Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian - Batuk Rejan dikenal dengan pertusis/ Whooping Cough adalah penyakit
menular yang biasanya terjadi pada anak berusia di bawah 1 tahun,
biasanya disebabkan oleh bacterium Bordetella namun tidak jarang
diakibatkan oleh B. Parapertussis.
- Dapat menyebabkan kematian pada 300.000 kasus (data dari WHO) dan
sering terjadi pada Negara berkembang.
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai acuan dalam penatalaksanaan Batuk Rejan.
3. Kebijakan - Semua Pasien rawat jalan yang datang di Layanan, Poli umum, di
Puskesmas.
- Gejala klinis
Dimulai dengan gejala ISPA ringan seperti batuk, bersin-bersin
kemudian sesudah 1-2 minggu dilanjutkan batuk yang terus menerus
namun diikuti masa dimana ada jeda batuk (stadium paroxysmal).
Batuk ini mungkin dapat diikuti dengan adanya muntah, hal ini
disebabkan rasa mual yg diderita, dan pada anak kecil dimana reflek
fisiologis yg belum terbentuk secara sempurna maka akan
menimbulkan muntah, hal ini tidak jarang membawa ke arah
malnutrisi. Batuk ini dapat di picu oleh menguap, tertawa atau
berteriak, dan akan berkurang sesudah 1 sampai 2 bulan. Komplikasi
yg dapat mengikuti keadaan ini adalah pneumonia, encephalitis,
hipertensi pada paru, dan infeksi bakterial yg mengikuti
- Pengobatan
Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat di rumah
sakit. Keributan bisa merangsang serangan batuk. Bisa
dilakukan pengisapan lendir dari tenggorokan. Pada kasus yang
berat, oksigen diberikan langsung ke paru-paru melalui selang
yang dimasukkan ke trakea. Untuk menggantikan cairan yang
hilang karena muntah dan karena bayi biasanya tidak dapat
makan akibat batuk, maka diberikan cairan melalui infus. Gizi
yang baik sangat penting, dan sebaiknya makanan diberikan
dalam porsi kecil tetapi sering. Untuk membasmi bakteri,
biasanya diberikan antibiotik eritromycin.
Imunisasi pada usia 2, 4, 6, dan 18 bulan dan 4-6 tahun.
Diharapkan kemungkinan terkenanya pertusis akan makin
rendah dengan diberikan nya imunisasi, dan gejala penyakit pun
tidak akan seberat kalau tanpa diberikannya imunisasi.
- Prognosis
Sebagian besar penderita mengalami pemulihan total, meskipun
berlangsung lambat. Sekitar 1-2% anak yang berusia dibawah 1 tahun
meninggal. Kematian terjadi karena berkurangnya oksigen ke otak
(ensefalopati anoksia) dan bronkopneumonia.
4. Referensi ISO 9001:2008 Klausul 7.5.1
5. Prosedur / - Perawat melakukan pengukuran tekanan darah, suhu badan pasien bila
Langkah- ada panas serta mencatatnya dalam family folder.
langkah - Dokter melakukan anamnesa tambahan
- Dokter Melakukan pemeriksaan fisik
Memeriksa keadaan umum pasien
- Dokter menegakkan diagnosa
- Dokter memberikan terapi
Pemberian antibiotik sesuai dengan prosedur diatas
Pemberian obat symptomatis diberikan sesuai dengan gejala
yang diderita pasien
- Dokter Melakukan rujukan bila keadaan umum buruk
- Perawat mencatat/ menuliskan tindakan dan terapi kedalam rekam
medis
6. Unit terkait Semua Poli yang Terkait
7. Hal-hal yang - Petugas terdiri dari :
perlu 1. Dokter Umum
diperhatikan 2. Perawat Terampil
- Perlengkapan yang diperlukan :
1. Stetoskop
2. Senter
3. Termometer
4. Pengukur waktu ( jam tangan ), nadi, Respiratori rate
8. Rekaman - Buku Register Layanan Poli Anak
- Family folder
- Lembar resep

Anda mungkin juga menyukai