Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan IVA

No. Dokumen : SOP/UKP/KB/13


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 17 Januari 2018
Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMAS Tanda-tangan : drg. Lia Silvianty Nasty
MEURAXA NIP. 19790110 200604 2 005

1. Pengertian 1. Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) adalah


pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dengan cara
mengoleskan asam asetat 3-5% pada serviks dan seluruh ssk untuk
melihat apakah terjadi perubahan sel-sel abnormal (lesi pra
kanker/leci acetowhite)
2. SSK (sambungan skuamo kolummar) adalah garis pertemuan sel-sel
skuamosa dan sel-sel kolummar tipis yang ada pada permukaan
serviks. Pertemuan ini merupakan zona transformasi yaitu area
paling rentan terhadap perubahan abnormal sel
3. Acetowhite adalah daerah dalam zonatransformasi yang berubah
menjadi putih ketika diolesi asam asetat 3-5%.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan IVA
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Nomor: 800/ /PKM-MRX/2018 tentang
pelayanan klinis
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun
2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM).
2. Departemen Kesehatan RI, Buku Acuan Pencegahan kanker Leher
Rahim dan Kanker Payudara, JNPK-KR, Jakarta
3. Departemen Kesehatan RI, Buku Pegangan Peserta Pelatihan
Pencegahan kanker leher rahim dan kanker payudara, JNPK-KR,
Jakarta.
5. Prosedur Alat dan Bahan :
a. Meja Gynekologi/tempat tidur
b. Selimut/sarung
c. Meja dan alat tulis
d. Kursi
e. Troli
f. Kartu Status Pasien
g. Speculum cocor bebek
h. Asam Asetat 3-5%
i. Lidi Kapas
j. Lampu Sorot
k. Sarung tangan steril
l. Larutan Klorin 0,5%
6. Langkah - a. Petugas menerima pasien dengan ramah
Langkah b. Petugas menyapa dan memberi salam kepada pasien
c. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk
d. Petugas melakukan anamnesa, alasan datang dan mendengarkan
keluhan pasien
e. Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan dan menjelaskan hal yang
mungkin terjadi selama pemeriksaan ; rasa kurang nyaman, sedikit
nyeri, sedikit mengganggu privasi pasien
f. Petugas juga menjelaskan persyaratan untuk pemeriksaan IVA : tidak
melakukan hubungan seksual 1 hari sebelumnya, tidak menggunakan
obat yang dimasukkan ke vagina serta tidak sedang haid.
g. Petugas membuat persetujuan tindakan yang akan dilakukan/informed
consent pada pasien.
h. Petugas meminta pasien untuk mengosongkan kandung kemih ,
membersihkan dan membuka pakaian dalam.
i. Petugas memposisikan pasien sesuai dengan prosedur
pemeriksaan/posisi litotomi.
j. Petugas menjaga privasi pasien

PENATALAKSANAAN
1. Petugas memposisikan litotomi pasien di meja gynekologi kemudian
pakaikan selimut/sarung
2. Petugas menghidupkan lampu sorot, arahkan pada bagian yang akan
diperiksa.
3. Petugas mencuci tangan dengan 6 langkah
4. Petugas memakai sarung tangan steril.
5. Petugas melakukan vulva hygiene.
6. Petugas memasang spekulum dan menyesuaikannya sehingga seluruh
leher rahim dapat terlihat.
7. Petugas memeriksa leher rahim dengan kasa steril apakah curiga kanker
serviks, servisitis, ada luka atau ada kelainan lainnya.
8. Petugas membersihkan cairan, mukosa atau darah menggunakan lidi
kapas dari leher rahim. Kemudian membuang lidi kapas ke tempat
sampah medis.
9. Petugas mengidentifikasi ostium uteri, ssk dan zona transformasi
10. Petugas mencelupkan lidi kapas ke dalam larutan asam asetat lalu
mengoleskan ke leher rahim. Kemudian membuang lidi kapas ke
tempat sampah medis.
11. Petugas menunggu minimal 1 menit agar asam asetat terserap dan
tampak perubahan warna putih yang di sebut lesi white/acetowhite
12. Petugas memeriksa ssk dengan teliti, memeriksa apakah leher rahim
mudah berdarah, mencari apakah terdapat flek putih yang tebal dan
meninggi atau lesi white.
13. Bila perlu petugas mengoleskan kembali asam asetat atau usap leher
rahim dengan lidi kapas untuk menghilangkan darah, mukosa.
Kemudian membuang lidi kapas ke tempat sampah medis.
14. Bila pemeriksaan visual telah selesai petugas membersihkan sisa cairan
asam asetat dari leher rahim dan vagina menggunakan lidi kapas baru
dan kemudian membuang lidi kapas ke tempat sampah medis.
15. Petugas melepaskan spekulum dan melakukan dekontaminasi dengan
merendam spekulum dan melepas sarung tangan terbalik ke dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
16. Petugas mematikan lampu sorot dan membereskan alat.
17. Petugas meminta pasien untuk duduk, turun dari meja periksa dan
berpakaian.
18. Petugas mencuci tangan
19. Petugas memberitahu kepada pasien hasil pemeriksaan IVA ;
 Jika terjadi perubahan warna pada porsio, minta pasien untuk
datang lagi untuk pemeriksaan lebih lanjut,
 Jika tidak ada perubahan, menganjurkan pada pasien untuk
menjaga kebersihan alat kelaminnya.
20. Petugas mencatat hasil tes IVA dan temuan lain dalam rekam medik
pasien dan buku register IVA
21. Petugas mengucapkan terima kasih atas kedatangan pasien.
7. Bagan alir -
8. Hal-hal yang Perubahan warna pada porsio
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait Semua ruangan yang Terkait
10. Dokumen 1. Register Pelayanan IVA
terkait 2. Informed consent
11. Rekaman No. Yang Isi perubahan Tgl. Mulai
historis diubah Diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai