Halaman : 1/5
UPTD
dr. Nanik Suharwati
PUSKESMAS
NIP.197903262009072001
CIMARGA
1. Pengertian Pelayanan pemasangan Kontrasepsi dalam rahim ( AKDR ) adalah suatu
pemasangan alat kontasepsi yang lentur mempunyai lilitan tembaga atau
mengandung hormone dan di masukan ke dalam rahim .
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya
kehamilan .
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Cimarga Nomor:
…/9/SK/I/2020 tentang Jenis - jenis Pelayanan di UPTD Puskesmas
Cimarga.
4. Referensi 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar
Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
6. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Depkes 2016
5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien dan memeriksa tanda-tanda vital,anjurkan
klien untuk buang air kecil dan membersihkan genitalia .
2. Anjurkanklien untuk membuka celana dalam dan berbaring di tempat
tidur pasien.
3. Petugas mencuci tangan 6 langkah dan menggunakan sarung tangan
steril selanjutnya melakukan palpasi pada daerah perut klien untk
memastiakan tidak ada benjolan atau nyeri supra pubik.
4. Anjurkan klien berbaring dengan posisi litotomi.
5. Lakukan inspeksi pada genitalia eksterna,kelenjar skene dan
barthrolini serta perhatikan adanya nyeri atau sekret vagina.
6. Lakukan pemeriksaan bimanual untuk memastikan besar dan posisi
uterus, ada kehamilan atau tidak sarta ada tumor atau tidak.
7. Masukan spekulum vagina dan lakukan inspeksi pada serviks pastikan
portio sehat dan tidak ada infeksi dan tidak ada masalah.
8. Keluarkan speculum dan lepaskan sarung tangan masukkan ke dalam
air klorin 0,5 % dengan cara terbalik.
9. Petugas melakukan tindakan vulva hygiene dan memasukan
spekulum sampai serviks terlihat dengan baik.
10. Jepit serviks menggunakan tenakulum secara hati-hati pada posisi
vertikal ( arah jam 11 atau jam 1 ).
11. Ukur panjang dan posisi uterus menggunakan sonde uterus
kemudian sesuaikan tanda biru dengan hasil sonde pada tabung
inserter yang masih dalam kemasan kemudian buka seluruh AKDR.
12. Masukan AKDR dengan posisi lengan horizontal tangan kiri menarik
tenakulum secara hati-hati, tangan kanan memasukkan tabung
inserter IUD ke dalam uterus sampai leher biru menyentuh serviks
atau sampai dirasakan ada tahanan
13. Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong kembali ke
serviks sampai penanda biru menyentuh serviks atau terdapat
tahanan.
14. Keluarkan sebagian inserter dan gunting benang 3-4 cm
15. Keluarkan seluruh tabung inserter, buang ke tempat sampah medis
lepaskan tenakulum secara hati-hati dan rendam di larutan klorin
0,5%.
16. Periksa serviks dan bila ada pendarahan tekan serviks dengan
menggunakan kassa yang dijepit tampon tang selama 30-60 detik.
17. Keluarkan spekulum dengan hati-hati dan rendam di larutan klorin
0,5%
dilanjutkan DTT alat-alat.
18. Pastikan pasien tidak mengalami kram perut hebat dan amati pasien
kurang lebih 15 menit sebelum membolehkan pasien pulang.
6. Diagram Alir