Anda di halaman 1dari 6

PEMASANGAN IUD

No. Dokumen : SOP/04/ADM.I/2023


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
Halaman : 1 dari 6
PUSKESMAS DIANA NURSIDAH, S.ST,M.M
NGABLAK NIP.19720128 199103 2 001

1. Pengertian IUD adalah alat kontrasepsi dalam rahim untuk mencegah


kehamilan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas dalam
penatalaksanaan pelaksanaan IUD.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Ngablak Nomor 180.186/I.07/KEP/05.3/2022
tentang Monitoring dan Evaluasi Kegiatan di Puskesmas Ngablak
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
5. Prosedur / a. Petugas melakukan persiapan
Langkah- 1) Persiapan alat
langkah a) Bak instrument
b) Tampon tang
c) Sonde uterus
d) Speculum vagina
e) Tenaculum
2) Persiapan Bahan
a) Sarung tangan
b) Larutan anti septic
c) Kassa steril
d) Alkon IUD
b. Petugas menjelaskan prosedur dan langkah-langkah
penatalaksanaan pemasangan IUD
1) Petugas memanggil pasien
2) Petugas mencocokkan rekan medik dengan identitas pasien
3) Petugas mengidentifikasi kebutuhan layanan KB
4) Petugas memberikan konseling tentang efektifitas, manfaat,
cara kerja dan efek samping penggunaan KB IUD
5) Petugas memastikan bahwa klien telah mantap untuk memilih
KB AKDR (IUD)
6) Petugas menandatangani informed consent
7) Petugas melakukan anamnesa sesuai dengan kartu K /IV /KB
8) Petugas memeriksa tekanan darah, BB dan pemeriksaan
kesehatan lain
9) Petugas berkolaborasi dengan bagian laboratorium bila perlu
10)Petugas menyarankan Calon akseptor untuk buang air kecil
dan membersihkan daerah genetalia lebih dulu.
11)Petugas menyiapkan calon akseptor untuk tidur di gyn bed
12)Petugas mencuci tangan kemudian dikeringkan
13)Petugas melakukan pemeriksaan palpasi abdomen.
14)Petugas memakai sarung tangan dan melakukan
pemeriksaan: genetalia externa(inspeksi untuk megetahui
adanya penyakit kelamin), kemudian dilakukan vulva hygiene,
dilanjutkan pemeriksaan dalam untuk mengetahui posisi
rahim,ada nyeri bila digoyangkan atau tidak, kemudian
pemeriksaan inspekulum pada vagina
15)Petugas memastikan bahwa calon akseptor dapat diberikan
pelayanan pemasangan AKDR
16)Petugas mengeluarkan speculum
17)Petugas memasukkan lengan AKDR ke dalam kemasan
sterilnya
18)Petugas memakai sarung tangan kembali yang steril
19)Petugas memasang speculum vagina untuk melihat cervik
20)Petugas mengusap vagina dan cervik dengan larutan
antiseptic
21)Petugas menjepit cervik dengan tenakulum secara hati-hati
22)Petugas memasukkan sonde uterus dengan tidak menyentuh
dinding vagina atau speculum kedalam kavum uteri
23)Petugas menentukan posisi dan kedalaman kavum uteri
24)Petugas memasukkan AKDR secara hati-hati ke dalam
uterus sampai leher biru tersebut menyentuh cervik/ sampai
terasa adanya tahanan
25)Petugas menahan pendorong(Plunger) dan tenakulum
dengan 1 tangan, tarik keluar tabung inserter sampai pangkal
pendorong dengan tetap menahan pendorong(inserter)
hingga lengan AKDR bebas
26)Petugas mengeluarkan pendorong kemudian tabung inserter
didorong kembali ke cervik sampai leher biru menyentuh
cervik/terasa ada tahanan
27)Petugas mengeluarkan sebagian dari tabung inserter dan
menggunting benang AKDR kurang lebih 3-4 cm
28)Petugas mengeluarkan seluruh tabung inserter, membuang
ke tempat sampah medis
29)Petugas melepaskan tenakulum dengan hati-hati
30)Petugas memeriksa cervik bila ada perdarahan dari tempat
bekas jepitan tenakulum, tekan dengan kasa selama 30-60
detik
31)Petugas mengeluarkan speculum dengan hati-hati, ibu di
suruh duduk dulu menunggu 5-10 menit
32)Petugas merendam seluruh peralatan yang sudah dipakai
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminasi
33)Petugas melepaskan ke 2 sarung tangan dan memasukan
kedalam tempat sampah medis
34)Petugas mencuci tangan dengan air sabun
35)Petugas melakukan pendokumentasian hasil pelayanan
6. Bagan Alir
 Mencocokan RM
Memanggil  Konseling
pasien  Pastikan pasien mantab

