Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN IVA

No. Dokumen SOP/002-KIA.15//2016

No. Revisi 0
SOP Tanggal Terbit 1 Maret 2016
Halaman 1-4
Kabupaten
Pacitan

UPT Puskesmas dr.Sukamto


Ngadirojo NIP.19640330 199003 1 009

1. Pengertian IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat
langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim
dengan larutan asam asetat 3-5%, merupakan cara sederhana untuk
mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin.

2. Tujuan 1. Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan IVA


2. Mengidentifikasi mereka yang mengalami lesi pra–kanker awal sehingga
mudah diobati.

3. Kebijakan SK kepala puskesmas 445/25 B.126/ 408.36.23/2016 tentang Pemberian


Pelayanan Klinis di UPT Puskesmas Ngadirojo

4. Referensi 1. Kementrian Kesehatan RI. Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker
Payudara.2013

5. Langkah- 1. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air keringkan.


langkah 2. Petugas member tahu ibu akan dilakukan pemeriksaan IVA untuk
menindak lanjuti keluhan ibu
3. Petugas menanyakan syarat untuk pemeriksaan IVA
a. Tidak melakukan hubungan seksual 1 hari sebelumnya
b. Tidak menggunakan obat yang dimasukkan dalam vagina
c. Tidak sedang haid
4. Petugas menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan IVA
5. Petugas mempersilahkan ibu untuk masuk dalam ruangan pemeriksaan
6. Petugas menutup tirai untuk menjaga privasi ibu
7. Petugas meminta ibu untuk mengosongkan kandung kencing
8. Petugas meminta ibu untuk membuka pakaian bawah
9. Petugas membantu ibu untuk tidur dalam posisi litotomi pada meja

Halaman 1/4
ginekology
10. Petugas mempersiapkan alat
11. Petugas menghidupkan lampu sorot dan atur hingga tepat pada vagina
ibu
12. Petugas memakai handscoon
13. Petugas melakukan vulva hygiene
14. Petugas memasang speculum dengan benar ( tangan kanan memegang
speculum, tangan kiri membuka labia minora,masukkan secara miring
dalam keadaan tertutup kemudian putar kembali 45° kearah bawah
hingga menjadi melintang ), kemudian buka speculum pada tangkainya
secara perlahan dan atur sampai portio terlihat dengan jelas. ( kunci
speculum dengan mengencangka nbautnya kemudian tangan kiri
memegang bagian bawah speculum )
15. Petugas membersihkan portio ibu dengan kasa memakai tampon tang.
Masukkan tampon tang pada larutan klorin
16. Petugas mengambil lidi wotten dan celupkan kedalam asama setat 3-5 %
17. Petugas masukkan lidi wotten kedalam vagina ibu sampai menyentuh
portio
18. Petugas mengoleskan lidi wotten keseluruh permukaan portio ( oleskan
secara memutar 360°searah jarum jam )
19. Petugas buang lidi wotten pada bengkok
20. Tunggu 30 detik hingga 1 menitlihat perubahan pada portio
21. Petugas menutup kembali speculum dengan mngendurkan bautnya, putar
45° ke arah kanan, tarik speculum secara perlahan dan masukkan pada
larutan klorin
22. Petugas memberitahu ibu bahwa pemeriksaan telah selesai
mempersilahkan ibu untuk menggunakan pakaian.
23. Petugasmematikanlampusorotdanbersihkanalat
24. Petugas mencuci handscoon dan lepas secara terbalik dalam larutan
klorin
25. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air kemudian keringkan
26. Petugas memberitahu ibu hasil pemeriksaan.
a. Jika terjadi perubahan warna pada portio, minta ibu untuk datang lagi
untuk pemeriksaan lebih lanjut
b. Jika tidak ada perubahan, menganjurkan ibu untuk menjaga
kebersihan alat kelaminnya.
27. Petugas melakukan dokumentasi sebagai acuan autentik.

Halaman 2/4
6. Diagram Alir

7. Hal Yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait 1. KIA
2. PUSTU
3. POLINDES

10. Dokumen 1. Rekam Medis


Terkait 2. Reg Kb/Kia
3. Reg Laborat
11. Rekaman No. Yang di rubah Isi perubahan Tanggal mulai di

Halaman 3/4
Historis berlakukan
Perubahan

Halaman 4/4

Anda mungkin juga menyukai