Anda di halaman 1dari 14

DOSEN ; Nini Wagola. S.Kep..

Ns

TEKNIK MENGATASI NYERI A. DISTRAKSI Pengertian Suatu metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara menghilangkan perhatian klien pada hal-hal sehingga klien akan lupa terhadap nyeri yang dialami. Macam-macam teknik distraksi 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bernapas pelan-pelan Masase sambil menarik nafas pelan-pelan Mendengarkan lagu menepuk-nepuk jari tangan/kaki Membayangkan hal-hal yang indah sambil menutup mata Menonton tv (acara kegemaran) DLL.

Bimbingan imajinasi (guided imagery) 1. 2. 3. 4. 5. Bina hubungan saling percaya Jelaskan prosedur : tujuan,posis,waktu,dan peran perawat sebagai pembimbing. Anjurkan klien mencari posisi yang nyan menurut klien. Duduk dengan klien tapi jangan mengganggu. Lakukan pembimbingan dengan baik terhadap klien Minta klien untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan atau pengalaman Yang membantu penggunaan semua indra dengan suara yang lembut Ketika klien rileks,klien berfokus pada bayangannya dan pada saat itu perawat tidak boleh berbicara lagi. Jika klien menunjukan tanda-tanda agitasi,gelisa atau tidak nyamanperawat harus menghentikan latihan dan memulainya lagi ketika klien telah siap. Relaksasi akan mengenai seluruh tubuh,setelah 15 menit,klien harus memerhatikan tubuhnya,lalu catat daerah yang tegang dan daerah ini akan digantikan dengan relaksasi.Biasanya klien rileks setela tutup mata atau mendengarkan musik yang lembut sebagai background yang membantu Catat hal-hal yang digambarkan klien dalam pikiran untuk digunakan pada latihan selanjutnya.

B. RELAKSASI Pengertian Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada klien yang mengalami nyeri kronis. Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketengangan otot,rasa jenuh,kecemasan sehinggah mencegah penghambat stimulus nyeri Tiga hal utama yang dibutuhkan dalam teknik relaksasi. 1. Posisi klien yang tepat 2. Pikiran beristirahat 3. Lingkungan yang tenang Prosedur pelaksanaan 1. Atur posisi klien agar rileks,tanpa beban fisik (posisi dapat berfikir atau berbaring) 2. Instruksikan klien untuk menhirup nafas dalam sehingga rongga paru berisi udara yang bersih. 3. Instruksikan klien untuk secara berlahan untuk menghimbuskan udara dan memberkiannya keluar dari setiap bagian anggota tubuh,Bersamaan hal-hal ini,minta klien memutuskan perhatianbetapa nikmat rasanya 4. Instruksikan klien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat (sektar 1-2 menit) 5. Instruksikan klien untuk bernafas dalam,kemudian menghembuskan berlahan lahan,dan merasakan saat itu udara mengalir dari tangan,kaki,menuju ke paruparu,kemudian udara dibuang kelar.Minta klien memusatkan perhatian pada kaki dan tangan,udara yang dikeluarkan,dan merasakan kehangatannya. 6. Instruksikan klien untuk mengulangi prosedur no.5 dengan memusatkan perhatian pada kaki-tangan,punggung ,perut,bagian tubuh yang lain. 7. Setelah klien merasa rileks,minta klien secara berlahan menambah irama pernapasan.Gunakan pernafasan dada atau abdumen.jika frekuensi nyeri bertambah,gunakan pernafasan dangkal dengan frekuensi yang lebih cepat. TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF Lengkukan punggung kebelakang sambil menarik nafas dalam,tekan keluar lambung,tahan,lalu relaks,Tarik nafas dalam,tekan keluar perut,tahan,relaks. Tarik kaki dan ibu jari belakang mengarah kemuka tahan,relaks,Lipat ibu jari secara serentak,kencangkan betis paha dan pantat selama 5-7 detik,bimbing klien ke daerah otot yang tegang,lalu anjurkan klien untuk merasakannya,dan tegangkan otot sepenuhnya,kemudian relaks selama 12-30 detik.

4. Selam melakukan teknik relaksasi,catat respon nonverbal klien.jika klien menjadi agitasi atau tidak nyaman,hentikan latihan dan jika klien terlihat kesulitan,relaksasi hanya pada sebagian tubuh.Langkah kecepatan latihan dan berkosentrasi pada bagian tubuh yang tegang (klien harus mengetahui dari awal bahwa latihan ini dapat dihentikan kapanpun). 5. Dokumentasikan dalam catatan perawat,respon klien terhadap teknik relaksasi terhadap perubahan tingkat kenyamanan klien. C. PEMIJATAN MASASE Pengertian Pengurutan dan pemijatan yang megstimulasikan sirkulasi darah serat metabolisme dalam jaringan. Tujuan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengurangi Ketegangan otot Menggunakan relaksasi fisik dan psikologis Mengkaji kondisi Meenunkatakan sirkulasi / peredaran darah pada arah yang di masase.

Persiapan alat 1. Pelimas (minyak hangat / pelumas) 2. Handuk Prosedur pelaksanan Pengertian Teknik relaksasi otot yang tidak memerlukan imajinasi,ketekunan,atau sugesti (martha Devis, 1995) Prosedur pelaksanaan 1. Bina hubunhan saling percaya 2. Jelaskan prosedur Tujuan Posisi berbaring atau duduk dikursi di kepala di potong

Waktu 2x15menit/jam Empat kelompok utama yang digunakan dalam teknik relaksasi,antara lain : a. Tangan,lengan bawah, dan otot bisep; b. Kepala,muka,tenggorokan,dan bahu termasuk pemusatan perhatian pada dahi,pipi,hidung,mata,rahang,bibir,lidah dan leher.sedapat mungkin perhatian diarahkan pada kepala karena secara emosional,otot yang penting dalam tubuh ada disekitar area ini; c. Dada,lambung,dan punggung bagian bawah; d. Paha,pantat,betis,dan kaki.

3. Anjurkan klien untuk mencari posisi yang nyaman dan ciptakan lingkungan yang nyaman 4. Bimbing klien untuk melakukan teknik relaksasi (prosedur diulang paling tidak satu kali).jika area tetap tegang,dapat diulang lima kali dengan melihat respon klien. Kepalkan kedua telaoak tangan, lalu kencangkan bisep dan lengan bawa selama 5-7 detik.Bimbing klien ke daerah otot tegang,anjurkan klien untuk merasakannya,dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian relas selama 12-30 detik. Kerutkan dahi keatas pada saat yang sama,tekan kepala sejauh mungkin kebelakang,{atur searah jarum jam dan kebalikannya,kemudian dianjurkan klien untuk mengerutkan otot muka, seperti kenari:cemberut mata kedipkedipkan,bibir di monyongkan,lidah ditekan ke langit-langit,dan bahu dibungkukan selama 5-7 detik.Bimbing kedaerah otot yang tegang,anjurkan klien untuk memikirkan rasanya,dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian relaks selama 12-30 detik.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Siapkan alat-alat yang dibutuhkan Identifikasi klien Beritahukan klien tindakan yang akan dilakukan. Cuci tangan Atur klien dalam posisi telungkup.jika tidak bisa,dapat diatur dalam posisi miring. Letakan sebuah bantal kecil di bawah perut klien u/ menjaga posisi yang tepat Tuangkan sedikit lasion ke tangan (tangan perawat). Uasap kedua tangan sehingga losion akan rata pada permukaan tangan. 8. Lakukan masase pada punggung.Masase dilakukan secara halus.gunakan lasion sesuai kebutuhan. 9. Metode masase a. Selang seling tangan.masase punggung dengan tekanan pendek,cepat,bergantian tangan. b. Remasan. Usap otot bahu setiap tangan anda yang dikerjakan secara bersama. c. Gesekan.masase punggung dengan ibu jari,dengan gerakan memutar sepanjang tulang punggung dari sakrrum ke bahu. d. Efluasi.Masase punggung dengan dua tangan,melakukan tekanan lebih halus dengan berakan ke atas u/ membantu balik vena.

e. Petriasi. Tekan punggung secara horisontal.pindah tangan kearah berlawanan dengan menggunakan gerakan meremas. f. Tekanan penyakit.Secara halus tekan punggung dengan ujung-ujung jari u/menggahiri masase. PERHATIAN: Masase dapat dikerjakan pada saat akan memandikan klien / saat mandi,sebelum tidur, atau klien menghendaki Masase dilakukan selama 5-10 menit. Efek relaksasi dapat dicapaimaksimal jika masase dilukukan sesuai dengan gerakan pernafasan. Perhatian kemungkinan klien alergi terhadap minyak a/losion. Hindari pemijatan pada areah kemerahan kecuali jika kerahan tersebut hilang di waktu masase. Masase juga dapat dilakukan pada areah leher,tangan kaki. Masase dapat merupakan kontraindikasi pada klien imobilitas tertentu yang dicurigai mempunyai gangguan pengumpulan darah.

D. KOMPRES 1. PEMBERIAN KOMPRES PANAS

Pengertian Memberikan rasa hangat pada klien menggunakan cairan aa/ alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukannya. Tujuan 1. 2. 3. 4. 5. Memperlancar sirkulasi darah. Mengurangi rasa sakit. Meransang peristaltik usus Memperlancar pengeluaran getah radang (eksudat). Memberi rasa aman / dan tenang.

Dilakukan pada 1. 2. 3. 4. 5. Klien dengan perut kembung Klien dengan kedinginan,misal:akibat narkose,iklim,dsb. Klien yang mengalamimradang misal : radang persendian, adneksitis,dll. Kekejangan otot (spasmus) Adanya bases (bengkak)akibat suntikan

6. Tubuh dengan abses, hematom. Metode kompres panas 1. Kompres panas basah 2. Kompres panas kering menggunakan: a. Buli-bili panas basah b. Banta listrik c. Busur lampu / cahaya, solux,fohn (tdk dibahas). Kompres panas basah Persiapan alat Bakti berisi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kom tertutup steril berisi cairan hangat sesuai kebutuhan (40-46)celsius Baki steril berisi pinset 2 buah, kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai. Perban kasa atau kain segitiga. Plester dengan gunting pelester Pengalas Sarung tangan berisih ditempatnya. Kapas dan wash bensin dalam botol kecil Bengkok 2 (1 kosong,1 berisi lision 3%).

Prosedur Pelaksanaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Berikan penjelasan tentang tindakan yang dilakukan. Bawa alat-alat kedekat pasien. Pasang sampiran,jika perlu. Bantu klien pada posisi nyaman dan tepat. Cuci tangan. Pasang pengalas dibawah area yang akan diberi kompres. Pakai sarung tangan. Buka balutan perban (jika diperban) dan bung bekas kedalam bengok kosong. Ambil beberapa potong kasa dengan pingset dari baki steril dan masukan kedalam kom berisicairan u/ mengompres. 10. Ambil pingset satu lagi u/ memegang dan memeras kompres hangat dan kompres hangat agar kasah tidak terlalu basah. 11. Selanjutnya ambil kasa dengan cara diregangkan / dibentakan dan letakan diatas areh yang membutuhkan kompres hangat. 12. Perhatikan respon klien,adakah rasa tidak nyaman dan beberapa detik setelah kasa hangat menempel kulit,angkat tepi kasa u / mengkaji apakah terdapat kemerahan kulit yang dikompres.

13. Jika pasien menoleransi kompres hangat tersebut,tutupkan kasa kompres hangat basah pada areh yang memerlukan kompres,lalu lapis dengan kasa kering dan selanjutnya balut dengan perban kasah atau kain segitiga serta fiksasi dengan plester atau ikat. 14. Lakukan perasat ini selama 15-30 minit atau sesuai proggramterapi dan anti balutan kompres hangat setiap 5 menit sekali. 15. Lepas sarung tangan dan masukan kedalam tempatnya. 16. Atur posisi klien kembali nyaman. 17. Bereskan dan bersihkan alat-alat untuk disimpan kembali. 18. Cuci tangan. 19. Dokumentasi. Perhatian : Kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres dipertahankan tetap hangat. Cairan jangan terlalu panas, hindarkan kulit terbakar (suhu cairan40-46c). Kain konpres harus lebih besar dari bagian yang akan dilompres. Untuk kompres hangat basah pada luka terbuk,klien harus steril. Untuk permukaan tertutup (bengkak,memar),peralatan harus berisi (tidak infetan).

Kompres panas kering Kompres panas dengan bili-bili panas (WWZ) Tujuan 1. Mengurang / membebaskan nyeri, spasmus otot,peradangan atau kogesti. 2. Memberikan rasa Dilakukan pada 1. Klien yang kedinginan 2. Atas saran dokter 3. Persiapanaether bet Prosedur pelaksanaan 1. 2. 3. 4. Berikan penjelasan kepda klien tentang perasat yang akan diberikan. Sipkan peralatan. Cuci tangan Lakukan pemanasan pendahuluan pada bili-buli panas dengan cara mengisi buli-buli dengan air panas, mengencangkan tutpnya,kemudian membalik posisi buli-buli berulung kali lalu kosongkan isinya. 5. Siapkan dan ukur suhu air yang diinginkan (50-60c).

6. Isi buli-bulidengan air panas sebanyak bagian, lallu keluarkan udaranya dengan cara: a. Meletakan atau menidurkan buli-buli di atas meja / tempat datar. b. Melihat bagian atas bulu-buli sampai kelihatan permukan air di leher buli-bbuli. 7. Periksa buli-buli apakah bocor / tidak,lalu keringkan dengan lap kerja lalu masukan kedalam sarungnya. 8. Bawa buli-buli dekat klien. 9. Beri tahu klien. 10. Siapkan / atur posisi klien. 11. Letakan / pasang buli-buli pada bagian / area yang memerlukannya. 12. Keji secara teratur kondisi klien untuk mengetahui kelainan yang timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas,misalnya kemerahan,ketidak nyamanan / kebocoran dan sebagiannya. 13. Ganti buli-buli panas setelah 20 menit dipasang dengan air panas (sesuai kebutuhan). 14. Bereskan dan kembalikan peralatan bila perast sudah selesai. 15. Cuci tangan. 16. Dokumentasi. Perhatian : Buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien perdarahan. Jika buli-buli panas dipasang pada perut,tutup buli-buli mengarah ke bawa atau kesamping. Buli-buli diperiksa kembali,harus ada cincin karet pada tutupnya.

Kmpres panas dan bantal listrik Dilakukan pada 1. Klien dengan sakit perut dengan keadaan tertentu. 2. Klien yang kedinginan. Persiapan alat 1. Bantal listrik dengan alasnya. 2. Handuk. Prosedur pelaksana 1. Berikan penjelasan kepada klien perasat yang akan diberikan 2. Bawa alat kedekat klien.

3. Periksa tegangan listrik,sesuai dengan voltasi bantal listrik dengan stop kontak,setelah itu masukan bantal kedalam sarungnya. 4. Cuci tangan dan keringkan tangan dengan seksama (kering betul). 5. Atur posisi klien. 6. Letakan bantal keatas bagian yang akan di pasang bantal listrik. 7. Letakan bantal listrik yang diberi sarung diatas handuk,lalu nyalakan.atur suhu jangan terlalu panas. 8. Awasi / tunggu klien selama pemakaian bantal listrik. 9. Angkat bantal listrik jika suda cukup / selesai menggunakannya. 10. Rapikan kembali klien. 11. Bereskan dan simpan kembali alt-alay yang dipakai. 12. Cuci tangan. 13. Dokumentasi. Perhatian : Listrik tidak boleh diberikan padaklien yang tidur,tidak sadar,yang menggunakan bantal kompres basah Tidak bleh mengunakan peniti sebagai penahan kabel (fiksasi). Selama pelaksanaan, tidak boleh berhubungan dengan alat-alat / tangan yang basah.

# PEMBERIAN KOMPRES DINGIN Terdiri atas : 1. Kompres dingin basah. 2. Kompres dingin kering. Pengertian Memasang suatu zat dengan suhu rendah pada tubuh untuk tujuan teraupetik. Tujuan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menurunkan suhu tubuh. Mencegah peradangan meluas. menguragi kogesti. Mengurangi perdarahan lokal. Mengurangi rasa sakit lokal. Agar luka menjadi bersih.

Dilakukan pada

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Suhu tinggi. Radang Memar Batuk muntag / darag Pascatonsiloktomi Luka tertutup / terbuka

Kompres Dingin Basah Pemberian kompresdingin basah steril dengan menggunakan larutan obat Teraupetik. Persiapan alat 1. Baki berisi: a. Mangkok bertutup steril. b. Cairan yang diperlikan (PK 1:4000 / rivanol 1: 1000-1:3000betadin). Bak steril berisi: a. Pinset anatomi 2 buah. b. Beberapa potong kain kasa sesuai kebutuhan. c. Pembalut (jika perlu). d. Perlak kecil dan alas. e. Sampiran (jika perlu). Prosedur pelaksanaan 1. Berikan penjelasan kepada klien mengenai perasat yang akan diberikan. 2. Bawa alat-alat ke dekat pasien. 3. Pasang sampiran. 4. Cuci tangan. 5. Pasang alas dibagian yang akan dikompres. 6. Kocok obat / cairan kompres jika terdapat endapan. 7. Tuangkan cairan kedalam mangkok steril. 8. Pesa kain kasa menggunakan 2 pingset. 9. Bentangkan dan letakan di ayas bagian yang akan dikompres lalu di balut. 10. Tutup / pasang busur selimut,jka perlu. 11. Rapikan klien jika perasat sudah selesai. 12. Bereskan alat-alat dan simpang ditempat semula. 13. Cuci tangan. 14. Dokumentasikan. Perhatian : Pada suhu 39c atau lebih,kompres diberikan dilipat paha dan ketiak

Pada pemberin kompres lipat paha,angkat selimut dan pasang busur selimut diatas dada dan perut klien agar sprei atas tidak basah. Kompres dingin kering Pengertian Memasang askep / eskrang pada tubuh untuk tujuan terau petik dengan menggunakan: 1. Kirbet es (eskap): bentuk bundar tau lonjong digunakan dibagian kepala,dada,dan perut 2. Eskrag : bentuk memanjang digunakan untuk leher. Tujuan 1. 2. 3. 4. Menurunkan suhu tubuh. Mengurangi nyeri / sakit setempat. Mengurangi perdarahan,misal : infiltratependikuler, sakit kepala hebat,dll. Klien pasca bada tonsil (tonsilektomi).

Mengisi dan membersihkan es / eskrag Persiapan alat Bak berisi : a. Eskap atau eskrag dengan srungnya. b. Baskom berisi potongan-potongan es dan sendok the garam (agar es tidak dapat mencair). c. Air dalam baskom. d. Leb kerja. e. Perlak kecil dan alasnya. Prosedur pelaksanaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Berikan penjelasan kepda klien mengenai perasat yang akan dilakukan. Bawa alat kedekat pasien. Cuci tangan. Masukan potongan es dalam air agar pinggir tidak tajam. Isis kirbat es / eskrag dengan potongan es sebanyak bagian. Keluarkan udara dari eskap / eskrag dengan melipatkan bagian yang kosong,lalu tutp rapat. 7. Periksa eskap / eskrag apakah bocor atau tidak. 8. Keringkan eskap / eskrag dengan lep dan memasukan kedalam sarung eskap / eskrag. 9. Buka area yang akan di beri kompres dan atur posisi klien sesuai dengan kebutuhan. 10. Pasang pengalas pada bagian tubuh yang akan diberi kompres.

11. Letakan eskap pada bagian yang memerlukan kompres.untuk leher: letakan eskrag di atas leher dan ikatan di belakang leher. 12. Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri,mati rasa,dan suhu tubuh (juga perlu). 13. Angkat eskap / eskrag jika suda cukup / selesai. 14. Atur posisi klien kembali dalam posisi nyaman. 15. Bereskan alat-alat dan simpan kembali ketempatnya. 16. Cucitangan. 17. Catat kegiatan yang telah dikerjakan perawat,antara lain: a. Waktu dan jenis kompres b. Tindakan yang diberikan dan hasilnya. c. Waktu pengambilan komres d. Pendidikan kesehatan yang telah diberikan. Informasi untuk klien / keluarga 1. Jelaskan tindakan dan tujuan pada klien 2. Anjurkan klien untuk memberi tahu perawat jika merasa nyeri atau merasa mati. 3. Beritahukan klien bahwa pasangan kompres hanya diberikan kepada perawat. Perhatian: Ketika pemasangan kirbet,tutup / mulut berada diatas pada saat memasang eskrag,tutup berada disebelah luar. Cincin karet pada penutup harus terpasang (agar tidak bocor). Jika klien kedinginan / sianosis,kirbet harus di angkat. Selama pemberin kompres (kirbet esO,perhatikan kulitklien apakan iritasih, (kulit kemerahan) Pada persat menurunkan suhu,suhu klien haru dikontrol setiap 30-60 menit,jika suhu sudah turun,kompres dihentikan

Pemberian kirbet es gantung (eskap melayang) Pengertian Memasang kirbet es secara tidak lansung pada tubng yang memerlukannya. Tujuan Mengurangi perdarahan,enyeri dan pergerakan. Dilakukan pada Klien dengan perdarahan usus (dalam rongga perut),sakit kepalah hebat Persiapan alat 1. Baki berisi: a. Karbet es yang di isi dalam sarungnya

b. Peneti secukupnya c. Duk / kain atau handuk d. Tali jika perlu. Prosedur pelaksanaan 1. 2. 3. 4. 5. Memberikan penjelasan kepada klien perasat yang akan diberikan. Bawa alat-alat kedekat klien. Cuci tangan. Pasang keranda diatas bagian tubuh yang akan di beri kirbet es. Pasang kain/duk/handuk pada beranda / bususr selimutagak kondor sehingga bagian tengah agak kondor sehingga bagian tengah melengkung kedalam hampir menyentuh perut atau kepalah bagian tengah klien (bagian yang memerlukan kompres),selanjutnya pasang peniti pada ujung-ujung kain/duk/handuk. 6. Letakan kibat es di atas handuk/duk/kain diatas bagian tubuh yang memerlukan kompres. 7. Tutpi klien dengan kain selimut. 8. Kembalikan alat-alat yang sudah tidak di perlukan. 9. Cuci tangan. 10. Dokumentasih. Perhatian; Kirbet es,tidak boleh menekan atau menyentuh bagian tubuh yang di kompres. Es dalam kirbet yang sudah mencair harus segera di ganti (jika perlu) Jika tidak ada busur selimut atau tali khusus untuk kirbet es,segagai pengganti dapat digunakan tili-tali yang diikatkan pada sandaran tempat tidur kaki dan bagian kepala.

Anda mungkin juga menyukai