Anda di halaman 1dari 5

Kasus 8

Laporan Keterampilan Praktik Kebidanan Dasar


Pada Ny. R dengan Appendixcitis di RS Sejahtera

Tanggal dan jam masuk : 29 Juli 2021, pukul 10.00 WIB


Ruangan : IGD
Data subjektif

 Identitas Klien
Nama : Ny. R
Umur : 32 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/bangsa : Jawa/WNI
Alamat : Jl.Imogiri Timur No. 50 Banguntapan Bantul
 Keluhan utama : Nyeri perut sebelah kanan bawah
Keluhan lainnya : Pasien mengatakan nafsu makan menurun, kadang merasa mual-
mual,
lemas.

Data objektif

 KU dan TTV
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 37,2 C
Pernapasan : 22 x/menit
BB : 58kg
TB : 155 cm
 Pemeriksaan fisik : Nyeri tekan pada perut kuadran kanan bawah, tepatnya pada titik
Mac Burney.
 Pemeriksaan penunjang : Tanggal 29 Juli 2021 Pemeriksaan USG: abdomen tampak, MC
burney gambaran proses sedang (appendiksitis sup akut), tidak tampak tanda-tanda infeltrat,
tidak tampak tanda-tanda perfolasi
Diagnosis : Appendixcitis
Tindakan dan terapi :
1. Melakukan tindakan pengambilan darah vena dengan cara :
Petugas mempersiapkan alat dan perlengkapan, mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan.
Periksa apakah petugas menggunakan sarung tangan baru dan mengganti sarung tangan saat
menangani pasien baru.
Identifikasi

 Petugas akan mengajukan pertanyaan seputar identitas pasien. Beri jawaban dengan jelas
untuk mencegah tertukarnya sampel atau formulir.
Pengecekan dan konfirmasi isi formulir permintaan pemeriksaan

 Petugas akan membacakan pemeriksaan sesuai formulir. Simak dan pastikan tidak ada
pemeriksaan yang terlewat untuk mencegah pengambilan darah ulang karena sampel
kurang.
Pemasangan label identitas pada tabung

 Barcode atau label berisikan identitas pasien akan menempel di tabung sampel. Pastikan
identitas pada label memang berisi identitas kita untuk mencegah tertukarnya sampel dan
kesalahan memasukkan data.
Pengaturan posisi tangan dan pemasangan tourniquet

 Tourniquet dipasang untuk memudahkan petugas menemukan vena sebagai lokasi


pengambilan darah. Tourniquet dipasang maksimal 1 menit. Ingatkan petugas jika
pemasangan lebih dari 1 menit, atau jika kita tidak nyaman karena memiliki kulit sensitif,
mintalah tourniquet dipasang di atas pakaian.
Pemasangan jarum steril dan baru

 Pastikan petugas menggunakan jarum steril yang masih baru dikeluarkan dari kemasannya.

Pembersihan area pengambilan darah

 Pastikan petugas membersihkan kulit pada area pengambilan darah dengan alkohol 70%
dengan arah spiral mengarah ke luar untuk mencegah kontaminasi dan infeksi. Pastikan area
yang sudah dibersihkan dibiarkan mongering selama 30 detik agar tidak menyebabkan nyeri
saat alkohol kontak dengan tempat masuknya jarum.
Pengambilan darah

 Petugas akan memasukkan jarum dengan kemiringan 30 derajat. Menarik nafas saat jarum
ditusukkan dapat mengurangi rasa nyeri. Tabung akan diisi sampel sesuai batas volume
tabung dan yang sudah terisi akan dibolak-balik agar bercampur dengan zat tambahan pada
tabung
Pelepasan jarum dan menutup bekas pengambilan darah

 Bekas pengambilan darah ditutup dengan kasa dan plester untuk mencegah pendarahan.
Penggunaan kapas tidak dianjurkan karena dapat menempel pada bekas luka.

2. Melakukan pemasangan infus RL 24 tpm sebagai pemenuhan kebutuhan elektrolit dengan cara :
 Cek program terapi cairan/review keputusan pemberian terapi cairan
 Menanyakan keluhan utama/memeriksa adanya tanda kegawatan
 Cuci tangan
 Siapkan alat - alat
 Berikan salam, panggil klien dengan sopan
 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakannya
 Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
 Letakkan pasien pada posisi semi fowler atau supine jika tidak memungkinkan.
 Bebaskan lengan pasien dari lengan baju/kemeja
 Letakkan manset 5-15 cm diatas tempat tusukkan
 Letakkan alas plastik dibawah lengan klien
 Periksa label pasien sesuai dengan kebutuhan cairan yang akan diberikan.
 Hubungkan cairan infus dengan infus set dan gantungkan.
 Alirkan cairan infus melalui selang infus sehingga tidak ada udara di dalamnya.
 Kencangkan klem sampai infus tidak menetes dan pertahankan kesterilan.
 Kencangkan tournikuet/manset tensi meter (tekanan dibawah tekanan sistolik).
 Anjurkan pasien untuk mengepal dan membukanya beberapa kali, palpasi dan pastikan
tekanan yang akan ditusuk
 Bersihkan kulit dengan cermat menggunakan kapas alkohol, lalu diulangi dengan
menggunakan kapas betadin. Arah melingkar dari dalam keluar lokasi tusukkan.*
 Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5 cm dibawah tusukkan.
 Pegang jarum pada posisi 30 derajat pada vena yang akan ditusuk. setelah pasti masuk lalu
tusuk perlahan dengan pasli.
 Rendahkan posisi jarum sejajar pada kulit dan tarik jarum sedikit lalu teruskan plastik iv
catheter kedalam vena
 Tekan dengan jari ujung plastik iv catheter tarik jarum infus keluar*
 Sambungkan plastik iv catheter dengan ujung selang infus.
 Lepaskan manset
 Buka klem infus sampai cairan mengalir lancar.
 Oleskan dengan salep betadin diatas penusukkan, kemudian ditutup dengan kassa steril
 Fiksasi posisi plastik iv catheter dengan plester.
 Atur tetesan infus sesuai ketentuan, pasang stiker yang sudah diberi tanggal.
 Evaluasi hasil kegiatan
 Bereskan alat-alat
 Cuci tangan
 Dokumentasi

3. Memberikan terapi obat ranitidine 2 x 1 amp, antrain 2 x1 amp per parenteral


4. Ambulasi pasien ke bangsal harapan dengan cara :
 Tenaga keperawatan menyiapkan berkas rekam medik dan seluruh kebutuhan pasien yang
akan dilakukan pemindahan ke ruang rawat lain sesuai dengan indikasi pasien
 Tenaga keperawatan menghubungi ruang rawat untuk melakukan konfirmasi ulang tentang
kesiapan ruang rawat yang akan menerima pasien
 Tenaga keperawatan membawa membawa pasien beserta berkas rekam medik dan seluruh
kelengkapan pasien sesuai dengan kebutuhan pasien ke ruang rawat sesuai dengan indikasi
pasien
 Tenaga keperawatan melakukan hand over tentang kondisi pasien beserta seluruh
kelengkapan pasien sesuai dengan kebutuhan pasien kepada tenaga keperawatan ruang rawat
yang akan menerima pasien dengan menandatangani formulir transfer.
 Tenaga keperawatan yang menerima pasien membawa pasien ke kamar pasien yang sudah
disiapkan sesuai dengan indikasi pasien
 Tenaga keperawatan yang menerima pasien memberikan posisi yang nyaman dan memonitor
kondisi pasien sesuai dengan prosedur yang berlaku.
5. Merencanakan tindakan laparoskopi pada tanggal 30 Juli pukul 10.00 WIB
6. Persiapan pre Operasi: menganjurkan pasien untuk berpuasa, mengambil darah vena, memasang
kateter
(pemasangan kateter) :
 Menyambut pasien dan memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang dilakukan
 Melakukan cuci tangan dan mengeringkan dengan tissu (pra dan pasca tindakan)
 Tanggap terhadap respon pasien
 Mempersiapkan alat dan mendekatkan alat ke dekat klien (Buka kantong kateter sesuai
petunjuk, jaga agar tetap steril, masukan ke dalam bak instrumen)
 Bantu klien pada posisi dorsalrecumbent
 Selimuti klien dengan selimut mandi.
 Memasang perlak pengalas
 Mendekatkan bengkok
 membuka sistem drainase. Metakkan kantung drainase di tepi dasar kerangka tempat tidur.
Menaikkan selang drainase keatas diantara pagar tempat tidur.
 Memposisikan lampu menyinari daerah perianal (k/p)
 Menggunakan sarung tangan sekali pakai
 Membersihkan genitalia dengan melakukan vulva hygiene, dengan menggunakan kapas
sublimat (pasien perempuan) / Membersihkan genitalia dengan cara penis dipegang dengan
tangan non dominan penis dibersihkan dengan menggunakan kapas sublimat oleh tangan
dominan dengan gerakan memutar dari meatus keluar. Tindakan bisa dilakukan beberapa
kali hingga bersih (pasien laki-laki)
 Mencuci tangan
 Menggunakan sarung tangan steril
 Mengambil duk lobang dan tutup daerah perineum klien
 Memberikan pelumas/jelly pada ujung kateter 2,5-5 cm (gunakan tangan nondominan, agar
tangan dominan tetap steril)
 Tangan non dominan membuka labia (pasien perempuan), tangan non dominan memegang
penis (pasien laki-laki) pertahankan dalam posisi ini sepanjang prosedur dan dengan tangan
dominan ambil cateter 7,5-10 cm dari ujung, meletakkan ujung lain kedalam wadah
penampung urine
 Meminta klien untuk tidak mengejan dan mengambil nafas panjang sambil masukkan cateter
melalui meatus
 Mendorong cateter 5-7,5 cm pada orang dewasa perempuan, 10 cm pada orang dewasa laki-
laki dan 2,5 cm pada anak-anak atau sampai urine mengalir pada ujung cateter.
 Lepas labia (pasien perempuan), lepas penis (pasien laki-laki) dan pegang cateter dengan
tangan non dominan
 Membiarkan kandung kemih kosong benar
 Dengan tangan dominan, menyambungkan spuit dengan port injeksi pada ujung cateter
 Perlahan injeksi aquades 20-30 cc atau sesuai ukuran yang tertulis
 Setelah mengembangkan balon dengan baik, tarik perlahan cateter dengan tangan non
dominan untuk merasakan tahanan.
 Melepaskan duk lobang dari daerah perineum klien
 Menghubungkan ujung cateter dengan selang penampung sistem drainase
 Plester cateter ke paha sebelah dalam dengan plester non-alergik
 Merapikan dan mengatur posisi klien agar nyaman
 Merapikan peralatan kembali
Evaluasi hasil :
1. Sampel darah vena telah diambil
2. Kebutuhan elektrolit terpenuhi, terpasang infus RL 24 tpm
3. Terapi obat telah diberikan melalui parenteral
4. Pasien sudah di bangsal harapan
5. Tindakan laparoskopi akan dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2021 pukul 10.00 WIB
6. Persiapan pre operasi: pasien bersedia untuk berpuasa, darah vena telah diambil, kateter
terpasang ukuran 16 fr.

Yogyakarta, 29 Juli 2021


Pembimbing Institusi Mahasiswa Praktikan

( Fika Lilik Indrawati, S.SiT.,MPH) ( Intan Christi)


NIK. 450614001 Nim : 20180001

Anda mungkin juga menyukai