Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK IV

DESA SIAGA
DOSEN PEMBIMBING dr.Dwi
Nilasari
MISPAH
SALMAWATI
MISPUDA
SELINA
NATALIA PUTRI WD
SITI NUR AINUN J
NOPHYTA
SRI DHARMAYANTI
NORMAULI.S
SRI MULYANI
NURHASANAH
SRI WULAN
NURMALINDA
SURIANI
RIMA FITRIANI
SYAMSIAH
RISKAWATI
SYINTAMI RAHIM
RUSMALENY
TRIYATI
YENI PUJI
Suara tangisan balita berusia belasan bulan memecah kesunyian di Desa Tentram,
balita tersebut adalah Senja, dia tiba-tiba terbangun dari tidurnya yg tidak
nyenyak karena nyeri perut disertai muntah & BAB cair berlendir yg sudah
dikeluarkannya sebanyak 8x sejak tadi pagi. Keadaan tsb terus berlanjut s/d 2 hari
disertai demam tinggi dan Senja terlihat selalu mengantuk, kedua org tuanya
membawa Senja ke dukun yg merupakan salah satu org yg paling disegani di Desa
Tentram, menurut dukun tsb, sakit yang diderita oleh Senja hanya sakit biasa dan
sesuai mitos yg dipercayai di Desa Tentram, penyakit tsb merupakah suatu
pertanda bahwa anak akan bertambah kepintarannya. Senja kemudian diberikan
ramuan yg dibuat oleh dukun tsb. Sayangnya, setelah dipaksa meminum ramuan dari
dukun keadaan Senja semakin parah & keesokan harinya nyawa Senja sudah tidak
bisa diselamatkan dan ini merupakan kematian balita yang ke-3 di desa tentram
dalam kurun waktu 3 bulan.. 
Sementara itu, Lembayung seorang ibu yg juga warga desa tentram sedang
resah menunggu kelahiran anak ke-6 nya, dia trauma krn anak ke-5 yg
dilahirkannya 1 tahun lalu dgn bantuan paraji meninggal dunia beberapa jam
setelah dilahirkan.. Lembayung merasakan perutnya semakin sakit dan
suaminya segera memanggil paraji yg biasa menolong kelahiran di desa tsb.
Sedatangnya paraji tsb, suami Lembayung mendampingi istrinya selama
proses melahirkan namun terkejut, tdk seperti biasanya..
perut istrinya teraba sangat kencang dan setelah bayinya lahir lembayung mengalami
perdarahan hebat hingga tak sadarkan diri.. warga desa sepakat untuk membawa Lembayung ke
RS yg berjarak 17 km dari desa Tentram, namun dikarenakan akses menuju RS cukup sulit maka
dibutuhkan kendaraan roda 4 untuk menuju kesana. Namun disayangkan satu-satunya kendaraan
roda 4 di desa tentram milik Pak Sugih juragan beras tdk bisa dipinjam krn mobil tsb sdg
dibawa anaknya ke kota.
Setelah bermusyawarah, warga desa tentram pun mendatangi desa sebelah dgn
harapan ada yg bisa dimintai bantuan. Hampir satu jam berlalu dan akhirnya kendaraan yg
diharapkan utk membawa lembayung ke pkm sudah dtg namun selama diperjalanan perdarahan yg
dialami oleh semakin hebat dan sesampainya di RS lembayung segera diberikan tindakan dan
dinyatakan membutuhkan darah sebanyak 6 kantong. Dikarenakan suami & semua warga desa
Tentram tdk pernah mengetahui golongan darah masing-masing, maka terjadi kesulitan dlm
pemenuhan kebutuhan darah utk lembayung dan akhirnya nyawa lembayung tdk bisa
diselamatkan lagi...
Tugas Ke-1
Membantu Bidan Arunika untuk
menyelesaikan permasalahan
” kesehatan di
Desa Tentram dengan menggunakan
pendekatan “Desa Siaga Aktif“ !
Melihat kasus diatas masalah yang dihadapi oleh Bidan Arumi setelah di
tugaskan di Desa Tentram adalah:
1. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
kesehatan dasar,Juga di sertai kepercayaan pada Mitos yang masih tinggi
dan masih mempercayakan masalah kesehatan dengan dukun/paraji untuk
mengambil keputusan dan tindakan.

2. Untuk mendapatkan pertolongan medis warga desa perlu menempuh 17 Km


agar sampai ke Puskesmas terdekat dikarenakan di Desa tersebut tidak
memiliki Fasilitas kesehatan untuk melakukan pertolongan pertama

3. Tidak adanya ambulance desa yang dapat digunakan warga

4. Kurangnya pengetahuan warga akan pentingnya kesehatan dasar,terutama


pertolongan dengan tenaga medis.
Cara mengatasi masalah Bidan Arumi adalah:
• Bidan memperkenalkan dirinya terlebih dahulu kepada aparat desa,tokoh masyarakat,tokoh agama dan
masyarakat setempat guna membina hubungan saling percaya
• Melakukan pendekatan dengan masyarakat tanpa membedakan status,ras dan golongan ikut berbaur dengan
masyarakat,menghargai setiap keluhan dan masukan dari warga
• Melakukan pendataan dan pemetaan mengenai jumlah penduduk (bayi,balita,Pus,Wus,lansia, ibu hamil dan
akseptor KB) di desa tersebut
• Melakukan identifikasi kebutuhan masyarakat Desa Tentram
• Merangkul dan membina kemitraan dengan dukun/paraji agar mau bekerja sama dengan Bidan jika ada yang
membutuhkan pertolongan
• Setelah mendapatkan data,jenis karakter dan permasalahan di desa barulah kita melakukan pendekatan
kepada aparat desa untuk mengadakan pertemuan lintas sektor guna memecahkan masalah di desa
tersebut bersama-sama.
Lanjutan….
 Melakukan Promosi Kesehatan melalui Pendekatan Persuasi (bujukan),konseling Personal dalam kesehatan
dan pelayanan Kesehatan Primer (kunjungan rumah,kegiatan Kelas Bumil,Kelas Balita dll)
 Mengusulkan pembangunan POSKESDES pada rapat desa dan menjelaskan fungsi dari POSKESDES
 Membangun Posyandu
 Membentuk dan melakukan pembinaan kader kesehatan mengenai Gizi ibu hamil, Lansia,Bayi dan Balita
serta penangan pertama pada diare dengan membuat Larutan Gula Garam
 Menjalin Kemitraan dengan Dukun bila ada persalinan
 Memperkenalkan,menjelaskan serta Membentuk Desa Siaga Aktif melingkupi seluruh kriteria Desa Siaga
dimulai dengan adanya Pelayanan Kesehatan Dasar,Pemberdayaan Masyarakat dan PHBS
Lanjutan
 Mengusulkan adanya ambulance desa untuk kemudahan akses melalui kegiatan MUSREMBANG desa
 Mengusulkan pemenuhan sarana kesehatan dari 10% anggaran desa
Kasus II
Kegiatan Inovatif
Lanjutan…
Kegiatan Inovatif Desa Tentram:
 SABANA “Arisan Jamban Sederhana” kegiatan ini berupa arisan dengan membayar iuran setiap bulannya
dimana uang tersebut digunakan untuk membuat jamban sederhana sehingga masyarakat desa dapat
memiliki jamban
 SIMPEN “ Simpanan Persalinan” tabungan yang di kelola oleh kader dengan jumlah yang tidak di tentukan
setiap bulannya fungsinya agar dapat digunakan ibu yang hendak bersalin
 SIRAPOD “ Sigap Rangkul Calon Pendonor Darah” bersama bidan masyarakat akan diperiksa golongan
darahnya dan di data dengan tujuan bila ada yang memerlukan darah maka desa sudah memiliki calon
pendonor.
 SI GANTENG “Sigap Tanggap membantu Tenaga Kesehatan” di bentuknya SIGANTENG memiliki tujuan
untuk membantu petugas jika ada masalah kesehatan didesa dan melaporkan ke petugas juga bekerja sama
menyelesaikan permasalahan tersebut.
 PHBS “Perlomba rumah berphbs membuat kluarga di desa bersemangat bergotong royong, membuat pojok
hijau, salah satu rumah akan menjadi fokus untuk rumah sehat
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai