Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN PENCABUTAN IUD

No. Dokumen : SOP/UKP/I/


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 22 Januari 2018
Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMAS drg. Lia Silvianty Nasty
Tanda-tangan NIP. 19790110 200604 2 005
MEURAXA

1. Pengertian Pencabutan AKDR adalah melakukan pencabutan alat kontrasepsi yang


diletakkan di dalam rahim yang berbentuk huruf T diselubungi oleh kawat
halus yang terbuat dari tembaga bekerja untuk
mencegah sperma dan ovum bertemu.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pencabutan IUD
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Nomor: 800/ /PKM-MRX/2018
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
3. Permenkes Nomor 97 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi.
4. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi
5. Pedoman Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana
5. Prosedur 1. Alat : Alat Tulis Kantor
2. Bahan :
a. Bak instrumen
b. Spekulum kecil, sedang dan besar
c. Tangpon tang
d. Tenakulum
e. Sonde
f. Gunting benang
g. Sarung tangan steril
h. IUD copper T
i. Povidone iodone
j. Kasa steril
k. Kapas Sublimat
l. Ekstraktor IUD
m. Tempat sampah
6. Langkah - 1. Petugas menerima rekam medik pasien dari petugas ruangan
Langkah pendaftaran
2. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut dan memastikan
bahwa rekam medik pasien sesuai dengan identitas pasien.

1
3. Petugas melakukan anamnesa dan pengisian status dengan hasil
anamnesa.
4. Petugas melakukan konseling/penyuluhan dengan ABPK kepada pasien
untuk memillih pelayanan KB yang dikehendaki. Jika pasien setuju
maka dilakukan tindakan. Pasien mengisi informed consent.
5. Petugas menjelaskan kepada pasien apa yang akan dilakukan dalam
proses pencabutan dan mempersilahkan pasien untuk bertanya.
6. Petugas memastikan bahwa pasien telah mengosngkan kandung
kencingnya dan mempersilahkan pasien berbaring di tempat tidur.
7. Petugas mengatur alat-alat dan bahan-bahan agar mudah dicapai.
8. Petugas memakai APD dan cuci tangan serta memakai sarung tangan.
9. Petugas memasukkan spekulum untuk melihat serviks dan benang
AKDR.
10. Petugas mengusap serviks dan vagina dengan larutan antiseptik 2
sampai 3 kali.
11. Petugas mengatakan kepada pasien bahwa sekarang akan dilakukan
pencabutan. Meminta kepada pasien untuk tenang dan menarik nafas
panjang dan memberitahu mungkin akan timbul rasa sakit tapi
normal. Pencabutan normal. Jepit benang di dekat serviks dengan
menggunakan penster klem yang sudah didesinfeksi tingkat tinggi
atau steril dan tarik benang pelan- pelan, tidak boleh menarik dengan
kuat. AKDR biasanya dapat dicabut dengan mudah. Untuk mencegah
benang putus tarik dengan kekuatan tetap dan cabut AKDR dengan
pelan-pelan. Bila benang putus saat ditarik tetap ujung AKDR
masih dapat dilihat maka jepit ujung AKDR tersebut dan tarik keluar.
Pencabutan sulit. Bila benang AKDR tidak tampak, periksa pada
kanalis servikalis dengan menggunakan klem lurus atau lengkung.
Bila tidak ditemukan pada kanalis servikalis,
masukkan klem atau alat pencabut AKDR ke dalam kavum uteri untuk
menjepit benang atau AKDR itu sendiri.
12. Petugas menunjukkan kepada pasien AKDR yang telah dicabut.
13. Pasang AKDR yang baru bila pasien menginginkan dan
kondisinya memungkinkan.
14. Petugas mempersilahkan pasien untuk turun dari tempat tidur
gynecology.
15. Petugas melepaskan sarung tangan dan merapikan alat-alat dan bahan-
bahan yang telah dipakai
16. Petugas mencuci tangan
17. Petugas melakukan pemantauan medis dan memberikan
nasehat pasca tindakan.
18. Petugas mencatat hasil pelayanan di rekam medis, kartu K/IV/KB dan
register pelayanan KB
19. Petugas mengembalikan rekam medik ke ruangan pendaftaran
7. Bagan Alir
Petugas menerima Petugas memanggil
rekam medik Pasien

Petugas melakukan
Anamnesa dan
Pemeriksaan

Informed Consent Konseling dengan


IUD ABPK

Dilakukan Pencatatan
pencabutan IUD

Pemantauan medis dan Kartu dibalikan ke


pemberian nasehat pasca rekam medik
tindakan

8. Hal-hal yang Pemantauan medis dan pemberian nasehat pasca tindakan


perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Semua ruangan yang terkait
10. Dokumen 1. Rekam Medik
terkait 2. Register Pelayanan KB
3. Kartu Akseptor Ibu (K1) dan Kartu Status Peserta KB (K4)
4. Informed Consent
11. Rekaman
No. Yang Isi perubahan Tgl. Mulai
historis diubah Diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai