Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN IVA

No. Dokumen :
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
PUNGGING

1. Pengertian IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk
mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009)
Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari pap
smear karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan
peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain
dokter ginekologi.
Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks
yang telah diberi asam asetat 3-5% secara inspekulo. Setelah serviks diulas
dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat
diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal.
Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-
perubahan pada jaringan epitel.
Serviks yang diberi larutan asam asetat 5% akan merespon lebih cepat
daripada larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga
dengan pemberian asam asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang
normal (merah homogen) dan bercak putih (displasia) (Novel S
Sinta,dkk,2010).
2. Tujuan Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan
pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui
kelainan yang terjadi pada leher rahim.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas PUNGGINGNo.188.4/SK.PG
tentang Kebijakan Pengelolah Program PTM Pukesmas PUNGGING
4. Refrensi Panduan program nasional gerakan pencegahan dan deteksi dini kanker leher
rahim dan kanker payudara tahun 2015 oleh Kemenkes RI
5. Prosedur Persiapan alat :
1. Meja / tempat tidur periksa yang memungkinkan pasien berada pada
posisi litotomi.
2. Lampu sorot
3. Spekulum vagina
4. Asam Asetat (3-5%)
5. Swab-lidi berkapas
6. Handscoon
7. APD
6.Jangka / Waktu 10 – 15 menit
7.Biaya / Tarif - Pasien umum dan penduduk Kabupaten Mojokerto sesuai perda Kabupaten
Mojokerto No.3 tahun 2021 tentang Retribusi jasa umum.
- Pasien BPJS gratis
8.Produk layanan Pelayanan dan Pemeriksaan
9.. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan
2. Menyapa pasien dengan ramah
3. Menjelaskan mengapa tes IVA direkomendasi dan menjelaskan
prosedurnya
4. Memberitahukan pasien kemungkinan temuan dan apa follow up atau
terapi yang dibutuhkan.
5. Cek apakah alat dan instrumen sudah tersedia
6. Memastikan bahwa lampu tersedia dan siap digunakan
7. Cek apakah pasien telah mengosongkan kandung kencing dan mencuci
atau membilas daerah genitalnya
8. Mintakan pasien untuk menanggalkan pakaiannya sampai ke pinggang
9. Membantu pasien naik ke meja pemeriksaan dan menutupinya.
10. Cuci tangan dengan sabun dan air dan keringkan dengan tissue, palpasi
perut
11. Atur instrumen dan alat-alat di atas baki yang telah disterilkan, jika belum
dilakukan.
12. Pakai sepasang sarung tangan bedah yang telah disterilkan dengan
desinfektan tingkat tinggi. Jika tersedia pakai sarung tangna kedua pada
satu tangan.
13. Periksa alat kelamin luar dan cek discharge pada urethra
14. Raba kelenjar skena dan kelenjar bartholini
15. Masukkan spekulum sehingga seluruh serviks dapat terlihat
16. Letakkan spekulum dalam posisi terbuka sehingga spekulum tetap pada
posisi dimana serviks tetap kelihatan.
17. Gerakkan sumber cahaya sehingga dapat melihat serviks dengan jelas
18. Pariksa serviks apakah ada radang serviks, ekstropion, tumor, kista
nabothi atau ulkus.
19. Pakai kapas lidi bersih untuk mengambil cairan, darah atau mukus dari
serviks. Buang kapas lidi ke dalam kantong plastik atau kotak yang tahan
bocor
20. Identifikasi mulut serviks, squamocolumnar junction (SCJ) dan daerah
transformasi.
21. Celupkan kapas lidi dalam larutan asam asetat dan oleskan pada serviks.
22. Tunggu 1 menit agar asam asetat diserap dan perubahan aceto white
kelihatan.
23. Periksa SCJ dengan hati-hati, cek apakah serviks mudah berdarah dan
cari aceto white epithelium.
24. Jika perlu, oleskan lagi kapas lidi pada serviks untuk membersihkan
mucus, darah, debris.
25. Jika pemeriksaan visual telah selesai, pakai kapas lidi baru untuk
membersihkan sisa-sisa asam asetat pada serviks dan vagina.
26. Lepaskan speculum dan masukkan ke dalam larutan klorin 0,5% selama
10 menit untuk dekontaminasi.
27. Lakukan pemeriksaan bimanual dan rektovaginal (jika ada indikasi)
28. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
10. Bagan alir Pasien  Loket pendaftaran  Poli KIA  Loket Pengambilan obat 
Pulang / Rujuk
11. Hal-hal - Pencegahan infeksi dijaga
yang perlu - Privasi pasien tetap diperhatikan
diperhatikan - Dilakukan dengan teliti
12. Unit terkait Poli KIA dan unit-unit yang terkait.
13. Dokumen inform consent, pencatatan hasil pemeriksaan dilembar status
Terkait
14.Rekaman
Historis
Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
PEMERIKSAAN IVA

DAFTAR
No. Dokumen : SOP/LKBP/KIA/2022
TILIK No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 10-02-2022
Halaman : 1/3
PEMERINTAH
KABUPATEN
MOJOKERTO

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

TIDAK
NO LANGKAH YA TIDAK
BISA

1 Apakah petugas menyapa pasien dengan ramah?


2 Apakah petugas menjelaskan mengapa tes IVA direkomendasi
dan menjelaskan prosedurnya?
3 Apakah petugas memberitahu pasien kemungkinan temuan dan
apa follow up atau terapi yang dibutuhkan?
4 Apakah petugas mengecek alat dan instrumen sudah tersedia?
5 Apakah petugas memastikan bahwa lampu tersedia dan siap
digunakan?
6 Apakah petugas mengecek pasien telah mengosongkan kandung
kencing dan mencuci atau membilas daerah genitalnya?
7 Apakah petugas minta pasien untuk menanggalkan pakaiannya
sampai ke pinggang?
8 Apakah petugas membantu pasien naik ke meja pemeriksaan dan
menutupinya?
9 Apakah petugas mencuci tangan dengan sabun dan air dan
keringkan dengan tissue, palpasi perut?
10 Apakah petugas mengatur instrumen dan alat-alat di atas baki
yang telah disterilkan, jika belum dilakukan?
11 Apakah petugas memakai sepasang sarung tangan bedah yang
telah disterilkan dengan desinfektan tingkat tinggi. Jika tersedia
pakai sarung tangna kedua pada satu tangan?
12 Apakah petugas memeriksa alat kelamin luar dan cek discharge
pada urethra?
13 Apakah petugas meraba kelenjar skena dan kelenjar bartholini?
14 Apakah petugas memasukkan spekulum sehingga seluruh
serviks dapat terlihat?
15 Apakah petugas meletakkan spekulum dalam posisi terbuka
sehingga spekulum tetap pada posisi dimana serviks tetap
kelihatan?
16 Apakah petugas menggerakkan sumber cahaya sehingga dapat
melihat serviks dengan jelas?
17 Apakah petugas memeriksa serviks apakah ada radang serviks,
ekstropion, tumor, kista nabothi atau ulkus?
18 Apakah petugas memakai kapas lidi bersih untuk mengambil
cairan, darah atau mukus dari serviks. Buang kapas lidi ke dalam
kantong plastik atau kotak yang tahan bocor?
19 Apakah petugas mengidentifikasi mulut serviks,
squamocolumnar junction (SCJ) dan daerah transformasi?
20 Apakah petugas mencelupkan kapas lidi dalam larutan asam
asetat dan oleskan pada serviks?
21 Apakah petugas memeriksa SCJ dengan hati-hati, cek apakah
serviks mudah berdarah dan cari aceto white epithelium?
22 Apakah petugas menunggu 1 menit agar asam asetat diserap dan
perubahan aceto white kelihatan?
23 Apakah petugas mengoleskan lagi kapas lidi pada serviks untuk
membersihkan mucus, darah, debris?
24 Jika pemeriksaan visual telah selesai, Apakah petugas memakai
kapas lidi baru untuk membersihkan sisa-sisa asam asetat pada
serviks dan vagina?
25 Apakah petugas melepaskan speculum dan masukkan ke dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi?
26 Apakah petugas melakukan pemeriksaan bimanual dan
rektovaginal (jika ada indikasi)?
27 Apakah petugas menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu?
∑ YA
SKOR NILAI = X 100 %
∑ YA+TIDAK
TANGGAL

PARAF TIM MUTU

Anda mungkin juga menyukai