 Inform consent
 Anamnesa kartu K/IV/KB

Pemeriksaan fisik

Laborat Pemasangan IUD

 Anjurkan pasien BAK


 Anjurkan pasien tidur di
gin bed

 Petugas cuci tangan


Tidak bisa dipasang apabila :
 Palpasi abdomen

 Teraba massa  Pakai sarung tagan

 Ada nyeri goyang  Vulva hygine

 Ada erosi  VT
 Inspekulo

Bisa dipasang apabila :

 Tidak teraba massa


 Tidak ada nyeri goyang
 Tdak ada erosi

Dokumentas Lakukan pemasangan IUD


i
7. Unit terkait
8. Rekaman
histori No Yang diubah Isi Tanggal mulai
perubahan Perubahan diberlakukan
PEMASANGAN IUD
No. Dokumen : SOP/04/ADM.I/2023
No. Revisi : 00
DAFTAR
TILIK Tgl Mulai Berlaku : 13 Januari 2023
PUSKESMAS
NGABLAK Halaman : 1 dari 6

Unit : Klinik KIA


Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

Dilaksanakan Tidak
No Kegiatan
Ya Tidak Berlaku
1 Apakah petugas memanggil pasien ?
2 Apakah petugas mencocokkan rekan medik dengan
identitas pasien ?
3 Apakah petugas mengidentifikasi kebutuhan layanan
KB ?
4 Apakah petugas memberikan konseling tentang
efektifitas, manfaat, cara kerja dan efek samping
penggunaan KB IUD ?
5 Apakah petugas memastikan bahwa klien telah
mantap untuk memilih KB AKDR (IUD) ?
6 Apakah petugas menandatangani informed
consent ?
7 Apakah petugas melakukan anamnesa sesuai
dengan kartu K /IV /KB ?
8 Apakah petugas memeriksa tekanan darah, BB dan
pemeriksaan kesehatan lain ?
9 Apakah petugas berkolaborasi dengan bagian
laboratorium bila perlu ?
10 Apakah petugas menyarankan Calon akseptor untuk
buang air kecil dan membersihkan daerah genetalia
lebih dulu ?
11 Apakah petugas menyiapkan calon akseptor untuk
tidur di gyn bed ?
12 Apakah petugas mencuci tangan kemudian
dikeringkan ?
13 Apakah petugas melakukan pemeriksaan palpasi
abdomen ?
14 Apakah petugas memakai sarung tangan dan
melakukan pemeriksaan: genetalia externa (inspeksi
untuk megetahui adanya penyakit kelamin),
kemudian dilakukan vulva hygiene, dilanjutkan
pemeriksaan dalam untuk mengetahui posisi
rahim,ada nyeri bila digoyangkan atau tidak,
kemudian pemeriksaan inspekulum pada vagina ?
15 Apakah petugas memastikan bahwa calon akseptor
dapat diberikan pelayanan pemasangan AKDR ?
16 Apakah petugas mengeluarkan speculum ?
17 Apakah petugas memasukkan lengan AKDR ke
dalam kemasan sterilnya ?
18 Apakah petugas memakai sarung tangan kembali
yang steril ?
19 Apakah petugas memasang speculum vagina untuk
melihat cervik ?
20 Apakah petugas mengusap vagina dan cervik
dengan larutan antiseptic ?
21 Apakah petugas menjepit cervik dengan tenakulum
secara hati-hati ?
22 Apakah petugas memasukkan sonde uterus dengan
tidak menyentuh dinding vagina atau speculum
kedalam kavum uteri ?
23 Apakah petugas menentukan posisi dan kedalaman
kavum uteri ?
24 Apakah petugas memasukkan AKDR secara hati-hati
ke dalam uterus sampai leher biru tersebut
menyentuh cervik/ sampai terasa adanya tahanan ?
25 Apakah petugas menahan pendorong(Plunger) dan
tenakulum dengan 1 tangan, tarik keluar tabung
inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap
menahan pendorong(inserter) hingga lengan AKDR
bebas ?
26 Apakah petugas mengeluarkan pendorong kemudian
tabung inserter didorong kembali ke cervik sampai
leher biru menyentuh cervik/terasa ada tahanan ?
27 Apakah petugas mengeluarkan sebagian dari tabung
inserter dan menggunting benang AKDR kurang
lebih 3-4 cm ?
28 Apakah petugas mengeluarkan seluruh tabung
inserter, membuang ke tempat sampah medis ?
29 Apakah petugas melepaskan tenakulum dengan hati-
hati ?
30 Apakah petugas memeriksa cervik bila ada
perdarahan dari tempat bekas jepitan tenakulum,
tekan dengan kasa selama 30-60 detik ?
31 Apakah petugas mengeluarkan speculum dengan
hati-hati, ibu di suruh duduk dulu menunggu 5-10
menit ?
32 Apakah petugas merendam seluruh peralatan yang
sudah dipakai dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit untuk dekontaminasi ?
33 Apakah petugas melepaskan ke 2 sarung tangan
dan memasukan kedalam tempat sampah medis ?
34 Apakah petugas mencuci tangan dengan air sabun ?
35 Apakah petugas melakukan pendokumentasian hasil
pelayanan ?

Compliance rate (CR) ………..%


Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai