. Kolostrum sudah keluar dan daya hisap bayi kuat.
5. Memindahkan ibu ke ruang nifas dan menganjurkan suami atau keluarga untuk memberi
asupan makan dan minum untuk memulihkan tenaga ibu. Ibu dan keluarga sudah mengerti
dan mau memperhatikan asupan makanan dan minum untuk memulihkan tenaga ibu.
6. Memantau keadaan ibu setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan memantau keadaan ibu
setiap 30 menit pada 1 jam kedua.
TABEL
PEMANTAUAN KALA IV
Kontra
Jam Tinggi Fundus Kandung
Waktu Tekanan darah Nadi Suhu ksi Pendarahan
\ke- Uteri kemih
uterus
80 2 jari dibawah 10 ml
11.25 120/70 mmHg 36,50C keras Kosong
x/menit pusat
80 2 jari dibawah keras Kosong
1 11.40 120/70 mmHg x/menit - Pusat 10ml
80 3jari dibawah keras Kosong
11.55 120/70 mmHg - 5ml
x/menit pusat
82 3 jari dibawah keras Kosong
12.10 120/70 mmHg - 5ml
x/menit Pusat
82 3 jari dibawah keras Kosong
12.40 120/80 mmHg 36,50C 5ml
x/menit Pusat
2
82 3 jari dibawah keras Kosong
13.10 120/80 mmHg - 5ml
x/menit Pusat
A. DATA SUBJEKTIF
1) Keluhan Pasien
2) Riwayat Persalinan
Penolong : Bidan
BBL : 3100 gr
PBL : 50 Cm
B. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Composmentis
RR : 22 x/menit
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,50 C
2) Pemeriksaan kebidanan Inspeksi
Mata
- Scklera : Putih
Payudara
- Colostrum : (+)
- ASI : (+)
Abdomen :Simetris
Genetalia eksterna
- Perineum : Bersih
- Perdarahan : Baik
- Ekstremitas bawah
C. ANALISA DATA
D. PENATALAKSANAAN
x/menit , Nadi: 80 x/menit, S: 36,50C, TFU : 3 jari bawah pusat. Ibu sudah
2. Memberitahu ibu bahwa mules yang ibu rasakan pasca melahirkan adalah
normal, hal ini karena uterus ibu sedang berkontraksi untuk kembali ke bentuk
sayuran, buah-buahan, telur, ikan, gandum dan lain-lain agar asupan nutrisi ibu
terpenuhi karena ibu harus memberi asi pada bayinya.Ibu mengerti penjelasan
bidan dan mau melakukannya.
4. Memberitahu ibu agar selalu menjaga kebersihan alat genetalia nya agar tidak
terjadi infeksi dan mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari dan jika basah
menunggu bayi nangis atau bangun (setiap 2 jam sekali). Ibu bersedia
melakukannya.
6. Mengajarkan ibu posisi yang benar saat menyusui, seperti ibu dalam posisi
yang nyaman, kepala dan badan bayi berada dalam garis lurus, wajah bayi
memeluk badan bayi dan dekat dengan badannya, sebagian besar areola (bagian
hitam disekitar puting) masuk ke dalam mulut bayi, mulut terbuka lebar, bibir
bawah melengkung ke luar, dan dagu menyentuh payudara ibu. Ibu mengerti
7. Memberitahu ibu tanda bahaya pada masa nifas seperti:keluar darah yang
banyak dari vagina, suhu tubuh meningkat, perut tidak mengecil, sakit kepala
yang hebat, bengkak pada bagian wajah kaki dan tangan. jika ibu merasakan
8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 6 hari lagi atau jika ada keluhan. Ibu
A. DATA SUBJEKTIF
1) Keluhan Pasien
Ibu mengaku ingin control ulang ibu dan bayi setelah melahirkan hari ke 6.
2) Riwayat Persalinan
Penolong : Bidan
BBL : 3100 gr
PBL : 50 Cm
B. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Composmentis
RR : 22 x/menit
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,00 C
2) Pemeriksaan kebidanan Inspeksi
Mata
- Scklera : Putih
Payudara
- Colostrum : (+)
- ASI : (+)
Abdomen :Simetris
Genetalia eksterna
- Perineum : Bersih
- Perdarahan : Baik
- Warna
: Merah kecoklatan
- Ekstremitas bawah
C. ANALISA DATA
D. PENATALAKSANAAN
x/menit , Nadi: 82 x/menit, S: 36,50C, TFU : 1 jari diatas symfisis. Ibu sudah
2) Memberitahu ibu bahwa mules yang ibu rasakan pasca melahirkan adalah
normal, hal ini karena uterus ibu sedang berkontraksi untuk kembali ke bentuk
sayuran, buah-buahan, telur, ikan, gandum dan lain-lain agar asupan nutrisi ibu
terpenuhi karena ibu harus memberi asi pada bayinya.Ibu mengerti penjelasan
4) Memberitahu ibu agar selalu menjaga kebersihan alat genetalia nya agar tidak
terjadi infeksi dan mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari dan jika basah
menunggu bayi nangis atau bangun (setiap 2 jam sekali). Ibu bersedia
melakukannya.
6) Mengajarkan ibu posisi yang benar saat menyusui, seperti ibu dalam posisi
yang nyaman, kepala dan badan bayi berada dalam garis lurus, wajah bayi
hitam disekitar puting) masuk ke dalam mulut bayi, mulut terbuka lebar, bibir
bawah melengkung ke luar, dan dagu menyentuh payudara ibu. Ibu mengerti
7) Memberitahu ibu tanda bahaya pada masa nifas seperti:keluar darah yang
banyak dari vagina, suhu tubuh meningkat, perut tidak mengecil, sakit kepala
yang hebat, bengkak pada bagian wajah kaki dan tangan. jika ibu merasakan
8) Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu atau jika ada keluhan. Ibu
A. DATA SUBJEKTIF
1) Keluhan Pasien
Ibu mengaku ingin control ulang ibu dan bayi setelah 14 hari setelah melahirkan.
2) Riwayat Persalinan
Penolong : Bidan
BBL : 3100 gr
PBL : 50 Cm
B .DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Composmentis
RR : 22 x/menit
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,50 C
Mata
a. Scklera : Putih
Payudara
e. Bentuk / ukuran : Simetris
h. Colostrum : (+)
- ASI : (+)
Abdomen :Simetris
Genetalia eksterna
i. Perineum : Bersih
j. Perdarahan : Baik
l. Warna
: Kuning
m. Ekstremitas bawah
C. ANALISA DATA
Ny. J P2A0 Post partum 14 hari normal
D. PENATALAKSANAAN
x/menit , Nadi: 80 x/menit, S: 360C, TFU : tidak teraba, Lochea: Serosa. Ibu
nutrisi ibu terpenuhi karena ibu harus memberi asi pada bayinya.Ibu mengerti
3) Mengingatkan kembali ibu agar selalu menjaga kebersihan alat genetalia nya
agar tidak terjadi infeksi dan mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari dan
jika basah atau lembab. Ibu mengerti penjelasan bidan dan mau melakukannya.
harus menunggu bayi nangis atau bangun (setiap 2 jam sekali), serta
5) Mengingatkan ibu Kembali posisi yang benar saat menyusui, seperti ibu dalam
posisi yang nyaman, kepala dan badan bayi berada dalam garis lurus, wajah
bayi menghadap payudara dan hidung berhadapan dengan puting, ibu harus
memeluk badan bayi dan dekat dengan badannya, sebagian besar areola (bagian
hitam disekitar puting) masuk ke dalam mulut bayi, mulut terbuka lebar, bibir
bawah melengkung ke luar, dan dagu menyentuh payudara ibu. Ibu mengerti
alat kontrasepsi yang aman selama menyusui, serta manfaat dan kekurangan
dari setiap alat kontrasepsi. Ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan.
8) Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 6 minggu atau jika ada keluhan. Ibu
A. DATA SUBJEKTIF
1) Keluhan Pasien
Ibu mengaku ingin control ulang ibu dan bayi setelah 6 minggu setelah melahirkan
2) Riwayat Persalinan
Penolong : Bidan
BBL : 3100 gr
PBL : 50 Cm
B .DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,70 C
Mata
a. Scklera : Putih
Payudara
h. Colostrum : (+)
- ASI : (+)
Abdomen :Simetris
Genetalia eksterna
i. Perineum : Bersih
j. Perdarahan : Baik
l. Warna
: Putih
m. Ekstremitas bawah
n. Oedema : Tidak ada
C. ANALISA DATA
Ny. J P2A0 Post Partum 6 minggu normal dengan calon akseptor KB suntik 3 bulan
D. PENATALAKSANAAN
x/menit , Nadi: 80 x/menit, S: 36,70C, TFU : tidak teraba, Lochea: Serosa. Ibu
sayuran, buah-buahan, telur, ikan, gandum dan lain-lain agar asupan nutrisi
ibu terpenuhi karena ibu harus memberi asi pada bayinya.Ibu mengerti
harus menunggu bayi nangis atau bangun (setiap 2 jam sekali), serta
4) Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup pada siang hari minimal 2 jam.
7 Tinggi fundus 2 jari di bawah 1 jari diatas Tidak teraba Tidak teraba
uteri pusat sympisis
8. Pemeriksaan Normal Normal Normal dan ibu Normal dan ibu melakukan
payudaradan dan ibu dan ibu melakukan asi asi eksklusif pada bayi
anjuran melakuka melakuka eksklusif pada
pemberian n asi n asi bayi
ASI eksklusif eksklusif
Eksklusif pada bayi pada bayi
9 Lokhia dan Rubra Sanguilenta Serosa Alba
perdarahan
- Memberikan
ibu KIE
tentang ASI
Eksklusif (ibu
mengerti dan
mau
melakukannya)
- Memberitahu
ibu tentang
tanda bahaya
masa nifas (ibu
mengerti dan
mau
melakukannya)
No Reg : 237
Nama Pengkaji : Deby Silviani
Hari/tanggal : Sabtu/ 07 -01-2023
Waktu Pengkajian : 11.10 wib
Tempat Pengkajian : BPM Nalom
PENGKAJIAN
1. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas Orang Tua
Nama : Ny. Julia
Umur : 31 tahun
Pekerjaan : IRT
Agama :Islam
Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Jawa
Alamat :Tanah tinggi
Alamat Kantor :---
Nama Suami : Tn. Ardi
Umur :31 tahun
Pekerjaan :Karyawan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa :Jawa
Alamat : Tanah tinggi
Alamat Kantor : Jl. Otto iskandardinata
2. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Suhu : 36,5℃
b. Pernafasan : 46x/menit
c. Nadi : 132x/menit
d. Keaktifan : baik
e. Tangisan : kencang,kuat
2. Antropometri
a. Lingkar Kepala : 34 cm
b. Lingkar dada : 32cm
c. Lingkar Lengan Atas : 10cm
d. Berat Badan : 3100gram
e. Panjang Badan : 50 cm
3. Refleks
a. Refleks Moro : positif
b. Refleks Rooting : positif
c. Refleks Tonic Neck : positif
d. Refleks Grafs/Plantar : positif
e. Refleks Suching : positif
f. Refleks Babinsky : positif
5. Eliminasi
a. Miksi : Sudah
b. Mekonium : Sudah
II. ANALISA
Bayi Ny. J usia 1 jam neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan keadaan
baik.
Perencanaan
1. Menjaga kehangatan bayi dengan mengeringkan tubuh bayi kecuali kedua telapak
tangan menggunakan kain bersih dan kering,serta memakaikan baju bayi. Bayi
sudah dikeringkan dan di pakaikan baju.
2. Membersihkan jalan nafas dengan menghisap lendir menggunakan suction. Jalan
nafas sudah dibersihkan
3. Membungkus tali pusat dengan menggunakan kassa steril, serta melakukan
perawatan tali pusat agar tetap bersih dan kering. Tali pusat sudah di bungkus
dengan kassa steril
4. Memberikan salep mata oxytetracycline 1% pada bayi.Salep mata telah diberikan
5. Memberikan Vit. K 1 mg pada ½ paha kiri secara IM. Vit.K sudah diberikan
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan topi bayi
dan menganurkan ibu untuk mendekap bayinya. Bayi dalam keadaan hangat.
7. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya setiap 2 jam sekali . Ibu mengerti dan
bersedia menerapkannya.
8. Memberitahukan ibu 3 jam kemudian bayi akan diberikan imunisasi Hepatitits B.
Ibu bersedia
9. Memberitahu ibu jika ada tanda-tanda bahaya pada bayinya sepert: kejang,
demam,tidak mau menyusui, bayi merintih, mata bernanah, kulit ,mata kuning
untuk segera memberitahu. Ibu mengerti.
10. Melakukan pemeriksaan antropometri pada bayi Ny. J. Hasil Pemeriksaan PB: 50
cm, BB: 3000 gram, LK: 34 cm, LD: 32 cm. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
11. Melakukan pendokumentasian serta cap sidik jari telapak kaki bayi dan telapak
tangan ibu. Pendokumentasian sudah dilakukan.
3.4.2 Bayi Baru Lahir atau Neonatus (6 Jam )
I. PENGKAJIAN
1. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ASI Lancar dan bayi menyusu kuat .
2. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik, composmentis
b. TTV : Pernafasan : 46x/mnt, Nadi : 120x/mnt, Suhu 36,50C
c. Berat badan : 3100 gr
d. Panjang badan: 50 cm
2) Pemeriksaan Fisik
a. Wajah tidak pucat, tidak oedema, conjungtiva merah muda, sklera putih
b. Dada : Tidak ada retraksi dinding dada, pernafasan teratur.
c. Bayi menghisap kuat saat menyusu kuat
d. Eliminasi
BAK : 5-6 kali/hari warna jernih
BAB : 1 kali/hari feses berwarna kuning .
II. ANALISA
Bayi Ny. J Neonatus usia 6 jam normal.
Masalah : Tidak ada
III. Perencanaan
I. PENGKAJIAN
1. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ASI Lancar dan bayi menyusu kuat dan ibu mengatakan tali pusat
sudah puput tanggal 12 Januari 2023.
2. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik, composmentis
b. TTV : Pernafasan : 46x/mnt, Nadi : 124x/mnt, Suhu 36,30C
c. Berat badan : 3200 gr
d. Panjang badan: 51 cm
2) Pemeriksaan Fisik
a. Wajah tidak pucat, tidak oedema, conjungtiva merah muda, sklera putih
b. Bayi menghisap kuat saat menyusu
c. Tali pusat sudah lepas, dan tidak ada tanda-tanda infeksi
d. Eliminasi
BAK : 5-6 kali/hari warna jernih
BAB : 2-3 kali/hari feses berwarna kuning dan padat.
II. ANALISA
Bayi Ny. J Neonatus usia 6 hari normal.
Masalah : Tidak ada
III. Perencanaan
I. PENGKAJIAN
1. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bayinya masih menyusui ASI dan sehat.
2. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik, composmentis
b. TTV : Pernafasan : 42x/mnt, Nadi : 120x/mnt, Suhu 36,70C
c. Berat badan : 3500 gr
d. Panjang badan: 57 cm
2) Pemeriksaan Fisik
a. Wajah tidak pucat, tidak oedema, conjungtiva merah muda, sklera putih
b. Bayi menghisap kuat saat menyusu
c. Tali pusat sudah lepas, dan tidak ada tanda-tanda infeksi
d. Eliminasi
BAK : 5-6 kali/hari warna jernih
BAB : 2-3 kali/hari feses berwarna kuning dan padat.
II. ANALISA
Bayi Ny. J Neonatus normal 14 hari.
Masalah : Tidak ada
III. Perencanaan
1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital bayi S: 36,7 ℃, Nadi : 120x/menit, RR:
42x/mnt. Hasil pemeriksaan Bayi dalam keadaan batas normal.
2. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya setiap 2 jam sekali dan memotivasi ibu
untuk tetap memberikan ASI secara eksklusif sesuai kebutuhan bayi selama
minimal 6 bulan tanpa makan tambahan. Ibu mengerti dan bersedia
menerapkannya.
3. Memberitahukan ibu untuk melakukan imunisasi yang ke 2, saat usia bayi 1 bulan
untuk imunisasi BCG dan Polio 1. Ibu menyetujuinya.
Tabel 3.4 Kunjungan Neonatus
DATA OBJEKTIF
1 Baik Baik Baik
Keadaan umum
3 50 cm 51 cm 57 cm
Panjang badan (Cm)
4 Tanyakan ibu, bayi sakit Tidak ada Tidak ada Tidak ada
apa
?
5 Memeriksa kemungkinan 46 x/menit 46 x/menit 42 x/menit
penyakit sangat berat 120 x/menit 124 x/menit 120 x/menit
atauinfeksi bakteri
- Frekuensi
napas
(kali/menit)
- Frekuensi
denyut
3.5 KELUARGA BERENCANA
A. DATA SUBJEKTIF
1) Alasan Datang
Ibu datang ke BPM Nalom telah 40 hari, melahirkan anak ke-2 nya dan mengaku
- Perempuan : 1 orang
- Laki-Laki : 1 orang
B. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Fisik
- Pernafasan : 22 x/menit
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 36,5 0C
2) Data Kebidanan
- Haid terakhir :-
3) Riwayat Penyakit
C. ANALISA
Ny. J P2A0 post partum 40 hari calon akseptor baru KB suntik 3 bulan
D. PENATALAKSANAAN
lebih menyarankan kepada ibu untuk memilih KB Mantap seperti AKBK (Alat
bulan.
bulan.
dari KB suntik 3 bulan seperti siklus haid tidak teratur, berat badan naik,
bidan
dilakukan.
7. Memberikan KIE kepad ibu untuk mengompres bekas suntikan jika ibumerasa
nasi, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minimal minum 8 gelas per hari. Ibu
mau melakukannya.
9. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 13 Mei 2023 atau jika
ada keluhan ibu bisa datang ke bidan.
PEMBAHASAN
Pada pembahasan laporan akhir ini penulis akan menjelaskan tentang manajemen
asuhan kebidanan Continuity Of Care di BPM Nalom terhadap Ny. J dengan kesesuaian
antara teori dan kenyataan yang terjadi pada kasus yang diambil dan teori yang mendukung
Berdasarkan hasil data subjektif pada tanggal 10 Desember 2022, waktu pengkajian
pukul 18.00 WIB Ny. J umur 31 tahun, Suku /bangsa Jawa/Indonesia, agama Islam,
lulusan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, dan suami Tn. A umur 31 tahun, suku/bangsa
tinggi, Ibu datang ke BPM Nalom mengatakan hamil 9 bulan anak ke-2 dan ingin
memeriksakan kehamilannya sejak 3 hari yang lalu merasakan nyeri punggung, nyeri
terasa seperti nyut-nyutaan dan hilang timbul saat melakukan aktifitas yang sangat
latihan fisik relaksasi berupa senam hamil dapat bermanfaat untuk mengendurkan setiap
sendi-sendi yang kaku dan sakit akibat bertambahnya beban pada ibu hamil, mengurangi
keluhan yang timbul akibat perubahan bentuk tubuh, memperkuat dan mempertahankan
elastisitas otot-otot dinding perut, sehinggadapat mencegah atau mengatasi keluhan nyeri
di punggung bawah . Melakukan senam hamil secara teratur dapat menurunkan nyeri
punggung bawah, salah satunya dengan gerakan berlutut memutar tulang panggul,
menekuk bokong,menekuk, lutut, dada . Jadi, menurut peneliti tidak ada kesenjangan
dapat ditentukan tafsiran persalinannya pada tanggal 19 Januari 2023. Selama kehamilan
ini Ny. J memeriksakan kehamilannya sebanyak 7 kali yaitu pada trimester I sebanyak
1 kali, pada trimester II sebanyak 3 kali, dan pada trimester III sebanyak 3 kali
kunjungan.
antenatal pada trimester I minimal 1 kali, trimester II minimal 1 kali, dan pada trimester
Menurut asumsi peneliti dari data subjektif, ibu sudah melakukan 4 kali
kunjungan selama kehamilan . Hal ini terjadi karena ibu sudah mengetahui standar
kunjungan antenatal care harus minimal 4 kali kunjungan selama kehamilan untuk
memantau keadaan ibu dan janin. Jadi, menurut peneliti tidak ada kesenjangan antara
teori dan praktek karena kunjungan kehamilan yang ibu lakukan telah memenuhi
Berdasarkan hasil data objekif pada Ny. J dengan mengikuti stándar 14 T didapat hasil
pemeriksaan yaitu berat badan ibu sekarang 74 kg dan berat badan sebelum hamil 63 kg,
Tinggi badan Ny. J adalah 162 cm, Tekanan darah 120/80 mmHg, LILA 25 cm, TFU 27
cm dengan TBJ : 2325 gram. Presentasi kepala janin dan denyut jantung janin (DJJ) 142
x/menit, Imunisasi TT yang didapatkan Ny. J sebanyak dua kali, yaitu TT1 pada tanggal
07 Juli 2022, TT2 pada tanggal 10 Agustus 2022. Tablet penambah darah sudah
laboratorium pada Ny. J di BPM Nalom berupa pemeriksaan HB. Tata laksana kasus
didapatkan HB ibu yaitu 13 gr%. untuk pemeriksaan Protein urine (-). Temu wicara
konseling yang diberikan pada Ny. J adalah KIE tentang tanda bahaya kehamilan,
ketidaknyamanan pada Trimester III, KIE tentang tanda- tanda persalinan, dan KIE
tentang persiapan persalinan, memberikan dukungan mental kepada ibu agar lebih merasa
tenang dalam mempersiapkan Trimester III, Menganjurkan ibu untuk berolahraga sperti
melakukan senam hamil untuk merileksasikan anggota tubuhnya atau jalan kaki pada pagi
hari guna untuk mengurangi keluhan nyeri punggung bawah. Ibu mengerti dan bersedia
menjalankannya.
terdiri dari 14 T yaitu timbang berat badan dan ukur tinggi badan,ukur tekanan darah,
nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas LILA, ukur tinggi fundus uteri ,presentasi janin
dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi
Tetanus Toksid (TT) bila diperlukan, beri tablet tambah darah (tablet FE), terapi
laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana /penanganan khusus , dan temu wicara
(konseling). dan penambahan berat badan ibu selama hamil menurut kemenkes
maksimal 12 kg.
Menurut asumsi peneliti dari hasil data objektif pada Ny. J didapat bahwa di
ditetapkan kemenkes ada 14 T. Jadi, menurut peneliti ada kesenjangan antara teori dan
praktek . Karena tidak dilakukan pemeriksaan tes malaria yang disebabkan bukan
Menurut asumsi peneliti, Ny. J imunisasi TT lengkap di berikan. Hal ini sesuai
dengan teori pada tabel Kemenkes, 2015 bahwa setiap ibu hamil wajib diberikan
sebanyak 11 kg. Jadi, menurut peneliti tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
minggu sejak 3 hari yang lalu merasakan nyeri punggung, nyeri terasa seperti nyut-
nyutaan dan hilang timbul saat melakukan aktifitas yang sangat melelahkan, seperti
setelah melakukan aktivitas rumah. Hal ini senada dengan teori Nyeri punggung bawah
merupakan salah satu ketidaknyamanan yang dirasakan pada kehamilan trimester III
(Hutahaean, 2013). Nyeri punggung merupakan nyeri di bagian lumbar, lumbosacral, atau
didaerah leher. Nyeri punggung disebabkan oleh regangan otot atau tekanan pada saraf
dan biasanya dirasakan sebagai rasa sakit, tegangan, atau rasa kaku dibagian punggung
(Huldani, 2012).
4.2.1 Kala 1
Berdasarkan hasil data subjektif pada tanggal 07 Januari 2023 Pukul 05.30 WIB
Ny. J datang ke BPM Nalom mengatakan mules-mules sejak pukul 20.00 WIB, keluar
lendir darah. Hari Pertama Haid Terakhir Ibu yakni pada tanggal 12 April 2022 dan
tapsiran persalinan ibu berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir yakni pada tanggal 19
adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) dari dalam uterus (Rahim)
dengan presentasi kepala melalui vagina tanpa alat atau pertolongan istimewa yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lamanya persalinan berlangsung
Menurut asumsi peneliti dari hasil data subjektif pada Ny. J didapat bahwa usia
kehamilan Ny. J saat ini sudah cukup bulan dan berdasarkan teori Sarwono (dalam
yeyeh, dkk, 2015) pada usia kehamilan cukup bulan yaitu dimulai dari 37 minggu -
42 minggu sudah bisa dilakukan pengeluaran hasil konsepsi (janin). Jadi, menurut
peneliti tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek karena sesuai dengan teori, umur
Berdasarkan hasil data objektif pada Ny. J yang dilakukan pada pukul 05.30 wib
didapat bahwa keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional
stabil, HIS 3x 10menit lamanya 40 detik, DJJ 140 x/menit, Palpasi: Leopold I : teraba
bagian bulat lunak (bokong), Leopold II : teraba bagian Panjang memapan,Leopold III:
teraba bagian bulat,keras dan melenting (kepala), Leopold IV: 4/5 bag, VT: portio:tipis
Berdasarkan hasil data objektif pada Ny. J yang dilakukan pada pukul 09.30 wib
didapat bahwa keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional
stabil, TTV: TD: 120/80 mmHg, Nadi:80x/menit, Rr: 22x/menit, HIS 4x 10menit
lamanya 45detik, DJJ 142 x/menit, VT: portio:tipis lunak, pembukaan: 8 cm, ketuban:
utuh, presentasi: kepala, posisi: UUK kanan, penurunan: H3+, penyusupan: (-).
Berdasarkan hasil data objektif pada Ny. J yang dilakukan pada pukul 11.00 wib
didapat bahwa keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional
stabil, TTV: TD: 120/80 mmHg, Nadi:82x/menit, Rr: 22x/menit, HIS 4x 10menit
lamanya 50 detik, DJJ 142 x/menit, VT: portio:tidak teraba, pembukaan: 10cm,
ketuban: pecah jernih, presentasi: kepala, posisi: UUK kanan, penurunan: H4,
penyusupan: (-). Genetalia: perineum menonjol, vulva membuka, adanya tekanan pada
anus.
Dalam hal ini, menurut dengan teori Elisabeth, dkk (2015) yang mengatakan masa
Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah, terjadinya kontraksi uterus
dan adanya pembukaan serviks. Pada Fase aktif frekuensi kontraksi uterus umumnya
meningkat 3x dalam 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih, serviks
membuka dari 4 cm sampai 10 cm, dan terjadi penurunan bagian terbawah janin.
Menurut asumsi peneliti berdasarkan hasil data Objektif pada Ny. J dan berdasarkan
teori dari Elisabeth, dkk (2015) terdapat kesamaan yaitu hasil data objektif ibu sesuai
dengan teori yang menyebutkan bahwa masa inpartu ditandai dengan keluarnya lendir
masa inpartu dan sesuai dengan teori diatas, Ibu telah memasuki fase aktif pada
kala I persalinan karena berdasarkan frekuensi DJJ pada ibu dan juga hasil
pemeriksaan dalam menunjukan hasil yang sama seperti yang disebutkan dalam teori.
Jadi, menurut peneliti tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek karena semuahasil
data Objektif dan pemeriksaan dalam pada ibu sesuai dengan teori yang ada.
4.2.2 Kala II
Berdasarkan hasil data subjektif Ny. J pada tanggal 07 Januari 2023 pukul 11.00
Ny. J mengeluh sakitnya semakin kuat dan terasa keluar air-air berbau amis dan ingin
ingin buang air besar (BAB). Dan berdasarkan data Objektif pada Ny. J didapat hasil
bahwa Keadaan umum ibu baik, kesadaran compos menthis, keadaan emosional stabil,
HIS 4x 10menit lamanya 45 detik, DJJ 144 x/menit, perineum menonjol, vulva
membuka, anus ada tekanan, pemeriksaan dalam porsio tidak teraba, pembukaan 10cm,
Dalam hal ini, menurut teori Elisabeth, dkk (2015) yang mengatakan Kala II
persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm). Tanda dan Gejala
Kala II yaitu His semakin kuat dengan interval 2 sampai 3 menit, Ibu merasa ingin
meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi, Ibu merasakan makin meningkatnya
tekanan pada rektum, Perineum terlihat menonjol, Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat
membuka.
sakit yang ibu rasakan dari perut bagian bawah ke pinggang dan adanya dorongan ingin
meneran dari ibu sesuai dengan teori Elisabeth, dkk, 2015 menunjukan ibu telah
memasuki tanda dan gejala kala II dalam persalinan. Menurut peneliti tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek karena diagnosa yang ditegakan pada Ny. J sesuai
Pada kala III berlangsung sekitar 10 menit dari lahirnya bayi. Melakukan manajemen
aktif kala III yaitu dimulai dengan memastikan tidak ada janin kedua, menyuntikkan
oksitosin 10 IU IM di 1/3 paha bagian luar segera setelah bayi lahir, melakukan PTT
apabila sudah ada tanda-tandalepasnya plasenta seperti semburan darah secara tiba-tiba,
tali pusat memanjang, uterus membundar, kemudian menjepit tali pusat 5-10 cm di
depan vulva, tangan kanan melakukan PTT dan tangan kiri melakukan gerakkan dorso
cranial.
jarum jam, setelah lahir memeriksa kelengkapan plasenta dan meletakkan plasenta
ditempat yang sudah disediakan. Melakukan masase fundus uteri agar rahim
berkontraksi dengan baik. Plasenta lahir pukul 11.25 WIB, berat ± 500 gram,
kelengkapan kotiledon : lengkap, selaput : utuh, tali pusat panjangnya : ± 50 cm, insersi
: marginalis.
Berdasarkan teori Elisabeth, dkk (2015) yang mengatakan bahwa Kala III
persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan
selaput ketuban. Seluruh proses biasanya berlangsung 5 – 30 menit setelah bayi lahir.
Setelah Bayi lahir bidan harus melakukan Manajement aktif kala III diantaranya yaitu
Menurut asumsi peneliti pada Kala III penatalaksanaan yang diberikan sudah
tepat. Hal ini terjadi karena proses pengeluaran plasenta lahirsecara normal karena tidak
lebih dari 30 menit seperti teori yang dikemukan oleh Elisabeth, dkk (2015) bahwa
proses kala III berlangsung 5 – 30 menit. melakukan penyuntikan Oksitosin secara IM,
pada saat terjadi tanda – tanda pelepasan plasenta, melakukan peregangan tali pusat
terkendali (PTT) dengan benar dan melakukan masase fundus uteri setelah plasenta
lahir juga sesuai dengan teori Elisabeth,dkk (2015). Jadi, Menurut peneliti tidak ada
4.2.4 Kala IV
Pada Kala IV persalinan dimulai dari pengeluaran plasenta yaitu dari pukul
11.25 WIB. Berdasarkan hasil data Subjektif Ny. J mengatakan lelah dan perutnya
masih terasa mules setelah persalinan. hasil data Objektif pada Ny. J didapat Keadaan
umum baik, Kesadaran Composmentis, Keadaan emosional stabil, TTV: TD: 110/80
mmHg, Nadi: 78x/menit, Rr: 24x/menit, Suhu: 36,5 ℃, Kontraksi uterus Baik, TFU
2 Jari di bawah pusat, Kandung kemih: kosong , Perdarahan ± 100 cc. lalu dilakukan
pemantauan lanjut setiap 15menit dalam 1 jam pertama pasca persalinan, dan setiap
30 menit pada 1 jam kedua pasca persalinan. dari hasil pemantau didapat tanda-tanda
vital ibu dalam batas normal, kontraksi uterus ibu baik, TFU 1 jari dibawah pusat,
kandung kemih: kosobg, dan perdarahan pada 1 jam pertama ± 30cc dan 1 jam kedua
± 10 cc.
Berdasarkan teori Elisabeth, dkk (2015) mengatakan bahwa Kala IV dimulainya
setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam setelah proses tersebut. Observasi yang
harus dilakukan pada kala IV, yaitu Tingkat kesadaran, Pemeriksaan tanda-tanda vital
perdarahan dianggap masih normal jika jumlahnya tidak melebihi 400 – 500 cc.
Pasca melahirkan akan terjadi Involusi Uterus pada ibu yaitu proses kembalinya alat
Menurut Asumsi peneliti Berdasarkan hasil data subjektif ibu merasa lelah dan
perutnya terasa mules adalah hal yang fisiologis karena pasca melahirkan uterus akan
melakukan involusi yaitu pengembalian Rahim ke bentuk semula karena proses inilah
perut ibu terasa seperti mules. Dan semua yang harus dipantau pada kala IV telah
dilakukan mulai dari tanda-tandavital, kontraksi uterus, kandung kemih, dan jumlah
perdarahan pada Ny. J masih batas normal karena tidak lebih dari 500 cc hal ini sesuai
dengan teori Elisabeth, dkk (2015). Jadi, menurut peneliti tidak ada kesenjangan
Berdasarkan hasil data subjektif Nifas 6 jam pada tanggal 07 Januari 2023,
waktu pengkajian 17.10 WIB, Ny. J mengatakan ibu merasa masih mules namun
Bahagia dan sudah dapat ke toilet sendiri, dengan Riwayat persalinan tanggal lahir 07
Januari 2023, jam lahir 11.10 WIB, jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir 3100 gr,
panjang badan 50 cm, keadaan anak baik, indikasi tidak ada, dan tindakan pasca
persalinan melakukan IMD. Pada Ny. J P2A0 post partum 6 jam, konseling yang
dilakukan adalah memeberitahu ibu bahwa mules yang ibu rasakan pasca melahirkan
buahan, telur,daging, ikan, memberitahu ibu untuk selalu menjaga kebersihan area
genetalia, menjelaskan dan mengajari ibu cara perawatan payudara, dengan perawatan
payudara yang baik dapat memperlancarkan aliran ASI. Alat yang digunakan seperti
minyak kelapa/ babyoil, handuk kering, washlap, baskom, air hangat dan dingin,dan
baskom. Mengajrkan ibu cara posisi menyusui yang benar, memberitahu ibu terhadap
tanda-tanda bahaya nifas, seperti keluar darah yang banyak dari vagina seperti air
keran, suhu tubuh meningkat, perut tidak mengecil,nyeri kepala hebat, bengkak pada
adalah hal yang tepat. Hal ini juga sesuai denga teori William (dalam teori Yeyeh,dkk
2017). Jadi menurut peneliti tidak terjadi kesenjangan anatara teori dan praktek.
melahirkan adalah hal yang tepat. hal ini juga sesuai dengan teori Yeyeh,dkk (2017).
Jadi, menurut peneliti tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek yang telah
dilakukan.
Kunjungan ke-I Ny. J dalam asuhan masa nifas ialah 6 jam postpartum dimana
ibu masih dirawat di BPM Nalom yaitu pada tanggal 07 Januari 2023, kunjungan ke-
II ( 6 hari setelah persalinan) yaitu pada tanggal 13 Januari 2023, Kunjungan ke-III (14
hari/2 minggu setelah persalinan) yaitu pada tanggal 21 Januari 2023, Kunjungan ke-
Berdasarkan teori Menurut Yeyeh, dkk (2017) Selama ibu berada pada masa
nifas, paling sedikit 4 kali bidan harus melakukan kunjungan, Kunjungan I ( 6 jam
Menurut asumsi peneliti jumlah kunjungan yang telah dilakukan pada Ny. J
selama masa nifas sebanyak 4 kali adalah tepat karena sesuai dengan teori Yeyeh,
dkk (2017) bidan wajib melakukan kunjungan sebanyak 4 kali sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan dan tanggal kunjungan yang dilakukan Ny. J sesuai dengan
waktu yang ditetapkan dalam teori yang ada. Jadi, Menurut peneliti tidak ada
data subjektif pada tanggal 07 Januari 2023. pukul 11.10 WIB bayi Ny. J lahir spontan
dan cukup bulan serta langsung menangis. Setelah bayi lahir dilakukan IMD selama 1
9/10, jenis kelamin laki-laki, dengan BBL :3100 gram, PBL : 50 cm, LK : 33 cm, LD :
34 cm, LILA : 10 cm, refleks morro, rooting, sucking, swallowing positif dan tidak ada
bayi, serta perawatan tali pusat dengan membungkus menggunakankassa steril dan kering
serta pada 3 jam setelah bayi lahir dilakukan pemberian imunisasi HB0.
penilaian awal lihat pernapasan bayi tonus otot dan kulit bayi, lakukan pemeriksaan
antropometri dengan ciri-ciri normal bayi lahir aterm antara 37 – 42 minggu, nilai
APGAR > 7, berat badan 2500 – 4000 gram, panjang badan 47-52 cm, lingkar dada 30-
38 cm, lingkar kepala 33-35 cm, lingkar lengan 11-12 cm. Pemberian vitamin K dan
salep mata, menjaga kehangatan bayi dan melakukan perawatan tali pusat dengan
pemeriksaan antropometri yang telah dilakukan pada bayi didapat hasil bahwa bayi Ny.
J lahir normal karena lahir aterm, nilai APGAR >7, berat badan bayi termasuk normal,
panjang badan bayi termasuk normal, dan saat lahir langsung menangis kuat. Bayi
menyusui dengan kuat karena bayi aktif dan pada saat perawatan tali pusat membungkus
dengan menggunakan kassa steril dan kering adalah benar karena hal tersebut bertujuan
untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat. Jadi, Menurut peneliti tidak ada
Berdasarkan hasil data subjektif pada Ny. J pada tanggal 18 Febuari 2023 pukul
15.00 WIB Ny. J mengatakan telah 40 hari melahirkan anak ke-2 nya dan ingin
melakukan KB suntik 3 bulan dan saat ini ibu masih menyusui bayinya ASI. selama
metode kontrasepsi dan Ny. J mengatakan memilih KB suntik 3 bulan yaitu Depo
progesterone sebagai pilihannya karena suntik KB 3 bulan aman untuk dipakai pada ibu
progesterone yang kuat dan sangat efektif. Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama seperti
Menurut asumsi peneliti metode kontrasepsi yang dipilih sesuai dengan keadaan ibu
yang masih menyusui hal ini sesuai dengan teori dari Arum, dkk (2011). Jadi, menurut
Hasil Penelitian dari Siska,2020 Dengan Judul “Asuhan Kebidanan Continuity Of Care
Pada Ny. A G3P2A0 H.31 minggu Kehamilan Normal Dengan Keluhan Nyeri Punggung Di
PMB Ita Afriati”. Dengan Hasil, Pendahuluan Proses kehamilan memungkinkan terjadinya
perubahan fisiologis dan psikologis yang mengakibatkan rasa ketidaknyamanan pada ibu hamil.
Salah satu perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan trimester tiga adalah nyeri
punggung bagian bawah. Tujuan memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu
hamil, bersalin, nifas, BBL, neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan pada Ny “A” dengan Kehamilan Normal (Nyeri Punggung) di PMB Ita
Afriati Ningrum., Amd.Keb Peterongan Jombang. Metode asuhan kebidanan dalam LTA ini
dengan wawancara, observasi dan penatalaksanaan asuhan. Subyek dalam asuhan ini adalah Ny
“A” G3P2A0 usia kehhamilan 31 Minggu kehamilan normal dengan nyeri punggung di di PMB
Ita Afriati Ningrum., Amd.Keb Peterongan Jombang. Hasil asuhan kebidanan secara
komprehensif pada Ny “A” selama kehamilan trisemester III dengan nyeri punggung pada
persalinan secara spontan tidak ada penyulit, pada masa nifas dengan nifas normal, pada BBL
dengan BBLN, pada masa neonatus dengan neonatus normal, dan menjadi akseptor baru KB
Suntik 3 bulan. Kesimpulan dari asuhan kebidanan secara komprehensif ini didapat dengan
melakukan asuhan kebidanan secara mandiri dan kolaborasi serta penanganan secara dini, tidak
ditemukan adanya penyulit dari mulai kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus. Saran kepada
bidan untuk melakukan scrining secara teratur pada semua ibu hamil disetiap kunjungan dan
Hasil penelitian dari Tri Endah Suryani, 2022. Dengan Judul “Asuhan Kebidanan
Komprehensif Pada Ibu Hamil Nyeri Punggung Bagian Bawah Dengan Melakukan Endorphin
Message” . DEngan Hasil Indikator kesehatan ibu dan anak dapat dilihat dari jumlah AKI dan
AKB. Salah satu upaya untuk menurunkan AKI dan AKB adalah melaksanakan asuhan
kondisi alamiah yang unik karena pada masa kehamilan ibu akan mengalami perubahan
anatomi dan fisiologis. Hampir semua organ mengalami perubahan, akibat dari perubahan
adaptasi tersebut muncul ketidaknyaman yang akan dirasakan salah satunya nyeri punggung.
