Anda di halaman 1dari 9

PEMERIKSAAN IVA

:328/SOP/PPN/
No. Kode
PKMPATI.I/IV/ 2023
: Pertama
SOP Terbitan

:-
No. Revisi

Pemerintah Tgl. Mulai : 3 April 2023 UPTD Puskesmas


Kabupaten Berlaku Pati I
Pati : 1-4
Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala dr. Heriani Retnoningsih


UPT Puskesmas Pati I NIP.197603122005012008

A.Pengertian 1. IVA (Insveksi visual dengan asam asetat) adalah


pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dengan cara
mengoleskan larutan asam asetat 3-5% pada serviks dan
seluruh SSK untuk Melihat Apakah terjadi perubahan sel-
sel abnormal(lesi pra kanker / lesi acetowhite)
2. SSK (sambungan skuamo kolummar adalah garis
pertemuan sel-sel skuamosa dan sel-sel kolummar tipis
yang ada pada permukaan serviks pertemuan ini
merupakan zona transformasi yaitu area paling rentan
terhadap perubahan abnormal sel.Acetowhite adalah
daerah dalam zonatransformasi yang berubah menjadi
putih ketika diolesi larutan asam asetat 3-5%
B.Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan IVA di
unit KIA.

C.Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pati I Nomor :


050 / SK/ PKM PATI I/ IV/ 2023 tentang Pelayanan Klinis.

D.Referensi 1. Departemen Kesehatan RI, 2007, Buku Pegangan Peserta


Pelatihan Pencegahan kanker leher rahim dan kanker
Payudara, JNPK-KR, Jakarta.Departemen Kesehatan RI,
Buku Acuan Pencegahan kanker leher rahim dan kanker
Payudara, JNPK-KR, Jakarta.
2. Buku Pedoman Manajemen Penyakit Tidak Menular
diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia,Direktorat Jenderal PP & PL,Direktorat
Pengendalian Penyakit Tidak Menular tahun 2019.
3. Tapan Erik, 2005, Kanker, Antioksidan, Terapi, Elex
Media Komputindo , Jakarta.
E.Prosedur 1. Petugas menyambut pasien dengan ramah
2. Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan dan
menjelaskan hal yang mungkin terjadi selama pemriksaan:
rasa kurang nayaman, sedikit nyeri, sedikit menggangu
privasi pasien
3. Petugas membuat persetujuan tindakan yang akan
dilakukan
4. Petugas meminta pasien untuk mengosongkan kandung
kemih membersihkan genetalia dan melepas pakaian
dalam
5. Petugas menanggapi reaksi pasien
6. Petugas memposisikan pasien sesuai dengan prosedur
pemeriksaan
7. Petugas menjaga privasi pasien

PENATALAKSANAAN
1. Petugas memposisikan litotomi pasien di meja gynekologi
kemudian pakaikan selimut
2. Pasien menghidupkan lampu sorot, arahkan pada bagian
yang akan diperiksa
3. Petugas mencuci tangan di air mengalir dan mengeringkan
dengan handuk
4. Petugas memakai sarung tangan steril
5. Petugas memasang spekulum dan menyesuaikannya
sehingga seluruh leher rahim dapat terlihat
6. Petugas memeriksa leher rahim apakah curiga kanker
serviks, servisitis, ada luka atau ada kelainan lainnya
7. Petugas membersihkan cairan, darah atau mukosa
menggunakan lidi kapas dari leher rahim. Kemudian
membuang lidi kapas ke tempat sampah medis
8. Petugas mengidentifikasi ostium uteri, ssk dan zona
transformasi
9. Petugas mencelupkan lidi kapas ke dalam larutan asam
asetat lalu mengoleskan pada leher rahim.Kemudian
membuang lidi kapas ke tempat sampah medis
10. Petugas menunggu minimal 1 menit agar asam asetat
terserap dan tampak perubahan warna putih yang
disebut lesi white
11. Petugas memeriksa SSK dengan teliti, memeriksa apakah
leher rahim mudah berdarah, mencari apakah terdapat
plek putih yang tebal dan meninggi atau lesi white
12. Bila perlu petugas mengoleskan kembali asam asetat
atau usap leher rahim dengan lidi kapas untuk
menghilangkan mukosa, darah atau detris membuang
lidi kapas ke tempat sampah medis
13. Bila pemeriksaan visual telah selesai petugas
membersihkan sisa cairan asam asetat dari leher rahim
dan vagina mengunakan lidi kapas baru untuk, dan
kemudian membuang lidi kapas ke tempat sampah medis
14. Petugas melepaskan spekulum dan melakukan
dekontaminasi dengan merendam spekulum dan sarung
tangan dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit.
15. Petugas meminta pasien untuk duduk, turun dari meja
periksa dan berpakaian
16. Petugas mencuci tangan dengan air mengalir dan
mengeringkan dengan handuk
17. Petugas mencatat hasil tes IVA dan temuan lain dalam
rekam medis pasien (E-RM)
F. Unit Terkait Pelayanan KIA, KB dan IVA

G.Dokumen Form Pelaporan


Terkait
H.Rekaman historis perubahan

Tanggal Mulai
Yang diubah Isi Perubahan
No. diberlakukan
PEMERIKSAAN IVA

:
328/DT/PPN
No. Kode
/ PKMPATI.I/
IV/ 2023
DAFTAR
TILIK Terbitan : Pertama

No. Revisi :-

Pemerintah Tgl. Mulai UPTD


: 3 April 2023
KabupatenPati Berlaku PuskesmasPati I

Halaman : 1-3

Ditetapkan Oleh Kepala


dr. Heriani Retnoningsih
UPT PuskesmasPati I
NIP.197603122005012008

Unit :…………………………………………………………………...

Nama Petugas :……………………………………………………………………

Tanggal Pelaksanaan : ..…………………………………………………………………….

TIDAK
BERLA
NO KEGIATAN YA TIDAK
KU

1 Apakah Petugas menyambut pasien dengan ramah

2 Apakah Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan


dan menjelaskan hal yang mungkin terjadi selama
pemriksaan: rasa kurang nayaman, sedikit nyeri,
sedikit menggangu privasi pasien?

3 Apakah Petugas membuat persetujuan tindakan


yang akan dilakukan?

4 Apakah Petugas meminta pasien untuk


mengosongkan kandung kemih membersihkan
genetalia dan melepas pakaian dalam?
5 Apakah Petugas menanggapi reaksi pasien?

6 Apakah Petugas memposisikan pasien sesuai


dengan prosedur pemeriksaan?

7 Apakah Petugas menjaga privasi pasien?

8 Penatalaksanaan :
a. Apakah petugas memposisikan litotomi
pasien di meja gynekologi kemudian
pakaikan selimut pasien?
b. Apakah petugas menghidupkan lampu
sorot, arahkan pada bagian yang akan
diperiksa ?
c. Apakah petugas mencuci tangan di air
mengalir dan mengeringkan dengan
handuk?
d. Apakah petugas memakai sarung tangan
steril?
e. Apakah petugas memasang spekulum dan
menyesuaikannya sehingga seluruh leher
rahim dapat terlihat?
f. Apakah petugas memeriksa leher rahim
apakah curiga kanker serviks, servisitis,
ada luka atau ada kelainan lainnya?
g. Apakah petugas membersihkan cairan,
darah atau mukosa menggunakan lidi
kapas dari leher rahim. Kemudian
membuang lidi kapas ke tempat sampah
medis?
h. Apakah petugas mengidentifikasi ostium
uteri, ssk dan zona transformasi?
i. Apakah petugas mencelupkan lidi kapas ke
dalam larutan asam asetat lalu
mengoleskan pada leher rahim.Kemudian
membuang lidi kapas ke tempat sampah
medis?
j. Apakah petugas menunggu minimal 1
menit agar asam asetat terserap dan
tampak perubahan warna putih yang
disebut lesi white?
k. Apakah petugas memeriksa SSK dengan
teliti, memeriksa apakah leher rahim
mudah berdarah, mencari apakah terdapat
plek putih yang tebal dan meninggi atau
lesi white?
Bila perlu petugas mengoleskan kembali asam
asetat atau usap leher rahim dengan lidi kapas
untuk menghilangkan mukosa, darah atau detris
membuang lidi kapas ke tempat sampah medis
Bila pemeriksaan visual telah selesai
l. Apakah petugas membersihkan sisa cairan
asam asetat dari leher rahim dan vagina
mengunakan lidi kapas baru untuk, dan
kemudian membuang lidi kapas ke tempat
sampah medis?
m. Apakah petugas melepaskan spekulum dan
melakukan dekontaminasi dengan
merendam spekulum dan sarung tangan
dalam larutan klorin 0,5 % selama 10
menit?
n. Apakah petugas meminta pasien untuk
duduk, turun dari meja periksa dan
berpakaian?
o. Apakah petugas mencuci tangan dengan air
mengalir dan mengeringkan dengan
handuk?
9 Apakah petugas mencatat hasil tes IVA dan
temuan lain dalam rekam medis pasien?

CR :.................................%

Pelaksana /Auditor

Anda mungkin juga menyukai