DIBUAT OLEH :
1. TRIYATI
2. ERYANI
3. SYINTAMI RAHIM
4. YENI PUJI
5. LISNAWATI
6. NURMALINDA
7. MISNIAWATI
8. ENDANG EKAWATI
9. MIRNA ARDINA
10. NOPYTHA NORMAULY.S
ISPA adalah infeksi saluran pernafasan yang berlangsung sampai 14 hari yang dapat ditularkan
melalui air ludah, darah, bersin, maupun udara pernafasan yang mengandung kuman yang terhirup
oleh orang sehat (Depkes RI, 2012).
Cara penularan ISPA kontak langsung melalui mulut dan droplet (pengecilan tetesan seperti partikel
cairan yang dimuntahkan dari mulut pada waktu kita batuk, bersin, atau berbicara yang mungkin
membawa infeksi yang lain melalui udara atau penularan terjadi karena kontak langsung melalui
udara).
Penyebab utama terjadinya ISPA adalah bakteri Streptococcus pneumoniae, namun pathogen yang
paling sering menyebabkan ISPA adalah virus atau gabungan dari virus dan bakteri.
Fakto lingkungan dalam rumah yang menjadi resiko terjadinya ISPA adalah ventilasi yang merupakan
tempat proses masuk dan menyebarnya udara luar yang telah terolah dengan benar kedalam ruangan
yang bertujuan untuk mempertahankan kualitas udara yang ada di dalam ruangan untuk keperluan
pernafasan.
TUJUAN
UMUM
Untuk menurunkan kejadian
ISPA di masyarakat dengan
menerapkan kehidupan bersih
01 dan sehat
KHUSUS
Mengidentifikasi perilaku
02
pencegahan ISPA pada ibu
balita
SASARAN MANFAAT
a. Keperawatan
b. Medis
Penatalaksanaan keperawatan
Penatalaksanaan medis meliputi :
meliputi :
• Sistomatik
• Istrirahat Total
• Obat kumur
• Peningkatan intake cairan
• Antihistamin
• Memberikan penyuluhan
• Vitamin C
sesuai penyakit
• Espektoran
• Memberikan kompres
• Vaksinasi (Wuandari.D &
hangat bila demam
Purnamasari. L, 2015)
• Pencegahan infeksi lebih
lanjut
Menjaga kesehatan
gizi agar tetap baik
IMUNISASI
PENCEGAHAN PENYAKIT
ISPA
LARYNX
TRACHEA
ANATOMI
BRONKUS
FISIOLOGI
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium dan test diagnositik
ISPA menurut Betz dan sounwden
( 2000 )
Pemeriksaan Diagnostik
Pengkajian terutama pada jalan
nafas, fokus utama pada pengkajian
pernafasan ini adalah
pola,kedalaman ,usaha serta irama
dari pernafasan.
Pemeriksaan Penunjang
• Pemerksaan kultur atau biakan
kuman
• Pemeriksaan hitung darah
• foto thoraks
PENATALAKSANA
1. Pemeriksaan
Pemeriksaan artiya memperoleh informasi tentang penyakit anak dengan
mengajuk berbagai pertayaan kepada ibunya,melihat dan mendegarkan anak.
2. Klarifikasi ISPA ( P2 ISPA ) mengklarifikasi sebagai berikut :
• Pneumonia berat
• Pneumonia : ditandai secara klinis oleh adanya nafas cepaT
• Bukan pneumonia : ditandai secara klinis oleh batu pilek,bisa disertai
demam,tanpa tarikan dinding dada kedalam,tanpa nafas cepat.
3. PENGOBATAN
• Pneumonia berat : dirawat dirumah sakit,diberikan antibiotik
parenteal,oksigen,dan sebagainya
• Pneumonia : diberi obat antibiotic kotrimoksasol peroral.bila penderita tidak
mungkindiberi kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontramoksasol
keadan penderita menetap ,dapat penisilin prokain.
• Bukan pneumonia : tanpa pemberian obat antibiotic.diberikan perawat dirumah.
4. Perawatan Dirumah
• Mengatasi panas atau demam
• Mengatasi Batuk
• Pemberian Makanan Sehat
• Lain lain seperti dilarang menggunakan selimut terlalu tebal dan rapat,
POINT 1
Menjaga keadaan gizi dan keluarga
TINDAKAN POINT 2
PENCEGAHAN Menjaga pola hidup bersih dan sehat ,istirahat
atau tidur yang cukup
POINT 3
Untuk mencegah Melakukan imunisasi pada anak yang dapat mencegah ispa
idantaranya influenza,seperti imunisasi,DPT -Hib / DaP-
penularan ISPA dan hib, dan imunisasi PCV.
POINT 5
Upayakan pentilasi yang cukup dalam
ruangan / rumah pengobatan penyakit ispa.
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT ISPA
Tahap prepatogenesis