Anda di halaman 1dari 4

Kasus 3

Laporan Keterampilan Praktik Kebidanan Dasar


Pada Ny. B dengan Suspect Gastritis di RS Mitra Sehat

Tanggal dan jam masuk : 26 Juli 2021, pukul 09.00 WIB


Ruangan : Ruang Rawat Inap
Data subjektif

 Identitas Klien
Nama : Ny. B
Umur : 28 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Suku/bangsa : Jawa/WNI
Alamat : Jl.Kenanga No.88 RT 5/RW 3 Tajem Maguwoharjo Depok Sleman DIY
 Keluhan utama : Nyeri perut dan mual
keluhan lainnya : Nyeri pada uluh hati seperti ada sensasi terbakar di dada, rasa pahit
menjalar sampai tenggorokan mengakibatkan kesulitan menelan dan mual.
Data objektif

 KU dan TTV
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 38 C
Pernapasan : 22 x/menit
 Pemeriksaan fisik : Pemenuhan nutrisi tidak dapat melalui oral.
 Pemeriksaan penunjang :-

Diagnosis : Suspect Gastritis

Tindakan dan terapi :

1. Melakukan tindakan pemasangan NGT dengan cara :

 Menjaga privasi pasien


 Memberikan salam dan memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
 Mencuci tangan bersih
 Menyiapkan dan mendekatkan alat
 Memakai handscoon bersih
 Memposisikan pasien semi flower
 Memasang pengalas di atas dada pasien
 Memeriksa lubang hidung yang akan digunakan untuk insersi
 Mempersiapkan pipa nasogastrik
 Mengukur panjang pipa yang akan digunakan dengan cara mengukur panjang dari tengah
telinga ke puncak hidung lalu diteruskan ke titik antara processus xiphoideus dan umbilicus
lalu tandai dengan melihat skala pada pipa
 Mengoleskan lubrikan pada ujung pipa sepanjang 15 cm pertama untuk melicinkan
 Memasukkan ujung pipa melalui lubang hidung sambil meminta pasien untuk melakukan
gerakan menelan sampai mencapai batas yang ditandai
 Menguji letak NGT apakah sudah sampai lambung dengan menggunakan metode Whoosh
tes
 Memasang membran stetoskop setinggi epigastrium kiri
 Melakukan aspirasi udara dengan spoit 10 cc
 Memasang spoit 10 cc yang telah berisi udara ke NGT
 Menyemprotkan udara yang berada di dalam spuit dengan cepat sambil mendengarkan ada
tidaknya suara “whoosh” pada stetoskop. Jika terdengar suara “whoosh” maka NGT telah
masuk ke dalam lambung. Jika tidak terdengar maka selang NGT dimasukkan/dikeluarkan
beberapa cm. Kemudian dilakukan pengulangan metode “whoosh” hingga terdengar suara
pada stetoskop
 Bila ujung pipa tidak berada di lambung segera tarik pipa, dan coba memasangnya lagi. Bila
penderita mengalami sianosis atau masalah respirasi segera tarik pipa
 Fiksasi pipa menggunakan plester pada muka dan hidung, hati-hati jangan menyumbat
lubang hidung pasien
 Mengalirkan ke dalam kantong penampung yang disediakan atau menutup ujung pipa bila
tidak segera digunakan dengan cara melipat ujung pipa nasogastrik. Bila digunakan untuk
memasukkan makanan, dihubungkan dengan spuit.
 Memposisikan pasien semi flower
 Memasang pengalas di atas dada pasien
 Membuka ujung pipa lalu menghubungkan ujung selang NGT dengan spuit berisi cairan
 Memasukkan cairan secara perlahan kedalam selang NGT
 Menutup ujung
 Merapikan dan memberitahu pasien tindakan sudah selesai
 Merapikan alat dan dekontaminasi alat bekas pakai
 Melepas handscoon
 Mencuci tangan bersih
 pipa NGT dan membersihkan jika ada yang menetes
2. Melakukan tindakan personal Hygiene pasien (memandikan pasien) dengan cara :
 Menjaga privasi pasien
 Memberikan salam dan memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
 Mencuci tangan bersih
 Menyiapkan dan mendekatkan alat
 Memakai handscoon bersih
 Menawarkan pasien untuk BAB dan BAK
 Memasang selimut mandi
 Melepaskan pakaian bagian atas
 Meletakkan handuk dibawah kepala pasien
 Membasuh dan bilas wajah pasien, telinga dan lehernya dengan baik dan mengeringkan
dengan handuk
 Meletakkan handuk pada lengan terjauh
 Membasuh, membilas, dan mengeringkan lengan terjauh
 Meletakkan handuk pada lengan terdekat
 Membasuh, membilas, dan mengeringkan lengan terdekat
 Membuka selimut mandi bagian atas dan lipat sampai ke pinggang, menutupi dada pasien
dengan handuk, tangan pasien dikeataskan
 Membasuh, membilas, dan mengeringkan bagian dada, lipatan dibawah payudara, dan
membubuhkan bedak
 Melipat selimut mandi ke daerah pubis
 Membasuh, membilas, dan mengeringkan bagian abdomen
 Menganjurkan pasien miring kiri
 Meletakkan handuk dibawah punggung sampai bokong pasien
 Membasuh, membilas, dan mengeringkan daerah punggung dan bokong
 Memeri bedak daerah yang menonjol untuk mencegah decubitus pada punggung dan
bokong
 Menganjurkan pasien terlentang, membantu pasien memakai pakaian atas
 Membuka pakaian bawah
 Meletakkan handuk pada kaki terjauh
 Membasuh, membilas dan mengeringkan kaki terjauh
 Meletakkan handuk pada kaki terdekat
 Membasuh, membilas dan mengeringkan kaki terdekat
 Menggulung handuk dan memasukkan di bawah bokong
 Membasuh, membilas, dan mengeringkan bagian genitalia :
o Untuk pasien wanita : membasuh dari depan kebelakang dan mengeringkan dengan
hati-hati
o Untuk pasien pria : membasuh dan mengeringkan penis, skrotum dan daerah
pangkal paha dengan hati-hati
 Membantu pasien memakai pakaian bawah
 Mengangkat selimut mandi
 Menutupi bantal dengan handuk, kemudian rambut pasien disisir
 Memberi posisi nyaman bagi pasien
 Membereskan alat-alat dan mengembalikan ke tempatnya
 Melepaskan handscoon
 Mencuci tangan bersih

3. Melakukan tindakan memasang dan melepas verbedent dengan pasien di atas tempat tidur :

 Menjaga privasi pasien


 Memberikan salam dan memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
 Mencuci tangan bersih
 Menyiapkan dan mendekatkan alat
 Memakai handscoon bersih
 Meletakkan alat tenun yang telah disusun sesuai pemakaian didekat tempat tidur
 Bantal dan selimut pasien ditaruh dikursi
 Pasien dimiringkan ke satu sisi
 Melepaskan kain tenun pada daerah yang kosong, dari bawah kasur lalu gulung satu persatu
sampai dengan punggung pasien
 Stik laken digulung ketengah tempat tidur sejauh mungkin
 Perlak dibersihkan dengan larutan desinfektan, air bersih kemudian keringkan dan digulung
ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
 Sprei besar digulung ke tengah tempat tidur sejauh mungkin, sprei besar yang baru
dibentangkan lalu digulung setengah bagian, gulungannya ditaruh dibawah punggung pasien
dan setengahnya lagi dibentangkan dan dipasang dibawah kasur.
 Perlak dibentangkan lalu digulung setengah bagian, gulungannya ditaruh dibawah punggung
pasien
 Stik laken dibentangkan diatas perlak lalu digulung setengah bagian, gulungannya ditaruh
dibawah punggung pasien dan setengahnya lagi dibentangkan dan dipasang dibawah kasur
bersama perlak
 Setelah selesai dan rapi pada satu bagian, pasien dimiringkan kearah yang berlawanan yang
tadi telah dibersihkan
 Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur
 Stik laken diangkat dan masukan dalam tempat kain kotor
 Perlak dibersihkan seperti tadi kemudian diangkat dan masukan dalam tempat kain kotor
 Laken kotor dilepas dan masukkan dalam tempat kain kotor
 Laken dibuka dari bawah punggung pasien, tarik dan ratakan setegang mungkin masukkan
kebawah kasur
 Perlak dan stik laken dipasang seperti tadi
 Sarung bantal yang kotor dilepas lalu ratakan isinya dan ganti dengan yang bersih
 Bantal disusun dan pasien dibaringkan dengan sikap yang nyaman
 Selimut kotor diganti yang bersih
 Membereskan alat
 Melepas handscoon
 Mencuci tangan bersih

Untuk tindakan terapi obat pasien diberikan:


 Ranitidin dosis 1mg/kgBB/jam/IV
 Paracetamol dosis 15 mg/kgBB/4 jam/IV
 Vitamin B Complex 0,25 ml injeksi IV
Evaluasi hasil :
- Kebutuhan nutrisi dan cairan tubuh pasien terpenuhi
- Pemenuhan kebutuhan personal hygiene memandikan pasien
- Pemenuhan kebutuhan personal hygiene verbedent diatas tempat tidur
- Obat sudah diberikan sesuai instruksi/advice dokter

Yogyakarta, 24 Juli 2021


Pembimbing Institusi Mahasiswa Praktikan

( Fika Lilik Indrawati, S.SiT.,MPH) ( Intan Christi)


NIK. 450614001 Nim 20180001

Anda mungkin juga menyukai