Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN PEMASANGAN AKDR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSAU dr. M. MUNIR 12/SPO/PKBRS/I/2022 0 1/4
Jl. Dr. M. Munir No.18
MALANG
Ditetapkan oleh
Kepala RSAU dr. M. Munir,

Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
24 Januari 2022
...........
dr. Ari Putriani, Sp. PK
Kolonel Kes NRP 524504
Memasang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang
berupa alat terbuat dari plastik lentur atau jenis AKDR
PENGERTIAN
yang mengandung hormon protesteron dan bisa diambil
kembali apabila masa berlakunya habis
Menjarangkan atau membatasi jumlah kelahiran
TUJUAN

Keputusan Kepala RSAU dr. M. Munir Nomor


KEBIJAKAN Kep/28/I/2022 tentang Kebijakan pelayanan keluarga
berencana di rumah sakit
A. Persiapan alat :
1. IUD Kit. IUD Steril. Duk Steril
2. Larutan klorin 0,5%
3. Obat desinfektan

B. Persiapan ruangan
4. Lingkungan tertutup
5. Penerangan untuk melihat serviks

C. Persiapan klien
6. Konseling awal (sapa klien dengan ramah, k/p
perkenalkan diri bidan, beri informasi umum KB
dan jenis alkon yang tersedia dan resiko serta
keuntungan dari masing-masing kontrasepsi,
PROSEDUR jelaskan apa yang dapat diperoleh dari
kunjungannya
7. Konseling metode khusus
a. Berikan jaminan akan kerahasiaan klien
b. Kumpulkan data pribadi klien
c. Tanyakan agama yang mungkin menentang
penggunaan kontrasepsi
d. Diskusikan kebutuhan, pertimbangan dan
kekhawatiran klien dengan sikap simpatik
e. Bantu klien untuk memilih metode yang tepat
f. Jelaskan kemungkinan efek samping AKDR
sampai benar-benar dimengerti oleh klien
D. Lanjutan persiapan klien
3. Seleksi riwayat kesehatan reproduksi klien
a. HPHT, lama haid, pola perdarahan.
PROSEDUR b. Paritas dan riwayat kelahiran yang terakhir
c. Riwayat kehamilan ektopik
d. Nyeri hebat setiap haid
e. Anemia berat
f. Riwayat infeksi system genital / ISG dan PMS
g. Berganti-ganti pasangan
h. Kanker serviks
4. Jelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan
fisik dan panggul sebelum pemasangan AKDR
5. Persilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan
6. Membuat surat persetujuan
7. Klien diminta ke kamar mandi untuk kencing dan
membersihkan alat kelamin
E. Pemeriksaan panggul
8. Bantu klien naik ke meja pemeriksaan dan atur
posisi litotomi
9. Kenakan kain penutup pada klien untuk
pemeriksaan
10. Bidan cuci tangan dengan air dan sabun dan
dikeringkan dengan kain bersih
11. Palpasi daerah perut dan periksa adakah nyeri,
benjolan atau kelainan lainnya di daerah supra
pubik
12. Atur lampu untuk melihat serviks
13. Pakai sarung tangan DTT
14. Atur alat dan bahan yang akan dipakai
15. Lakukan inspeksi genitalia eksterna
16. Palpasi kelenjar skene dan bartolini, amati
adanya nyeri dan duh (discharge) vagina
17. Masukkan speculum vagina untuk ginekologik
18. Lakukan pemeriksaan inspekulo : adanya lesi,
keputihan pada vagina dan inspeksi serviks
19. Keluarkan speculum dengan hati-hati dan
letakkan kembali ke tempat semula tanpa
menyentuh alat lain
20. Lakukan pemeriksaan bimanual
21. Lakukan pemeriksaan rektovaginal bila ada
indikasi
22. Celupkan sarung tangan pada larutan klorin,
buka dan rendam dalam keadaan terbalik
23. Jelaskan hasil pemeriksaan panggul
24. Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa
yang akan klien rasakan pada proses
pemasangan, persilahkan klien untuk
mengajukan pertanyaan
25. Masukkan lengan AKDR cut 380 A tetap dalam
kemasan
F. Tindakan pemasangan AKDR
26. Pakai sarung tangan yang baru
27. Pasang speculum untuk melihat servik
28. Usap vagina dan serviks dengan larutan
antiseptic 2 – 3 kali
29. Jepit serviks dengan tenaculum
30. Masukkan sonde uterus dengan NO TOUCH
TECHNIQUE
31. Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri
dan keluarkan sonde uterus
32. Ukur kedalaman kavum pada tabung inserter
yang masih dalam kemasan
33. Angkat tabung AKDR dari kemasan
34. Pegang tabung AKDR dengan leher biru
dengan posisi horizontal, lakukan tarikan hati-
hati pada tenakulum, masukkan tabung
inserter ke dalam uterus sampai leher leher
biru menyentuh serviks
35. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong
dengan satu tangan
36. Lepaskan lengann AKDR dengan
menggunakan tehnik WITH DRAWAL
37. Keluarkan pendorong, tabung inserter di
dorong kembali ke serviks sampai leher biru
menyentuk serviks
38. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan
gunting benaang AKDR ±3-4 cm
39. Keluarkan seluruh tabung inserter buang ke
tempat sampah terkontaminasi
40. Lepaskan tenakulum dengan hati-hati dan
rendam dalam larutan klorin 0,5%
41. Priksa serviks dan bila ada perdarahan dari
tempat bekas jepitan tenakulum tekan dengan
kasa selama 30 – 60 detik
42. Keluarkan spekulum dengan hati-hati, rendam
dalam larutan klorin 0,5%
G. Tindakan paska pemasangan
43. Rendam seluruh alat dalam klorin
0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminasi
44. Buang bahan yang tidak dipakai ke
tempat yang sudah disediakan
45. Celupkan kedua tangan yang masih
memakai sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5%
46. Cuci tangan dengan air sabun
47. Pastikan klien tidak mengalami kram
hebat dan amati selama 15 menit
sebelum klien pulang

H. Konseling paska pemasangan


48. Ucapkan selamat dan jabat tangan
klilen berutahu bahwa AKDR telah
berhasil terpasang
49. Ajarkan klien memeriksa sendiri
benang AKDR dan kapan harus
dilakukan

50. Jelaskan klien apa yang harus dilakukan bila


mengalam efek samping
51. Beritahu kapan klien harus kembali ke klinik
untuk control
52. Ingatkan kembali masa pemakaian AKDR cut
390A
53. Yakinkan pada klien ia dapat datang ke klinik
setiap saat bila memerlukan konsultasi
54. Mintalah klien mengulang kembali
penjelasan yang telah diberikan oleh
petugas
55. Lengkapi rekam medik dan kartu AKDR untuk
klien
56. Merapkan alat
57. Pemberian kartu akseptor

1.Poli kandungan
2.Kamar bersalin
3.Rawat inap nifas
UNIT TERKAIT 4.Farmasi
5.CSSD
6.OK

Anda mungkin juga menyukai