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah memberikan asuhan kebidanan pada masa kehamilan,
persalinan, neonatus, nifas dan keluarga berencana di PMB R dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan. Sasarannya adalah Ny. N usia 21 tahun G2P1A0 usia kehamilan 25
minggu dengan nyeri punggung bagian bawah akan diberikan asuhan secara komprehensif.
Hasil asuhan komprehensif pada Ny. N selama kehamilan adalah Ny. N telah melakukan
kunjungan sebanyak 9 kali, kualitas pelayanan ANC yang diperoleh sudah memenuhi standar
10T. Pada kehamilan trimester I mengalami hyperemesis gravidarum tingkat I, asuhan yang
diberikan makan sedikit tapi sering, HEG pun teratasi. Pada trimester II dan III mengalami nyeri
punggung bagian bawah, asuhan kebidanan komplementer yang diberikan yaitu endorphin
massage dengan frekuensi 3-5 kali dalam seminggu durasi 15-30 menit, hasilnya nyeri
punggung teratasi. Pada persalinan ibu didampingi oleh suami, asuhan yang diberikan yaitu
melakukan endorphin massage, yoga gerakan squat pose dan gym ball, persalinan berjalan
dengan normal, bayi baru lahir tampak bugar dengan BB 3300 gram dan PB 48 cm, selama kala
kala I melakukan observasi menggunakan partograf. Pada masa nifas dan laktasi penulis
memberikan asuhan komplementer pijat oksitosin dan terapi cahaya pada neonatus. Asuhan
keluarga berencana telah dilakukan dan ibu memutuskan menjadi aksesptor KB IUD setelah 6
bulan. Pada masa kehamilan dan neonatus terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik
karena pada TM I ibu tidak melakukan kunjungan dengan dokter dan bayi tidak dilakukan IMD.
Pada persalinan, nifas, dan KB tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik. Diharapkan bidan
dapat mendeteksi dini dan mencegah terjadinya komplikasi pada kehamilan agar dapat
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Asuhan kebidanan pada Ny. “J” telah dilakukan dari masa kehamilan dengan usia 34
1. Asuhan kebidanan ibu hamil trimester III pada Ny.“J” kehamilan normal dengan
4. Asuhan kebidanan BBL pada By Ny.”J” dengan Bayi Baru Lahir Normal.
5. Asuhan kebidanan neonatus pada By Ny.“J” dengan neonatus cukup bulan normal.
5.2 Saran
1. Bagi Bidan
dalam melakukan pelayanan yang berkualitas bagi kesehatan ibu, anak dan masyarakat
dengan cara pendampingan ke ibu hamil dengan cara ANC terpadu, mengajari suami
masase untuk mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil mulai trimester 2 sampai
akhir kehamilan, dapat memberikan masukan bagi Bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil khususnya konseling tentang kehamilan yang beresiko dan
juga pemeriksaan Hb selama kehamilan awal, kehamilan akhir dan pada saat nifas.
2. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan secara dini, yaitu melakukan
pemeriksaan ANC secara rutin dari awal kehamilan sampai penggunaan akseptor KB,
dan diharapkan ibu mengikuti setiap program kegiatan ibu hamil yang dilakukan oleh
Diharapkan dapat menerapkan asuhan kebidanan komprehensif yang bisa dilakukan dari
trimester pertama agar lebih baik lagi dan menambah wawasan, meningkatkan
komprehensif (continuity of care) pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, dan
gangguan rasa nyaman nyeri punggung, dan menjadi bahan refrensi atau rujukan bagi
peneliti selanjutnya dalam kasus nyeri punggung serta melakukan screening (deteksi
awal) pada awal kehamilan di semua ibu hamil untuk melakukan kunjungan awal pada
trimester I kehamilan.
LAMPIRAN
1. Foto cap kaki bayi dan cap tangan ibu jari ibu
2. Foto Buku KIA
3. Foto Kunjungan ANC
4. Foto Pertolongan Persalinan
5. Foto Partograf
6. Foto Pelayanan KB
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, dkk. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika.
Elisabeth, dkk. (2015). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Ilmiah. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika.
Kemenkes RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta : Kemenkes
RI.
Kemenkes RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta : KemenkesRI.
Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta : Kemenkes
RI.
KemenkesRI,2022.Artikel“ManajemenNyeri”
.https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1052/manajemen-
nyeri#:~:text=Nyeri%20adalah%20bentuk%20ketidaknyamanan%20baik,bereaksi
Marmi. (2014). Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: PT. Pustaka
Pelajar.
Walyani. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: PustakaBaru
Press.
Yeyeh, dkk. (2015). Asuhan Kebidanan II Persalinan. Jakarta : Trans Info Media.Yeyeh,
dkk. (2017). Asuhan Kebidanan III Nifas. Jakarta : Trans Info Media.
Yeyeh, dkk. (2017). Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Berencana. Jakarta : Trans Info
Media.
Yuhedi, dkk. (2014). Buku Ajar Kependudukan dan Pelayanan KB. Jakarta: EGC.