Anda di halaman 1dari 5

PELAYANAN PEMASANGAN IUD

No.
:
Dokumen
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal
: 30 – 01 -2018
Terbit
Halaman : 1/5
UPTD
dr. PRIJO HOETOMO
PUSKESMAS
NIP. 196110241989011002
TAROKAN
1. Pengertian Pemasangan IUD adalah suatu pelayanan pemasangan alat kontrasepsi
yang terbuat dari plastik (polyethilen)mengandung tembaga ke dalam
rongga rahim
2. Tujuan Untuk mencegah atau menunda kehamilan
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Tarokan No
188/75/SK-C/VII./418.25.3.79/2018 tentang kebijakan pelayanan klinis
di UPTD Puskesmas Tarokan
4. Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Tahun 2003

5. Alat dan 1. Alat:


bahan a. Lampu sorot
b. Spekulum (ukuran kecil,sedang,besar)
c. Tenakulum
d. Sonde uterus
e. Forsep/korentang
f. Gunting benang
g. Sarung tangan steril
h. IUD Coper Tcu 380A yang blm rusak/terbuka atau kadaluarsa
i. Cucing untuk larutan antiseptic
j. APD Level II (masker bedah, masker n95, faceshild, gawn,
handscoon)

2. Bahan :
a. Cairan antiseptik
b. Kain kasa (deppres)
c. Waskom berisi cairan klorin 0,5 %
6. Prosedur/ 1. Petugas memanggil pasien
Langkah- 2. Petugas melakukan konfirmasi identitas
langkah 3. Petugas melakukan anamnese
4. Petugas melakukan KIE pra pelayanan
5. Petugas melakukan penapisan pasien ( HPHT, paritas, riwayat
penyakit)
6. Petugas mempersilahkan pasien untuk mengisi inform concent
7. Petugas cuci tangan dan memakai APD Level II
8. Petugas melakukan pemeriksaan TTV/ fisik (menimbang berat
badan, mengukur tekanan darah)
9. Petugas menganjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kencing
10. Petugas membantu pasien berbaring pada posisi litotomi
11. Petugas cuci tangan
12. Petugas melakukan palpasi daerah perut dan periksa apakah ada
nyeri, benjolan, atau kelainan-kelainan di daerah sekitar supra pubik
13. Petugas menutup daerah perut pasien dengan kain penutup
14. Petugas menyalakan dan mengatur lampu yang terang untuk melihat
servik
15. Petugas memakai sarung tangan steril
16. Petugas melakukan inspeksi pada daerah genetalia eksterna
17. Petugas melakukan palpasi kelenjar skene dan bartholini amati
adanya nyeri atau discharge
18. Petugas memasang spekulum vagina
19. Petugas melakukan pemeriksaan inspekulo, periksa adanya lesi atau
adanya cairan pada vagina
20. Petugas mengeluarkan spekulum dengan hati-hati dan letakkan pada
larutan klorin 0,5%
21. Petugas lakukan pemeriksaan bimanual (pastikan gerakan servik
bebas, tentukan besar dan posisi uterus pastikan tidak ada infeksi
atau tumor pada cavum douglas
22. Petugas melepas sarung tangan dan memasukkan pada larutan
klorin
23. Petugas mempersiapkan alat
a. Petugas membuka sebagian plastik penutup IUD dan lipat
kebelakang
b. Petugas memasukkan pendorong kedalam tabung inserter
c. Petugas meletakkan kemasan pada tempat yang datar
d. Petugas menyelipkan kertas pengukur di bawah lengan IUD
e. Petugas memasukkan ujung lengan IUD yang sudah terlipat
kedalam tabung inserter
24. Petugas memasang sarung tangan steril baru
25. Petugas memasang spekulum
26. Petugas mengusap vagina dan servik dengan larutan antiseptik 2-3
kali
27. Petugas menjepit servik dengan tenakulum secara hati-hati
28. Petugas memasukkan sonde uterus dengan teknik tidak menyentuh
29. Petugas menentukan posisi dan kedalaman uterus kemudian
mengeluarkanluarkan sonde, bila ukuran rahim kurang dari 6 cm beri
penjelasan kepada pasien bahwa alkon tersebut tidak dapat dipasang
pada pasien
30. Petugas mengatur letak leher biru pada tabung inserter sesuai dengan
kedalaman uterus
31. Petugas memegang inserter sedemikian, sehingga leher biru pada
posisi horisontal. Masukkan tabung inserter secara hati-hati kedalam
uterus sampai leher biru menyentuh servik atau sampai terasa ada
tahanan
32. Petugas memegang serta menahan tenakulum dan pendorong dengan
satu tangan
33. Petugas melepaskan IUD dengan teknik withdrawl (menarik keluar
tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan
pendorong)
34. Petugas mengeluarkan pendorong dari tabung inserter, kemudian
inserter didorong lagi ke servik sampai leher biru menyentuh servik
35. Petugas mengeluarkan sebagian tabung inserter dan gunting benang
IUD ± 3-4 cm dari servik
36. Petugas mengeluarkan seluruh tabung inserter
37. Petugas melepaskan tenakulum dengan hati-hati
38. Petugas memeriksa servik dan bila ada perdarahan pada bekas jepitan
tenakulum, tekan dengan deppres selama 30-60 detik
39. Petugas mengeluarkan spekulum dengan hati-hati
40. Petugas merendam seluruh peralatan dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit
41. Petugas membantu pasien turun dari tempat tidur/meja ginekologi
42. Petugas membuang bahan-bahan yang habis dipakai ke tempat
sampah yang sudah disediakan
43. Petugas mencuci tangan
44. Petugas mencatat rekam medik, lengkapi kartu akseptor, dan buku
register harian KIA-KB
45. Petugas melakukan konseling paska pemasangan IUD
a. Petugas melakukan observasi selama 15 menit sebelum pasien
pulang
b. Petugas mengajarkan cara memeriksa sendiri benang IUD
c. Petugas mengingatkan jadwal kunjungan ulang
46. Petugas memberikan kartu akseptor KB pada pasien
47. Petugas mempersilahkan pasien pulang

7. Bagan Alir
Petugas
Memanggil
Pasien

Konfirmasi Identitas

Anamnese

Penapisan Pasien

KIE Pra Pemasangan

Pelayanan Pemasangan
IUD

KIE Paska Pemasangan

Pasien
Pulang

8. Hal-hal yang 1. Cuci tangan yang benar dan tepat


perlu 2. Penggunaan APD Level II
diperhatikan
9. Ruang 1. Ruang KIA-KB,Imunisasi
Terkait 2.
10. Dokumen 1. Kartu Peserta KB
Terkait 2. Rekam Medis Peserta KB
3. Inform Consent
4. Buku Register Harian Poli KIA-KB
5. Regiater Kohort KB
11. Rekaman No Yang dirubah Isi perubahan Tgl mulai
Historis diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai