KLARIFIKASI ISTILAH
1. (Alda, Adilah) Batuk: cara tubuh untuk merespon gangguan iritasi pada tenggorak/saluran udara
sistem respirasi; pengeluaran udara dari paru dan saluran nafas secara ekspulsif dengan tekanan
yg tinggi sewaktu melewati glottis yg terbuka scr paksa dan mendadak
2. (Ajeng) Eksim: dermatitin vakulovesikular yg terasa gatal ditandai dgn eritema, edema yg
disebabkan olhe eksudat serosa di epidermis dan infiltrate peradangan di dermis disertai dgn
vesibulasi, kusta dan kemudia mengalami likenifikasi, tanda2 eksfoliasi dan pigmentasi
3. (Aliya) Demam: keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai akibat dari peningkatan pusat
pengaturan suhu tubuh di hypothalamus dan juga merupakan proses alami tubuh melawan
infeksi yg masuk
4. (Alvia) Pilek: infeksi virus pada saluran nafas disertai radang mukosa nasal
5. (Alita) Sesak: atau dyspnea adalah kondisi tidak nyaman yang menyulitkan Ketika bernafas
karena kurangnya pasokan udara yang masuk ke dalam paru paru
6. (Daniel) IGD: salah satu unit di RS yg menyediakan penanganan awal pasien sesuai tingkat
kegawatan
IDENTIFIKASI MASALAH
PEMBAHASAN
ALIYA
ALITA
ALIYA
Histologi bronkus
Histologi bronkiolus
Histologi dinding alveolus
ADILAH
DIAGNOSIS BANDING
ALYSHA
Bronkopneumonia
DANIEL
Bronkiolitis
- Penyakit infeksi saluran pernafasan bawah akut yg ditandai dgn inflamasi pada bronkiolus
- Disebut jga dengan
- Terjadi 75.000 anak di AS
- Gejala awal berupa respiratory akibat virus (pilek, demam ringan), muntah, batuk, rewel,
penurunan nafsu makan
- Perlu perhatikan epidemiologinya krn muncul di musim2 tertentu
ALDA, ALVIA
Asma
- Penyakit inflamasi kronis pada saluran pernafasan yg melibatkan peranan banyak hal dan
elemen seluler yg menyebabkan hiperresponsif dan gejala episodic berulang
- Etiologi: genetic, atopi, hipereaktivitas bronkus, factor lingkungan, terdapat pajanan allergen
- Factor resiko: orang dengan Riwayat atopi, hipereaktivitas bronkus, dan terdapat allergen,
lingkungan (makanan, asap rokok aktif/pasif, polusi udara di dalam/luar ruangan, perubahan
cuaca)
- Manifestasi klinis: sesak nafas, mengi, rasa berat di dada, batuk, gejala bersifat episodic, sering
memburuk pd malam hari atau menjelang pagi
MEKANISME BATUK
AJENG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DANIEL
- Pemeriksaan mikrobiologi
- Pemeriksaan laboratorium
o Leukositosis 50.000
- Pemeriksaan rontgen thorax
o Peningkatan corakan bronkovaskular
o Bronkopneumoni: bercak2 infiltrat
- Pemeriksaan CRP
o Untuk membedakan factor infeksi dan non infeksi
PATOGENESIS
ALIYA
Bronkiolitis
Asma
Pneumonia anak
DIAGNOSIS BRONKOPNEUMONIA
ALYSHA
- Anamnesis
o Kesulitan dan sakit saat pernafasan
o Nyeri peluritik
o Nafas dangkal
o Mendengkur
o Takipnea
o Batuk produktif, kental, dan gelisah
- Pemeriksaan fisik
o Ditemukan bunyi nafas di atas area yg mengalami konsolidasi, mengecil, kemudian
menjadi hilang, bunyi ronkhi, egofoni
o Menggigil dan demam 38-41’C
o Bila berlanjut bisa terjadi delirium
- Pemeriksaan penunjang
o Rontgen dada
Ditemukan bercak2 infiltrat pada 1 atau bbrp lobus
o Pengambilan secret scr bronkoskopik
Untuk mencari etiologi
o Pemeriksaan fungsi paru
o AGD
Didapat hasil yg tdk normal tergantung dari luas area yg terlibat
TATALAKSANA
AL-IMAM
- Terapi suportif
o Oksigen
o Cairan
o Nutrisi
- Terapi oksigen: untuk sesak nafas sedang dan berat
o Saturasi oksigen monitor: pulse oxymetri
- Terapi cairan: jumlah sesuai BB, suhu, dan status hidrasi, dpt per-oral, nasogastric, atau
intravena
- Bronkodilator, efeknya bisa
o Mengurangi pelepasan mediator
o Menurunkan tonus kolinergik
o Meningkatkan efektivitas mukosiliar
BRAINSTORMING
Sejak usia 2
Sistem Bayi laki2 bulan pipi pasien
pernafasan bayi berusia 5 bulan terkadang
dan anak
Mengalami timbul merah2
Pasien blm prn dan hilang tanpa
sesak nafas sejak
Anatomi, Sudah batuk spt ini diobati
2 hari
histologi, pilek selama
fisiologi seminggu
Sesak diikuti Mekanisme Ayah pasien
muntah jika batuk-pilek menderita eksim
Mekanisme diberi ASI Awalnya batuk
yg biasa kambuh
sesak nafas? kering, 3 hari
kalo makan
Hari ini sesak terakhir menjadi
tongkol
makin sedikit berdahak
bertambah dan disertai demam
rewel yg tdk terlalu Riwayat atopi
tinggi
Etiologi,
epidemiologi, Faktor Resiko
definisi,
Penegakkan
klasifikasi,
diagnosis:
patofisiologi,
Anamnesis, PF
manifestasi
klinis, factor
resiko
Diagnosis Pemeriksaan
banding sesak penunjang
nafas:
bronkopneumon
ia, bronkiolitis,
asma
Tatalaksana,
prognosis,
komplikasi
TUTORIAL 2.2 SRES KELOMPOK 2
Learning issues:
Pembahasan:
A. Collar discharge
B. Kerja kemoreseptor, mekanoreseptor:
Kemoreseptor:
Mekanoreseptor: akan ada upper airway reseptor (di invervasi oleh N. trigeminus) merangsang sensasi
penyempitan rongga dada
Chest wall reseptor: reseptor adalah muscle spindle dan golgi apparatus yg akan berperan pd
mekanisme sesak nafas
- Asma:
Tujuan: untuk meredakan saluran nafas, mengembalikan hipoksemia
Penanganan dirumah: inhalasi beta agonis short act, nilai derajat serangan, steroid oral apabila
inhalasi beta agonis blm cukup, bawa ke rs apabila tdk membaik
Ugd: beda agonis, garam nacl, mukolitik, prednisolone oral
NONFARMAKOLOGIS:
- Fisioterapi dada dan batuk efektif untuk ngeluarin sputum
- Latihan fisik
- Posisi tidur yg nyaman
- Anjurkan pasien untuk minum air hanngat 1500ml/hari
- Mandi air hangat
- Hindarkan dr factor pencetus
-Bronkiolitis
Dibagi jd 2:
a. Com base: ampicillin -> 100 mg/kgbb per hari dlm 4 hari pemberian, kloramfenikol
75mg/kgbb perhari dlm 4x pemberian
b. Hos base: cefotaksin 100mg/kgbb per hari dlm 2 hari pemberian, amikasin: 10-11 mg/kgbb
perhari dlm 2 hari pemberian
3. Komplikasi
a. Asma
- Pneumothorax: adanya udara di rongga pleura
- Pnemomediastinum: kondisi dimana udara ada di mediastinum dikarenakan trauma fisik
- Atelectasis: pengkerutan sebagian atau seluruh paru2 karena obstruksi saluran udara
- Aspergilosis: karena jamur
- Gagal nafas
- Bronchitis
b. Bronkopnemonia
- Atelectasis: pengembangan paru yg tdk sempurna, akibat reflex batuk hilang sehingga
menyumbat saluran nafas
- Abses paru: infeksi berisi jaringan nekrotik yg tjd akibat penyabaran ke parenkim paru scr
hematogenik
- Emfisema: suatu keadaan dmn terkumpulnya nanah di rongga pleura
- Endocarditis
- Meningitis: radang selaput meningen
- Empyema: kondisi ketika tjd pengumpulan cairan eksudatif
- Efusi pleura: akumulasi cairan di rongga pelura
- Necrotizing pnemo: nekrosis perifer dan tbntk lubang2 kecil
- Sepsis
c. Bronkiolitis:
- Sianosis
- Dehidrasi
- Gagal nafas
- Asma
4. Prognosis
-bronkopnemuonia: mortalitas tercapai karena tjd multidrug resistant, kebanyakan kematian tjd
pd infeksi streptococcus dan immunocompromised
-asma: sebagian asma hilang akan hilang atau berkurang seiring bertambah usia
Quo ad vitam: dubia ad bonam
Quo ad functionam: dubia ad bonam
Quo ad sanationam: dubia ad bonam
- Bronkiolitis
- Quo ad vitam: dubia ad bonam
- Quo ad functionam: dubia ad bonam
- Quo ad sanationam: dubia ad bonam
5. Pencegahan
- Bronkopnemonia: hindari kontak dgn penderita, ningkatkan daya tahan tubuh dgn makan
bergizi dan istirahat yg cukup, melakukan vaskinasi
o Vaksinasi-> pnemococus, varicella
- Bronkiolitis: menjaga hygiene, perlingan thdp paparan asam rokok dan debu, pemberian asi
ekslusif, antivirus, pemberian vitamin D untuk aktivasi kekebalan bawaan (400 unit/hari pd bayi
hingga memasuki usia dewasa)