Anda di halaman 1dari 28

TUTOR 2.

KLARIFIKASI ISTILAH

1. (Alda, Adilah) Batuk: cara tubuh untuk merespon gangguan iritasi pada tenggorak/saluran udara
sistem respirasi; pengeluaran udara dari paru dan saluran nafas secara ekspulsif dengan tekanan
yg tinggi sewaktu melewati glottis yg terbuka scr paksa dan mendadak
2. (Ajeng) Eksim: dermatitin vakulovesikular yg terasa gatal ditandai dgn eritema, edema yg
disebabkan olhe eksudat serosa di epidermis dan infiltrate peradangan di dermis disertai dgn
vesibulasi, kusta dan kemudia mengalami likenifikasi, tanda2 eksfoliasi dan pigmentasi
3. (Aliya) Demam: keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai akibat dari peningkatan pusat
pengaturan suhu tubuh di hypothalamus dan juga merupakan proses alami tubuh melawan
infeksi yg masuk
4. (Alvia) Pilek: infeksi virus pada saluran nafas disertai radang mukosa nasal
5. (Alita) Sesak: atau dyspnea adalah kondisi tidak nyaman yang menyulitkan Ketika bernafas
karena kurangnya pasokan udara yang masuk ke dalam paru paru
6. (Daniel) IGD: salah satu unit di RS yg menyediakan penanganan awal pasien sesuai tingkat
kegawatan

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Bayi laki2 5 bln sesak nafas sejak 2 hari


2. Sesak diikuti muntah jika diberi ASI
3. Pasien sudah batuk pilek selama seminggu
4. Awalnya batuk kering, 3 hari terakhir menjadi sedikit berdahak disertai demam yg tdk terlalu
tinggi
5. Hari ini sesak makin bertambah dan rewel
6. Pasien blm prn spt ini
7. Sejak usia 2 bulan pipi pasien terkadang timbul merah2 dan hilang tanpa diobati
8. Ayah pasien menderita eksim yg biasa kambuh kalo makan tongkol
LO

1. Menjelaskan anatomi, histologi, dan fisiologi saluran pernafasan pada anak


2. Menjelaskan mekanisme batuk
3. Menjelaskan patofisiologi sesak nafas sesuai diagnosis banding
4. Penegakkan diagnosis (anamnesis, PF)
5. Diagnosis banding + Pemeriksaan penunjang
6. Perbedaan gejala dan manifestasi klinis setiap DD
7. Definisi, Etiologi, epidemiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis, factor resiko dari
working diagnosis
8. Tatalaksana farmako dan non-farmako
9. Prognosis
10. Komplikasi
11. Patofisiologi sesak nafas pada bayi dan anak

PEMBAHASAN

ALIYA

Anatomi saluran pernafasan

Otot pernafasan utama dipersarafi oleh…

Otot pernafasan tambahan…

Otot ekspirasi kuat…


ADILAH

Anatomi pada bayi dan anak


AJENG

Perbedaan anatomi pada dewasa dan anak


FISIOLOGI PERNAPASAN PADA ANAK

ALITA

Perbedaan fisiologi bayi dan dewasa

HISTOLOGI SALURAN PERNAFASAN

ALIYA

Histologi bronkus
Histologi bronkiolus
Histologi dinding alveolus
ADILAH
DIAGNOSIS BANDING

ALYSHA

Bronkopneumonia

- Adalah peradangan umum dari paru2 disebut juga pneumonia bronkial


- Peradangan dimulai dalam tabung bronkial kecil, bronkiolus, dan tidak teratur menyebar ke
alveoli, peribronkiolar, dan saluran alveolar
- Etiologi: bakteri (S. pneumonia, S. aerous, S. pyogenesis), virus (cytomegalovirus), jamur,
protozoa
o non infeksi:
 Terjadi akibat disfungsi menelan atau refluks esophagus
 meliputi: Bronkopneumonia hidrokarbon yang terjadi oleh karena aspirasi
selama penelanan muntah atau sonde lambung (zat hidrokarbon seperti pelitur,
minyak tanah dan bensin). Bronkopneumonia lipoid biasa terjadi akibat
pemasukan obat yang mengandung minyak secara intranasal, termasuk jeli
petroleum. Setiap keadaan yang mengganggu mekanisme menelan seperti
palatoskizis, pemberian makanan dengan posisi horizontal, atau pemaksaan
pemberian makanan seperti minyak ikan pada anak yang sedang menangis.
Keparahan penyakit tergantung pada jenis minyak yang terinhalasi. Jenis minyak
binatang yang mengandung asam lemak
- Faktor resiko: lahir scr premature, berusia lbh muda dari 6 bulan, penyakit jantung atau paru yg
timbul setelah lahir, masalah sistem saraf (kejang/cerebral palsy)
- Manifestasi klinis: demam, dyspnea, nyeri dada, batuk berdahak, sakit kepala, fatigue

DANIEL

Bronkiolitis

- Penyakit infeksi saluran pernafasan bawah akut yg ditandai dgn inflamasi pada bronkiolus
- Disebut jga dengan
- Terjadi 75.000 anak di AS
- Gejala awal berupa respiratory akibat virus (pilek, demam ringan), muntah, batuk, rewel,
penurunan nafsu makan
- Perlu perhatikan epidemiologinya krn muncul di musim2 tertentu
ALDA, ALVIA

Asma

- Penyakit inflamasi kronis pada saluran pernafasan yg melibatkan peranan banyak hal dan
elemen seluler yg menyebabkan hiperresponsif dan gejala episodic berulang
- Etiologi: genetic, atopi, hipereaktivitas bronkus, factor lingkungan, terdapat pajanan allergen
- Factor resiko: orang dengan Riwayat atopi, hipereaktivitas bronkus, dan terdapat allergen,
lingkungan (makanan, asap rokok aktif/pasif, polusi udara di dalam/luar ruangan, perubahan
cuaca)
- Manifestasi klinis: sesak nafas, mengi, rasa berat di dada, batuk, gejala bersifat episodic, sering
memburuk pd malam hari atau menjelang pagi

MEKANISME BATUK

AJENG
PEMERIKSAAN PENUNJANG

DANIEL
- Pemeriksaan mikrobiologi
- Pemeriksaan laboratorium
o Leukositosis 50.000
- Pemeriksaan rontgen thorax
o Peningkatan corakan bronkovaskular
o Bronkopneumoni: bercak2 infiltrat
- Pemeriksaan CRP
o Untuk membedakan factor infeksi dan non infeksi

PATOGENESIS

ALIYA

Bronkiolitis
Asma
Pneumonia anak
DIAGNOSIS BRONKOPNEUMONIA

ALYSHA

- Anamnesis
o Kesulitan dan sakit saat pernafasan
o Nyeri peluritik
o Nafas dangkal
o Mendengkur
o Takipnea
o Batuk produktif, kental, dan gelisah
- Pemeriksaan fisik
o Ditemukan bunyi nafas di atas area yg mengalami konsolidasi, mengecil, kemudian
menjadi hilang, bunyi ronkhi, egofoni
o Menggigil dan demam 38-41’C
o Bila berlanjut bisa terjadi delirium
- Pemeriksaan penunjang
o Rontgen dada
 Ditemukan bercak2 infiltrat pada 1 atau bbrp lobus
o Pengambilan secret scr bronkoskopik
 Untuk mencari etiologi
o Pemeriksaan fungsi paru
o AGD
 Didapat hasil yg tdk normal tergantung dari luas area yg terlibat

TATALAKSANA

AL-IMAM

- Terapi suportif
o Oksigen
o Cairan
o Nutrisi
- Terapi oksigen: untuk sesak nafas sedang dan berat
o Saturasi oksigen monitor: pulse oxymetri
- Terapi cairan: jumlah sesuai BB, suhu, dan status hidrasi, dpt per-oral, nasogastric, atau
intravena
- Bronkodilator, efeknya bisa
o Mengurangi pelepasan mediator
o Menurunkan tonus kolinergik
o Meningkatkan efektivitas mukosiliar
BRAINSTORMING
Sejak usia 2
Sistem Bayi laki2 bulan pipi pasien
pernafasan bayi berusia 5 bulan terkadang
dan anak
Mengalami timbul merah2
Pasien blm prn dan hilang tanpa
sesak nafas sejak
Anatomi, Sudah batuk spt ini diobati
2 hari
histologi, pilek selama
fisiologi seminggu
Sesak diikuti Mekanisme Ayah pasien
muntah jika batuk-pilek menderita eksim
Mekanisme diberi ASI Awalnya batuk
yg biasa kambuh
sesak nafas? kering, 3 hari
kalo makan
Hari ini sesak terakhir menjadi
tongkol
makin sedikit berdahak
bertambah dan disertai demam
rewel yg tdk terlalu Riwayat atopi
tinggi
Etiologi,
epidemiologi, Faktor Resiko
definisi,
Penegakkan
klasifikasi,
diagnosis:
patofisiologi,
Anamnesis, PF
manifestasi
klinis, factor
resiko
Diagnosis Pemeriksaan
banding sesak penunjang
nafas:
bronkopneumon
ia, bronkiolitis,
asma

Tatalaksana,
prognosis,
komplikasi
TUTORIAL 2.2 SRES KELOMPOK 2

Learning issues:

1. Menjelaskan patofisiologi sesak nafas secara umum


2. Menjelaskan tatalaksana farmakologi dari DD sesak nafas pada kasus
3. Menjelaskan komplikasi dari DD sesak nafas pada kasus
4. Menjelaskan prognosis dari DD sesak nafas pada kasus

Pembahasan:

1. Patofisiologi sesak nafas: (Alita)

A. Collar discharge
B. Kerja kemoreseptor, mekanoreseptor:

Kemoreseptor:

Mekanoreseptor: akan ada upper airway reseptor (di invervasi oleh N. trigeminus) merangsang sensasi
penyempitan rongga dada

Ada 3 reseptor: slowly, rapid dan fibers

 Chest wall reseptor: reseptor adalah muscle spindle dan golgi apparatus yg akan berperan pd
mekanisme sesak nafas

Metaboreseptor: lokasi di skeletal muscle

C. Neuroventilaroty diasociation: ketidadakcocokan antara …, contoh: penyakit obstruktif


dan restriktif
Aliya:
2. Tatalaksana
1. Antibiotik: betalactam & klorampenikol, apabila resistant menggunakan gentamisin atau
cephalosporin sesuai etiologi yg ditemukan pada 7-10 hari apabila tdk ada komplikasi.
Harus diberikan secara mungkin
Pada neonates: spectrum luas
Ampicillin: 50 mg/KgBB atau benzicilin secara IV atau IM selama 6 jam/ 5 hari, gentamisin IM
atau IV 1x/hari selama 5 hari apabila tdk mempan thdp antibiotic tsb dpt diberikan
ceftriakson
2. 3 bulan-5 tahun: apabila disebabkan streptococcus -> kombinasi penisilin prokain IM
Bronkopnemonia community: penisilin 100 mg/kgBB dalam 4 hari pemberian
Kloramphenikol: 75 mg/kgbb per hari
Hospital based: cefotaksin, amikasin,
3. Oksigensisasi dgn nasal pronge 0.5L/menit untuk mengatasi hipoksemia
4. Koreksi gangguan asam basa dan elektrolit dgn cairan d5 ¼ NS
5. Ambroxol untuk
6. Kelancaran penafasan
7. Istirahat
8. Nutrisi

- Asma:
Tujuan: untuk meredakan saluran nafas, mengembalikan hipoksemia
Penanganan dirumah: inhalasi beta agonis short act, nilai derajat serangan, steroid oral apabila
inhalasi beta agonis blm cukup, bawa ke rs apabila tdk membaik
Ugd: beda agonis, garam nacl, mukolitik, prednisolone oral
NONFARMAKOLOGIS:
- Fisioterapi dada dan batuk efektif untuk ngeluarin sputum
- Latihan fisik
- Posisi tidur yg nyaman
- Anjurkan pasien untuk minum air hanngat 1500ml/hari
- Mandi air hangat
- Hindarkan dr factor pencetus

-Bronkiolitis
Dibagi jd 2:
a. Com base: ampicillin -> 100 mg/kgbb per hari dlm 4 hari pemberian, kloramfenikol
75mg/kgbb perhari dlm 4x pemberian
b. Hos base: cefotaksin 100mg/kgbb per hari dlm 2 hari pemberian, amikasin: 10-11 mg/kgbb
perhari dlm 2 hari pemberian

3. Komplikasi
a. Asma
- Pneumothorax: adanya udara di rongga pleura
- Pnemomediastinum: kondisi dimana udara ada di mediastinum dikarenakan trauma fisik
- Atelectasis: pengkerutan sebagian atau seluruh paru2 karena obstruksi saluran udara
- Aspergilosis: karena jamur
- Gagal nafas
- Bronchitis

b. Bronkopnemonia
- Atelectasis: pengembangan paru yg tdk sempurna, akibat reflex batuk hilang sehingga
menyumbat saluran nafas
- Abses paru: infeksi berisi jaringan nekrotik yg tjd akibat penyabaran ke parenkim paru scr
hematogenik
- Emfisema: suatu keadaan dmn terkumpulnya nanah di rongga pleura
- Endocarditis
- Meningitis: radang selaput meningen
- Empyema: kondisi ketika tjd pengumpulan cairan eksudatif
- Efusi pleura: akumulasi cairan di rongga pelura
- Necrotizing pnemo: nekrosis perifer dan tbntk lubang2 kecil
- Sepsis

c. Bronkiolitis:
- Sianosis
- Dehidrasi
- Gagal nafas
- Asma

4. Prognosis
-bronkopnemuonia: mortalitas tercapai karena tjd multidrug resistant, kebanyakan kematian tjd
pd infeksi streptococcus dan immunocompromised

-asma: sebagian asma hilang akan hilang atau berkurang seiring bertambah usia
Quo ad vitam: dubia ad bonam
Quo ad functionam: dubia ad bonam
Quo ad sanationam: dubia ad bonam

- Bronkiolitis
- Quo ad vitam: dubia ad bonam
- Quo ad functionam: dubia ad bonam
- Quo ad sanationam: dubia ad bonam
5. Pencegahan
- Bronkopnemonia: hindari kontak dgn penderita, ningkatkan daya tahan tubuh dgn makan
bergizi dan istirahat yg cukup, melakukan vaskinasi
o Vaksinasi-> pnemococus, varicella
- Bronkiolitis: menjaga hygiene, perlingan thdp paparan asam rokok dan debu, pemberian asi
ekslusif, antivirus, pemberian vitamin D untuk aktivasi kekebalan bawaan (400 unit/hari pd bayi
hingga memasuki usia dewasa)

Anda mungkin juga menyukai